PERMASALAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA

Dosen pengampu:

Fuad Noorzeha S.FiI.I.,M.PhiI

Nama: indah

Npm: 22120198

Kelas:2E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

 Permasalahan sosial di masyarakat yang berkaitan dengan profil pelajar Pancasila
salah satunya yaitu perselisihan agama, suku, dan ras. Masyarakat Indonesia yang berasal
dari latar belakang budaya dan suku bangsa wajib hidup harmoni. Contoh hidup harmoni
dalam keberagaman sosial budaya yang paling mudah, yakni mengutamakan toleransi dan
tidak menjelek-jelekkan suatu budaya atau suku bangsa. Jenis keberagaman sosial budaya.
Penyebab permasalahan perbedaan ras.seperti yang terjadi pada Keberagaman upacara adat
Kekayaan budaya di Indonesia juga memengaruhi keberagaman upacara adat yang tergolong
unik dan menarik perhatian. Contohnya upacara adat di Indonesia, yaitu Rambu Solo di Tana
Toraja.

Selanjunya timbulnya sikap etnosentrisme Etnosentrisme adalah sikap atau

pandangan yang bertumpu pada kebudayaan sendiri. Hal ini akan menimbulkan perasaan atau
sikap meremehkan suatu suku atau kebudayaan. Timbulnya stereotip Stereotip akan
menimbulkan pandangan yang negatif terhadap suatu kelompok budaya. Biasanya stereotip
ini bersifat negatif. Pandangan negatife terhadap suatu kelompok sehingga menimbulkan
sikap minim toleransi dan sikap saling menghormati. Sikap seseorang yang seperti ini tentu
saja tidak menanamkan nilai profil pelajar Pancasila yakni berkebinekaan global yang artinya
menghargai budaya.

Jika seseorang tidak menghargai perbedaan maka orang tersebut disebut tidak
berkebhinekaan global kenapa? Karena dia tidak menghargai perbedaan yang ada dan
intoleransi terhadap sesama. dengan menjunjung tinggi nilai toleransi, maka kita akan bisa
Bersatu sebagai bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan dengan yang lain. Sikap
berkhebiekaan global yang di maksud dalam permasalahan sosial yaitu, mengenal dan
menghargai kebudayaan lain, berkmunikasi interkultural dengan sesama dan bertanggung
jawab. Perselisihan agama, suku, dan ras sebaiknya tidak terjadi lagi di Indonesia agar kita
hidup damai dan harmonis tanpa membedakan satu sama lainnya.