Anda di halaman 1dari 9

1.

Mengapa setiap organisasi termasuk lembaga pendidikan atau sekolah perlu memerlukan
strategi-strategi yang lahir dari proses manajemen strategik.
Organisasi adalah sebuah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan secara bersama, begitupun
dengan sebuah lembaga pendidikan dimana memiliki tujuan bersama baik itu berupa memajukan,
dan memperbaiki dalam konteks dunia pendidikan. Untuk menwujudkan atau mencapai tujuan
tersebut, maka di perlukanlah beberapa strategi-strategi tertentu, artinya dalam proses mewujudkan
atau mencapai tujuan bersama yang telah di setujui secara bersama tersebut ada prosese-proses yang
harus di tentukan atau lembaga maupun organisasi tersebut memerlukan proses manajemen strategi.
Menurut David (2011:6) mendefinisikan manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, dan juga mngevaluasi keptusan yang telah di sepakti bersama
dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan dari organisasi atau lembaga
tersebut. Dalam manajemen strategi tersebut ada beberapa proses manajemen strategi menurut
David (2011:6) sebagai berikut :

a. Perumusan strategi

Perumusan strategi adalah proses atau tahap awal dalam manajemen strategi. Perumusan ini terdiri
dari mengembangkan visi dan msisi organisasi, kemudian juga melihat peluang organisasi untuk
berkembang dan ancaman yang ada, menentukan kelemahan dan kelebihan organisasi. Semua
perumusan awal ini bertujuan unutk mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi

b. Implementasi strategi

Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya yang prosesnya untuk merealisasikan perumusan
strategi dalam manajemen strategi. Implememtasi ini berjalan jika para anggota organisasi atau
lembaga mau bekerja sama untuk menjalankan prose perumusan strategi mulai dari mewujudkan
visi dan misi, serta bekerjasama mencari solusi yang tujuannya untuk mencapai tujuan organisasi
atau lembaga yang berssangkutan

c. Evaluasi strategi

Evaluasi strategi merupakan proses ahir dari manajemen strategi. Tujuan dari evaluasi adalah untuk
mengetahui sejauh mana kah proses organisasi untuk menapai tujuan organisasi itu berjalan sesuai
dengan rumusan awal, artinya keberhasilan dari sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
sudah sejauhmana, sehingga dengan adanya evaluasi strategi ini, rumusan atau proses yang tidaknya
tidak berjalans sesuai rencana awal, bisa di carikan solusi untuk tetap mencapai tujuan secara
maksimal.

Dalam penelitian Irja (2015) menagatakan bahwasanay manajemen strategi memiliki peranan
penting unutk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi, hal ini disebabkan proses untuk
mencapai tujuan peruahaan akan lancer ketikan strategi yang di terapkan atau strategi yang di
tentukan berjalan sebagaimana yang dinginkan oleh perusahaan itu sendiri. Sejalan dengan
penelitian Jamaluddin (2017) yang menyatakan bahwasanaya manajemen strategi begitu penting
unutk menjalankan setiap tahapan dalam pendidikan, dan juga sebagai jalan keluar dari permasalah
pendidikan yang ada di setiap Negara. Shuya (2017) mengatakan juga bahwa manajemen strategi
juga menjadi peran penting untuk mengevaluasi proses yang telah terjadi, dan juga menentukan
proses atau strategi selanjutnya dalam pencapain tujuan perusahaan atau organisasi.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan visi, misi, tujuan dan strategi organisasi serta beri
contoh rumusan masing-masing visi, misi, tujuan dan strategi organisasi tersebut.
Visi, Misi dan Strategi organisasi adalah beberapa unsur yang harus di miliki oleh sebuah
organisasi. Yang dimaksud dengan visi adalah rangkaiana kata per kata yang isinya merupakan
gambaran dari tujuan sebuah organiasi tersebut didirikan, sehingga jelas untuk kedepannya
organisasis ini harus melalukan pekerjaan atau proses yang sesuai dengan visi mereka tersebut.
Sedang misi adalah uraian yang berisikan sebuah proses atau tahapa-tahapa untuk mewujudkan visi
sebuah organisasi. Misi juga dapat diartikan tujuan jangka pendek dari sebuah perusahaan atau
organisasi yang ingin di capai. Salah satu perbedaan visi dan misi adalh jangka waktunya, visi dapat
diartikan tujuan organisasi dalam jangka waktu yang panjang, sedangan misi bisa juga diartikan
sebagai tujuan organisasi dalam jangka waktu yang pendek. Sementara strategi adalah langkah-
langkah atau cara-cara yang digunakan atau di implementasikan oleh sebuah organisasi untuk
mewujudkan visi dan misi dari sebuah orgaisasi yang ada. Dalam penelitian Shilpa (2016)
mengatakan bahwa dampak dari adanya visi dan misi dalam organisasi akan mempengaruhi kinerja
secara umum dalam organisasi tersebut. Dalam penelitian ini disebutkan organisasi terbentuk karena
adanya visi dan misi, dengan visi dan misi tersebut, maka kiberja organsisasi dan kerjanyapun akan
jelas dan tujuan yang ingin di capaipun jelas. Dalam penelitian Ana (2013) mengemukakan bahwa
visi dan misi akan tercapai jika strategi yang digunakan tepat, artinya dalam mencapai sebuah visi
dan misi diperlukan strategi yang jelas dan mendekati visi dan misi sehingga akan terealisasi
sebagaimana mestinya.
Contoh visi, misi dan strategi organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa

Visi :

Mewujudkan mahasiswa yang aktif dan kreatif serta produktif dalam bidang ekonomi dan teknologi
serta menjadi panutan serta harapan untuk masyarakat secara nasional

Misi :

1. Menyelenggaran berbagai macan kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi dan teknlogi
2. Berpartisipasi terhadap semua kegiatan event dan seminar tentang ekonomi dan teknologi
baik dalam kegiatan kampus maupun dalam kegiatan eksternal kampus
3. Menerima berbagai aspirasi mahasiswa lainnya untuk kemajuan bersama
4. Memberikan program-program pendukung di bidang ekonomi dan teknologi

Strategi yang dilakukan :

1. Mengadakan setiap semesternya seminar nasional mauputn internasional yang berkaitan


dengan tema tekonologi dan ekonomi
2. Menyelenggarakan event-event dalam ruang lingkun internal maupun ekternal di bidang
ekonomi dan teknologi
3. Mengadakan kegiatan rutin pertemuan dengan mahasiswa lainnya terbuka dan bisa diikuti
oleh seluruh mahasiswa yang ada.
4. Menyelenggarakan penerimaan proposal dalam segi pengembangan usaha di bidang
ekonomi, sedangkan dalam segi teknologi bekerjasama dengan mahasiswa dalam sebuah
ekstrakurikuler.

3. Jelaskan dan beri contoh analisis lingkungan eksternal dan apa pentingnya analisis
lingkungan ekternal dalam konteks Revolusi Industri 4.0.
Analisis lingkungan eksternal adalah analisis yang dilakukan terhadap komponen-kompnen di luar
perusahaan ata berasal dari luar organisasi. Dalam analisis ini perusaahn atau organisasi tidak
mampu mengontrol atau tidak bisa melakukan intervensi karena berada di luar jangkauan organisasi
atau lembaga itu sendiri. Dalam analisis ekternal ini pun kompenan atau unsur-unsur tersebut di
perlakukan sebagai sesuatu yang given atau dengan kata lain mau tidak mau perusahaan atau
organisasi harus menerima keadaan yang ada, dan hal itu tinggal bagaimana organisasi atau lembaga
tersebut mampu untuk melaksanakan strateginya dalam menghadapi lingkungan eksternal ini.
Komponen yang terdapat dalam analisis lingkungan ekternal ini berhubungan dengan keadaan di
sekitar lembaga atau organisasi tersebut dilihat dari 2 faktor yang mempengaruhinya yaitu
lingkungan umum dan lingkungan industry.
Kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini semakin mempengaruhi perekonomian suatu Negara,
khususnya dari bidang industry dan perdagangan. Salah satu kemajuan teknoogi pada saat sekarang
ini adalah munculnya revolusi industry 4.0. Revolusi industry 4.0 adalah revolusi industry di bidang
teknologi yang mana semuanya serba komputerisasi artinya pekerjaan sebuah produk di perusahaan
tersebut di lakukan oleh mesin atau di lakukan melalui teknologi komputerisasi dengan
mengandalkan tenaga operator dimana yang menjadi operatornya adalah manusia. Dengan adanya
revolusi industry 4.0 ini sector industry tidak semata-mata fokusnya e pengembangan usaha dan
meningkatkan laba, akan tetapi juga pendayagunaan dan mengomtimalkan setiap aktivitas yang ada
baik itu modal, proses produksi, hingga pelayanan. Dalam penelitian Lucas (2018) mengatakn
bahwa revolusi industry 4.0 akan berdampak pada perusahaan-perusaahn industry sehingga
menghasilkan kinerja yang baik dan ini hanya berlaku di Negara-negara maju, sedangkan dalam
negera berkembang hanya sebagian yang mendapatkan dampaknya.
Analisis lingkungan eksternal memiliki peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan
revolusi industry 4.0. Secara teori analisis lingkungan ekternal mengkaji tentang komponen-
komponen ekternal dalam sebuah organisasi atau perusahaan, sedangkan revolusi industry 4.0 ini
diterapkan pada dalam sebuah perusahaan dengan berbagai pertimbangan, artinya analisis
lingkungan ekternal dengan memperhatikan komponen lignkungan umum dan industry akan
menentukan sejauh mana revolusi industry 4.0 dapat di realisasikan dalam sebuah perusahaan. Jika
factor lingkungan umum baik dari segi ekonomi dan lainnya tidak mendukung dalam penerapan
revolusi industry 4.0 ini, maka perusahaan tidak akan mengalami kemajuan atau perkembangan,
begitupun sebaliknya jika lingkungan umum memenuhi standar atau kriteria maka kemajuan
teknologi revolusi industry 4.0 dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan dengan dukungan dari
lingkungan eksternal tersebut.

4. Jelaskan aspek-aspek apa yang menjadi fokus perhatian dalam analisis lingkungan
internal serta beri contoh kasus di lembaga pendidikan.
Analisis lingkungan internal adalah analisis terhadap komponen-kompenen di dalam sebuah
organisasi atau lembaga yang bersangkutan. Dalam analisis lingkungan internal ini perusahaan atau
organisasi bisa mengendalikan komponen yang terdapat pada organisasi atau lembaga itu sendiri,
sehingga organisasi atau perusahaan dapat mengevaluasi apa yang terjadi dan mencarikan solusi
yang tepat untuk masalah yang terjadi dalam komponen intern organisasi atau lembaga itu sendiri.
analisis lingkungan internal juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat daya saing
organisasi atau lembaga yang bersangkutan dilihat dari kondisi internal. Aspek yang menjadi focus
perhatian dalam analisis lingkungan internal adalah kelemahan dan kekuatan dari perusahaan
tersebut dari segi intern perusahan, baik dari segi kualitas bahan bau, pemasaran dan lainnya yang di
kendali kan oleh organisasi atau lembaga tersebut. Dalam penelitian Donald (2014) mengatakan
juga bahwasanya lingkungan internal juga mempengaruhi dan mendukung kegiatan inovatif dalam
sebuah organisasi itu sendiri. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohamed (2012)
mengatakan bahwasanya lingkungan internal juga berpengaruh terhadap daya saing perusahaan
dalam memproduksi suatu barang dan jasa, serta dengan kemampuan daya saing dengan perusahaan
atau usaha lainnya juga akan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut dan memberikan nilai lebih
terhadap perusahaan tersebut.
Contoh analisis linkungan di lembaga pendidikan:
Kelemahan
1. Kelengkapan bahan ajar olahraga yang kurang
2. Buku siswa yang tidak mencukupi
3. Perpustakaan yang tidak memadai
4. Runag kelas yang tidak memadai
Kekuatan
1. Motivasi guru dan siswa yang tinggi untuk belajar
2. Model pembelajaran guru yang bervariasi
3. Hubungan baik terjalin Antara guru dan guru maupun guru dan murid
Strategi
Strategi mengatasi kelemahan :
1. Melengkapai sarana dan prasana olahraga yang ada
2. Memperbanyak bahan bajaan siswa di perpustakaan
3. Menambah ketersedian bahan ajar untuk siswa
4. Merenovasi ruang belajar siswa
Strategi dalam mengembangkan kekuatan :
1. Terus memotivasi siswa dan guru dalam proses belajar dengan memberikan berbagai reward
terhadap yang breprestasi
2. Terus mengasah dan memberikan pengetahuan tentang berbagai metode dan model
pembelajaran kepada guru agar bisa di terapakn di proses pembelajaran
3. Menjaga hubungan yang harmonis baik sesame guru maupun guru dengan murid

5. Analisis SWOT merupakan salah satu alat analisis yang digunakan dalam perumusan
strategi perusahaan atau organisasi. Jelaskanlah apa yang menjadi kelebihan dan
kekurangan dari analisis SWOT dan jelaskanlah langkah-langkah perumusan strategi
dengan menggunakan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah analisis yang harus di lakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk
melihat sejauh mana perkembangan dari organisasi atau lembaga itu sendiri, atau bisa diartikan juga
bahwa analisis SWOT ini kombinasi dari analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan
eksternal. Analisis SWOT mengkaji tentang strategi perusahaan atau organisasi dalam
mengembangkan 4 tipe strategi yang ada yaitu strategi Strength (kekuatan), strategi Weaknesses
(kelemahan), Strategi Opportunities (kesempatan), dan strategi Threats (Ancaman). Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Lian (2016) mengatakan bahwa analsisi SWOT sanagt bisa di
andalkan untuk menganalisa kinerja ebuah perusahaan dan juga bisa di jadikan pedoman dalam
pengembangan usahan yang di jalankan. Penelitian selanjutnya dari Smith (2018) mengungkamkan
bahwa analisis SWOT juga bisa dilakukan dalam merencakan strategi selanjtunya untuk mencapai
tujuan seperti mengidentifikasi kebijakan dan hokum dari sebuah perusahaan. Dan dalam penelitian
Boonyarat (2017) mengatakan bahwa analsisi SWOT juga berguna untuk menganalisis kinerja
sebuah perusahaan atau organisasi yang ada. Secara garis besar analisis SWOT ini memiliki
beberapa kelemahan dan kelebihan. Kelebihan mendasar dari analisis SWOT ini adalah
kesederhanaan dalam menganalisis, flelsibel, kolaborasi dan integrative. Kesederhaana yang ada
dalam analisis SWOT ini menandakan bahwa analisis SWOT mudah dipahami, partisipatif, dan juga
dapat digunakan dalam organisasi yang ukurannya relative besar. Kemudian juga analisis ini dengan
adanya factor internal dan eksternal dengan sudut pandang yang positif dan negative juga
menandakan analisis SWOT ini cukup lengkan dan menyeluruh, sehingga dengan berbgaia
keunggulan tersebut analisis SWOT masih relevan untuk digunakan di massa sekarang. Akan tetapa
analisis SWOT sendiri memiliki beberapa kelemahan salah satunya adalah analisis SWOT
menggunakan sebuah perkiraan tentang data dan factor yang menjadi dasar untuk memutuskan
penetapa strateginya, sehingga hal ini tidak subjektif. Kemudian kelemahaan selanjutnya adalah
variable negeatif yang digunakan dalam analisis SWOT tersebut, artinya bisa jadi kelemahan dan
ancaman itu sebenarnya tidak ada, sebagai contoh tidak ada gelap yang ada hanya kekurangan
cahaya. Analisis SWOT juga hanya menekankan pada factor atau kekuatan internal dan
menganggap remeh ancaman ekternal, artinya dalam analisis SWOT ini mengutamakan kekuatan
yang berasal dari phak inter atau kekuatan internal, sehingga ancaman-ancaman yang dating dari
luar di kesampingkan, yang mana hal ini akan berimbas terhadap perusahaan itu sendiri.
Analisis SWOT berguna untuk merumuskan strategi dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi itu sendiri. Adapun langkah-langkah dalam perumusan strategi di analisisi SWOT itu
sendiri terdiri dari tiga aspek, yang pertama pengumpulan data. Sebelum melakukan analisis SWOT
untuk menentukan strategi terkait, maka sebuah organisasi langkah awal yang di ambil adalah
mengumpulkan data. Dalam tahap ini data yang di dapatkan dapat dibedakan menjadi 2 sumber
yaitu data ekternal dan data internal. Data eksternal bersalah dari luar perusahaan itu sendiri,
sedangkan internal dari dalam organisasi atau lembaga itu sendiri. Tahap kedua adalah tahap
analisis. Data yang dikumpulkan di tahap awal, kemudian di analisis menjadi sebuah informasi
dalam bentuk matriks. Dalam tahap analisis ini terdapat berbagai bentuk matriks seperti matriks
TOWS/SWOT, BCG (Boston Consultning Group), Internal Eksternal, SPACE dan matrik Grand
Strategy. Tahap terakhir atau langkah ketiga dalam perumusan strategi di analisis SWOT ini adalah
tahap pengambilan keputusa, pada tahap in keputusan diambil melalu informasi data yang telah di
analisis kemudia diputuskan strategi apa yang tepat untuk mengantisipasi ancaman, kelemahan, dan
mengembangkan kekuatan yang ada dalam organisasi atau lembaga yang bersangkuta.

6. Silahkan amati salah satu sekolah atau lembaga pendidikan yang ada, berdasarkan
informasi yang ada dalam konteks dan kondisi sekarang. Lakukanlah analisis SWOT
untuk perumusan strategi yang relevan.
Contoh salah satu analisis SWOT di sekolah :
Internal STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
· Motivasi guru dan siswa · Rekrutmen guru dan
staff
· Fasilitas
perpustakaandan laboratorium · Keadaan Guru
· Hubungan yang baik antara · Penerimaan siswa
guru dengan guru ataupun Baru/pindahan
guru dengan siswa
· Jamsostek
External · Pendekatan, metode
mengajar guru yang · Gedung Sekolah
bervariasi
· Pembiyaan
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
· Dukungan pemerintah · Terus memotivasi guru dan · Diharapkan kepada
daerah dalam melengkapi siswa dalam KBM dengan pemerintah untuk tidak
sarana dan prasarana Dukungan pemerintah dalam hanya memperhatikan
melengkapi sarana prasarana sarana dan prasarana tetapi
· Kesesuaian sarana dan pengadaan tenaga pengajar
prasarana sekolah dengan · Terus melanjutkan yang Mumpuni juga.
tuntutan potensi daerah dan hubungan baik guru dan
per-kembangan IPTEK serta siswa di iringi dengan · Adanya kemampuan
IMTAQ IMTAQ dan IPTEK . orang tua siswa untuk
pembiyaaan sekolah yang
· Tuntutan · Terus melakukan lumayan mahal dapat
masyarakat terhadap lulusan pendekatan dan metode dijadikan donatur dalam hal
yang berkualitas mengajar yang bervariasi dan perbaikan perbaikan
berinovasi dalam mengajar gedung sekolah
· Sponsor/perusahaan/ agar terus akan menghasilkan
yayasan lulusan yang berkualitas.
· Dukungan orang tua tinggi
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
· Lembaga pendidikan · Selalu berusaha dan · Menerima tenaga guru
sejenis bekerja keras untuk menjadi dengan fair melalu tes
yang terbaik di segala bidang masuk jika ingin bersaing
· Lingkungan sosial sekolah baik itu guru, siswa dalam dengan dunia luar, baik segi
· Pusat Berbagai kegiatan rangka persaingan dengan TIK, lulusan dan
sekolah lain. ekstrakurikuler, skarean
· Persaingan masuk SMP kualitas guru adalah
negeri · Terus berkreatifitas dan cerminan kualitas Siswa.
berinovasi dalam KBM .
· Kemajuan Teknologi
Komputer dan Informatika

7. Jelaskan apa yang harus dilakukan oleh organisasi/lembaga pendidikan, jika strategi
yang telah dirumuskan tersebut ternyata tidak dapat diimplementasikan, jelaskan
mengapa strategi yang telah dirumuskan melalui proses manajemen strategik kadang
kala tidak dapat diterapkan.
Dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan, untuk mencapai tujuannya memerlukan yang
namanya strategi-strategi khusus. Namun terkadang dalam pelaksanaannya stratge tesebut
mengalami kendala-kendala, mulai dari hal yang kecil samapai ke hal yang besar sekalipun. dalam
pengimplementasian strategi tersebut kadang kala mengalami kegagalan, factor yang menyebabkan
kegagalan dalam menjalankan sebuah strategi organisasi ini terdiri dari :
1. Komunikasi

Komunikasi dalam artian secara menyeluruh, baik komunikasi yang terjalin secara internal maupun
secara eksternal. Komunikasi dalam sebuah organisasi atau lembaga pendidikan merupakan hal
yang paling penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau menjalankan ide-ide maupun strategi
untuk mencapai tujuan tertentu, kalaulah seandainya komunikasi yang ada dalam sebuah lembaga
atau organisasi tidak harmonis atau gagal, maka strategi dalam mencapai tujuan tidak akanterealisasi
sebagaimana yang dinginkan oleh perusahaan atau lembaga yang bersangkutan.

2. Kepemimpinan

Factor selanjutnya kegagalan dalam menjalankan strategi yang ada adalah dari segi kepemimpinan.
Kepemimpinan itu sendiri adalah proses mempengaruhi bahwasanya atau orang-orang dalam
menjalankan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Jika kepemimpinan tidak berperan dengan
baik, maka rencana yang telah di tentukan tadi tidak akan terealisasi, sehingga kegiatan atau
perencanaan strategi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

3. Motivasi

Motivasi adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu, maka kalau seandainya motivasi secara
keseluruhan organisasi tersebut kurang atau tidak ada sama sekali, maka strategi untuk emncapai
tujuan tersebut tidak akan berjalan sebagaimana yang dinginkan. Hal ini juga berdampak tidak
tercapainya tujuan organisasi yang dinginkan.

4. Manajemen yang pasif

Manajemen pasif ini terjadi karena anggapan dan asumsi bahwa segala kegiatan akan berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga manajemen kurang memperhatikan aspek-aspek yang akan
mempengaruhi kegiatan tersbut. Sebuah perencanaan strategi adalah hal yang harus dikelola dengan
baik, sehingga bisa berjalan dengan baik juga. Jika seandainya manajemen pasif atau tidak aktif
sama sekali maka perancaan strategi tidak berjalan sesuai tujuan yang telah di tetapkan.

Anda mungkin juga menyukai