Anda di halaman 1dari 5

KLONING PADA HEWAN

(Domba dolly)

Nama kelompok:

1. Berliana Bilqis Moerenfi / 10


2. Dafi Violeta Purnama / 14
3. Fadhila Hermawati /16
4. Nadilla Shafa oktaviany putri/25
5. Nazwa Deswinda Sari /26

MTs Muhammadiyah Karangkajen tahun ajaran 2023/2024

I. Daftar isi
II. Pengertian.....................................................................................................................................3
III. Proses........................................................................................................................................3
IV. Kelebihan dan kekurangan........................................................................................................4
V. Contoh...........................................................................................................................................5
II. Pengertian

Secara etimologi, kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari yunani “klon”,
artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.
Kata ini dipergunakan dalam dua pengertian, yaitu sebagai berikut.

1. Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel dari sebuah sel yang memiliki sifat-sifat
genetiknya identik.
2. Klon gen atau molekuler artinya sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang
direplikasi dari satu gen dimasukkan dalam sel inang. Sedangkan secara terminologis,
kloning adalah proses pembuatan sejumlah besar selatau molekul yang seluruhnya identik
dengan sel atau molekul asalnya. Kloning dalam bidang genetika merupakan replikasi
segmen DNA tanpa melalui proses seksual. Itulah sebabnya, kloning juga dikenal dengan
istilah rekombinasi DNA. Rekombinasi DNA membuka peluang baru dalam terobosan
teknologi untuk mengubah fungsi dan perilaku makhluk hidup sesuai dengan einginan dan
kebutuhan manusia (Daulay dan Siregar, 2005) Oleh karena itu, kloning sel adalah teknik
untuk menghasilkan salinan makhluk hidup dengan menggunakan bahan genetik dari sel
makhluk itu sendiri. Metode kloning berbeda dengan pembuahan biasa, karena sel telur
tidak lagi memerlukan sel sperma untuk pembuahannya. Secara sederhana dapat
disebutkan bahwa bayi “klon” dibuat dengan mempersiapkan sel telur yang sudah diambil
intinya kemudian digabungkan dengan sel donor yang merupakan sel dewasa dari suatu
organ tubuh. Hasil gabungan tersebut kemudian ditanamkan ke dalam rahim dan dibiarkan
berkembang dalam rahim sampai lahir.

III. Proses
Mekanisme Kloning sel domba dengan menggunakan kelenjer susu domba finn dorset
sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur domba blackface
dihilangkan intinya dengan cara menghisap nulkeusnya keluar dari sel menggunakan pipet
mikro. Kemudian, sel kelenjer susu domba finn dorset difusikan dengan sel telur blackface
yang tanpa nukleus. Proses penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik,
sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar
susu dompa finn dorsat. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung
percobaan dan kemudian dipendahkan kedalam rahim domba blackface. Kemudian embrio
embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan finn dorset
IV. Kelebihan dan kekurangan

Manfaat:
1. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan
2. Mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul
3. Mengatasi infertilisasi
4. Teknik kloning merupakan alternatif untuk melestarikan hewan langka sehingga
keberadaan hewan langka dapat terus dipertahankan.
5. Teknik kloning membantu meningkatkan ketersediaan bahan pangan yang lebih
banyak dengan melakukan klonning pada hewan ternak.
6. Teknik kloning berperan dalam menghasilkan sel, jaringan, atau organ yang sesuai
untuk pengobatan akibat kelainan atau gangguan suatu fungsi organ.
7. Teknik kloning membantu menumbuhkan spesies baru yang bebas penyakit
keturunan.
8. Teknik kloning sangat berperan terhadap kemajuan bidang sains.
Kekurangan:

1. Anak hasil kloning rentan terhadap penyakit.


2. Usia anak hasil kloning lebih pendek dari anak yang dilahirkan langsung dari ibu.
3. Proses kloning mahal dan padat karya.
4. Proses kloning bisa gagal karena kontaminasi mikroba.
5. Tidak ada variasi genetik. Semua keturunannya rentan terhadap penyakit yang sama
atau faktor lingkungan lainnya.
V. Contoh
Domba dolly

Domba yang digunakan sebagai pendonor inti sel yaitu jenis domba Finn Dorset yang diambil sel
tubuh dari sel kelenjar mammae (memery cell) untuk menyediakan informasi genetik bagi
pengklonan. Sel yang diambil dari kelenjar mammae domba Finn Dorset dikondisikan di suatu
tempat untuk mengurangi nutrisinya agar menghentikan aktivitas sel yang akan diambil inti selnya
saja. Sedangkan, domba sebagai pendonor sel telur (ovum) yaitu domba Blackface yang dihilangkan
inti selnya dan terbentuk ovum tanpa nukleus. cara untuk menyatukan sel kelenjar mammae dari
domba Finn Dorset ini ke dalam ovum tanpa nukleus dari domba Blackface itu dengan sengatan
listrik yang membuat terbentuknya memberan sel telur sehingga keduanya bisa melakukan
penggabungan, dan kemudia bersatulah menjadi sel baru yang berisi inti sel somatis. Sel yang sudah
digabungkan kemudian dibiarkan berkembang menjadi emberio (blastokista) yang banyak. Kultur
embrio yang sudah berkembang diimplantasikan ke dalam rahim domba betina Surrogate Ewe yang
kemudian bunting selama 148 hari, dan lahirlah domba yang diberi nama Dolly sangat identik
dengan domba Finn Dorset.

Penemuan kloning domba Dolly ini sangat terkenal, dilakukan oleh ilmuan Skotlandia bernama Keith
Campbell, dimana teknologi kloning ini adalah teknik reproduksi tingkat tinggi di bidang rekayasa
genetika. Ketika yang biasanya hewan hanya bisa melakukan reproduksi dengan cara perkawinan
yang dicirikan dengan adanya rekombinasi gen dari proses fertilitas ovum dengan sperma, akan
tetapi pada proses kloning yang disebut juga dengan proses reproduksi vegetatif proses perkawinan
tersebut tidak ada. Individu baru yang dihasilkan dari proses kloning berasal dari bagian tubuh
tertentu, karena itu tidak adanya proses perkawinan, jika itu tidak ada maka proses fertilitas atau
rekombinasi perpaduan gen pun tidak ada. Oleh karena itu, hasil kloning akan identik dengan
induknya.

Anda mungkin juga menyukai