148
BAB III
METODE PERANCANGAN
149
Gambar 3.2. Peta Administrasi Kota Tidore Kepulauan
(Sumber : BPS Maluku Utara, 2022)
150
1. Tipe Perancangan
Perancangan Desa Galala sebagai kawasan perdagangan dan jasa, ini
mengunakan metode survei yaitu dengan menggali data dan fakta yang ada
dilapangan selain itu juga keterangan-keterangan faktual dilokasi
perancangan, serta tinjauan referensi dalam menilai keberlanjutan
pengembangan kawasan jasa dan perdagangan, di Maluku Utara. Bersifat
deskriptif yaitu suatu metode perancangan yang berusaha mendeskripsikan
atau menggambarkan fenomena atau hubungan antar fenomena yang di
rancang dengan sistematis, faktual dan akurat. Perancangan deskriptif
digunakan bertujuan agar perancangan dapat menggambarkan dengan lebih
baik sifat-sifat yang diketahui keberadaannya serta relevan dengan variabel-
variabel yang dirancang, pendekatan dalam perancangan ini merupakan
pendekatan survei untuk menggambarkan tanggapan responden terhadap
obyek berdasarkan wawancara/tanya jawab yang dilakukan.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang akurat dan sistematis terdapat metode-metode dalam
pengumpulan data. Sehingga teknik pengumpulan data menjadi salah satu factor
penting dalam melakukan penelitian. Data-sata yang diperoleh akan terlebih dahulu
diolah untuk mendapatkan kesimpulan yang akan menjadi dasar pertimbangan dalam
melakukan perancangan. Data-data yang diperoleh memiliki berbagai macam bentuk
baik berupa angka, huruf, suara dan dalam bentuk lainnya. Sehingga teknik
pengumpulan datanya pun menggunakan metode yang beragam. Metode-metode
tersebut antara lain:
3.2.1. Observasi
Peninjauan langsung ke lokasi perencanaan untuk mendapatkan data-data
yang berkaitan dengan kondisi tapak. Adapun data-data yang dapat dikumpulkan
antara lain:
151
a. Data fisik, meliputi: data kontur, klimatologi (pencahayaan dan
penghawaan alami), jenis tanah, jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan
drainase, jenis tanaman (vegetasi) pada tapak, jalur transportasi dan view.
b. Data non fisik, meliputi: kondisi sosial masyarakat dan lingkungan tapak
terkait dengan aspek ekonomi, keamanan dan budaya.
3.2.2. Interview (wawancara)
a. Interview langsung yaitu melalui wawancara dilakukan untuk
memperoleh data langsung terhadap pihak-pihak terkait dengan informasi
yang dibutuhkan.
b. Interview tidak langsung dengan membagikan kuesioner kepada
responden.
152
Tabel 3.2. Variabel Perancangan
No Aspek Variabel
1 Kriteria Kawasan Shopping 1. Potensi atau Basis di kawasan sektor
Center perbelanjaan
2. Kegiatan masyarakat yang didominasi
dengan kegiatan belanja, rekreasi dan
hiburan
2 Ketersediaan (Supply) 1. Obyek Shopping Center
2. Fasilitas Shopping Center
3. Sarana dan Prasarana Shopping Center
3 Pelaksanaan kebijakan 1. Jadwal pelaksanaan rencana tindak
perancangan kawasan perancangan
Shopping Center, Sofifi, Kota
Sofifi
(sumber: Data Penulis, 2021)
153
2. Kondisi fisik lingkungan tapak, meliputi: fasilitas umum sekitar tapak, bangunan
sejenis, aksesibilitas menuju tapak, sarana transportasi, pencapaian, topografi,
serta klimatologi.
3. Aktifitas-aktifitas yang biasa dilakukan pada lingkungan sekitar lokasi
perancangan.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah merupakan pelengkap data primer diperoleh dari data-
data Desa Galala dan laporan penelitian terdahulu yang terkait dengan topik objek
rancangan yang diperoleh dari Sektor Perdagangan dan perbelanjaan, Badan Pusat
Statistik, Kementrian Perdagangan dan jasa dan perpustakan Universitak Khairun
Ternate serta majalah dan internet.
3.4. Teknik Analisis Data
Adapun analisis-analisis yang dilakukan sebagai berikut:
1. Analisis Penentuan lokasi yaitu analisis untuk menentukan lokasi site yang
tepat untuk objek yang dirancang ditinjau dari segi kondisi tapak,
pencapaian (aksessibilitas), potensi site dan sebagainya.
2. Analisis Aspek manusia, yaitu melakukan pengkajian tentang jenis-jenis
ruang yang dibutuhkan, hubungan antar ruang, luasan ruang yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Analisis Tapak, yaitu melakukan analisis pengolahan terhadap yang
mencakup penataan landscape (ruang luar), pengaruh lingkungan terhadap
bangunan secara fisik contohnya pemanfaatn pencahayaan alami sebagai
sumber penerangan alternatif pada bangunan pada saat siang hari,
pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi utama maupun
alternatif, penghawaan alami, dan lainnya. Serta efek yang ditimbulkan
baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pengolahan tapak
terhadap lingkungan atau tidak, sistem drainase yang dirancang apakah
nantinya dapat mengakibatkan luapan atau banjir sehingga pengolahan
terhadap tapak perlu dilakukan.
154
4. Analisis Bentuk dan tampilan bangunan, berkaitan estetika dengan
pengolahan unsur-unsur bentuk pada bangunan yang menciptakan suatu
daya tarik terhadap bangunan sehingga dapat memberikan pengalaman
pribadi pada pemantau.
5. Analisis Struktur, melakukan pengkajian terhadap sistem struktur apa yang
akan digunakan pada objek perancangan yang mengacu kepada teori-teori
struktur, serta jenis material apa yang digunakan.
6. Analisis Pemilihan material bangunan, melakukan pengkajian terhadap
jenis-jenis material bangunan yang akan digunakan pada bangunan. Karena
ada pun pada ruang-ruang tertentu yang menggunakan material khusus,
ataupun penggunaan jenis material baru dalam desain yang lebih praktis,
ekonomi dan ramah lingkungan.
7. Analisis Kelengkapan, bangunan melakukan pengkajian terhadap sistem
utilitas yang akan digunakan pada objek rancangan kawasan yang terdiri
dari sistem air kotor dan kotoran, sistem distribusi air bersih, sistem
komunikasi. Sistem pencegahan kebakaran, sistem pembuangan sampah,
sistem pengadaan listrik dan sistem penangkal petir, sistem pencahayaan
dan sistem penghawaan.
8. Analisis Sirkulasi, mencakup jenis-jenis sirkualsi apa saja yang akan
diterapkan pada bangunan dan kawasan baik sirkulasi secra vertikal
maupun horizontal.
9. Analisis View, yaitu bagaimana mengolah potensi dari view yang berada
diluar untuk ditarik kedalam bangunan dengan menentukan dimana saja
letak bukaan-bukaan pada bangunan, besar bukaan dan faktor-faktor
lainnya. Dan juga bagaimana menciptakan view dari dalam keluar
bangunan sehingga dapat memberikan daya tarik terhadap bangunan serta
penentuan orientasi bangunan.
155
10. Analisis Vegetasi, yaitu bagaimana menata dan mengolah potensi vegetasi
yang sudah ditapak, dan vegetasi yang kan ditambahkan nanti dengan
fungsi vegetasi sebagai peneduh, pengarah dan barrier terhadap kebisingan
dan debu.
11. Analisis Utilitas, yaitu bagaimana menata dan mengolah sistem utilitas
kawasan hyang baik dengan fungsi utilitas sebagai air bersih, air kotor dan
jaringan listrik.
3.5. Kerangka Konsep Perancangan
Kerangka konsep perancangan yang digunakan pada rancangan tugas akhir ini
adalah, konsep input-proses-output, merupakan sistematika penyusunan dalam
mendesain sebuah bangunan ataupun kawasan dengan mempertimbangkan aspek
fisik dan non-fisik.
Aspek analisis yaitu berupa pengambilan sampel tentang data-data mengenai
topografi, klimatologi, vegetasi, peraturan wilayah dan lain sebaginya. Untuk
digunakan sebagai referensi pembanding dalam menyusun sebuah rancangan analisis
untuk mendapatkan hasil desain yang kita inginkan.
Tinjauan teori yaitu berupa studi literatur diberbagai tempat dari perpustakaan
daerah, internet, wawancara dan berdasarkan studi komparasi terkait perancangan
yang sedang dikerjakan, agar hasil dari analisis yang disatukan agar dapat menjadi
satu paket desain yang lengkap.
156