BARBIE
BARBIE
Menjalani profesi yang didominasi oleh kaum pria yang lekat dengan kata
maskulinitas dan bahaya adalah hal yang tak bisa dilakukan oleh semua wanita.
Apalagi dengan adanya stigma dalam masyarakat yang memandang, jika wanita
hanyalah makhluk lemah yang butuh perlindungan pria, sehingga merekrut wanita
untuk melakukan tugas-tugas berat yang tak mengenal waktu hanya akan
membebani kaum pria yang harus mengambil alih tugas wanita.
Mata pisau patriarkisme ini bahkan telah menyelinap sejak lama dalam tubuh
Polri dan menjadi tantangan besar bagi Polwan, untuk dapat berkiprah penuh
percaya diri dan mematahkan stigma negatif tersebut dengan sederet prestasi yang
tak kalah dengan Polki.
Dalam menjalankan tugas operasional banyak Polwan yang telah berdedikasi
tinggi, seperti yang dilansir dari Kompas, Brigadir Tanti anggota Satlantas Polresta
Bandung bahkan harus menahan rindu pada keluarga, karena sudah 10 tahun Tanti
kerap ditugaskan untuk mengawal Pos Pengamanan ketika hari raya. Dalam bidang
reserse Polwan pun berhasil mengungkap kasus-kasus besar seperti tindak pidana
narkotika maupun TPPO atau tindak pidana perdagangan orang, meski terkadang
mereka harus memasuki tempat-tempat berbahaya, menyamar menjadi PSK hingga
menjebak seorang buronan kelas kakap menikah.
Semua bisa Polwan lakukan demi menangkap penjahat paling berbahaya
sekalipun dan melindungi masyarakat dalam situasi segenting apapun, seperti Ipda
Nining yang menyelamatkan seorang wanita pingsan di tragedi Kanjuruhan. Meski
Polwan kerap kali mendapatkan ancaman pelecehan dan kekerasan di lapangan
ketika terjadi aksi demo yang berujung kerusuhan, namun hal ini tak menghentikan
semangat Polwan untuk menjaga Harkamtibmas.
Masih segar dalam ingatan ketika tahun 2018 demo mahasiswa besar-
besaran yang terjadi hampir di seluruh kota di Indonesia, salah satunya Pekanbaru,
Riau. Ketika pendemo menerobos blokade aparat, posisi Polwan berada paling
depan dan pendemo pun melampiaskan amarahnya dengan menganiaya Polwan,
bahkan mengambil kesempatan untuk melakukan tindakan pelecehan yang
mengakibatkan Polwan jatuh pingsan hingga harus dirawat di rumah sakit dan
mengalami sejumlah luka.
Penjahat, pendemo bahkan Polwan pun berhasil memadamkan api karhutla,
dilansir dari Detik News Brigadir Fitriani Maisyarah Bhabinkamtibmas Desa
Haringen, Polres Barito Timur, Kalimantan Tengah yang baru-baru ini mendapatkan
penghargaan Hoegeng 2023 aktif melakukan pencegahan kebakaran hutan bahkan
berinovasi dengan memodifikasi kendaraan bermotor menjadi alat bantu damkar
alternatif di desa Haringen.
Pembinaan masyarakat yang dilakukan oleh Polwan Bhabinkamtibmas
menunjukkan jika polwan yang dinilai memiliki kesabaran dan empati yang lebih
besar bahkan turut dirasakan oleh ODGJ di Cianjur, sosok Briptu Rosita membantu
dan merawat ODGJ agar pasien di Yayasan Villa Harmoni, Cianjur tersebut dapat
merasan aman dan diterima di lingkungan masyarakat.
Dari sederet kisah Polwan tersebut masih ada begitu banyak kisah heroik
Polwan lainnya yang tak tertangkap oleh media, namun Polwan senantiasa
berdedikasi melayani masyarakat demi menciptakan Harkamtibmas, meski
patriarkisme tetap menjadi tantangannya.