Anda di halaman 1dari 11

KARYA ILMIAH

ANALISA TINGKAT MINAT BACA DAN LITERASI WARGA NEGARA


INDONESIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1.Dodi Setiawan

2.Putri Rada Sari

3.Lilis wati

4.Syafira Honesty

5.Trisandi Medika Putra

6.Alriski Ananda Putra

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI

SMA NEGERI 6 MERANGIN

MERANGIN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Analisa Minat Baca atau Literasi Warga Negara
Indonesia”.

Karya ilmiah ini berisikan pengertian dari minat baca dan literasi baik secara umum maupun
menurut pendapat para ahli, takhanya itu di karya ilmiah ini juga berisikan dampak-dampak dari
rendah atau tingginya angka minat baca dan literasi.

Saya sebagai penulis menyadari banyaknya kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan agar saya sebagai penulis bisa memahami dan mencoba untuk tidak
mengulang kesalahan lagi kedepannya.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….

Daftar isi………………………………………………………………………...

I. PENDAHULUAN

1) Latar Belakang……………………………………………………………..........1

2) Tujuan…………..………………………………………………………….........1

3) Rumusan Masalah……………………………………………………………….1

4) Batasan Masalah……………………………………………………………

5) Kajian Teori………………………………………………………………...

Pembahasan…………………………………………………………………….6

Penutup………………………………………………………………………..13

1) Kesimpulan………………………………………………………………..13.1

2) Saran………………………………………………………………………13.2

Daftar Pustaka…………………………………………………………………13

5
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Masih banyaknya warga kabupaten merangin terutama remaja dan anak anak yang lebih
mementingkan menonton video video tidak jelas di TikTok dan media sosial lainnya namun malah
menganggap membaca menjadi hal yang kurang penting bahkan tidak penting hingga menghiraukan
buku pelajaran padahal lebih berguna dan bermanfaat daripada menonton video yang tidak jelas.

2. TUJUAN

Saya selaku penulis mengangkat tema ini sebagai topik utama di karya tulis ilmiah ini adalah untuk
memberitahukan betapa pentingnya menyembangkan minat baca dan literasi diIndonesia terutama
di kabupaten merangin.

RUMUSAN MASALAH

1..Apa penyebab dari kurangnya minat baca para remaja dan anak anak di Indonesia?

2.Apa dampak yang dapat disebabkan dari Kurangnya minat baca?

3.Apa saja solusi untuk meningkatkan persentase minat baca dan literasi?

BATASAN MASALAH

Saya selaku penulis membatasi Penelitian kami pada masyarakat di merangi.dengan melihat dan
mengamati kebiasaan sehari hari dan mewawancarai mereka untuk mengambil sampel guna
menyediakan materi untuk dibahas

KAJIAN TEORI

Literasi adalah istilah umum yang merajuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Sehingga pada intinya, literasi tidak
bisa lepas dari kemampuan berbahasa

1.Literasi menurut Elizabeth sulzby “1986”, literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh
seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang
berbeda sesuai dengan tujuannya.

2.Menurut Harvey J. Graff “2006” ialah suatu kemampuan dalam diri seorang untuk menulis dan
membaca.

3.Menurut UNESCO, Literasi ialah seperangkat keterampilannyata, terutama keterampilan dalam


membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana keterampilan itu diperoleh serta siapa
yang memperolehnya.

4.Menurut KBBI, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca.

Namun makna literasi sebenarnya memiliki pemahaman yang lebih kompleks dan dinamis, tidak
hanya dipahami sebagai kemampuan baca tulis
Minat baca adalah potensi untuk membaca seacara suka rela. Kebiasan membaca adalah kegiatan
berinteraksi dengan bahan bacaan secara teratur atau berulang. Minat baca akan menjadi kebiasaan
membaca jika tersedia bahan bacaan yang sesuai untuk dibaca dan ada waktu cukup untuk
membaca. Lalu , bagaimanakah dengan presentase minat baca di indonesiaberikut adalah
penjelasanya.

Menurut hasil penelitian World’s Most Literate Nations yang dilansir oleh CCSU pada tahun 2016
lalu, menetapkan kalau minat baca warga negara Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61
negara, bahkan berada jauh dibawah negara Malaysia(53). Sebagai negara yang kaya akan sejarah
dan budaya tentu hal ini menjadi hal yang sangat memprihatinkan , dimana negara yang awalnya
disebut sebut sebagai salah satu pusat peradaban dunia kini malah menjadi nergara yang
terbelakang dalam hal minat baca itu adalah hal yang sangat miris menurut saya.

Rendahnya minat membaca diIndonesia secara menyeluruh merupakan pengaruh kolektif dari
rendahnya minat baca di daerah-daerah di Indonesia. Merujuk pada data yang di keluarkan Badan
Pusat Statistik tahun 2012, Sebanyak 91,58% penduduk Indonesia yang berusia 10 tahun ke atas
lebih suka menonton, sebaliknya hanya ada sekitar 17,58% saja penduduk yang gemar membaca
buku, surat kabar, atau majalah. Bahkan faktanya masih banyak saja warga negara Indonesia yang
bertanya tentang suatu informasi dalam sebuah buku atau penjelasan padahal yang ditanya oleh
mereka terkadang sudah terpampang begitu jelas jawabanya dan tak perlu dipertanyakan lagi.

Minat baca juga menjadi menjadi salah satu indikator penting di dalam IPM yaitu berkaitan dengan
tingkat pendidikan. Dimana, pada dasarnya dalam dimensi ini kita diharuskan untuk selalu membaca
dan menulis.

PEMBAHASAN

Dengan perkembangan teknologi komunikasi terutama sebuah teknologi yang biasa kita sebut
dengan Gedgen ini memberikan banyak sekali dampak positif yaitu kemudahan untuk berkomunikasi
yaitu lewat Telepon, Whatsapp, dan aplikasi Medsos lainnya memudahkan kita untuk berkomunikasi
dengan teman atau keluarga yang memiliki jarak yang jauh tak hanya itu kita juga bisa mengetahui
kabar mereka, bagaimana keadaan hidup meraka, dll tak hanya itu kelebihan lainnya adalah kita bisa
saling berkomunikasi kapan pun kita inginkan dan berapa lama kita melakukannya kita tidak
diberikan batas untuk melakukan hal tersebut.

Tak hanya dalam bidang komunikasi dalam bidang informasi kita juga sangat di untungkan dengan
banyaknya website website penting seperti Wikipedia yang berisi hal hal dan pengetahuan penting
mulai dari sejarah dunia, sejarah kehidupan seorang tokoh terkenal, rumus matematika dan masih
banyak lagi informasi yang bisa kita temukan hanya lewat aplikasi serba guna yang biasa kita sebut
sebagai google disana terdapat banyak sekali informasi yang dapat membantu kita dalam
memecahkan berbagai masalah dalam keghidupan sehari hari.

Namun disisi lain ada banyak juga dampak dampak negative dari perkembangan teknologi Gedget ini
yaitu kebebasan yang tanpa batas ini menjadi ancaman terbesar bagi kita yaitu kita dapat dengan
bebas menelusuri situs situs berbahaya seperti deepweb, situs judi online, dan situs situs vulgar yang
tak sepantasnya dikunjungi, tapi karena adanya kebebasan tanpa batas ini menyebabkan kita
dengan mudah memasuki situs situs tersebut.

Tak hanya situs situs tersebut,ada banyak sekali aplikasi aplikasi yang menyuguhkan kesenangan dan
kebahagian yang membuat penggunanya lupa dengan waktu seperti game dan medsos seperti
TikTok dan sebagainya.

5
Situs situs dan aplikasi ini tadi menyebabkan para warga Indonesia lupa dengan waktu, sehingga
membuat mereka tidak memiliki waktu untuk meningkatkan minat baca dan literasinya karena
terlalu fokus dengan Gedget mereka masing masing, dan fakta menyedihkannya banyak para orang
tua di zaman sekarang banyak yang memberikan Gedget tersebut dengan sengaja kepada anaknya
yang bahkan bisa dibilang masih belum cukup umur untuk menggunakan benda tersebut karena
alasan yang sepele yaitu mereka juga sibuk dengan Gedgetnya sendiri dan mirisnya ketika anak anak
mereka yang dibawah umur tersebut bisa menggunakan atau menghidupkan Gedget tersebut malah
mereka sebut anaknya pintar, cerdas, dan masih banyak lagi jenis pujiannya.

Padahal dengan mengajarkan mereka yang masih kecil tersebut tentang baca, tulis dan perhitungan
dasar akan jauh lebih berguna dan bermanfaat. Daripada mengenalkan Gadget kepada mereka yang
masih kecil akan lebih bermanfaat jika kita mengenalkan buku tulis dan buku bergambar kepada
mereka, daripada meng-apresiasi keberhasilan mereka dalam minghidupkan sebuah handphone
akan lebih baik kita mengabadikan momen pertama dan kata pertama yang mereka tulis dengan
benar dan perhitungan pertambahan sederhana yang berhasil mereka selesaikan.

Tak hanya untuk anak anak saja namun remaja juga menjadi sasaran empuk dari dampak negative
Gedget tersebut, ya bagaimana tidak remaja adalah proses menuju tingkat

kedewasaan dan terbilang sebagai proses yang sangat sangat sensitive karena munculnya mental
labil yang diakibatkan karena proses pubertas yang mengakibatkan adanya rasa ingin tahu tentang
hal hal dewasa terutama hal hal yang berkaitan dengan hubungan sexual yap benar dengan adanya
kebebasan penelusuran tanpa batas ini tadi para remaja remaja labil ini tadi akan menjelajahi
berbagai situs dewasa yang seharusnya dan tidak sepantasnya mereka kunjungi.

Taknya itu ada juga berbagai hal yang membuat para remaja ini menjadi malas dalam hal literasi
yaitu bermain game, ya bermain game menjadi salah satu faktor malasnya seorang remaja untuk
membaca terutama saya, game menyuguhkan kesenangan tanpa batas namun juga memberikan
dampak negative tanpa batas pula, karena bermain gam seseorang bisa dibuat menjadi lupa waktu
dan terpaku menatap layar handphone tersebut bagaimana tidak hasrat untuk mendapatkan
achievement dalam game tersebut menjadi faktor utama membuat seorang remaja lupa akan
waktu.

Selain game dan situs ada juga aplikasi aplikasi medsos yang mempengaruhi para ramaja ini untuk
tidak membaca atau tidak memiliki waktu untuk membaca, contohnya adalah TikTok di aplikasi ini
menyuguhkan video video lucu yang membuat mereka tertawa tebahak bahak karena kebodohan
orang lain dan kebodohan mereka sendiri, video video trend yang tidak berfaedah yang memaksa
mereka harus mengikuti trend trend tidak berguna itu dan tak jarang menjadikan kebodohan
mereka sebagai konten utama dalam video tersebut demi sesuatu yang disebut dengan FYP atau
Bahasa biasanya Popularitas, hal hal itu tentu membuat para remaja tersebut membuang begitu
banyak waktu untuk hal hal yang tidak berguna itu.

Lalu apa dampak tersendiri dari kebiasaan kebiasaan tidak berguna mereka tersebut? Ya mereka
akan memiliki pengetahuan materi yang minim dimana jika hal tersebut terjadi maka akan
menggangu atau membuat masalah dalam pendataan IPM yaitu dalam indkator tinggkat pendidkan
karena untuk mencapai insdikator ini pengetahuan adalah hal yang paling utama dan dengan
minimnya minat membaca akan membuat kurangnya pengetahuan dan jika pengetahuan berkurang
maka indicator ini akan bermasalah dan akan menyebabkan keberhasilan dari pembangunan dan
kemajuan suatu negara menjadi terganggu karena akan terjadi banyak hal yang mengancamnya
yaitu:
1.Kebodohan masyarakat yang tidak berujung dan terus-menerus.

2.Tingkat produktivitas manusia yang rendah menjadi sebab sulitnya suatu negara untuk maju.

3.Mudahnya Pendidikan berhenti atau akan tingginya angka putus sekolah.

4.Kemiskinan yang tidak terobati bahkan makin meluas.

5.Kriminalitas dan premanisme yang meninggi jadi sebab tidak tertibnya masyarakat.

6.Sikap bijak yang gagal menyeleksi setiap informasi dan perilaku berkomunikasi yang emosional dan
penuh sentiment.

7.Kualitas SDM rendah dan basis meningkatnya pengangguran.

8.Banyak Generasi muda menjadi pemalas.

9.Kurangnya pengetahuan yang dimiliki, sehingga tidak mampu untuk bersaing dengan daerah lain
bahkan negara luar

10.Generasi muda yang malas membaca akan sulit dalam bersosialisasi karena wawasan yang kurang

11.Generasi muda akan sulit mengembangkan potensi dalam diri karena sempitnya pengetahuan.

12.Banyak generasi muda yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan cenderung egois karena
sibuk dengan Gedgetnya sendiri

Untuk solusinya sendiri pemerintah atau masyarakat harus memberi ruang lebih besar kepada
taman bacaan masyarakat (TBM). Perlu dibuka taman bacaan yang lebih banyak lagi atau
membangun lebih banyak lagi taman bacaan mayrakat. Harus ada kepedulian terhadap aktivitas
membaca dan Gerakan literasi yang ada di taman bacaan.

Taman bacaan adalah ujung tombak untuk mengkampanyekan tradisi baca dan budaya literasi di
kalangan anak anak dan masyarakat apalagi dikalangan anak anak dan masyarakat. Apaladi di tengah
gempuran dampak negative era digital.

Adapun solusi lain untuk meninggkatkan kualitas literasi suatu negara yaitu diantaranya sebagai
berikut:

1. Faktor keluarga

Keluarga adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan literasi pada tingkat dasar. Keluarga
menjadi wadah tumbuhnya minat literasi pada anak sejak dini. Peran keluarga sangat dibutuhkan
dalam proses penanaman literasi. Peran itu dapat dilakukan dengan cara menjadikan literasi sebagai
suatu kebiasaan anak sehari-hari. Orang tua harus menyadari kebiasaan literasi tidak hanya untuk
anak. Orang tua juga harus turut serta dalam aktivitas pembiasaan literasi. Apabila aktivitas atau
kebiasaan literasi di dalam keluarga belum terlaksana secara optimal, hasil yang akan didapatkan
juga belum maksimal, seperti orang tua yang jarang mengajak anaknya untuk membaca buku.

5
2. Faktor kebiasaan

Kebiasaaan yang baik akan menimbulkan dampak yang baik pula. Kebiasaan literasi yang sudah
tertanam sejak dini, akan membuka cakrawala pengetahuan anak lebih luas. Berbeda halnya ketika
anak tidak memiliki kebiasaan literasi, cakrawala pengetahuannya tidak akan terbuka secara luas dan
lebar. Tidak hanya itu, kebiasaan lain seperti bermain gawai yang terlalu lama juga akan menurunkan
dan menghilangkan minat anak terhadap bacaan. Sebab mereka terlalu asyik dengan gawainya. Hal
tersebut tentunya juga diselimuti oleh rasa malas membaca. Rasa malas membaca adalah suatu
keadaan yang sulit untuk diubah apabila tidak diiringi oleh upaya yang konsisten.

3. Faktor sarana dan prasarana

Budaya literasi tidak akan berjalan lancar apabila tidak disertai fasilitas yang memadai. Realitanya,
fasilitas pendukung budaya literasi sudah cukup memadai, mulai dari ketersediaan buku bacaan,
perpustakaan, toko buku, dan lain-lain. Akan tetapi, fasilitas tersebut tidak dimaanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat Indonesia. Hal itu menyebabkan asumsi terkait fasilitas literasi yang
belum mencukupi kebutuhan literasi masyarakat Indonesia.

Faktor-faktor tersebut sebagai pemantik untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas budaya literasi
masyarakat di Indonesia. Perbaikan itu tentunya tidak terlepas dari peran dan kesadaran dari setiap
individu mengenai pentingnya budaya literasi. Peran dan kesadaran tersebut sebagai bentuk
kepedulian terhadap rendahnya minat literasi masyarakat. Oleh sebab itu, perlu beberapa upaya
yang harus diterapkan oleh masyarakat Indonesia sejak dini guna meningkatkan peringkat literasi
Indonesia.

1. Menyediakan perpustakaan di dalam rumah

Perpustakaan adalah salah satu unsur terpenting dalam budaya literasi. Keberadaan perpustakaan di
dalam rumah menjadi cikal bakal lahirnya budaya literasi. Apabila suatu keluarga menyediakan dan
memberikan fasilitas perpustakaan dengan bahan bacaan yang lengkap, akan menumbuhkan daya
minat anak untuk mengeksplorasi isi bacaan.

2. Menyusun jadwal aktivitas literasi

Aktivitas literasi menjadi suatu pembiasaan yang harus terus dikembangkan secara bertahap. Hal itu
dapat dilakukan dengan cara membuat peraturan untuk menerapkan aktivitas literasi secara rutin
setiap harinya bagi semua anggota keluarga. Peraturan tersebut dapat dibuat dengan sederhana,
seperti wajib membaca buku minimal 15 menit per hari.
3. Melakukan aktivitas literasi di luar rumah

Rasa bosan terhadap budaya literasi memanglah suatu hal yang wajar dialami oleh semua orang,
terlebih lagi bagi anak usia dini. Maka dari itu, untuk mensiasati hal tersebut orang tua harus sigap
membantu mereka menemukan hal-hal baru di luar rumah. Orang tua dapat mengajak anak untuk
melakukan aktivitas literasi di luar rumah, seperti pergi ke toko buku, perpustakaan, membaca di
taman, dan lain lain.

Berdasarkan faktor rendahnya minat literasi masyarakat Indonesia, diharapkan upaya


pengembangan literasi sejak dini dapat membantu Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas literasi di Indonesia. Agar ke depannya peringkat literasi Indonesia tidak lagi berada di
posisi terbawah.

Lalu ada solusi dengan kesadaran diri sendiri yaitu:

1) Sempatkan Membaca di Setiap Waktu Luang

Kenapa ini menjadi solusi ? karena setiap ada waktu luang seperti sedang menunggu antrian dan
sebagainya kamu bisa memanfaatkannya untuk membaca, Bukanlah masalah berapa lembar
halaman yang kamu baca namun yang penting adalah menanamkan kebiasaan, Jika hal seperti ini
kamu lakukan terus menerus maka lama-lama perlahan tapi pasti akan menjadi sebuah kebiasaan
yang baik.

2) Lebih Banyak Membeli Buku

Jika ada uang jajan yang lebih tidak ada salahnya kamu gunakan untuk membeli buku, Kamu bisa
menetapkan jadwal membeli buku misalnya sebulan sekali, Pilih buku apa saja yang kamu minati
untuk melatih kemampuan literasi. Meskipun tampaknya sepele namun membeli buku bisa menjadi
cara meningkatkan kemampuan literasi.

3) Membuat Target Bacaan

Upaya meningkatkan kemampuan literasi juga bisa dilakukan dengan membuat target buku apa saja
yang harus kamu baca dalam waktu tertentu.

4) Buat Daftar Buku Rekomendasi

Kamu bisa meminta saran dari guru, kakak ataupun orang tua buku apa yang bagus untuk dibaca,
Lalu buatlah daftarnya kemudian saat ada uang lebih dan waktu luang cari buku tersebut di toko
buku, Kamu bisa juga mengunduhnya dalam format e-book dari internet. Pilih saja mana yang
membuat kamu lebih nyaman membaca.

5) Ikut Komunitas

Kemampuan dan minat literasi bisa kamu tingkatkan dengan bergabung dalam komunitas tertentu
seperti kelompok ilmiah remaja.

5
6) Membaca Sebelum Tidur

Cara lain agar kemampuan literasi meningkat adalah dengan memupuk kebiasaan membaca
sebelum tidur.

7) Belajar Mempraktekkan Effective Reading

Effective reading bisa diartikan sebagai cara orang untuk membaca buku dengan cepat dan bisa
memahami informasi yang ada dalam buku yang dibaca secara utuh, Banyak orang yang membaca
namun tidak dengan efektif. Agar bisa memiliki skill ini memang dibutuhkan kebiasaan dan latihan
yang baik, Maka dari itu, teruslah meningkatkan kecepatan membaca dan kecepatan menyerap
informasi. Dengan begitu, kemampuan effective reading bisa kamu miliki.

PENUTUP

KESIMPULAN

Itulah hasil analisis saya sebagai penulis dengan ini saya dapat menyimpulkan kalau pada dasarnya
tingkat minat membaca dan literasi masyarakat suatu negara sangat sangat berpengaruh bagi
negaranya, baik dalam bidang pembangunan, pertumbuhan, perkembangan dan pertahanan karena
jika tingkat literasi suatu negara rendah maka warga negara itu akan dilanda oleh kebodohan tiada
akhir.

SARAN

saran saya untuk pembaca dan para generasi muda tingkatkan lah minat membaca kalian, buatlah
agar diri kalian sendiri mengerti betapa pentinggnya membaca, jangan lalaikan waktu kalian dengan
hal hal yang tidak penting lagi, mulai lah membaca 1 atau 2 buku dan jadikan itu sebagai kebiasaan
kalian.

DAFTAR PUSTAKA

1. "Kupas Tuntas Jenis dan Pengertian Literasi". Guru Digital. Diakses tanggal 6 Marer 2019.

2. ^ Ibda, Hamidulloh (2019). "Pembelajaran Bahasa Indonesia Berwawasan Literasi Baru di


Perguruan Tinggi dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri
4.0". Jalabahasa. 15 (1): 48. doi:https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v15i1.227 Periksa
nilai |doi= (bantuan).

3. ^ Ahmadi, Farid, Ibda, Hamidulloh (2019). Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi
Industri 4.0 dan Society 5.0. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 1–10. ISBN 978-602-
53992-5-1.
4. ^ Ibda, Hamidulloh (2018). "Penguatan Literasi Baru pada Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam
Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0". JRTIE: Journal of Research and Thought on
Islamic Education. 1 (1): 1. doi:https://doi.org/10.24260/jrtie.v1i1.1064 Periksa nilai |
doi= (bantuan).

5. ^ Ahmadi, Farid, Ibda, Hamidulloh (2019). Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi
Industri 4.0 dan Society 5.0. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 37–43. ISBN 978-602-
53992-5-1.

Anda mungkin juga menyukai