Anda di halaman 1dari 27

RUMAH ADAT GADANG SUMATERA BARAT SEBAGAI

SARANA PENGEMBANGAN BUDAYA di TAMAN MINI


INDONESIA INDAH
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti UM/UN
Madrasah Aliyah Islamiyah Bandar Surabaya
Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh :
Nama : Widiya Rahmayuni
NISN : 0032197306
Kelas : Xll ( Dua )
Jurusan : Ilmu pengetahuan sosial ( IPS )

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAMIYAH


MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH BANDAR SURABAYA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAMIYAH

MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH


BANDAR SURABAYA – LAMPUNG TENGAH
Nomor statistik madrasah : 131218020030 NPSN :69725502

Alamat : Jln.Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kab.Lampung Tengah KP 34158

HALAMAN PENGESAHAN
Judul karya tulis : RUMAH ADAT GADANG SUMATERA BARAT SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN BUDAYA di TAMAN MINI INDONESIA INDAH
Nama : Widiya Rahmayuni
Kelas : XII ( Dua )
Jurusan : Ilmu pengetahuan sosial ( IPS )

Telah diterima pada tanggal 2021

PENGUJI PEMBIMBING

DWI PURWANTO, S.Pd DEVITA SARI, S.Pd


NUPTK :413376161320003

MENGETAHUI
KKM WILAYAH TIMUR KEPALA MA ISLAMIYAH
MAS MA’ARIF 03 SEPUTIH BANYAK

Hi.AHMAD SADZILI,S.Pd.I DWI PURWANTO,S.Pd


NUPTK : NUPTK : 413376161320003
MOTTO
‘’Jadilah anak muda yang produktif , sehingga menjadi pribadi yang profesional dengan tidak
melupakan dua hal yaitu iman dan taqwa ‘’

( BJ. Habibie )
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiyah ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan kasih sayang tiada hentinya.
Serta bimbingan , motivasi , do’a dan nasehat untuk masa depanku . Semoga Allah
Swt. Senantiasa menganugerahkan rahmat dan hidayah- Nya kepada Ayahanda dan
Ibunda.
2. Bapak dan Ibu guru MA Islamiyah Bandar Surabaya yang telah membantu dalam
penyusunan karya ilmiyah ini.
3. Rekan – rekan program studi yang telah memberikan semangat dan motivasi.
4. Almamater tercinta MA Islamiyah Bandar Surabaya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia –Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang
berjudul ‘’ RUMAH ADAT GADANG SUMATERA BARAT SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN
BUDAYA di TAMAN MINI INDONESIA INDAH ‘’.
Penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
mengikuti UM/UN. Tahun pelajaran 2020/2021. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis
tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak, dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak H.AHMAD SADZILI,S.Pd.I selaku ketua KKM wilayah timur
2. Bapak DWI PURWANTO,S.Pd selaku kepala Madrasah Aliyah Islamiyah Bandar
Surabaya
3. Bapak NURUL HUDA,S.Pd selaku wakil kepala bidang kurikulum MA Islamiyah Bandar
Surabaya
4. Ibu DEVITA SARI,S.Pd selaku pembimbing karya tulis,yang telah banyak meluangkan
waktu guna terselesaikannya karya tulis ini.
5. Kedua orangtua tercinta beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penulis.

Demikian pengantar karya tulis ini, penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari
kata sempurna. Sehingga penulismengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kedepannya. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi
seluruh siswa – siswi Madrasah Aliyah Islamiyah Bandar Surabaya umumnya.

Bandar Surabaya 2021


Penulis

Widiya Rahmayuni
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................
MOTTO...........................................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR
ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................
E. Batasan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Sejarah Berdirinya TMII......................................................................................
B. Struktur Organisasi TMII.....................................................................................
C. Fungsi TMII.........................................................................................................
D. Koleksi
TMII........................................................................................................
E. Pembahasan
Masalah.........................................................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang besar, terdiri dari ribuan pulau. Sehingga disebut
sebagai negara kepulauan. Setiap pulau di Indonsia dihuni oleh banyak penduduk yang
memiliki keanekaragaman suku, ras, agama, serta budaya. Keanekaragaman tersebut
melahirkan adat istiadat dan kebudayaan yang unik disetiap daerahnya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Kebudayaan terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama,
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, karya seni, dan bangunan. Semua unsur –
unsur kebudayaan Indonesia dapat kita jumpai untuk dipelajari pada satu tempat saja, yakni
di Taman Mini Indonesia Indah.
Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat pariwisata pelestarian budaya bangsa
Indonesia. Di Indonesia,hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan
yang berbeda. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui anjungan daerah, yang
mewakili suku –suku bangsa yang berbeda di 33 Provinsi Indonesia. Yang ditampilkan setiap
anjungan daerah adalah arsitektur tradisional, aneka busana, perkakas tradisional, tarian
dan tradisi daerah. Salah satu anjungan daerah yang ada di TMII adalah Rumah Gadang
Sumatera Barat yang akan penulis bahas lebih dalam didalam karya tulis ini.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul ‘’ RUMAH ADAT GADANG
SUMATERA BARAT SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN BUDAYA di TAMAN MINI INDONESIA
INDAH ‘’. Dengan tujuan menambah ilmu pengetahuan penulis dan juga pembaca pada
umumnya.

B . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan karya
tulis
ini adalah :
1. Bagaimana fungsi dan peranan rumah adat Sumatera barat sebagai sarana
pengembangan budaya.
2. Bagaimana keadaan rumah adat Gadang Sumatera barat dan apasaja peninggalan
sejarah yang terdapat didalamnya.

C . Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam karya tulis ini
adalah :
1. Untuk mengetahui fungsi dan peranan rumah adat Sumatera barat sebagai sarana
pengembangan budaya.
2. Untuk mengetahui keadaan rumah adat gadang Sumatera barat dan apasaja
peninggalan sejarah yang terdapat didalamnya.
3. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UM/UN Tahun Pelajaran 2020/2021.

D . Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan diatas maka
manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang fungsi dan peranan rumah
adat Sumatera barat sebagai sarana pengembangan budaya.
2. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang keadaan dan peninggalan
sejarah apasaja yang terdapat dalam rumah adat gadang Sumatera barat.
3. Penulis dapat mengikuti UM/UN Tahun Pelajaran 2020/2021.

E . Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan dan manfaat penulisan diatas, maka batasan masalah dalam
penulisan karya tulis ini adalah rumah adat gadang Sumatera barat yang meliputi fungsi dan
peranan rumah adat Sumatera barat sebagai sarana pengembangan budaya serta keadaan
rumah adat gadang Sumatera barat dan peninggalan sejarah apa saja yang tedapat
didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A . Sejarah Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah


Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) merupakan suatu kawasan taman wisata
bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas 150 hektare atau 1,5
kilometer2.
Gagasan suatu pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia
dengan segala isinya ini dicetuskan oleh ibu negara, Siti hartinah yang lebih dikenal
dengan sebutan ibu Tien Soeharto. Pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no.8
Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Ide pembuatan ini bangkit setelah mendengarkan
dan menghayati isi pidato presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan
umum DPR GR tahun 1971. Selain itu beliau juga sering menyertai presiden
mengunjungi negara –negara sahabat dan melihat objek – objek wisata di luar negeri.
Sehingga bangkit gagasan untuk membangun taman yang menggambarkan keindahan
dan keberagaman Indonsia melalui taman rekreasi ini, diharapkan dapat
membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.
Maka dimulailah suatu proyek yang disebut proyek miniatur “ Indonesia Indah ”, yang
dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
Taman Mini Indonesia Indah mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada
tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai
pemanfaatan teknologi modern di peragakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya
topografi Taman Mini Indonesia Indah agak berbulat, tetapi perancang memanfaatkan
ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap
yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
B . Struktur Organisasi

Direktur Utama

SDM Comitee

General Manager Kontrak Kerjasama Kontrak Kerjasama


Manager Marketing dan Manager Operasi dan Ka bagian IT dan Manager
Legalitas Perawatan Desain Keuangan Bank
Kontrak

Marketing Ka bagian Ka bagian Staf


Logistik Logistik Operasi Keuangan
Perawatan

Ka bagian
Marketing adm
Umum

Ka bagian
General Service

Ka bagian
Logistik Operasi
Perawatan

JABODETABEK

CIANJUR GARUT

SUKABUMI TASIKMALAYA

KARAWANG CIAMIS

SUBANG BANJAR

SUMEDANG
C . Fungsi Taman Mini Indonesia Indah
Fungsi dari Taman Mini Indonesia Indah yang telah diakui oleh pemerintah yaitu :
1. Objek vital nasional di bidang kebudayaan dan pariwisata ( tahun 2008 oleh
Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan ).
2. Lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa ( tahun 2010 oleh Kementerian
Kehutanan RI ).
3. Wahana toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia ( tahun 2012 oleh
Kementerian Agama RI ).

D . Koleksi Taman Mini Indonesia Indah


Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa Taman Mini Indonesia Indah
memiliki koleksi sebagai berikut :
1. Anjungan daerah
Terdapat beberapa anjungan daerah diantaranya :
Aceh, Sumatera utara, Sumatera barat, Sumatera selatan, Kepulauan riau,
Riau, Jambi, Bangka belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa
barat, Jawa tengah, Jawa timur, Bali, Nusa tenggara barat, Nusa tenggara
timur, Sulawesi selatan, Sulawesi tenggara, Sulawesi tengah, Sulawesi barat,
Sulawesi utara, Gorontalo, Maluku, Maluku utara, Papua dan Papua barat.

2. Bangunan keagamaan
Terdapat bangunan rumah ibadah setiap agama resmi di Indonesia yang
masih aktif digunakan di Taman Mini Indonesia Indah :
 Masjid pangeran diponegoro
 Gereja katholik santa catharina
 Gereja protestan haleluya
 Para penataran agung kota bumi
 Vihara arya dwipa arama
 Kuil konghucu kang miad
 Sasana adirasa pangeran sumber nyawa
3. Sarana rekreasi
4. Istana anak anak Indonesia
5. Kereta gantung
6. Perahu angsa
7. Snow bay
8. Pusat peragaan IPTEK

9. Taman
Ada banyak taman di TMII yang berisi koleksi flora dan fauna Indonesia yang
beragam diantaranya :

 Taman anggrek
 Taman kaktus
 Taman bung keong mas
 Taman burung
 Taman apotik hidup
 Taman hias air tawar

10. Museum
 Museum Indonesia
 Museum keprajuritan
 Museum perangko
 Museum pusaka
 Museum transportasi
 Museum olahraga
 Museum telekomunikasi
 Museum listrik dan energi baru
 Museum komodo
 Museum serangga
 Museum asmat
 Museum minyak dan gas bumi
11. Teater
 Teater imax keong mas
 Teater tanah airku
 Teater 4D
E . Pembahasan masalah
Dalam memperkenalkan wajah ‘’ Ranah Minang’’ . Serta upaya mengembangkan
dan mempertahankan budaya bangsa propinsi Sumatera barat membangun anjungan di
TMII dengan model rumah gadang dan sebuah balairung sebagai bangunan induknya.
Rumah ini aslinya dihuni oleh sebuah keluarga besar yang dikepalai oleh seorang Ninik
mamak yang bergelah datuk, sedangkan balairung aslinya merupakan tempat
bermusyawarah ninik mamak. Namum di anjungan ini, kedua bangunan tersebut digunakan
memamerkan aspek budaya dan aktifitas kesenian sesuai dengan fungsinya sebagai show
window daerah Sumatera barat.
Rumah gadang yang terdapat di anjungan ini adalah model rumah gadang sembilan
ruang empat deret. Bangunan itu aslinya berdiri diatas tiang, namun di TMII kadang
bawahnya telah dirubah menjadi ruang perkantoran, tempat aktivitas pengelolaan anjungan
ini berlangsung, sejak pukul 08.00 WIB s/d 18.00 WIB setiap hari. Ruang atas bangunan
dipakai untuk memperkenalkan berbagai aspek tradisional, antara lain : busana adat,
pelaminan pengantin padang pariaman, kain sangket silungkang, dan seperangkat musik
talempong. Digambarkan pula struktur pemerintahan kerajaan pagaruyung di masa lalu
yang dikenal dengan sebutan Rajo Tigo Selo, Basa Ampek Balai. Rajo Tigo Selo menjelaskan
tiga fungsi raja, yaitu sebagai raja alam, raja adat, dan raja ibadat. Sedang Basa Ampek Balai
adalah para pembantu raja yang terdiri dari Tuan kadi (menteri agama), Andomo (menteri
keuangan), Mangkudun (menteri dalam negeri), dan Jabatan Tuan Gadang (menteri
pertahanan) yang masing masing telah ditentukan dari daerah mereka berasal. Sedang
cerminan demokrasi terlihat dari adanya jabatan wakil rakyat, yang disebut Datuah Bandaro
Kuniang yang bertempat di Limo Kaum. Di ruangan ini para ‘ pejabat ‘ tampil dalam bentuk
boneka- boneka berpakaian tradisional, dengtan warna dominan hitam, merah, kuning dan
putih.
Balairung anjungan Sumatera barat difungsikan sebagai tempat aktifitas kesenian
dan balai pertemuan. Balai ini memang tidak pernah sepi dari aktifitas kesenian, karena
berbagai kesenian Sumatera barat kini berkembang pesat dan makin disukai baik dari warga
sumbar maupun dari luar daerah. Pada hari minggu dan hari libur, anjungan ini kerap
mengadakan acara – acara seperti lomba lagu minang, parade tari minang, maghoyak tabuik
dan peragaan berbagai upacara adat. Bangunan lainnya adalah surau, yang difungsikan
sebagaimana mestinya, serta sebuah kafetaria sederhana, tempat orang dapat berkenalan
dengan berbagai macam masakan padang.
Ranah minang adalah gambaran sebuah nagari , dimana alam dan budayanya
bercorak amat khas. Konon , sistem kekerabatan matriarkat yang dianut mereupakan satu-
satunya yang ada di dunia pada saat ini. Dalam sistem ini, figure ibu sangat di hormati dan
peranannya sangat besar dalam sebuah keluarga. Semua harta warisan seluruhnya adalah
milik ibu (wanita). Oleh karena itu, lelaki harus bersikap mandiri. Sikap demikian
ditumbuhkan sejak masa kanak –kanak , dengan cara melatih hidup di surau, tempat
‘perantauannya’ yang pertama sebelum mereka melangkah ke tempat yang lebih jauh.
Namun dimanapun mereka berada mereka senantiasa rindu kampuang. Mungkin sekedar
ingin melepas rasa rindu kampuang itu, sebelum sempat menjenguk ibu pertiwinya, ranah
minang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan minang Sumatera barat di
TMII memiliki peran penting yaitu upaya menjaga, melestarikan serta mengembangkan
budaya bangsa agar seluruh warga negara generasi sekarang maupun generasi berikutnya
tahu bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dari segala penjuru wilayahnya
salah satunya adalah ranah minang.
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Taman Mini Indonesia Indah sebagai salah satu tempat sarana
pengembangan budaya.
2. Dengan adanya TMII masyarakat dan pelajar khususnya dapat
mengetahui berbagai macam kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia
khususnya kebudayaan Minang Sumatera Barat.
3. TMII sebagai sarana pengembangan budaya juga dapat digunakan sebagai
tempat untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
kaitannya dengan kebudayaan.

B . Saran
Berdasarkan hasil kunjungan studytour ke Taman Mini Indonesia Indah. Penulis
menyarankan kepada pihak pengelola TMII untuk merawat dan menjaga dengan baik
peninggalan - peninggalan bersejarah bangsa Indonesia agar tetap terjaga sebagai warisan
anak cucu kita kelak.
DAFTAR PUSTAKA

http://tempatwisataunik.com/wisata_indonesia
http://id.m.wikipedia.org/wiki/taman_mini_indonesia_indah
http://anekatempatwisata.com/wisata_jakarta_taman_mini_indonesia_indah
http://www.google.com/amp/s/portalbudaya.wordpress.com/2016/07/17/keanekaragama
n_budaya_sumbar/amp/
http://www.romadecade.org/rumah.adat.gadang/
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Widiya Rahmayuni, kelahiran Gaya Baru V, 23 Juli 2003.
Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Muhammad Ali dan Ibu Surahmi.
Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis adalah, taman kanak –kanak di TK ABA
Surabaya Ilir tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan sekolah dasar di
SDN 1 Surabaya Ilir tamat pada tahun 2015, kemudian melanjutkan pendidikan tingkat
menengah pertama di MTs Negeri 2 Lampung Tengah lulus pada tahun 2018, dan
melanjutkan pendidikan sekolah menengan atas di MA Islamiyah Bandar Surabaya hingga
saat ini.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai