1
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase D, peserta didik memahami definisi al-Qur’an dan hadist Nabi dan posisinya
sebagai sumber ajaran agama Islam.
INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat membaca QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
F. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model demonstrasi/praktik
KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
● Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S an-Nisā/4: sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
● Peserta didik dapat menjelaskan hukum tajwid yang terdapat di di dalam Q.S. an-Na ḥl/16: 64
khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh palajaran yang sangat bermakna
yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di masyarakat,
seperti:
● Penting belajar membaca al-Qur’an dan hadist dengan lancar
● Pentingnya mengkaji ilmu tajwid agar dalam membaca al-qur’an baik dan benar
C. Pertanyaan Pemantik
● Mengapa kita perlu membaca al-Qur’an dan hadist?
● Metode apa yang perlu diterapkan agar mampu membaca al-Qur’an dan hadits dengan baik dan
benar?
● Bagaimana caranya agar termotivasi membaca al-Qur’an dan hadist ?
D. Persiapan pembelajaran:
● Pertemuan 1 : Mengidentifkasi bacaan QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah (3 JP)
● Pertemuan 2:Mengidentifikasi hafalan QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
● Pertemuan3 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang kedudukan hadist terhadap al-Qr’an
● Pertemuan 4 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan QS An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang perilaku semangat dalama mengamalkan al Qur’an dan hadist dalam
kehidupan sehari-hari
● Pertemuan 5 : Membuat karya berupa peta konsep definisi hadist dan fungsinya atas al-Qur’an
dalam simple mind lite
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan alat/bahan/media pendukung 15 menit
pembalajaran
2. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang
peserta didik untuk memimpin do’a).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan.
4. Tes Diagnostik (non kognitif dan kognitif)
5. Guru mengapersepsi pengetahuan awal peserta didik tentang
bacaan QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif
lam qamariyah
6. Guru memotivasi siswa dengan menunjukkan salah satu kisah
tentang pentingnya membaca al-Qur’an setiap hari sebagai
amalan yang menjadi hudan dan syifa dalam kehidupan sehari-
hari
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini
yaitumampu membaca QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat
64 sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam
syamsiyah dan alih lam qamariyah
8. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan dan manfaat pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, serta metode penilaian yang akan dilaksanakan.
Langkah 7. Kesimpulan/generalisasi
F. Asesmen
Bentuk Waktu
No. Teknik
Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Lembar Observasi (Catatan Jurnal) Saatpembelajaranberlangsung
LAMPIRAN
a. Lembar Kerja Siswa
1. Lembar Kerja siswa
Penilaian Sikap
Spiritual
Nama : ……………………………
Kelas : ……………………………
Semester : ……………………………
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang
jujur
NO PERNYATAAN YA TIDAK
NO PERNYATAAN YA TIDAK
c. Glosarium
Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an
turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena itu, Hadis memiliki peranan
penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya
d. Daftar Pustaka
B. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat menghafal QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
6. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model demonstrasi/praktik
KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran demonstrasi/praktik, peserta didik dapat menghafal Q.S an-Nisā/4: 59 dan
Q.S. an-Naḥl/16: 64 sesuai kaidah tajwid.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh palajaran yang sangat
bermakna yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat, seperti:
● Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dapat menghafal Q.S an-Nisā/4: sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
● Peserta didik dapat merapkan hukum tajwid yang terdapat di di dalam Q.S. an-Na ḥl/16: 64
khususnya hukum bacaan alif lām syamsiyyah dan alif lām qamariyyah.
C. Pertanyaan Pemantik
● Mengapa kita perlu menghafal al-Qur’an dan hadist
● Bagaimana cara menghafal al-Qur’an?
D. Persiapan pembelajaran:
● Mengidentifikasi hafalanQS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke -1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan alat/bahan/media pendukung 15 menit
pembalajaran
2. Pembelajaran dibuka dengan salam dan do’a. Guru dan
peseeta didik membaca surah/ayat pilihan. Kesiapan belajar
peserta didik diperhatikan dengan pemeriksaan kehadiran,
kerapihan pakaian dan posisi tempat duduk
3. Guru memberikan mitivasi belajar
4. Tes diagnostik
5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi dan
tujuan pembelajaran, juga menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian.
6. Guru mengulas sedikit materi yang telah dibahas pada
pertemuan pertama.
7. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi yang
akan dipelajari.
8. Guru membagi kelompok belajar.
F. Asesmen
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
2. Asesmen individu dan kelompok
3. Tertulis (PG dan Uraian)
4. Performa (sikap dan keagamaan)
LAMPIRAN
a. Lembar Kerja
59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.
ً ﱢ ﻮ ٍم
َوﻣﺂ ﺰ ْ ﯿ ا ْﻟﻜ ٰﺘ ﱠﻻ ِﻟﺘَُﺒﯿﱢ ﻟَﮭُ ُﻢ اﻟﱠ ِﺬى ا ﺧﺘ ِﻓ ْﯿ ِﮫ ًﺪى ورﺣﻤﺔ ﻟﻘ ●
64. Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur'an) ini kepadamu (Muhammad), melainkan
agar engkau dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan, serta
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Hafalan
Hafalkan kedua ayat di atas dengan baik dan benar. Untuyk mengukur kemampuanmu, isilah kolom
berikut sesuai tingkat hafalan!
Q.S. an-Nisā’/4: 59
Q.S. an-Naḥl/16: 64
c. Glosarium
d. Daftar Pustaka
Abidin, Zaenal. 2020. Fiqh Ibadah. Yogyakarta: CV. Deepublish Al-‘Ajami,
Abu Zaid. 2012. Akidah Islam Menurut Empat Mazhab. Jakarta: Pustaka al-Kautsar Al-Andalusi.
2018. Intisari Sirah Nabawiyah. Jakarta: PT. Pustaka Alvabet. Al-Asyqar,
Umar Sulaiman. 2018. Rahasia Alam Malaikat, Jin, dan Syetan. Jakarta: Qisthy Press Al-Ballawi,
Salamah Muhammad al-Harafi. 2016. Buku Pintar Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Pustaka al-
Kautsar Al-Qosim, Abdul Muhsin bin Muhammad. 2000. Langkah Pasti Menuju Bahagia. Jakarta:
Pustaka At-Tibyan Al-Rahbawi,
Abdul Qadir. 2017. Fikih Shalat Empat Mazhab. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Al-Sindi,
Shalih. 2012. Sejenak Mengenal Asma dan Sifat-SIfat Allah (e-book), dalam www.portal-
islam.net.
MODUL 7.1.3
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase D, peserta didik memahami definisi al-Qur’an dan hadist Nabi dan posisinya
sebagai sumber ajaran agama Islam.
1. Identitas Modul
2. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat menjelaskan kandungan QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 tentang
kedudukan hadist terhadapm al-Qur’an, sehingga dapat menampilkan perilaku semangat dalam
mengamalkan al-Qur’an dan hadist
6. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model inquiri dan saintifik
KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
● Peserta didik dapat menyebutkan definisi al-Qur’an dan hadist
● Peserta didim dapat menyebutkan fungsi hadist terhadap al-Qur’an
● peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64
tentang kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an.
● Peserta didik dapat menampilkan perilaku semangat dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh palajaran yang sangat bermakna
yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di masyarakat,
seperti:
● Mampu menjelaskan bahwa Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara
kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena
itu, Hadis memiliki peranan penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya
● Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam
setelah AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan.
● Mampu menjelaskan bahwa Allah Swt mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah
rasul terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus
dan benar.
C. Pertanyaan Pemantik
● Mengapa kita perlu mempelajari al-Qur’an dan hadist
● Bagaimana kedudukan hadits terhadap al-Qur’an
● Apa hikmah mempelajari al-Qur’an dan hadist
D. Persiapan pembelajaran:
● Pertemuan 3 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang kedudukan hadist terhadap al-Qr’an
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan alat/bahan/media pendukung 15 menit
pembalajaraN
2. Pembelajaran dibuka dengan salam dan do’a. Guru dan peseeta
didik membaca surah/ayat pilihan. Kesiapan belajar peserta didik
diperhatikan dengan pemeriksaan kehadiran, kerapihan pakaian
dan posisi tempat duduk
3. Guru memberikan mitivasi belajar
4. Tes Diagnostik
5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi dan
tujuan pembelajaran, juga menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian.
6. Guru mengulas sedikit materi yang telah dibahas pada
pertemuan pertama.
7. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi yang
akan dipelajari.
8. Guru membagi kelompok belajar.
F. Asesmen
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
2. Asesmen individu dan kelompok
3. Tertulis (PG dan Uraian)
4. Performa (sikap dan keagamaan)
LAMPIRAN
1. Penilaian Sikap
Nama :………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk:
Berilah tanda ikon (kecewa), (biasa), atau (senang) sesuai dengan keadaan sebenarnya
siswa mengisikan perasaannya sebelum dan setelah pembelajaran hari ini dengan
memberikan tanda ceklis pada kotak di bawah gambar emosi.
Kecewa Biasa Senang
2. Penilaian Keterampilan
Peserta didik dapat menulis peta konsep definisi sunah dan fungsinya atas Al-Qur’an dengan
desain yang menarik (diutamakan menggunakan aplikasi Simple Mind Lite) dengan benar.
Rubrik Penilaiannya sebagai berikut:
b. Glosarium
c. Daftar Pustaka
2. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan QS An-Nisa ayat 59 dan QS
an-Nahl ayat 64 tentang perilaku semangat dalama mengamalkan al Qur’an dan hadist dalam
kehidupan sehari-hari
6. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model inquiri
KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan kandungan Q.S an-Nisā/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64 tentang
kedudukan hadis terhadap Al-Qur’an, sehingga sehingga dapat menampilkan perilaku semangat
dalam mengamalkan Al-Qur’an dan hadis.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh palajaran yang sangat
bermakna yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat, seperti:
● Mampu menjelaskan bahwa Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara
kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena
itu, Hadis memiliki peranan penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya
● Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam
setelah AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan.
● Mampu menjelaskan bahwa Allah Swt mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah
rasul terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus
dan benar.
C. Pertanyaan Pemantik
● Mengapa kita perlu mempelajari al-Qur’an dan hadist
● Bagaimana kedudukan hadits terhadap al-Qur’an
● Apa hikmah mempelajari al-Qur’an dan hadist
D. Persiapan pembelajaran:
● Pertemuan 4 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan QS An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang perilaku semangat dalama mengamalkan al Qur’an dan hadist dalam
kehidupan sehari-hari
● Pertemuan 5 : Membuat karya berupa peta konsep definisi hadist dan fungsinya atas al-Qur’an
dalam simple mind lite
F. Asesmen
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
2. Asesmen individu dan kelompok
3. Tertulis (PG dan Uraian)
4. Performa (sikap dan keagamaan)
LAMPIRAN
MODUL 7.1.5
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase D, peserta didik memahami definisi al-Qur’an dan hadist Nabi
dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam.
1. Identitas Modul
2. Kompetensi Awal
Peserta didik dapat membaca QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah ilmu tajwid,
khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
6. Model pembelajaran
Pembelajaran tatap muka dengan model inquiri
KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Pembelaja
Melalui pembelajaran berbasis produk, peserta didik membuat karya berupa peta konsep definisi
hadis dan fungsinya atas Al-Qur’an dalam Simple Mind Lite.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari modul ajar ini, peserta didik akan memperoleh palajaran yang sangat
bermakna yang dapat diemplementasikan dalam kehidupan nyata, baik di rumah maupun di
masyarakat, seperti:
● Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam
setelah AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan.
● Mampu menjelaskan bahwa Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara
kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena
itu, Hadis memiliki peranan penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya
● Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam
setelah AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan.
● Mampu menjelaskan bahwa Allah Swt mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah
rasul terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus
dan benar.
C. Pertanyaan Pemantik
● Mengapa kita perlu mempelajari al-Qur’an dan hadist
● Bagaimana kedudukan hadits terhadap al-Qur’an
● Apa hikmah mempelajari al-Qur’an dan hadist
D. Persiapan pembelajaran:
● Pertemuan 1 : Mengidentifkasi bacaan QS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64 sesuai kaidah
ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam qamariyah
● Pertemuan 2 : Mengidentifikasi hafalanQS. An-Nisa ayat 59 dan QS an-Nahl ayat 64
sesuai kaidah ilmu tajwid, khususnya hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alih lam
qamariyah
● Pertemuan 3 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang kedudukan hadist terhadap al-Qr’an
● Pertemuan 4 :Mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan
menganalisis serta menginterpretasikan data mengenai kandungan QS An-Nisa ayat 59 dan QS an-
Nahl ayat 64 tentang perilaku semangat dalama mengamalkan al Qur’an dan hadist dalam
kehidupan sehari-hari
● Pertemuan 5 : Membuat karya berupa peta konsep definisi hadist dan fungsinya atas al-Qur’an
dalam simple mind lite
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 7. Guru mempersiapkan alat/bahan/media pendukung 15 menit
pembalajaraN
8. Pembelajaran dibuka dengan salam dan do’a. Guru dan
peseeta didik membaca surah/ayat pilihan. Kesiapan
belajar peserta didik diperhatikan dengan pemeriksaan
kehadiran, kerapihan pakaian dan posisi tempat duduk
9. Guru memberikan mitivasi belajar
10. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
dan tujuan pembelajaran, juga menyampaikan lingkup
dan teknik penilaian.
11. Guru mengulas sedikit materi yang telah dibahas pada
pertemuan pertama.
12. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi
yang akan dipelajari.
13. Guru membagi kelompok belajar.
F. Asesmen
5. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
6. Asesmen individu dan kelompok
7. Tertulis (PG dan Uraian)
8. Performa (sikap dan keagamaan)
LAMPIRAN
Catatan:
Pemahaman bermakna:
● Mampu menjelaskan bahwa Al-Qur’an menjadi petunjuk, penjelas, dan pembeda antara
kebenaran dan kebatilan. Al-Qur’an turun dengan pesan dan ajaran yang bersifat universal. Karena
itu, Hadis memiliki peranan penting untuk memberikan rincian atau penjelasannya
● Seorang yang beriman terhadap Al-Qur’an, harus percaya pula Hadis sebagai sumber ajaran Islam
setelah AlQur’an. Al-Qur’an dan Hadis memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadi
pedoman dalam menjalani kehidupan.
● Mampu menjelaskan bahwa Allah Swt mengutus para Nabi dan Rasul-Nya. Mereka bertugas
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah
rasul terakhir. Islam sebagai agama yang dibawanya merupakan ajaran dan petunjuk paling lurus
dan benar.