PEMUTUAN BIJI-BIJIAN
Senin, 24 September 2018
OLEH:
A. Latar Belakang
Gabah adalah bulir hasil tanaman padi (Oryza Sativa L.) yang telah dilepaskan dari
tangkainya dengan cara dirontokkan (BPS, 2014) sedangkan Menurut Afni (2012)
beras adalah bulir padi yang sudah dipisahkan dari sekam melalui tahap pengupasan
dan penyosohan. Pengupasan gabah dengan alat pemecah kulit menghasilkan sekam
dan beras pecah kulit yang berwarna kecoklatan (brown rice). Secara keseluruhan,
sekam tersusun atas lemma, palea, lemma steril, dan rachilla. Beras pecah kulit
tersusun atas beberapa bagian yaitu pericarp, seed-coat, mucellus, lembaga dan
endosperm. Penyosohan terhadap beras pecah kulit menghasilkan bekatul dan beras
giling atau yang lazim disebut beras.
Secara umum mutu beras dapat dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yaitu mutu
giling, mutu rasa dan mutu tanak, mutu gizi, dan standar spesifik untuk penampakan
dan kemurnian biji (misalnya besar, bentuk dan kebeningan beras) (Hempi, 2006).
Beras giling yaitu beras yang telah diproses penggilingan gabah hasil tanaman
padi yang seluruh lapisan sekam terkelupas dan seluruh atau lembaga dan bekatul
telah dipisahkan serta memenuhi persyaratan umum dan khusus seperti yang ada
dalam persyaratan beras giling (Ulfa, 2014).
Berdasarkan standar mutu yang dibuat oleh SNI, beras giling dibedakan menjadi
beberapa golongan mutu sesuai dengan kriterianya. Mutu I merupakan katagori beras
super yang hanya terdiri dari beras kepala atau bahkan di atasnya (beras utuh saja).
Mutu II dan III merupakan katagori beras berkualitas mutu menengah. Sedangkan
Mutu IV dan V merupakan beras berkualitas medium hingga bermutu rendah yang
dipasarkan di pasar tradisional termasuk di dalamnya beras pengadaan dalam negeri
BULOG (Fatchurrozi 2011).
Mutu beras giling dikatakan baik jika hasil proses penggilingan diperoleh beras
kepala yang banyak dengan beras patah minimal. Mutu giling ini juga ditentukan
dengan banyaknya beras putih atau rendemen yang dihasilkan. Mutu giling ini sangat
erat kaitannya dengan nilai ekonomis dari beras. Salah satu kendala dalam produksi
beras adalah banyaknya beras pecah sewaktu digiling. Hal ini dapat menyebabkan
mutu beras menurun.
B. Tujuan
1. Mengetahui komponen mutu fisik gabah dan beras
2. Mengetahui cara menentukan sampel dan menghitung nilai mutu fisik gabah
dan beras
C. Prosedur Praktikum
1. Alat
a) Crown Moisture Tester f) Saringan
b) Timbangan analitik g) Gelas ukur
c) Husker h) Pinset
d) Separator i) Sendok
e) Bakianalisis j) Indented plate
2. Bahan
a) Gabah IPB 3s
b) Beras IR
c) Alkohol 95%
Mulai
Gabah/Beras
Dimasukkan kedalam Crown Moisture Tester
Kadar air
Stop
2. Butir Hampa/Kotoran
Mulai
Gabah
Gabah hampa
Stop
Mulai
Gabah
Stop
Mulai
Beras
Ditimbang masing-masing
komponen beras
Stop
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Analisis Mutu Gabah
Ulangan Rata-
No Komponen Mutu Satuan
1 2 3 4 Rata
1 Kadar air % 14.7 14.4 14.7 14.4 14.550
2 Gabah hampa/kotoran % 2.18 2.68 0.31 2.17 1.835
3 Butir hijau/mengapur % 3.94 4.45 1.38 2.72 3.123
4 Butir kuning/rusak % 2.34 3.21 44.90 7.38 14.458
5 Butir merah % 0 0 0 0 0
6 Gabah tenggelam % 99.37 98.47 97.66 97.929 98.357
7 Berat gabah awal gr 100.08 100.8 100.95 100.129 100.49
8 Beras pecah kulit gr 73.45 74.36 71.89 77.47 74.293
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilaksanakan kali ini dari hasil yang didapatkan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil gabah maupun beras diantaranya
kadar air, penanganan pada saat pasca panen, pengeringan dan juga pada saat
penggilingan sehingga diperoleh gabah dengan mutu II dan beras dengan mutu IV.
DAFTAR PUSTAKA
Afni RA. 2012. Pengaruh lama pengukusan dan cara penanakan beras pratanak
terhadap mutu nasi pratanak. (Skripsi). Bogor. Fakultas Teknik Pertanian
Insititut Pertanian Bogor.
Hempi R. 2006. Pengaruh ketebalan dan jenis alas penjemuran gabah (oryzasativaL.,)
terhadap mutu fisik beras giling kultivar ciherang. Agrijati. 2(1):38-47.
Fatchurrozi. 2011. Analisis Desain Fungsional dan Kondisi Lingkungan Mikro pada
Gudang Beras: Studi Kasus Gudang Bulog Dramaga-Bogor [Skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Ulfa R. 2014. Rendemen Giling Dan Mutu Beras Pada Beberapa Unit Penggilingan
Padi Kecil Keliling Dikabupaten Banyuwangi [Skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor