Modul Ajar 14
Modul Ajar 14
KURIKULUM MERDEKA
Instansi ……………………..
Tahun Ajaran 20……/ 20…..
Jenjang Sekolah SD
Semester 1 (Ganjil)
mandiri
PROFIL BELAJAR PANCASILA berkebinekaan global
bernalar kritis
kreatif.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
URAIAN MAETRI
Setiap orang Kristen bertanggung jawab melayani masyarakat.
Masyarakat mempunyai arti sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai
kalangan dan tinggal di dalam satu wilayah. Kalangan bisa terdiri dari
kalangan orang mampu hingga orang yang tidak mampu. Dalam rangka
melayani masyarakat, setiap orang Kristen harus dilatih untuk
memikirkan orang lain, bukan hanya memikirkan diri sendiri, keluarga
sendiri, atau gereja sendiri. Dengan latihan tersebut, sifat egois dan
individualis dalam diri seseorang akan semakin berkurang, dan rasa
tanggung jawab untuk melayani masyarakat akan semakin bertumbuh. Hal
ini harus ditanamkan sejak usia dini, sejak masih anak-anak.
Guru harus memahami dengan jelas landasan orang Kristen melayani
masyarakat sebelum mengajarkan materi ini. Berdasarkan Matius 14:13-
21 landasan orang Kristen untuk melayani karena Yesus telah berbelas
kasih dan berbela rasa kepada manusia karena itu setiap orang Kristen
harus meneladani Yesus. Tanggung jawab melayani masyarakat muncul
jika seseorang memiliki hati berbelas kasih seperti Yesus. Yesus
mengajarkan para murid untuk mengembangkan tanggung jawab melayani
ketika menghadapi orang banyak yang lapar.
Yesus telah memberikan teladan berbelas kasih dan berbela rasa
kepada orang banyak yang lapar. Ketika orang banyak berbondong-
bondong datang dan mendengarkan Yesus mengajar, tidak ada seorang
pun dari antara para murid Tuhan yang menyadari bahwa orang banyak itu
merasa lapar dan ingin makan. Hanya Yesus yang mengerti kebutuhan
orang banyak itu. Kisah ini mengajarkan bahwa Yesus berbelas kasih dan
berbela rasa dengan mau melayani banyak orang. Ketika Ia melihat ada
orang banyak yang sedang kelaparan, maka Ia tidak menutup mata-Nya.
Yesus tergerak oleh kasih- Nya, melayani orang banyak itu, walaupun
mungkin Yesus tidak mengenal mereka satu demi satu. Yesus melayani
orang banyak tanpa memandang siapa orang tersebut. Yesus melihat
bahwa mereka semua membutuhkan pelayanan.
Belajar dari cerita yang terdapat dalam Matius 14:13-21 ini, setiap orang Kristen dipanggil
untuk melayani sesama dengan cara peduli dan berbagi ketika berjumpa dengan pergumulan
kehidupan sesama yang membutuhkan, tanpa mengenal status sosial, status pendidikan, atau
status yang lainnya.
Melayani di masyarakat adalah bentuk pelayanan kepada
sesama. Sesama kita adalah semua orang tanpa membedakan apa agamanya, apa sukunya,
apa warna kulitnya, bagaimana status sosialnya, apakah orang itu kaya atau miskin.
Masyarakat kita adalah masyakarat Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, budaya,
atau golongan. Sebagai orang Kristen, kita harus melayani semua orang, seluruh masyarakat
Indonesia, tanpa membeda-bedakan.
Yesus telah memberi contoh dalam hal melayani, karena itu setiap orang Kristen patut
mengikuti teladan Tuhan Yesus yang peduli kepada banyak orang, berbelas kasih, berbela rasa
dan melayani semua orang yang membutuhkan pertolongan. Setiap orang Kristen
bertanggung jawab untuk peduli dan
berbagi dengan mereka yang miskin, papah, lemah, tersisih,
tertinggal dan terabaikan.
Dalam mengajarkan materi ini lebih dalam, guru
hendaknya menguasai contoh-contoh konkret
melayani masyarakat. Ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk melayani masyarakat,
misalnya: melakukan kunjungan
sosial ke panti asuhan atau panti jompo. Hal
lainnya yang dapat kita lakukan adalah ikut berperan
dalam kegiatan gotong royong atau kerja bakti di
lingkungan sekitar rumah, ikut membantu korban
bencana alam dengan memberi dukungan makanan atau
sumbangan, menghibur mereka yang sedih, mendoakan
para korban bencana dan orang-orang yang menderita,
peduli kepada pengemis di pinggir jalan, memberi makan
orang yang lapar, memberi minum orang yang haus, atau
memberi baju kepada mereka yang berpakaian compang
camping atau tidak memiliki pakaian. Melayani bisa juga
dilakukan dengan memberikan pelatihan keterampilan,
bimbingan, motivasi atau memberikan nasihat dalam
berbagai bidang kehidupan. Untuk melayani masyarakat,
setiap anak Tuhan harus memiliki kepedulian dan
kesetiakawanan terhadap orang- orang miskin dan
orang-orang menderita. Setiap anak Tuhan harus rela
berkorban untuk banyak orang, rela berbagi milik kepunyaannya, terbuka
melihat kesulitan dan kekurangan orang lain, dan peka terhadap kesulitan
orang lain. Hal ini dapat dimulai dengan saling peduli kepada tetangga
atau lingkungan di sekitar yang paling dekat dengan kita.
Membangun sebuah semangat pelayanan mudah dilakukan tetapi
membangun semangat pelayanan yang murah hati, itu harus
diperjuangkan. Pelayanan yang murah hati adalah sebuah pelayanan
yang dilandasi dengan semangat mau rela berkorban dan berbagi
kepada siapa saja dan tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri.
Pelayanan yang murah hati harus berani berkorban, bukan hitungan
untung-rugi. Harus mempunyai keberanian untuk tidak mengikuti apa
yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Tidak ikut arus, tetapi
harus berani melawan arus. Misalnya, temukan dan bantu satu atau
dua orang yang sungguh miskin dan tersingkir di lingkungan sekitar
dan bantulah semaksimal mungkin.
Tanggung jawab melayani muncul jika ada kesediaan untuk
menyediakan kebutuhan bagi orang yang berkekurangan. Ketersediaan
waktu, tenaga, pikiran dan dana atau materi. Mengutamakan kesenangan,
kesibukan pribadi, menjadi penghambat seseorang dalam melakukan
tangung jawabnya untuk melayani masyarakat.
Melayani sesama bukan hanya memberikan kebutuhan fisik, materi
kepada sesama yang berkekurangan, tapi juga berjuang agar tidak ada
lagi kelaparan, kemiskinan, ketidakadilan di tengah masyarakat.
Sebagaimana yang diserukan oleh Nabi Amos agar keadilan dan kebenaran
selalu ada dan berlimpah dalam hidup kita. Itu yang dikehendaki Tuhan.
Akhirnya, menjadi pelayan Tuhan yang melayani masyarakat, tidaklah
mudah, apalagi jika harus berhadapan dengan banyak orang. Guru
hendaknya memotivasi peserta didik agar dalam menghadapi kesulitan
atau tantangan dalam pelayanan, mereka tidak perlu kuatir atau takut.
Kunci satu- satunya untuk berhasil dalam melayani adalah menyerahkan
diri dibimbing oleh Tuhan, dan mengandalkan Tuhan dengan
sungguh-sungguh. Setiap pelayanan yang mengutamakan Tuhan di atas
segala-galanya pasti akan diberi kemudahan dan jalan keluar.
Oleh karena itu, guru hendaknya mengingatkan peserta didik agar
melayani dengan sungguh-sungguh, tidak dengan terpaksa namun dengan
sukarela. Tidak dengan keangkuhan namun dengan rendah hati, serta
berani berkorban. Tanggung jawab pelayanan bagi masyarakat haruslah
dilakukan dengan sukacita dan tulus untuk hormat kemuliaan nama
Tuhan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
dst.
P en ilaian S ikap.
Sikap
Tanggun g jawab
Tenggang ras a
K erja s am a
K epedulia n
K eraji n a n
K ejujuran
No.
Nam a
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
K eteran gan :
S kala pen ilaian sikap dibu at den gan ren tan g an tara 1 sampai
den gan 4.
1 = ku ran g; 2 = cu ku p; 3 = baik dan 4 = amat baik.
PENILAIAN PENGETAHUAN