Anda di halaman 1dari 19

MEDIA PEMBELAJARAN

PIAS KATA

LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh :
KHRISTINA SRI PURWANINGSIH, S.Pd
NIP 1962073019866122001
Guru Kelas IX SMPLB Sumber Dharma Malang

CABANG DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG DAN BATU


SMPLB SUMBER DHARMA
Jl. Candi Jago No. 28 Malang
22 Januari 2019

i
Laporan pembuatan kaleng hitung ini telah sahkan pada 18 Januari 2019

Penyusun

Khristina Sri Purwaningsih, S.Pd


NIP. 1962073019866122001

Mengesahkan,
Kepala SMPLB Sumber Dharma Malang

Miftakhul Janah, S.Pd


NUPTK. 1444 7556 6030 0003

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khristina Sri Purwaningsih, S.Pd


NIP : 1962073019866122001
Sekolah : SMPLB Sumber Dharma Malang

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa media yang berupa :


MEDIA PEMBELAJARAN PIAS KATA
Benar-benar karya sendiri dan bukan meniru karya orang lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di kemudian
hari ditemukan kebohongan, saya siap menerima sanksi

Malang, 22 Januari 2019


Yang membuat pernyataan

Khristina Sri Purwaningsih, S.Pd


NIP 1962073019866122001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala curahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan yang berjudul "Laporan Media Pembelajaran Pias Kata ini
dapat diselesaikan.
Dalam penulisan laporan ini, pengalaman dan pembelajaran yang berupa kendala
maupun hambatan telah dirasakan oleh penulis. Namun atas petunjuk dan kasih-Nya yang
tidak terputus, serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak segala kesulitan mampu
penulis hadapi hingga menjadi salah satu proses pendewasaan bagi diri penulis. Oleh
karena itu penulis menyampailkan beribu rasa terimakasih yang tulus kepada:
1. Miftakhul Janah, S.Pd selaku kepala sekolah SMPLB Sumber Dharma Malang
2. Guru-guru SMPLB Sumber Dharma Malang yang selalu memberikan dukungan .
3. Siswa-siswi SMPLB Sumber Dharma Malang yang antusias untuk mengikuti
pelajaran dengan alat peraga.
4. Semua pihak yang pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
membantu proses penulisan proposal ini.
Selanjutnya penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan media pembelajaran ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak terutama bagi dunia pendidikan.

Malang,

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
A. Nama Media ................................................................................................................ 1
B. Tujuan .......................................................................................................................... 1
C. Manfaat ........................................................................................................................ 1
D. Teori Terkait ................................................................................................................ 1
E. Desain Media ............................................................................................................... 5
F. Prosedur Pembuatan Media ......................................................................................... 7
G. Penggunaan Media dalam Pembelajaran ..................................................................... 9

v
vi
A. Nama Media
Pias Kata

B. Tujuan
1. Mengetahui berbagai macam kata tanya dan penyusunan kalimat
interogatif/tanya yang tepat
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya melalui
eksplorasi menggunakan benda kongkrit

C. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang macam kalimat interogatif/tanya
2. Meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita dalam menggunakan kalimat
tanya secara tulis dan lisan dalam kehidupan sehari-hari

D. Teori Terkait

Media pembelajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003)


diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media
adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran
sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. Media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan media

1
pembelajaran adalah alat atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai
perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan pengajaran di sekolah.
Media pembelajaran dalam menunjang proses pembelajaran
memiliki banyak fungsi. Menurut Levie & Lentz dalam Hujair A.H
Sanaky (2013) fungsi media pembelajaran, yaitu:
1) Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
peserta didik ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.Gambar
atau lambing dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3) Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu peserta didik yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.

Anak dengan disabilitas atau anak berkelainan membutuhkan


Pendidikan yang khusus bagi mereka, karena kebutuhan yang mereka
perlukan juga berbeda dengan anak normal lainnya. Anak tunagrahita
diklasifikasikan berdasarkan berat ringannya ketunagrahitaan yang
dimilikinya menjadi beberapa kelompok yaitu tunagrahita ringan,

2
tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Masing-masing dari kelompok
tersebut memiliki kecerdasan intelektual yang berbeda, semakin berat
tingkat ketunagrahitaan seseorang, maka semakin rendah IQ yang dimiliki
oleh seseorang tersebut. Banyak ahli juga melakukan pengelompokan anak
tunagrahita dengan alasan masing-masing dan atau penyebab. Salah
satunya adalah karena hambatan yang dimiliki oleh anak tunagrahita
tersebut. Hambatan yang dimiliki anak tunagrahita bisa menjadi masalah,
yang apabila tidak ditangani dengan benar akan menyebabkan anak
tunagrahita tidak berkembang dalam kehidupannya. Banyak hambatan
yang dialami oleh anak tunagrahita, sehingga banyak pula masalah yang
timbul yang mempengaruhi mereka
Menurut Kemis dan Rosnawati (2013:21) terdapat beberapa
masalah yang dialami oleh anak tunagrahita, seperti masalah belajar,
masalah penyesuaian diri, gangguan bicara dan bahasa, dan masalah
kepribadian. Semua masalah tersebut akan berdampak buruk bagi anak
jika tidak ada penanganan yang tepat, salah satunya adalah gangguan
bicara dan bahasa. Penguasaan anak terhadap bahasa menjadi hal yang
sangat penting terutama bagi anak tunagrahita. Anak tunagrahita yang
menguasai bahasa, dapat dianggap mampu berkomunikasi dengan baik.
Namun, hal tersebut menjadi hambatan karena adanya masalah pada
ingatan dan pemahaman anak tunagrahita yang lemah. Hal tersebut akan
mengurangi kemampuan komunikasi secara tulis maupun verbal pada anak
tunagrahita.
Keterampilan berbahasa Indonesia diberikan kepada siswa,
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa tersebut.
Keterampilan berbahasa Indonesia mencakup: keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan
membaca. Penyajian materi ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan
bahwa keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari –
hari. Keempat keterampilan tersebut saling terkait antara yang satu dengan
yang lain. Keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan tersebut

3
adalah: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3)
keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis. Metode pembelajaran
yang dipakai oleh guru juga dapat menjadi salah satu yang dapat
membantu menunjang kemampuan berbahasa siswa, pembelajaran bagi
anak tunagrahita harus menggunakan metode yang menarik supaya anak
tunagrahita memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga dibutuhkan
media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa tunagrahita.

E. Desain Media
1. Sketsa Media Pias Kata

Kalimat Pilihan Kata Tanya

KAPAN
_____________________________________ letak Candi Borobudur?

MENGAPA

_____________________________________ kamu terlambat masuk kelas? BAGAIMANA

SIAPA
____________________________________ kita harus rajin belajar?
DIMANA

APA

2. Media Pias Kata

4
3. Beberapa Alat dan Bahan Pembuatan Media
Alat dan bahan pembuatan media terdiri dari :
Alat :

1) Gunting
2) Pensil
3) Spidol
4) Double tape
5) Penggaris
Bahan :
1) Kertas karton
2) Plastik
3) Kertas buffalo putih
4) Tulisan Kalimat tanya
5) Tulisan Kata Tanya

5
Alat dan bahan

F. Prosedur Pembuatan Media


Proses pembuatan media PLR ini cukup mudah sehingga dapat
menjadikan media pembelajaran yang menarik dan membantu pemahaman
siswa secara nyata melalui permainan yang mengasah otak dan menarik minat
belajar siswa.
Berikut proses pembuatan media :
1) Sediakan bahan dan peralatan yang dibutuhkan
2) Print berbagai macam kalimat tanya tanpa kata Tanya

6
3) Print berbagai macam kata tanya

4) Gunting kalimat tanya yang telah diprint menjadi masing-masing kalimat


Tanya

5) Gunting berbagai macam kata Tanya

7
6) Tempelkan double tape pada bagian belakang tulisan-tulisan tersebut

7) Siapkan kertas karton dan lapisi dengan plastik sebagai papan

8
8) Tempel bagian kalimat tanya pada sisi sebelah kiri

9) Tempel bagian kata tanya pada sisi sebelah kanan

10) Media pembelajaran pias kata siap digunakan

9
G. Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Media pias kata bertujua untuk membantu siswa mengetahui berbagai
macam kata tanya dan menyusunn kalimat interogatif/tanya yang tepat sehingga
dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang macam kalimat interogatif/tanya
dan meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita dalam menggunakan kalimat
tanya secara
Penggunaan media pias kata pada siswa tunagrahita dilakukan dengan
pendampingan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pertama guru harus
menerangkan terlebih dahulu tentang penggunaan media pias kata pada siswa,
guru menyiapkan karton yang telah dilapisi plastik kemudian menempelkan
gambar kalimat pertanyaan dan pilihan kata tanya. Kalimat pertanyaan ditempel
di sisi sebelah kiri dan pilihan kata tanya ditempel di sebelah sisi kanan.
Setelah guru menjelaskan penggunaan media pias kata pada siswa, guru
kemudian menginstrusikkan kepada siswa untuk maju ke depan secara bergantian
untuk menggunakan media pias kata. Siswa diminta untuk menempelkan kata
tanya yang tepat sesuai dengan kalimat pertanyaan di sisi sebelah kiri. Siswa
mengambil pilihan kata tanya yang tepat di sebelah kiri kemudia ditempelkan ke
bagian sisi kiri kalimat pertanyaan yang masih rumpang seperti ditunjukkan
gambar berikut.
Guru meminta masing-masing siswa untuk melakukannya secara
bergantian. Guru melakukan pendampingan dan bantuan secara fisik terhadap
siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Guru mengkoreksi apabila
siswa mengambil dan menempelkan pilihan kata tanya yang salah. Guru
kemudian melakukan penguatan kembali dengan demonstrasi untuk memberikan
pemahaman kepada siswa yang pemahamannya masih lemah seperti ditunjukkan
gambar berikut.
Media pembelajaran ini diciptakan untuk menarik perhatian siswa
tunagrahita melalui eksplorasi menggunakan benda kongkrit dan pengalaman
secara nyata yang memotivasi serta menarik minat belajar siswa tunagrahita yang
sukar fokus dan berkonsentrasi karena anak tunagrahita memiliki kemampuan
berpikir abstrak yang kurang sehingga dapat dibantu dengan penggunaan media

10
pias kata yang cenderung konkrit visual dan mempermudah anak tunagrahita
untuk menyusun kosakata baru. Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia bagi
anak tunagrahita ringan meliputi kemampuan anak dalam segi membaca, menulis
dan berbicara. Untuk belajar melakukan komunikasi bahasa yang baik maka anak
harus memiliki kemampuan untuk menyusun bahasa secara tertulis dan lisan.
Siswa tunagrahita perlu untuk menyusun kalimat interogatif yang baik dalam
kehidupan sehari-hari kalimat tanya juga digunakan untuk komunikasi dua arah
antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa yang lain sehingga penting bagi
siswa untuk mengetahui jenis kalimat tanya yang tepat digunakan. Dengan
adanya media pembelajaran pias kata, maka guru dapat mengimplementasikan
pelajaran melalui permainan yang menyenangkan bagi anak tunagrahita ringan,
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih menarik, efisien dan
efektif, serta mempermudah anak tunagrahita ringan dalam meningkatkan
kemampuan siswa tunagrahita dalam menggunakan kalimat tanya secara tulis dan
lisan dalam kehidupan sehari-hari.

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai