Anda di halaman 1dari 20

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Elektronik Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM:


MANUSIA DAN BADAN HUKUM

Dyah Hapsari Prananingrum


Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana,
Korespondensi: dyah.prananingrum@yahoo.com

Abstrak

Sebagai pihak yang dapat bertindak dalam hukum, subjek hukum memiliki kewenangan
hukum yang tidak dimiliki pihak lain. Ada dua katagori subjek hukum yaitu manusia dan
badan hukum. Manusia sebagai subjek hukum yang bersifat natural. Pertanyaan siapakah
manusia sehingga dia dapat menjadi subjek hukum, tidak dapat dijawab hanya dengan
satu kalimat. Esensi manusia sebagai salah satu dasar menjawabnya. Pertanyaan
selanjutnya adalah apakah badan hukum itu sehingga dia dapat berkedudukan sebagai
badan hukum. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh tulisan ini.

Kata-kata Kunci: Subjek Hukum; Manusia; Badan Hukum.

Abstract

As the parties that are capable to act under the law, legal subject possess particular capacity
that is not possessed by other entity. There are two categories of legal subjects, namely
human and legal entities. Humans as a legal subject that is natural. However, the question
of who is human as the legal subject can not be answered just in one sentence. The analysis
of human nature is one way to provide a substantial answer. The next question is what is
a legal entity so that it is regarded as a legal subject. These questions will be addressed
properly in this paper.

Key Words: Legal Subjects; Human; Legal Person.

73
74 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

PENDAHULUAN kekuasaan guna mendukung hak atau


rechtsvoegdheid.3
Istilah subjek hukum di kalangan
ahli hukum tidak seragam. Ada yang Menurut Sudikno Mertokusumo,
menggunakan istilah purusa hukum subjek hukum adalah segala sesuatu
(Oentari Sadino), awak hukum (St. K. yang dapat memperoleh hak dan
Malikul Adil), pribadi hukum (Soerjono kewajiban dari hukum. 4 Pendapat
Soekanto, Purnadi Purbacaraka) dan senada dikemukakan oleh Subekti yang
sebagainya.1 Subjek hukum atau purusa menyatakan menyatakan bahwa subjek
hukum menurut Apeldoorn adalah hukum adalah pembawa hak atau
segala sesuatu yang mempunyai subjek dalam hukum, yaitu orang. 5
kewenangan hukum atau Sementara dalam Back’s Law Dictionary
persoonlijkheid. Kewenangan hukum dirumuskan pengertian subjek hukum
tersebut merupakan kecakapan untuk sebagai:
menjadi pendukung subjek hukum yang
One that owes allegience and governed
diberikan oleh hukum objektif. 2
by his law. The natives of Great Britain
Pengertian subjek hukum atau are subjects of the British Government.
rechtssubject menurut Algra adalah Men in free governments are subjects as
setiap orang mempunyai hak dan well as citizens: as they enjoy rights and
franhises, as they bound to obey the law.6
kewajiban, yang menimbulkan
wewenang hukum (rechtsbevoegheid).
Istilah subjek hukum berasal dari
Wewenang hukum adalah kewenangan
bahasa Belanda yaitu rechtsubject atau
untuk menjadi subjek dari hak-hak.
subject of law dalam bahasa Inggris.
Secara umum rechtsubject diartikan
Subjek hukum dalam menjalankan
sebagai pendukung hak dan kewajiban
perbuatan hukum memiliki wewenang.
yaitu manusia dan badan hukum. 7
Wewenang subjek hukum terbagi
Dengan demikian subjek hukum adalah
menjadi dua. Pertama, wewenang untuk
segala sesuatu yang memiliki
mempunyai hak (rechts-bevoegdheid).
kewenangan hukum, penyandang hak
Kedua, wewenang untuk melakukan
dan kewajiban dalam perbuatan hukum.
(menjalankan) perbuatan hukum dan
Subjek hukum sangat terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
kecakapan secara hukum atau
Subjek hukum menurut Utrecht adalah
rechtsbekwaam, dan kewenangan dalam
suatu pendukung hak yaitu manusia
hukum atau rechtsbevoegd. Subjek
atau badan yang menurut hukum
hukum (legal subject) adalah setiap
berkuasa menjadi pendukung hak.
pembawa atau penyandang hak dan
Suatu subjek hukum mempunyai
1
Chidir Ali, Badan Hukum (Alumni 2005)14.
2
L.J.van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum (Pradnya Paramita 1983) 203.
3
E. Utrecht, Pengantar Dalam Hukum Indonesia (Universitas 1965) 234.
4
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar(Liberty 1988) 53.
5
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata (Pembimbing Masa1996) 19.
6
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary (West Publishing Co. 2000).
7
Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Indonesia (Prenada Media 2008) 40.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 75

kewajiban dalam hubungan-hubungan sebagai subjek hukum saat masih di


hukum. dalam kandungan, khususnya dalam
hukum waris? Realitas manusia pada
Baik manusia maupun badan dasarnya tidaklah cukup disebutkan
hukum semuanya mempunyai dalam satu rumusan kalimat. Dari
kewenangan menyandang hak dan sudut filsafati, manusia dapat
kewajiban, sehingga manusia dan badan disebutkan dalam 3 definisi, yaitu:
hukum disebut mempunyai kewenangan
hukum. Namun demikian dalam hal a. Definisi klasik menyatakan bahwa
tertentu, kewenangan dalam kaitannya manusia adalah hewan berbudi atau
dengan hak-hak yang lahir dari hukum animal rationale. Bukan berarti
orang dan hukum keluarga hanya dapat bahwa manusia itu sama dengan
dimiliki oleh subjek hukum orang dan hewan yang hanya ditambah dengan
tidak disandang oleh subjek hukum budi. Dalam aksi-reaksi biologis ada
badan hukum. Kewenangan hukum persamaan, walaupun hanya dalam
yang dimiliki orang perorang, pada suatu momen saja dari totalitas atau
kondisi tertentu yang merupakan keseluruhan. Namun dalam aksi-
pengecualian insidentil, seperti keadaan, reaksi psikologis, manusia dengan
tempat tinggal, umur, status dan hewan sama sekali berbeda.9
perbuatan seseorang. Hal ini sesuai b. Geist-in-welt;
dengan putusan Mahkamah Agung No. c. Manusia dipandang dari sudut
191/K/Sip/1962 (10 Oktober 1962) sungguh-sungguh sebagai barang di
yang berpendapat bahwa kemerdekaan dunia yang badani, oleh karena
seseorang, juga dalam bidang memiliki sifat-sifat badani juga;
keperdataan, tidak layak diberikan d. Esprit incarne. Manusia adalah roh
100%, sebab hal itu bertentangan yang telah menjelma menjadi daging.
dengan hukum.8 Maksudnya bahwa manusia betul-
betul bersifat jasmani, stoffelijk.10
PEMBAHASAN
Dengan demikian, berdasarkan
Esensi Manusia dan Manusia sebagai pandangan filsafati manusia di atas,
Subjek hukum dapat diketahui adanya kesatuan kata
dan artinya, bahwa manusia adalah
Manusia adalah pendukung hak dan
sekaligus jasmani dan rohani.
kewajiban. Oleh karena itu manusia
Keistimewaan manusia bila
adalah subjek hukum. Siapakah
dibandingkan dengan makhluk yang lain
manusia, sehingga demikian istimewa
adalah akal budi yang dimilikinya.
bila dibandingkan dengan makhluk
Manusia memiliki, menguasai dan
hidup yang lain, bahkan dinyatakan
8
Anwar Borahima, Kedudukan Hukum Yayasan di Indonesia, (Disertasi Doktor Universitas
Airlangga 2002) 27.
9
A. Sudiarja, Karya Lengkap Driyarkara: Esai-esai Filsafat Pemikiran yang Terlibat Penuh dalam
Perjuangan Bangsa (Gramedia Pustaka Utama2006) 146.
10
Ibid. 7.
76 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

memastikan dirinya sendiri. Kesadaran hukum yang dilakukan subjek hukum


tersebut merupakan kesempunaan yang tersebut.
tidak terdapat pada makluk lainnya.
Secara yuridis ada beberapa alasan
Notohamidjojo, menyatakan bahwa tentang manusia sebagai subjek hukum.
manusia meliputi objek, subjek dan Pertama, manusia mempunyai hak-hak
relasi. Manusia sebagai objek adalah subjektif. Kedua, kewenangan hukum
manusia dalam perwujudan lahiriah yang berarti kecakapan untuk menjadi
yang memiliki tubuh, mengisi suatu subjek hukum, yaitu sebagai pendukung
ruang sehingga dapat dicandra. Manusia hak dan kewajiban. Pada dasarnya
selain sebagai objek juga mewujudkan manusia mempunyai hak sejak dalam
subjek yang berarti mempunyai kandungan karena status sebagai
kehendak dan mengambil keputusan subjek hukum yang melekat pada
yang bebas. Manusia bukanlah subjek manusia adalah kodrat yang dibawa dari
yang berdiri sendiri, melainkan lahir sedangkan hukum hanya
senantiasa dalam perhubungan dengan mengakuinya saja. Pengecualian atas
kenyataan. Manusia bukan pula hak tersebut terdapat di dalam Pasal 2
kebebasan saja, namun kebebasan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
dalam tanggung jawab. Manusia hidup (KUH Perdata) yang mengatur bahwa
dalam hubungan timbal-balik dengan anak yang ada dalam kandungan
lingkungannya, dan masyarakatlah seorang perempuan dianggap telah lahir,
lingkungan di mana manusia hidup. setiap kali kepentingan si anak
Dengan demikian, hakikat manusia menghendakinya. Bila telah mati
dapat dilukiskan sebagai objek-subjek- sewaktu dilahirkan, dia dianggap tidak
relasi.11 pernah ada. Pengecualian atas hak ini
disebut dikenal dengan fiksi hukum.
Pada dasarnya setiap manusia atau Tidak semua manusia mempunyai
natuurliijk persoon memiliki kecakapan kewenangan dan kecakapan untuk
kecuali undang-undang menyatakan melakukan perbuatan hukum, adapun
lain. Anak yang masih di bawah umur, orang yang dapat melakukan perbuatan
orang yang dinyatakan pailit dan orang hukum adalah orang yang cakap
yang di bawah pengampuan adalah menurut hukum. Sedangkan orang-
mereka yang tidak memiliki kecakapan orang yang tidak cakap melakukan
untuk melakukan perbuatan hukum. perbuatan hukum adalah orang yang
Kewenangan subjek hukum sangat belum dewasa, orang yang ditaruh di
terkait dengan kewenangan yang bawah pengampuan, seorang wanita
dimiliki-nya berdasarkan peraturan yang bersuami (Pasal 1330 KUH
yang ada. Masalah kecakapan dan Perdata).
kewenangan dalam hukum sangat
terkait dengan sah tidaknya perbuatan

11
O. Notohamidjojo, Demi Keadilan dan Kemanusiaan (BPK Gunung Mulia1973) 9.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 77

Dari sudut pandang hukum, Namun pendapat ini tidaklah tepat,


menurut Paul Scholten, pengertian karena:
manusia adalah orang atau persoon
dalam hukum yang mengandung 2 dalil a. Kewenangan hukum bukanlah sifat
yaitu: bawaan manusia, melainkan kualitet
a. Manusia dalam hukum sewajarnya yang diberikan oleh hukum positif;
diakui sebagai yang berhak atas hak- b. Kualitas itu hanya dapat diberikan
hak subjektif dan sewajarnya diakui kepada manusia. Jadi apa yang
sebagai pihak atau pelaku dalam disebut purusa hukum bukanlah
hukum objektif. Di sini perkataan purusa yang sebenarnya.14
manusia mempunyai nilai etis.
Hukum Indonesia mengakui setiap
Persoalannya hal ini juga menjadi
manusia sebagai subjek hukum. Hal ini
dasar arti dalil yang ke 2, yaitu:
tampak dalam Pasal 1 ayat (1) KUH
b. Dalam hukum positif yang
Perdata yang menyatakan bahwa
merupakan persoon adalah subjek
menikmati hak-hak kewargaan tidak
hukum, mempunyai kewenangan.
tergantung pada hak-hak kenegaraan.
Dalil ini mengandung petunjuk di
Pengaturan ini mengandung makna
mana tempat manusia dalam sistem
bahwa status sebagai warga (yang
hukum dan dengan demikian
memiliki makna sebagai subjek hukum)
dinyatakan suatu kategori hukum.12
tidak digantungkan pada syarat tertentu
Menurut Apeldoorn, pengertian yang ditetapkan oleh negara. Pengakuan
orang dalam artian yuridis adalah setiap manusia sebagai subjek hukum tersebut
orang yang mempunyai wewenang dimulai sejak manusia di dalam
hukum. Kewenangan hukum adalah kandungan (bila kepentingannya
sifat yang diberikan oleh hukum yaitu menghendaki demikian), sampai dengan
kecakapan untuk menjadi subjek manusia tersebut mati. Pengaturan
hukum. Lebih lanjut Apeldoorn Pasal 1 KUH Perdata selaras dengan apa
berpendapat bahwa hanya manusia yang diatur dalam Pasal 2 dan 3 KUH
yang dapat memiliki hak-hak subjektif, Perdata. Pasal 2 KUH Perdata
artinya kewenangan dan kewajiban.13 menyatakan bahwa anak yang ada
dalam kandungan seorang perempuan
Subjek hukum manusia sering juga dianggap telah lahir, setiap kali
disebut sebagai subjek kodrati atau kepentingan si anak menghendakinya.
purusa kodrat karena pada kodratnya Bila telah mati sewaktu dilahirkan, dia
manusia adalah subjek hukum, dianggap tidak pernah ada. Adapun
sehingga sangat berbeda dengan subjek Pasal 3 KUH Perdata menyatakan bahwa
hukum lainnya yang mendapatkan tiada suatu hukuman pun yang
kewenangan hukum dari hukum positif.

12
Chidir Ali, Op.Cit. 6.
13
L.J. van Apeldoorn,Op.Cit. 203.
14
Ibid. 204.
78 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

mengakibatkan kematian perdata, atau Purbacaraka dan Soerjono Soekanto


hilangnya segala hak-hak kewargaan. berpendapat sebagai berikut:

Badan Hukum sebagai Subjek Hukum Dalam menejermahkan zadelijk


lichaam menjadi badan hukum, lichaam
Selain manusia yang secara kodrati itu benar terjemahannya badan, tetapi
merupakan subjek hukum, hukum juga hukum sebagai terjemahan zadelijk itu
mengakui eksistensi badan hukum atau salah, karena arti sebenarnya susila.
rechtspersoon sebagai badan hukum, Oleh karena itu, istilah zadelijk lichaam
yang berkedudukan sebagai pendukung dewasa ini sinonim dengan rechtpersoon,
hak dan kewajiban. Badan-badan dan maka lebih baik kita gunakan pengertian
perkumpulan-perkumpulan itu dapat itu dengan terjemahan pribadi hukum.18
memiliki kekayaan sendiri, ikut serta
dalam lalu lintas hukum dengan Dalam peraturan di Indonesia,
perantaraan pengurusnya, dapat istilah yang resmi digunakan adalah
digugat dan menggugat di muka badan hukum, istilah ini dapat
pengadilan. Badan-badan atau ditemukan dalam peraturan perundang-
perkumpulan tersebut dinamakan undangan berikut:
Badan Hukum (rechtpersoon) yang
berarti orang (persoon) yang diciptakan a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
oleh hukum. 15 Rechtspersoon biasa 1960 tentang Peraturan Pokok
disebut sebagai badan hukum yang Agraria;
merupakan persona ficta atau orang b. Peraturan Pemerintah Peng-ganti
yang diciptakan oleh hukum sebagai Undang-Undang Nomor 19 Tahun
persona.16 1960 tentang Bentuk-Bentuk Usaha
Negara;
Burgelijk Wetboek meng-gunakan c. Undang-Undang Nomor 19 Tahun
istilah rechtpersoon yaitu pada saat 2003 tentang Badan Usaha Milik
diadakannya pengaturan tentang Negara;
kanak-kanak (kinderwetten). Menurut d. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Pasal 292 Ayat (2) dan Pasal 302 Buku I 2007 tentang Perseroan Terbatas,
BW serta sejak diadakannya buku Titel dan sebagainya.
10 Buku III BW (lama) pada tahun 1838
terdapat banyak ketentuan tentang apa Terjadi banyak perdebatan mengenai
yang dimaksud dengan rechtpersonen bagaimana badan hukum dapat menjadi
tetapi istilah yang digunakan adalah subjek hukum dan memiliki sifat-sifat
zedelijk lichaam (badan susila). 17 subjek hukum seperti manusia. Banyak
Mengenai istilah ini, Purnadi sekali teori yang ada dan digunakan
dunia akademis untuk menjelaskan hal

15
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum (Balai Pustaka 1989) 216.
16
Sri Soedewi Maschun Sofwan dalam Chidir Ali,Op.Cit. 19.
17
Ibid. 14.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 79

tersebut, namun demikian menurut Berdasarkan Pasal 1654 KUH


Salim, teori yang paling berpengaruh Perdata, badan hukum didefinisikan
dalam hukum positif adalah teori sebagai semua perkumpulan yang sah
konsensi yang pada intinya adalah seperti halnya dengan orang-
mengajarkan bahwa badan hukum orang preman, berkuasa melakukan
dalam negara tidak dapat memiliki tindakan-tindakan perdata, dengan
kepribadian hukum yaitu hak dan tidak mengurangi peraturan-peraturan
kewajiban dan harta kekayaan kecuali umum, dalam mana kekuasaan itu telah
di perkenankan oleh hukum dalam hal diubah, dibatasi atau ditundukkan pada
ini berarti negara sendiri.19 acara-acara tertentu. Sebelumnya dalam
Pasal 1653 KUH Perdata diatur
Dalam kepustakaan berbahasa berkaitan dengan perkumpulan adalah
Inggris, istilah badan hukum seringkali selainnya perseroan yang sejati oleh
disebut dengan istilah-istilah: legal undang-undang diakui pula
entity, juristic person, atau artificial perhimpunan orang sebagai
person. Black’s Law Dictionary perkumpulan, baik yang diadakan atau
mendefinisikan artificial person sebagai diakui sebagai demikian oleh kekuasaan
“persons created and devised by human umum, maupun yang diterima sebagai
laws for the purposes of society and diperbolehkan, atau telah didirikan
government, as distinguished from untuk suatu maksud tertentu yang tidak
natural person.” Sementara legal entity bertentangan dengan undang-undang
didefinisikan sebagai “an entity, other atau kesusilaan. Dengan demikian
than natural person, who has sufficient berdasarkan Pasal 1653 Bab Kesembilan
existence in legal contemplation that it can dari Buku Ketiga KUH Perdata, ada 3
function legally, be sued or sue and make macam perkumpulan yaitu:
decisions through agents as in the case
of corporation.”20 Lebih lanjut Black’s Law a. Perkumpulan yang diadakan oleh
Dictionary, memberikan pengertian legal kekuasaan umum;
entity sebagai: “(a) body, other than a b. Perkumpulan yang diakui oleh
natural person, that can function legally, kekuasaan umum;
sue or be sued, and make decisions c. Perkumpulan yang diperkenankan
thorugh agents.” 21 Sedangkan legal atau untuk suatu maksud tertentu
person diartikan sebagai “an entity such tidak berlawanan dengan undang-
as corporation, created by law given undang atau kesusilaan.
certain legal rights and duties of a human
Pasal 1653 KUH Perdata tersebut
being; a being,real or imaginary, who for
merupakan landasan yuridis
the purpose of legal reasoning is treated
keberadaan badan hukum baik badan
more or less as a human being.”22

18
Purnadi Purbacarakadalam Chidir Ali, Ibid. 17.
19
Salim H.S., Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW) (Sinar Grafika2005).
20
Henry Campbell Black, Op.Cit. 726.
21
Bryan A. Garner, Black’s Law Distionary (West Publishing Co. 2009) 976.
22
Ibid. 1178.
80 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

hukum publik maupun privat, meskipun Menurut Utrecht, badan hukum


tidak secara tegas mengaturnya. merupakan setiap pendukung hak yang
tidak berjiwa atau bukan manusia.24
Pada umumnya, ahli hukum tidak Menurut Sudikno Mertokusumo, badan
sependapat dengan menempatkan hukum adalah organisasi atau kelompok
pengaturan badan hukum di dalam manusia yang mempunyai tujuan
Buku III KUH Perdata. Badan hukum tertentu yang dapat menyandang hak
yang pada dasarnya merupakan subjek dan kewajiban.25 Menurut Subekti badan
hukum tidak tepat dimasukkan dalam hukum adalah suatu badan atau
hukum perikatan, walau sebagian dari perkumpulan yang dapat memiliki hak-
badan hukum tersebut lahir dari hak melakukan perbuatan seperti
perjanjian. Namun demikian tidak tepat seorang manusia, serta memiliki
pula bila badan hukum yang merupakan kekayaan sendiri yang dapat digugat
subjek hukum diatur bersama-sama atau menggugat di depan hakim.26
dengan subjek hukum manusia. Badan
hukum merupakan persoon karena Dengan demikian rechts-persoon
hukum dan struktur badan hukum yang atau badan hukum adalah orang yang
menopang eksistensi badan hukum diciptakan oleh hukum dan mampu
adalah struktur hukum, berbeda dengan melakukan perbuatan-perbuatan
manusia yang struktur manusia sama hukum yang memiliki kekayaan sendiri.
sekali bukan persoalan hukum. Pengertian mengenai badan hukum yang
lebih lengkap dapat ditemukan dari
Berikut adalah beberapa pendapat pendapat Molengraaff. Badan hukum
tentang pengertian badan hukum. menurut Molengraaff merupakan hak
Menurut Apeldoorn, yang dimaksud dan kewajiban dari para anggotanya
dengan purusa hukum (badan hukum) secara bersama-sama, dan didalamnya
adalah: terdapat harta kekayaan bersama yang
tidak dapat dibagi-bagi. Setiap anggota
a. Tiap-tiap persekutuan manusia,
tidak hanya menjadi pemilik sebagai
yang bertindak dalam pergaulan
pribadi untuk masing-masing bagiannya
hukum seolah-olah ia suatu purusa
dalam satu kesatuan yang tidak dapat
yang tunggal;
dibagi-bagi itu, tetapi juga sebagai
b. Tiap-tiap harta dengan tujuan yang
pemilik bersama untuk keseluruhan
tertentu, tetapi dengan tiada yang
harta kekayaan, sehingga setiap pribadi
empunya, dalam pergaulan hukum
anggota adalah juga pemilik harta
diperlakukan seolah-olah ia sesuatu
kekayaan yang terorganisasikan dalam
purusa (yayasan).23
badan hukum itu.27

23
L.J. van Apeldoorn, Op.Cit. 205.
24
E. Utrecht, Op.Cit. 236.
25
Sudikno Mertokusumo, Op.Cit. 53.
26
Subekti, Op.Cit. 48.
27
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi (Sekjen
dan Kepaniteraan MKRI2006) 69.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 81

Oentarid Sadino menterjemahkan Menurut Rochmat Soemitro, badan


buku L.J. van Apeldoorn yang berjudul hukum atau rechtspersoon adalah suatu
Inleiding tot de Studie van het badan atau perkumpulan yang dapat
Nederlandse Recht (Pengantar Ilmu mem-punyai harta, hak, serta kewajiban
Hukum) tentang masalah subjek hukum seperti orang-orang pribadi.30 Wirjono
menerjemahkannya dalam bahasa Prodjodikoro menyatakan badan hukum
Indonesia sebagai berikut: sebagai badan di samping manusia
perseorangan yang dianggap dapat
Walaupun demikian, ajaran hukum dan bertindak dalam hukum dan yang mem-
kini juga undang-undang mengakui
adanya purusa atau subjek hukum yang
punyai hak-hak, kewajiban-kewajiban
lain dari manusia. Untuk dan hubungan hukum dengan orang
membedakannya, manusia disebut lain maupun badan lain.31
purusa kodrat (natuurlijke personen)
yang lain purusa hukum. Akan tetapi
ini tidak berarti, bahwa purusa yang
Sri Soedewi Maschun Sofwan
demikian itu juga benar-benar terdapat. mengartikan badan hukum sebagai
Itu hanya berarti, bahwa sesuatu yang kumpulan dari orang-orang yang
bukan purusa atau tidak dapat
merupakan purusa, diperlaku-kan
bersama-sama mendirikan suatu badan
seolah-olah ia adalah suatu purusa. (per-himpunan) dan kumpulan harta
Istilah purusa kodrat dan purusa kekayaan yang ditersendirikan untuk
hukum bersandar pada pandangan
(yang berasal dari ajaran hukum kodrat)
tujuan tertentu. Kedua-duanya
bahwa menurut kodratnya manusia merupakan badan hukum. 32 Tidak
adalah subjek hukum dan yang lain- terlalu jauh berbeda dengan pendapat
lainnya memperoleh kewenangan
Sri Soedewi tersebut di atas, adalah
hukumnya dari hukum positif...28
pendapat yang dikemukakan oleh J.J.
Menurut Logemann, badan hukum Dormeiner yang membagi 2 pengertian
adalah suatu personifikasi atau badan hukum, yaitu:
bestendigheid (perwujudan,
a. Persekutuan orang-orang, yang di
penjelmaan), hak-kewajiban hukum
dalam pergaulan hukum bertindak
organisasi (orgnisatie recht) yang
selaku seorang saja; dan
menentukan struktur internal
b. Yayasan, yaitu suatu harta atau
(inneelijkstruktuur) dari personifikasi
kekayaan yang dipergunakan untuk
itu.29
suatu maksud yang tertentu.

28
Chidir Ali, Op.Cit. 6.
29
Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang (Alumni 2005) 128-129.
30
Rochmat Soemitro,Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf (Eresco1993) 10.
31
Man S. Sastrawidjaja,Loc.Cit.
32
Sri Soedewi Maschun Sofwan dalam Chidir Ali, Op.Cit. 19.
33
Ibid. 21.
34
R. Ali Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan Perkumpulan, Koperasi,
Yayasan, Wakaf (Penerbit Alumni 2001) 50.
35
Chidir Ali,Op.Cit. 17.
36
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perdata (Penerbit Sumur1966) 84.
82 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

Yayasan itu digunakan sebagai pengadilan. Kondisi ini membawa


oknum.37 konsekuensi bahwa keberadaan dan
ketidak-beradaannya sebagai badan
Berdasarkan pendapat-pendapat hukum tidak bergantung pada kehendak
para ahli hukum mengenai badan sendiri atau anggotanya melainkan
hukum di atas dapat diketahui bahwa ditentukan oleh hukum.
tidak ada keraguan sedikitpun mengenai
kedudukan badan hukum sebagai Berdasarkan pendapat dari para ahli
subjek hukum, karena badan hukum tentang kriteria badan hukum yang telah
merupakan lembaga yang independen, dipaparkan di atas, maka dapat
penyandang hak dan kewajiban, serta disusunlah unsur-unsur badan hukum
dapat bertindak di depan hukum. adalah sebagai berikut:
Implikasi hukum dari independen atau
kemandirian tersebut, bahwa a. Adanya pemisahan harta kekayaan
keberadaan badan hukum tersebut antara pendiri dengan badan
tidak digantungkan pada kehendak hukum;
pendiri atau organ namun ditentukan b. Mempunyai harta kekayaan
oleh hukum. Dalam pengertian pokok, tertentu;
apa badan hukum itu adalah segala c. Memiliki kepentingan tertentu;
sesuatu yang berdasarkan tuntutan d. Memiliki organ yang menjalankan
kebutuhan masyarakat yang demikian badan hukum;
itu oleh hukum diakui sebagai e. Adanya managemen yang teratur.
pendukung hak dan kewajiban.
Unsur-unsur inilah yang dapat
Dalam badan hukum terdapat 2 ditemukan dalam suatu badan hukum,
(dua) unsur penting yang harus serta dapat digunakan untuk
diperhatikan. Pertama, dapat membedakan badan hukum dengan
dipisahkannya hak dan kewajiban bukan badan hukum.
badan hukum dari hak dan kewajiban
Ajaran para ahli hukum berkaitan
anggota badan hukum. Kedua, organ
dengan badan hukum dapat dipaparkan
badan hukum dapat berganti-ganti
sebagai berikut. Menurut Scholten
namun demikian badan hukum tetap
badan hukum haruslah memenuhi
ada. Dengan demikian badan hukum
unsur-unsur:
merupakan penyandang hak dan
kewajibannya sendiri sebagai subjek a. Mempunyai harta kekayaan sendiri,
hukum yang memiliki status yang yang berasal dari suatu perbuatan
dipersamakan dengan orang perorangan hukum pemisahan;
sebagai subjek hukum. Sebagai b. Mempunyai tujuan tertentu sendiri;
implikasinya, badan hukum dapat c. Mempunyai alat perlengkapan atau
digugat maupun menggugat di organisasi.

37
Nindyo Pramono, Persembahan Kepada Sang Maha Guru, Seputar Hukum Bisnis (FH-UGM 2007)
114.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 83

Menurut Ali Rido, untuk a. Adanya benda kekayaan yang


menentukan kriteria sebagai badan terpisah dari orang perseorangan
hukum, doktrin memberikan syarat yang bertindak;
sebagai berikut: b. Adanya kepentingan yang bukan
kepentingan orang perseorangan,
a. Adanya harta kekayaan yang melainkan kepentingan suatu
terpisah; golongan orang-orang, dan
b. Mempunyai tujuan tertentu; c. Bersifat atau memiliki tujuan untuk
c. Mempunyai kepentingan; berdiri dalam waktu yang lama.40
d. Adanya organisasi yang teratur. 38
Menurut Nindyo Pramono, unsur
Sedangkan menurut Soenawar
yang terdapat dalam badan hukum
Soekowati, badan hukum harus
adalah kehendak dan kedudukan yang
memenuhi unsur-unsur:
mandiri (persona standi in judicio), serta
kekayaan yang terpisah dari badan
a. Ada harta kekayaan yang terpisah,
hukum. 41
lepas dari kekayaan anggota-
anggotanya (penulis: pendiri);
Berdasarkan pendapat dari para ahli
b. Adanya kepentingan yang diakui dan
tersebut di atas dapat disimpulkan,
dilindungi oleh hukum, serta bukan
bahwa pemisahan harta kekayaan
kepentingan satu atau beberapa
antara kekayaan pendiri dan kekayaan
orang saja;
badan hukumnya menjadi salah satu
c. Kepentingan tersebut haruslah
persyaratan yang mutlak ditemukan
panjang (stabil);
dalam suatu badan hukum. Kekayaan
d. Harus dapat ditunjukkan suatu
badan hukum inilah yang digunakan
harta kekayaan yang tersendiri, yang
oleh badan hukum untuk memenuhi
tidak saja untuk objek tuntutan
tanggung jawabnya sebagai subjek
tetapi juga sebagai upaya
hukum. Syarat lain yang menjadi
pemeliharaan kepentingan-
perhatian para ahli yaitu adanya tujuan
kepentingan badan hukum yang
tertentu yang dimiliki oleh badan
terpisah dari kepentingan angggota-
hukum. Tujuan inilah yang menjadi
anggotanya (penulis: pendiri).39
alasan badan hukum didirikan dan terus
eksis, dan bila tujuan dari badan hukum
Wirjono Projodikoro, menjelaskan
telah tercapai maka berakhirlah badan
kriteria atau ukuran untuk menjelaskan
hukum tersebut. Syarat organisasi
badan hukum adalah:
menjadi satu syarat yang tidak kalah
penting bila dibandingkan dengan badan
hukum yang lain. Di dalam organisasi

38
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit. 71.
39
E. Utrecht,Op.Cit. 237-238.
40
L.J. van Apeldoorn, Op.Cit. 206.
41
Sri Soedewi Masjchun Sofwan dalam Anwar Borahima, Op.Cit. 45.
84 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

akan dapat ditemukan organ badan dan kewajiban, badan hukum diakui
hukum, pembukuan walaupun mungkin eksistensinya. Berdasarkan Pasal 1653
sangat sederhana, dan kesinambungan KUH Perdata, terdapat 4 jenis badan
dalam beraktivitas. Dengan demikian hukum yaitu:
walaupun badan hukum hanya
didirikan oleh satu orang saja dalam a. Badan hukum yang didirikan oleh
badan hukum akan ditemukan Pemerintah. Termasuk dalam
organisasi walaupun sangat sederhana. kategori badan hukum ini adalah
badan hukum publik seperti
Setiap badan hukum yang dapat provinsi, kabupaten, kota dan lain
dikatakan mampu bertanggungjawab sebagainya;
(recht-bevoegheid) secara hukum, harus b. Badan hukum yang diakui oleh
memiliki empat unsur pokok, yaitu: Pemerintah, misalnya gereja atau
badan keagamaan lainnya;
a. Harta kekayaan yang terpisah dari c. Badan hukum yang diijinkan oleh
kekayaan subjek hukum yang lain; Pemerintah;
b. Mempunyai tujuan ideal tertentu d. Badan hukum yang didirikan oleh
yang tidak bertentangan dengan pihak swasta atau partikelir.
peraturan perundang-undangan;
c. Mempunyai kepentingan sendiri Namun demikian, dari beberapa
dalam lalu lintas hukum; pendapat ahli dapat dikemukakan jenis-
d. Ada organisasi kepengurusannya jenis badan hukum yang berbeda satu
yang bersifat teratur menurut dengan yang lain. Utrecht menyatakan
peraturan perundang-undangan bahwa dalam pergaulan hukum terdapat
yang berlaku dan peraturan bermacam-macam badan hukum, yaitu:
internalnya sendiri.42
a. Perhimpunan yang dibentuk dengan
Sebagaimana layaknya subjek hukum, sengaja dan sukarela oleh orang
badan hukum mempunyai kewenangan yang bermaksud memperkuat
melakukan perbuatan hukum seperti kedudukan ekonomis mereka,
halnya orang, akan tetapi perbuatan memelihara kebudayaan, mengurus
hukum itu hanya terbatas pada bidang soal-soal sosial dan sebagainya;
hukum harta kekayaan. Mengingat b. Persekutuan orang yang ada kerena
wujudnya adalah badan atau lembaga, perkembangan faktor-faktor sosial
maka dalam mekanisme dan politik dalam sejarah. Termasuk
pelaksanaannya badan hukum dalam badan hukum ini adalah
bertindak dengan perantara pengurus- negara, provinsi, kabupaten, dan
pengurusnya. desa;
c. Organisasi yang didirikan
Sebagai subjek hukum yang berdasarkan undang-undang, tetapi
berkedudukan sebagai pendukung hak

42
Chidir Ali, Op.Cit. 57-66.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 85

bukan perhimpunan yang termasuk hukum privat.46Menurut sementara ahli


dalam huruf a; hukum, badan hukum yang didirikan
d. Yayasan.43 oleh penguasa (negara), merupakan
badan hukum publik dan mempunyai
Apeldoorn membagi badan hukum wewenang publik. Pendapat ini
menjadi 3 jenis, sebagai berikut: didasarkan pada ketentuan Pasal 1653
KUH Perdata menyatakan bahwa badan
a. Perhimpunan yaitu persekutuan-
hukum yang didirikan dengan undang-
persekutuan yang hidupnya timbul
undang. Pendapat ini mendapatkan
dari penggabungan secara sukarela
tentangan dari Soenawar Soekowati
dari purusa-purusa pribadi yang
yang beranggapan bahwa tidak semua
berdasarkan perjanjian dan
badan hukum yang didirikan
bertindak seolah-olah adalah suatu
berdasarkan hukum publik tersebut
purusa;
merupakan badan hukum publik serta
b. Persekutuan yang tidak didirikan
memiliki wewenang publik dan ber-
oleh purusa-purusa khususnya,
kebalikan dengan hal itu maka masuk
melainkan tumbuh secara historis,
kategori badan hukum privat. Badan
seperti negara, propinsi dan
hukum yang didirikan dengan
sebagainya;
mendasarkan pada hukum privat, pada
c. Persekutuan yang didirikan oleh
stelsel hukum tertentu, badan tersebut
kekuasaan umum seperti
miliki kewenangan publik.
waterschappen.44
Menurut Chidir Ali kriteria suatu
Sri Soedewi Masjchun Sofwan membagi
badan hukum dapat dinyatakan sebagai
badan hukum menjadi 2 bagian.
badan hukum publik adalah sebagai
Pertama, badan hukum ketatanegaraan
berikut:
yang meliputi: (1) Daerah otonom,
sebagai contoh: Propinsi, Kabupaten; (2) a. Dilihat dari cara pendiriannya yang
Lembaga-lembaga, Majelis, Bank-bank. didirikan berdasarkan konstruksi
Kedua, badan hukum keperdataan yang hukum publik, yaitu didirikan oleh
meliputi: (1) Zadelijk lichaam; (2) penguasa (negara) dengan undang-
Yayasan; (3) Badan-badan hukum yang undang atau peraturan-peraturan
termasuk dalam hukum dagang.45 lainnya;
b. Lingkungan kerjanya, apakah dalam
Secara sederhana pembagian badan
melaksanakan tugasnya umumnya
hukum, dikemukakan oleh Chidir Ali,
dengan publik/umum dengan tidak
yang membagi badan hukum menjadi 2
melakukan perbuatan-perbuatan
bagian menurut golongan hukum yaitu
hukum perdata pada umumnya
golongan hukum publik dan golongan

43
Ibid. 62.
44
Ibid.
45
Jimly Asshidiqie, Op.Cit. 69.
46
Ibid. 68.
86 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

seperti halnya badan-badan hukum b. Perseroan Terbatas, diatur dalam UU


privat; No. 40 tahun 2007;
c. Kewenangan yang dimiliki, bahwa c. rederji, diatur dalam Pasal 323 Kitab
badan hukum publik memiliki Undang-Undang Hukum Dagang
kewenangan untuk membuat (KUH Dagang);
keputusan, ketetapan atau d. kerkgenootschappen, diatur dalam
peraturan yang mengikat umum.47 Stb. 1927-156;
e. koperasi, diatur dalam Undang-
Adapun macam badan hukum Undang Nomor 5 Tahun 1992
publik ini dapat dilihat dari badan tentang Perkoperasian;
hukum publik yang memiliki teritorial f. yayasan, dan lain-lain.
dan badan hukum publik yang tidak
memiliki teritorial. Dua macam badan Selanjutnya untuk membedakan
hukum publik tersebut selanjutnya antara badan hukum publik dengan
dapat dijelaskan sebagai berikut. badan hukum privat atau perdata
Pertama, badan hukum yang sebagaimana telah dipaparkan di atas,
mempunyai teritorial. Suatu badan dapat dengan memperhatikan hal-hal
hukum itu pada umumnya harus berikut di bawah ini:
memperhatikan atau menyelenggarakan
kepentingan mereka yang tinggal di a. Pembedaan badan hukum publik
dalam daerah atau wilayahnya. Kedua, dan privat tersebut dapat dilihat
badan hukum yang tidak mempunyai melalui prosedur pendiriannya,
teritorial. Suatu badan hukum yang artinya badan hukum publik itu
dibentuk oleh yang berwajib hanya diadakan dengan konstruksi hukum
untuk tujuan tertentu saja. publik yaitu didirikan oleh penguasa
dengan undang-undang atau
Adapun badan hukum perdata peraturan-peraturan lainnya.
merupakan badan hukum yang Perbedaan tersebut terletak pada
didirikan atas pernyataan kehendak dari bagaimana cara pendiriannya badan
orang-perorangan. Badan hukum publik hukum tersebut, seperti yang diatur
dimungkin-kan mendirikan badan di dalam Pasal 1653 KUHPerdata
hukum perdata seperti yayasan, yaitu ada tiga macam, yakni:
Perseroan Terbatas dan lain sebagainya.
- badan hukum yang diadakan
Badan hukum perdata yang diatur
oleh kekuasaan umum
dalam peraturan perundang-undangan
(Pemerintah atau Negara).
yang dapat disebutkan di bawah ini:
- badan hukum yang diakui oleh
a. perkumpulan (vereniging), diatur kekuasaan umum.
dalam Pasal 1653 KUHPerdata, Stb. - badan hukum yang
1870-64, dan Stb. 1939-570; diperkenankan dan yang

47
Chidir Ali, Op.Cit. 33.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 87

didirikan dengan tujuan tertentu berkedudukan sebagai subjek hukum


yang tidak bertentangan dengan secara kodrati. Ketiadaan karak-teristik
undang-undang atau kesusilaan tersebut berimplikasi bahwa badan
(badan hukum dengan hukum tidak dapat menjalankan
konstruksi keperdataan). fungsinya sebagai subjek hukum.
b. Pembedaan badan hukum privat Problematika yang dihadapi oleh badan
dengan badan hukum publik dapat hukum tersebut yang pada akhirnya
dilihat dari siapa pendiri dari badan menghadirkan teori-teori badan hukum.
hukum tersebut. Badan hukum Teori-teori badan hukum yang
perdata adalah badan hukum yang berkembang adalah sebagai berikut.48
didirikan oleh perseorangan,
sedangkan pada badan hukum a. Teori Fiksi, teori ini dikemukakan
publik ialah badan hukum yang oleh Frederich Carl von Savigny pada
diadakan oleh kekuasaan umum. permulaan abad 19. Teori ini
c. Perbedaan dengan melihat menyatakan bahwa badan hukum
lingkungan kerjanya, yaitu apakah adalah suatu abstraksi, bukan
dalam melaksanakan tugasnya merupakan sesuatu yang konkrit.
badan hukum itu pada umumnya Hukum memberikan kepada subjek
dengan publik atau melakukan hukum hak-hak suatu kekuasaan
perbuatan-perbuatan hukum dan menimbulkan kehendak
perdata. berkuasa (wilsmacht). Adapun badan
d. Mengenai wewenangnya, yaitu hukum hanyalah buatan negara
apakah badan hukum yang didirikan yang sebenarnya tidak ada tetapi
oleh penguasa itu diberi wewenang orang menghidupkannya dalam
untuk membuat keputusan, bayangannya untuk menerangkan
ketetapan atau peraturan yang sesuatu hal. Adapun yang menjadi
mengikat umum. Jika ada wakil-wakil dalam melakukan
wewenang publik, maka ia adalah perbuatan adalah manusia yang ada
badan hukum publik. dalam badan hukum tersebut. Oleh
sebab itu teori ini dikenal sebagai
Secara alamiah, badan hukum tidak teori fiksi.
dapat berkedudukan sebagai subjek b. Teori Organ, teori ini dikemukakan
hukum. Hal ini dikarenakan badan oleh Otto von Gierke (1841-1921).
hukum tidak memiliki kehendak, tidak Badan hukum itu seperti manusia,
dapat bertindak dan tidak dapat hadir menjadi penjelmaan yang benar-
atau ada seperti halnya karak-teristik benar dalam pergaulan hukum.
yang dapat ditemukan pada orang Teori organ memandang badan
seperti yang telah dikemukakan di atas. hukum sebagai suatu yang nyata
Karakteristik tersebut yang (reliteit) bukan fiksi, pandangan ini
mengakibatkan orang dapat diikuti oleh L.C. Polano. Menurut

48
Chatamarrasdjid, Badan Hukum Yayasan (Citra Aditya Bakti2002).
88 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

teori organ badan hukum Badan hukum menurut teori


merupakan een bestaan, dat hun kekayaan bertujuan bukanlah terdiri
realiteit dari konstruksi yuridis dari anggota-anggota yang
seolah-olah sebagai manusia yang merupakan subjek hukum, namun
sesungguhnya dalam lalu lintas badan hukum ini terdiri atas harta
hukum yang juga mempunyai kekayaan tertentu yang terlepas dari
kehendak sendiri yang dibentuk yang memegangnya atau
melalui alat-alat kelengkapannya onpersoonlijk. Sehingga dapat
yaitu pengurus dan anggotanya dan dijelaskan teori harta kekayaan
sebagainya.45 Putusan yang dibuat bertujuan ini melihat bahwa
oleh pengurus adalah kemauan pemisahan kekayaan badan hukum
badan hukum. Badan hukum itu dengan kekayaan anggotanya
menjadi suatu badan yang dimaksudkan untuk mencapai
membentuk kehendaknya dengan suatu tujuan tertentu. Harta
perantaraan alat-alat atau organ- kekayaan ini menjadi milik dari
organ yang terdapat dalam badan perkumpulan yang bersangkutan,
tersebut, misalnya anggota atau yang menyebabkan perkumpulan ini
pengurus badan hukum tersebut. menjadi subjek hukum.
Apa yang diputuskan dan dilakukan Implementasi tentang teori
oleh organ adalah kehendak dari pemisahan harta kekayaan dalam
badan hukum. Dengan demikian badan hukum ini dasarnya terdapat
berdasarkan teori organ, badan dalam pasal 1618, 1640, 1641 KUH
hukum adalah sesuatu yang riil, Perdata.
benar-benar ada. d. Teori tentang harta kekayaan yang
c. Teori kekayaan bertujuan, dimiliki oleh seseorang dalam
destinataristheorie atau leer van het jabatannya atau Leer van het
doelvermogen yang diajarkan oleh A. ambtelijk vermogen. Teori ini
Brinz dan F.J. van Heyden. Teori mengajarkan tentang harta
harta kekayaan bertujuan oleh A. kekayaan yang dimiliki seseorang
Brinz dalam bukunya Lehrbuch der dalam jabatannya (ambtelijk
Pandecten (1883) dinyatakan bahwa: vermogen) yaitu suatu hak yang
melekat pada suatu kualitas.50Teori
Only human beings can be
zweck vermogen ataupun doel
considered correctly as ‘person’. The
law, however, protects purpose other vermogens theorie mengembangkan
than those concerning the interest of pendapat bahwa badan
human beings. The property ‘owned’ hukum merupakan badan yang
by corporations does not ‘belong’ to
anybody. But it may considered as mempunyai hak atas harta
belonging for certain purposes and kekayaan tertentu yang dibentuk
the device of the corporation is used untuk tujuan melayani kepentingan
to protect those purpose.49

49
Chidir Ali, Op.Cit. 34.
50
M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas (Sinar Grafika 2009) 55.
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 89

tertentu. Adanya tujuan tersebut Bersama ini adalah suatu konstruksi


menentukan bahwa harta kekayaan yuridis dari kepentingan-
dimaksud sah untuk kepentingan anggota, dengan
diorganisasikan menjadi ba-dan demikian hak dan kewajiban badan
hukum. Teori ini menitik beratkan hukum adalah hak dan kewajiban
pada daya berkehendak serta tanggung jawab hukum dari
(wilsvermogen) dari suatu subjek anggota secara bersama-sama.
hukum. Adapun dalam badan Konsekuensi yuridisnya bahwa
hukum, yang berkehendak ialah harta kekayaan badan hukum
pengurus dari badan hukum yang adalah milik bersama seluruh
bersangkutan. Dalam kualitasnya anggota.
sebagai pengurus mereka adalah f. Teori Kenyataan Yuridis atau
berhak, maka dari itu disebut Juridische Realiteitsleer, di-
ambtelijk vermogen. kemukakan oleh E.M. Meijers dan
Dengan bertitik tolak dari pemikiran dianut oleh Paul Scholten. Teori ini
bahwa manusia sajalah yang dapat menyatakan bahwa badan hukum
menjadi subjek hukum, maka badan merupakan suatu realitas, konkret,
hukum bukanlah sunyek hukum. riil walaupun tidak dapat diraba dan
Adapun hak-hak yang diberikan merupakan kenyataan yuridis.
kepada subjek hukum pada Dengan demikian Meijers ingin
hakikatnya adalah hak-hak dengan mempersamakan badan hukum
tiada subjek hukum namun dengan manusia hanya sebatas pada
merupakan kekayaan yang terikat bidang hukum saja. Dalam
oleh suatu tujuan atau kekayaan kenyataan yuridis, badan hukum
yan dimiliki oleh tujuan itu.48 adalah wujud riil, sama riilnya
e. Teori Kekayaan Bersama, dengan manusia. Badan hukum
dikemukakan oleh Rudolf von adalah persoon dalam artian subjek
Jhering pada tahun 1818-1892. hak saja. Menurut teori ini, badan
Pengikut dari teori ini adalah Marcel hukum merupakan kelompok yang
Planiol (Perancis), Molengraaff kegiatan dan aktivitasnya diakui
(Belanda), Star Busmann, hukum (seperate legal recognition)
Kranenburg, Paul Scholten dan dari kegiatan dan aktivitas individu
Apeldoorn. Teori kekayaan bersama kelompok yang terlibat dalam badan
ini menganggap badan hukum hukum. 50 Mengenai bertindaknya
sebagai kumpulan manusia. badan hukum ini dilakukan dengan
Kepentingan badan hukum adalah per-antaraan orang. Ciri yang
kepentingan seluruh anggotanya.51 ditemukan dalam badan hukum
Dengan demikian badan hukum berdasarkan teori ini adalah:
berdasarkan Teori Kekayaan

51
Ibid. 56.
90 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

a. Memiliki kepribadian hukum atau Asshiddiqie, Jimly, Perkembangan dan


personalitas hukum (legal Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
personality) yang berbeda dan Reformasi (Sekjen dan Kepaniteraan
terpisah (distinct and separate) dari MKRI 2006).
kepribadian hukum individu
personnya; Black, Henry Campbell, Black’s Law
b. Hukum memperbolehkan penerapan Dictionary (West Publishing Co.
tanggung jawab terbatas (limited 2000).
liability) hanya sebatas harta
Borahima, Anwar, Kedudukan Hukum
kekayaan badan hukum, serta
Yayasan di Indonesia, (Disertasi
dalam hal melakukan gugatan
Doktor Universitas Airlangga 2002).
ataupun digugat atas nama badan
hukum; Chatamarrasdjid, Badan Hukum
c. Memiliki pengurus yang bertindak Yayasan (Citra Aditya Bakti 2002).
mengurusi kegiatan (management)
badan hukum, serta mewakili Garner, Bryan A., Black’s Law Distionary
(representative) badan hukum di (West Publishing Co. 2009).
muka hukum.51
Harahap, M. Yahya, Hukum Perseroan
PENUTUP Terbatas (Sinar Grafika 2009).

Subjek hukum yang memiliki Kansil, C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum


kewenangan dan mampu bertindak (Balai Pustaka 1989).
melakukan perbuatan-perbuatan
hukum, terdiri dari manusia dan badan Mertokusumo, Sudikno, Mengenal
hukum. Esensi manusia menjadikan Hukum: Suatu Pengantar (Liberty
manusia sebagai subjek hukum kodrati. 1988).
Sedangkan badan hukum yang nota
Notohamidjojo, O., Demi Keadilan dan
bene adalah subjek hukum yang
Kemanusiaan (BPK Gunung Mulia
diberikan oleh negara, memiliki batasan
1973).
dan syarat-syarat tertentu dalam
menjalankan kewengannya sebagai
Pramono, Nindyo, Persembahan Kepada
subjek hukum.
Sang Maha Guru, Seputar Hukum
Bisnis (FH-UGM 2007).

Prodjodikoro, Wirjono, Asas-Asas


DAFTAR BACAAN
Hukum Perdata (Penerbit Sumur
Ali, Chidir, Badan Hukum (Alumni 2005). 1966).

Apeldoorn, L.J.van, Pengantar Ilmu Rido, R. Ali, Badan Hukum dan


Hukum (Pradnya Paramita 1983). Kedudukan Badan Hukum Perseroan
Perkumpulan, Koperasi, Yayasan,
Wakaf (Penerbit Alumni 2001).
2014] TELAAH TERHADAP ESENSI SUBJEK HUKUM 91

Salim H.S., Pengantar Hukum Perdata


Tertulis (BW) (Sinar Grafika 2005).

Sastrawidjaja, Man S., Bunga Rampai


Hukum Dagang (Alumni 2005).

Soemitro, Rochmat, Hukum Perseroan


Terbatas, Yayasan dan Wakaf
(Eresco 1993).

Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata


(Pembimbing Masa 1996).

Sudiarja, A., Karya Lengkap Driyarkara:


Esai-esai Filsafat Pemikiran yang
Terlibat Penuh dalam Perjuangan
Bangsa (Gramedia Pustaka Utama
2006).

Tutik, Titik Triwulan, Hukum Perdata


dalam Sistem Hukum Indonesia
(Prenada Media 2008).

Utrecht, E., Pengantar Dalam Hukum


Indonesia (Universitas 1965).
92 REFLEKSI HUKUM [Vol. 8, No. 1

Anda mungkin juga menyukai