Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan + bandingkan sistem musculoskeletal reptil (Chelonia, Lacertilia, Serpentes)


+ gambar!
a. Chelonia

Gambar 1. Muskuloskeletal Chelonia (Lyson et al, 2014)

Keterangan:

Tt: M. Transversus thoracis

Ta: M. Transversus abdominis

Se: M. Serratus

Oa: M. Obliquus abdominis

Dinding tubuh Chelonia terdiri dari susunan otot yang kompleks yang terbagi
lagi menjadi bagian epaksial dan hipaksial. Otot memiliki peran penting dalam
proses respirasi dan pergerakan (Lyson et al, 2014).
b. Lacertilia

Gambar 2. Muskuloskeletal Lacertilia (Ritter, 1996)


Fungsi otot pada golongan Lacertilia yaitu untuk pergerakan dan menopang
tubuh. Otot epaksial pada kadal memiliki fungsi yang serupa dengan salamander.
Otot-otot epaksial pada amfibi dan reptil berfungsi untuk mempertahankan vetebra
dan pembengkokan lateral dada (Ritter, 1996).
c. Serpentes

Gambar 3. Muskuloskeletal serpentes (Penning, 2018)


Keterangan:
CCI: M. Costocutaneous inferior
SLS: M. Supracostalis lateralis superior
SLC: M. Supracostalis lateralis centralis
SLI: M. Supracostalis lateralis inferior
CCS: M. Cuostocutaneous superior
(Penning, 2018)
Dikarenakan tidak memiliki ekstremitas, ular bergerak dengan menggunakan
otot bagian kepala, tulang belakang, dan rusuk. Struktur otot pada ular terlihat
sederhana namun susunannya cukup kompleks (Penning, 2018).
2. Jelaskan dan bandingkan sistem digesti reptil (Chelonia, Lacertilia, Serpentes) +
gambar!
a. Chelonia
Gambar 4. Sistem digesti Chelonia (Aspinall dan Capello, 2019)
Chelonian tidak memiliki gigi sehingga mereka bergantung pada paruhnya
yang bertandung untuk memotong makanan. Chelonian memiliki lidah berdaging
yang besar dan tidak bisa menonjol dari mulut. Kerongkongan bermuara ke kiri
sisi leher dan bergabung dengan lambung yang terletak melintang. Usus kecil
relatif pendek jika dibandingkan dengan mamalia dan usus besar berakhir di
kloaka (Aspinall dan Capello, 2019).

b. Lacertilia

Gambar 5. Sistem digesti lacertilia (Aspinall dan Capello, 2019)


Kadal memiliki mulut yang tidak digunakan untuk mengunyah melainkan
untuk merobek makanannya menjadi beberapa bagian sehingga bisa tertelan.
Kebanyakan kadal memiliki gigi berbentuk kerucut sederhana yang tidak tersusun
seperti mamalia, melainkan tersusun atas pleurodontik atau akrodontik.
Pleurodontik adalah gigi yang menempel pada sisi dalam mandibula. Spesies
termasuk Iguanidae. Gigi ini secara teratur dilepaskan dan kemudian diganti.
Sedangkan akrodontik adalah gigi yang melekat pada tepi gigitan rahang bawah.
Spesies termasuk bunglon dan agamid. Gigi ini tidak rontok tapi aus seiring
bertambahnya usia. Lidah digunakan untuk 'mencicipi' lingkungan dalam
hubungannya dengan organ Jacobsons di langitlangit mulut. Saluran pencernaan
kadal bervariasi tergantung pada jenis dietnya, yang mungkin pemakan serangga,
karnivora, herbivora atau omnivora tergantung pada spesiesnya. Perut reptil
sederhana dan memanjang, serta sekum hadir dalam spesies herbivora. Saluran
pencernaan berakhir di kloaka reptil yang khas (Aspinall dan Capello, 2019).

c. Serpentes

Gambar 6. Sistem digesti ular (Aspinall dan Capello, 2019)


Ular adalah karnivora sejati yang memiliki enam baris gigi yang diganti secara
terus-menerus. Ular memiliki tubuh yang panjang dan pipih sehingga organ-
organnya disusun secara memanjang sepanjang tubuhnya. Perutnya memanjang
tetapi ususnya relatif pendek yang mencerminkan karnivora sejati karena makanan
lebih mudah dicerna (Aspinall dan Capello, 2019).
3. Jelaskan dan bandingkan sistem respirasi reptil (Chelonia, Lacertilia, Sarpentes) +
gambar!
a. Chelonia
Gambar 7. Sistem respirasi chelonia (Bennett, 2011)
Tempurung chelonia yang keras mencegah dinding tubuh mengembang saat
bernapas. Respirasi dilakukan dengan bantuan anggota badan dan gerakan kepala
yang bergerak masuk dan keluar untuk mengubah tekanan internal dalam rongga
tubuh. Chelonia bernapas melalui nares eksterna. Glotis terletak pada dasar lidah,
mereka memiliki trakea yang pendek sehingga kura-kura bernafas saat leher
ditarik. Paru-paru berada pada bagian dorsal di bawah karapas (Aspinall dan
Capello, 2019).

b. Lacertilia

Gambar 8. Organ respirasi lacertilia (Milsom dan Vitalis, 1984)


Lacertilia tidak memiliki diafragma. Pernapasan dilakukan dengan ekspansi
dan kontraksi tulang rusuk. Berbagai spesies dari lacertilia menggunakan paru-
paru yang sangat fleksibel untuk tampilan, ancaman, daya apung, dan vokalisasi
(Aspinall dan Capello, 2019).

c. Sarpentes

Gambar 9. Organ respirasi Sarpentes (Singh, 2016)


Keterangan:
5. Pulmo sinister

6. Pulmo dexter

(Singh, 2016)

Pada kebanyakan spesies sarpentes, paru-paru kiri kurang berkembang bahkan


tidak ada. Hanya bagian anterior paru-paru yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Bagian posterior bersifat avaskular dan berfungsi sebagai kantung udara yang dapat
bertindak sebagai cadangan selama periode apnea (Aspinall dan Capello, 2019).

Anda mungkin juga menyukai