Anda di halaman 1dari 2

Akhlak Keseharian Rasulullah SAW.

:
Narrator: Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Halo semua, saya Rakha Widyadhana dari
Kelas B1. Hari ini, saya mau menceritakan mengenai akhlak keseharian Rasulullah SAW. Penasaran
bukan, ayo kita simak bersama-sama.

Narrator: Pada suatu ketika, Salah seorang istri nabi sekaligus Ummul Mu’minin, yaitu Aisyah
Radhiyallahu ‘anha diminta Sa’ad bin Hisyam untuk menginformasikan mengenai akhlak keseharian
Rasulullah SAW. Ummul Mu’minin itupun menjelaskan “Sesungguhnya akhlak Nabi SAW. adalah Al-
Qur’an” (HR. Muslim). Berikut ini adalah contoh-contoh akhlak keseharian Rasulullah SAW.:

1. Melaksanakan Shalat Sunnah Qabliyah saat Adzan Shubuh dikumandangkan, lalu ke Masjid
untuk melaksanakan Shalat Shubuh berjama’ah dan I’tikaf hingga matahari terbit. Sesuai dengan
cerita Jabir bin Samurah Radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah SAW. tidak beranjak dari tempat
shalatnya ba’da subuh sampai terbitnya matahari. Ketika matahari sudah terbit beliau
melaksanakan shalat dua rakaat.” (HR. Abu Daud). Waktu ini dipergunakan beliau untuk dzikir
pagi, dan taqarrub kepada Allah SWT.
2. Melaksanakan Shalat Dhuha 4 Raka’at (dengan 2 kali salam) atau lebih sesuai kehendaknya.
Aisyah meriwayatkan “Rasulullah SAW. shalat dhuha sebanyak empat rakaat, kadang ditambah
sesuai dengan kehendaknya.” (HR. Muslim). Tapi pada riwayat lain, ia tidak menjalankannya
karena takut menjadi beban dan diwajibkan bagi umatnya.
3. Lalu, ia melakukan berbagai kegiatan di rumah seperti yang diriwayatkan Aisyah Radhiyallahu
‘anha: memerah susu kambing, menembel baju, melayani diri sendiri, menjahit sandal. (HR.
Ahmad). Sikap Rasul pada istri, anak, serta pembantunya sangat lembut. Aisyah Radhiyallahu
‘anha bercerita: “Rasulullah SAW. tidak pernah memukul dengan tangannya, baik terhadap
seorang wanita ataupun pelayan, melainkan di waktu beliau sedang berjihad fi-sabilillah.” (HR
Muslim).
4. Melakukan tidur qailiulah agar bisa menunaikan shalat malam. Diriwayatkan, “Tidurlah pada
waktu qailulah, karena sungguh setan tidak tidur qailulah.” (HR. Thabrani).
5. Ketika waktu shalat tiba, ia pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat sebagaimana
diriwayatkan al-Aswad dari Aisyah, beliau biasa membantu pekerjaan rumah tangga. Ketika
waktu shalat sudah datang, beliau segera ke masjid. (HR. Bukhari). Di masjid, Rasul melakukan
banyak hal seperti mengobrol, taklim, nasihat, menyimak pengaduan, memperbaiki hubungan
yang rusak, memecahkan solusi, bahkan strategi militer dan politik.
6. Beliau tidak pernah mencela makanan yang dibuat istrinya. Jika ingin, beliau makan, jika tidak,
beliau tinggalkan (HR. Bukhari & Muslim). Sebelum makan, beliau membaca basmalah, lalu
mengambil makanan yang terdekat dan memulainya dengan tangan kanan atau makan secara
berbarengan.
7. Aktif di ranah sosial. Beliau sering atau bahkan selalu menyelesaikan persoalan sosial seperti:
memantau dan memeriksa kondisi riil masyarakat, menjalin pergaulan simpati, memeriksa
praktik kecurangan di pasar (HR. Muslim), dan tidak gengsi ketika berkumpul dengan mereka.
Sebelum menjadi nabi, ia sering melakukan aktivitas sosial seperti: menyambung tali
persaudaraan, membantu orang yang sengsara, mengusahakan barang keperluan yang belum
ada, memuliakan tamu, dan menolong orang yang kesusahan karena menegakkan kebenaran
(HR. Bukhari). Ini adalah kebiasaan harian beliau.
8. Menjenguk orang yang sakit baik muslim maupun non-muslim sebagaimana yang pernah beliau
lakukan kepada salah seorang pelayannya yang beragama Yahudi (HR. Bukhari)
9. Pasca Shalat Ashar, beliau melakukan Dzikir Sore. Untuk istighfar saja, beliau sehari minimal
melantunkannya sebanyak 70 sampai 100 kali (HR. Tirmidzi). Ini belum termasuk dzikir lain yang
ia dawami dan diajarkan kepada umatnya baik di waktu pagi maupun sore hari.
10. Memasuki waktu malam, beliau menunaikan shalat (maghrib dan isya) jika ada keperluan terkait
umat Islam beliau berembuk dengan para pemuka sahabat (HR. Ahmad, Tirmidzi), jika tidak, ia
akan bercengkrama dengan keluarganya. Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menggambarkan
dengan sangat baik bagaimana keseharian beliau. Rasulullah sangat bagus dalam menjalin
pergaulan, murah senyum, bercengkrama dengan keluarga, bersikap lemah lembut terhadap
mereka, memberikan nafkah, bahkan mengajak bercanda. Ada dua hal yang dibenci Rasulullah
SAW. di waktu sebelum maupun sesudah isya, yaitu: tidur sebelum isya dan ngobrol setelahnya
(H.R. Bukhari).
11. Setelah itu beliau tidur di awal malam, selanjutnya bangun kemudian bersiwak dan berwudhu
(HR. Abu Daud) untuk menunaikan shalat malam sesuai dengan yang dikehendakinya sampai
Bilal mengumandangkan azan subuh kemudian keluar untuk shalat berjamaah. Kegiatan ini
pernah disaksikan langsung oleh Ibnu Abbas (HR. Bukhari, Muslim).

Nah, bagaimana? Hebat bukan Rasul kita. Beliau mampu


mengombinasikan Ibadah kepada Allah SWT, keharmonisan dengan
keluarga, dan keaktifan di ranah sosial. Semoga kita dapat menjadi
pemimpin seperti beliau yah. Terima kasih telah menyimak dan
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai