Anda di halaman 1dari 15

Gigi, Anterior & Corda dan Mekanisme Alat Gerak

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Keanekaragaman Hewan II
Diampu Oleh Ibu Dr. Djuna Lamondo, M.Si

Oleh
Kelompok 5
Saifullah Mamonto
Sartin Nani
Nur Fatrah Pakaya
Rahmatia Karuana

UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mamalia merupakan hewan vertebrata yang memiliki ciri khusus yaitu


hewan yang memiliki kelenjar susu pada betian yang berfungsi sebagai sumber
makanan bagi anaknya. Untuk mempertahankan keberlangsungan hidup, tentunya
semua makhluk hidup membutuhkan asupan makanan yang cukup untuk
kebutuhannya. Makanan masuk kedalam tubuh tentunya telah melwati beberapa
prose baik secara mekanis maupun kimiawi. secara mekanik makanan
dihancurkan didalam mulut dengan gigi-gigi didalamnya. Tentulah gigi-gini
bermacam-macam.

Gigi adalah satu struktur yang keras yang terdapat dalam mulut manusia
dan hewan vertebrata lainnya. Strukturnya yang bervariasi, memungkinkan gigi
melakukan banyak fungsi. Salah satu fungsi utama dari gigi yaitu untuk merobek
dan mengunyah makanan. Pada hewan terutama karnivora, gigi juga berfungsi
sebagai senjata untuk membunuh mangsa. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui
struktur dari gigi-gigi yang tredapat pada mamalia.

Selain itu, mamalia merupakan hewan yang aktif bergerak, tentunya


didukung oleh adanya alat gerak, saraf, dan organ lainnya yang berhubungan
dengan hal tersebut. Tentunya semua mamalia memiliki tulang belakang, dan
tulang belakang memiliki bagian-bagian tersendiri tetapi tersusun dalam satu
tulang belakang. Dengan demikian, perlu kita ketahui bagian-bagian apa saja yang
terdapat pada tulang belakang, dan apakah ada hubungannya bergeraknya
makhluk hidup dengan bagian-bagian dari tulang belakang tersebut. Makalah ini
disusun agar kita dapat mengetahui hubungan dengan hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis gigi pada mamalia?


2. Bagaimana struktur pada tulang belakang mamalia?
3. Bagaimana mekaninsme mamalia dapat bergerak?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui jenis-jenis gigi pada mamalia


2. Mengetahui struktur tulang belakang pada mamalia
3. Mengetahui mekanisme mamalia dapat bergerak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Gigi pada Mamalia

Mamalia memiliki berbagai macam bentuk gigi sesuai dengan adaptasinya.


Pada gigi mamalia memiliki bentuk antara lain: Incisor (I) atau gigi seri, canine
(C) gigi taring, premolar (P) gigi geraham depan, molar (M) gigi geraham
belakang. Giginya adalah struktur keras, putih yang ditemukan di mulut. Biasanya
gigi digunakan untuk pengunyahan (Rainer, 2006).
a. Gigi seri, adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk
memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya. Gigi seri berada
pada bagian depan dengan bentuk yang tegak dan tepi yang tajam. Seperti
sekop atau tatah. Contoh mamalia yang mempunyai gigi seri yaitu :
 Ordo Rodentia memiliki sebuah gigi seri atas yang besar. Contoh
spesies Tikus rumah (Rattus rattus).
 Ordo Lagomorpha, memiliki empat atau lebih gigi seri. Contoh
spesies Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri).
b. Gigi taring, adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk
mengoyak makanan atau benda lainnya. Bentuk dari gigi taring adalah
tinggi dan runcing. Contoh mamalia yang mempunyai gigi taring yaitu
Muntiacus muntjak (kijang). Mempunyai gigi taring atas.
c. Gigi geraham depan (pramolar), adalah gigi yang terdiri dari dua akar
yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda
lainnya. Bentuk gigi geraham depan adalah lebih rendah dan lebih rata
dengan benjolan-benjolan kecil. Contoh hewan yang memiliki gigi
premolar Equus caballus (Kuda).
d. Gigi gerahan belakang (molar), adalah gigi yang terdiri dari tiga akar yang
berfungsi untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah
makanan atau benda-benda lainnya. Contoh hewan yang mempunyai gigi
molar yaitu Kelinci Sumatra dengan gigi molar yang dapat tumbuh terus.
Gigi mamalia karnivora, seperti kucing dan anjing, lebih runcing
daripada primata, termasuk manusia; gigi taring panjang, dan gigi
premolar tidak memiliki permukaan gerinda yang rata, lebih mudah
beradaptasi dengan pemotongan dan geser (seringkali gigi molar posterior
lebih banyak hilang). Di sisi lain, herbivora seperti sapi dan kuda memiliki
gigi molar dan geraham yang datar dan sangat besar dengan punggung dan
cusp yang rumit; gigi taring sering benar-benar tidak ada (Sukiya, 2005).

Gigi runcing tajam, kurang beradaptasi untuk mengunyah,


umumnya menjadi ciri pemakan daging seperti ular, anjing, dan kucing;
dan gigi yang lebar dan rata, disesuaikan dengan baik untuk mengunyah,
menjadi ciri herbivora. Perbedaan bentuk gigi adalah adaptasi fungsional.
Beberapa hewan dapat mencerna selulosa, namun sel-sel tumbuhan yang
digunakan sebagai makanan oleh herbivora terlampir di dinding sel
selulosa yang harus dipecah sebelum isi sel dapat terpapar pada aksi enzim
pencernaan (Sukiya, 2005).

2.2 Tulang belakang pada mamalia

Sebuah tulang punggung terdiri dari dua bagian yaitu tubuh anterior terdiri
dari tulang atau tulang corpus, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus
vertebrae.

A. Bagian tubuh Anterior (Tulang dada)

Pada bagian tubuh anterior, terdapat yang Namanya tulang dada atau sternum

 Manubrium sterni (kepala tulang dada), membentuk persendian dengan


tulang selangka, klavikula, dan tulang rusuk pertama.
 Korpus sterni (badan tulang dada), membentuk persendian dengan
sembilan tulang rusuk berikutnya.
 Prosesus xifoid (tulang taju pedang), tulang yang masih berbentuk tulang
rawan pada bayi.

Fungsi tulang dada meliputi:

1. Tulang dada adalah bagian tengah kerangka anterior. Ekstremitas atas


(tungkai) melekat pada tulang dada oleh klavikula, sehingga berfungsi
untuk menyerap goncangan dari tungkai atas dan membuangnya ke
kerangka aksial.
2. Kedua, tulang rusuk juga melekat pada tulang dada, untuk membentuk
gua, yang disebut ruang interkostal. Dengan melakukan ini, jantung dan
paru-paru terlindungi.
3. Tulang sternum juga digunakan untuk mengumpulkan sampel sumsum
tulang yang membantu dalam diagnosis banyak penyakit darah
B. Tulang Belakang

Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian


terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang
belakang terdiri dari susunanan 33 ruas tulang yang dimulai dari bagian
leher himgga kebagian tulang ekor. 33 tulang ruas tersebut dibagi kedalam
5 kelompok besar yaitu

1. Cervical : yang terdiri dari 7 ruas tulang leher


2. Thoracic : yang terdiri dari 12 ruas tulang punggung
3. Lumbar : yang terdiri dari 5 ruas tulang pinggang
4. Sacrum : yang terdiri dari 5 ruas tulang kelangkang
5. Coccyx : yang terdiri dari 4 ruas tulang ekor
Susunan ruas tulang belakang manusia (Mow dan Hayes, 1997).

Tiap ruas tulang belakang dinamai dengan kode tertentu. Ruas tulang leher
(cervical) paling atas disebut dengan C1, kemudian ruas bawahnya disebut C2,
dan seterusnya hingga C7. Bagian thoracic, yang merupakan ruas tulang belakang
yang bersambung dengan tulang rusuk, dimulai dari ruas T1 hingga T12.
Dibawahnya tersambung bagian lumbar yang dimulai dengan L1 hingga L5.
Kemudian pada susunan paling bawah ada sacrum yang merupakan gabungan dari
lima ruas tulang kelangkang, dan kemudian coccyx, gabungan dari empat ruas
tulang ekor. Kesemua rangkaian tersebut membentuk satu kesatuan utuh tulang
belakang seperti yang terlihat pada Gambar.

Di bagian tengah sebelah dalam ruas-ruas, terdapat saluran sumsum tulang


belakang yang berisi sumsum tulang belakang. Jika di lihat dari samping, tulang
belakang membentuk lengkung vertikal, yaitu bagian leher melengkung ke depan,
bagian toraks (punggung) melengkung ke depan, bagian lumbar (pinggang)
melengkung ke depan, dan bagian pelvis (panggul) melengkung ke belakang.
Tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut::

1. Sebagai Penopang Tubuh

Fungsi tulang belakang yang pertama adalah sebagai penopang tubuh manusia.
Bagian cervical bertanggung jawab menopang bagian tegkorak, sedangkan bagian
thorax bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan dan stabilitas pada tubuh.
Bagian lumbar memiliki tugas untuk menopang sebagian besar berat badan dan
memungkinkan gerakan lebih fleksibel tapi tidak berputar.

2. Membuat Tubuh Lentur dan Fleksibel dalam Bergerak

Struktur tulang belakang yang tidak beraturan dengan susunan otot, tendon,
ligamen, dan sebagainya yang menjadi pendukung untuk membantu tubuh
bergerak lebih lentur dan fleksibel seperti membungkuk, meregang, berputar dan
bersandar.
Bagian tulang belakang cervical bertanggung jawab untuk membantu pergerakan
kepala dan leher karena adanya kombinasi unik kedua tulang pada bagian
cervical, yaitu atlas dan sumbu\

3. Melindungi Saraf

Fungsi tulang belakang yang selanjutnya adalah memberikan perlindungan pada


saraf halus dan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang merupakan
bagian yang penting dalam mengendalikan fungsi organ utama kita. Selain itu,
bentuk dan posisi tertentu dari tulang belakang juga ligamen dapat membentuk
jaringan perlindungan yang dapat menjaga sumsum tulang belakang agar tidak
terluka.

4. Menghasilkan Sel Darah Merah

Tulang belakang memiliki sumsum tulang yang banyak menghasilkan sel darah
merah dan mineral (Ingat, yang dimaksud disini bukan sumsum tulang belakang
atau medula spinalis). Sumsum tulang terletak pada rongga interior tulang dan
terdiri atas dua jenis, yaitu sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah
bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, trombosit, dan sel darah
putih. Sedangkan, sumsum tulang kuning mengandung sel-sel lemak tingkat
tinggi dan juga menghasilkan sel darah putih.

5. elindung Organ Utama

Fungsi tulang belakang lainnnya adalah melindungi organ utama. Kerangka ini
mengelilingi dan melindungi organ utama tubuh kita. Semua tulang rusuk
manusia menempel pada tulang belakang, tapi hanya 7 pasang teratas yang
menempel pada sternum. Tulang rusuk membentuk kerangka di sekitar jantung
dan paru-paru.

6. Peredam Getaran

Tulang belakang memiliki efek peredam getaran ketika tubuh kita bergerak seperti
berdiri, jongkok dan duduk. Hal tersebut dikarenakan adanya bantalan berupa
cakram intervertebralis diantara tulang belakang dan juga mencegah terjadinya
gesekan antara tulang yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, cakram
intervertebralis juga mengandung zat yang mampu meredam.

2.3 Mekanisme Gerak pada Mamalia


Gerakan dapat terjadi ketika otot kerangka dan tulang bekerja sama
(sistem gerak). Otak mengawasi setiap gerakan, menggunakan informasi dari
mata, telinga dan dari otot itu sendiri. Di dalam tubuh terdapat alat gerak aktif
berupa otot dan alat gerak pasif berupa tulang. Pleh karena itu, tulang dapat
bergerak karena ada otot. Otot dapat menggerakkan tulang ketika terjafi
kontraksi otot. Kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang atau
memendek sehingga kemudian dapat menggerakkan tulang atau rangka tubuh.
Otot merupakan alat gerak aktif, ketika otot-otot berkontraksi, otot akan
menarik tulang yang menyebabkan terjadinya gerakan. Alat gerak hewan
dijalankan oleh tulang-tulang apendikular, yaitu tulang-tulang anggota gerak
tubuh yang terdiri atas tulang pembentuk kaki depan dan kaki belakang. Kaki
depan dan kaki belakang memiliki perbedaan yaitu kaki belakang memiliki
persendian antar tulang dengan tubuh sedangkan kaki depan dihubungkan oleh
otot-otot tubuh. Perbedaan ini dikarenakan fungsi dari kaki depan sebagai
penunjang atau penahan berat tubuh.
1. Sub Kelas Prototheria

Mekanisme gerak pada sub kelas Prototheria contohnya pada platypus


yang memiliki empat kaki yang tersusun secara horizontal yang berfungsi
untuk pergerakannya di darat. Selaput di kaki depannya memiliki ukuran
yang cukup besar untuk membantunya berenang dalam air. Jika platypus
sedang berada di darat, selaput yang dimilikinya akan melipat ke dalam
dan berganti dengan cakar yang digunakannya untuk berjalan dan
menggali tanah. Kaki bagian belakangnya juga memiliki cakar untuk
mengendalikan tubuhnya saat berenang.
2. Sub Kelas Theria
Mekanisme gerak pada sub kelas Theria contohnya pada :
a. Ordo Marsupialia ( Contohnya Kangguru)
Kanguru bergerak dengan cara melompat, kanguru mampu
melompat dengan kecepatan 20-25 km atau jam (kategori lambat), 40-
45 km atau jam (umumnya), 70km atau jam (cepat). Kanguru dapat
melompat seperti itu karena didukung oleh struktur kaki terutama
telapak kakinya yang dibentuk oleh otot tebal yang juga dapat
memantul-mantul, selain bergerak kanguru juga bisa berlari dengan
langkahan selang-seling kaki yang tidak menapak di tanah, jadi seolah-
olah seperti melompat, jika sedang berjalan seperti itu, kanguru
memerlukan bantuan dari ekornya untuk mengibas ke kiri dan ke
kanan. Kanguru tidak dapat berjalan mundur dikarenakan struktur
tubuhnya yang melengkung ke depan dan struktur ekornya yang
berotot.

b. Ordo Primata (Contohnya pada Manusia)


Pada umumnya mekanisme gerak pada manusia sudah sangat
terkoordinasi dan di rangkai dengan sangat baik. Artinya gerakan yang
dilakukan sudah terproses dengan baik. Pada hakikatnya, rangsangan
atau impuls yang diterima oleh tubuh akan diterima oleh organ resepttor
dan kemudian diteruskan ke pusat syaraf. Dari pusat syaraf akan
diteruskan ke efektor. Responnya inilah menyebabkan terjadinya
gerakan. Proses perambatan impuls ini meliputi dua cara yaitu :
1. Perambatan impuls melalui sel saraf
Rambatan impuls melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk
pulsa elektrik. Alur impuls yang terjadi yaitu:
Impuls – dendrit – badan sel saraf – neurit – keluar melewati
sinapsis.
Perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel saraf. Sel
saraf pada saat beristirahat bagian luarnya merupakan kutub positif,
sedangkan bagian dalamnya kutub negatif. Adanya rangsang dari
organ reseptor menyebabkan pembalikan beda potensial
(depolarisasi), sehingga terjadi perambatan gelombang sesuai beda
potensial.
Variasi kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh
diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin, yaitu antara
1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi kepada posisi awal
memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus
yang lemah (threshold) tidak dapat menghasilkan impuls yang dapat
merubah potensial listrik, tetapi sebaliknya jika stimulus kuat maka
impuls akan dihantarkan sampai ujung akson dan diteruskan kepada
sel saraf yang lainnya.
2. Perambatan impuls melalui sinapsis
Ujung akson sel saraf membentuk tonjolan sinapsis yang berisi
sitoplasma (cairan sel). Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat membran kecil (vesikula sinapsis) yang
berisineurotransmitter. Pada saat impuls sampai pada ujung neuron,
maka vesikula melepaskan neurotransmitter. Contoh
neurotransmitter yaitu asetilkolin (terdapat di seluruh
tubuh),noradrenalin (terdapat di sistem saraf simpatik), dopamin
dan serotonin (terdapat di otak). Penempelan asetilkolin pada
reseptor menyebabkan terjadinya impuls pada sel saraf berikutnya
dengan bantuan enzim asetilkolinesterase.
Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ
efektor melalui sinapsis. Sinapsis ini berbentuk cawan dan
mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat menggerakkan
organ. Berdasarkan alur stimulus, gerak dibedakan menjadi dua
yaitu :
a. Gerakan biasa
Gerakan biasa merupakan gerakan yang disadari oleh tubuh.
Untuk melakukan gerakan biasa ada alur impuls yang harus
dilewati, yaitu stimulus pada organ reseptor menuju sel syaraf
sensorik dan kemudian di bawa ke otak. Setelah itu, digerakkan
melalui sel syaraf motorik dan respon pada organ efektor.
b. Gerakan Refleks
Gerakan reflex terjadi didalam waktu yang cepat dan
dilkakukan oleh tubuh secara spontan. Gerakan ini terjadi secara
otomatis dan spontan oleh tubuh. Urutannya adalah stimulus pada
organ reseptor menuju sel syaraf sensorikdan sel penghubung atau
asosiasi pada sumsum tulang belakang. Setelah itu merambat ke sel
saraf motorik dan respon pada organ efektor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdeasarkan pemabahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa mamalia
memiliki gigi, yang giginya adalah struktur keras, putih yang ditemukan di mulut.
Biasanya gigi digunakan untuk pengunyahan.
Tulang belakang (tulang punggung) merupakan salah satu bagian
terpenting rangka yang menopang seluruh tubuh manusia. Tulang belakang terdiri
dari susunanan 33 ruas tulang yang dimulai dari bagian leher himgga kebagian
tulang ekor.
Mamalia, membutuhkan cara untuk mereka bergerak, dan bagian saraflah
yang berperan untuk mamalia itu bergerak, baik dsaraf motoric, sensorik dan alat-
alat yang berhubungan dengan hal tersebut
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca untuk lebih memahami dan mendalami
materi khusunya tentang daun. Penyusun menyadari masih banyak kekurang pada
makalah ini. Oleh sebab itu, dibutuhkan kritikan yang membangun dari para
pembaca untuk kesempurnaa makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Afian, Azmi.2016.Pemodelan dan Analisis Fenite Eiement Tulang Belakang
Lumbar Manusia Berdasarkan Data Hasil Ct.
Rainer Flindt. 2006. Amazing Numbers in Biology. Springer-Verlag Berlin
Heidelberg
Sukiya. 2005. Biology Vertebrata. Malang: UM Press.

Anda mungkin juga menyukai