Prokastinasi Kti
Prokastinasi Kti
Karya Tulis
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Disusun oleh
RIFAN AHMAD MAULANA
NIS.
XI-A 1
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis
Diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia
Diajukan oleh
RIFAN AHMAD MAULANA
NIS.
Menyetujui,
Guru Bahasa Indonesia
Mengetahui ,
Kepala SMA Negeri 15 Garut
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Pengaruh
Media Sosial Terhadap Perilaku Prokatinasi Tugas Siswa”.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
IV
MOTO
“What are you waiting for? Di saat kamu menunda-nunda, banyak orang di luar sana
sedang berlari untuk mengejar mimpinya. Ayo bangun dan perangi rasa malasmu! Apa
yang kamu tunggu.”
V
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Taburan
cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku
dengan ilmu serta mengenalkanku dengan cinta Atas segala kemudahan
yang Engkau berikan untuk hambamu ini menyelesaikan tugas Karya
Tulis limiah.Solawat serta salam juga selalu terlimpahkan kehariban kita
Rasulullah Muhammad SAW,
Karya tulis ini adalah persembahan kecil saya untuk ibuku tercinta Erna
Siti Nurendah. Ketika dunia menutup pintunya pada saya, ibu membuka
lengannya untuk saya. Ketika orang-orang menutup telinga mereka untuk
saya, Ibu membuka hati untukku.terima kasih atas doa, semangat,
motivasi, pengorbanan, nasihat serta kasih sayang yang tidak pernah henti
sampai saat ini..
Saya persembahkan kepada diriku sendiri Rifan Ahmad Maulana. Yang
sudah Mengerjakan karya tulis ini dengan penuh semangat
Saya persembahkan untuk teman dan sahabat yang selalu ada disisi saya
Muhammad Anwar Ramdhani,N. ST Inggreat Putri E,Ridho Muhammad
Hafiz,Mutiara Janita.yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
kepada saya
VI
DAFTAR ISI
A.Latar Belakang
Siswa merupakan individu yang diarahkan untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada tiap jenjang pendidikan baik Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas atau sederajat sehingga
diharapkan dapat mengembangkan potensi secara optimal dan menjadi Individu
yang berintelektual tinggi. Sebagaimana Sarwono 2007 dalam Ayunda (2019:1)
menerangkan bahwa siswa merupakan setiap orang yang Secara resmi terdaftar
untuk mengikuti pelajaran didunia pendidikan. Juga ditambahkan oleh pernyataan
menurut Nata 2010 dalam ayunda (2019:1) bahwa “kata siswa diartikan sebagai
orang yang menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman dan kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia
dunia dan akhirat dengan jalan belajar sungguh-sungguh”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat digambarkan secara umum bahwa
siswa merupakan individu yang memerlukan ilmu pengetahuan dengan Bantuan
bimbingan dan arahan untuk mengembangkan potensi diri secara optimal dan
konsisten melalui proses pendidikan dan pembelajaran. Atas dasar Pemikiran
tersebut, tentunya siswa diharapkan mampu menjalani proses Pendidikan dan
pembelajaran khususnya yang dilakukan di sekolah dengan sebaik mungkin guna
tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.Namun untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut tentunya tidak dengan mudah Dapat dicapai, sebab ada banyak
sekali hambatan yang sering para siswa temui saat proses belajar. Salah satu
fenomena yang sering terjadi pada pelajar saat Ini adalah banyak waktu yang
terbuang sia-sia untuk hal lain selain belajar Sehingga waktu yang diperuntukkan
belajar kurang optimal. Hal ini terlihat Dari kebiasaan penggunaan media sosial
seperti, game online dan suka Menunda waktu pekerjaan (Savira &Yudi,
2013:67).
Banyaknya permasalahan yang mengganggu siswa dalam belajar tersebut
bisa menjadi salah satu faktor bagaimana siswa saat ini lebih banyak fokus
terhadap hal lain dan mengenyampingkan urusan belajar. Hasil pengamatan oleh
Ghufron (2003) pada sebagian siswa SMU atau MA dan yang sederajat di
Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa penundaan merupakan salah satu kebiasaan
yang sering dilakukan remaja dalam menghadapi tugas-tugas mereka. Hal ini
memperkuat pernyataan Savira & Yudi (2013:67) yang mengatakan bahwa
”kegagalan atau kesuksesan individu sebenarnya bukan karena faktor intelegensi
semata namun kebiasaan melakukan penundaan terutama dalam penyelesaian
tugas akademik”. Penundaan penyelesaian tugas tersebut yang dikenal dengan
istilah prokrastinasi.
Menurut Gufron (2010:151) Prokrastinasi yaitu :
Seseorang yang mempunyai kecendrungan untuk menunda atau tidak
1
segera memulai pekerjaan, ketika menghadapi suatu pekerjaan dan tugas
disebut seseorang yang melakukan prokrastinasi. Tidak peduli apakah
penundaan tersebut mempunyai alasan atau tidak. Setiap penundaan dalam
menghadapi suatu tugas disebut prokrastinasi.
3
Layanan bimbingan dan konseling mencakup kedalam 4 bidang bimbingan
yaitu; bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar dan bidang karir. Masing-
masing bidang memiliki fokus yang berbeda untuk membantu siswa agar dapat
mengembangkan potensinya dalam bidang tersebut terutama untuk membantu
siswa mengentaskan masalah yang ia hadapi. Tentunya. Masalah prokrastinasi
merupakan salah satunya masalah dalam bidang belajar disekolah maupun di
rumah yang dapat menghambat siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan baik. Salah satu ciri prokrastinasi menurut Ferrari, Johnson dan McCown
(1995:82), adalah melakukan aktivitas lain. Yang lebih menyenangkan daripada
mengerjakan tugas. Aktivitas yang dimaksud merujuk padapenelitian-penelitian
diatas, bisa berupa penggunaan media sosial yang berlebihan dan membuat siswa
mengabaikan tugas dan pekerjaannya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, penulis dapat
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Siswa yang melakukan prokrastinasi atau menunda waktu untuk
mengerjakaan pekerjaan
2. Siswa pengguna media sosial
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan nantinya tidak terlalu luas dan menyimpang maka
berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis membatasi masalahnya dengan
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Prokatinasi Tugas Siswa.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah bagi penulis disini adalah
bagaimana tingkat Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Prokatinasi Tugas
Siswa ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui: “Tingkat Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Prokatinasi”.
F. Manfaat Dan Luaran Penelitian
Adapun manfaat luaran penelitian ini adalah:
a. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengetahui
pengaruh media sosial terhadap perilaku prokastinasi yang mengacu pada
tingginya tingkat penggunaan media sosial terutama pada saat ini dalam jenjang
pendidikan formal maupun non formal.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Sekolah
4
Sebagai masukan bagi pihak sekolah agar dapat mengevaluasi kegiatan
proses belajar mengajar serta mengetahui bahwa siswa yang nilai rendah itu bukan
siswa yang tidak mau belajar melainkan siswa yang sering menunda-nunda
pekerjaan.
2) Bagi Siswa
Diharapkan mampu untuk memiliki kemampuan berfikir rasional dengan
tidak terus-meneruskan menghabiskan waktu untuk bermain dan menunda-nunda
pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan segera.
3) Bagi Peneliti
Untuk memperluas wawasan tentang pengaruh media sosial terhadap perilaku
prokastinasi tugas siswa dalam penyelesaian tugas.
2. Luaran Penelitian
Penelitian terkait dengan prokrastinasi siswa penggun sosial diharapkan
dapat ditulis dalam bentuk artikel untuk d jurnal ilmiah.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan agar tidak terjadi
pengertian yang menyimpang dari judul maka selanjutnya penulis mengemukakan
penjelasan istilah judul sebagi berikut:
1 . Prokrastinasi
Prokrastinasi merupakan penundaan yang disengaja, penundaan ini
biasanya dalam bentuk tugas-tugas akademik maupun non akademik yang biasa
dilakukan oleh siswa. Prokrastinasi menurut Ferrari, Johnson dan McCown (1995:
82) memiliki tiga indikator yaitu, (1) Penundaan dalam Memulai maupun
menyelesaikan tugas yang dihadapi, (2) Kesenjangan Waktu antara rencana dan
kinerja aktual, (3) Melakukan aktivitas lain yang Lebih menyenangkan dari pada
melakukan tugas yang harus dikerjakan.
Prokrastinasi yang peneliti maksud disini yaitu perilaku siswa yang
melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas akademik maupun non
akademik, siswa yang kurang mampu membagi waktu antara niat mengerjakan
tugas dengan kinerjanya dan juga siswa yang lebih memilih melakukan kegiatan
lain dari pada menyelesaikan tugas maupun pekerjaannya. Jadi disini peneliti akan
fokus meneliti siswa yang melakukan prokrastinasi karena penggunaan media
sosial.
2. Media sosial
Media sosial saat ini banyak digunakan dari kalangan remaja atau siswa
dikarenakan media sosial dapat membantu untuk mengakses berbagai aplikasi
5
yang bertujuan untuk belajar maupun bermain. Adapun Karakteristik media sosial
menurut Purnama Hadi (2011:116) yaitu: memudahkan penggunanya dalam
mengakses media sosial, jangkauan dari media sosial sendiri sangat luas dan
memudahkan pengguna untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan siapapun dan
di manapun, disamping itu biaya dalam penggunaan media sosial terbilang cukup
terjangkau,dan relatif mudah untuk digunakan. Menurut Kumorotomo, 2010
(Riyandita D, 2016:212), “salah satu yang dapat menyebabkan terjadinya
pemborosan waktu adalah keinginan untuk menggunakan atau mengakses media
sosial”.
Media sosial yang penulis maksud seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Game,
Line, Twitter, Tik Tok maupun Media Sosial lainnya yang sering digunakan oleh
siswa, karena menggunakan media sosial siswa sering menunda dalam
mengerjakaan tugas dan pekerjaan.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
1.Prokastinasi
a. Pengertian prokastinasi
Prokrastinasi merupakan suatu tindakan menunda-nunda baik itu sebuah
pekerjaan atau tugas akademik. Bagi sebagian orang prokrastinasi merupakan
suatu hal yang mudah dihindari, namun sebagian orang lainnya beranggapan
bahwa prokrastinasi merupakan masalah yang sulit dihindari. Menurut Gufron
(2010:150) Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan
“pro” yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran “crastinus”
yang berarti keputusan hari esok. Jika digabungkan menjadi “menangguhkan”
atau “menunda” sampai hari berikutnya”. Dilanjutkan oleh Ellis dan Knaus
(dalam Ghufron, 2010:152) bahwa “Prokrastinasi adalah kebiasaan penundaan
yang tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas yang sebenarnya tidak perlu
dilakukan”. Sedangkan menurut Steel (dalam Ilyas dan Suryadi, 2017:74)
“Prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diamanahkan
walaupun individu mengetahui bahwa perilaku penundaannya tersebut dapat
berpengaruh pada hal yang buruk pada hari ini bahkan juga masa depannya”.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa prokrastinasi berasal
dari kata latin yaitu procrastination yang berawalan pro yang artinya mendorong
dan diakhiri kata crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jika digabungkan
bisa dimaknai menjadi menangguhkan sampai hari esok. Prokrastinasi bisa terjadi
bukan karena tidak mau mengerjakan pekerjaan tersebut namun prokrastinasi bisa
terjadi karena individu takut salah atau takut gagal dalam mengerjakan
pekerjaannya. Hal tersebut bisa juga membuat seseorang yang awalnya tidak
memiliki niat malah menjadi kebiasaan. Prokrastinasi bisa terjadi kepada siapa
saja termasuk kepada siswa, prokrastinasi yang biasanya terjadi kepada siswa
adalah prokrastinasi akademik dan non akademik.
Menurut Gufron (2010:151) Prokrastinasi yaitu:
Seseorang yang mempunyai kecendrungan untuk menunda atau
tidak segera memulai pekerjaan, ketika menghadapi suatu
pekerjaan dan tugas disebut seseorang yang melakukan
prokrastinasi. Tidak peduli apakah penundaan tersebut mempunyai
alasan atau tidak. Setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas
disebut prokrastinasi.
1) Functional Procrastination.
2) Dysfunctional Procrastination. Ada dua bentuk Dysfunctional
procrastination berdasarkan tujuan mereka melakukan penundaan
yaitu:
9
a) Decisional Procrastination
b) Avoidance Procrastination Procrastination atau Behavioral
1) Penundaan fungsional, yaitu penundaan yang dilakukan pada saat yang tepat
dan bertujuan, atau adanya kegi lain yang lebih tinggi prioritasnya, misalnya
individ menunda tugasnya karena sakit.
10
2) Penundaan disfungsional, yaitu penundaan yang bertujuan dan tidak berguna,
akibatnya tugas-tugas tidak terselesaikan, kesempatan hilang dan tujuan tidak
tercapai. Misalnya, menunda kerena takut gagal.
3) Penundaan jangka pendek, merupakan penundaan pada target waktu yang
pendek. Misalnya, jam atau harian
4) Penundaan kronis, yaitu penundaan yang telah menjadi kebiasaan, sulit
dihentikan, menjadi masalah dan sangat merugikan.
e. Aspek-aspek Prokrastinasi
11
Berdasarkan uraian di atas terdapat empat aspek prokrastinasi akademik yang mana
pertama sekali yaitu waktu yang dirasakan, banyak individu yang tidak mampu
menyelesaikan tugas akademik sesuai dengan deadline. Banyak yang hanya memikirkan
waktu hari ini saja, tidak memandang waku kedepannya sehingga tugas tidak sesesai
tepat waktu. Kedua yaitu celah antara keinginan dan perilaku, maksudnya disini yaitu
individu ingin mengerjakan tugas namun keinginan tersebut tidak sejalan dengan
perilaku yang ia lakukan. Hanya ada keinginan untuk mengerjakan tugas namun ia masih
tidak mengerjakan tugas tersebut. Aspek ketiga yaitu tekanan emosi, terkadang dalam
mengerjakan tugas terdapat rasa takut dalam diri individu bahwa ia merasa takut salah
dalam mengerjakan tugas, sehingga ia lebih memilih untuk menunda mengerjakan tugas
tersebut. Aspek terakhir yaitu kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki, disini
individu kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri ia Merasa tidak mampu
menyelesaikan tugas dengan sempurna sehingga ia memilih untuk melakukan
prokrastinasi.
1) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri individu
yang mempengaruhi prokrastinasi, diantaranya yaitu:
a) Kondisi fisik individu.
b) Kondisi psikologis individu
2) Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu yang memepengaruhi prokrastinasi, faktor-faktor tersebut yaitu:
a) Gaya pengasuhan orang tua
b) Kondisi lingkungan
12
keadaan tubuh sedang tidak sehat. Selanjutnya kondisi psikologis juga mempengaruhi
individu dalam menyelesaikan tugas, karena ketika individu merasa tugas tersebut
adalah beban yang berat maka ia akan merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas
tersebut, beda halnya jika seandainya individu Merasa tugas bukanlah suatu hal yang
menyulitkan maka ia akan mampu menyelesaikan tugas dengan hati dan fikiran ynag
tenang.
Menurut Burka dan Yuen (dalam Tatan 2011:83), terbentuknya tingkah laku
prokrastinasi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain:
13
2.Media Sosial
1.TikTok
WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum pada tahun 2009.
Awalnya, keduanya bekerja di Yahoo! Namun kemudian memutuskan
untuk keluar dan menciptakan aplikasi pesan instan yang lebih sederhana
dan efisien. Mereka merilis WhatsApp untuk iPhone pada tahun 2009 dan
kemudian untuk Android pada tahun 2010.
Adalah layanan daring media sosial dan jaringan sosial yang dimiliki oleh
raksasa teknologi Amerika Meta Platforms. Dibuat pada tahun 2004 oleh
Mark Zuckerberg bersama rekan-rekan mahasiswa dan teman sekamarnya
di Harvard College, yaitu Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin
Moskovitz, dan Chris Hughes, namanya berasal dari direktori face book
yang sering diberikan kepada mahasiswa universitas Amerika. Anggota
awalnya terbatas hanya untuk mahasiswa Harvard, secara bertahap
berkembang ke universitas-universitas lain di Amerika Utara, dan sejak
tahun 2006, untuk siapa saja yang berusia di atas 13 tahun. Hingga
Desember 2022, Facebook mengklaim 3 juta pengguna aktif perbulan, dan
menduduki peringkat ketiga di seluruh dunia di antara situs web yang
paling banyak dikunjungi.ni adalah aplikasi seluler yang paling banyak
diunduh selama dekade 2010-an
17
b. Pengertian Media Sosial
Istilah media sosial terdiri dari dua kata, yaitu “media” dan “sosial”.
“Media” dapat di artikan sebagai alat komunikasi. Sedangkan “sosial” dapat
diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini menegaskan bahwa
pada kenyataanya, media dan semua perangkat lunak merupakan “sosial” atau
dalam makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial
(Mulawarman, 2017:37).
Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dalam
(Wilga, 2019:50) menyebutkan media sosial “sebagai sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0,
dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user- generated content”.
18
berbagi segala informasi untuk mendapatkan pengetahuan atau wawasan yang
luas yang digunakan baik dari kalangan anak anak, remaja dan orang dewasa.
Media sosial dapat dikatakan peluang dan juga dapat menjadi bahaya dikalangan
masyarakat.
Terdapat beberapa jenis media sosial yang digunakan saat ini serta
memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing. Nasrullah dalam Ahmad Setiadi
(2016:2-3) menjelaskan ada beberapa jenis-jenis media sosial kategori besar untuk
melihat pembagian media sosial,
Yaitu:
1. Media Jejaring Sosial (Social networking), merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan hubungan sosial.
19
2. Jurnal Online (Blog), banyak di manfaat untuk jurnal (tulisan
keseharian yang bersifat pribadi) pemilik media dan terdapat kolom
komentar yang bisa diisi oleh pengguna.
3. Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging). Adalah jenis
media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan
memublikasikan aktifitas satau pendapatnya.
4. Media berbagi (media sharing), merupakan jenis media sosial yang
memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen
(file), video, audio, gambar, dan sebagainya.
5. Penanda sosial (social bookmarking), merupakan media sosial yang
bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari
informasi atau berita tertentu secara online.
6. Media konten bersama atau wiki, merupakan situs yang kontennya
hasil kolaborasi dari para penggunanya
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah kekuatan
besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan
manusia. Hal ini yangmembuat fungsi media sosial sangat besar. Adapun fungsi
media sosial
20
Media sosial digunakan sebagai media untuk memperluas hubungan sosial
dengan sesama manusia, baik itu yang sudah saling mengenal maupun belum
saling mengenal agar dapat mengenal satu sama lain, dapat berkomunikasi, media
sosial juga dapat melakukan komunikasi dua arah yaitu antara komunikator dan
audience dapat saling memberikan umpan balik atas pesan yang diterimanya.
Media sosial juga mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan juga
informasi sehingga memiliki cara berfikir, bersikap dan bertindak, dapat
menghargai perbedaan dan menghargai keputusan.
Berdasarkan uraian di atas media sosial memiliki fungsi yang besar dalam
kehidupan, memperluas interaksi sosial manusia dengan menggunakan berbagai
teknologi, serta dapat dimanfaatkan untuk membangun kemampuan diri baik itu
di bidang komunikasi, informasi dan juga untuk pendidikan seseorang.
Daya tarik internet dan media sosial inilah yang kemudian memegang
peranan penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi seseorang. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan media sosial sebagai
salah satu gaya hidup. Menurut Nur Ainiyah (2018:225), faktor yang
mempengaruhi seseorang menggunakan media sosial yaitu: “adanya keinginan
untuk eksis dimedia sosial, ingin diperhatikan, ingin mendapatkan citra yang baik
dari orang lain, dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, untuk
mengasah kemampuan serta menambah wawasan dalam perlombaan online, serta
dapat mengeluarkan apa yang dirasakan”.
21
Menurut Khairuni (2016:91-106) “media sosial dapat belajar bagaimana
cara beradabtasi, bersosialisasi dengan public dan mengelola jaringan pertemanan,
serta memudahkan anak dalam kegiatan belajar karena dapat digunakan sebagai
saranan untuk berdiskusi dengan teman mengenai tugas-tugas sekolah mereka”.
Selain itu Wahyuni Arum (2017:219) menjelaskan media sosial juga dapat
“mempererat hubungan silahturrahmi, menyediakan berbagai ruang untuk
berpesan positif terhadap pengguna media sosial, menyediakan berbagai informasi
yang tepat dan akurat juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penggunanya”.
22
B. Keterkaitan Media Sosial dan Prokrastinasi
Adapun keterkaitan media sosial dan prokrastinasi pada siswa yaitu siswa
cenderung dalam menggunakan media hanya untuk hiburan sehingga terjadi
pemborosan waktu yang berakibat kepada tugas-tugas sekolah dan tugas rumah
tangga sehingga terjadinya perilaku menunda-nunda pekerjaan. Salah satu
fenomena yang sering terjadi pada pelajar saat ini adalah banyak waktu yang
terbuang sia-sia untuk hal lain selain belajar sehingga waktu yang diperuntukkan
belajar kurang optimal. Hal ini terlihat dari kebiasaan suka begadang akibat media
sosial seperti, kecanduan game online dan suka menunda waktu pekerjaan (Savira
& Yudi, 2013:67). Selanjutnya Menurut Kumorotomo, 2010 (Riyandita D,
2016:212), “salah satu yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan waktu
adalah keinginan untuk menggunakan atau mengakses media sosial”. Media sosial
yangsering digunakan saat ini antara lain: Whatshapp, instagram, snapchat,
facebook, twitter, dan mediachatting lainnya.
Media sosial merupakan sarana untuk hiburan oleh siswa sehingga siswa
lebih banyak menghabiskan waktu dalam penggunaan media sosial yang tidak
berhubungan dengan tugas atau pekerjaan akhirnya siswa menunda- nunda tugas
yang seharusnya dikerjakan, Menurut Azizah & Kardiyem, (2020:127)
“mengakses media sosial merupakan salah satu aktivitas siswa yang sangat
disenangi, siswa cenderung mengahabiskan waktu untuk mengakses internet yang
sama sekali tidak berhubungan dengan tugas akademiknya, sehingga siswa
melakukan penundaan terhadap tugas sekolah”. Dilanjutkan oleh Mulyati 2017
dalam Susiyuningsih dan Fachrurrozie (2018:912) juga menyimpulkan “bahwa
semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial semakin tinggi pula
prokrastinasi siswa. Sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan media
sosial semakin rendah pula prokrastinasi siswa”. Media sosial sangat berdampak
terhadap perilaku prokrastinasi, penggunaan media sosial kapan saja dan dimana
saja akan berpengaruh pada diri seseorang.
23
C. Penelitian yang relevan
24
D. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Keterangan:
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
a. Populasi
26
seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi wilayah yang menjadi
sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian,
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi, dari sampel tersebut nantinya akan
diambil suatu objek atau sasaran yang akan mampu mewakili populasi yang
digunakan. Menurut Sugiyono (2013:81) sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari penjelasan di atas dapat
dipahami sampel merupakan bagian dari populasi yang nantinya akan mewakili
objek yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel penelitian yaitu siswa sekolah menengah atas yang berjumlah 26 orang
siswa.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah skala yang diberikan secara
online. Peniliti menyusun skala dengan mangacu pada prinsip skala lanfket
kuesioner..
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Kuantitatif
Pada bab ini, penulis akan menyajikan deskripsi data penelitian yang mengungkap
tentang prokrastinasi siswa pengguna media sosial siswa. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data menggunakan model angket. Alternatif jawaban dalam skala
ini yaitu selalu, sering, kadang- kadang, jarang dan tidak pernah. Data tentang
prokrastinasi siswa diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada 26 siswa
sekolah menengah atas.
Tabel 4.1
Waktu Siswa Menggunakan Media Sosial
No waktu Persentase
1 Kurang dari 1 jam 11.5%
2 1-2 jam 15.4%
3 2-3 jam 7.7%
4 Lebih dari 3 jam 65.2
Interpretasi:
Tabel di atas merupakan interval data untuk melihat kategori waktu siswa
menggunakan media sosial sesuai dengan kategori yang akan di ukur yaitu kurang
dari 1 jam,1-2 jam,2-3 jam dan lebih dari 3 jam. Berdasarkan tabel di atas
diketahui persentase secara umum siswa menggunakan media sosial dari 26 orang
responden yang mengisi angket penelitian didapatkan persentase 11.5% dengan
kategori kurang dari 1 jam yaitu 3 siswa, 15.4% siswa atau 4 orang siswa
menggunakan media sosial 1-2 jam, siswa menggunakan media sosial 2-3 jam
dengan persentase 7.7% yaitu 2 siswa, dan 65.2% siswa menggunakan media
sosial dengan waktu lebih dari 3 jam
Prokrastinasi bisa terjadi saat hendak mengerjakan tugas maupun saat sedang
mengarjakan tugas. Misalnya menunda saat memulai yaitu menunda waktu
pengerjaan tugas dengan berbagai alasan, menunda saat menyelesaian tugas
misalnya saat sedang mengerjakan tugas seseorang tidak fokus terhadap tugasnya
dan terganggu dengan gawai yang dimilikinya. Berikut merupakan grafik
indikator pertama prokrastinasi siswa pengguna media sosial
28
Grafik 4.1
Kategori Prokastinasi Siswa Pengguna Media Sosial
Interpretasi:
Grafik di atas merupakan interval data untuk melihat kategori prokrastinasi siswa
pengguna media sosial sesuai dengan kategori yang akan di ukur yaitu sangat
jarang, jarang, kadang-kadang, sering dan sangat sering. Berdasarkan tabel di atas
diketahui persentase secara umum prokrastinasi siswa pengguna media sosial dari
26 orang responden yang mengisi angket penelitian didapatkan persentase 11.5%
dengan kategori sangat jarang, 50% siswa kadang-kadang melakukan
prokrastinasi , siswa sering melakukan prokrastinasi dengan persentase 30.8% ,
dan 7.7% siswa sering melakukan prokrastinasi.
Media sosial dapat menjadi akibat prokastinasi terhadap tugas,yang terjadi ketika
ingin mengerjakan tugas atau sedang mengerjakan tugas tetapi malah teralihkan
ke media sosial berikut merupakan grafik indikator menggmedia sosial saat
seharusnya mengerjakan tugas
29
Grafik 4.2
Kategori Menggunakan Media Sosial Saat Seharusnya Mengerjakan Tugas
Sekolah
Interpretasi:
Grafik di atas merupakan interval data untuk melihat kategori kategori
menggunakan media sosial saat seharusnya mengerjakan tugas sekolah sesuai
dengan kategori yang akan di ukur yaitu sangat jarang, jarang, kadang-kadang,
sering dan sangat sering. Berdasarkan tabel di atas diketahui persentase secara
umum prokrastinasi siswa pengguna media sosial dari 26 orang responden yang
mengisi angket penelitian didapatkan persentase 3.8% dengan kategori sangat
jarang, 15.4 siswa jarang, 53.8% siswa kadang-kadang,19.2% sering dan 7.7%
sangat sering.
Grafik di atas merupakan interval data untuk melihat kategori peran media sosial
dalam mengganggu konsentrasi belajar sesuai dengan kategori yang akan di ukur
yaitu sangat kecil, kecil, sedang, besar, dan sangat besar.Berdasarkan tabel di atas
diketahui persentase secara umum peran media sosial dalam mengganggu saat
belajar dari 26 orang responden yang mengisi angket penelitian didapatkan
persentase 7,7% dengan kategori sangat kecil, 11,5% kecil, smenurut siswa
42,3% sedang,34,6% besar,dan 3,8% sangat besar.
31
Grafik 4.4
Menunda-Nunda Pekerjaan Membuat Stres Atau Cemas
Tabel 4.2
Responden apakah kamu merasa sulit Jawaban
untuk menghentikan
penggunaan media sosial
ketika sedang memiliki
tugas yang harus
diselesaikan?
R1 Saya tidak merasa kesulitan,
karena saya sudah bisa me-
manage waktu dengan baik
R2 Tidak, karena biasanya saya
memakai timer sehingga
ketika mengerjakan tugas
saya fokus terhadap tugas
tersebut dan tidak membuka
media sosial
R3 Sulit, karena sudah menjadi
kebiasaan
R4 Bisa di atasi kalo berusaha
R5 Saya kadang merasa
kesulitan, seperti ketika saat
saya mengerjakan tugas,
dan membuka hp sebentar
dengan niat istirahat saja,
tapi kadang keterusan
sampai lupa ngerjain tugas
R6 Cukup begitu sulit karena
mengganggu menyelesaikan
tugas
R7 Ya, karena kalo lagi mau
fokus ngerjain tugas pasti
sosmed tuh ngedadak rame,
nah karena alesan itu
jadinya malah gagal fokus
dan ujung ujungnya malah
main sosmed
R8 Iya,karena kalau tidak ada
musik tidak menyenangkan
untuk mengerjakan tugas
R9 Ya lumayan sulit sih.
Makanya harus pinter nge
distraksi nya, karena sedikit
ada motif atau hp nyala aja
udh kek pengen main hp.
Terus kadang harus nyari
referensi di internet kan, nah
kadang itu tiba-tiba suka
kepeleset malah buka
medsos. Yh jadi intinya
hidupkanlah mode jangan
ganggu dan fokus hehe, atau
dengerin musik.
R10 Sedikit susah
R11 Kadang iya kadang ngga
tergantung mood
R12 Ya, karena kalo lagi mau
fokus ngerjain tugas pasti
sosmed tuh ngedadak rame,
nah karena alesan itu
jadinya malah gagal fokus
dan ujung ujungnya malah
main sosmed
R13 Saya kadang merasa
kesulitan, seperti ketika saat
saya mengerjakan tugas,
dan membuka hp sebentar
dengan niat istirahat saja,
tapi kadang keterusan
sampai lupa ngerjain tugas
R14 Saya tidak merasa kesulitan,
karena saya sudah bisa me-
manage waktu dengan baik
R15 Tidak
R16 Kadang ngerasa gitu, tapi
kalo memang lagi mood
ngerjain tugas pasti
dikerjain
R17 Karena media sosial
seringkali menawarkan
distraksi yang kuat. Orang
sering tergoda untuk
memeriksa notifikasi,
melihat konten baru, atau
berinteraksi dengan orang
lain di media sosial daripada
fokus pada tugas yang harus
diselesaikan.
R18 Iya sulit karna uda
kebiasaan sering fokus atau
buka hp jadi pas mau
ngerjain tugas tu malah
pengen sambil buka medsos
R20 Terkadang saya sulit untuk
menghentikan sosial media
karna sepertinya saya
keseringan main hp
R21 Sulit, karena sudah menjadi
kebiasaan
R22 iya
R23 Tidak, karena lebih
mementingkan tugas
terlebih dahulu
R24 Karena sangat susah untuk
di tinggalkan jika
menyangkut kesukaan atau
keinginan saya, tapi itu
kembali lagi ke pada saya
yang beringin an
mengerjakan tugas,
tergantung mood dan
keinginan
R25 ya
R26 Ya, karena disaat
mengerjakan tugas
terkadang kita
membutuhkan sosmed
untuk membantu
menyelesaikannya
Tabel 4.3
Responden Apakah kamu sering menunda- Jawab
nunda pekerjaan sekolah atau
tugas-tugas yang harus
diselesaikan?
R1 Ya, karena saya merasa
bahwa hanua dengan
sedikitnya waktu yang saya
miliki untuk mengerjakan
tugas pada akhirnya tugas
tersebut akan selesai dengan
sempurna
R2 Kadang” karena males
R3 Sering, krna tugas bnyak
dan sngat pusing
R4 Tidak,yang lebih penting
adalah nilai pelajaran
R5 Iya, karena emang anaknya
males aja 😭. Jadi ya ngerjain
di sekolah sebelum tugas
nya di kumpulin. Tapi kalo
tugas yang kayak bikin
video, makalah gitu-gitu
tetep di rumah.
R6 Kadang, tergantung
tingkatan susah tugasnya
juga
R7 Tergantung mood, alasanya
ya karena terkadang lagi
males kadang lagi rajin
R8 Karena susah melawan rasa
malas
R9 Gimana niatnya siii kalo
lagii pengen ngerjain ma
insyaallah langsung di
kerjakan
R10 Kadang kadang, Karna
nunggu mood nya bagus
R11 Kadang saya menunda
pekerjaan sekolah karena
ingin main game
R12 Iya kadang kadang, soalnya
suka ga ngerti tugasnya jadi
ditunda dulu
R13 Kadang², karena kadang
malas untuk ngerjain tugas
R14 Kadang kadang saya suka
menunda tugas tugas
sekolah, karena merasa asik
dengan media sosial
R15 Iyaa hehe, karena males aja
ngerjainnya
R16 Sering karna malas
R17 Ya sering, karena suka ada
rasa malas ketika mau
mengerjakan tugasnyaa, jadi
ditunda-tunda deh dan suka
kadang mood kadang ngga
kalo ngerjain tugas tuhh
R18 Kadang, karena sering
muncul tugas lain
R19 Yaa terkadang menunda,
alasannya adalah karena
tidak mood dalam belajar,
kondisi sekitar yang tidak
mendukung dan
mengganggu, serta faktor
seperti tugas yang berat dan
susah serta tidak mengerti
R20 Sering karena di ajak main
game sama temen
R21 Tidak,kalo ditunda²
nantinya akan pusing
R22 Sering karena males hehe
R23 Ya, karena kadang suka
males buat ngerjain
tugasnya apalagi kalo
tugasnya masih lama
pengumpulannya jadinya
suka ditunda tunda terus
sampe akhirnya deket
deadline baru dikerjain
R24 Kadang kadang, karena
terdapat prioritas lain yang
harus saya kerjakan
R25 Terkadang, karena
terkadang saya merasa
malas untuk mengerjakan
tugas tersebut
R26 Tidak, karena tugas sekolah
wajib di kerjakan, tapi lebih
wajib lagi shalat
Tabel 4.4
Responden Apakah kamu merasa bahwa Jawab
perilaku prokrastinasi kamu telah
memengaruhi hasil akademis
kamu secara negatif?
R1 Tidak, karena walaupun
saya pada akhirnya akan
menunda tugas namun saya
akan selalu
menyelesaikannya tepat
dengan wmasa tenggat tugas
tersebut yang berakhir pada
tuntasnya semua tugas saya
dari tiap2 guru yang
memberikan tugas pada
saya
R2 Tidak
R3 Tidak
R4 Iya
R5 Ya sedikit sih. Soalnya mau
gimana pun aku pasti harus
tugas itu selesai, meski ga
terlalu sesuai harapan, atau
jadi buru-buru banget
karena takut gurunya keburu
masuk. Jadi ya intinya tugas
tetap masuk dan berusaha
buat ga bolong.
R6 Mungkin
R7 Ya, karena disaat kita
prokrastinasi akan kena
dampaknya apalagi pada
hasil akademis, semakin
kita menunda-nunda tugas
semakin pula juga banyak
dampak negatif yg
dialaminya
R8 Secara negatif nya nilai
menjadi turun, kurang
mengerti dalam
pembelajaran
R9 Ya tentu saja
R10 Tergantung
R11 Iyaa, dengan saya menunda
tugas ato pekerjaan nilai
semakin kecil
R12 Iya, karena menunda tugas
sangat tidak baik dan
membuat tugas semakin
menumpuk
R13 Iyaa, karena sering
menunda tugas
R14 iya
R15 Tidak
R16 Gak tau
R17 Mungkin iya, tetapi tidak
terlalu berdampak negatif
juga karena aku lumayan
bisa mengendalikan
perilaku prokrastinasi
tersebut
R18 Iya
R19 Tidak juga, karena hasil
akademis tidak hanya dilihat
dari tugas yang di
tinggalkan, tetapi ada juga
faktor lainnya
R20 iya
R21 iya
R22 Iya,karna bisa buat stres
R23 Iya, karena terlalu
mentingin yang lebih seru
pengerjaan tugasnya jadi
cuman fokus sama tugas itu
aja sedangkan tugas yang
lain ngerasa males buat
ngerjainnya jadinya nilai
akademik dimapel lain pasti
turun karena terlalu fokus
sama salah satu mapel
R24 Betul, karena sering
menunda nunda tugas, jadi
saya kadang telat dalam
mengumpulkan tugas
R25 Ya, karena otomatis jika
kita menunda tugas maka
tugas kita tidak masuk dan
dimana pembagian raport
nilai kita menjadi negatif
R26 Ya, karena prokrastinasi
memunculkan kemalasan
yang berupa menunda
nunda pekerjaan
Responden Apakah kamu merasa bahwa Jawab
penggunaan media sosial sebagai
alasan untuk menunda-nunda
tugas sekolah telah memengaruhi
kesejahteraan mental kamu?
R1 Tidak, karena saya
mengetahui tindakan yang
saya lakukan sehingga
penundaan tugas tidak
membuat saya stress bahkan
hingga stress berlebihan
R2 Tidak karena penggunaan
media sosial sbg refleksi
R3 Merasa
R4 Tidak
R5 Hm, engga sih. Mental saya
stabil kok,tidak pernah
terguncang. Ini lebih ke
gimana kita mengelola
emosi aja sih, sama kalo
udh overthinking langsung
distraksi ke hal lain (yang di
sukai) jadi ga terlalu
berpengaruh sih
R6 Iya sih jadi lumayan stres
selebihnya gila
R7 Ya mungkin, karena benar
terkadang medsos adalah
salah satu alasan untuk
menunda nunda tugas
R8 Sangat mempengaruhi
R9 Ya dikarnakan sering
menunda nunda tugas
sekalinya mengerjakan
tugas dalam waktu yang
tenggat itu membuat kepala
menjadi stres
R10 Tidak karena di media
sosial juga bisa mencari
jawaban
R11 ya
R12 Iyaa
R13 Penggunaan media sosial
tidak selalu alesan untuk
menunda nunda tugas
R14 Sedikit memengaruhi
mental karena merasa cape
pada tugas tersebut
R15 Iya bangett, jadi ke diri
kitanya juga kurang fokus
dan jadi males-malesan
R16 Tidak juga
R17 Belum merasakannya,
karena aku sudah bisa
belajar untuk mengatur
emosional dan karakter diri
aku sendiri
R18 Iya, karena kadang setiap
orang ketika sudah bermain
sosmed berkelanjutan atau
terus menerus
R19 Tidak, karena bagi saya
Media sosial – tugas –
mental tidak ada
hubungannya sama sekali.
Karena jika ada seseorang
yang stres akibat tugas yang
ditunda-tunda demi media
sosial, itu adalah orang yang
perlu dikoreksi. Karena dia
stress oleh kesalahan dirinya
sendiri, dan itu aneh.
R20 Iya karena kebanyakan
manusia memiliki hp untuk
di gunakan
R21 ya
R22 Ngga meren
R23 Iya, karena suka ngerasa
stress banyak tugas padahal
itu karena suka nunda tugas
jadinya banyak tugas yang
belum dikerjain
R24 Betul, karena dalat
menimbulkan
ketergantungan dan
kecanduan media sosial
sehingga menunda nunda
tugas
R25 Tidak, saya jarang sekali
menunda nunda tugas
sekolah hanya untuk
menggunakan medsos
R26 Tidak, dikarenakan
walaupun tugas ditunda
tetapi mental kita sehat
karena melihat hiburan di
sosmed setelah terhibur baru
langsung mengerjakan
sehingga materi masuk di
otak kita
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:
Diharapkan kepada siswa yang tinggi dalam penggunaan media sosial lebih
memperhatikan kembali dalam perilaku belajar. Agar siswa
Lebih fokus dalam proses belajar. Sehingga siswa lebih mudah memahami
pelajaran dan tidak menunda membuat tugas.
3.Saran untuk pembaca Pembaca
APJII (2018), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Penetrasi & Profil
perilaku penggunaan internet. Diakses pada tanggal 20 Mei 2022.
Ferrari,J.R. Johnson, J.L. dan McCown, W.G. 1995. Prokrastination and Task
Avoidance, Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum Press.
Fitria dan Lukmawati. 2016. Hubungan Antara Regulasi Diri dengan Perilaku
Prokrastinasi Akademik pada Mahasiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mitra Adiguna Palembang. Jurnal Psikologi Islam. 2 (1): 64, 65.
Ghufron, M. N. dan Risnawati, S. 2003. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi
Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orangtua Terhadap Prokrastinasi
Akademik. Tesis. Jogyakarta Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Khairuni, N. 2016. Dampak Positif dan Negatif penggunaan sosial media terhadap
pendidikan Akhlak Anak. Jurnal Edukasi, 2(1), 91-106.
Lufri. (2005) Metodelogi Penelitian, Padang: Fakultas Matematika dan IPA UNP.
Hal 57.
Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian :Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Purnama, Hadi. (2011), Media Sosial di Era Pemasaran 3.0. Corporate and
marketing communication. Jakarta Pusat Studi Komunikasi dan BPuspasari.E dan
Wahyudin A. 2015 Peran Self-Regulated Learning dalam memoderasi pengaruh
lingkungan teman sebaya dan media sosial terhadap prestasi belajar mata
pelajaran akuntasi computer siswa kelas XI kompetensi keahlian akuntasi SMK N
1 Kendal. Jurnal Economic Education Analysis. UNS. Vol 4 (3)
Tri Buana, Dkk. 2020. Penggunaan Aplikasi Tiktok (Versi Terbaru) Dan
Kreativitas Anak. Palembang Jurnal Inovasi, Vol 14 (1). Hal 2.
Viranti, Triska aulia. 2018. Studi Penggunaan Smartphone Pada Siswa SMP
Negeri 55 Palembang. Skripsi. Palembang Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sriwijaya.