Anda di halaman 1dari 4

a.

Menurut Prof Subekti, SHHukum tentang diri seseorang ialah peraturan-


a. Menuruttentang
peraturan Prof Subekti, SHHukum
manusiasebagai tentang
subyek diri seseorang
dalam ialah peraturan-
hukum, peraturan-peraturan
peraturan tentang manusiasebagai
perihal kecakapan subyek dalam
untukmemiliki hak-hak hukum, peraturan-peraturan
dan kecakapan untuk bertindak
perihal kecakapan untukmemiliki itu
sendiri melaksanakanhak-haknya hak-hak dan kecakapan
serta hal-hal untuk bertindak
yang mempengaruhi
sendiri melaksanakanhak-haknya
kecakapan-kecakapan itu. itu serta hal-hal yang mempengaruhi
Tugas Resume Hukum Adat
kecakapan-kecakapan itu.
b. Menurut Prof. Mr. Dr. L.J Van ApeldoornHukum purusa adalah seluruh
Nama : Decky Hermawan
b. Menuruttentang
peraturan Prof. Mr. Dr. atau
purusa L.J Van ApeldoornHukum
subyek-subyek hukum.purusa
Hukum adalah seluruh
purusa memuat
Kelas : G
peraturan kewenangan
tentang purusa atau subyek-subyek hukum.
hukum(rechtsbevoegdheid) danHukum purusa memuat
kewenangan
NPM : B1A022389
peraturan
bertindak kewenangan hukum(rechtsbevoegdheid) dan kewenangan
(handelingsbevoegheid).
bertindak (handelingsbevoegheid).
B. PERIHAL ORANG DALAM HUKUM
B. PERIHAL ORANG DALAM HUKUM

Hukum Perorangan.
A .Istilah Hukum Perorangan

Oleh para pakar Sarjana Hukum, hukum perorangan (personen recht)


diartikandalam berbagai istilah, yaitu antara lain :

A. Prof. Dr.LJ Van Apeldoorn, memakai istilah “hukum purusa” untuk


istilah “personenrecht”.

B. Prof Soedirman Kartohadiprodjo, SH memakai istilah


“hukum pribadi”untukistilah “personenrecht”.

C. Prof. Subekti, memakai istilah “hukum tentang diri seseorang” untuk


istilah “personenrecht”.

Defenisi Hukum Perorangan

Sedangkan defenisi mengenai hukum perorangan (“personenrecht”) inimenurut


para pakar Sarjana Hukum tersebut, yaitu antara lain adalah :

a. Menurut Prof Subekti, SHHukum tentang diri seseorang ialah peraturan-


peraturan tentang manusiasebagai subyek dalam hukum, peraturan-peraturan
perihal kecakapan untukmemiliki hak-hak dan kecakapan untuk bertindak
sendiri melaksanakanhak-haknya itu serta hal-hal yang mempengaruhi
kecakapan-kecakapan itu.

b. Menurut Prof. Mr. Dr. L.J Van ApeldoornHukum purusa adalah seluruh
peraturan tentang purusa atau subyek-subyek hukum. Hukum purusa memuat
peraturan kewenangan hukum(rechtsbevoegdheid) dan kewenangan
bertindak (handelingsbevoegheid).

B. PERIHAL ORANG DALAM HUKUM

1.Manusia Sebagai Subyek Hukum.


Dalam dunia hukum, perkataan orang (persoon) berarti pembawa hak, yaitu
segala sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban, atau disebut juga dengan
Subyek Hukum. Sebagai pembawa hak, padanya dapat diberikan hak
(hakmenerima warisan, hak menerima hibah dan sebagainya) dan dapat
dilimpahkan kewajiban. Pada saat sekarang ini boleh dikatakan, bahwa setiap
manusia adalah pembawa hak (subyek hukum).Berlakunya seseorang sebagai
pembawa hak (subyek hukum), dimulai pada saatia dilahirkan dan berakhir pada
saat ia meninggal dunia. Terhadap hal ini terdapat suatu pengecualian, di mana
anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap sebagai telah
dilahirkan, apabila kepentingan si anak menghendakinya (Pasal 2 ayat 1
KUHPerdata). Ketentuan Pasal 2 ayat (1)KUHPerdata ini mempunyai arti
penting apabila dalam hal:

a. Perwalian oleh bapak atau ibu (Pasal 348 KUHPer)

b. Mewarisi harta peninggalan (Pasal 836 KUHPer).

c. Menerima wasiat dari pewaris (Pasal 899 KUHPer)d. Menerima hibah


(Pasal 1679 KUHPer).

Hukum Keluarga.
hukum keluarga dapat diartikan sebagai keseluruhan ketentuan atau
aturan-aturan yang mengenai hubungan hukum yang bersangkutan
dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan
(perkawinan, kekuasaan orang tua, perwalian, pengampuan, keadaan
tidak hadir).
Kekeluargaan sedarah adalah pertalian keluarga yang terdapat antara
beberapa orang yang mempunyai keluhuran yang sama. Kekeluargaan
karena perkawinan adalah pertalian keluarga yang terdapat karena
perkawinan antara seorang dengan keluarga sedarah dari istri
(suaminya).
Pengertian Hukum Keluarga itu ada bermacam-macam diantaranya :

1. Keluarga ialah kesatuan masyarakat kecil yang terdiri dari suami


istri dan anak yang berdiam dalam suatu rumah tangga.
2. Hukum keluarga ialah mengatur hubungan hukum yang
bersangkutan dngan kekeluargaan sedarah dan
perkawinan.
3. Jauh dekat hubungan darah mempunyai arti penting dalam
perkawinan, pewarisan dan perwakilan dalam keluarga.
Kekeluargaan disini terdapat dua macam, yang pertama di tinjau dari
hubungan darah dan yang kedua ditinjau dari hubungan perkawinan.
1. Kekeluargaan ditinjau dari hubungan darah atau bisa disebut
dengan kekeluargaan sedarah ialah pertalian keluarga yang
terdapat antara beberapa orang yang mempunyai keluhuran yang
sama.
2. Kekeluargaan karena perkawinan ialah pertalian keluarga yang
terdapat karena perkawinan antara seseorang dengan keluarga
sedarah dari istri (suaminya).

Sumber Hukum Keluarga


1. Sumber Hukum Keluarga tertulis:
a. Kaidah-kaidah hukum yang bersumber dari undang-
undang, yurisprodensi dan traktat.
b. KUHPerdata.
c. Peraturan perkawinan campuran.
d. UU No.32./1954 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.
2. Sumber Hukum Keluarga yang tidak tertulis:
a. Kaidah-kaidah yang timbul, tambah dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat.

Ruang Lingkup Hukum Keluarga


Ruang Lingkup Hukum Keluarga ini ada tiga bagian:
a. Perkawinan
b. Putusnya perkawinan
c. Harta benda dalam perkawinan
Secara luas Hukum Keluarga mencakup atas :
a. Keturunan
b. Kekuasaan orang tua
c. Perwalian
d. Pendewasaan
e. Pengampuan (Curatele)
f. Perkawinan

Anda mungkin juga menyukai