Karya Tulis Ilmiah Afif Trisakti
Karya Tulis Ilmiah Afif Trisakti
OLEH:
AFIF TRISAKTI
NISN : 0063975609
GURU PEMBIMBING
RUDIATI, S.Pd.,M.Pd.
NIP : 196708271999122002
i
PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN
NILAI SOSIAL MELALUI KEGIATAN WARKOP DI LAMPRIET” telah di bimbing dan di
periksa oleh guru pembimbing untuk disahkan sebagai syarat kenaikan kelas XII mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah swt, penulis panjatkan karna telah
memberikan rahmat dan petunjuk serta kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI DAN NILAI
SOSIAL MELALUI KEGIATAN WARKOP DI LAMPRIET”. Karya Tulis Ilmiah ini di
susun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh guru sebagai salah satu tugas untuk persyaratan
naik kelas XII dari pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Banyak rintangan dan hambatan serta kesulitan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini, penulis dapat terarah oleh bimbingan guru yang memberikan arahan arahan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
telah memberikan dukungan penuh dan membantu penulis sehingga terselesainya Karya Tulis
Ilmiah ini ucapan terima kasih tersebut di berikan kepada:
1. Ibu Rudiati S.Pd., M.Pd. selaku guru pembimbing guru Bahasa Indonesia yang selalu
memberikan arahan yang terbaik.
2. Bapak Amirul Kisra S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah yang telah memberikan dukungan
penuh kepada penulis.
3. Ibunda Tercinta Murniati yang senantiasa memberi doa, semangat dan motivasi kepada
penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Abangda Agung Ari Mufti, Adinda
Rahmad Putra Lajuna dan Abangda Muhammad Yani Munandar yang selalu memberikan
semangat, saran dan selalu mendoakan penulis sehingga terselesainya Karya Tulis Ilmiah.
4. Dan Teman –Teman Angkatan 11 (ROVEN) yang selalu memberikan semangat kepada
penulis dan dukungan sehingga selesainya karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan. Semoga Karya Tulis Ilmiah
ini bermanfaat bagi pembaca.
ii
ABSTRAK
Warung kopi di daerah lampriet merupakan salah satu jenis UMKM mikro yang terjadi di
masyarakat. Dimana warung kopi memberikan layanan seperti akses internet yang kencang,
makanan dan minuman yang enak dan bervariasi untuk disantap serta tempat yang disediakan juga
tempat yang bersih, sejuk dan nyaman untuk dapat beristirahat sejenak untuk sekedar melepaskan
penat setelah seharian melakukan kegiatan masing-masing. UMKM warung kopi juga dapat
meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi yang terjadi pada masyarakat tersebut. Dimana dari
segi sosial salah satunya dapat terjadinya interaksi sosial bagi para pelanggan dan orang sekitarnya
sedangkan dari segi peningkatan nilai ekonominya salah satunya dapat meningkatkan lapangan
kerja baru bagi masyarakat sekitar yang memerlukan dan bagi pemilik warung kopi sendiri dapat
berdampak positif pada pendapatan dan perekonomian lokal. Sehingga aktivitas UMKM juga akan
memberikan kontribusi pada pendapatan pajak daerah nantinya. Penelitian ini sebagai upaya
peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi yang baik dalam ruang lingkup daerah kecil di
masyarakat setempat.
iii
ABSTRACT
Coffee shops in the Lampriet area are one type of micro MSMEs that occur in the
community. Where coffee shops provide services such as fast internet access, delicious and varied
food and drinks to eat and a place that is provided is also a clean, cool and comfortable place to be
able to rest for a while to just let go of fatigue after a day of doing their respective activities.
MSMEs coffee shops can also increase the social value and economic value that occurs in the
community. Where from a social perspective one of them can be social interaction for customers
and people around them while in terms of increasing economic value one of them can increase
new jobs for local people who need it and for coffee shop owners themselves can have a positive
impact on income and the local economy. So that MSME activities will also contribute to local tax
revenues later. This research is an effort to increase good social and economic values within the
scope of a small area in the local community.
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mensyukuri segala nikmat allah swt yang maha kuasa karya tulis ilmiah yang
penulis selesaikan akan penulis persembahkan yang pertama kali kepada orang tua penulis yang
sudah menjadi yang terbaik dalam hidup penulis memberikan semangat kepada penulis serta
senyuman orang tua yang menjadikan motivasi bagi penulis, tidak lupa juga kepada guru yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis yang terkhususnya ibu Rudiati, S.Pd.,
M.Pd. tercinta yang tidak pernah bosan dan tidak pernah mengeluh dalam mengajar. Kepada
kawan kawan seperjuangan yang selalu memberikan ide ide yang terbaik serta selalu memberikan
semangat yang penuh terhadap selesainya karya tulis ilmiah ini. Serta kepada yang telah
mendukung penuh sampai berakhirnya karya tulis ilmiah ini.penulis berharap semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.terima kasih atas dukungan nya semoga kita tetap
dalam lindungan Allah swt.
v
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ............................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... II
ABSTRAK .................................................................................................................................... III
ABSTRACT.................................................................................................................................. IV
PERSEMBAHAN .......................................................................................................................... V
DAFTAR ISI................................................................................................................................. VI
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 3
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................ 4
2.1. Nilai Sosial………………………………………………………………………………4
2.2. Nilai Ekonomi .................................................................................................................. 8
2.3 Usaha Mikro,Kecil Menegah……………………………………… ..................………10
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................... 14
3.1. Jenis dan Sifat Penelitian................................................................................................ 14
3.2. Sumber Data ................................................................................................................... 15
3.3. Metode pengumpulan data ............................................................................................. 17
3.4. Teknik analisis data ........................................................................................................ 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................................. 19
4.1. Hasil penelitian ............................................................................................................... 19
4.2. Dampak pada Lingkungan Sekolah................................................................................ 19
4.3. Hambatan yang Dialami ................................................................................................. 20
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 21
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................... 21
5.2. Saran ............................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23
BIODATA PENULIS ................................................................................................................... 26
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Di tengah perkembangan ekonomi yang dinamis, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. UMKM
tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi juga menjadi
sokoguru dalam pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Namun, UMKM
seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan nilai sosial
mereka. Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM meliputi akses terbatas
terhadap modal, keterbatasan sumber daya manusia yang terampil, hambatan dalam memasuki
pasar, serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya nilai ekonomi dan
nilai sosial dalam menjalankan bisnis mereka.
Nilai ekonomi melibatkan upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya
saing UMKM dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Di sisi lain,
nilai sosial melibatkan aspek pemberdayaan masyarakat, tanggung jawab sosial, dan dampak
positif terhadap lingkungan dan komunitas sekitar.Dalam konteks ini, upaya peningkatan nilai
ekonomi dan nilai sosial untuk kegiatan UMKM menjadi penting untuk memberikan dorongan
yang diperlukan bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan meningkatkan
nilai ekonomi, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka, menciptakan lapangan kerja,
dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah. Sementara itu, dengan meningkatkan
nilai sosial, UMKM dapat memperkuat keterlibatan komunitas, meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sekitar, dan memberikan manfaat yang lebih luas secara sosial.
Namun, penting untuk diakui bahwa peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial bagi
UMKM bukanlah tugas yang mudah. Membutuhkan upaya kolaboratif dan sinergis dari
berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, organisasi non-
pemerintah, dan komunitas bisnis, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan
mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi UMKM.
Dalam karya tulis ilmiah ini, kami akan menjelajahi berbagai upaya peningkatan nilai
ekonomi dan nilai sosial yang dapat dilakukan untuk UMKM. Kami akan melihat contoh-
contoh praktik terbaik, strategi pemberdayaan, serta kebijakan dan inisiatif yang telah terbukti
berhasil dalam meningkatkan kedua nilai ini dalam konteks kegiatan UMKM.
1
Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi di Indonesia, memiliki potensi
besar untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu sektor
UMKM yang menonjol di Aceh adalah industri kopi. Warung kopi atau kedai kopi telah
menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Aceh, baik sebagai tempat bersantai,
berkumpul, maupun berdiskusi. Melalui upaya peningkatan nilai sosial dan ekonomi dengan
kegiatan UMKM warung kopi, Aceh memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan.
Warung kopi seringkali menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, dari berbagai latar
belakang dan kelompok usia. Ini menciptakan ruang untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan
memperkuat ikatan sosial antarwarga. Dalam warung kopi, orang dapat saling berbagi
pengalaman, membangun hubungan, serta mengadakan diskusi yang bermanfaat untuk
pengembangan masyarakat. Dari segi Nilai ekonomi UMKM warung kopi dapat berperan
sebagai penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Dalam
mengelola warung kopi, diperlukan karyawan seperti barista, pelayan, dan tenaga kebersihan.
Dengan pertumbuhan UMKM warung kopi, akan ada peningkatan peluang kerja bagi
masyarakat Aceh.
Dengan adanya UMKM warung kopi di daerah Lampriet menjadikan salah satu tempat
berkumpulnya masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan positif seperti bercengkrama
dengan masyarakat sekitar sehingga mengeratkan dan menjadi tempat silaturahmi yang baik.
Dan menghasilkan peningkatan Nilai sosial yang baik di sekitar. Dalam segi peningkatan Nilai
ekonomi dapat dilihat dari segi terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menjadi
pengembangan kewirausahaan bagi warung kopi tersebut. Denga adanya peningkatan dari segi
nilai ekonomi dan nilai sosial menjadikan warung kopi merupakan salah satu ladang usaha
yang diminati bagi warga Aceh sendiri.
Warung kopi di Aceh pada umumnya dibuka pada pukul 07:00 pagi hingga 23:59 WIB
malam hari dengan menyediakan akses internet pada umumnya sebagai daya tarik anak-anak
muda hingga bapak-bapak. Ditambah lagi dengan menyediakan makanan dan minuman yang
bervariasi agar para pelanggan tidak bosan ketika berada di warung kopi tersebut dan juga
memberikan kenyamanan yang ekstra seperti tempat yang sejuk dan bersih agar para
pelanggannya merasa betah untuk berlama-lama berada di warung kopi tersebut.
2
Dengan adanya UMKM yang bergerak di bidang usaha warung kopi di lampriet diharapkan
dapat meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi pada daerah tersebut. Sehingga warung kopi
tidak dipandang oleh Sebagian orang hanya tempat untuk sekedar bermain game ataupun
mendownload film saja. Banyak sisi positif yang dapat dihasilkan saat berada di warung kopi
salah satunya seperti dapat meningkatkan nilai sosial dan nilai ekonomi yang ada dan membuat
warung kopi menjadi salah satu tempat orang-orang melepas penat dengan cara sekedar
berjumpa teman yang lama sudah tidak mereka jumpai ataupun berbincang-bincang mengenai
bisnis yang akan mereka jalani kedepannya. Sehingga masyarakat didaerah lampriet juga
semakin akrab dan kekeluargaan nya juga semakin solid.
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diajukan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan usaha
warung kopi di Lampriet
2. Untuk mengetahui dampak peningkatan nilai sosial dan nilai ekonomi melalui kegiatan
usaha warung kopi di Lampriet.
1.4.Manfaat
1. Secara Teoritis
Penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan studi perbandingan
selanjutnya dan akan dijadikan sumbangsih pemikiran ilmiah dalam melengkapi kajian
- kajian yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan dalam bermasyarakat,
khususnya menyangkut masalah Kegiatan UMKM warung kopi di daerah pemukiman
Masyarakat.
3
2. Secara Praktis
1. Bagi pembaca, sebagai bahan masukan dalam melakukan peningkatan Nilai sosial
dan Nilai ekonomi UMKM warung kopi di Masyarakat
2. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan ketrampilan dalam bidang penelitian.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kepercayaan, solidaritas, atau preferensi
terhadap keadilan sosial dapat memengaruhi perilaku ekonomi individu dan kelompok.
Penting untuk dicatat bahwa ini hanya beberapa dasar teori yang terkait dengan nilai sosial
dalam masyarakat. Pendekatan dan perspektif lainnya juga dapat memberikan wawasan yang
berbeda terkait dengan konsep ini. [1]
Nilai sosial adalah sesuatu yang menjadi ukuran dan penilaian pantas tidaknya suatu sikap
yang ditujukan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai ini memperlihatkan sejauh mana
hubungan seorang individu dengan individu lainnya terjalin sebagai anggota masyarakat. Nilai
sosial sangat nyata dalam aktivitas bermasyarakat. Nilai sosial tersebut dapat berupa nilai
gotong royong, ikut terlibat dalam kegiatan musyawarah, kepatuhan, kesetiaan, dan lain
sebagainya. [3]
Adapun nilai-nilai yang menyangkut tentang nilai sosial adalah nilai perilaku yang
menggambarkan suatu tindakan masyarakat, nilai tingkah laku yang menggambarkan suatu
kebiasaan dalam lingkungan masyarakat, serta nilai sikap yang secara umum menggambarkan
kepribadian suatu masyarakat dalam lingkungannya (Alfin 2010). [3]
6
membentuk tindakan dan keputusan bisnis, seperti integritas, kejujuran, keadilan dan
keberagaman. Etika bisnis juga melibatkan pemahaman tentang dampak sosial dari
kegiatan bisnis dan bertanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan.
4. Pemasaran Sosial : Pada aspek ini melibatkan penerapan konsep dan strategi
pemasaran untuk mencapai perubahan sosial yang positif. Nilai sosial dalam berusaha
dapat dipromosikan melalui kampanye pemasaran yang bertujuan untuk mengedukasi
dan mengubah perilaku masyarakat dalam hal kesehatan, lingkungan, atau isu sosial
lainnya.
5. Kewirausahaan Sosial : Teori kewirausahaan sosial membahas nilai-nilai sosial dalam
konteks usaha sosial. Kewirausahaan sosial menggabungkan tujuan sosial dengan
pencapaian nilai ekonomi. Nilai sosial dalam berusaha dapat diwujudkan melalui
upaya inovatif dalam memecahkan masalah sosial dan memberikan dampak positif
kepada masyarakat.
6. Keadilan Sosial : Dasar teori tentang keadilan sosial melibatkan pemahaman tentang
pentingnya nilai-nilai sosial yang mencakup kesetaraan, keadilan, dan keadilan
distributif dalam berusaha. Nilai-nilai ini menekankan pentingnya memperhatikan
kesejahteraan bersama, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, dan memastikan
akses yang adil terhadap peluang dan sumber daya.
7. Keterlibatan Masyarakat : Teori keterlibatan masyarakat mencakup nilai-nilai sosial
dalam melibatkan dan berinteraksi dengan masyarakat dalam berusaha. Ini termasuk
pendekatan partisipatif yang memperhatikan aspirasi dan kebut. [1-2]
7
7. Nilai-nilai sosial memengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif maupun
negatif.
8. Asumsi-asumsi dari bermacam-macam objek dalam masyarakat. Asumsi adalah
pandangan-pandangan orang mengenai suatu hal yang bersifat sementara karena belum
dapat diuji kebenarannya.
9. Nilai sosial dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat baik secara
positif maupun negatif (Mustakim, 2013). [3]
Pengertian nilai ekonomi dalam bermasyarakat dapat bervariasi tergantung pada konteks,
nilai-nilai budaya, dan prioritas masyarakat. Namun, dalam setiap kasus, nilai ekonomi
melibatkan penilaian tentang bagaimana kegiatan ekonomi dan sumber daya yang ada
memberikan manfaat dan kontribusi positif dalam mencapai kesejahteraan sosial dan
pembangunan masyarakat.
Adalah bukan hal yang asing untuk hampir semua warganegara Indonesia mendengar kata-
kata “masyarakat adil dan makmur” -istilah yang begitu sering dan mudah ditemukan- yang
tidak lain adalah tujuan akhir bernegara. Dilatarbelakangi cita-cita ini, maka pembangunan
telah dipilih sebagai satu-satunya kendaraan yang dianggap paling tepat untuk membawa
bangsa Indonesia menuju kearah sana. Dalam hal ini, pemerintah RI sejak tiga dasawarsa
terakhir telah menjadikan pembangunan di bidang ekonomi sebagai tulang punggung
pembangunan nasional, yang buah hasilnya sudah dapat kita lihat bersama.
8
B. Aspek – Aspek Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi dalam bermasyarakat mengacu pada penilaian dan pemahaman terhadap
nilai-nilai yang berkaitan dengan aspek ekonomi dalam kehidupan sosial. Nilai ekonomi
melibatkan pertimbangan tentang manfaat ekonomi yang diberikan oleh suatu kegiatan atau
sumber daya dalam konteks masyarakat.
9
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan
kesejahteraan masyarakat yang seimbang. [3]
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu prioritas
pengembangan di setiap Negara. Hal ini disebabkan oleh besarnya sumbangsih UMKM
terhadap Negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial. Selain meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Negara, UMKM sangat berperan dalam penyerapa tenaga kerja sektor
informal dan pemerataan pendapatan masyarakat, khususnya di daerah. Oleh karena itu,
berbagai kebijakan dan program pendukung telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh
pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung pemberdayaan UMKM dan pertumbuhan
UMKM yang berkelanjutan. Kebijakan dan program pendukung tersebut bertujuan untuk
melindungi dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Peran UMKM bukan hanya dirasakan oleh Negara berkembang saja. Negara-negara maju
pun mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan oleh karena adanya pertumbuhan
UMKM. Sebagai contoh, negara-negara maju di Eropa memiliki proporsi UMKM di atas 90%
(Johnson, 2007). Beberapa Negara di Asia Pasifik juga mengalami hal yang sama dengan
Negara-negara di Eropa. Sebagai contoh, Negara Taiwan dan Korea juga merasakan
pertumbuhan ekonomi yang signifikan oleh karena pertumbuhan UMKMnya. Bahkan Jepang
telah mengeluarkan kebijakan untuk terus meningkatkan inovasi UMKM. (5)
B. Kriteria UMKM
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-undang Nomor 20
Tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah asset dan omzet yang dimiliki oleh sebuah usaha.
Berikut Tabel kriteria UMKM berdasarkan jumlah asset dan omzet nya.
10
Berdasarkan Tabel 2.1 dari ketiga jenis usaha diatas dapat dipaparkan definisi nya sebagai
berikut ;
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi syarat atau kriteria Usaha Mikro yang diatur dalam
Undang-undang dengan maksimal Asset Rp. 50.000.000 rupiah dan maksimal Omzet
Rp. 300.000.000 rupiah.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil. Usaha jenis ini memiliki rentang Asset mulai dari Rp.50.000.00
- Rp. 500.000.000 rupiah dan Omzet mulai dari Rp.300.000.000 - 2,5 Miliar rupiah.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar. Usaha jenis ini memiliki rentang
Asset mulai dari Rp.500.000.00 - Rp.10 Miliar rupiah dan Omzet mulai dari Rp. 2,5
Miliar rupiah - Rp. 50 Miliar. [6
11
2. Karakteristik UMKM
• Kualitasnya belum standar. Hal ini dikarenakan Sebagian besar UMKM belum
memiliki kemampuan teknologi yang memadai. Produk yang dihasilkan biasanya
dalam bentuk handmade sehingga standar kualitasnya beragam.
• Desain produknya terbatas. Hal ini dipicu keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman mengenai produk. Mayoritas UMKM bekerja berdasarkan pesanan,
belum banyak yang berani mencoba berkreasi desain baru
• Jenis produknya terbatas. Biasanya UMKM hanya memproduksi beberapa jenis
produk saja. Apabila ada permintaan model baru, UMKM sulit untuk
memenuhinya. Kalaupun menerima, membutuhkan waktu yang lama
• Kapasitas dan daftar harga produknya terbatas. Dengan kesulitan menetapkan
kapasitas produk dan harga membuat konsumen kesulitan
• Bahan baku kurang terstandar. Karena bahan bakunya diperoleh dari berbagai
sumber yang berbeda
• Kontinuitas produk tidak terjamin dan kurang sempurna. Karena produksi belum
teratur maka biasanya produk-produk yang dihasilkan sering apa adanya. [7]
12
masih sangat tertinggal dengan Negaranegara lain. Kondisi ini merupakan kondisi yang
menyedihkan. Berlimpahnya sumber daya alam Indonesia tidak mampu dikelola dengan
baik oleh karena kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai
konsekuensinya, muncul fenomena sosial di masyarakat yang tak kunjung selesai, yaitu
permasalahan kemiskinan. Dengan bertitik tolak pada diberlakukannya otonomi daerah,
wewenang pengembangan daerah dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah secara
maksimal. Walaupun pemerintah daerah telah berupaya keras dalam penanggulangan
kemiskinan di daerahnya. [8]
Namun demikian, dalam prakteknya upaya ini dirasakan tidak maksimal. Secara
kuantitas, angka kemiskinan tidak mengalami penurunan yang signifikan. Begitu mudah
ditemui orang yang masih hidup di bawah standar yang layak. UMKM yang ada di daerah
masih belum dikelola dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sangat sedikitnya produk
UMKM unggulan yang mampu bersaing di pasar lokal, terlebih di pasar internasional. Hal
ini tidak sebanding dengan jumlah UMKM yang ada di setiap daerah di Indonesia. Hal ini
mengindikasikan belum maksimalnya pemberdayaan UMKM di daerah.
Pemberdayaan UMKM di daerah harus dilakukan sebagai satu kesatuan dalam upaya
pengentasan kemiskinan daerah tersebut. Rakyat miskin umumnya memiliki tingkat
pendidikan rendah sehingga sulit untuk berkompetisi dalam dunia kerja. UMKM merupakan
unit usaha yang mempekerjakan tenaga kerja sektor informal. Kondisi ini sudah seharusnya
dipandang sebagai salah satu indikasi perlunya pemberdayaan UMKM sebagai sarana dalam
pengentasan kemiskinan. [5] [8]
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Penilitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan
berencana, untuk mengumpulkan, mengolah data menganalisi data serta mengumpulkan
data menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan
yang timbul.
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian ke lapangan (field research) secara langsung dari
siswa dan siswi melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan pengertian diatas
penelitian lapangan merupakan suatu penilitian yang bertujuan untuk meneliti suatu hal
yang terjadi dalam lingkungan Masyarakat tempat tinggal Peneliti. Dalam hal ini lokasi
yang akan diteliti berada di Lampriet kakap VI kelurahan Bandar baru Kecamatan Kuta
Alam Kota Banda Aceh.
B. Sifat penelitian
Adapun sifat penilitian yang akan dipakai dalam peneltian ini adalah penelitian
deskriptif Kualitatif. pengertian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk
memuturkan suatu pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data data,
menyajikan data menganalisis dan menginterpretensi. Adapun arti dari kuantatif itu sendiri
adalah pengumpulan data yang dilakukan pada kondisi yang alamiah ,sumber data primer
dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi dan wawancara yang mendalam
serta dokumentasi. Penilitian yang bersifat kualitatif bertujuan untuk membuat secara
sistematis, faktual dan akurat. Mengenai fakta dan sifat populasi pada suatu daerah
tertentu. Penelitian ini dilakukan peneliti untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
kejadian yang terjadi di Kawasan Masyrakat yang berhubungan tentang “Upaya
peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial melalui kegiatan usaha warung kopi di
lampriet”
14
3.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer merupakan sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti baik secara
individual ataupun Perorangan seperti hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti. Data primer ini di gunakan oleh peneliti untuk melakukan wawancara
secara langsung tentang kegiatan usaha warung kopi di Lampriet terhadap upaya
peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial.
1. Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan melibatkan langsung
terhadap berbagai aspek yang terkait di Lapangan seperti ; operasional,
keberadaan / lokasi di Masyarakat dan dampak usaha UMKM tersebut. Berikut
adalah beberapa poin penting yang dapat diobservasi.
a. Lokasi dan tipe usaha : Amati lokasi usaha UMKM dan jenis usaha yang
dijalankan. Catat apakah usaha tersebut berlokasi di pusat kota, pinggiran,
atau daerah pedesaan. Perhatikan juga apakah usaha tersebut termasuk
dalam sektor industri, perdagangan, atau jasa.
b. Skala Usaha: Observasikan skala usaha UMKM yang diamati. Apakah
usaha tersebut beroperasi dalam skala kecil, menengah, atau mikro?
Perhatikan jumlah karyawan, ukuran fasilitas, dan kapasitas produksi atau
pelayanan.
c. Produk atau Jasa: Tinjau produk atau jasa yang ditawarkan oleh usaha
UMKM. Amati keunikan produk atau jasa tersebut dan apa yang
membedakan dari kompetitor lainnya. Perhatikan juga kualitas produk atau
jasa, variasi produk, dan daya tarik yang ditawarkan.
d. Proses Produksi atau Pelayanan: Perhatikan proses produksi atau pelayanan
yang dilakukan oleh usaha UMKM. Amati langkah-langkah yang dilakukan,
teknologi atau peralatan yang digunakan, dan tingkat efisiensi dalam proses
tersebut.
15
e. Pasar dan Pelanggan: Amati pasar yang dilayani oleh usaha UMKM. Tinjau
profil pelanggan, preferensi mereka, dan hubungan yang terjalin antara
usaha dengan pelanggan. Catat strategi pemasaran yang digunakan dan
upaya untuk memperluas pangsa pasar.
f. Keterlibatan dengan Masyarakat: Observasikan keterlibatan usaha UMKM
dengan masyarakat sekitar. Amati apakah usaha tersebut menjalin kerja
sama dengan komunitas lokal, terlibat dalam kegiatan sosial atau
lingkungan, atau memberikan peluang kerja bagi penduduk setempat.
g. Dampak Ekonomi dan Sosial: Tinjau dampak ekonomi dan sosial yang
dihasilkan oleh usaha UMKM. Amati apakah usaha tersebut mampu
memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian lokal,
menciptakan lapangan kerja, atau meningkatkan pendapatan masyarakat.
Perhatikan juga dampak sosial seperti peningkatan kualitas hidup,
pemberdayaan masyarakat, dan perubahan sosial yang terjadi.
Selama melakukan observasi, penting untuk mencatat temuan dengan
detail dan objektif. Menggunakan teknik wawancara atau survei kepada
pemilik usaha atau pelanggan juga bisa menjadi tambahan dalam
memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang usaha UMKM yang
diamati.
2. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar
informasi atau ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara adalah bentuk komunikasi lansung
antara Peniliti dan Narasumber. Komunikasi yang terjadi diantaranya berupa
tanya jawab. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus di teliti. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai
berikut:
16
a. wawancara terstruktur
3. Dokumentasi
17
Analisis data kualitatif adalah bersifat indukatif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh. selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis yang di rumuskan berdasarkan
data tersebut. Kemudian Peneliti akan mengkaji ulang data yang diperoleh berdasarkan hasil
observasi dan wawancara sehingga didapatkan suatu kesimpulan dari data yang diperolah.
Metode berfikir yang peniliti gunakan dalam merumuskan kesimpulan akhir adalah
cara berfikir induktif yaitu suatu proses berpikir yang digunakan untuk menghasilkan
kesimpulan atau generalisasi yang umum berdasarkan pada observasi atau wawancara yang
spesifik. Dalam berfikir induktif, kita mengumpulkan informasi atau data khusus yang
diperoleh dari pengamatan terhadap kasus-kasus tertentu, kemudian
menggeneralisasikannya menjadi suatu aturan atau pola yang lebih umum. Dari pemikiran
induktif ini juga bersifat probabilitas atau dapat juga diartikan bukan suatu kebenaran yang
mutlak. Kesimpulan yang dihasilkan dapat disesuaikan maupun dapat juga diperbaiki
apabila ada data baru yang menunjukkan pola atau pengecualian yang berbeda.
Berdasarkan penjabaran sesuai yang dilakukan maka peneliti menganalisis data yang
telah diproleh dalam bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut di analisa dengan
menggunakan cara berfikir induktif yang berasal dari informasi tentang pelaksanaan
UMKM Warung kopi dalam peningkatan nilai ekonomi dan nilai sosial pada masyarakat di
daerah Lampriet.
18
BAB IV
Dengan adanya kegiatan usaha UMKM warung kopi di daerah tersebut berdampak ke
lingkungan sekitar yang dimana masyarakat setempat dapat sering berkumpul bersama
sehingga menimbulkan keakraban antar sesama pelanggan dan pemilik warung kopi
tersebut dan menghasilkan nilai-nilai sosial dan nilai ekonomi pada kalangan masyarakat
sekitar. Para pelanggan dapat membahas bisnis mereka ataupun sekedar bertemu dengan
teman yang jarang mereka temui sehingga dari situlah nilai sosial dan nilai ekonomi
terjalin dan didapatkan. Dampak positif yang diperolah juga menguntungkan segala pihak
yang ada pada area warung kopi ABATA dan masyarakat sekitar.
19
4.3 Hambatan yang Dialami
Berdasarkan pengamatan dari Peneliti dan juga beberapa Narasumber yang telah
dilakukan pada warung kopi ABATA dan juga sekitarnya dipereloh beberapa informasi
yang merujuk bahwa akhir-akhir ini warung kopi ABATA di daerah Lampriet tersebut
sudah kurangnya peminat yang disebabkan beberapa remaja-remaja di daerah tersebut
lebih menyukai duduk di Cafe yang memiliki minuman-minuman yang lebih bervariasi
mengikuti perkembangan zaman dan para pemuda dan remaja lainnya sudah memiliki
warung kopi favoritnya masing-masing. Pada kalangan Bapak-bapak lainnya sudah jarang
berkumpul di area tersebut dikarenakan tidak dapat menyesuaikan waktu yang sesuai
dengan Bapak-bapak lainnya dikarenakan memiliki kesibukannya masing-masing.
Sehingga hanya menyisakan beberapa orang saja yang hanya untuk sekedar
menghilangkan penat seusai bekerja sebelum mereka melanjutkan aktivitasnya masing-
masing. Ditambah lagi sekarang warung kopi sudah marak berserakan di Kota Banda
Aceh. Peneliti menyimpulkan dari hasil observasi dan wawancara beberapa pelanggan hal
itulah yang menyebabkan warung kopi ABATA sudah tidak ramai seperti biasanya.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran saran yang
diperhatikan agar Usaha UMKM warung kopi di daerah Lampriet dapat berkembang
menjadi lebih baik lagi, beberapa diantaranya dapat dipaparkan sebagai berikut :
21
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lestari, G., 2016, Partisipasi Pemuda Dalam Mengembangkan Pariwisata Berbasis
Masyarakat Untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa
Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta), Jurnal
Ketahanan Nasional, Volume 22, No. 2, Hal. 137-157.
[2] Saryani, 2013, Pariwisata Dan Ketahanan Sosial Budaya, Jurnal Ketahanan Nasional,
Volume 19, No. 1, Hal.47-55.
[3] Ridlo, Ali, Kebijakan Ekonomi Umar Ibn Khattab, Kendari: Jurnal Al-‘Adl, Vol. 6 No. 2,
Juli 2013
[6] Suci, Y. R. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) di
Indonesia. Cano Ekonomos, 6(1), 51-58.
[7] Katadata Insight Center. (2020). Survei UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Gotong
Royong Jaga UMKM Indonesia. 11 Agustus 2020, Jakarta, Indonesia. Hal 410.
[8] Anggito, A. & Johan Setiawan. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.
22
Lampiran
23
24
25
BIODATA PENULIS
Riwayat :
Pendidikan SD : MIN LAMBHUK (2013-2018)
SMP : PESANTREN AL MANAR (2018-2021)
SMA : SMAN 2 UNGGUL ALI HASJMY (2021-SEKARANG)
26