Anda di halaman 1dari 9

URGENSI EVALUASI KURIKULUM PEMBELAJARAN BAHASA

ARAB DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Muhammad Syahrul Munir


STIT Al-Muslihuun Blitar
munir_m.syahrul@yahoo.co.id

Abstract
Any program, activity or something else planned always ends with an evaluation. The
evaluation is intended to review whether a program / activity has been in accordance
with the plan or not. From the evaluation activities will be known things that have / will
be achieved already meet the criteria specified. Based on the results of the evaluation is
then taken the decision whether the program will be forwarded or revised / even
replaced entirely.Arabic learning curriculum development activities will not be
separated from the evaluation element, because evaluation is one of the most important
components that can not be ignored. In many ways, the assessment component is
instrumental in supporting the successful development of Arabic learning curriculum, as
we know, the developed curriculum is still theoretical and abstract plans. With the
evaluation, we will get an idea of the success of the Arabic learning curriculum that is
being / has been developed in schools. From evaluational activities will be known
advantages, weaknesses and shortcomings.
Keywords : evaluation,curriculum, Arabic learningTeacher

Pendahuluan Kegiatan pengembangan


Setiap program, kegiatan-kegiatan kurikulum pembelajaran Bahasa Arab
atau sesuatu yang lain yang direncanakan juga tidak akan lepas dari unsur evaluasi,
selalu diakhiri dengan suatu evaluasi. karena evaluasi merupakan salah satu
Evaluasi dimaksudkan untuk melihat komponen yang amat penting yang tidak
kembali apakah suatu program/kegiatan dapat diabaikan begitu saja. Dalam
telah sesuai dengan perencanaan atau banyak hal, komponen penilaian sangat
belum. Dari kegiatan evaluasi akan berperan dalam menunjang keberhasilan
diketahui hal-hal yang telah/akan dicapai pengembangan kurikulum pembelajaran
sudahkah memenuhi kriteria yang Bahasa Arab, seperti yang kita ketahui,
ditentukan. Berdasarkan hasil evaluasi kurikulum yang dikembangkan itu masih
tersebut kemudian diambil keputusan berupa perencanaan-perencanaan
apakah program tersebut akan diteruskan bersifat teoritis dan abstrak. Dengan
ataukah direvisi / bahkan diganti adanya evaluasi, kita akan memperoleh
seluruhnya. gambaran mengenai keberhasilan
kurikulum pembelajaran Bahasa

M Syahrul Munir, Urgensi Evaluasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab… 27


Arabyang sedang / telah dikembangkan kebijaksanaan pendidikan dan para
di sekolah-sekolah. Dari kegiatan pengembang kurikulum dalam memilih
evaluasilah akan diketahui kelebihan, dan menetapkan kebijaksanaan
kelemahan dan kekurangan- pengembangan sistem pendidikan dan
kekurangannya. modal pengembangan kurikulum yang
Hakikat Evaluasi Kurikulum digunakan. Hasil evaluasi kurikulum juga
Pembelajaran Bahasa Arab dapat dipakai oleh guru, kepala sekolah
Evaluasi kurikulumpembelajaran maupun para pelaksana pendidikan
Bahasa Arabpada dasarnya adalah proses lainnya untuk mengetahui perkembangan
penentuan nilai sesuatu berdasarkan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih
kriteria tertentu. Dalam proses evaluasi metode serta cara penilaian pendidikan.
pembelajaran Bahasa Arabterdapat Evaluasi kurikulum pembelajaran
beberapa komponen, yaitu Bahasa Arabsulit dirumuskan secara
mengumpulkan data/informasi yang tegas, sebab evaluasi kurikulum selalu
diperlukan sebagai dasar dalam berkenaan dengan fenomena-fenomena
menentukan nilai sesuatu yang menjadi yang terus berubah, selain itu obyek
obyek evaluasi. Evaluasi evaluasi kurikulum juga berubah-ubah
kurikulumpembelajaran Bahasa sesuai dengan konsep kurikulum yang
Arabmemegang peranan penting baik diterapkan serta evaluasi kurikulum itu
dalam penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh seseorang yang sifatnya
pendidikan pada umumnya, maupun pada juga berubah.
pengambilan keputusan dalam Menurut Stufflebeam, ada tiga hal
kurikulum. penting yang tercakup dalam proses
Guba dan Lincoln, menekankan evaluasi, (a) menetapkan suatu nilai, (b)
devenisi evaluasi sebagai “a process for adanya suatu kriteria, (c) adanya
describing an evaluand and judging its deskripsi program sebagai obyek
merit and worth”. bahwa evaluasi adalah penilaian. 2

suatu tindakan pengendalian, penjaminan Komponen lain yang dapat


dan penetapan mutu terhadap suatu menunjang keberhasilan evaluasi
sistem, berdasarkan pertimbangan dan kurikulum pembelajaran Bahasa
kriteria tertentu sebagai bentuk Arabyaitu pertimbangan. Pertimbangan
akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan merupakan hasil yang sangat penting
dalam rangka membuat suatu keputusan.1 dalam proses evaluasi. Pertimbangan
Hasil-hasil evaluasi kurikulum tersebut diharapkan tepat jika informasi
pembelajaran Bahasa Arab dapat yang diperoleh juga tepat. Oleh karena
digunakan oleh para pemegang itu, pengumpulan informasi harus
didasarkan pada rencana pertimbangan
1
Zainal Arifin, Konsep dan Model
Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT Remaja 2
Nana Sudjana, Pembinaan dan
Rosdakarya, 2011) hal. 265. Pengembangan Kurikulum di Sekolah, CV. Sinar
Baru, Bandung, 1991, hal. 127.

28 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 27~35


yang telah ditetapkan, pertimbangan yang Penilaian tentang isi kurikulum
diambil tidak harus menuntut adanya mencakup semua program yang
pengambilan tindakan. Sebagai contoh, diprogramkan untuk mencapai tujuan.
seorang kepala sekolah Komponen isi mencakup semua jenis
mempertimbangkan bahwa suatu mata pelajaran yang harus diajarkan, dan
kurikulum yang baru akan lebih efektif. pokok-pokok bahasan atau bahan
Sedang komponen yang terakhir pengajaran yang meliputi seluruh mata
yaitu pembuatan keputusan. Komponen pelajaran tersebut.
ini merupakan tujuan akhir dari evaluasi Isi/bahan kurikulum tersebut dinilai dari
kurikulum pembelajaran Bahasa Arab. segi kerelevansiannya dengan tujuan
Dalam pembuatan keputusan harus yang berarti dapat menjamin tercapainya
dipikirkan dengan matang karena dalam tujuan itu, kebenarannya sebagai ilmu
keputusan tersebut yang akan membawa pengetahuan, fakta/pandangan tertentu,
ke arah yang positif / negatif. keluasan dan kedalamannya.4
“Evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara 3. Strategi Pengajaran
nasional sebagai bentuk akuntabilitas Penilaian strategi pengajaran
penyelenggara pendidikan kepada pihak- meliputi berbagai upaya yang ditempuh
pihak yang berkepentingan”.3 demi tercapainya tujuan berdasarkan
Aspek Kurikulum pembelajaran bahan pengajaran yang telah ditetapkan.
Bahasa Arab yang Dievaluasi Komponen strategi pengajaran mencakup
1. Tujuan berbagai macam pendekatan yang dipilih,
Suatu perencanaan program metode-metode dan berbagai teknik
pendidikan, mungkin keseluruhan pengajaran, sistem penilai, pencapaian
program, kurikulum, pengajaran, atau hasil belajar siswa baik yang berupa
evaluasi harus didasarkan pada tujuan penilaian proses maupun hasil yang
perencanaan ini. Penilaian tujuan diperoleh.
kurikulum terutama untuk mengetahui 4. Media Pengajaran
apakah tujuan kurikulum dapat Komponen media pengajaran
memberikan kontribusi terhadap merupakan komponen kurikulum yang
pencapaian yang lebih tinggi dalam berupa sarana untuk memberikan
pendidikan? Melalui evaluasi ini dapat kemudahan dan kejelasan siswa dalam
diketahui kadar tujuan kurikulum sebagai proses belajar yang dilakukannya. Ada
tujuan dalam mencapai tujuan berbagai macam media yang dapat
pendidikan. dimanfaatkan untuk keperluan
2. Isi Kurikulum pengajaran baik yang bersifat tradisional
maupun modern.
3 4
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Burhan Nurgiantoro, Dasar-Dasar
Pendidikan Nasional, ar-Ruzz Media, Yogyakarta, Pengembangan Kurikulum Sekolah, BPFE,
2003. Yogyakarta, 1988, hal. 199.

M Syahrul Munir, Urgensi Evaluasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab… 29


Media pengajaran tersebut dinilai Scriven memberikan sumbangan
berdasarkan kesesuaiannya dengan besar kepada evaluasi kurikulum dengan
tujuan, bahan pengajaran, kebutuhan mengemukakan betapa pentingnya saat
pengalaman siswa, kesesuaian dengan evaluasi itu diadakan, apakah sepanjang
kemampuan dan ketrampilan pengajar, program itu berjalan (yaitu evaluasi
efektivitas sebagai sarana penunjang dan formatif) atau pada akhirnya (yaitu
sebagainya. evaluasi sumatif).5
5. Hasil yang Dicapai Bentuk evaluasi kurikulum pembelajaran

Hal-hal yang dicapai dalam suatu Bahasa Arab secara komprehensif dapat
kurikulum paling tidak mencakup tiga ditinjau menjadi dua macam, yaitu
masalah, yaitu keluaran, efek dan formatif dan sumatif.

dampak. Keluaran berupa prestasi belajar 1. Penilaian formatif


yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan. Penilaian ini disebut juga dengan

Efek berupa perubahan tingkah laku penilaian proses, yakni penilaian yang
dilakukan sepanjang pelaksanaan
sebagai akibat dari perlakuan belajar.
Sedangkan dampak merupakan pengaruh kurikulum. Data dikumpulkan dan

suatu kurikulum pada perkembangan dianalisis untuk menemukan masalah

lembaga pendidikan itu sendiri, serta mengadakan perbaikan sedini


mungkin.6
pengetahuan dan masyarakat.
Berbagai alat penilaian, dapat
Hasil-hasil yang dicapai tersebut
digunakan dalam penilaian formatif, di
merupakan masukan yang sangat
antaranya yaitu tes, wawancara,
berguna untuk menilai hasil-guna dan
observasi dan lain-lain. Dan yang dinilai
daya-guna suatu kurikulum yang
adalah semua komponen dan menunjang
dijalankan. Hal ini dapat dilakukan
pelaksanaan program. Untuk mencapai
dengan menemukan perbedaan antara
maksud evaluasi formatif, tidaklah perlu
perencanaan/tujuan dengan hasil yang
atau bahkan dikehendaki menanyakan
diperoleh secara faktual.
seluruh siswa dalam pertanyaan yang
Bentuk Evaluasi Kurikulum sama.
Pembelajaran Bahasa Arab 2. Penilaian sumatif
Evaluasi kurikulum pembelajaran Proses evaluasi yang dilakukan
Bahasa Arabmerupakan usaha yang sulit pada akhir jangka waktu tertentu,
dan kompleks, karena banyaknya aspek berbeda dengan penilaian formatif,
yang harus dievaluasi, banyaknya orang penilaian sumatif ini harus menunggu
yang terlibat dan luasnya kurikulum selesainya suatu program. Misalnya
pembelajaran Bahasa Arab yang harus setelah satu tahun program berjalan, atau
diperhatikan. Itu sebabnya evaluasi
kurikulum pembelajaran Bahasa 5
S. Nasution, Pengembangan Kurikulum,
Arabmemerlukan ahli-ahli yang CV. Cika Aditya Bakti, Bandung, 1993, hal. 131.
6
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,
mengembangkan menjadi disiplin ilmu. PT. Bina Aksara, Jakarta, 1989, hal. 91.

30 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 27~35


setelah lembaga pendidikan mengetahui bagian mana dari bahan
menghasilkan lulusannya. 7 pelajaran yang masih dirasakan sulit.
Evaluasi sumatif mempunyai 2. Manfaat bagi guru
beberapa tujuan, di antaranya menyeleksi a) Mengetahui sejauh mana bahan yang
dari beberapa program kurikulum yang diajarkan sudah dapat diterima oleh
tersedia/proyek yang mana akan siswa. Dengan ini guru bisa menentukan
melanjutkan dan mana yang tidak efektif. apakah strategi mengajarnya harus
8
diganti atau tetap menggunakan strategi
Dalam pelaksanaan di sekolah lama.
penilaian formatif ini merupakan ulangan b) Dapat mengetahui bagian-bagian mana
harian, sedangkan tes sumatif biasa kita dari bahan pelajaran yang belum
kenal sebagai ulangan umum yang dipahami oleh siswa.
diadakan pada akhir semester. c) Dapat meramalkan sukses dan
Penilaian secara formatif tidaknya seluruh program yang akan
mempunyai manfaat baik bagi siswa, guru diberikan.
maupun program itu sendiri, di antaranya 3. Manfaat bagi program
yaitu : a) Apakah program yang telah diberikan
1. Manfaat bagi siswa merupakan program yang tepat dalam
a) Digunakan untuk mengetahui apakah arti sesuai dengan kecakapan anak.
siswa sudah menguasai bahan program
b) Apakah program tersebut
secara menyeluruh.
membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
b) Usaha perbaikan. Dengan umpan balik
prasyarat yang belum diperhitungkan.
(feed back) yang diperoleh setelah
c) Apakah diperlukan alat, sarana dan
melakukan tes siswa mengetahui
prasarana untuk mempertinggi hasil yang
kelemahan-kelemahannya. 9 Sehingga
akan dicapai.
siswa mengetahui bab mana yang dirasa
d) Apakah metode, pendekatan dan
belum dikuasainya. Dengan demikian ada
evaluasi yang digunakan sudah tepat.
motivasi untuk meningkatkan
Ada beberapa manfaat dari penilaian tes
penguasaan.
sumatif, di antaranya yaitu :
c) Sebagai diagnosa. Bahwa pelajaran
1. Untuk menentukan nilai
yang sedang dipelajari oleh siswa
Nilai dalam tes sumatif digunakan sebagai
merupakan serangkaian pengetahuan dan
acuan dalam menentukan perbandingan
ketrampilan. Dengan mengetahui hasil tes
siswa dan kedudukan siswa dalam kelas.
formatif, siswa dengan jelas dapat
Sehingga dalam nilai tersebut dapat
7
Nana Sudjana,…hal. 138.
diketahui prestasi belajar siswa-siswa
8
John D. Mc. Neil, Kurikulum Sebuah dalam kelas.
Pengantar Komprehensif, Wira Sari, Jakarta, 1988,
hal. 225. 2. Berfungsi sebagai tes prediksi
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Tes ini untuk menentukan seorang anak
Evaluasi Pendidikan, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1987,
hal. 33. sudah menguasai bahan pelajaran yang

M Syahrul Munir, Urgensi Evaluasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab… 31


sudah diberikan, sehingga siswa mampu tiga hal, yaitu evaluasi sebagai moral
melanjutkan program selanjutnya judgment, evaluasi dan penentuan
ataukah siswa harus mengulang / keputusan, evaluasi dan konsensus nilai.
mempelajari lagi bahan pelajaran 1. Evaluasi sebagai moral judgment
tersebut.
Konsep utama dalam evaluasi
3. Untuk mengisi catatan kemajuan
adalah masalah nilai. Hasil dari suatu
belajar siswa, sehingga akan berguna
evaluasi berisi suatu nilai yang akan
bagi:
digunakan untuk tindakan selanjutnya.
a. Orang tua siswa
Hal ini mengandung dua pengertian,
b. Pihak bimbingan / penyuluhan di
pertama, evaluasi berisi suatu skala nilai
sekolah.
moral, berdasarkan skala tersebut, suatu
c. Pihak lain, misalnya siswa tersebut
obyek evaluasi dapat dinilai. Kedua,
akan pindah ke sekolah lain / akan
evaluasi berisi suatu perangkat kriteria
melanjutkan belajar / memasuki
praktis berdasarkan kriteria-kriteria
lapangan kerja.
tersebut suatu hasil dapat dievaluasi.
E. Peranan Evaluasi Kurikulum
Evaluasi bukan merupakan konsep
Evaluasi kurikulum dapat dilihat
tunggal, minimal meliputi dua kegiatan,
sebagai proses sosial dan sebagai institusi
pertama mengumpulkan informasi dan
sosial. Proyek-proyek evaluasi yang
kedua menentukan suatu keputusan.
dikembangkan di Inggris atau di negara-
Kegiatan yang pertama mungkin juga
negara lain merupakan institusi sosial
mengandung segi-segi nilai (terutama
dari gerakan penyempurnaan kurikulum.
dalam memilih sumber informasi dan
Beberapa karakteristik dari
jenis informasi yang akan dikumpulkan),
proyek-proyek kurikulum yang
tetapi belum menunjukkan suatu
dikembangkan di Inggris, umpamanya (1)
evaluasi. Dalam kegiatan yang kedua,
lebih berkenaan dengan inovasi daripada
yaitu menentukan keputusan
dengan kurikulum yang ada, (2) lebih
menunjukkan suatu evaluasi, dasar
berskala nasional daripada lokal, (3)
pertimbangan yang digunakan adalah
dibiayai oleh grant dari luar yang
suatu perangkat nilai-nilai.
berjangka pendek daripada oleh anggaran
tetap, (4) lebih banyak dipengaruhi oleh Karena masalah-masalah dan
kebiasaan penelitian yang bersifat konsep-konsep dalam pendidikan selalu
psikometris daripada oleh kebiasaan mengalami perkembangan, maka
lama yang berupa penelitian sosial.10 pertalian antara informasi pendidikan
Peranan evaluasi kebijakan dalam yang diperoleh dengan keputusan yang
kurikulum khususnya pendidikan diambil tidak selalu sama, mengalami
umumnya minimal berkenaan dengan perkembangan pula. Perkembangan ini
terutama berkenaan dengan
10
Nana Syaodih Sukmadinata, perkembangan atau perubahan nilai-nilai.
Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, PT.
Rosdakarya, 2007, hal. 179. Oleh karena itu, salah satu tugas dari

32 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 27~35


evaluator pendidikan mempelajari orang-orang yang turut terlibat atau
kerangka nilai-nilai tersebut. Atas dasar berpartisipasi dalam kegiatan penilaian
nilai-nilai tersebut maka keputusan atau evaluasi. Para partisipan dalam
pendidikan baru bisa diambil. 11 evaluasi pendidikan dapat terdiri atas :
2. Evaluasi dan penentuan keputusan orang tua, murid, guru, pengembang
Pada dasarnya pengambil kurikulum, administrator, ahli politik, ahli
keputusan dalam pelaksanaan pendidikan ekonomi dan lain-lain.
atau khususnya dalam pelaksanaan Pernah dimimpikan bahwa para
kurikulum yaitu guru, murid, kepala partisipan tersebut merupakan suatu
sekolah, orang tua, para inspektur, kelompok yang homogen sebagai
pengembang kurikulum dan sebagainya. pengambil keputusan atas hasil
Pada prinsipnya mereka semua penelitian, tetapi beberapa pengalaman
mempunyai peranan penting dalam menunjukkan bahwa hal itu tidak
pengambilan keputusan berdasarkan mungkin. Mereka mempunyai sudut
posisinya. Murid mengambil keputusan pandangan, kepentingan nilai-nilai serta
sesuai dengan posisinya sebagai murid, pengalaman tersendiri. Bagaimana
guru mengambil keputusan sesuai dengan caranya agar di antara mereka terdapat
posisinya menjadi guru, besar kecilnya kesatuan penilaian, kesatuan penilaian
peranan keputusan yang diambil oleh hanya dapat dicapai melalui suatu
seseorang sesuai dengan lingkup konsensus.
tanggung jawabnya serta lingkup masalah Secara historis, konsensus nilai
yang dihadapinya pada suatu saat. dalam evaluasi kurikulum pembelajaran
Beberapa hasil evaluasi menjadi bahan Bahasa Arab berasal dari tradisi mental
pertimbangan bagi murid untuk belajar serta eksperimen. Konsensus tersebut
lebih giat atau tidak. berupa kerangka kerja penelitian, yang
Lain halnya dengan keputusan dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus,
yang diambil oleh seorang guru, ia pengukuran prestasi belajar yang bersifat
mengambil keputusan untuk kepentingan behavioral, penggunaan analisis statistik
seorang atau seluruh murid. Demikianlah dan pretest serta post test dan lain-lain.
keputusan yang diambil kepala sekolah Model penelitian di atas merupakan suatu
dan sebagainya. Jadi, tiap pengambil social engineering atau system approach
keputusan dalam proses evaluasi dalam pendidikan. Dalam model
mempunyai posisi nilai yang berbeda. penelitian tersebut keseluruhan kegiatan
3. Evaluasi dan konsensus nilai dapat digambarkan dalam suatu flow
Dalam berbagai situasi pendidikan chart yang merumuskan secara
serta kegiatan pelaksanaan evaluasi operasional input cara-cara kegiatan
kurikulum pembelajaran Bahasa Arab, serta output.12
sejumlah nilai-nilai dibawakan oleh

11 12
Ibid, hal. 180. Ibid., hal. 182.

M Syahrul Munir, Urgensi Evaluasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab… 33


Model di atas mendapatkan perubahan kurikulum yang sesuai dengan
beberapa kritik, tetapi kritik atau kebutuhan dan tantangan zaman.
kesulitan tersebut yang paling utama Selain itu evaluasi seharusnyajuga
adalah dalam merumuskan tujuan-tujuan dilakukan secara kontinyu setelah
khusus yang dapat diterima oleh seluruh kurikulum itu diresmikan sepanjang
partisipan evaluasi kurikulum serta kurikulum itu masih dipakai. Demikian
perencana kurikulum. juga bahan perlu disesuaikan dengan
Kesimpulan perkembangan ilmu dan zaman. Dengan
Evaluasi kurikulum hendaknya demikian mutu kurikulum senantiasa
diadakan untuk mengetahui hingga dapat dipelihara bahkan ditingkatkan.
manakah hasil pembelajaran selama ini Didalam Aspek Kurikulum
memenuhi harapan-harapan yang pembelajaran Bahasa Arab yang harus
terkandung dalam tujuan-tujuannya dievaluasi meliputi berbagai aspek. 1.
dengan maksud untuk mengadakan Tujuan, 2. Isi Kurikulum, 3. Strategi
perbaikan dan melanjutkannya atau Pengajaran, 4. Media Pengajaran, 5. Hasil
menggantikannya dengan yang baru. yang Dicapai. Dan didalam semua aspek
Dari hasil evaluasi tersebut akan tersebut harus di evaluasi secara
bisa kita tentukan apakah suatu komprehensif agar membawa hasil yang
kurikulum tersebut mampu menghadapi maksimal.
tantangan zaman dalam artian masih Meskipun demikian evaluasi kurikulum
relevan ataukah tidak, sehingga dapat pembelajaran Bahasa Arab sangat sulit
diketahui dengan seksama mana yang dirumuskan secara tegas, sebab evaluasi
perlu ditambah dan dikurangi dari kurikulum selalu berkenaan dengan
kurikulum tersebut. Dan kalaupun masih fenomena-fenomena yang terus berubah,
layak dan cukup relevan maka cukup selain itu obyek evaluasi kurikulum juga
ditambal sulam dengan tanpa berubah-ubah sesuai dengan konsep
menggantinya. Dan apabila sudah tidak kurikulum yang diterapkan serta evaluasi
relevan dan tidak mampu menjawab kurikulum itu dilakukan oleh seseorang
tantangan zaman maka perlu diadakan yang sifatnya juga berubah.

Bibliography

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1987.
Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, PT. Bina Aksara, Jakarta, 1989.
__________, Pengembangan Kurikulum, CV. Cika Aditya Bakti, Bandung, 1993.
Neil, John D. Mc., Kurikulum Sebuah Pengantar Komprehensif, Wira Sari, Jakarta, 1988.
Nurgiantoro, Burhan, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, BPFE, Yogyakarta,
1988.

34 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 27~35


Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, CV. Sinar Baru,
Bandung, 1991.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, PT. Rosdakarya,
2007.
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ar-Ruzz Media, Yogyakarta,
2003.

*****

M Syahrul Munir, Urgensi Evaluasi Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab… 35

Anda mungkin juga menyukai