Anda di halaman 1dari 3

Pacasila Sebagai Pedoman atau Pancasila Yang Perlahan Di Telan Zaman ?

Sudah sejak dini kita di tanamkan nilai nilai pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku. Mulai
dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi kita selalu mendapat materi tentang
kepancasilaan, tapi apakah pancasila benar-benar kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat
ataukah Cuma formalitas kurikulum saja ?. Tentu saja semua pihak ikut andil dalam hal ini, dalam
pelestarian nilai nilai luhur kemagisan pancasila sehingga menjadi pedoman hidup.
Sudah sejak tingkat pendidikat terendah atau TK kita di ajarkan untuk hidup berpegang pada
pancasila, tapi menurut saya apa yang kita dapatkan hanyalah nilai abstrak dari pancasila, karena
di dalam praktenya kita terlalu sering berkompromi dengan nilai nilai yang sifatnya verlawanan
dengan pancasila. Contoh kecilnya adalah Bu Guru tidak benar benar mengaplikasikan nilai
pancasila di dalam pelajarannya seperti mengenalkan konsep ketuhanan dan juga toleransi,
persatuan, dan juga kemanusiaan yang beradab, seperti toleransi saat kita berinteraksi dengan
teman yang berbeda keyakinan dalam artian kita selalu di pukul rata dengan kebiasaan kebiasaan
mayoritas dan cenderung mengabaikan yang tidak sama dengan kita. Dan seingat saya semasa
saya TK, sampai SD pun jarang sekali kita di ajarkan melakukan aksi aksi social sebagai bentuk
pengaplikasian sila ke 5. Aksi aksi social yang di lakukan Cuma dalam taraf monoton dengan hanya
memberi sumbangan kepada keluarga yang sedang berduka, padahal sumbangan tidak hanya
dalam bentuk materil tetapi juga kasih sayang yaitu menumbuhkan rasa saling memiliki di antar
sesama. Seharusnya kita lebih di perbanyak di beri contoh tindakan tindakan yang merefrensi
pengaplikasian pancasila dan tindakan yang melanggar nilai nilai pancasila sehinggi kita bisa
benar benar mengetahui dan mengamalkan pancasila, bukan hanya Cuma kurikulum yang di
ajarkan secara formalitas di sekolahaan.
Apakah ini salah guru ?, apakah ini salah kepala sekolah ? apakah ini salah kepala dinas ? atau
kah salah presiden ?. Dalam hal ini tidak etis rasanya kalau menyalahkan pihak pihak tertentu
karena dulu pancasila juga terlahir dari buah pikir banyak pihak tentunya ini menjadi tugas kita
semua untuk menjadikan pancasila kembali lagi menjadi fungsinya sebagai pedoman berperilaku.
Kita mulai dari diri sendiri dulu, utamanya yang mempunyai kekuasaan kita mulai dengan menata
perilaku kita karena kita banyak di sorot media, tingkah laku kita sedikit banyak merefrensi
pejabat lain. Kemudian di pihak pihak lain marilah kita bersama sama emnyusun suatu kurikulum
baru dimana kurikulum kita yang sekarang sudah tidak relevan untuk kita pergunakan. Sudah
seharusnya kita maju dengan tindakan tindakan nyata sebagai bukti pengaplikasian pancasila,
tindakan nyata ini di gunakan untuk menyelamatkan generasi kita dari kecanduan handphone.
Tentunya dengan geraknyata kita bisa memupuk sedikit demi sedikit nilai pancasila di setiap
individu.
Setelah setiap pihak berkerja sama sama sesuai dengan porsi dan wewenangnya sedikit demi
sedikit kita bisa memupuk tembok benteng budaya budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai
nilai pancasila.
Pancasila sebagai puncak hierarki pedoman hidup di Indonesia sudahkah kita berpancasila ?.
dimulai dari kasta tertinggi yaitu lembaga Negara, apakah para pelaku parlemen dan juga
perumus peraturan perundangan di indonsesia masih tetap mendasarkan dan merumuskan
semua produk hokum dan peraturan dari pancasila ?. atau mereka sudah berani mengabaikan
nilai nilai pancasila demi keuntungan sepihak. Kemudian di kementrian, sudah kah kita
merumuskan dan juga membuat peraturan yang mengembangkan dari nilai nilai pancasila
sebagai dasar dari arah pendidikan di Indonesia, dengan tantangan yang semakin kompleks
sudah seharusnya kita membuat formula baru sebagai bentuk perlawanan dan benteng kita agar
generasi penerus bisa terbentengi dengn baik meskipun era globalisasi semakin massive. Pun
juga di kalangan dinas pendidikan dan juga sekolahan apakah sudah benar benar
mengaplikasikan nilai nilai pancasila sebagai bahan ajar dan juga pegangan calon penerus bangsa
?. karena kalian adalah hulu penentu bangsa ini yang nantinya berhenti di hilir kesejahteraan
yang di dapat dari penerapan nilai nilai pancasila.
Dasar Negara yang sudah di rumuskan oleh para pendahulu ini adalah sebuah warisan pemikiran
yang kompleks yang sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan kita
kembangkan nilainya sesuai dengan kebutuhan bangsa kita dalam mengarungi era globalisasi
seperti sekarang. Nilai nilai dalam pancasila harus tetap menjadi rujukan dalam kita berperilaku.
Sudahkah kita berpancasila ?. ini adalah kaliamat yang seharusnya kita resapi bersama dan kita
tanyakan pada diri kita. Sudahkah kita berpancasila dalam bertuhan ? sudahlah kita berpancasila
dalam berkeluarga, sudahkah kita berpancasila dalam bermasyarakat ? sudahkah kita
berpancasila saat bekerja ? hanya diri kita yang bisa menjawab semua pertanyaan ini. Akan kah
pancasila hanya akan berakhir sebagai pajangan di dinding kita ataukah nilainya akan abadi
tertanam di benak kita sebagai tuntunan berperilaku. Sudah saatnya kita meninggalkan suatu
yang sifatnya memecah Negara ini, emninggalkan sesuatu yang hanya mementingkan
keuntungan setiap induvidu karena hajat hidup orang Indonesia adalah taruhannya. Indonesia
akan bisa maju jika kita benar benar mengaplikasikan nilai nilai luhur dalam pancasila, jangan
sampai apa yang sudah di rumuskan oleh para pendiri bangsa ini menjadi dongeng masa lalu.
Sudahkah kita berpancasila ? Mari kita berpancasila. Nilai nilai yang sudah tertanam marilah kita
kembangkan sesuai dengan kebutuhan masing masing sebagai bukti kita dalam melestarikan
pancasila. Sudah selayaknya kita sebagai pelajar / mahasiswa bisa membuktikan kapasitas kita
sebagai agen of change sebagai cendikiawan pembawa perubahan. Jangan jadikan ini beban
karena ini sudah kewajiban kita sebagai penerus bangsa untuk melanjutkan tonggak perjuangan
berbangsa dan ber tanah air yang sesuai dengan aturan. Sudah seharusnya pancasila kita bawa
kemanapun kita pergi, seharusnya pancasila kita amalkan di setiap perbuatan kita, sudah
seharusnya pancasila terpatri di diri kita sebagai bahan bertindak dan bahan evaluasi apakah
selama ini kita benar benar menerapkan dan mengamalkan pancasila di kehidupan sehari hari
atau kita hanya menghafalnya karena jauh daripada itu pancasila adalah tonggak arah bangsa.
Biografi Penulis
Namanya adalah Anif Maulana, Lahir di Malang, 04 Januari 1999, ia adalah anak prtama dari dua
bersaudara, buah dari pasangan Alm Achmad Sudjadi dan Naning Indriani. Anif adalah panggilan
akrabnya, ia terlahir di keluarga yang sangat sederhana, Ayahnya seorang Sopir di sebuah
showroom, sedangkan Ibunya bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu tak jauh dari rumahnya.
Sejak kecil dia selalu di nasehati oleh ayahnya untuk selalu rajin beribadah, jujur dan baik
terhadap sesama.

Ketika berumur 6 tahun, ia memulai pendidikan di SDN PAndanwangi 1, kemudian setelah lulus
dia melanjutkan pendidikannya di SMPN 14 Malang di tahun 2011. Selepas lulus dari SMP di
tahun 2014, dan berlanjut di SMAN 9 Malang.

Anif adalah anak yang cukup aktif dalam berorganisasi. Di pernah mengikuti beberapa organisasi
seperti Pramuka, Osis, Kader Lingkungan Tunas Hijau dan juga Karang Taruna. Dia juga sering
menjabat di posisi penting di organisasi tersebut.

Saat ini dia masih menjalani studi di Universitas Widyagama Malang jurusan Hukum, setelah lulus
nanti ia ingin menekuni karirnya di dunia HRD dan juga mengejar cita citanya sebagai walikota
kota tercintanya Kota Malang

Anda mungkin juga menyukai