KOTA BOGOR
ABSTRAK
ZHILAN FALIQ FAUZAN. Preferensi Moda Transportasi Generasi Milenial
Kota Bogor. Dibimbing oleh LUKYTAWATI ANGGRAENI dan MUTIARA
PROBOKAWURYAN
Pengelolaan transportasi yang tepat sangat penting dilakukan oleh suatu
pemerintah daerah. Kota Bogor sebagai salah satu daerah termacet di Indonesia
perlu mengatasi masalah transportasi yang dihadapinya. Jumlah generasi milenial
yang telah mendominasi demografi di Kota Bogor menjadikan preferensi
transportasi mereka perlu untuk diteliti agar sistem transportasi sesuai dengan
permintaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi generasi milenial dalam penggunaan moda
transportasi umum di Kota Bogor agar sistem moda transportasi umum di Kota
Bogor dapat berjalan dengan efisien. Penelitian ini menggunakan data sekunder
hasil survei konsumsi energi dan transportasi kerjasama IGES (Institute Global for
Environmental Strategies) dan IPB (Institut Pertanian Bogor) terhadap 223
responden generasi milenial dari 6 kecamatan di Kota Bogor. Metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode kuantitatif berupa model
multinominal logit. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel jenis kelamin, status
pernikahan, pendapatan, jumlah kepemilikan sepeda motor, jarak perjalanan, jarak
rumah ke transportasi umum, jarak tempat kerja ke transportasi umum dan biaya
perjalanan memengaruhi pilihan moda transportasi masyarakat milenial di Kota
Bogor. Moda transportasi ojek (konvensional dan online) memiliki penilaian
tertinggi pada kategori harga, waktu perjalanan, ketepatan waktu, dan kemudahan.
Moda transportasi taksi (konvensional dan online) memiliki penilaian tertinggi pada
kategori kenyamanan, keselamatan dan keamanan, dan pelayanan umum. Adapun
saran yang diberikan dalam penelitian ini ialah peningkatan efisiensi waktu
perjalanan transportasi umum dengan meningkatkan infrastruktur transportasi
umum seperti armada bus dan halte, penertiban pedagang kaki lima, dan pembuatan
jembatan layang di atas lintasan kereta api.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ilmu Ekonomi
Disetujui oleh
Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si Mutiara Probokawuryan, SE, MMgt (Econ)
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Preferensi Moda Transportasi Generasi Milenial Kota Bogor. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Ucapan terima kasih disampaikan
kepada :
1. Dr. Lukytawati Anggraeni, S.P, M.Si dan Mutiara Probokawuryan, S.E,
MMgt (Econ) selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan baik secara teknis,teoritis dan moril selama proses
penyelesaian skripsi sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
2. Dr.Ir. Yeti Lis Purnamadewi, M.Sc.Agr selaku penguji utama dan Dr.
Tony Irawan, SE, M.App.Ec selaku penguji dari komisi pendidikan atas
kritik dan saran yang telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini.
3. Orang tua penulis yaitu Yusuf Budiana (Ayah) dan Enung Sumaryati
(Ibu), serta keluarga penulis Muhammad Naqi Syirazi (Kakak) dan
Ghifari Farras Azhar (Adik) atas doa dan dukungan yang selalu diberikan
kepada penulis.
4. CCROM IPB yang sudah memberikan bantuan data penelitian skripsi
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
5. Teman satu bimbingan: Aditya Firdaus, Syafira Ghina dan Fara
Nadhifatul atas semangat dan bantuan dalam perjuangan menulis skripsi.
6. Teman-teman: Yahya Abdullah Mazziya, Alfurqon Nur Aziz, Laras Insya
Pertiwi, Ayu Nabila, dan Dini Nurfaizah atas semangat, do’a, dan hiburan
selama masa perkuliahan.
7. Teman-teman: Hanan Hisbul Fathoni dan Yulian Nur Hadi atas
kebersamaan mengembangkan diri selama perkuliahan.
8. Seluruh Pimpinan serta pengurus BEM KM IPB 2019, terkhusus Biro
Internal yang telah menemani masa-masa akhir di perkuliahan ini.
9. Teman-teman Ilmu Ekonomi FEM IPB 52 yang sudah berproses bersama
dalam dunia kampus dan berbagi pengalaman selama lebih kurang empat
tahun.
DAFTAR GAMBAR
Latar Belakang
1.5
0.5
0
2014 2015 2016 2017
Perumusan Masalah
Jumlah penduduk Kota Bogor dari tahun 2013 hingga tahun 2017
mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan jumlah penduduk sebesar
1.64 persen pertahunnya. Pertumbuhan penduduk di Kota Bogor yang terus
meningkat setiap tahunnya ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertumbuhan
penduduk Kota Bogor terus terjadi dikarenakan Kota Bogor sebagai salah satu kota
besar di Jawa Barat sering kali menjadi tujuan urbanisasi masyarakat diluar Kota
Bogor. Urbanisasi yang terjadi dikarenakan Kota Bogor merupakan salah satu kota
yang menjadi penunjang ibu kota negara. Hal lain yang memengaruhi pertumbuhan
Kota Bogor yaitu lokasi Kota Bogor yang sangat strategis untuk perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi dan jasa serta menjadi pusat kegiatan nasional untuk industri,
perdagangan, transportasi, komunikasi dan pariwisata. Selain itu, UMR Kota Bogor
pada Peraturan Gubernur Jawa Barat (2018) berada di angka Rp 3 557 146 juga
merupakan alasan mengapa banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi ke Kota
Bogor. Kota Bogor mengalami pertumbuhan kepadatan penduduk setiap tahunnya.
Pada tahun 2017 kepadatan penduduk Kota Bogor sebesar 9 359 jiwa/km2. Tingkat
kepadatan Kota Bogor yang terus terjadi setiap tahunnya ini dapat mengakibatkan
kondisi sistem transportasi yang tidak menjalankan peran-perannya.
Badan Pusat Statistik Kota Bogor tahun 2018 mengemukakan bahwa
generasi usia kerja/ usia produktif mendominasi tatanan demografi kota Bogor.
Data diatas juga menunjukan bahwa generasi milinial (umur 15-39) jumlahnya
sangat besar, 43.41 persen penduduk kota Bogor adalah generasi milenial, yang di
mana usia 15-39 adalah umur manusia yang telah melakukan aktivitas secara
mandiri. Melihat data penduduk kota Bogor milenial yang lebih muda, yaitu umur
0-14 memiliki presentase gabungan dengan kelompok umur 15-39 sebesar 68.57
persen dari total penduduk Kota Bogor. Hal ini berarti kota Bogor didominasi oleh
generasi milenial yang telah aktif beraktivitas secara mandiri maupun yang akan
aktif beraktivitas secara mandiri. Data kependudukan kota Bogor tersebut pun
mengindikasikan bahwa, penelitian akan preferensi generasi milenial terhadap
transportasi perlu dilakukan sekarang untuk menyusun skema transportasi yang
tepat bagi kota Bogor saat ini maupun di waktu mendatang. Kebijakan transportasi
yang dapat menjawab kebutuhan akan permintaan generasi milenial terhadap tipe
layanan jasa transportasi umum dan permasalahan transportasi umum saat ini.
Banyaknya generasi milenial di Kota Bogor dan permasalahan transportasi
menuntut pemerintah Kota Bogor untuk menyediakan layanan jasa transportasi
umum yang cepat dan praktis agar transportasi umum tersebut disukai oleh generasi
milenial. Sampai saat ini, pemerintah Kota Bogor belum mampu menyediakan
layanan jasa transportasi umum yang diminati oleh generasi milenial. Hal tersebut
terlihat dari belum adanya inovasi transportasi umum yang menjurus kepada
preferensi transportasi umum generasi milenial. Saat ini, transportasi umum Kota
Bogor masih di dominasi oleh angkot yang notabenenya bertolak belakang dengan
sifat generasi milenial yang suka akan hal-hal praktis, nyaman, dan cepat.
Volume transportasi dan permintaan akan moda transportasi yang
meningkat jika tidak diimbangin dengan peningkatan insfrastruktur seperti jalan
raya, akan menimbulkan masalah kemacetan. Sistem transportasi yang memadai
dalam menyediakan layanan transportasi yang sesuai dengan permintaan
masyarakat juga diperlukan sebagai upaya mengurangi kemacetan. Kondisi sistem
transportasi yang bermasalah dalam suatu daerah hanya akan menimbulkan
permasalahan - permasalahan lanjutan seperti biaya transportasi yang mahal dan
5
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu diterima oleh berbagai pihak, baik
penulis, pembaca, akademisi, maupun pemerintah Kota Bogor. Bagi pemerintah,
diharapkan dapat dijadikan refrensi dalam merumuskan kebijakan yang terkait
dengan sarana dan fasilitas transportasi publik yang memadai, sesuai dengan
permintaan masyarakat khususnya kaum generasi milenial, sesuai dengan
kemajuan zaman dan mampu menyelesaikan permasalahan transportasi di Kota
Bogor. Bagi masyarakat, untuk memberikan informasi mengenai transportasi
publik tentang karakteristik masyarakat Bogor yang menggunakan transportasi
publik, faktor-faktor yang mengurangi minat menggunakan transportasi publik, dan
dampaknya terhadap kemacetan di Bogor. Bagi peneliti, diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pemahaman mengenati keadaan
transportasi pribadi maupun publik di Kota Bogor.
Ekonomi Transportasi
Ekonomi Transportasi adalah cabang ilmu ekonomi yang menganalisis
suatu masalah tentang kepastian adanya kelangkaan yang akan berpengaruh dalam
memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang transportasi, yang nantinya akan
menetapkan munculnya pilihan yang selanjutnya akan selalu berakibat
pengaruhnya pada biaya. Transportasi juga sangat berpengaruh terhadap sistem
perekonomian suatu daerah. Transportasi dapat memengaruhi efisiensi alokasi
sumber daya ekonominya bukan hanya tentang perpindahan arus barang dan
mobilitas manusia (Sani, 2015).
Pilihan Jasa Transportasi
Pilihan merupakan suatu dasar permintaan seseorang untuk melakukan
perjalanan. Seseorang akan berbeda pandangan (preferency) dengan lainnya dalam
menentukan pilihan moda transportasi yang akan dipakai untuk sampai di tujuan
karena mencakup fungsi pelayanan atau pilihan lainnya seperti waktu, rute dan
sebagainya. Dalam menentukan pilihannya (preferensi), harus ada sesuatu yang
sama yang terdapat pada alternatif yang ada agar mudah dianalisis, seperti jarak
atau golongan usia.
Pilihan merupakan suatu dasar permintaan seseorang untuk melakukan
perjalanan. Seseorang akan berbeda pandangan (preferency) dengan lainnya dalam
menentukan pilihan moda transportasi yang akan dipakai untuk sampai di tujuan
karena mencakup fungsi pelayanan atau pilihan lainnya seperti waktu, rute, dan
sebagainya. Saat menentukan pilihan nantinya, harus ada sesuatu yang sama yang
terdapat pada alternatif yang ada agar mudah dianalitis, dalam hal ini terutama
adalah jarak dan tujuan serta memperhatikan adanya biaya yang berkaitan dengan
jarak tersebut yang juga harus mempunyai satuan unit yang sama. Melihat alternatif
yang ada bisa saja dasar utamanya adalah waktu, tarif, kenyamanan atau
keselamatan yang menjadi penentu dalam pemilihan tersebut. Semua dasar penentu
pilihan harus dapat dinilai dengan satuan yang sama yaitu uang, sehingga berapa
biaya yang akan dikeluarkannya untuk keperluan sampai di tujuan, tergantung
keinginannya. Makin baik keinginannya, makin besar biaya yang dikeluarkannya
(Sani, 2015).
Permintaan Jasa Transportasi
Permintaan Jasa Transportasi Pada dasarnya permintaan atas jasa
transportasi merupakan cerminan kebutuhan akan transportasi dari pemakai sistem
tersebut, baik untuk angkutan manusia maupun barang. Permintaan akan jasa
transportasi merupakan dasar yang penting dalam mengevaluasi perencanaan
transportasi dan perancangan fasilitas pelengkapnya. Transportasi manusia atau
barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, oleh karena itu, permintaan
akan jasa transportasi dapat disebut sebagai Permintaan Turunan (Derived Demand)
yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lainnya (Morlok
1991).
8
Harga
D’
(P)
D
E2
P1
D’’
P2 E1EE
0
Q2 Q1 Kuantitas (Q)
Sumber: Pindyck dan Rubinfield (2003)
Gambar 2 Kurva perubahan dan pergeseran permintaan pasar
Dimana,
Qd = jumlah barang yang diminta
Pd = harga barang yang diminta
Ps = harga barang subsitusi
Pk = harga barang komplementer
Y = pendapatan konsumen yang tersedia untuk dibelanjakan
e = faktor lain yang tidak diteliti.
Permintaan transportasi menggambarkan permintaan masyarakat terhadap
jasa transportasi yang berkaitan langsung dengan waktu dan lokasi (Chaeriwati,
2004). Adapun beberapa hal pendorong permintaan jasa transportasi, pertama
karena kebutuhan manusia untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat
lainnya seperti berbelanja, sekolah, bekerja dan lain-lain, kedua untuk kebutuhan
akan angkutan barang seperti distribusi barang dari suatu daerah ke daerah lainnya
sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi barang tersebut tanpa harus
mengunjungi daerah yang memproduksi barang tersebut (Nasution, 2004).
9
Harga
P2
P1 D
Q2 Q1 Transportasi Umum
Penelitian Terdahulu
Analsis Multinominal
Analisis deskriptif
Logit
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data survey rumah tangga
yang dilakukan oleh IPB (Institut Pertanian Bogor) dan IGES (Institute for
Environmental Strategis) Jenis data yang digunakan adalah data cross section yang
memberikan informasi tentang karakteristik rumah tangga responden dan
karakteristik perjalanan responden. Total terdapat 223 responden generasi milenial
dari seluruh kecamatan di Kota Bogor. Teknik purposive sampling digunakan untuk
memilih responden penelitian. Purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel non random di mana peneliti menentukan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan
penelitian. Wawancara dilakukan dengan total 223 responden yang tergolong
sebagai generasi milenial dari tiap kecamatan.
2. Uji Likelihood-Ratio
Likelihood ratio ialah rasio fungsi kemungkinan model yang digunakan
dalam penelitian terhadap fungsi kemungkinan model alternatif. Adapun fungsi
dilakukannya uji ini yaitu untuk menguji parameter secara simultan, sehingga akan
didapatkannya kesimpulan bahwa model logit yang digunakan secara keseluruhan
dapat menjelaskan keputusan pilihan kualitatif (Y). Pengujian koefisien dugaan
parameter secara simultan yang bertujuan untuk membandingkan nilai pengamatan
respon dengan penduga nilai respon untuk model penuh dan model intersep
(Hosmer dan Lemeshow, 2000). Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam
penelitian ini adalah:
H0 : 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽𝑘 = 0
H1 : minimal ada 𝛽𝑗 ≠ 0 untuk j=2,3…k
3. Uji Wald
Uji parameter secara parsial dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-
masing faktor. Pengujian koefisien dugaan parameter secara parsial didasarkan
pada pembakuan penduga koefisien regresi yang mengikuti sebaran normal baku
dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : 𝛽𝑘 = 0
H1 : 𝛽𝑘 ≠ 0, k=1,2…,p
Rumusan untuk uji Wald didefinisikan sebagai berikut:
𝛽̂𝑘
𝑊𝑘 =
𝑆𝐸(𝛽̂𝑘 )
16
𝛽̂𝑘 merupakan penduga 𝛽𝑘 dan 𝑆𝐸̂ (𝛽̂𝑘 ) merupakan penduga galat baku dari
𝛽̂𝑘 . Statistik Wk mengikuti sebaran normal baku untuk ukuran contoh yang besar.
Aturan keputusan adalah tolak H0 jika 𝐼𝑊𝑘 𝐼 > 𝑍𝛼/2 atau dapat dilihat dari nilai –p
jika nilai –p < α maka tolak H0 dengan α adalah tingkat signifikan yang dipilih.
Definisi Operasional
Definisi operasional dari tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Pilihan Alternatif Moda Transportasi (Variabel Y)
Pilihan moda transportasi menjadi variabel dependen dalam penelitian ini.
Pilihan moda transportasi yang dapat dipilih oleh responden yaitu menggunakan
transportasi umum, mobil pribadi, ojek online atau menggunakan sepeda motor.
Responden yang memilih untuk menggunakan transportasi umum akan diberikan
logit 1, responden yang memilih untuk menggunakan mobil pribadi akan diberikan
logit 2, responden yang memilih untuk menggunakan ojek online akan diberikan
logit 3, dan responden yang memilih untuk menggunakan sepeda motor akan
diberikan logit 4.
2. Karakterisitik Individu (Variabel X)
a. Jenis Kelamin (Gender)
Jenis kelamin responden dibedakan menjadi dua, yaitu laki-laki atau
perempuan. Responden yang berjenis kelamin perempuan akan mendapat nilai
variabel dummy 1 sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki akan
mendapat nilai nilai variabel dummy 0.
b. Status Pernikahan (Marriage)
Status pernikahan responden dibedakan menjadi dua, yaitu menikah atau
belum menikah. Responden yang sudah menikah akan mendapat nilai variabel
dummy 1 sedangkan responden belum menikah akan mendapatkan nilai-nilai
variabel dummy 0.
c. Jumlah Anak (KidHH)
Jumlah anak adalah adalah jumlah total anak yang masih dalam tanggungan
orang tua dan masih tinggal di satu rumah yang sama.
d. Total Pendapatan Rumah Tangga (IncomeHH)
Total pendapatan didefinisikan sebagai total pendapatan dari keseluruhan
keluarga responden yang sudah bekerja. Satuan pendapatan yang digunakan
adalah ordinal dari nomor 1 – 7.
e. Jumlah Kepemilikan Mobil Pribadi (K_mobil)
Jumlah kepemilikan mobil pribadi ialah banyaknya mobil pribadi yang
dimilki rumah tangga responden, baik hak milik pribadi maupun hak pakai
yang dinyatakan dalam satuan unit.
f. Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor (K_motor)
Jumlah kepemilikan sepeda motor ialah banyaknya sepeda motor yang
dimilki rumah tangga responden, baik hak milik pribadi maupun hak pakai
yang dinyatakan dalam satuan unit.
g. Tujuan perjalanan (T_work)
Tujuan perjalanan adalah tujuan tempat yang ingin di kunjungi oleh
responden dalam keseharian biasanya. Nilai variabel dummy 1 perjalanan
17
Jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2017 adalah 1 081 009 jiwa yang
terdiri dari 548 196 jiwa penduduk laki-laki dan 532.813 jiwa penduduk perempuan.
Kecamatan Bogor Barat menempati urutan dengan jumlah penduduk terbanyak
yaitu sebesar 239 860 jiwa, kemudian diikuti dengan Kecamatan Tanah Sareal.
Sedangkan Kecamatan Bogor Tengah memiliki jumlah penduduk terkecil dengan
104 853 jiwa. Kota Bogor sebagian besar memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
Tabel 5 Jumlah penduduk berdasarkan usia per jenis kelamin di Kota Bogor tahun
2017
Usia Laki-laki Perempuan Total
0-4 49 087 46 050 95137
5-9 46 893 44 166 91 059
10-14 43 715 42 033 85748
15-19 47 618 48 045 95 663
20-24 51 753 49 732 101 485
25-29 48 521 46 336 94 857
30-34 46 168 43 835 90 003
35-39 44 017 43 259 87 276
40-44 41 515 40 265 81 780
45-49 35 776 34 813 70 589
50-54 30 336 29 554 59 890
55-59 24 052 23 440 47 492
60-64 16 068 14 690 30 758
65-69 10 098 10 468 20 566
70-74 6 382 7 246 13 628
75+ 6 203 8 881 15 084
Jumlah/Total 548 196 532 813 1 081009
Sumber: BPS Kota Bogor (2018)
Data kependudukan pun memerlihatkan pertumbuhan penduduk dengan
kecepatan pertumbuhan 1.46 persen setiap tahunnya. Data tersebut memerlihatkan
bahwa setiap tahunnya penduduk generasi milenial Kota Bogor akan terus
bertambah.
ialah sektor informasi dan komunikasi sebesar 13.40persen dan sektor jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 11.7 persen.
Karakteristik Responden
persen tidak memilih perjalanan untuk bekerja. Variabel terakhir ialah jarak ke
pemberhentian transportasi umum terdekat, berdasarkan Tabel 10, rata-rata jarak
rumah responden ke pemberhentian terdekat ialah sejauh 0-5 km dipilih semua
responden atau sebesar 100 persen, sedangkan jarak rumah ke pemberhentian
transportasi umum 6-10 km tidak ada yang memilih atau sebesar 0 persen.
Kota Bogor memiliki berbagai macam fasilitas pelayanan publik yang dapat
diakses oleh masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu,
seperti pelayanan kesehatan, pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran serta
pusat rekresiasi yang tersebar di seluruh Kota Bogor. Masyarakat dapat
menggunakan berbagai macam moda transportasi untuk mencapai tujuan layanan
dari tempat tinggal mereka. Rute perjalanan pada Tabel 11 menggambarkan rute
perjalanan masyarakat pada 6 kecamatan. Dimana perjalanan tersebut
menggunakan transportasi umum maupun pribadi serta juga menggambarkan
perjalana responden dari tempat tinggal menuju tempat tujuan.
11.37 persen, dan ojek online dengan 18.18 persen. Responden dengan pendapatan
Rp 7.51 – Rp 10.00 juta didominasi oleh responden yang menggunakan sepeda
motor dengan 61.77 persen, transportasi umum dengan 14.7 persen, mobil pribadi
dengan 2.94 persen, dan ojek online sebesar 20.59 persen. Responden dengan
pendapatan Rp 10.01 – Rp 15.00 juta didominasi oleh responden yang
menggunakan sepeda motor dengan 74.28 persen, transportasi umum dengan 2.86
persen, mobil pribadi dengan 5.72 persen dan ojek online dengan 17.14 persen.
Responden dengan pendapatan Rp 15.01 – Rp 20.00 juta didominasi oleh responden
yang menggunakan sepeda motor dengan 55.18 persen, mobil pribadi dengan 34.78
persen, ojek online dengan 13.04 persen dan transportasi umum 0 persen.
Responden dengan pendapatan lebih dari Rp 20.00 juta didominasi oleh responden
yang menggunakan mobil pribadi dengan 46.87 persen, ojek online dengan 15.63
persen, sepeda motor dengan 37.5 persen, dan transportasi umum 0 persen.
didominasi oleh responden yang menggunakan sepeda motor dengan 57.3 persen,
transportasi umum dengan 7.85 persen, mobil pribadi dengan 12.39 persen dan ojek
online dengan 22.46 persen. Responden dengan jumlah tanggungan anak sebanyak
1 orang didominasi oleh responden yang menggunakan sepeda motor dengan 73.47
persen, transportasi umum dengan 8.17 persen, mobil pribadi dengan 12.39 persen
dan ojek online dengan 4.08 persen. Responden dengan jumlah tanggungan anak
sebanyak 2 orang didominasi oleh responden yang menggunakan sepeda motor
dengan 52.00 persen, transportasi umum dengan 10.00 persen, mobil pribadi
dengan 18 persen, dan ojek online dengan 20.00 persen. Responden dengan jumlah
tanggungan anak sebanyak 3 orang didominasi oleh responden yang menggunakan
sepeda motor dengan 82.15 persen, transportasi umum dengan 3.57 persen, mobil
pribadi dengan 14.28 persen, ojek online dengan 0. Responden dengan jumlah
tanggungan anak lebih dari 3 orang didominasi oleh responden yang menggunakan
sepeda motor dengan 71.43 persen, transportasi umum dengan 0 persen, mobil
pribadi dengan 28.57 persen, ojek online dengan 0. Data diatas mengindikasikan
bahwa responden yang memiliki anak cenderung untuk menggunakan kendaraan
pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum dengan pertimbangan kenyamanan
dan kemudahan dalam bermobilisasi.
Harga
5
4
Pelayanan Umum 3 Waktu Perjalanan
2
1
0
Kemudahan Ketepatan Waktu
Keselamatan dan
Kenyamanan
Keamanan
arah positif, dimana ketika jarak rumah ke transportasi umum semakin jauh,
peluang responden untuk menggunakan ojek online akan lebih besar 1.67 kali
dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum. Menurut hasil wawancara
responden, generasi milenial menyukai ojek online karena faktor kemudahan dan
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian PPA dan BPS
(2018) menyebutkan bahwa generasi milenial memiliki karakteristik pola
kehidupan yang dekat dengan teknologi.
Variabel jarak tempat kerja ke transportasi umum (lnD_WT) secara
signifikan memengaruhi pilihan untuk menggunakan moda transportasi ojek online
dengan arah negatif, dimana ketika jarak tempat kerja ke transportasi umum
semakin dekat, peluang responden untuk menggunakan ojek online akan lebih besar
0.65 kali dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum. Hasil ini sesuai
dengan laporan Deloitte (2005) pada generasi milenial, milenial menggunakan
ketergantungan mereka yang mendalam pada teknologi untuk memastikan bahwa
"mereka dapat bekerja secara fleksibel kapan saja, di mana saja".
Variabel pendidikan (R_school) secara signifikan memengaruhi pilihan
untuk menggunakan moda transportasi mobil pribadi dengan arah positif, dimana
ketika jenjang pendidikan responden semakin tinggi, peluang responden untuk
menggunakan mobil pribadi akan lebih besar 1.01 kali dibandingkan dengan
menggunakan transportasi umum. Berdasarkan data survey transportasi IGES-IPB
2019, responden milenial lebih memilih menggunakan mobil pribadi dibandingkan
dengan transportasi umum karena faktor kenyamanan, keamanan dan ketepatan
waktu perjalanan.
Variabel biaya perjalanan (Ln_tripcost) secara signifikan memengaruhi
pilihan untuk menggunakan moda transportasi ojek online dengan arah positif,
dimana ketika semakin besar biaya perjalanan maka peluang responden memilih
ojek online semakin besar 1.23 kali dibandingkan transportasi umum. Hal ini
didukung oleh hasil penilaian responden pada data survey transportasi IGES-IPB
2019 terhadap moda transportasi ojek/ojek online, taksi /taksi online, dan angkot
yang memperlihatkan variabel biaya mendapatkan nilai tertinggi pada moda
transportasi ojek/ojek online.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Adapun saran untuk implikasi kebijakan yang diberikan dalam penelitian ini
ialah:
1. Peningkatan efisiensi waktu perjalanan transportasi umum perlu dilakukan
melihat penilain masyarakat terhadap kecepatan dan ketepatan waktu
perjalanan tranportasi menjadi penilaian yang dipilih masyarakat milenial
dalam menentukan moda transportasinya. Pemerintah Kota Bogor dapat
melakukan pembuatan skema penyusunan rencana transportasi umum yang
baik seperti bus Transjakarta yang memiliki jalur khusus sehingga menambah
daya tarik masyarakat dalam menggunakan bus tersebut.
2. Pemerintah Kota Bogor perlu menambah halte dan jalur bus agar masyarakat
Kota Bogor lebih mudah menggunakan bus dalam kota, merapihkan
pedagang kaki lima dan pembuatan jembatan layang di atas lintasan kereta
api.
3. Mengoperasikan kembali Bus Transpakuan Bogor dan memperbaharui
kondisi busnya serta memperbaiki fasilitas penunjang seperti halte dan
terminal serta mengintergrasikan Bus Transpakuan Bogor dengan
36
INRIX. 2018. Global Traffic Scorecard Report Final. [Internet] [Diunduh 2019
Maret 14]. Tersedia pada www.inrix.com/scorecard/.
Jean, Rodrigue P. 2017. The Geography of Transport Systems. New York:
Routledge. ISBN 978-113866574.
Kadir A. 2006. Transportasi: Peran dan Dampaknya dalam Pertumbuhan Ekonomi
Nasional. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah WAHANA
HIJAU. 1: 3
Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dengan Badan
Pusat Statistik. 2018. Profil Generasi Milenial Indonesia. [Internet] [Diunduh
2019 November 7]. Tersedia pada https://www.kemenpppa.go.id/.
Khakim R. 2016. Hubungan antara Umur, Tingkat Pendidikan, Masa Berkendara
dan Pengetahuan dengan Perilaku Safety Riding. [skripsi] Semarang (ID) :
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lee Y, Circella G. 2019. ICT, millennials’ lifestyles and travel choices. Advances
in Transport Policy and Planning. 3: 107-141.
Maryanta. 2005. Keputusan Penumpang dalam Memilih Jenis Angkutan Umum
Bus untuk Tujuan Perjalanan ke Tempat Kerja di Kotamadya Jakarta Barat.
[Tesis]. Institut Pertanian Bogor.
Mcdonald CN. 2008. Children’s Mode Choice for the School Trip: The Role of
Distance and School Location in Walking to school. Transportation. 35: 23-
53.
Minal, Sekhar R. 2014. Mode Choice Analysis: The Data, The Models and Future
Ahead. International Journal for Traffic and Transport Engineering. 2(3):
269-285.
Miro F. 2005. Perencanaan Transportasi: Untuk Mahasiswa, Perencana dan
Praktisi. Jakarta. Erlangga.
Morlok, Edward K., 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,
Erlangga, Semarang.
Muhammad F. 2018. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Permintaan Transportasi
Umum Di Kota Bogor. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Nachrowi D, Usman H. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Natsugbodo RY, Amenumey EK, Mensah CA. 2018. Public transport mode
preferences of international tourists in Ghana: Implications for transport
planning. Travel Behaviour and Society. 11: 1–8.
Pindyck RS, Rubinfeld DL. 2003. Mikro Ekonomi. Jakarta: Indeks.
Polzin SE, Chu X, Godfrey J. 2014. The Impact of Millennials’ Travel Behavior on
Future Personal Vehicle Travel. Energy Strategy Reviews. 5: 59-65
Probokawuryan M. 2015. An Economic Analysis of Poverty in the Agricultural
Sector: A Case Study of Indonesia [Tesis]. Manawatu (NZ): Massey
University.
Pratiwi GD, Sapha D.AH. 2016. Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap
Transportasi Umum di Kota Banda Aceh (Studi kasus Trans Koetaradja).
[skripsi] Aceh (ID) : Universitas Syiah Kuala.
Rosadi D. 2013. Analisis Ekonometrika dan Runtun Waktu Terapan dengan R.
Yogyakarta: Andi.
39
Kecamatan Kelurahan
Jumlah Responden
Nama Kode Nama
1 Mulya Harja 1
2 Pamoyanan 8
3 Rangga Mekar 3
4 Genteng 1
5 Kerta Maya 0
6 Ranca Maya 0
7 Bojong Kerta 1
8 Harjasari 1
BOGOR SELATAN
9 Muarasari 1
10 Pakuan 1
11 Cipaku 5
12 Lawang Gintung 1
13 Batu Tulis 1
14 Bondongan 3
15 Empang 3
16 Cikaret 6
1 Sindang Sari 0
2 Sindang Rasa 4
3 Tajur 1
BOGOR TIMUR
4 Katulampa 6
5 Baranang Siang 5
6 Sukasari 2
1 Bantarjati 20
2 Tegal Gundil 10
3 Tanah Baru 12
4 Cimahpar 6
BOGOR UTARA
5 Ciluar 3
6 Cibuluh 2
7 Kedung Halang 3
8 Ciparigi 6
1 Paledang 2
2 Gudang 2
BOGOR TENGAH
3 Babakan Pasar 0
4 Tegal Lega 4
5 Babakan 1
6 Sempur 0
BOGOR TENGAH
7 Pabaton 0
8 Cibogor 3
41
Kecamatan Kelurahan
Jumlah Responden
Nama Kode Nama
9 Panaragan 1
10 Kebon Kalapa 1
11 Ciwaringin 0
1 Pasir Mulya 0
2 Pasir Kuda 3
3 Pasir Jaya 4
4 Gunung Batu 0
5 Loji 2
6 Menteng 0
7 Cilendek Timur 0
8 Cilendek Barat 2
BOGOR BARAT
9 Sindang Barang 2
10 Marga Jaya 3
11 Balumbang Jaya 7
12 Situ Gede 2
13 Bubulak 2
14 Semplak 3
15 Curug Mekar 5
16 Curug 3
1 Kedung Waringin 6
2 Kedung Jaya 5
3 Kebon Pedes 2
4 Tanah Sareal 3
5 Kedung Badang 3
TANAH SAREAL 6 Suka Resmi 0
7 Suka Damai 9
8 Cibadak 18
9 Kayu Manis 4
10 Mekar Wangi 7
11 Kencana 3
Jumlah 223
42
ModaTransp | JmlAnak
ortasi | 0 1 2 3 4 5 | Total
-------------------+----------------------------------------------------+---
Transportasi umum | 7 4 5 1 0 0 | 17
Sepeda motor | 51 36 26 23 4 1 | 141
Mobil pribadi | 11 7 9 4 1 1 | 33
Ojek online | 20 2 10 0 0 0 | 32
-------------------+----------------------------------------------------+---
Total | 89 49 50 28 5 2 | 223
Lampiran 6 Hasil olahan tabulasi silang pilihan moda transportasi berdasarkan total
kepemilikan mobil di STATA 15
ModaTransp | KepMobil
ortasi | 0 1 2 3 4 | Total
------------------+-------------------------------------------------+-------
Transportasi umum | 10 5 2 0 0 | 17
Sepeda motor | 82 47 10 2 0 | 141
Mobil pribadi | 2 18 7 6 0 | 33
Ojek online | 13 15 2 1 1 | 32
------------------+----------------------------------------------+----------
Total | 107 85 21 9 1 | 223
43
Lampiran 7 Hasil olahan tabulasi silang pilihan moda transportasi berdasarkan total
kepemilikan motor di STATA 15
ModaTransp | KepMotor
ortasi | 0 1 2 3 4 5 | Total
------------------+-----------------------------------------------------+---
Transportasi umum | 7 7 1 1 0 1 | 17
Sepeda motor | 1 73 45 9 6 7 | 141
Mobil pribadi | 5 16 9 3 0 0 | 33
Ojek online | 10 14 5 2 1 0 | 32
------------------+-----------------------------------------------------+---
Total | 23 110 60 15 7 8 | 223
Lampiran 9 Hasil olahan tabulasi silang pilihan moda transportasi berdasarkan jarak
tempuh perjalanan di STATA 15
ModaTransp | Jarak Perjalanan
ortasi | 1 2 3 | Total
------------------+---------------------------------+----------
Transportasi umum | 16 0 1 | 17
Sepeda motor | 115 17 9 | 141
Mobil pribadi | 28 3 2 | 33
Ojek online | 27 4 1 | 32
------------------+---------------------------------+----------
Total | 186 24 13 | 223
----------------------------------------------------------------------------
modatransportasi | RRR Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval]
----------------------+-----------------------------------------------------
Transportasi umum | (base outcome)
----------------------+-----------------------------------------------------
Sepeda motor |
gender | 1.042491 .621246 0.07 0.944 .3242058 3.352156
marriage | 1.494332 .93505 0.64 0.521 .4383529 5.094134
kidHH | 1.133441 .3028249 0.47 0.639 .6713988 1.913449
incomeHH | 1.206928 .2741622 0.83 0.408 .7732589 1.883813
k_mobil | .5329455 .2945207 -1.14 0.255 .18042 1.574276
k_motor | 2.635022 1.057937 2.41 0.016 1.199595 5.788068
t_work | .6699837 .4413966 -0.61 0.543 .1841952 2.43697
ln_distance | 1.241738 .34568 0.78 0.437 .7195636 2.142846
lnD_HT | 1.123013 .2149269 0.61 0.544 .7717531 1.634148
lnD_WT | .8967114 .14713 -0.66 0.506 .6501144 1.236846
r_school | 1.184412 .4873563 0.41 0.681 .5287545 2.653085
ln_tripcost | .980652 .0440254 -0.44 0.663 .8980511 1.07085
_cons | .2786943 .7399517 -0.48 0.630 .0015316 50.71356
----------------------+-----------------------------------------------------
Mobil pribadi |
gender | 2.857715 2.165029 1.39 0.166 .6473533 12.61527
marriage | 9.271546 8.049965 2.56 0.010 1.690836 50.83969
kidHH | .93098 .3224834 -0.21 0.836 .4721625 1.835647
incomeHH | 1.770604 .48458 2.09 0.037 1.035533 3.027463
k_mobil | 2.19682 1.368006 1.26 0.206 .6482367 7.444842
k_motor | .9639973 .4640912 -0.08 0.939 .375221 2.476649
t_work | .5259832 .4315126 -0.78 0.434 .1053544 2.625978
ln_distance | 2.265216 .873355 2.12 0.034 1.063968 4.822705
lnD_HT | 1.284406 .3302313 0.97 0.330 .7759818 2.125951
lnD_WT | .7534084 .1632099 -1.31 0.191 .4927604 1.151927
r_school | 1.01329 .5602792 0.02 0.981 .3428293 2.994948
ln_tripcost | .9208044 .0472317 -1.61 0.108 .8327332 1.01819
_cons | .0000908 .0003373 -2.50 0.012 6.23e-08 .1321636
----------------------+-----------------------------------------------------
Ojek online |
gender | 7.203869 5.591949 2.54 0.011 1.573356 32.9841
marriage | 1.004607 .8305389 0.01 0.996 .1987384 5.078205
kidHH | .6887871 .2660633 -0.97 0.334 .3230611 1.468539
incomeHH | 1.134062 .3133948 0.46 0.649 .6597956 1.949233
k_mobil | 1.117682 .706462 0.18 0.860 .3238119 3.857837
k_motor | .8457718 .3916401 -0.36 0.718 .3412706 2.096078
t_work | 1.973982 1.626246 0.83 0.409 .3927252 9.921957
ln_distance | .7689386 .2692908 -0.75 0.453 .3870718 1.527537
46