Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN LUKIS

Untuk memenuhi tugas ke 1 Matakuliah LUKIS


diampu oleh Bapak Drs. Triyono Widodo, M.Sn

OLEH
TRECIANA YULI SAPTRI
NIM.220251606088

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
AGUSTUS 2023
Berbagai Sudut Pandang Terhadap Seni Lukis
karya seni lukis yaitu lukisan jika dipandang dari sudut asal usul kata merupakan suatau
karya dua dimensi secara fisik cenderung terdiri dari unsur bidang dan warna atau serba warna,
karena hasil aktifitas mengecat, dan cat sinonim dengan warna. Sedangkan gambar merupakan
suatu karya dua dimensi secara fisik cenderung terdiri dari unsur – unsur garis atau serba garis,
karena hasil aktifitas menarik atau ‘ menggeret-mengarit’ suatu benda runcing.
Jika dipandang dari sudut sikap mental proses berkarya, maka karya seni lukis
merupakan karya dua dimensi hasil ungkapan, walaupun secara fisik dapat cenderung terdiri
dari unsur – unsur garis atau serba garis. Gambar merupakan karya dua dimensi hasil ungkapan
didasarkan sikap mental cenderung duplikatif atau cenderung tidak berpijak pada ide pribadi,
walaupun secara fisik terdiri dari unsur bidang dan warna atau serba warna.
karya seni lukis merupakan karya dua dimensi sebagai hasil ungkapan yang tidak banyak
dibebani dengan hal – hal di luarnya, dan digolongkan ke dalam seni murni. Namun apabila
difungsikan sebagai semacam alat bantu seperti penjelas atau pengiring suatu pengiring suatu
pengertian atau cerita merupakan seni ilustrasi atau gambar ilustrasi, dan digolongkan ke dalam
seni terapan.
Karya seni lukis secara konvensional merupakan karya dua dimensi, yaitu karya yang
memiliki ukuran panjang dan lebar saja, atau bersifat dua dimensional. demikian sebaliknya
terdapat pula karya – karya seni patung yang cenderung ke arah dua dimensional.
ada seniman yang membuat alat bantu berupa gambar yang berfungsi sebagai alat bantu,
oleh karena itu gambar berfungsi sebagai tahapan kerja sebelum menjadi lukisan yang utuh
atau selesai.
Yang dimaksud seni lukis konvensional bilamana dalam aktivitas kreasi penciptaannya
menggunakan media dan teknik yang telah lama digunakan, antara lain yaitu menggunakan
cat, baik cat minyak atau cat air, crayon, pastel, pensil warna, di atas kertas, karton ataupun
kanvas, dengan peralatan kuas, juga media dan teknik batik. Sedangkan seni lukis digital,
kegiatan kreasi penciptaannya memanfaatkan media dan teknik digital, melalui program
aplikasi yang sesuai, misalnya program aplikasi pembuat dan pengolah gambar.

Perwujudan Seni Lukis


Pert. 1
Perwujudan Karya Seni Lukis Realis/Naturalistis
Dalam karya seni lukis naturalistis/realistis ditiru seperti apa adanya dalam arti
sebagaimana dilihat oleh mata (visualistis, fotografis). Dengan demikian, bentuk- bentuk tidak
digayakan, tidak diubah ataupun tidak disederhanakan.
Perwujudan Karya Seni Lukis Representasional/semi abstrak/deformasi
Dalam karya seni lukis representasional, bilamana di dalam karya tersebut bentuk-
bentuk yang ada di alam telah digayakan/diubah/disederhanakan.
karya seni lukis representasional terletak di antara dua rentangan ekstrim perwujudan
yaitu antara naturalistis/realistis dan nonobyektif, maka cakupan wilayahnya amat banyak atau
beragam sekali, misalnya dapat berwujud karya-karya seni lukis yang dekoratif,
ekspresionistis, kubistis, abstraksi dan sebagainya, sebatas pada karya- karya tersebut jika
mengangkat bentuk-bentuk alam dalam proses abstraksi, deformasi, stililasi, abstraksi masih
dapat dikenali bentuk asalnya.
Perwujudan lukisan dekoratif tediri dari bentuk-bentuk yang berdekorasi atau bentuk-
bentuk alam yang telah diubah dalam hal ini digayakan (distilasi). Oleh karena itu, tentulah
melibatkan pula proses penyederhanaan (abstraksi) dan pengubahan (deformasi) bentuk.
Lukisan dekoratif ada yang tidak mempermasalahkan adanya kesan kedalaman ruang atau
kesan jauh dekat sebagaimana pada lukisan naturalistis, akan tetapi datar saja.
Perwujudan Karya Seni Lukis Non-obyektif/abstrak
Dalam karya seni lukis nonobyektif, seniman dalam berkarya tidak bermaksud untuk
meniru atau menyangkat bentuk-bentuk benda yang ada di alam, namun yang diungkapkan
semata-mata apa yang ada di dalam dunia bathinnya melalui unsur-unsur fisik seni lukis.
Karya seni lukis nonobyektif / seni abstrak murni berbeda dengan seni abstraksi. Jika
dalam seni lukis nonobjekif seniman semata-mata mengungkapkan apa yang ada di dalam
bathinnya (rasa, suasana, dsb.), maka dalam seni lukis abstraksi, seniman berupaya mensarikan
bentuk-bentuk alam melalui proses penyederhanaan/abstraksi
Tujuan-tujuan Berkarya Seni Lukis
1. Menciptakan keindahan/kecantikan
seniman melukiskan apa yang indah/cantik misalnya pemandangan alam, wanita.
2. Memberikan hiasan
lukisan tidak hanya sebagai objek keindahan yang melekat pada lukisan itu sendiri, akan tetapi
lukisan yang berkat perwujudannya dapat pula dimanfaatkan sebagai hiasan, misalnya dapat
dipajang di tembok atau dapat pula langsung dilukis di tembok seperti seni lukis dinding.
3. Menampakkan kebenaran
seorang pelukis dalam melukis mengungkapan kebenaran tentang apa yang dilukisnya, yaitu
mengungkapkan sebagaimana apa adanya tentang objek yang dilukisnya. Dengan demikian
kebenaran tidak semata-mata yang indah/cantik, walaupun tidak indah/cantik juga merupakan
suatu kebenaran pula.
4. Mengungkapkan nilai-nilai religius/kepercayaan
pelukis dalam berkarya mengungkapkan peristiwa-peristiwa atau melambangkan nilai-niai
ketaatan kepada agama yang agung. contoh lukisan yang mengungkapkan nilai-niai religius.
Misalnya di Bali, para pelukis banyak yang mengungkapkan peristiwa religius sepeti Ngaben,
Sesaji, di mana semua itu merupakan ungkapan nilai-nilai yang berkenaan dengan agama
Hindu Bali.
5. Mengungkapkan fantasi
pelukis mengungkapkan daya khayalnya, baik yang bersal dari kenyataan ataupun berasal dari
sesuatu yang adanya hanya dalam angan-angan. misalnya banyak lukisan-lukisan yang
mengangkat dongeng rakyat, misalnya kancil mencuri ketimun. Dibsamping itu juga banyak
lukisan yang mengangkat tema-tema mitologi, misalnya kisah Joko Tarub.
6. Mencatat pengalaman
pelukis dalam berkarya tidak saja mengungkapkan keindahan/kecantikan semata, akan tetapi
juga merupakan catatan mengenai apa yang dilihat atau yang dialaminya.
7. Mencerminkan keadaan sosial dan budaya
pelukis mengungkapkan atau mencatat aktivitas-aktivitas maupun objek-objek yang ada pada
masa dan tempat dimana mereka berada. Tema/subjek lukisan, biasanya tidak berada dalam
suatu kekosongan.

8. Memprotes ketidakadilan
pelukis ikut mengambil bagian berjuang keras melawan ketidakadilan pada masa mereka
hidup/berada. Terdapat beberapa lukisan yang mencerminkan ketidakadian dalam kehidupan
masyarakat . Hal tersebut dapat dilihat dari objek dan tema yang diangkat. Misalnya ada lukisan
yang mengangkat tema perjuangan masyarakat kelas rendah yang memprotes ketidakadilan
para penguasa atau bangsawan atas perlakuan mereka.
9. Mengungkapkan masalah-masalah atau objek-objek benda yang bersifat umum/biasa
pelukis ada yang mengungkapkan tema-tema yang bersifat umum.
Misalnya harapan-harapan, kekuatan-kekuatan, kebiasaan-kebiasaan, peristiwa kelahiran anak.
Seni Lukis Tradisional, Modern, Kontemporer, Seni Lukis Kontemporer
1. Seni Lukis Tradisional
seni yang mengabdi kepada masyarakat sebagai kesatuan, dimana seniman banyak bekerja
secara kolektif dan pada prinsipnya mencipta secara anonim dalam pengabdiannya kepada
masyarakat. Tema dan teknik dalam seni lukis tradisional bersifat turun temurun.
2. Seni Lukis Modern
berlandaskan pada nilai-nilai kreativitas, dan kepribadian. Dalam seni modern kreativitas
merupakan masalah yang penting, dari kreativitas berkembanglah sifat-sifat orisinalitas,
kepribadian.
3. Seni Lukis Kontemporer
ciri cirinya antara lain adalah
Seni yang terpengaruh dampak dari modernisasi.
Seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan/pakem-pakem jaman dahulu dan berkembang
sesuai jaman.
Aliran, Gaya dalam Seni Lukis
1. Aliran Seni Lukis
pelukis yang mempunyai keyakinan bahwa, hal hal yang penting dalam berkarya lukis
apabila dapat melukiskan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan. Oleh karena itu,
aliran pelukis tersebut adalah realis. Oleh karena itu, aliran tersebut lebih cenderung pada
aspek tema, yaitu tema realis.
2. Gaya Seni Lukis
Dalam seni lukis, gaya/corak/style berkaitan dengan aspek fisik pada lukisan tersebut atau
yang tampak/visual. Misalnya ada lukisan, jika diamati tampak adanya objek-objeknya yang
cenderung ornamentik atau cenderung ada unsur -unsur hias.
SENI LUKIS REPRESENTASIONAL/SEMI ABSTRAK
Dalam lingkup ini, yang dimaksud represesentasional adalah penyajian kembali apa yang
telah dilihat, dialami tentang suatu objek oleh seniman, dalam penyajian kembali tersebut
telah mengalami pengubahan, tidak sebagaimana pada seni lukis realistis/naturalistis.
Walaupun ada pengubahan, hasilnya masih bisa dikenali wujud aslinya
1. Stilasi,
Penggayaan
Dalam seni lukis, stilasi tampak pada karya karya seni lukis yang mengubah bentuk objek
alamiah, dalam hal ini menjadi ornamen atau hiasan

2. Deformasi n Perubahan bentuk atau wujud


Dalam seni lukis, gejala deformasi dapat dilihat pada karya karya lukis yang
menampilkan bentuk atau wujud objek lukisannya tidak lagi alamiah yaitu seperti apa
adanya, tetapi telah mengalami perubahan, misal proporsinya.
3. Abstraksi, Simplifikasi, n penyederhanaan
Dalam seni lukis, simplifikasi tampak pada karya karya seni lukis yang mengubah bentuk
objek alamiah menjadi sederhana, oleh karena itu ada yang menggolongkan ke dalam seni
lukis abstraksi, yaitu menyederhanakan atau abstraksi bentuk alamiah.
4. Transformasi.
n perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya):
Dalam seni lukis, transformasi tampak pada karya karya seni lukis yang mengubah bentuk
objek alamiah dalam hal ini ada yang menggabungkan suatu jenis objek dengan jenis objek
lainnya. Misalnya objek makluk mitologi, fantastis yang berwujd manusia tetapi berkaki
binatang misalnya kaki kuda. Manusia berkepala dan berbadan seperti manusia tidak
berkaki tetapi seperti ikan.

Anda mungkin juga menyukai