Anda di halaman 1dari 6

“TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAK TENTANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)”

DOSEN PENGAMPU
RATIH SULISTYOWATI, M.Pd,

DISUSUN OLEH
DIAN EKA PUTRI (2002111880)
KELAS C
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI PALANGKARAYA


2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA 4 PALANGKARAYA


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : IX /Ganjil
Topik : Indahnya Mengampuni
AlokasiWaktu : 1 X Pertemuan (2 x 45’)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompotensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengakui Pentingnya untuk saling 1.1.1 Meyakini pentingnya untuk saling
mengampuni Melalui Tuhan Yesus mengampuni
2.1 Memberi Definisi Tentang 2.1.1 Menjelaskan Arti Mengampuni
Mengampuni
3.1 Memahami Makna Tentang 3.1.1 Menjelaskan Makna Tentang
Mengampuni Mengampuni Dalam Kehidupan Umat
Kristen
3.1.2 Memberi contoh Sikap
mengampuni Dalam Kehidupan Sehari
4.1 Menyajikan karya yang berkaitan 4.1.1 Menuliskan cerita dari salah satu
dengan cara hidup Saling mengampuni tokoh Alkitab yang memiliki sikap saling
mengampuni
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1 Siswa mampu Meyakini pentingnya untuk saling mengampuni
2.1.1.1 Siswa mampu Menjelaskan Arti Mengampuni
3.1.1.1 Siswa mampu Menjelaskan Makna Tentang Mengampuni Dalam Kehidupan
Umat Kristen
3.1.1.2 Siswa mampu Memberi contoh Sikap mengampuni
4.1.1.1 Siswa mampu Menuliskan cerita dari salah satu tokoh Alkitab yang memiliki
sikap saling mengampuni

D. Materi Pembelajaran
Materi Pokok
Indahnya Mengampuni
Sub Pokok Materi
 Pengertian Mengampuni
 Makna Mengampuni
 Contoh Sikap Mengampuni
 Tokoh Alkitab Yang Memiliki Sikap Mengampuni
Uraian Materi
Indahnya Mengampuni (Bahan Alkitab: Kejadian 45:1-14; Matius 6:14-15 dan
Matius 18:22-35)

1. Pengertian Mengampuni
Pengampunan adalah salah satu hal yang dianggap sederhana oleh
kebanyakan orang, namun memiliki dampak yang luar biasa. Dalam kekristenan,
ajaran tentang pengampunan sangatlah penting. Bagaimana tidak, mengampuni
adalah salah satu ajaran Yesus dalam Alkitab yang harus dilakukan oleh semua
orang yang mengaku percaya. Pengampunan adalah suatu hal yang erat kaitannya
dengan perintah Yesus untuk mengasihi. Dasar utama bagi seseorang untuk
mempraktekkan pengampunan ialah kasih.
Dalam bahasa Yunani, kasih dikenal dengan istilah ‘agape’, artinya
“mengasihi; menunjukkan kasih, menyukai”. Hal luar biasa dari ajaran Yesus ini
ialah Dia bukan hanya mengajarkan tentang mengasihi sesama (yang mengasihi
kita) tetapi juga mengasihi orangorang yang membenci kita. Lebih tepatnya kasih
terhadap musuh. Wujud lain dari kasih agape ialah mengampuni. Inilah manifestasi
kasih yang utama. Menurut KBBI, pengampunan adalah pembebasan dari hukuman
atau tuntutan. Pengampunan berarti pemulihan kembali hubungan personal yang
sudah tidak baik. Mengampuni adalah tindakan memaafkan orang yang bersalah.
Dalam Alkitab, pengampunan berasal dari kata Yunani yang diterjemahkan
“mengampuni” berarti “merelakan”. Menggampuni orang lain berarti kita tidak lagi
kesal dan sakit hati atas kesalahan orang lain terhadap kita. Pengampunan
berhubungan dengan iman Kristen, karena pengampunan adalah salah satu inti dari
iman Kristen.

2. Makna Mengampuni
Mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan seseorang dari
kesalahan atau dosa. Dalam Lukas 15 ada tiga perumpamaan yang menunjukkan
kebaikan Allah Bapa, Allah Bapa adalah Allah yang suka mengampuni. Ketiga
perumpamaan itu adalah perumpamaan tentang domba yang hilang (Luk 15:3- 7),
perumpamaan tentang dirham yang hilang (Luk 15:8-10) dan perumpamaan tentang
anak yang hilang (Luk 15:11-32). Ketiga perumpamaan ini melukiskan tentang
kehilangan: sesuatu atau orang dan bahwa Allah mencari yang hilang dengan
perhatian dan kasih. Perumpamaan-perumpamaan ini menunjukan sikap gembala
(domba yang hilang), wanita (dirham yang hilang), ayah (anak yang hilang).
Perumpamaan tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang merupakan
perumpamaan tentang suka cita Allah yang mengampuni orangorang berdosa, lebih
daripada sukacita orang benar yang tidak memerlukan pengampunan. Seperti
seorang gembala yang berukacita karena menemukan dombanya yang hilang atau
seorang perempuan yang bersukacita karena me nemukan dirhamnya yang hilang,
betapalah Allah akan lebih bersukacita bilamana Ia menemukan kembali seorang
berdosa yang bertobat (bdk Hunter, A.M, 1998), 90-91).

3. Contoh Mengampuni
 Saat barangmu dipinjam oleh temanmu, namun dia tidak sengaja
menghilangkannya.
 Senyumlah tiap saat kepada teman-teman / kenalanmu jika bertemu di jalan.
Sapalah mereka sebagai bentuk pertemanan. Salamlah kepada mereka untuk
menunjukan kekerabatan.
 Diskusikanlah jika sedang membahas suatu kegiatan yang berhubungan
langsung/tidak langsung dengan orang lain. Jika begitu, semua orang dapat
memahami satu sama lain tanpa adanya kesalahpahaman.

4. Tokoh Alkitab Yang Memiliki Sikap Mengampuni

Dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, ia sadar bahwa dahulu ayahnya


terlalu mencintai dan mengistimewakan dirinya. Hal itu menyebabkan saudara-
saudaranya iri hati dan mereka membencinya. Wujud dari kebencian itu, mereka
menjualnya sebagai budak. Namun, dia tidak membenci mereka, tetapi Yusuf juga
tidak secara otomatis mengampuni saudara-saudaranya. Dia menguji saudara-
saudaranya dengan cara menyelipkan piala ke dalam karung adik mereka yang
paling kecil. Yusuf ingin menguji saudara-saudaranya apakah mereka telah
berubah, atau mereka akan mengorbankan adiknya seperti dahulu ketika mereka
membenci dan menjualnya sebagai budak. Ternyata, saudara-saudaranya telah
berubah. Mereka membela adiknya Benyamin serta menangisinya, bahkan kakak
tertua rela ditahan untuk menggantikan adiknya. Melalui cara itu, Yusuf
mengetahui bahwa kini saudara-saudaranya telah berubah dan karena itu, sudah
waktunya dia menyatakan dirinya pada mereka dan memaafkan mereka. Yusuf
tidak menanti supaya saudara-saudaranya ketakutan dan mengemis untuk
dimaafkan, tetapi dialah yang mengambil inisiatif untuk mendatangi mereka. Jadi,
pengampunan yang kita berikan pada seseorang hendaknya lahir dari niat baik dan
ketulusan hati kita. Yusuf pada dasarnya memiliki hati pemaaf. Sejak dia melihat
mereka, dia sudah mulai berupaya menciptakan pemulihan hubungan persaudaraan
mereka.

Referensi
Karnia Mariana Kawengian. Diampuni Untuk Mengampuni Sebagai Pendampingan
Pastoral Kepada Anggota Jemaat Di GMIM Efata Tompaso. Educatio Christi. 2020 1 (2),
220-234

Anda mungkin juga menyukai