Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1. Lokasi Perancangan


Perancangan pusat UMKM Kota Ternate dengan pendekatan arsitektur Neo
Vernacular akan direncanakan berada pada lokasi yang sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah kota Ternate dengan peruntukan serta pengembangan sebagai
kawasan perdagangan dan jasa dengan lokasi yang telah ditetapkan yaitu di Jalan
Sweering Mangga Dua, Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan.

Gambar 3.1 Peta Wilayah Provinsi Maluku Utara


Sumber: BPS Maluku Utara 2020

45
Gambar 3.2. Peta Wilayah Kota Ternate
Sumber: BPS Kota Ternate 2020

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Metode perancangan atau pengumpulan data adalah cara yang digunakan
untuk memperoleh berbagai data yang dibutuhkan dalam rangka mencapai sebuah
tujuan dalam penelitian. Data yang diperoleh nantinya akan diolah dan
dikembangkan menjadi informasi yang lebih akurat dan mendetail sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti. Data yang diperoleh bisa memiliki berbagai
macam betuk, dapat berupa gambar, suara, huruf, angka, simbol dan lain-lain.
Dalam sebuah penelitian angkah pertama yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data, mengelompokan data serta menganalisisnya, dan selanjutnya
data tersebut akan diolah untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam memperoleh
solusi atau pemecahan masalah dengan hasil yang objektif, maka penulis
menggunakan beberapa metode penelitian yang mencakup hal – hal berikut:

46
3.2.1. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mendatangi
secara langsung objek atau lokasi perancangan dan memperhatikan semua kondisi
yang terjadi di area perancangan. Penulis juga melakukan observasi sistematis,
yakni pengamatan terencana dengan kegiatan yang terstruktur dan semua pokok
yang akan diobservasi dan tahapan kegiatannya tersusun dengan baik serta
memiliki data-data dokumentasi. Adapun data hasil observasi diantaranya:
1. Luas lokasi perancangan
2. Kondisi fisik eksisting site
3. Kondisi vegetasi
4. Sosial budaya
5. Permasalahan pada objek perancangan
a. Kondisi utilitas kawasan
b. Sirkulasi dalam tapak (pejalan kaki dan parkir)
6. Potensi site

3.2.2. Studi Pustaka


Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara peninjauan terhadap literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan
perancangan pusat UMKM Kota Ternate dengan Pendekatan Arsitektur Neo
Vernacular, serta berbagai bahan perbandingan dan teori pendukung yang terkait
secara langsung terhadap objek perancangan. Adapun data-data berupa studi
pustaka yang digunakan antara lain:

1. Kebijakan tentang Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)


2. Tinjauan umum ilmu arsitektur.
3. Tinjauan terhadap pencahayaan dan penghawaan
4. Tinjauan terhadap arsitektur Neo Vernacular.

47
3.3. Sumber Data

3.3.1. Data Primer


Adapun sumber data yang digunakan guna memperoleh data yang terkait
dengan objek rancangan ini adalah sebagai berikut:
1. Kondisi eksisting lokasi perancangan, meliputi: potensi tapak, sarana
penunjang, aksesbilitas tapak.
2. Kondisi fisik lingkungan tapak, meliputi: fasilitas umum sekitar tapak,
aksesibilitas menuju tapak, sarana transportasi, pencapaian, topografi, serta
klimatologi.
3. Aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan pada lingkungan sekitar lokasi
perancangan.

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara


langsung dari sumber literatur dan peraturan-peraturan mengenai objek
perancangan.
1. Rencana Tata Ruang Kota Ternate Tahun 2012-2021 tentang Pembangunan
Kawasan Perdagangan dan Jasa.
2. Aspek kependudukan, sosial budaya, yang bersumber dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara maupun Kota Ternate.
3. Data terkait pelaku industri kreatif / UMKM yang bersumber dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate serta Dinas
koperasi dan UKM Kota Ternate.

3.4. Teknik Analisa Data

3.4.1. Analisis Aspek Manusia


Analisis yang terdiri dari data analisis kebutuhan ruang, pengguna ruang,
pengelompokan ruang, besaran ruang dan kebutuhan ruang yang di organisasikan
ke skema organisasi ruang dan bentuk hubungan ruang ruang yang berfungsi
sebagai acuan perancangan.

48
3.4.2. Analisis Aspek Lingkungan dan Tapak
Analisis yang berfungsi untuk menjabarkan keadaan sekitar tapak dengan
meliputi keadaan klimatologi, topografi, vegetasi, pencapaian dan sirkulasi, view,
sistem parkir dan zonasi tapak.

3.4.3. Analisis Bangunan


Analisis yang bertujuan untuk mendapatkan struktur dan material apa saja
yang akan diterapkan dan digunakan dalam bangunan yang akan dirancang.

3.4.4. Analisis Utilitas


Analisis yang bertujuan untuk mendapatkan aspek keselamatan pada
bangunan. Selain itu analisis utilitas juga berfungsi untuk menentukan banyaknya
pencahayaan dan penghawaan buatan yang akan dipakai dalam perancangan
sebuah bangunan.

3.5. Alur Perancangan


Konsep merupakan hasil sintesa dari analisis yang telah dilakukan. Dalam
menciptakan konsep perancangan merupakan keputusan akhir bagaimana
alternatif desain dapat diterapkan dalam perancangan.

3.5.1. Konsep Tapak


Merupakan hasil sintesa dari alternatif-alternatif yang muncul pada tahap
analisis tapak. Hasil sintesa atau konsep perancangan tersebut kemudian
diterapkan pada perancangan UMKM Kota Ternate denga Pendekatan Arsitektur
Neo Vernacular.

3.5.2. Konsep Bentuk dan Tampilan


Merupakan hasil sintesa dari alternatif yang muncul pada tahap analisis
mengolah bentuk dan tampilan pada bangunan.

3.5.3. Konsep Ruang


Merupakan hasil sintesa dari analisis program ruang pada tahap analisis.
Pada tataran konsep ruang dihasilkan zonasi dan kemudian menghasilkan denah.

49
3.5.4. Konsep Struktur
Konsep struktur didasarkan pada pertimbangan tampilan, kebutuhan ruang
iklim dan kekuatan yang sebuelumnya dilakukan alternatif-alternatif desain pada
tahap analisis.

3.5.5. Konsep Utilitas


Utilitas pada pasar tradisional merupakan salah satu bagian yang sangat
vital. Pada tataran konsep utilitas diperlukan rancangan yang detil yang
sebelumnya dikaji kemudian ditemukan alternatif-alternatif pada tahap analisis.

50

Anda mungkin juga menyukai