Placenta Abshar Wijaya, Prof.Dr.Sukadi, M.Pd,M. Ed, Dr. Gusti Ketut Arya Sunu, M. Pd
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Singaraja, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) realita kasus diskriminasi terhadap seorang siswa di
kelas 9J SMPN 3 Singaraja yang tidak sesuai dengan makna bhineka tunggal ika, (2) faktor-faktor
apa saja yang menyebabkan terjadinya kasus diskriminasi terhadap seorang siswa di kelas 9J SMPN
3 Singaraja, serta (3) kendala-kendala yang dialami kelas 9J SMPN 3 Singaraja atas terjadinya kasus
diskriminasi dan alternatif solusinya. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan diperoleh dengan
menggunakan metode observasi, wawancara, angket/kuosioner. Penelitian ini dilakukan pada siswa
kelas 9J SMPN 3 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Hasil penelitian menunjukan: 1)
Kasus diskriminasi yang terjadi di kelas 9J SMPN 3 Singaraja dibuktikan dengan tidak ada satupun
siswa-siswa di kelas 9J yang bersedia duduk satu bangku, belajar kelompok, serta bermain dengan
seorang siswa yang terdiskriminasi tersebut. 2) Faktor-faktor yang melandasi kasus diskriminasi ini
terjadi dikarenakan sikap tidak bersahabat dari siswa yang terdiskriminasi tersebut terhadap teman-
teman sekelas, sehingga mengakibatkan siswa tersebut terisolir dan terdiskriminasi. 3) Siswa yang
terdiskriminasi tersebut menjadi siswa yang menyendiri dalam kegiatan formal dan non formal di
sekolah. Rasa tidak nyaman juga dirasakan seluruh siswa kelas 9J, karena beranggapan bahwa
karakter dari siswa yang terdiskriminasi tersebut sudah meresahkan. Alternatif pemecahan
masalahnya adalah meningkatkan kompetensi guru terutama guru-guru yang mengajar di kelas 9J
dalam menciptakan situasi yang harmonis.
Abstract
The aimed of this research to know the reality of (1) a case and discrimination against to the student
in grade 9J SMP 3 Singaraja are incompatible with the meaning of bhineka tunggal ika, (2) what are
the factors that cause the occurrence of cases in discrimination against to the student in grade 9J
SMP 3 Singaraja, and (3) the constraints experienced by class 9J 3 Singaraja of some cases in
discrimination and alternative solutions. The data in this study were collected and retrieved by using
the method of observation, interview, and the kuosioner. This research was conducted on grade 9J
SMP 3 Singaraja, Buleleng Regency, Bali. The study results indicated: 1) Cases of discrimination
which occurred in class 9J SMP 3 Singaraja evidenced by none of the students in the class 9J who
are willing to sit the bench, in learning groups, as well as playing with the student that causes in
discrimination and isolated 2) factors informing this discrimination cases occured of less
commendable character of the students who are discrimination and isolated of their classmates. 3)
students who are discrimination becomes alone in the formal and non formal activities at the school.
Discomfort also felt the entired of the students in grade 9J because it assumes that the character of
the students who are discrimination and isolated are already troubling. An alternative to solving the
problem is to increase the competence of the teachers especially teachers who teach in class 9J have
to creating a harmonious.
Sehingga dalam hal ini penulis Dalam hal ini memang bimbingan
membangun sebuah definisi, bahwa serta dukungan dari berbagai kalangan
bentuk penyimpangan bhineka tunggal ika sangat diperlukan oleh Therisna Yunita
tidak hanya sekedar berasal dari konflik Dewi guna menjadi pribadi dan karakter
agama, konflik suku, konflik ras, dan yang baik. Peran orang tua, guru, dan
konflik budaya. Melainkan penyimpangan teman-teman sekelasnya dalam
bhineka tunggal ika juga dapat berasal memberikan pendidikan karakter adalah
dari berbagai macam bentuk diskriminasi. hal utama guna memperbaiki karakter
Meskipun diskriminasi tersebut memiliki Therisna. Meskipun kita sadari bersama,
latar belakang yang berbeda-beda, tetap bahwa untuk beberapa bulan kedepan
saja diskriminasi dalam bentuk apapun Therisna akan memasuki dunia baru yakni
termasuk dalam bentuk diskriminasi masuk ketingkat yang lebih tinggi yakni
interaksi sosial yang terjadi seperti kasus Sekolah Menengah Atas (SMA), semoga
di atas, tidak sesuai dengan makna perlakuan buruk yang Therisna peroleh
bhineka tunggal ika yang sesungguhnya. dari teman-teman sekelasnya ketika SMP,
menjadi pelajaran berharga bagi Therisna
Penulis sendiri pada akhirnya untuk tidak mendapatkan perlakuan yang
mengasumsikan bahwa karakter yang serupa ketika Therisna sudah menjadi
dimiliki oleh Therisna Yunita Dewi bisa siswa SMA.
jadi merupakan dampak dari didikan keras
dari orang tuanya yang seperti dia Hanafi (2014) dalam penelitiannya
sampaikan bahwa ibunya sering yang berjudul “Diskriminasi Terhadap
memarahinya, status sebagai anak Siswa IPS di SMA Surabaya”, berhasil
semata wayang serta gunjangan karakter menjelaskan tentang Program penjurusan
karena kehilangan sosok seorang kakak yang dilaksanakan di SMA merupakan
yang meninggal karena menderita kanker upaya untuk mengembangkan
otak adalah penyebabnya. Selain itu, kemampuan siswa. Namun, dalam
prilaku diskriminasi yang dilakukan oleh pelaksanaannya, penjurusan di SMA
siswa-siswa kelas 9J kepada Therisna malah menimbulkan tindakan diskriminatif
semakin memperburuk suasana sehingga terhadap siswa jurusan IPS sehingga
muncul label atau cap negatif terhadap sebangku dengan siswa tersebut. Begitu
mereka. Label negatif sebagai sanksi juga saat guru membentuk kelompok,
sosial bagi siswa IPS disebabkan oleh tidak ada satupun siswa di kelas yang
perilaku mereka yang dianggap telah berkenan berkelompok dengan siswa
menyimpang dari aturan yang berlaku di tersebut.
sekolah. Label tersebut mengakibatkan
siswa jurusan IPS menerima tindakan Bahkan kasus ini juga dibenarkan
diskriminasi dari lingkungannya sehingga oleh para guru yang mengajar di kelas 9J
mereka cenderung menjalankan peran SMPN 3 Singaraja bahwa memang siswa
sebagai seorang penyimpang meskipun atas nama Therisna Yunita Dewi memiliki
tidak semuanya. Karena menurut mereka, karakter yang kurang bersahabat dengan
siswa IPS juga memiliki prestasi dan lingkungannya sehingga ia terisolir dari
perilaku yang baik sehingga mereka lingkungan sekitarnya. Jelas dalam hal ini
melakukan perlawanan sebagai upaya merupakan kasus yang tidak diharapkan
untuk menghilangkan atau mengurangi sama sekali, mengingat sekolah
label negatif dari lingkungan sekolah. seharusnya menjadi sarana dalam
menumbuhkan karakter bagi para
Penelitian tentang “Diskriminasi siswanya agar mampu menyesuaikan diri
Terhadap Siswa IPS di SMA Surabaya” dengan lingkungannya. Selain itu,
Hanafi (2014) mangungkapkan bahwa sekolah juga menjadi sumber
posisi diskriminasi sebagai sebab pemahaman yang sesungguhnya bagi
terjadinya suatu prilaku menyimpang yang para siswa tentang makna semboyan
dilakukan oleh siswa IPS. Sedangkan, bhineka tunggal ika. Hingga pada
penelitian tentang “Diskriminasi dalam akhirnya para siswapun mengerti bahwa
prespektif bhineka tunggal ika studi kasus mereka merupakan bagian dari manusia
pada siswa kelas 9J SMPN 3 Singaraja” sebagai makhluk sosial bahwa manusia
meletakan posisi diskriminasi sebagai adalah mahluk sosial yang pada
akibat yang diperoleh atas suatu prilaku dasarnya selalu ingin bergaul dan
menyimpang dari seorang siswa. berkumpul dengan sesama manusia.
Sehingga penelitian tentang “Diskriminasi
dalam prespektif bhineka tunggal ika studi Berdasarkan kesimpulan diatas,
kasus pada siswa kelas 9J SMPN 3 penulis dapat memberikan sumbangsih
Singaraja” memiliki potensi untuk dapat saran yakni sebagai berikut:
menggali lebih dalam lagi tentang
penyebab terjadi suatu kasus diskriminasi. 1. Bagi Sekolah SMPN 3 Singaraja
Agar hal serupa tidak
terjadi lagi, peran sekolah dalam
memberikan pendidikan karakter
SIMPULAN DAN SARAN terutama tentang pentingnya
harmonisasi dalam interaksi social
Berdasarkan hasil penelitian di disekolah sangat diperlukan.
atas, maka dapat dalam hal ini penulis Bahkan jika berkenan, setiap guru
menarik sebuah kesimpulan yakni, suatu mata pelajaran selalu
sikap diskriminasi tidak akan terjadi jika menanamkan nilai dan sikap
tanpa adanya penyebab yang rendah hati sebagai makhluk
melandasinya. Hal tersebut sangat social terhadap semua siswa
sesuai dengan penelitian yang peneliti ketika memberikan pelajaran di
susun, dimana terdapat seorang siswa dalam kelas.
yeng memiliki karakter yang kurang baik
dalam memperlakukan lingkungan 2. Bagi Keluarga Therisna
sekitarnya sehingga siswa tersebut Seperti yang telah saya
mengalami tindak diskriminasi yang sampaikan diatas bahwasanya
diberikan dari teman-teman sekelasnya. keluarga merupakan komponen
Diskriminasi yang dimaksud adalah penting dalam membentuk
dalam kegiatan belajar dikelas, tidak ada karakter seorang anak, sehingga
satupun siswa yang berkenan duduk
saran saya didiklah seorang anak http://www.antaranews.com/berita/
secara simpel, simpel yang saya 341922/tokoh-adat-13-warga-
maksud adalah didiklah seorang balinuraga-yang-tewas. Diakses
anak sesuai dengan nilai-nilai dari 21 Februari 2016
pancasila, karena jika ke 5 nilai
pancasila telah diterapkan Hanafi, A. 2014. Diskriminasi Terhadap
terhadap pembentukan karakter Siswa IPS di SMA Surabaya.
seorang anak, maka karakter yang Skripsi. (tidak diterbitkan).
berbudi luhur akan dimiliki oleh Universitas Airlangga.
anak tersebut.
Kusmarni, Y. 2012. Studi Kasus. Dalam
3. Bagi Therisna http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/J
Saran yang dapat saya UR._PEND._SEJARAH/19660113
berikan adalah jadilah pribadi yang 1990012-
ramah dan santun kepada YANI_KUSMARNI/Laporan_Studi_
siapapun, karena bagaimanapun Kasus.pdf. Diakses pada: 22
seberapa hebat diri kita tidak akan Pebruari 2016.
terlihat hebat ketika tidak mampu
Kuncoro, J. 2007. Prasangka dan
membuat nyaman orang-orang
Diskriminasi. Dalam
disekitar kita. Dan kebahagian itu
http://download.portalgaruda.org/ar
sederhana jika kita mau untuk
ticle.php?article=176333&val=312
menghormati dan menghargai
&title=PRASANGKA%20DAN%20
orang lain maka kebahagiaan
DISKRIMINASI. Di akses pada 22
itupun akan datang dengan
Pebruari 2016.
sendirinya.
Moleong, L. 2010. Metode Penelitian
4. Bagi Siswa-siswa Kelas 9J Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:
Saran yang dapat saya PT.Remaja Rosdakarya
berikan kepada siswa kelas 9J
SMPN 3 Singaraja adalah jangan Pursika. 2009. Kajian Analitik terhadap
pernah merespon perlakuan yang Semboyan Bhineka Tunggal Ika.
kurang baik dari seseorang Dalam http://www.e-
dengan perlakuan yang kurang jurnal.com/2014/02/kajian-analitik-
baik pula, karena perlakuan yang terhadap-semboyan.html. Diakses
kurang baik tersebut hanya akan 23 Februari 2016
memperburuk situasi. Alangkah
baiknya jika perlakuan yang Setiawan, D. 2013. Studi Kasus pada
kurang baik dari seseorang Komunitas Punklung di
direspon dengan perlakuan dan Cicalengka, Bandung. Skripsi.
perhatian yang positif guna (tidak diterbitkan). Universitas
merubah karakter seseorang Negeri Semarang.
tersebut menjadi karakter yang
lebih baik. Seperti kata pepatah Setiawan, D. 2014. Trauma Psikologis
yakni, seorang preman akan luluh Pada Anak. Dalam
hatinya jika mendapat perlakuan http://klinikpsikis.com/trauma-
baik dari lingkungan sekitarnya psikologi-pada-anak/ . Di akses
serta seganas-ganasnya api akan pada 1 Juli 2016.
padam jika dilawan menggunakan
air. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
DAFTAR PUSTAKA Kualitatif, dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Burhani, R. 2012. Tokoh Adat: 13 Warga
Bali Nuraga Tewas. Antara News.
Dalam: