PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat yang diperoleh dari praktikum yang dilakukan ini adalah ;
1. Mengetahui Persyaratan utama mutu beras
2. Mempelajari cara penentuan mutu beras dari sampel uji
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beras
Beras merupakan sumber utama kalori bagi sebagian besar
penduduk Indonesia. Pangsa beras pada konsumsi kalori total adalah
54.3% atau dengan kata lain setengah dari intake kalori masyarakat
Indonesia bersumber dari beras (Harianto, 2001).
Sifat-sifat fisikokimia beras sangat menentukan mutu tanak dan
mutu rasa nasi yang dihasilkan. Mutu ditentukan oleh kandungan amilosa,
kandungan protein, dan kandungan lemak. Pengaruh lemak terutama
muncul setelah gabah atau beras disimpan. Kerusakan lemak
mengakibatkan penurunan mutu beras (E Puspitojati, 2020).
Selain kandungan amilosa dan protein, sifat fisikokimia beras yang
berkaitan dengan mutu beras adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan
karena pemanasan dengan air, yaitu suhu gelatinasi padi, pengembangan
volume, penyerapan air, viskositas pasta dan konsistensi gel pati. Sifat-
sifat tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan bekerja sama dan saling
berpengaruh menentukan mutu beras, mutu tanak, dan mutu rasa nasi
(S Noviasari, 2013).
Sifat pati dalam beras sangat berpengaruh terhadap nasi yang
dihasilkan. Pati beras terdiri dari molekul-molekul besar yang tersusun
atau dirangkai dari unit-unit gula sederhana berupa glukosa. Kalau
rangkaiannya lurus disebut amilosa dan kalau rangkaiannya bercabang
disebut amilopektin. Rasio amilosa/amilopektin dapat menentukan tekstur,
pera tidaknya nasi, cepat tidaknya mengeras serta lekat tidaknya nasi.
Rasio amilosa/amilopektin tersebut dapat pula dinyatakan sebagai kadar
amilosa saja. Semakin kecil kadar amilosa atau semakin tinggi kadar
amilopektin, semakin lekat nasinya. Kandungan amilosa mempengaruhi
sifat pemekaran volume nasi dan keempukan serta kepulenan nasi.
Semakin tinggi kandungan amilosanya, semakin mekar nasinya.
Sebaliknya, semakin rendah amilosa, semakin pulen nasi tersebut. Beras
dengan amilosa rendah biasanya menghasilkan nasi dengan sifat tidak
kering dan teksturnya pulen, tidak menjadi keras setelah dingin, dan
rasanya enak dan nasinya mengkilat. Semakin mengkilat nasi, semakin
enak rasa nasi tersebut. Jadi enaknya nasi dapat diukur dengan derajat
mengkilatnya nasi (MD Haq, 2019).
1. Beras A, B, dan C
LEMBAR RESPON