Anda di halaman 1dari 33

Karya Tulis Ilmiah

UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN NILAI SOSIAL MELALUI


KEGIATAN WARKOP DI LAMPRIET

OLEH:

AFIF TRISAKTI

NISN : 0063975609

GURU PEMBIMBING

RUDIATI, S.Pd.,M.Pd.

NIP : 196708271999122002

SMA NEGERI 2 UNGGUL ALI HASJMY

INDRAPURI, ACEH BESAR

TAHUN AJARAN 2023-2024

i
PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN
NILAI SOSIAL MELALUI KEGIATAN WARKOP DI LAMPRIET” telah di bimbing dan di
periksa oleh guru pembimbing untuk disahkan sebagai syarat kenaikan kelas XII mata pelajaran
Bahasa Indonesia.

Mengetahui, Indrapuri 01 April 2023

Kepala sekolah Guru Pembimbing

SMA Negeri 2 Unggul Ali Hasjmy Bahasa Indonesia

Amirul Kisra S.Pd.,M.Pd. Rudiati S.Pd.,M.Pd.

NIP 197708122005041003 NIP 196708271999122002

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah swt, penulis panjatkan karna telah
memberikan rahmat dan petunjuk serta kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN NILAI
SOSIAL MELALUI KEGIATAN WARKOP DI LAMPRIET”. Karya Tulis Ilmiah ini di
susun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sebagai salah satu tugas untuk persyaratan
naik kelas XII dari pelajaran Bahasa Indonesia.

Penulis juga menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Banyak rintangan dan hambatan serta kesulitan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini, penulis dapat terarah oleh bimbingan guru yang memberikan arahan arahan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini.

Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
telah memberikan dukungan penuh dan membantu penulis sehingga terselesainya Karya Tulis
Ilmiah ini ucapan terima kasih tersebut di berikan kepada:

1. Ibu Rudiati S.Pd., M.Pd. selaku guru pembimbing guru Bahasa Indonesia yang selalu
memberikan arahan yang terbaik.
2. Bapak Amirul Kisra S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah yang telah memberikan dukungan
penuh kepada penulis.
3. Ibunda Tercinta Murniati yang senantiasa memberi doa, semangat dan motivasi kepada
penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Abangda Agung Ari Mufti, Adinda
Rahmad Putra Lajuna dan Abangda Muhammad Yani Munandar yang selalu memberikan
semangat, saran dan selalu mendoakan penulis sehingga terselesainya Karya Tulis Ilmiah.
4. Dan Teman –Teman Angkatan 11 (ROVEN) yang selalu memberikan semangat kepada
penulis dan dukungan sehingga selesainya karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan. Semoga Karya Tulis Ilmiah
ini bermanfaat bagi pembaca.

ii
ABSTRAK

Warung kopi di daerah lampriet merupakan salah satu jenis UMKM mikro yang terjadi di
masyarakat. Dimana warung kopi memberikan layanan seperti akses internet yang kencang,
makanan dan minuman yang enak dan bervariasi untuk disantap serta tempat yang disediakan juga
tempat yang bersih, sejuk dan nyaman untuk dapat beristirahat sejenak untuk sekedar melepaskan
penat setelah seharian melakukan kegiatan masing-masing. UMKM warung kopi juga dapat
meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi yang terjadi pada masyarakat tersebut. Dimana dari
segi sosial salah satunya dapat terjadinya interaksi sosial bagi para pelanggan dan orang sekitarnya
sedangkan dari segi peningkatan nilai ekonominya salah satunya dapat meningkatkan lapangan
kerja baru bagi masyarakat sekitar yang memerlukan dan bagi pemilik warung kopi sendiri dapat
berdampak positif pada pendapatan dan perekonomian lokal. Sehingga aktivitas UMKM juga akan
memberikan kontribusi pada pendapatan pajak daerah nantinya. Penelitian ini sebagai upaya
peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi yang baik dalam ruang lingkup daerah kecil di
masyarakat setempat.

Kata Kunci: Nilai sosial, Nilai ekonomi, UMKM, Warung kopi

iii
ABSTRACT

Coffee shops in the Lampriet area are one type of micro MSMEs that occur in the
community. Where coffee shops provide services such as fast internet access, delicious and varied
food and drinks to eat and a place that is provided is also a clean, cool and comfortable place to be
able to rest for a while to just let go of fatigue after a day of doing their respective activities.
MSMEs coffee shops can also increase the social value and economic value that occurs in the
community. Where from a social perspective one of them can be social interaction for customers
and people around them while in terms of increasing economic value one of them can increase
new jobs for local people who need it and for coffee shop owners themselves can have a positive
impact on income and the local economy. So that MSME activities will also contribute to local tax
revenues later. This research is an effort to increase good social and economic values within the
scope of a small area in the local community.

keywords: social value, economic value, coffee shop, UMKM

iv
PERSEMBAHAN

Dengan mensyukuri segala nikmat allah swt yang maha kuasa karya tulis ilmiah yang
penulis selesaikan akan penulis persembahkan yang pertama kali kepada orang tua penulis yang
sudah menjadi yang terbaik dalam hidup penulis memberikan semangat kepada penulis serta
senyuman orang tua yang menjadikan motivasi bagi penulis, tidak lupa juga kepada guru yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis yang terkhususnya ibu Rudiati, S.Pd.,
M.Pd. tercinta yang tidak pernah bosan dan tidak pernah mengeluh dalam mengajar. Kepada
kawan kawan seperjuangan yang selalu memberikan ide ide yang terbaik serta selalu memberikan
semangat yang penuh terhadap selesainya karya tulis ilmiah ini. Serta kepada yang telah
mendukung penuh sampai berakhirnya karya tulis ilmiah ini.penulis berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.terima kasih atas dukungan nya semoga kita tetap
dalam lindungan Allah swt.

v
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ............................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... II
ABSTRAK .................................................................................................................................... III
ABSTRACT.................................................................................................................................. IV
PERSEMBAHAN .......................................................................................................................... V
DAFTAR ISI................................................................................................................................. VI
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 3
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................ 4
2.1. Nilai Sosial………………………………………………………………………………4
2.2. Nilai Ekonomi .................................................................................................................. 8
2.3 Usaha Mikro,Kecil Menegah……………………………………… ..................………10
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................... 14
3.1. Jenis dan Sifat Penelitian................................................................................................ 14
3.2. Sumber Data ................................................................................................................... 15
3.3. Metode pengumpulan data ............................................................................................. 17
3.4. Teknik analisis data ........................................................................................................ 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19
4.1. Hasil penelitian ............................................................................................................... 19
4.2. Dampak pada Lingkungan Sekolah................................................................................ 19
4.3. Hambatan yang Dialami ................................................................................................. 20
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 21
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 21
5.2. Saran ............................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23
BIODATA PENULIS ................................................................................................................... 26

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di tengah perkembangan ekonomi yang dinamis, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. UMKM
tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi juga menjadi
sokoguru dalam pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Namun, UMKM
seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan nilai sosial
mereka. Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM meliputi akses terbatas
terhadap modal, keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, hambatan dalam memasuki
pasar, serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya nilai ekonomi dan
nilai sosial dalam menjalankan bisnis mereka.

Nilai ekonomi melibatkan upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya
saing UMKM dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Di sisi lain,
nilai sosial melibatkan aspek pemberdayaan masyarakat, tanggung jawab sosial, dan dampak
positif terhadap lingkungan dan komunitas sekitar.Dalam konteks ini, upaya peningkatan nilai
ekonomi dan nilai sosial untuk kegiatan UMKM menjadi penting untuk memberikan dorongan
yang diperlukan bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan meningkatkan
nilai ekonomi, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka, menciptakan lapangan kerja,
dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah. Sementara itu, dengan meningkatkan
nilai sosial, UMKM dapat memperkuat keterlibatan komunitas, meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sekitar, dan memberikan manfaat yang lebih luas secara sosial.

Namun, penting untuk diakui bahwa peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial bagi
UMKM bukanlah tugas yang mudah. Membutuhkan upaya kolaboratif dan sinergis dari
berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, organisasi non-
pemerintah, dan komunitas bisnis, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan
mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi UMKM.

Dalam karya tulis ilmiah ini, kami akan menjelajahi berbagai upaya peningkatan nilai
ekonomi dan nilai sosial yang dapat dilakukan untuk UMKM. Kami akan melihat contoh-
contoh praktik terbaik, strategi pemberdayaan, serta kebijakan dan inisiatif yang telah terbukti
berhasil dalam meningkatkan kedua nilai ini dalam konteks kegiatan UMKM.

1
Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi di Indonesia, memiliki potensi
besar untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu sektor
UMKM yang menonjol di Aceh adalah industri kopi. Warung kopi atau kedai kopi telah
menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Aceh, baik sebagai tempat bersantai,
berkumpul, maupun berdiskusi. Melalui upaya peningkatan nilai sosial dan ekonomi dengan
kegiatan UMKM warung kopi, Aceh memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan.

Warung kopi seringkali menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, dari berbagai latar
belakang dan kelompok usia. Ini menciptakan ruang untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan
memperkuat ikatan sosial antarwarga. Dalam warung kopi, orang dapat saling berbagi
pengalaman, membangun hubungan, serta mengadakan diskusi yang bermanfaat untuk
pengembangan masyarakat. Dari segi Nilai ekonomi UMKM warung kopi dapat berperan
sebagai penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Dalam
mengelola warung kopi, diperlukan karyawan seperti barista, pelayan, dan tenaga kebersihan.
Dengan pertumbuhan UMKM warung kopi, akan ada peningkatan peluang kerja bagi
masyarakat Aceh.

Dengan adanya UMKM warung kopi di daerah Lampriet menjadikan salah satu tempat
berkumpulnya masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan positif seperti bercengkrama
dengan masyarakat sekitar sehingga mengeratkan dan menjadi tempat silaturahmi yang baik.
Dan menghasilkan peningkatan Nilai sosial yang baik di sekitar. Dalam segi peningkatan Nilai
ekonomi dapat dilihat dari segi terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menjadi
pengembangan kewirausahaan bagi warung kopi tersebut. Denga adanya peningkatan dari segi
nilai ekonomi dan nilai sosial menjadikan warung kopi merupakan salah satu ladang usaha
yang diminati bagi warga Aceh sendiri.

Warung kopi di Aceh pada umumnya dibuka pada pukul 07:00 pagi hingga 23:59 WIB
malam hari dengan menyediakan akses internet pada umumnya sebagai daya tarik anak-anak
muda hingga bapak-bapak. Ditambah lagi dengan menyediakan makanan dan minuman yang
bervariasi agar para pelanggan tidak bosan ketika berada di warung kopi tersebut dan juga
memberikan kenyamanan yang ekstra seperti tempat yang sejuk dan bersih agar para
pelanggannya merasa betah untuk berlama-lama berada di warung kopi tersebut.

2
Dengan adanya UMKM yang bergerak di bidang usaha warung kopi di lampriet diharapkan
dapat meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi pada daerah tersebut. Sehingga warung kopi
tidak dipandang oleh Sebagian orang hanya tempat untuk sekedar bermain game ataupun
mendownload film saja. Banyak sisi positif yang dapat dihasilkan saat berada di warung kopi
salah satunya seperti dapat meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi yang ada dan membuat
warung kopi menjadi salah satu tempat orang-orang melepas penat dengan cara sekedar
berjumpa teman yang lama sudah tidak mereka jumpai ataupun berbincang-bincang mengenai
bisnis yang akan mereka jalani kedepannya. Sehingga masyarakat didaerah lampriet juga
semakin akrab dan kekeluargaan nya juga semakin solid.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan
sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan usaha warung
kopi di Lampriet?
2. Bagaimana dampak Upaya peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan
usaha warung kopi di Lampriet ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diajukan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan usaha
warung kopi di Lampriet
2. Untuk mengetahui dampak peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan
usaha warung kopi di Lampriet.

1.4.Manfaat
1. Secara Teoritis
Penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan studi perbandingan
selanjutnya dan akan dijadikan sumbangsih pemikiran ilmiah dalam melengkapi kajian
- kajian yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan dalam bermasyarakat,
khususnya menyangkut masalah Kegiatan UMKM warung kopi di daerah pemukiman
Masyarakat.

3
2. Secara Praktis
1. Bagi pembaca, sebagai bahan masukan dalam melakukan peningkatan Nilai sosial
dan Nilai ekonomi UMKM warung kopi di Masyarakat
2. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan ketrampilan dalam bidang penelitian.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Nilai Sosial


A. Definisi Nilai Sosial
Nilai Sosial merupakan nilai yang dimiliki oleh masyarakat sebagai ciri identitas
masyarakat. Nilai sosial dalam masyarakat merupakan konsep yang melibatkan norma-norma,
sikap dan tindakan yang dianggap penting dalam interaksi sosial. Dasar teori yang mendasari
pemahaman tentang nilai sosial dalam masyarakat dapat melibatkan beberapa pendekatan dan
perspektif. Berikut ini adalah beberapa dasar teori yang relevan dalam memahami nilai sosial
dalam masyarakat :

1. Sosiologi: Teori sosiologi memberikan pemahaman tentang bagaimana nilai-nilai sosial


dihasilkan, dipertahankan, dan berubah dalam masyarakat. Perspektif fungsionalis
menganggap bahwa nilai sosial merupakan komponen penting dalam menjaga
keseimbangan sosial dan kohesi masyarakat. Teori konflik mengarahkan perhatian pada
konflik nilai yang mungkin terjadi dalam masyarakat, sementara perspektif simbolik
menekankan pentingnya tindakan dan makna yang diberikan oleh individu terhadap
nilai-nilai sosial.
2. Etika: Teori etika memberikan kerangka kerja untuk memahami nilai-nilai moral dan
etika yang mendasari perilaku sosial. Etika normatif mencakup prinsip-prinsip moral
yang mengatur interaksi sosial, seperti keadilan, kebenaran, dan penghargaan terhadap
martabat manusia. Teori etika terapan, seperti etika bisnis, etika lingkungan, atau etika
profesi, membahas nilai-nilai khusus yang relevan dalam konteks spesifik.
3. Psikologi sosial: Psikologi sosial menyelidiki bagaimana individu mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Teori kognitif dan sosial-kognitif
mempelajari bagaimana individu membentuk persepsi, sikap, dan perilaku mereka
berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut dan norma sosial yang ada di sekitar mereka.
4. Antropologi: Antropologi mempelajari keragaman budaya dan nilai-nilai sosial yang
terkait dengan masyarakat tertentu. Pendekatan antropologi memberikan pemahaman
tentang bagaimana nilai-nilai sosial dipengaruhi oleh konteks budaya, tradisi, dan
sistem kepercayaan masyarakat.
5. Ekonomi perilaku: Dalam konteks ekonomi, teori ekonomi perilaku menyelidiki
pengaruh nilai-nilai sosial dalam pengambilan keputusan ekonomi. Teori ini

5
menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kepercayaan, solidaritas, atau preferensi
terhadap keadilan sosial dapat memengaruhi perilaku ekonomi individu dan kelompok.

Penting untuk dicatat bahwa ini hanya beberapa dasar teori yang terkait dengan nilai sosial
dalam masyarakat. Pendekatan dan perspektif lainnya juga dapat memberikan wawasan yang
berbeda terkait dengan konsep ini. [1]

Nilai sosial adalah sesuatu yang menjadi ukuran dan penilaian pantas tidaknya suatu sikap
yang ditujukan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai ini memperlihatkan sejauh mana
hubungan seorang individu dengan individu lainnya terjalin sebagai anggota masyarakat. Nilai
sosial sangat nyata dalam aktivitas bermasyarakat. Nilai sosial tersebut dapat berupa nilai
gotong royong, ikut terlibat dalam kegiatan musyawarah, kepatuhan, kesetiaan, dan lain
sebagainya. [3]

Adapun nilai-nilai yang menyangkut tentang nilai sosial adalah nilai perilaku yang
menggambarkan suatu tindakan masyarakat, nilai tingkah laku yang menggambarkan suatu
kebiasaan dalam lingkungan masyarakat, serta nilai sikap yang secara umum menggambarkan
kepribadian suatu masyarakat dalam lingkungannya (Alfin 2010). [3]

B. Nilai Sosial Dalam Kegiatan di Masyarakat


Dalam melakukan kegiatan usaha di lingkungan Masyarakat memiliki beberapa aspek
yang relevan terkait dengan nilai sosial. Berikut merupakan beberapa diantaranya :

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan : Teori ini melibatkan pemahaman tentang


pentingnya perusahaan atau organisasi untuk mengintegrasikan tanggung jawab sosial
dalam operasional mereka. Nilai sosial dalam berusaha mencakup kontribusi yang
positif terhadap masyarakat, termasuk keberlanjutan lingkungan, perlindungan hak
asasi manusia, dan partisipasi dalam inisiatif sosial.
2. Keberlanjutan : Keberlanjutan berfokus pada upaya jangka Panjang untuk
menciptakan nilai ekonomi yang seimbang dengan lingkungan dan masyarakat. Hal ini
melibatkan pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab secara bertanggung
jawab, pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan kontribusi yang positif
terhadap masyarakat.
3. Etika Bisnis : Teori dalam beretika di bisnis membahas nilai-nilai sosial yang berkaitan
dengan etika dalam praktik bisnis. Hal ini mencakup prinsip-prinsip moral yang

6
membentuk tindakan dan keputusan bisnis, seperti integritas, kejujuran, keadilan dan
keberagaman. Etika bisnis juga melibatkan pemahaman tentang dampak sosial dari
kegiatan bisnis dan bertanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan.
4. Pemasaran Sosial : Pada aspek ini melibatkan penerapan konsep dan strategi
pemasaran untuk mencapai perubahan sosial yang positif. Nilai sosial dalam berusaha
dapat dipromosikan melalui kampanye pemasaran yang bertujuan untuk mengedukasi
dan mengubah perilaku masyarakat dalam hal kesehatan, lingkungan, atau isu sosial
lainnya.
5. Kewirausahaan Sosial : Teori kewirausahaan sosial membahas nilai-nilai sosial dalam
konteks usaha sosial. Kewirausahaan sosial menggabungkan tujuan sosial dengan
pencapaian nilai ekonomi. Nilai sosial dalam berusaha dapat diwujudkan melalui
upaya inovatif dalam memecahkan masalah sosial dan memberikan dampak positif
kepada masyarakat.
6. Keadilan Sosial : Dasar teori tentang keadilan sosial melibatkan pemahaman tentang
pentingnya nilai-nilai sosial yang mencakup kesetaraan, keadilan, dan keadilan
distributif dalam berusaha. Nilai-nilai ini menekankan pentingnya memperhatikan
kesejahteraan bersama, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, dan memastikan
akses yang adil terhadap peluang dan sumber daya.
7. Keterlibatan Masyarakat : Teori keterlibatan masyarakat mencakup nilai-nilai sosial
dalam melibatkan dan berinteraksi dengan masyarakat dalam berusaha. Ini termasuk
pendekatan partisipatif yang memperhatikan aspirasi dan kebut. [1-2]

C. Ciri – Ciri Nilai Sosial


Menurut D.A Wila Huky, nilai sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi sosial antarwarga masyarakat


2. Ditransformasikan dan bukan dibawa dari lahir
3. Terbentuk melalui proses belajar.
4. Nilai memuaskan manusia dan dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sosialnya
5. Sistem nilai sosial bentuknya beragam dan berbeda antara kebudayaan yang satu
dengan kebudayaan yang lain.
6. Masing-masing nilai mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang dalam
masyarakat.

7
7. Nilai-nilai sosial memengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif maupun
negatif.
8. Asumsi-asumsi dari bermacam-macam objek dalam masyarakat. Asumsi adalah
pandangan-pandangan orang mengenai suatu hal yang bersifat sementara karena belum
dapat diuji kebenarannya.
9. Nilai sosial dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat baik secara
positif maupun negatif (Mustakim, 2013). [3]

2.2 Nilai Ekonomi


A. Definisi Nilai Ekonomi

Pengertian nilai ekonomi dalam bermasyarakat dapat bervariasi tergantung pada konteks,
nilai-nilai budaya, dan prioritas masyarakat. Namun, dalam setiap kasus, nilai ekonomi
melibatkan penilaian tentang bagaimana kegiatan ekonomi dan sumber daya yang ada
memberikan manfaat dan kontribusi positif dalam mencapai kesejahteraan sosial dan
pembangunan masyarakat.

Adalah bukan hal yang asing untuk hampir semua warganegara Indonesia mendengar kata-
kata “masyarakat adil dan makmur” -istilah yang begitu sering dan mudah ditemukan- yang
tidak lain adalah tujuan akhir bernegara. Dilatarbelakangi cita-cita ini, maka pembangunan
telah dipilih sebagai satu-satunya kendaraan yang dianggap paling tepat untuk membawa
bangsa Indonesia menuju kearah sana. Dalam hal ini, pemerintah RI sejak tiga dasawarsa
terakhir telah menjadikan pembangunan di bidang ekonomi sebagai tulang punggung
pembangunan nasional, yang buah hasilnya sudah dapat kita lihat bersama.

Yang menjadi pertanyaan mendasar kemudian adalah bagaimanakah posisi hukum di


dalam derap roda pembangunan yang berputar demikian pesat? Pada tataran ide normatif, di
GBHN, hukum secara tegas diletakkan sebagai pendorong pembangunan, khususnya terhadap
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan amanat ini, maka hukum tentu sangat memerlukan
dukungan yang terdiri dari personalia yang profesional dan beretika, organisasi yang kapabel
dan berdaya guna, serta peradilan yang bebas. [4]

8
B. Aspek – Aspek Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi dalam bermasyarakat mengacu pada penilaian dan pemahaman terhadap
nilai-nilai yang berkaitan dengan aspek ekonomi dalam kehidupan sosial. Nilai ekonomi
melibatkan pertimbangan tentang manfaat ekonomi yang diberikan oleh suatu kegiatan atau
sumber daya dalam konteks masyarakat.

Dalam bermasyarakat, nilai ekonomi melibatkan aspek-aspek seperti produksi, distribusi,


konsumsi, pertukaran, dan pengelolaan sumber daya. Berikut adalah beberapa pengertian yang
terkait dengan nilai ekonomi dalam bermasyarakat:

1. Efisiensi Ekonomi : Nilai ekonomi melibatkan penilaian terhadap efisiensi dalam


penggunaan sumber daya ekonomi. Hal ini mencakup penggunaan yang optimal dari
faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal, dan teknologi, untuk menghasilkan
barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dengan biaya yang minimum.
2. Pertumbuhan Ekonomi : Nilai ekonomi melibatkan pertimbangan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang mencerminkan peningkatan produksi dan pendapatan
secara berkelanjutan dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang sehat dianggap
penting untuk meningkatkan taraf hidup, menciptakan lapangan kerja, dan
memberikan stabilitas ekonomi bagi masyarakat.
3. Nilai Tambah Ekonomi : Nilai ekonomi melibatkan penilaian terhadap penciptaan nilai
tambah dalam berbagai kegiatan ekonomi. Nilai tambah ini terkait dengan proses
transformasi sumber daya menjadi barang atau jasa yang memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan dengan sumber daya awalnya. Hal ini melibatkan inovasi, diferensiasi
produk, peningkatan kualitas, dan peningkatan efisiensi dalam produksi.
4. Pemerataan Ekonomi : Nilai ekonomi melibatkan pertimbangan terhadap pemerataan
akses dan manfaat ekonomi dalam masyarakat. Pemerataan ekonomi mencakup
distribusi yang adil dari kekayaan, pendapatan, peluang ekonomi, dan pelayanan
publik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan bersama.
5. Pembangunan Berkelanjutan : Nilai ekonomi melibatkan pertimbangan terhadap
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Pembangunan
berkelanjutan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan tujuan

9
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan
kesejahteraan masyarakat yang seimbang. [3]

2.3 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

A. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu prioritas
pengembangan di setiap Negara. Hal ini disebabkan oleh besarnya sumbangsih UMKM
terhadap Negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial. Selain meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Negara, UMKM sangat berperan dalam penyerapa tenaga kerja sektor
informal dan pemerataan pendapatan masyarakat, khususnya di daerah. Oleh karena itu,
berbagai kebijakan dan program pendukung telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh
pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung pemberdayaan UMKM dan pertumbuhan
UMKM yang berkelanjutan. Kebijakan dan program pendukung tersebut bertujuan untuk
melindungi dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Peran UMKM bukan hanya dirasakan oleh Negara berkembang saja. Negara-negara maju
pun mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan oleh karena adanya pertumbuhan
UMKM. Sebagai contoh, negara-negara maju di Eropa memiliki proporsi UMKM di atas 90%
(Johnson, 2007). Beberapa Negara di Asia Pasifik juga mengalami hal yang sama dengan
Negara-negara di Eropa. Sebagai contoh, Negara Taiwan dan Korea juga merasakan
pertumbuhan ekonomi yang signifikan oleh karena pertumbuhan UMKMnya. Bahkan Jepang
telah mengeluarkan kebijakan untuk terus meningkatkan inovasi UMKM. (5)

B. Kriteria UMKM

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-undang Nomor 20
Tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah asset dan omzet yang dimiliki oleh sebuah usaha.
Berikut Tabel kriteria UMKM berdasarkan jumlah asset dan omzet nya.

Tabel 2.1 Kriteria UMKM Berdasarkan Jumlah Asset dan Omzet.


Kriteria
No. Jenis Usaha
Asset Omzet
1. Usaha Mikro Maksimal 50 Juta Maksimal 300 Juta
2. Usaha Kecil > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar
3. Usaha Menengah > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Miliar

10
Berdasarkan Tabel 2.1 dari ketiga jenis usaha diatas dapat dipaparkan definisi nya sebagai
berikut ;

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi syarat atau kriteria Usaha Mikro yang diatur dalam
Undang-undang dengan maksimal Asset Rp. 50.000.000 rupiah dan maksimal Omzet
Rp. 300.000.000 rupiah.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil. Usaha jenis ini memiliki rentang Asset mulai dari Rp.50.000.00
- Rp. 500.000.000 rupiah dan Omzet mulai dari Rp.300.000.000 - 2,5 Miliar rupiah.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar. Usaha jenis ini memiliki rentang
Asset mulai dari Rp.500.000.00 - Rp.10 Miliar rupiah dan Omzet mulai dari Rp. 2,5
Miliar rupiah - Rp. 50 Miliar. [6

C. Ciri dan karakteristik UMKM


1. Ciri – Ciri UMKM
• Jenis barang/ komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti.
• Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat.
• Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha Sumber daya manusianya
(pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai.
• Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
• Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah
akses ke lembaga keuangan non bank.
• Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP. [5]

11
2. Karakteristik UMKM
• Kualitasnya belum standar. Hal ini dikarenakan Sebagian besar UMKM belum
memiliki kemampuan teknologi yang memadai. Produk yang dihasilkan biasanya
dalam bentuk handmade sehingga standar kualitasnya beragam.
• Desain produknya terbatas. Hal ini dipicu keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman mengenai produk. Mayoritas UMKM bekerja berdasarkan pesanan,
belum banyak yang berani mencoba berkreasi desain baru
• Jenis produknya terbatas. Biasanya UMKM hanya memproduksi beberapa jenis
produk saja. Apabila ada permintaan model baru, UMKM sulit untuk
memenuhinya. Kalaupun menerima, membutuhkan waktu yang lama
• Kapasitas dan daftar harga produknya terbatas. Dengan kesulitan menetapkan
kapasitas produk dan harga membuat konsumen kesulitan
• Bahan baku kurang terstandar. Karena bahan bakunya diperoleh dari berbagai
sumber yang berbeda
• Kontinuitas produk tidak terjamin dan kurang sempurna. Karena produksi belum
teratur maka biasanya produk-produk yang dihasilkan sering apa adanya. [7]

D. Kemiskinan Sebagai Alasan Perlunya Memberdayakan UMKM


Kemiskinan secara sederhana dapat diartikan sebagai kondisi kekurangan yang terjadi
pada seseorang. Kekurangan ini disebabkan oleh ketidakmampuannya untuk mencapai
suatu standar hidup yang layak. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan mengalami
kesulitan dalam pemenuhan kebutuhannya, khususnya dalam kebutuhan akan makanan,
kesehatan, dan pendidikan.Berbagai program pengentasan kemiskinan telah dirumuskan
untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Sebagai contoh, pemerintah Indonesia
telah menetapkan program dan kebijakan yang pemberdayaan masyarakat melalui
kemudahan kredit usaha. Sektor perpajakan juga telah berpihak kepada masyarakat
golongan ekonomi lemah. Pemerintah telah membedakan besaran pajak yang harus dibayar
oleh masyarakat mampu, misalnya melalui pajak progresif kendaraan. Besarnya angka
kemiskinan memberikan konsekuensi terhadap masyarakat dan bangsa. Konsekuensi
kemiskinan, dalam jangka panjang, akan memunculkan kesenjangan sosial dalam
masyarakat yang memicu rusaknya relasi sosial dalam masyarakat. [5].
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memilik keunggulan sumber
daya alam yang melimpah. Namun demikian, dalam hal sumber daya manusia, Indonesia

12
masih sangat tertinggal dengan Negaranegara lain. Kondisi ini merupakan kondisi yang
menyedihkan. Berlimpahnya sumber daya alam Indonesia tidak mampu dikelola dengan
baik oleh karena kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai
konsekuensinya, muncul fenomena sosial di masyarakat yang tak kunjung selesai, yaitu
permasalahan kemiskinan. Dengan bertitik tolak pada diberlakukannya otonomi daerah,
wewenang pengembangan daerah dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah secara
maksimal. Walaupun pemerintah daerah telah berupaya keras dalam penanggulangan
kemiskinan di daerahnya. [8]
Namun demikian, dalam prakteknya upaya ini dirasakan tidak maksimal. Secara
kuantitas, angka kemiskinan tidak mengalami penurunan yang signifikan. Begitu mudah
ditemui orang yang masih hidup di bawah standar yang layak. UMKM yang ada di daerah
masih belum dikelola dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sangat sedikitnya produk
UMKM unggulan yang mampu bersaing di pasar lokal, terlebih di pasar internasional. Hal
ini tidak sebanding dengan jumlah UMKM yang ada di setiap daerah di Indonesia. Hal ini
mengindikasikan belum maksimalnya pemberdayaan UMKM di daerah.
Pemberdayaan UMKM di daerah harus dilakukan sebagai satu kesatuan dalam upaya
pengentasan kemiskinan daerah tersebut. Rakyat miskin umumnya memiliki tingkat
pendidikan rendah sehingga sulit untuk berkompetisi dalam dunia kerja. UMKM merupakan
unit usaha yang mempekerjakan tenaga kerja sektor informal. Kondisi ini sudah seharusnya
dipandang sebagai salah satu indikasi perlunya pemberdayaan UMKM sebagai sarana dalam
pengentasan kemiskinan. [5] [8]

13
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sifat Penelitian

Penilitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan
berencana, untuk mengumpulkan, mengolah data menganalisi data serta mengumpulkan
data menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan
yang timbul.

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian ke lapangan (field research) secara langsung dari
siswa dan siswi melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan pengertian diatas
penelitian lapangan merupakan suatu penilitian yang bertujuan untuk meneliti suatu hal
yang terjadi dalam lingkungan Masyarakat tempat tinggal Peneliti. Dalam hal ini lokasi
yang akan diteliti berada di Lampriet kakap VI kelurahan Bandar baru Kecamatan Kuta
Alam Kota Banda Aceh.

B. Sifat penelitian
Adapun sifat penilitian yang akan dipakai dalam peneltian ini adalah penelitian
deskriptif Kualitatif. pengertian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk
memuturkan suatu pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data data,
menyajikan data menganalisis dan menginterpretensi. Adapun arti dari kuantatif itu sendiri
adalah pengumpulan data yang dilakukan pada kondisi yang alamiah ,sumber data primer
dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi dan wawancara yang mendalam
serta dokumentasi. Penilitian yang bersifat kualitatif bertujuan untuk membuat secara
sistematis, faktual dan akurat. Mengenai fakta dan sifat populasi pada suatu daerah
tertentu. Penelitian ini dilakukan peneliti untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
kejadian yang terjadi di Kawasan Masyrakat yang berhubungan tentang “Upaya
peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial melalui kegiatan usaha warung kopi di
lampriet”

14
3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer merupakan sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti baik secara
individual ataupun Perorangan seperti hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti. Data primer ini di gunakan oleh peneliti untuk melakukan wawancara
secara langsung tentang kegiatan usaha warung kopi di Lampriet terhadap upaya
peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial.

A. Metode pengumpulan data


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan melibatkan langsung
terhadap berbagai aspek yang terkait di Lapangan seperti ; operasional,
keberadaan / lokasi di Masyarakat dan dampak usaha UMKM tersebut. Berikut
adalah beberapa poin penting yang dapat diobservasi.
a. Lokasi dan tipe usaha : Amati lokasi usaha UMKM dan jenis usaha yang
dijalankan. Catat apakah usaha tersebut berlokasi di pusat kota, pinggiran,
atau daerah pedesaan. Perhatikan juga apakah usaha tersebut termasuk
dalam sektor industri, perdagangan, atau jasa.
b. Skala Usaha: Observasikan skala usaha UMKM yang diamati. Apakah
usaha tersebut beroperasi dalam skala kecil, menengah, atau mikro?
Perhatikan jumlah karyawan, ukuran fasilitas, dan kapasitas produksi atau
pelayanan.
c. Produk atau Jasa: Tinjau produk atau jasa yang ditawarkan oleh usaha
UMKM. Amati keunikan produk atau jasa tersebut dan apa yang
membedakan dari kompetitor lainnya. Perhatikan juga kualitas produk atau
jasa, variasi produk, dan daya tarik yang ditawarkan.
d. Proses Produksi atau Pelayanan: Perhatikan proses produksi atau pelayanan
yang dilakukan oleh usaha UMKM. Amati langkah-langkah yang dilakukan,
teknologi atau peralatan yang digunakan, dan tingkat efisiensi dalam proses
tersebut.

15
e. Pasar dan Pelanggan: Amati pasar yang dilayani oleh usaha UMKM. Tinjau
profil pelanggan, preferensi mereka, dan hubungan yang terjalin antara
usaha dengan pelanggan. Catat strategi pemasaran yang digunakan dan
upaya untuk memperluas pangsa pasar.
f. Keterlibatan dengan Masyarakat: Observasikan keterlibatan usaha UMKM
dengan masyarakat sekitar. Amati apakah usaha tersebut menjalin kerja
sama dengan komunitas lokal, terlibat dalam kegiatan sosial atau
lingkungan, atau memberikan peluang kerja bagi penduduk setempat.
g. Dampak Ekonomi dan Sosial: Tinjau dampak ekonomi dan sosial yang
dihasilkan oleh usaha UMKM. Amati apakah usaha tersebut mampu
memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian lokal,
menciptakan lapangan kerja, atau meningkatkan pendapatan masyarakat.
Perhatikan juga dampak sosial seperti peningkatan kualitas hidup,
pemberdayaan masyarakat, dan perubahan sosial yang terjadi.
Selama melakukan observasi, penting untuk mencatat temuan dengan
detail dan objektif. Menggunakan teknik wawancara atau survei kepada
pemilik usaha atau pelanggan juga bisa menjadi tambahan dalam
memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang usaha UMKM yang
diamati.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar
informasi atau ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara adalah bentuk komunikasi lansung
antara Peniliti dan Narasumber. Komunikasi yang terjadi diantaranya berupa
tanya jawab. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus di teliti. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai
berikut:

16
a. wawancara terstruktur

Teknik pengumpulan data dimana telah mengetahui dengan pasti


tentang informasi apa yang akan di peroleh. Dalam wawancara terstruktur
ini setiap responden di beri pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan peniliti
mencatat jawaban yang diberikan oleh Narasumber.

b. Wawancara tidak terstruktur.

Wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman


wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
peengumpulan datanya. Pedoman yang diperlukan dipergunakan hanya
berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada
Narasumber.

3. Dokumentasi

Menurut Moleong menyatakan bahwa teknik dokumentasi telah lama di


pergunakan dalam penilitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal
dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk mengkaji, menafsirkan
bahwa untuk meramalkan data yang diproleh berupa catatan tertulis, foto
kegiatan, peristiwa maupun wujud karya kegiatan. Teknik dokumentasi
berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih milih dokumen
sesuai dengan tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan
mehubungkan dengan fenomena lain.

3.3 Teknik analisis data


Teknik analisis yang di pakai oleh peniliti pada penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif yang merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan untuk
memahami suatu keadaan dalam konnteks tertentu secara mendalam. Penelitian dengan
menggunakan metode ini bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan dan memahami
karakteristik, proses ataupun pengalaman subjek pada penelitian yang akan dilakukan. Pada
penelitian ini data yang di peroleh dengan wawancara di lingkungan masyarakat daerah
lampriet secara lansung tentang pelaksanaan UMKM Warung kopi dalam peningkatan nilai
ekonomi dan nilai sosial. Dalam penilitian kualitatif peneliti sangat di tuntut untuk
menjelejah dan melacak sememadai mungkin realitas fenomena yang telah ada.

17
Analisis data kualitatif adalah bersifat indukatif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh. selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis yang di rumuskan berdasarkan
data tersebut. Kemudian Peneliti akan mengkaji ulang data yang diperoleh berdasarkan hasil
observasi dan wawancara sehingga didapatkan suatu kesimpulan dari data yang diperolah.

Metode berfikir yang peniliti gunakan dalam merumuskan kesimpulan akhir adalah
cara berfikir induktif yaitu suatu proses berpikir yang digunakan untuk menghasilkan
kesimpulan atau generalisasi yang umum berdasarkan pada observasi atau wawancara yang
spesifik. Dalam berfikir induktif, kita mengumpulkan informasi atau data khusus yang
diperoleh dari pengamatan terhadap kasus-kasus tertentu, kemudian
menggeneralisasikannya menjadi suatu aturan atau pola yang lebih umum. Dari pemikiran
induktif ini juga bersifat probabilitas atau dapat juga diartikan bukan suatu kebenaran yang
mutlak. Kesimpulan yang dihasilkan dapat disesuaikan maupun dapat juga diperbaiki
apabila ada data baru yang menunjukkan pola atau pengecualian yang berbeda.

Berdasarkan penjabaran sesuai yang dilakukan maka peneliti menganalisis data yang
telah diproleh dalam bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut di analisa dengan
menggunakan cara berfikir induktif yang berasal dari informasi tentang pelaksanaan
UMKM Warung kopi dalam peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial pada masyarakat di
daerah Lampriet.

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian dan pembahasan yang didapatkan pada penelitian ini berisikan
gambaran ataupun deskripsi terkait Upaya peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial
melalui kegiatan usaha warung kopi di Lampriet. Pada penelitian ini peneliti meneliti
Pemilik usaha dan pelanggan yang ada di lingkungan Permukiman Masyarakat daerah
Lampriet kelurahan bandar Baru Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk
kesadaran akan Nilai ekonomi dan Nilai Sosial yang terjadi di pemukiman daerah lampriet
dengan melalui kegiatan usaha warung kopi. Data yang dihasilkan diperoleh melalui
metode observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan secara langsung terhadap
beberapa informan yang mewakili tempat usaha warung kopi di daerah lampriet tempat
penelitian dan memiliki pemahaman yang baik terkait dengan kegiatan UMKM warung
kopi di daerah Lampriet.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa
narasumber di daerah Lampriet. Bahwa kegiatan UMKM warung kopi di daerah tersebut
sudah beroperasi sejak Tahun 2008 yang dikenal dengan nama warung kopi ABATA.
Masyarakat daerah setempat sering bercengkrama bersama di warung kopi tersebut
sehingga menghasilkan Nilai-nilai sosial yang terjadi antara pelanggan dan pemilik
warung kopi tersebut. Para pelanggan mengatakan bahwa dengan adanya warung kopi ini
banyak masyarakat setempat dapat berkumpul bersama dan bercengkrama melepas penat
setelah dari kesibukannya masing-masing.

4.2 Dampak pada lingkungan sekolah

Dengan adanya kegiatan usaha UMKM warung kopi di daerah tersebut berdampak ke
lingkungan sekitar yang dimana masyarakat setempat dapat sering berkumpul bersama
sehingga menimbulkan keakraban antar sesama pelanggan dan pemilik warung kopi
tersebut dan menghasilkan nilai-nilai sosial dan nilai ekonomi pada kalangan masyarakat
sekitar. Para pelanggan dapat membahas bisnis mereka ataupun sekedar bertemu dengan
teman yang jarang mereka temui sehingga dari situlah nilai sosial dan nilai ekonomi
terjalin dan didapatkan. Dampak positif yang diperolah juga menguntungkan segala pihak
yang ada pada area warung kopi ABATA dan masyarakat sekitar.

19
4.3 Hambatan yang Dialami

Berdasarkan pengamatan dari Peneliti dan juga beberapa Narasumber yang telah
dilakukan pada warung kopi ABATA dan juga sekitarnya dipereloh beberapa informasi
yang merujuk bahwa akhir-akhir ini warung kopi ABATA di daerah Lampriet tersebut
sudah kurangnya peminat yang disebabkan beberapa remaja-remaja di daerah tersebut
lebih menyukai duduk di Cafe yang memiliki minuman-minuman yang lebih bervariasi
mengikuti perkembangan zaman dan para pemuda dan remaja lainnya sudah memiliki
warung kopi favoritnya masing-masing. Pada kalangan Bapak-bapak lainnya sudah jarang
berkumpul di area tersebut dikarenakan tidak dapat menyesuaikan waktu yang sesuai
dengan Bapak-bapak lainnya dikarenakan memiliki kesibukannya masing-masing.
Sehingga hanya menyisakan beberapa orang saja yang hanya untuk sekedar
menghilangkan penat seusai bekerja sebelum mereka melanjutkan aktivitasnya masing-
masing. Ditambah lagi sekarang warung kopi sudah marak berserakan di Kota Banda
Aceh. Peneliti menyimpulkan dari hasil observasi dan wawancara beberapa pelanggan hal
itulah yang menyebabkan warung kopi ABATA sudah tidak ramai seperti biasanya.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Upaya peningkatan nilai


ekonomi dan nilai sosial melalui kegiatan usaha warung kopi di Lampriet, maka dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya warung kopi di daerah Lampriet dapat
meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi antar masyarakat. Dengan adanya warung
kopi tersebut dapat menjadi titik kumpul ataupun tempat peristrahatan sejenak
beberapa masyarakat setelah melakukan aktivitasnya masing-masing. Sehingga
dengan adanya perkumpulan tersebut dapat melahirkan nilai-nilai sosial dan nilai
ekonomi yang terjadi di warung kopi tersebut. Para pelanggan dapat sekedar bercerita
ataupun hanya sekedar menyapa teman-teman mereka yang susah dijumpai yang
dikarenakan sibuk akan aktivitas nya masing-masing.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran saran yang
diperhatikan agar Usaha UMKM warung kopi di daerah Lampriet dapat berkembang
menjadi lebih baik lagi, beberapa diantaranya dapat dipaparkan sebagai berikut :

• Sarana penujang seperti akses internet ditambah kecepatannya.


• Memperbanyak variasi minuman dan makanan di warung kopi tersebut.
• Menyadarkan masyarakat setempat agar lebih mempromosikan warung kopi tersebut
agar kian ramai Kembali seperti biasanya.
• Menjaga kebersihan lingkungan warung kopi dan sekitarnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Lestari, G., 2016, Partisipasi Pemuda Dalam Mengembangkan Pariwisata Berbasis
Masyarakat Untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa
Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta), Jurnal
Ketahanan Nasional, Volume 22, No. 2, Hal. 137-157.

[2] Saryani, 2013, Pariwisata Dan Ketahanan Sosial Budaya, Jurnal Ketahanan Nasional,
Volume 19, No. 1, Hal.47-55.

[3] Ridlo, Ali, Kebijakan Ekonomi Umar Ibn Khattab, Kendari: Jurnal Al-‘Adl, Vol. 6 No. 2,
Juli 2013

[4] Suhardi, Gunarto. Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta:


Universitas Atma Jaya, 2002.

[5] Suhardi, Gunarto. Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta:


Universitas Atma Jaya, 2002.

[6] Suci, Y. R. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) di
Indonesia. Cano Ekonomos, 6(1), 51-58.

[7] Katadata Insight Center. (2020). Survei UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Gotong
Royong Jaga UMKM Indonesia. 11 Agustus 2020, Jakarta, Indonesia. Hal 410.

[8] Anggito, A. & Johan Setiawan. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

22
Lampiran

23
24
25
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : AFIF TRISAKTI


Nisn : 0063975609
Anak Ke : 3 Dari 4 Bersaudara
Ttl : BANDA ACEH 3 JULI 2006
Alamat : Jl. Kakap VI No 16 Lampriet Kel.
Bandar Baru Kota Banda Aceh
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ayah : (ALM) ALI IMRAN
Ibu : MURNIATI
Pekerjaan Ayah : Ibu Rumah Tangga

Riwayat :
Pendidikan SD : MIN LAMBHUK (2013-2018)
SMP : PESANTREN AL MANAR (2018-2021)
SMA : SMAN 2 UNGGUL ALI HASJMY (2021-SEKARANG)

26

Anda mungkin juga menyukai