Dibuat Oleh:
Jenis Beras
Parameter Kualitas
Beras sumo (%) Beras curah (%)
Batu - 0,89
Pada praktikum ini, komponen beras dari beras premium (sumo) dan beras
curah dibandingkan dengan standar beras Standar Nasional Indonesia.
Berdasarkan hasil praktikum, beras sumo dengan jumlah beras utuh sebanyak
84,32%, beras patah sebanyak 11,05%, beras menir sebanyak 0,88%, dan beras
kapur sebanyak 1,35% diklasifikan sebagai beras kualitas medium 2. Sedangkan,
beras curah tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk kualitas beras
organik maupun non organik. Kerusakan dan penurunan mutu beras dapat
disebabkan oleh penekanan terhadap beras selama penggilingan, tingginya kadar
air, faktor lingkungan, serangan hama, terjadinya penyakit pada tanaman, aroma
tidak sedap pada beras, serta kontaminasi bahan kimia. Mutu beras dapat
dipertahankan dengan memberi tanaman padi nutrisi cukup, mempertimbangkan
cuaca dan waktu pemanenan, penanganan setelah panen yang baik termasuk
penyimpanan pada suhu 10-15oC dan pada kadar air dibawah 12,5-14%, serta
mengembangkan varietas tahan hama.
DAFTAR PUSTAKA
Butt, M., Anjum, F., Salim-ur-Rehman, Tahir-Nadeem, M., Sharif, M., & Anwer,
M. (2008). Selected Quality Attributes of Fine Basmati Rice: Effect of
Storage History and Varieties. International Journal of Food Properties,
11(3), 698–711. https://doi.org/10.1080/10942910701622706
David, J., dan Kartinaty, T. 2019. Karakteristik Mutu Beras di Berbagai
Penggilingan pada Sentra Padi di Kalimantan Barat. Journal Tabaro 3 (1):
276-286.
Gunawan, Prabawardani, S., dan Purnomo, W. 2020. Aplikasi Pestisida dan
Analisis Residunya pada Produksi Beras Petani di Kampung Sidomulyo
Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan. Cassowary 3 (1): 11-21.
DOI: https://doi.org/10.30862/casssowary.cs.v3.i1.34.
Handayani, A., Sriyanto, dan Sulistyawati, I. 2013. Evaluasi Mutu Beras dan
Tingkat Kesesuaian Penanganannya (Studi Kasus di Kabupaten
Karanganyar). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 11 (1), 113-124.
Hendrival, dan Mayasari, E. 2017. Kerentanan dan Kerusakan Beras terhadap
Serangan hama Pascapanen Sitophilus zeamais L. (Coleoptera:
Curculionidae). Jurnal Agro 4 (2): 68-79.
Norjamilah, Mariana, Budi, I. S. 2021. Ketahanan Penyakit Bercak Coklat
(Helminthosporium sp.) pada Padi Beras Merah, Padi Beras Hitam, Lokal
Siam, dan Unggul Ciherang. Jurnal Proteksi Tanaman Tropika 4 (3):
372-379. DOI: https://doi.org/10.20527/jptt.v4i3.900.
Ratnawati, Djaeni, M., dan Hartono, D. 2013. Perubahan Kualitas Beras Selama
Penyimpanan Change of Rice Quality During Storage. Jurnal Pangan 22
(3), 199-207.
Shafiekhani, S., Wilson, S. A., & Atungulu, G. G. 2018. Impacts of storage
temperature and rice moisture content on color characteristics of rice from
fields with different disease management practices. Journal of Stored
Products Research, 78, 89–97. DOI:10.1016/j.jspr.2018.07.001
Soerjandoko, R. N. E. 2010. Teknik pengujian mutu beras skala laboratorium.
Buletin Teknik Pertanian, 15(2), 44-47.
LAMPIRAN
55,5875 + 58,3303
Rata-rata berat beras awal (g) = 2
= 56,9589 g
11,88 + 10,6965
Rata-rata berat beras patah (g) = 2
= 11,2883 g
11,2883
Persentase beras patah (%) = 56,9589
= 19,82 %