Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan Sehat Membuat Hidup Sejahtera

Oleh : Afif Dzaky Khairullah / 03 / XII IPS

Masalah lingkungan adalah masalah yang dialami oleh seluruh negara di dunia.
Permasalahan ini timbul atau memuncak dari tahun ke tahun. Masalah lingkungan
yang terjadi di Indonesia adalah masalah sungai yang tercemar, kerusakan hutan,
abrasi, banjir, menurunnya keanekaragaman hayati, pencemaran udara, pencemaran
tanah, dan lain-lain. Di dalam buku “The Closing Circle”, Barry Commoner (1973)
menyatakan bahwa sumber terjadinya masalah lingkungan adalah kegiatan manusia
itu sendiri, seperti : kegiatan industri, pertambangan, dan proyek pembangunan.
Sumber masalah lingkungan juga disebabkan tata nilai yang berlaku yang
menempatkan kepentingan manusia sebagai sumber dari segala-galanya.

Manusia yang mengharap hidup sehat dan sejahtera tentunya membutuhkan


lingkungan yang sehat juga.

Apa itu lingkungan sehat? Jadi, lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar
dari hal-hal yang menyebabkan gangguan terhadap kesehatan diri, sosial masyarakat
atau seluruh komponen biologis yang terdapat di dalamnya.

Apa itu hidup sehat dan sejahtera?

Suatu keadaan atau kondisi sehat atau terbebas dari penyakit (baik itu emosional
spiritual), damai dan makmur.Hidup sehat dan sejahtera adalah dambaan semua
manusia. Tetapi kebanyakan mereka lupa, bahwa hidup sehat dan sejahtera itu adalah
perlu usaha untuk merealisasikannya.
Di dalam Qur’an Surat Al A’raf ayat 56-58, banyak cara Allah memperhatikan
kesejahteraan manusia di muka bumi ini, salah satunya adalah diturunkan hujan,
sehingga tanaman dan pepohonan tumbuh dan menghasilkan buah yang bisa
dinikmati manusia. Dengan ini semua, diharapkan manusia dapat bersyukur dan
berdoa dengan penuh harap kepada Allah, senantiasa memelihara karunia Allah dan
tidak berbuat kerusakan.

Jelas di dalam ayat tersebut bahwa Allah sudah memberi sarana agar manusia bisa
mencapai kesejahteraan sehingga mau bersyukur dengan cara memeliharanya dan
tidak merusak ciptaan-Nya, tetapi kebanyakan manusia kurang bersyukur kepada
Sang Pencipta hingga membuat kerusakan lingkungan. Kerusakan di muka bumi ini
adalah akibat ulah manusia itu sendiri, dan akibatnya akan kembali kepada manusia
itu sendiri.

Sebagai individu, hal kecil yang bisa kita lakukan adalah (a) mengurangi sampah
plastik, misalnya saat ke pasar kita bisa membawa tas keranjang dari rumah. Tas daur
ulang plastik bisa kita buat atau bisa dibeli, sehingga saat ke pasar, tidak lagi
menambah sampah plastik, Setiap belanja tidak perlu kita masukkan plastik, tetapi
langsung kita masukkan ke keranjang, (b) bekas plastik di rumah, bisa digunakan
untuk pot bunga, atau kreasi hiasan di rumah, (c) menjaga tatanan kehidupan alam
dengan menanam bunga, sayuran, buah dan lain-lain di pekarangan atau lahan yang
kita punya, (d) tidak menggunakan sumber alam seperti listrik berlebihan, (kalau
tidak dipakai lampu listrik / AC dimatikan, (d) membuang sampah pada tempatnya.

Jika kita tidak bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kita, maka akan
terjadi hal-hal berikut, antara lain:

-Menjadi Sumber Penyakit DBD

DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah penyakit diakibatkan dampak lingkungan


tidak sehat oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sudah terjangkit virus dengue.
Infeksi dari virus tersebut menimbulkan beberapa gejala seperti demam, ruam, nyeri
otot dan sendi, hingga sakit kepala parah. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian
jika tidak diobati dengan prosedur yang benar.

Nyamuk DBD sangat menyukai tempat yang berair sebagai sarana perkembangbiakan
telur-telur nyamuk, seperti bak mandi, kayu yang berlubang, pot tanaman, tempat
sampah, dan benda benda cekung yang dapat digenangi air.
Jika sampah tidak dibersihkan atau dibuang ditempat yang semestinya, maka nyamuk
Aedes Aegypti dapat menempati sampah-sampah tersebut. Hal ini mengakibatkan
resiko menularnya penyakit DBD semakin besar.

-Ancaman Banjir

Pengolaan lingkungan sehat di kawasan rawan banjir sangat perlu. Banjir dimusim
hujan adalah tantangan tersendiri bagi masyarakat yang bertempat tinggal di dataran
rendah. Terutama ditempat yang tidak memiliki saluran perairan yang baik. Salah
satu factor penyebab saluran tidak lancer ialah karena tersumbat oleh benda-benda
asing seperti sampah.

Sampah yang dibuang sembarangan ketika sedang terjadi hujan akan mengikuti aliran
air. Sehingga ketika air tersebut melewati sebuah selokan yang berdiameter kecil,
sampah yang mengikuti air tersebut akan terhalang oleh kecilnya diameter lubang
tersebut. Akibatnya akan banyak sampah yang tersendat, dan menutupi lubang dari
selokan itu. Hal ini yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir secara sempurna,
hingga terjadilah banjir.

-Menimbulkan Udara Kotor dan Suhu yang Meningkat

Udara kotor adalah salah satu ciri lingkungan yang tidak sehat. Jika kita menilik
kembali beberapa puluh tahun yang lalu, kita akan melihat banyak sekali tanah yang
diatasnya tumbuh pohon yang rindang. Hal ini snagat berbeda dengan keadaan saat
ini, dimana pohon-pohon sudah jarang kita temui.

Padahal pohon memiliki fungsi sebagai sarana pertukaran udara, dimana pohon
adalah penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan manusia. Dengan adanya pohon
yang lebat tersebut kita memiliki pasokan oksigen yang banyak serta suhu udara yang
sejuk. Dan dengan itu, kita bisa berjalan-jalan di siang hari.

Jika lingkungan yang kita tinggali kotor, banyak sampah berserakan dimana-mana,
polusi udara semakin parah, dan sungai-sungai tercemar, tentunya kegiatan sehari-
hari kita akan terhambat.Dengan demikian, kita mengetahui bahwasanya apabila kita
tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan maka lingkungan tersebut tidak akan
nyaman untuk ditinggali dan kesejahteraan pun tidak akan tercipta.

Maka dari itu, mari bersama-sama kita bersinergi untuk menjaga lingkungan sekitar.
Supaya hidup kita sehat, nyaman, damai, dan sejahtera. Demi kebaikan kita bersama
dan untuk keberlangsungan generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai