Anda di halaman 1dari 5

APBD KOTA JAMBI 2022

TENGKU BAHY AKBAR

G
ur u

Pembimbing : Ms. Septriyanaa Wulandari Lase, S.Pd


SMAS WITAMA NASIONAL PLUS
PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjaatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karea telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Ekonomi Lintas Minat yang berjudul “Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Jambi”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi Lintas Minat
semester II dengan guru mata pelajaran Septriyana Wulandari Lase S. Pd.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dengan kerendahan
hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna meningkatkan
pembuatan makalahpada tugas yang lain pada waktu mendatang.
Sumber pendapatan daerah

1. Pendapatan Asli Daerah meliputi Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi


Daerah, Lain-Lain PAD yang Sah, Pendapatan dari Pengembalian.

2. Pendapatan Transfer, Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri atas Dana
Perimbangan, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK).

3. Lain lain pendapatan yang sah, meliputi penerimaan daerah diluar pajak daerah retribusi
daerah, seperti jasa giro dan hasil penjualan asset daerah,

Jenis-jenis belanja daerah


Jenis – jenis belanja terdiri atas empat yaitu:
 Belanja pegawai adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah daerah untuk
memberikan imbalan berupa kompensasi dalam bentuk uang atau barang. Kompensasi
tersebut diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, pensiunan, serta pegawai
honorer yang bertugas di dalam maupun di luar negeri. Kompensasi diberikan sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan
fungsi unit organisasi pemerintah daerah.
 Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah daerah untuk
pembelian barang atau jasa habis pakai yang digunakan dalam proses produksi barang
atau jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Termasuk juga pengadaan barang
yang kemudian akan dijual kepada masyarakat.
 Belanja hibah adalah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan
mengalihkan hak dalam bentuk uang, barang, maupun jasa berupa transfer. Belanja hibah
bersifat sukarela, tidak wajib, tidak mengikat, tidak perlu dibayar kembali, dan tidak
terus-menerus dilakukan.
 Belanja bantuan sosial adalah pemberian barang atau jasa oleh pemerintah daerah kepada
masyarakat guna menghindari kemungkinan risiko sosial yang merupakan peristiwa
pemicu terjadinya kerentanan sosial. Contoh belanja bantuan sosial adalah belanja
jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan lain-lain.
Pendapatan daerah Jambi
PAD ditargetkan sebesar Rp479,1 miliar mengalami peningkatan sebesar 2,85 persen atau
Rp13,2 miliar, dibandingkan dengan PAD pada APBD Murni Tahun 2022 yaitu Rp465, 8 miliar.
Peningkatan PAD ini bersumber dari Pajak Daerah yang ditargetkan meningkat 0,79 persen atau
naik Rp2,5 Miliar, dari Rp317,8 Miliar menjadi Rp320,4 Miliar. Retribusi Daerah. yang
ditargetkan meningkat sebesar 1,57 persen dari Rp49,7 Miliar menjadi Rp50,5 Miliar atau naik
sebesar Rp783,5 Juta.

PAD yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar Rp9,6
Miliar tidak mengalami perubahan serta Lain-Lain PAD Yang Sah yang ditargetkan meningkat
sebesar 11,2 persen, dari Rp88,6 Miliar menjadi Rp98,6 Miliar atau naik sebesar Rp10 Miliar.

untuk Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat ditargetkan sebesar Rp1,043 Triliun mengalami
penurunan sebesar 0,57 persen atau Rp6,01 Miliar dibandingkan dengan APBD Murni Tahun
2022 yang sebesar Rp1,049 Triliun. Sedangkan Pendapatan Transfer antar Daerah sebesar
Rp129,9 Miliar meningkat sebesar 14,86 persen atau Rp16,08 Miliar dibandingan APBD Murni
Tahun 2022 yang sebesar Rp113,1 Miliar.

Belanja daerah Jambi


Pendapatan dan belanja daerah (APBD) dianggarkan sebesar Rp5.501.683.606.784. Target
pendapatan pada APBD murni tahun anggaran 2023 disepakati berjumlah Rp295.027.589.454
yang semula nya sebesar Rp4.614.045.577.840. Dengan demikian, total taerget pendapatan
daerah pada APBD 2023 menjadi sebesar Rp4.909.073.167.294.
Kesimpulan
Terdapat beberapa sumber pendapatan daerah, seperti pendapatan asli daerah, pendapatan
transfer, dan lainnya. Belanja daerah juga terdiri atas beberapa jenis, yaitu belanja operasi,
belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Anda mungkin juga menyukai