Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI KEBIJAKAN PEMASARAN BATAKO PADA UD.RISKY


BATAKO PANGKALAN BUN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Mencapai Derajat Strata 1 (S1)
Program StUDi Manajamen

Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Universitas Antakusuma
Pangkalan Bun

Oleh :

TAZRI
NIM : 1961211493

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasaran untuk melaksanakan

kegiatan pemasarannya dengan lebih efektif dan efisien. Kegiatan pemasaran tersebut

membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang mendasar sesuai dengan kepentingan

pemasaran dan kebutuhan serta keinginan pelanggan.

Secara umum, pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan

mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Secara

definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pemasaran selama ini tidak terlepas dari unsur

persaingan.

Tidak ada satu bisnis pun, yang leluasa bisa santai menikmati penjualan dan

keuntungan, karena akan ada persaingan yang ingin turut menikmatinya. Bahkan yang

sering terjadi adalah sebuah persaingan yang sangat kejam, persaingan tidak mengenal

belas kasihan. Persaingan tidak akan menanyakan apakah modal si pesaing itu dari

warisan, atau berasal dari hasil pinjaman. Oleh karena itu, masalah persaingan

mendapatkan perhatian dalam pemasaran.

Dalam arti yang lebih luas, pemasaran berusaha untuk mendapatkan tanggapan

terhadap suatu penawaran. Tanggapan tersebut mungkin lebih dari sekedar pembelian

sederhana atau perdagangan produk dan jasa. Pemasaran terdiri dari tindakan-tindakan

yang diambil untuk memperoleh tanggapan yang diharapkan dari sasaran atau audiens
terhadap beberapa produk, jasa, gagasan, dan objek lainnya. Kegiatan pemasaran tidak

sekedar menciptakan transaksi-transaksi jangka pendek, lebih dari itu pemasaran juga

harus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, distributor, dan pemasok.

Milihan lokasi yang tepat berarti mendapatkan lokasi yang memungkinkan paling banyak

efek positifnya bagi organisasi dan menghindari sebanyak mungkin efek negatif yang

mungkin timbul. Jika organisasi telah menentukan letak lokasi usahanya, maka lokasi

usaha tersebut akan menentukan biaya yang ditimbulkan dan sulit untuk

meminimalkannya. Keputusan pemilihan lokasi sering tergantung dari jenis usaha. Untuk

keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk

meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis perdagangan barang atau jasa, strategi yang

digunakan terfokus pada mendekati pasar sasaran.

Secara umum, tujuan dari strategi pemilihan lokasi adalah untuk memaksimalkan

keuntungan yang diperoleh oleh organisasi dan meminimalisir biaya yang timbul dari

kegiatan usahanya. Pemilihan lokasi yang salah akan mempengaruhi pemaksimalan

keuntungan organisasi. Kesalahan suatu organisasi yang berdiri tanpa mempertimbangkan

pemilihan lokasi yang tepat maka beberapa waktu setelah menjalankan usahanya akan

menghadapi beberapa masalah, seperti: masalah tenaga kerja, biaya produksi dan pasar

sasaran. Kesalahan seperti ini dapat mengakibatkan organisasi beroperasi dengan tidak

efektif dan efisien.

Suatu perusahaan mungkin memilih lokasi tanpa mempertimbangkan ketersediaan

tenaga kerja di daerah tersebut, dan beberapa bulan setelahnya perusahaan menghadapi

masalah tenaga kerja. Perusahaan lain memutuskan membeli tanah untuk lokasi pabrik

dengan harga yang murah, tetapi kemudian disadari bahwa kondisi tanah di lokasi

tersebut jelek sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra dalam membangun

fondasinya.
Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing

perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat

dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat

dengan sumber-sumber penyediaan bahan dan komponen. Beberapa perusahaan lainnya

mungkin mempertimbangkan faktor lokasi dimana tersedia tenaga kerja yang mencukupi

kebutuhan perusahaan, ataupun biaya transportasi yang sangat tinggi bila produk berat

dan besar. Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya

perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah persoalan

individual. Hal ini sering disebut pendekatan situasional. Di dalam bukunya, Hani

Handoko menyebutkan faktor-faktor yang secara umum perlu dipertimbangkan dalam

pemilihan lokasi perusahaan, adalah sebagai berikut:

 Lingkungan masyarakat, kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala

konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negatif, didirikannya suatu pabrik di

daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan

nilai-nilai lingkungan dan ekologi, lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi

kehidupan karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan

pekerjaan dengan lebih baik.

 Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering

mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan

tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mUDah

rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total

biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan

pabrik-pabriknya dibanyak tempat untuk mendekati pasar.


 Tenaga kerja. dimanapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena

itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak

perusahaan sekarang kebiasan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting

dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan

tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan

tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus

menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang-orang dari

suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain,

seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka.

disamping itu, penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang

berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang

berkualitas tinggi, perlu diperhatikan perusahaan.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu pemikiran bahwa semua organisasi, baik

yang berbentuk badan usaha swasta, badan yang bersifat publik ataupun lembaga-

lembaga sosial kemasyarakatan, tentu mempunyai suatu tujuan sendiri-sendiri yang

merupakan motivasi dari pendiriannya. Demikian pula dengan UD.RIZKY BATAKO

Pangkalan Bun tentu saja memilki tujuan, strategi dalam meningkatkan daya beli.

Bata Benton adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang

pengerasnya tidak dibakar dengan bahan campuran yang berupa pasir, semen, air dan

dalam pembuatan tambahan lainya. Batako saat ini semakin popular digunakan sebagai

penganti bata merah. Hal ini disebabkan karena batako dinilai lebih cepat dalam

pembuatan maupun pengerjaanya untuk pasang dinding. Maka secara tidak langsung

kebutuhan batako meningkat sebagai penganti penggunaan batu bata rumahan.

UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun salahsatu industri batako yang terletak di kota

Pangkalan Bun dengan jumlah 5 mesin cetak batako serta karyawan 11 orang mampu
mencetak dalam sehari 2.500 unit batako untuk 1 bulan kavasitas produksi yang di miliki

oleh UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun sebanyak 75.000 unit batako dalam sebulan

produksi. Masalah yang di alami itu penjualan yang rendah di akibatkan oleh kurangnya

pengetahuan menyebabkan jangkauan arah market shere rendah. Dalam memperbaiki

kekurangan UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun tidak ada sarana promosi sehingga

produktivitas penjualan masih rendah. UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun hanya

mampu menjual batako sebanyak 25.000 unit batako, dengan pendapatan kotor rata-rata

tiap bulannya Rp.50.000.000,00 dengan permasalahan yang terjadi mengakibatkan

penjualan tidak dapat menutupi biaya oprasional dalam pembuatan batako.

UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun dalam melakukan perbaikan peningkatan

penjualan batako harus menyesuaikan jumlah pengeluaran sehingga tidak terjadi

kerugian, Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan penjualan UD.RIZKY

BATAKO Pangkalan Bun dan meningkatnya produktivitas penjualan batako.

Strategi perusahaan dalam menciptakan keunggulan yang berkompetitif menjadi

faktor penting yang harus dimiliki perusahaan agar mampu bersaing, terutama di dalam

persaingan global. Berkaitan dengan strategi perusahaan, hal ini tidak terlepas dari

kapabilitas perusahaan dalam pengembangan dan mengelola sumber daya (assets) yang

dimilikinya. Untuk menjamin perencanaan dan pemberdayaan sumber daya manusia

menjadi satuan kerja yang efektif dan kompeten serta efisien, di perlukan penentuan

jumlah atau kuantitas yang tepat pada setiap devisi dan struktur organisasi. Terdapat

tujuan untuk mencapai pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif yaitu, mencapai

tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan meliputi tingkat produktivitas yang baik dan

output yang sesuai dengan target perusahaan. Apabila tujuan tersebut dapat dicapai oleh

perusahaan maka bisa dikatakan manajemen sumber daya manusia dapat di katakan

efektif.
UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun berdiri dan mulai merintis pada tahun 2016

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi material konstruksi. Produk

yang dihasilkan UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun berupa buis beton, loster, paving

blok dan batako. Produk yang dihasilkan tersebut memiliki beberapa manfaat, seperti

paving blok yaitu sebagai salah satu material konstruksi. Penggunaanya banyak

diterapkan pada berbagai tempat, yaitu untuk menutupi permukaan tanah seperti jalan

raya, halaman rumah, sekolah, tempat parkir, dan lain sebagainya. Selain paving, produk

batako juga memiliki manfaat dalam kegunaannya. Salah satunya untuk mendirikan

bangunan rumah. Batako cenderung lebih ringan dari pada bata merah yang juga sebagai

material bangunan rumah, memiliki ukuran yang lebih besar dari pada bata merah

sehingga hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk pemasanganya. Material batako

cenderung lebih kedap air, sehingga ketika dijadikan dinding tidak berpotensi ada

rembesan air atau bocor.

UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun dalam memproduksi mempunyai strategi make

to order dan make to stock. Strategi tersebut mempunyai peran penting terhadap kualitas

pabrik dan menjaga produk serta untuk memberikan konsumen kepercayaan terhadap

produk yang di hasilkan oleh UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dalam merencanakan jumlah tenaga

kerja harus disesuaikan dengan beban kerja yang ada agar tidak mengakibatkan kerugian

atau pemborosan perusahaan yang akan berdampak pada pegawai dan persaingan harga

jual produk. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, dapat menyebabkan ketidak

efektifan dan keefisienan dalam melakukan pekerjaan dan dapat mempengaruhi

penurunan produktivitas kerja. Maka oleh sebab itu perlu dilakukannya penelitian tentang

beban kerja. Beban kerja tersebut nantinya akan menjadi suatu pedoman atau acuan
dalam menentukan kebutuhan karyawan yang optimal. Sehingga penelitian ini diperlukan

untuk memperbaiki kebutuhan karyawan untuk lebih tertata, terprogram dan terarah.

Peneliti melakukan peneliti terhadap UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun dengan

UD.SETIA KAWAN BATAKO Pangkalan Bun, berikut adalah perbedaan atau

perbandingan antar perusahaan :

Tabel 1.1
Perbandingan Harga, Lokasi Dan Promosi
Nama Perusahaan Harga Lokasi Promosi

UD.RIZKY 2.700 - 2.900/Biji Jl. Cinta Kaksana Kelurahan Mengandalkan

BATAKO Siderejo Kecamatan Arut media sosial dan

Pangkalan Bun Selatan, Kabupaten media cetak.

Kotawaringin Barat,

Kalimantan Tengah.

UD.SETIA 2.950 – 3.100/Biji Jl. Cinta Kaksana Kelurahan Mengandalkan

KAWAN BATAKO Siderejo Kecamatan Arut media sosial dan

Pangkalan Bun Selatan, Kabupaten media whatsapp

Kotawaringin Barat, dan fecebook.

Kalimantan Tengah.

UD.KIRNO 2.500 – 3.400/Biji Jl. Samari Kelurahan Menggunakan

BATAKO Madurejo Kecamatan Arut media cetak.

Pangkalan bun Selatan, Kabupaten

Kotawaringin Barat,

Kalimantan Tengah.

UD.RAHMAN 2.800 – 3.900/Biji Jl. Natai Arahan, Kelurahan Menggunakan

BATAKO Siderejo, Kotawaringin media cetak.

Pangkalan Bun Barat, Kalimantan Tengah.


UD.ADENAN 3.000 – 3.500/Biji Jl. Ahmad Wongso, Menggunakan

BATAKO Kelurahan Siderejo, media cetak.

Pangkalan Bun Kotawaringin Barat,

Kalimantan Tengah.

Sumber : penulis, 2023

Setelah melihat data-data diatas yang disurvei penulis dapat berbagai perbandingan

UD.RIZKY BATAKO Pangkalan Bun dengan berbagai merek yang ada di Kotawaringin

Barat. Perbandingan yang pertama adalah perbandingan UD.RIZKY BATAKO dengan

UD.SETIA KAWAN BATAKO, dilihat dari harga kedua penghasil batako tersebut

memiliki perbedaan harga yang sedikit jauh yaitu, UD.Rizky Batako dengan harga 2.700

- 2.900/Biji sedangkan UD.Setia Kawan Batako dengan harga 2.950 - 3.100/Biji. Jika

dari segi promosi UD.Setia Kawan Batako jauh lebih unggul karena mengandalkan

media whatsapp dan Facebook di bandingkan dengan UD.Rizky Batako Belum

mengandalkan media Whatsapp dan Facebook. Dapat dilihat dari segi tempat UD.Rizky

Batako dan UD.Setia Kawan Batako memiliki tempat strategis yang berada di pusat kota.

Perbandingan yang kedua adalah UD.RIZKY BATAKO dengan UD.KIRNO BATAKO,

dilihat dari segi harga keduanya memiliki perbedaan harga yaitu UD.Rizky Batako

dengan harga 2.700 – 2.900/Biji dibandingkan dengan UD.Kirno Batako dengan harga

2.500 – 3.400/Biji, akan tetapi promosi UD.Rizky Batako Lebih unggul karena

mengandalkan media sosial dan media cetak di bandingkan UD.Kirno Batako belum

mengandalkan media sosial. Dari segi tempat UD.Rizky Batako dengan UD.Kirno

Batako memiliki tempat yang strategis karena berada di dalam kota. Perbandingan ketiga

adalah UD.RIZKY BATAKO dengan UD.RAHMAN BATAKO, dilihat dari segi harga

keduanya memiliki perbedaan harga yaitu, UD.Rizky Batako dengan harga 2.700 –

2.900/Biji dibandingkan UD.Rahman Batako memiliki harga 2.800 – 3.900/Biji, akan


tetapi promosi UD.Rizky Batako lebih unggul karena mengandalkan media sosial dan

media cetak di bandingkan UD.Rahman Batako belum mengandalkan media sosial. Dari

segi tempat UD.Rizky Betako lebih strategis karena berada di dalam kota dibandingkan

UD. Rahman Batako berada di luar kota, yang terakhir perbandingan UD.Rizky Batako

dengan UD.Adenan Batako yang dilihat dari segi harga memiliki perbedaan yang sangat

jauh yaitu, UD.Risky Batako dengan harga 2.700 – 2.900/Biji dibandingkan dengan

UD.Adean Batako memiliki harga 3.000 – 3.500/Biji, tetapi dari segi promosi UD.Rizky

Batako Lebih unggul karena mengandalkan media sosial dan media cetak dibandingkan

UD.Adenan Batako belum mengandalkan media sosial. Sedangkan dari segi tempat

keduanya memiliki tempat yang strategis berada di dalam kota.

Setelah melihat data data diatas dapat disimpulkan bahwa UD. Rizky batako memiliki

strategi pemasaran sangat bagus karena memiliki harga yang sangat murah sekitar 2.700-

2.900/biji dan UD. Risky batako hanya mengandalkan media sosial dan media cetak

sedangkan kondisi UD. Rizky batako saat ini memiliki tempat yang sangat strategis yang

berada dipusat kota dan dengan harga sangat murah memudahkan untuk mendapatkan

konsumen sangat mudah.

Dalam penelitian ini penulis mengambil metode deskriftif kualitatif dengan analisis

SWOT. Mengklarifikasi apakah informasi mengarah pada sesuatu yang akan membantu

Perusahaan mencapai tujuannya, atau apakah itu menunjukan bahwa hambatan harus

dihadapi atau diminimalkan untuk mencapai hasil yang di inginkan. Analisis SWOT

adalah identifikasi sistematis berbagai faktor perumusan strategi Perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Kekuatan/Strengths dan

Peluang/Opportunities, tetapi pada saat yang sama dapat menyebabkan

Kelemahan/Weaknesses dan Ancaman/Threat. Proses pengambilan keputusan strategis

kebiakan dari Perusahaan. Dengan demikian Perencanaan Strategi/Trategic Planner harus


menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, da

ancaman) dalam kondisi yang ada disaat ini hal ini disebut dengan analisis situasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat di Tarik rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan UD.Rizky Batako dalam

meningkatkan daya bersaing?

2. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman UD.Rizky Batako dalam

meningkatkan daya bersaing?

1.3 Batasan Masalah

Dalam melakukan analisis SWOT UD.Rizky Batako dalam bersaing untuk

meningkatkan daya saing maka penulis membatasi ruang lingkup dalam pembahasannya,

yaitu:

1. Penulis lebih memfokuskan pembahasan kekuatan, peluang, kelemahan, dan

ancaman Perusahaan.

2. Penulis hanya fokus kepada bahan untuk membuat batako.

3. Data-data yang diambil merupakan data yang berkaitan dengan strategi

Perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh UD.Rizky Batako

dalam meningkatkan hasil penjualan dan daya saing.

2. Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman UD.Rizky Batako

dalam meningkatkan hasil penjualan bulanan dan daya bersaing.

1.5 Manfaat Penelitian

Pada bab ini berisikan tentang penjelasan metode metodologi penelitian, tempat

penelitian, bahan dan alat penelitian, prosedur penelitian pengujian karakteristik agregat,

rancangan campuran batako dan pembuatan uji fariabel benda, uji perawatan dan

pengujian kuat tekanan batako.

1. Bagi institusi

Dengan adanya strategi kebijakan pemasaran batako diharapkan dapat

meningkatkan penjualan pada UD.Rizky Batako Pangkalan Bun Kabupaten

Kotawaringin Barat.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman terkait strategi pemasaran

kepada peneliti, dan dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat

diperkuliahan dengan nyata.

3. Bagi almamater

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah informasi, serta di

jadikan bahan pertimbangan.


1.6 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui

hubungan atau kaitan antara variabel yang akan di teliti.

Gambar 1.1
Kerangka Penelitian

UD.Rizky Batako

Strategi Pemasaran

Identifikasi Faktor Eksternal Identifikasi Faktor Internal

Evaluasi Faktor Eksternal Evaluasi Faktor Internal

Matriks Internal-Eksternal

BAB II
Matriks SWOT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan

selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di samping itu

kajian terdahulu membantu peneliti dalan mempromosikan penelitian serta menunjukan

orsinalitas dari penelitian.

Pada bagian ini, penelitian mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang

terkait dengan penelitian yang hendak di lakukan, kemudian membuat ringkasaannya, baik

penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum di publikasikan (skripsi, tesis, di sertai dan

sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat di lihat sejauh mana

orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak di lakukan. Berikut adalah hasil ringkasan

peneliti dalam melakukan kajian penelitian:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Penelitian
1 Tuty Alawiyah, Azmi, Penerapan Hasil analisa SWOT menunjukkan 8
Soni Fajar Mahmud, Merketing strategi yang diterapkan oleh UMKM
(2022) Strategy Dan Batako Sari Dumai. Analisa
Quantitative segmentation, targeting, dan
Strategic positioning, menunjukkan segmen
Planning Matrix yang harus menjadi target Batako Sari
Pada Umkm Dumai adalah segmentasi geografis
Batako Sari dan psikografis. Seperti dengan
Dumai melakukan promosi menggunakan
facebook, instagram, atau melakukan
kerjasama dengan ritel, agen atau toko
bangungan dari berbagai lokasi.
Strategi prioritas yang harus diterapkan
Pabrik Batako Sari Dumai ini
berdasarkan metode QSPM adalah
melakukan promosi baik melalui media
cetak ataupun melalui internet,
meningkatkan manajemen perusahaan
menjadi lebih baik.
2 Yoseph Tulus Adi W, Strategi Penjualan Berdasarkan hasil analisa faktor
Dominikus Budiarto Batako Ukm internal dan faktor eksternal UKM
(2021) Areta Agung Areta Agung dengan menggunakan
Dengan matriks SWOT, di peroleh empat buat
Marketing Mix strategi. Strategi pertama yaitu strategi
Dan Produktivitas S-O yang terdiri dari Penetrasi pasar.
Parsial Startegi kedua yaitu strategi W-O yang
terdiri dari Menambah jam layanan
pesanan, Menambah variasi harga,
Meningkatkan media promosi produk.
Startegi ketiga yaitu strategi S-T
dengan melakukan perbaikan penjualan
produk menggunakan Marketing Mix.
3 Habibatur Rohmah, Analisis Hasil Penelitian menyebutkan bahwa
Dr.Moch.Chotib, Manajemen Manajemen produksi, seorang akan
S.Ag.,M.M. Produksi Paving, memperoleh gambaran betapa luas
(2018) Batako Dan aspek dan soal produksi yang dihadapi
Genteng Beton untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Pada CV.Multi Tugas manajemen umumnya untuk
Bangunan Desa mencapai keuntungan secara optimal.
Kebonsari Karena manajemen produksi perlu
Kabupaten dikaitkan dengan manajemen
Jember pemasaran, pembelanjaan, personalia
dan akuntasi, administrasi. Adapun
Manajemen Produksi Multi Bangunan
yaitu bahan mentah seperti bahan baku,
biaya, tenaga kerja, proses pengolahan,
barang setengah jadi hingga barang jadi
sampai pemasaran dan konsumsi
4 Pengky Edi Nurianto, Analisis Berdasarkan uraian pembahasan
(2019) Kebijakan penelitian tentang“Analisis kebijakan
Promosi Dalam promosi dalam meningkatkan penjualan
Meningkatkan batako pada Al Hasanah Beton Kota
Penjualan Batako Martapura, maka diperoleh kesimpulan
Pada Al Hasanah bahwa: Promosi yang dilakukan dalam
Beton meningkatkan penjualan pada Al
Hasanah Beton Martapura selama ini
lebih cenderung pasif. Keberadaan
perusahaan yang sudah cukup lama Al
Hasanah Beton di Martapura sehingga
banyak konsumen yang menjadi
pelanggannya, sehingga dalam
mempromosikan produknya lebih
mengutamakan promosi dari mulut ke
mulut pelanggannya. Promosi dengan
menggunakan spanduk sudah di
lakukan oleh Al Hasanah Beton, namun
tidak efektif karena terletak pada posisi
yang tidak strategis untuk di lihat
orang. Promosi dengan personal selling
juga sudah dilakukan oleh Al Hasanah
Beton ke Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Banjar cukup efektif namun
kondisi ini tidak bertahan lama,
mengingat mekanisme pembayaran
yang dilakukan dengan sistem kredit,
yang tidak diimbangi dengan
kemampuan permodalan perusahaan.

5 Wahyu Setiyawan, Pengaruh Kualitas Berdasarkan Penelitian dari peneliti


Sudarman Dari Produk Terhadap dapat disimpulkan bahwa: Omset
Universitas Omset Penjualan Penjualan yang terdapat di usaha
Mulawarman, Pada Usah Batako rumahan batako bapak adanto
(2020) Bapak Adanto Di memiliki hasil presentase skor sebesar
Tapak 46,7% yang termasuk kategori sangat
baik. Jadi, kualitas produk tersebut
tergolong baik dan bagus. Setiap
indikator terdapat skor presentasenya
yaitu daya tahan memiliki hasil rata-
rata presentase skor sebesar 24,8%
kategori sangat setuju, adanya kinerja
25,8% sangat tidak setuju,
keistimewaan 24,5% sangat setuju
dan keandalan 24,9% sangat setuju.

6 Kiki Novita Sari, Strategi Pada Berdasarkan hasil penelitian yang


Alfian Toar, Nur Badan Usaha peneliti dapatkan melalui proses
Asma, Batako Gaba observasi dan wawancara dengan
(2023) pemilik Badan Usaha Batako, dalam
menerapkan sistem marketing mix,
strategi promosi yang digunakan oleh
Badan Usaha Batako yaitu promosi
menggunakan iklan (advertising)
dengan memanfaatkan platform digital
social media seperti facebook dan juga
menggunakan whatsapp bisnis untuk
ajang iklannya. Kemudian badan usaha
batako gaba juga menggunakan strategi
personal selling atau penjualan
perorangan sebagai ajang iklannya.
Penyajian iklan dari mulut ke mulut ini
masih sangat berpengaruh besar pada
usaha yang dijalankan karena ketika
sesorang puas dengan produk yang kita
jual biasanya mereka akan
menawarkannya ke orang terdekat
mereka yang ketika itu juga
membutuhkan produk yang sama.
Personal selling yang dilakukan oleh
Badan Usaha Batako dengan cara
menawarkan langsung ke pembeli
dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan dan mengajak pelanggan
untuk membeli produk yang dijual
7 Mas Haqi, Pipit Sari Strategi Dari hasil penelitian dapat diketahui
Puspitorini, Imaddudin Kebijakan bahwa dalam analisis dengan
Bahtiar Efendi, Pemasaran menggunakan metode BPR peneliti
(2018) Produk Batako mendapatkan produk baru, produk baru
Pada PT. ABC tersebut mewakili beberapa variabel
sebelumnya yang sudah sudah
dilakukan proses BPR. variabel
tersebut mencakup : Kualitas produk
yang mencakup tidak adanya produk
yang rusak saat dikirim dan kulitas
pelanyan diukur dengan cepatnya
respon dalam menaggapi komplain atau
dalam melakukan transaksi pembelian,
Desain produk ditentukan oleh
prosentase jumlah orang yang
menginginkan produk baru serta
bentunya yang tidak berubah, 3.Bahan
baku terkait dengan penambahan bahan
semen kedalam produk batako dan
Pemasaran terkait prosentase kenaikan
penjualan yang dialami oleh produk
baru.
8 Abi Lassa, Yoseba Analisis Penggunaan alat bantu statistik dengan
Puling Gomang, Indri Pengendalian peta kendali P dalam pengendalian
Astuti, Kuwalitas Produk kualitas produk dapat
(2022) Bata Pada PT mengidentifikasikan bahwa kualitas
Ukm Indra produk batako masih berada dalam
Batako Di Desa batas kendali. Hal tersebut seperti yang
Oeltua, ditunjukkan pada grafik kontrol yang
Kabupaten memperlihatkan bahwa titik bergerak
Taebenu, disekitar garis pusat tetapi tidak
Kabupaten melewati batas kendali atas dan batas
Kupang kendali bawah. Namun diperlukan
adanya tindakan perbaikan guna
meningkatkan kualitas produk.

9 Fitriani Surayya Lubis, Strategi berdasarkan penelitian metode Boston


Annisa Ul Afifah, Pengembangan Consulting Group berada pada kuadran
Suherman, Usaha Tunas Jaya 2 (Question Mark), perolehan skor
(2022) Paving Dengan tingkat pertumbuhan pasar 11,1%
Metode BCG Dan termasuk kategori sedang dan pangsa
Evaluasi Price pasar relatif 0,50 termasukkategori
Strategy rendah. Upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan pasar dilakukan analisis
internal dan eksternal, berdasarkan
analisis eksternal dan internal usaha
Tunas Jaya Paving berada pada kuadran
I (tumbuh dan membangun), dengan
skor analisis IFE 3,946 dan analisis
EFE 3,967. Strategi yang dapat
diterapkan oleh usaha Tunas Jaya
Paving dalam meningkatkan pemasaran
adalah penetrasi pasar, pengembangan
pasar, dan pengembangan produk.
Berdasarkan metode ABC, harga jual
produk yang ditetapkan oleh usaha
Tunas Jaya Paving mengalami
undercosting untuk produk paving
block dan batako, overcosting untuk
produk roster angin.

10 Karnadi, Jalal Ikhwan, Strategi Hasil penelitian ini menunjukkan


(2023) pengembangan bahwa dari analisis SWOT, yang
usaha batu bata di menggunakan matriks EFAS, IFAS,
desa kota agung dan matriks SWOT. Faktor eksternal
kecamatan air dengan skor tertinggi yang
besi kabupaten mempengaruhi pengembangan usaha
bengkulu utara peluang batu bata adalah faktor yang
peluang pertumbuhan pemukiman,
sementara ancaman tertinggi adalah
meningkatnya faktor
competition.Internal intern dengan skor
tertinggi adalah faktor kekuatan yang
berkualitas baik,
sedangkan kelemahan tertinggi adalah
kurangnya pengetahuan tentang
teknologi dan kualitas kontrol
karena kurangnya kesempatan untuk
terus mengikuti kali.

Penelitian Tuty Alawiyah, Azmi, Soni Fajar Mahmud, Program Studi Teknik

Industri Sekolah Tinggi Teknologi Dumai. Judul “Penerapan Merketing Strategy Dan
Quantitative Strategic Planning Matrix Pada Umkm Batako Sari Dumai” Pada Tahun

2022.

Dalam penelitian ini yang di jadikan objek penelitian adalah perusahaan umkm

batako sari dumai. Penelitian ini terfokus pada analisa SWOT yang menunjukan 8

strategi yang dapat di terapkan oleh umkm batako sari dumai seperti dengan melakukan

promosi menggunakan fecebook, instagram, atau melakukan kerjasama dengan ritel,

agen atau toko bangunan dari berbagai lokasi.

Strategi prioritas yang harus di terapkan dalam melakukan pemasaran

berdasarkan metode QSPM adalah melakukan promosi baik melalui media cetak ataupun

internet, meningkatkan manajemen perusahaan menjadi lebih baik melalui media cetak

ataupun melalui internet, meningkatkan manajemen perusahaan menjadi lebih baik

dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi, dan strategi mempertahankan

harga dan meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan pangsa pasar.

Penelitian ini bermanfaat untuk melakukan promosi baik melalui media cetak

maupun melalui internet dan di lanjutkan dengan strategi meningkatkan manajemen

perusahaan menjadi lebih baik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi.

Penelitian Yoseph Tulus Adi W, Dominikus Budiarto 2, Program Studi Teknik

Industri Universitas Katolik Musi Charitas Palembang, Indonesia. JUDul “Strategi

Penjualan Batako Ukm Areta Agung Dengan Marketing Mix Dan Produktivitas Parsial”

Pada tahun 2021.

Penelitian ini menggunakan metode marketing mix merupakan perangkat alat

penjualan yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaan. Komponen

tersebut terdiri dari 4P Yaitu Produk, Harga, Promosi, Dan Tempat. Penelitian ini

menggunakan perhitungan produktivitas parsial yang bertujuan untuk mengukur tingkat

produktivitas penjual produk batako sebelum dan sesudah perbaikan.


Penelitian Habibatur Rohmah, Dr.Moch.Chotib, S.Ag.,M.M. Judul “Analisis

Manajemen Produksi Paving,Batako Dan Genteng Beton Pada CV.Multi Bangunan Desa

Kebonsari Kabupaten Jember” Pada Tahun 2018.

Proses penelitian produksi paving, batako, dan genteng beton merupakan suatu

kegiatan yang dimaksudkan guna untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dalam

suatu perusahaan. Dengan berbagai keunggulan yang menyertai produk usahanya yang

ditawarkan kepada konsumen. Begitupun dengan CV. Multi Bangunan yang memiliki

bahan baku, kualitas yang baik serta pemasaran yang baik, sehingga dapat berkembang

dengan baik saat ini.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa proses produksi paving, batako, dan

genteng beton merupakan material yang sudah benar benar teruji standar kelayakanya,

sehingga dalam menetapkan kualitas dan kuanitas, standar barang dan pelaksanaan

produksi yang tepat waktu membuat perusahaan ini semakin membaik.

Penelitian Pengky Edi Nurianto, Judul “Analisis Kebijakan Promosi Dalam

Meningkatkan Penjualan Batako Pada Al Hasanah Beton“ Kota Martapura Pada Tahun

2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi yang dilakukan dalam

meningkatkan penjualan dan untuk mengetahui promosi yang dilakukan di masa yang

akan datang dalam meningkatkan penjualan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan

metode pendekatan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian hanya

mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan pengujian

hipotesis.

Penelitian Wahyu Setiyawan, Sudarman Dari Universitas Mulawarman. Judul

“Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Omset Penjualan Pada Usah Batako Bapak Adanto

Di Tapak” Pada Tahun 2020.


Penelitian ini untuk mengetahui kualitas produk, untuk mengetahui omset

penjualan, dan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara kualitas produk dengan

omset penjualan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

Teknik pengumpulan data dalam pnelitian ini adalah teknik observasi, dokumentasi, dan

angket.

Penelitian Mas Haqi, Pipit Sari Puspitorini, Imaddudin Bahtiar Efendi. Program

Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Fakultas Islam Majapahit. Judul “Strategi

Kebijakan Pemasaran Produk Batako Pada PT. ABC” Pada Tahun 2018.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah (i). business process

reengineering (BPR) dan blue ocean strategy (BOS). Pada BPR dengan

mempertimbangkan 4 (empat) variabel, yaitu (i). desain, (ii). pelayanan, (iii). bahan baku

dan (iv). pemasaran Sedangkan pada strategi pemasaran dengan menggunakan konsep

Blue Ocean Strategy (BOS).

hasil penelitian, dengan menggunakan BPR mampu membuat produk baru

dengan penambahan unsur estetika yang mampu menambah harga jual produk dari

sebelumnya. sedangkan dalam usulan strategi kebijakan pemasaran menggunakan

metode BOS dalam penjualan produk baru, peneliti mencoba menyusun strategi agar

perusahaan untuk mampu fokus dalam pembaruan desain batako, diversifikasi produk

dan kemudahan transaksi dalam penjualan produk.

Penelitian Abi Lassa, Yoseba Puling Gomang, Indri Astuti. Judul ”Analisis

Pengendalian Kuwalitas Produk Bata Pada PT Ukm Indra Batako Di Desa Oeltua,

Kabupaten Taebenu, Kabupaten Kupang“ Pada Tahun 2022.

Penelitian yang bertujuan mngetahui bagaimana pengendalian mutu produk

dengan mengunakan alat statistik berupa lembar inspeksi, peta kendali P dan diagram

sebab akibat. Lembar pemeriksaan digunakan untuk menyajikan data agar lebih mudah
memahami data untuk keperluan analisis lebih lanjut. Peta kendali P digunakan untuk

memantau produk cacat apakah masih dalam kendali statistik atau tidak. Untuk

mengetahui faktor penyebab kerusakan produk dengan mengunakan diagram sebab

akibat.

Penelitian R.AJ.E.P.Apriliani O.D, Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al-Quran

(UNSIQ) Jawa Tengah Diwono Sobo. Judul “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan

Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Empirisdi Umkm Batako

Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo)” Pada Tahun 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar inovasi,

orientasi kewirausahaan terhadap strategi bersaing dan pengaruh pengalaman terhadap

strategi bersaing.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sensus sampling

yaitu teknik mengambil sampel dengan mengikut sertakan semua anggota populasi untuk

dijadikan sampel. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 UMKM Batako.

Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Orientasi Pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran (H1

diterima). Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran (H2 diterima).

Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran (H3 diterima).

Penelitian Fitriani Surayya Lubis, Annisa Ul Afifah, Suherman, Fakultas

Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Jl. HR. Soebrantas No.Km. 15, Tuah Karya, Kec. Tampan, Riau. Judul “Strategi

Pengembangan Usaha Tunas Jaya Paving Dengan Metode BCG Dan Evaluasi Price

Strategy” Pada Tahun 2022.

Usaha Tunas Jaya Paving mengalami penurunan mencapai target penjualan dan

perhitungan harga produk yang tidak membebankan biaya overhead dengan benar. Hal
ini berpengaruh terhadap perhitungan arus khas usaha produksi produk. Tujuan dari

penelitian ini adalah menentukan tingkat pertumbuhan pasar untuk menentukan strategi

pemasaran dan mengevaluasi harga jual produk yang memberikan keuntungan maksimal

serta kompetitif di pasaran. Perhitungan Harga Jual menggunakan metode ABC

diperoleh harga jual untuk produk paving block dan batako lebih tinggi dibandingkan

harga jual yang ditetapkan, Sehingga usaha yang mengalami penurunan dapat di atasi

dengan perhitungan metode ABC.

Penelitian Karnadi, Jalal Ikhwan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Unihaz

Bengkulu. Judul “Strategi pengembangan usaha batu bata di desa kota agung Kecamatan

air besi kabupaten bengkulu utara” Pada tahun 2023.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembahasan didalam penelitian ini,

maka telah diperoleh gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang ada didalam upaya pengembangan sektor industri, khususnya usaha batu

bata di Desa Kota Agung. Sehingga penulis mengambil kesimpulan SWOT adalah Usaha

Batu Bata Desa Kota Agung masih berada dibawah pesaing-pesaingnya seperti di desa-

desa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari strategi - strategi yang digunakan oleh pengusaha

batu bata Desa Kota Agung terhadap berbagai situasi/factor eksternal dan internal

pengusaha batu bata dimana diambil dari hasil pembobotan total nilai yang ada.

2.2 Landasan Teori

Teori adalah alat yang penting dalam ilmu pengetahuan maupun merupakan

landasan berpikir ilmiah. Karena merupakan unsur informal ilmiah yang paling luas dan

paling umum bidang cakupannya. Melalui unsur dedukasi logika, teori yang dapat di

ubah menjadi hipotensi dalam informasi ilmiah yang lebih khusus atau spesifik dan lebih
sempit cakupannya. Teori adalah sarana utama untuk mengungkapkan hubungan

sisematis antara fenomena alam yang dipelajari.

2.2.1 Pengertian Strategi

Menurut beberapa tokoh mengatakan konsep strategi sebagai berikut:

Menurut John A. Byerne yang dikutip oleh M.Suyanto mendefinisikan strategi

adalah sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan direncanakan,

penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar pesaing dan faktor-

faktor lingkungan. Menurut Basu Swastha dan Irawan strategi yaitu suatu rencana yang

diuntamakan untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Buchari Alma dalam bukunya menjelaskan Strategi adalah

pola penentuan keputusan dalam perusahaan dengan menutukan sasaran, maksud atau

tujuan yang mengghasilkan kebijaksanaan utama serta merencanakan untuk mencapai

tujuan secara terperinci dari jangkauan bisnis yang akan dicapai perusahaan.

Dapat disimpulkan strategi adalah suatu rencana yang diambil untuk mencapai

tujuan dan usaha untuk menghadapi persaingan antar perusahaan maupun dalam

melakukan pemasaran.

2.2.2 Pengertian pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dilakukan individu maupun

berkelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan maupun yang diinginkan

dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk, jasa dan nilai dengan pihak

lain.
Maka dari itu, kegiatan pemasaran yang dilakukan pengusaha harus memberikan

kepuasaan terhadap konsumen, dengn menjual produk yang berkualitas agar menarik

minat masyarakat atau calon konsumen yang akan mengunakan produk tersebut.

Sebagai yang dikutip oleh beberapa ahli mengenai definisi pemasaran sebagai berikut:

Menurut Stanton yang dikutip oleh Husain Umar dalam bukunya menjelaskan.

Pemasaran adalah sistem yang berhubungan dengan kegitan kegiatan usaha, bertujuan

merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan

barang barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli.

American Marketing Association ( AMA), pemasaran yaitu proses perencanaan dan

pelaksanaan rencana penetapan harga dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan

jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan.

Sedangkan menurut Wiliam J.Stanton, pemasaran adalah suatu keseluruhan

kegiatan pada bisnis yang dilakukan untuk merencanakan, menentukan harga

mempromosikan, dan mendistribusikan barang, dan jasa yang memuaskan kebutuhan

konsumen, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari keseluruhan definisi, dapat disimpukan bahwa pemasaran ialah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh individu/organisasi/produsen untuk menyebar luaskan seputar

produk atau jasa yang dihasikan kepada konsumen untuk memperoleh keuntungan.

2.2.3 Strategi pemasaran

Strategi pemasaran bukan merupakan variabel bebas melainkan harus terkait dengan

tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran harus merupakan bagian intergral dari

keseluruhan kegiatan perusahaan. Dalam strategi pemasaran terdapa dua kebutuhan,

yaitu primer dan kebutuhan selektif. Kebutuhan primer adalah kebutuhan akan bentuk
produk atau jasa. Sedangkan kebutuhan selektif adalah kebutuhan akan produk atau

merek Perusahaan tertentu. Berikut adalah definisi dari beberapa ahli yaitu:

a. Menurut Bygrape sebagaimana dikutip Muhamad Ismil Yusanto dan Mohamad

Karebet Widjajakusuma menjelaskan. Strategi pemasaran adalah kumpulan

petunjuk dan kebijakn yang digunakan secara efektif untuk mencocokan program

pemasaran dengan peluang pasar guna mencapai sasaran usaha.

b. Menurut Buchari Alma, strategi pemasran adalah memilih dan menganalisa pasar

yang merupakan suatu kelompok yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam

menjual produknya dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang

dapat memuaskan pasar tersebut.

c. Menurut Suryana strategi pemasaran adalah perpaduan dari kinerja wirausaha

dengan hasil mengujian dan penelitian sebelumnya dalam mengembangkan

perusahaan untuk menjual produknya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah

rancangan kegiatan dalam bisnis agar tercapainya tujuan dengan

memperhatikan aspek dalam usaha baik itu aspek internal maupun eksternal.

2.3 Unsur-Unsur Strategi Pemasaran

Unsur-usur starategi pemasaran terdiri atas 4 unsur yang terkait yaitu sebagai berikut.

a. Pilihan pasar yaitu memilih pasar yang akan di layani. Keputusan ini berdasarkan

pada faktor persebsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang

dapat di proteksi dan di dominasi, keterbatasan sumber daya internal yang

mendorong perlunya pemusatan yang lebih sempit.

b. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual pembentukan lini produk,

dan penawaran individual pada masing-masing lini.


c. Penetapan harga yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif

dari produk kepada pelanggan.

d. Sistem distribusi yaitu perdagangan grosir dan eceran yang melalui produk hingga

konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.

2.4 Prinsip-Prinsip Strategi Pemasaran

Etika pemasaran menunjuk pada prinsip atau nilai-nilai moral, secara umum yang

mengatur perilaku seseorang atau sekelompok, strandar-strandar hukum mungkin tidak

selalu etis atau sebaliknya. Standar etika belum tentu sesuai dengan strandar hukum,

karena hukum merupakan nilai-nilai dan strandar yang dapat di laksanakan oleh

pengadilan. Etika terdiri dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral seseorang bukan

perintah sosial. Adapun prinsip-prinsip pemasaran sebagai berikut:

a. Berlaku adil.

b. Tanggapan terhadap perubahan.

c. Berbuat yang terbaik dari sisi produk dan harga.

d. Tidak curang.

2.5 Konsep Pemasaran

Pada umumnya setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi

pemasaran, yaitu anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap

kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada beberapa

konsep yang ada dalam pemasaran, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya

nilai-nilai visi manajemen, lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Perkembangan konsep pemasaran meliputi:


2.5.1 Konsep Produksi

Pemasaran yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi

(internal). Asumsi yang diyakini adalah bahwa konsumen hanya akan membeli

produk-produk yang murah dan gampang diperoleh. Dengan demikian, kegiatan

organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk

(distribusi), agar perusahaan dapat meraih keuntungan.

2.5.2 Konsep Produk

Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih

menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan

superior. Konsekuensinya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui

inovasi produk, riset, pengembangan, dan pengendalian kualitas secara

berkesinambungan.

2.5.3 Konsep Penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan

(internal), dimana pemasaran beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi

(bila mana perlu dibujuk) agar penjualan dapat meningkat, sehingga tercapai laba

maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus

kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan

kegiatan promosi secara insentif dan agresif agar mampu mempengaruhi dan

membujuk konsumen untuk membeli.

2.5.4 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal),

dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk

yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.

Implikasinya, fokus pemasaran aktivitas pemasaran dalam rangka mewujUDkan


tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan melalui perilaku

konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang

mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya.

2.5.5 Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-

produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi

pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan aktivitas pemasran adaah

berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus memperbaiki hubungan antara

produsen dan masyarakat demi peningkatan kesejahteraan pihak-pihak terkait.

Untuk lebih jelasnya dari penjelasan konsep pemasaran di atas, bisa dilihat di

tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perkembangan Konsep Pemasaran

Konsep Fokus Anggapan

Produksi Penekanan biaya produksi Harga murah dan distribusi insentif

dan peningkatan ketersediaan merupakan dasar pertimbangan utama

produk. pembelian.

Produk Inovasi produk Karakteristik, kinerja dan kualitas superior

merupakan pertimbangan utama

konsumen dalam melakukan pembelian.

Penjualan Peningkatan penjualan Usaha – usaha penjualan dan promosi

lebih aktif dan agresif dalam rangka

memperngaruhi konsumen agar

melakukan pembelian.
Pemasaran Kepuasan pelanggan Pembelian dan pembelian ulang akan di

lakukan apabila pelanggan mendapatkan

kepuaskan dalam pembelian dan

pembelian ulang akan pembelian.

Pemasaran Kepuasan pelangganan dan Pelanggan (indivisu dan social)

social kesejahteraan Masyarakat mendapatkan kepuasan dalam pembelian.

2.6 Strategi Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan unsur-unsur atau elemen-elemen internal

penting yang membentuk program pemasaran dalam sebuah organisasi. Bauran

pemasaran memiliki empat komponen yang terdiri dari 4P yaitu: Product (produk),

Price (harga), Place (tempat, termasuk distribusi), Promotion (promosi). Tapi yang

paling penting adalah pelaku pemasaran harus mengetahui pendekatan yang akan

membantu mereka merumuskan strategi bauran pemasaran yang efektif.

1) Produk (Product)

Produk yang hebat adalah produk yang bisa memuaskan kebutuhan.

Produk yang hebat tidak akan berarti apa-apa jika produk itu tersembunyi dan

tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya. Di dalam marketing

mix strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat

mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan

dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang

dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya. Tjiptono (2014:

42) menyebutkan bahwa produk merupakan bentuk penawaran perusahaan

yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pemuasan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk dapat berupa

apa saja (barang atau jasa) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu Strategi produk dalam hal

ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang

dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat

meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui

peningkatan penjualan. Sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh

perusahaan dalam merencanakan strategi produk adalah mutu atau

kualitas,penampilan, pilihan yang ada, gaya, merek, pengemasan, ukuran,

jenis, jaminan, dan pelayanan.

2) Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu

produk. biasanya, harga dihitung dengan nilai uang. Harga yang tinggi bisa

saja masih terjangkau konsumen dengan memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Harga merupakan satu-satunya elemen pendapatan dalam

marketing mix. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan menegaskan

bahwa strategi harga jasa adalah menghitung dan merumuskan nilai atau

penentuan harga dari produk jasa yang akan dipasarkan. Dalam strategi

menetapkan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya,

baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara

langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya

peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak

langsung namun erat hubungannya dengan penetapan harga adalah harga

produk sejenis yang dijual oleh para pesaing dan potongan (discount) untuk

penyalur dan konsumen (Arif, 2012: 15). Penetapan harga akan menjadi sangat

penting terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan


perkembangan permintaan. Persaingan yang semakin tajam dewasa ini sangat

terasa dalam pasar pembeli peranan harga sangat penting terutama untuk

menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercermin dalam

target pasar perusahaan. Dengan kata lain, penetapan harga mempengaruhi

kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan mengenai konsumen. Harga

yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi positif dengan kualitas

yang juga tinggi. Tujuan penetapan harga adalah memaksimalkan penjualan

dan penetrasi pasar, mempertahankan kualitas atau differensiasi

3) Tempat (Place)

Penyaluran distribusi adalah bagaimana produk yang akan kita pasarkan

itu sampai ketangan konsumen. Keputusan distribusi menyangkut

kemUDahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan

tersebut meliputi keputusan lokasi fisik di mana sebuah perusahaan harus

didirikan. Penentuan lokasikantor beserta sarana dan prasarana pendukung

menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan agar konsumen mUDah

menjangkau setiap lokasi yang ada (Arif, 2012: 16). Penetrasi pasar

perusahaan tidak akan berhasil tanpa didukung oleh tempat atau saluran

distribusi yang baik untuk menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen,

karena lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah dalam

berhubungan dengan perusahaan tersebut. Tujuan dari strategi tempat adalah

untuk menyalurkan produk dan mengusahakan produk perusahaan dapat

dicapai konsumen sasarannya.

4) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihan-

kelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Pengertian


lain menjelaskan promosi adalah kegiatan memperkenalkan suatu produk dari

perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik dan menarik minat pembeli

kegiatan promosi ini biasanya merupakan komponen yang menjadi prioritas

dari kegiatan pemasaran,dengan adanya promosi maka konsumen akan

mengetahui bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang akan menarik

konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Semakin besar dana yang

dimiliki oleh suatu perusahaan umumnya akan menghasilkan promosi yang

sangat baik. Kegiatan promosi sangat erat dengan penyebaran informasi untuk

di sampaikan ke konsumen dalam penyampain ini ada beberapa hal yang harus

diperhatikan yaitu:

a. Periklanan (advertising)

Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank atau BMT

guna menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya.

Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media,

seperti: televisi, radio, koran, majalah dan lainnya.

b. Publisitas (publicity)

Publisitas merupakan sarana promosi yang digunakan bank atau BMT

untuk menarik nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial,

seminar, perlombaan dan lainnya. Kegiatan publisitas ini dapat

meningkatkan pamor bank atau BMT di mata para nasabahnya.

c. Penjualan pribadi (personal selling)

4Penjualan perorangan melibatkan pembicaraan langsung antara

penjual dan pelanggan potensial. Penjualan tatap muka ini menyediakan

umpan balik segera yang membantu wiraniaga untuk menyesuaikan diri.

2.6.1 Analisa IFE dan EFE


a. Matriks IFE ( Internal factor evaluation)

Matriks Evaluasi Faktor Internal (Interal Factor Evaluation- IFE

Matrix) merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi

kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional (David, 2010).

Bobot mengindikasikan signifikansi relatif dari suatu faktor terhadap

keberhasilan perusahaan. Peringkat untuk menunjukkan seberapa efektif

strategi perusahaan saat ini dalam merespon factor tersebut. Dapat dilihat pada

bab 2 Matriks Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam lima

langkah :

1. Buat faktor internal utama. Masukkan 10 hingga 20 faktor internal,

termasuk kekuatan dan kelemahan organisasi. Daftarkan dulu

kekuatannya, kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan

menggunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan.

2. Beri masing-masing faktor bobot mulai dari 0,0 (tidak penting) hingga

1,0 (sangat penting). Faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh

terbesar pada kinerja organisasi harus diberi bobot tinggi. Jumlah total

dari semua bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1.0.

3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk menunjukkan

apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat =

2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat = 4).

4. Kalikan bobot masing - masing faktor dengan peringkatnya untuk

menentukan skor bobot.

5. Jumlahkan skor bobot untuk setiap variabel untuk mendapatkan bobot

total organisasi.

Tabel 3.1
Matriks IFE
Faktor – Faktor Bobot Peringkat Nilai yang
Internal Kunci dibobot
Kekuatan

- Kekuatan 1

- Kekuatan 2

- Kekuatan 3

- Kekuatan 4

- Kekuatan 5

Kelemahan

- Kelemahan 1

- Kelemahan 2

- Kelemahan 3

- Kelemahan 4

- Kelemahan 5

Jumlah 1,0 Min. 1,00

Max. 4,00

b. Matriks EFE ( Eksternal factor evaluation )

Matriks Evaluasi Faktor Eksteral (Exteral Factor Evaluation- EFE Matrix)

Memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi

informasi ekonomi sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan,

hukum, teknologi, dan kompetitif (David, 2010) Matriks Evaluasi Faktor

Eksternal dapat dikembangkan dalam lima langkah:

1. Buat faktor eksternal utama. Masukkan 10 hingga 20 faktor, termasuk

peluang dan ancaman, yang memengaruhi perusahaan dan industrinya.


Daftarkan dulu peluang, lalu ancaman. Buat sespesifik mungkin

menggunakan persentase, rasio, dan perbandingan jika memungkinkan.

2. Beri masing-masing faktor bobot mulai dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0

(sangat penting). Bobot tersebut menunjukkan signifikansi relatif dari suatu

faktor terhadap kesuksesan perusahaan. Peluang sering mendapat bobot lebih

tinggi dari ancaman, tetapi ancaman bisa diberi bobot lebih tinggi, terutama

jika mereka sangat parah atau mengancam. Jumlah total dari semua bobot

yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1.0.

3. Beri peringkat antara 1 dan 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk

menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespons

faktor-faktor ini, di mana 4 = responsnya sangat baik, 3 = responsnya di atas

rata-rata, 2 = responsnya rata-rata, dan 1 = responsnya di bawah rata-rata.

Lipat gandakan bobot masing-masing faktor dengan peringkatnya untuk

menentukan skor bobot.

4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor

bobot. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor

bobot total untuk organisasi.

Tabel 3.2
Matriks EFE

Faktor-faktor Bobot Peringkat Nilai yang


Ekternal Kunci dibobot
Peluang

- Peluang 1 1,2,3 atau 4

- Peluang 2 1,2,3 atau 4

- Peluang 3 1,2,3 atau 4

- Peluang 4 1,2,3 atau 4


- Peluang 5 1,2,3 atau 4

Ancaman

- Ancaman 1 1,2,3 atau 4

- Ancaman 2 1,2,3 atau 4

- Ancaman 3 1,2,3 atau 4

- Ancaman 4 1,2,3 atau 4

- Ancaman 5 1,2,3 atau 4

Jumlah 1,0 Min. 1,00

Max. 4,00

2.6.2 Analisa data dengan metode SWOT

Tahap ini adalah tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam mengolah data

atau informasi yang berkaitan dengan penelitian menggunakan analisis kuantitatif

dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan deskripsi dari proses pengumpulan

data sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam

rangka membangun suatu rencana strategi perusahaan. Alat yang dipilih adalah

analisis SWOT karena cenderung mudah diimplementasikan dan efektif dalam

menentukan strategi.

Analisis SWOT pada tahap ini berfungsi sebagai alat untuk merumuskan

dan menentukan strategi pemasaran yang akan ditentukan berdasarkan hasil akhir

dari proses perhitungan antara analisis faktor lingkungan menggunakan matriks

Internal Factor Evaluasion (IFE) dan matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE).

Berdasarkan hasil perhitungan matrik IFE dan EFE ini perusahaan akan

mengetahui posisi perusahaan pada saat ini yang terangkum dalam diagram
matriks SWOT dan selanjutnya akan digunakan untuk merumuskan strategi yang

tepat bagi perusahaan tersebut.

Selanjutnya dilakukan langkah-langkah anlisis matriks SWOT (Strengths-

Weakness-Opportunities-Threats) yang akan dijelaskan dan kemudian membuat

matriks untuk mendapatkan gambaran secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti,2003).Terdapat delapan langkah

dalam membentuk sebuah matriks SWOT :

1. Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.

2. Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.

3. Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.

4. Buat daftar kelemahan-kelamahan internal utama perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, dan catat hasil pada sel S-

O.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluag eksternal, dan catat hasil pada

sel W-O.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman dengan ancaman eksternal, dan

catat hasil pada sel S-T.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil pada

sel W-T.

Tabel 3.3
Matriks SWOT

Internal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)


Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Tentukan 5-10 Faktor- Faktor
Eksternal Kekuatan Internal Kelemahan Internal
OPPORTUNITIES(O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
factor peluang internal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
THREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor- Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang internal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan dan
untuk mengatasi ancaman menghindari ancaman.

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab Metode Penelitian akan menjelaskan tahapan penelitian yang akan

dilakukan. Tujuan dari metode penelitian adalah untuk dapat memberikan kerangka kerja

penelitian yang sistematis dan mampu memberikan gambaran umum tentang aliran penelitian

dan mendapatkan landasan bersama pada tujuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Merujuk pada fokus yang diajukan, maka penelitian ini menggunakan metode

kualiatatif. Menurut margono penelitian kualitatif adalah penelitian yang perhatiannya

lebih banyak pembentukan teori substantif dan konsep-konsep yang timbul dari data

empiris.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskritif

maksudnya penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dipahami oleh subjek penelitian, misalnya tindakan, perilaku, persepsi dan

lain-lain secara holitic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah. Sedangkan yang dikatakan deskritif karena data yang terkumpul berbentuk kata-

kata, gambaran, bukan angka-angka.


Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus, karena

model penelitiannya terjun langsung ke lapangan, mencari informasi yang berkaitan

dengan rumusan masalah penelitian. Dengan studi kasus ini peneliti akan mendapatkan

fakta dilapangan yang sebenarnya, dengan mencari informasi sedalam-dalamnya

sampai menemukan titik jenuh.

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian UD. RIZKY BATAKO terletak dijalan Cinta Kaksana

Kelurahan Siderejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawarigin Barat

Pangkalan Bun. Lokasi tersebut dipilih sebagai objek penelitian karena penentuan

lokasi ini bertempatan di area dekat dengan sampuraga baru dalam proses produksi

membutuhkan lahan yang sangat luas agar berjalan dengan baik, disisi lain suara

mesin dalam proses produksi sangat lumayan keras.

b. Subjek penelitian

Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut

meliputi data apa saja yang ingin diperoleh, siapa yang hendak dijadikan infroman

atau subyek penelitian, bagaimana data akan dicari dan dijaring sehigga

validitasnya dapat terjamin.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penelitian menggunakan tiga macam metode

pengumpulan data, yaitu:

3.2.1 Metode Observasi

Observasi sebagai teknik data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain, kalau wawancara hanya terbatas berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang saja, melainkan juga dengan objek-objek

alam lain. Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

sistematis dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diamati.

Observasi ini dilakukan diperusahaan UD. RIZKY BATAKO, sehingga dapat

diperoleh data yang berupa gambaran maupun fakta mengenai tema yang hendak

diteliti, yaitu proses produksi paving, paving blok, buis beton dan batako serta strategi

pemasaran yang ada pada perusahaan tersebut.

Adapun data yang diperoleh dengan mode observasi di UD. RIZKY BATAKO

Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai berikut:

a. Sejarah berdirinya UD. RIZKY BATAKO Kabupaten Kotawaringin Barat

Pangkalan Bun Kecamatan Arut Selatan.

b. Letak geografis UD. RIZKY BATAKO Kabupaten Kotawaringin Barat yang

bertepat dijalan cinta kaksana lokasinya sangat strategis dengan tempat yang

sangat luas.

c. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses produksi UD.RIZKY

BATAKO Pangkalanbun Kabupaten Kotawaringin Barat.

3.2.2 Metode Wawancara

Metode wawancara Yaitu tanya jawab secara langsung kepada infroman yang

sudah ditentukan pada subjek penelitian. Metode ini penulis di gunakan untuk

memperoleh data secara umum dari manajemen (UD.RIZKY BATAKO Yaitu bapak

Teguh Fitriyadi dan mandor mekanik bapak Ardani Nadi yang mengenai proses

produksi).

Ditinjau dari pelaksana wawancara di bedakan menjadi:

a. Interview bebas,Dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga

mengingat data apa yang di kumpulkan.


b. Interview terpimpin, yaitu interview yang di lakukan oleh pewawancara

dengan membawa pertanyaan lengkap dan terperinci.

Jenis interview yang di gunakan dalam peneitian adalah interview bebas

terpimpin. Interview di gunakan untuk memperoleh data berupa proses perencanaan

dan pengendalian produksi yang di lakukan menejemen produksi UD. RIZKY

BATAKO.

3.2.3 Metode Dokumentasi

Untuk mendapatkan data yang bersumber pada paper, calon peneliti,

menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis seperti buku, foto, dokumen, peraturan-peraturan, natulen rapat,

dan sebagainya.

Umum objek penelitian yang berhubungan dengan jumlah karyawan, gambaran

UD. RIZKY BATAKO Dan lain lain. Dalam penelitian ini dokumentasi di gunakan

untuk memperoleh data-data sebagai berikut.

a. Kegiatan produksi paving blok, buis beton, paving, dan batako di

UD.RIZKY BATAKO.

b. Peralatan mesin dan bahan yang di gunakan untuk produksi paving blok,

buis beton, paving, dan batako.

3.3 Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data yang di peroleh dengan

menggunakan metode analisis desktiftif, yaitu memberikan gambaran mengenai

“analisis manajemen produksi paving blok,buis beton,paving dan batako”. Pada UD.
RIZKY BATAKO analisis terdiri dari 3 alur kegiatan secara bersamaan. Data

pengajian, data dan penarikan kesimpulan.

3.3.1 Reduksi data

Redukasi data yaitu proses pemilihan,pemusatan perhatian pada

penyedarhanaan dan tranvarasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis maupun

lapangan.Reduksi data mengedintifikasikan dan memklarifikasikan data tentang proses

menejemen produksi pada perencanaan dan pengendalian.

3.3.2 Penarikan kesimpulan

Tahapan terakhir iyalah kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian, kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang di rumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak karena seperti, telah di kemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah penelitian kualitatif.

a. Keabsahan data: menyediakan dasar data agar hal ini dapat di terapkan.

b. Mendemostrasikan nilai yang benar.

Sedangkan untuk menguji paliditas data,yang di peroleh peneliti menggunakan

triangulasi sumber mengecek suatu informasi yang di peroleh.

1. Tahapan-tahapan penelitian

Dalam melaksanakan keiatan penelitian,di lakukan melalui beberapa tahapan

penelitian:

a. Menyusun rancangan penelitian.

b. Memilih lapanga penelitian.

c. Persoalan etika penelitian.

d. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

e. Mendatangi dan menilai keadaan lapangan.


2. Tahapan pengerjaan lapangan

a. Memasuki lapangan.

b. Menyempurnakan data yang belum lengkap.

c. Memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri.

3. Tahapan analisis data

a. Merevisi laporan yang telah di sempurnakan.

b. Menganalisis data yang di peroleh.

c. Menyajikan data dalam bentuk laporan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi

dan wawancara setelah mengalami proses dan pengolahan data dengan berbagai

metode.

3.4 Alat Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola,kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Metode analisis dilakukan dengan Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan survei langsung dengan dating kelokasi penelitian di UD.Rizky

Batako.

2. Melakukan wawancara dengan informan (pimpinan atau wakil pimpinan yang

dapat memberi informasi) di Perusahaan. Pak teguh selaku pimpinan UD.Risky

Batako yang turut serta dalam pembahasan penelitian ini berharap dapat

menggali informasi yang diperlukan.

3. Setelah itu melakukan penyusunan kuisioner lalu menyebarkan kuisioner pada

narasumber/responden diperusahaan.

4. Melalakukan pengelolaan data dengan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT.


5. Kesimpulan yang didapat penulis.

6. Penjurnalan oleh penulis.

3.4.1 Matriks Internal Eksternal

Gabungan kedua matriks IFE dan matriks EFE dapat mengasilkan matriks

internal dan eksternal (IE). Matriks ini dibagi menjadi 9 sel yaitu : sel I, II dan IV

adalah tumbuh dan bina. Strategi yang tepat diterapkan adalah strategi intensif atau

intregratif ; sel III, V dan VII adalah pertahanan dan peliharaan ; sel VI,VII dan IX

adalah panen divestasi. Total nilai IFE dan total nilai EFE dikombinasikan dalam 9 sel

tersebut sehingga dapat diketahui strategi bisnis Perusahaan. Organisasi yang sukses

dapat mencapai portofolio bisnis yang diposisikan sekitar sel I dalam martiks IE.

3.4.2 Martiks Evaluasi Swot

Setelah data-data yang penulis butuhkan didapat, Langkah selanjunya adalah

melakukan analisis pada setiap pertanyaan mengenai swot dengan beerapa tahap,yaitu:

1) Menggabungkan S dengan O, menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang.

2) Menggabungkan S dengan T, menggunakan kekuatan untuk mengatasi

ancaman.

3) Menggabungkan W dengan O, mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan

peluang.

4) Menggabungkan W dengan T, meminimalkan kelemahan dan menghindari

ancaman.

Anda mungkin juga menyukai