Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IMPLEMENTASI STRATEGI, MOTIVASI, BUDAYA

ORGANISASI

KELOMPOK 4
1. MARIYAM RANIYAH (32192434)
2. BELA PRATIWI (32192435)
3. EVA MAULINDA MAYANTI (32192442)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dankarunia-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawatserta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidaklupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Balla Watunglawar. selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Strategi yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
makalah.Makalah yang berjudul“Implementasi Strategi” ini disusun untuk
memenuhitugas kelompok pada mata kuliah Management Strategi. Implementasi
Strategiadalah rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang
bersifatmendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikatif
yangdibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak yang terlibatdidalam
suatu perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan yangdiharapkan, sehingga
penting untuk dilakukan pendalaman materi untukkepentingan bersama.Bilamana ada
beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkanpenulis menghaturkan
permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna danmasih memiliki banyak
kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah inidapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah inibermanfaat bagi pembaca untuk menambah
wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis makalah lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi adalah wadah kegiatan yang mencerminkan pembagian tugas dan
wewenang dan tanggung jawab yang meliputi system manajemen sebagai proses dalam
mencapai tujuan. Dalam hal ini terdapat beberapa jenis organisasi yang dapat dipillih
dalam pengimplementasian strategic, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi usaha yang dijalankan. (Reza Harahap, 2017).
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi
biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi
merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan
implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang. (Azhar, 2012) Hitt, Ireland,
dan Hoskisson dalam Farnida Malahayati (2012) menekankan bahwa serangkaian
tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus
disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan
menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika
perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten dengan
strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan, akuisisi, internasional, dan kerjasama
yang sebelumnya dipilih. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis akan
membahas dan mengkaji lebih lanjut dalam sebuah makalah yang berjudul “Analisis
Kebijakan Publik Bidang Pendidikan di Indonesia pada Masa Pemerintahan Orde
Reformasi”.
Peningkatan produktifitas kerja merupakan salah satu tujuan yang sangat penting
bagi organisasi   dengan adanya peningkatan produktifitas akan memberikan keuntungan
bagi organisasi, produktivitas kerja dapat diupayakan dengan pengelolaan organisasi
dengan mampu mengadopsi secara positif dari proses penilaian kinerja yang meliputi
teknik motivasi untuk meningkatkan moralitas karyawan

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap strategi organisasi?
2. Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi?
3. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan
1.3 Tujuan
1. Untuk menegtahui pengaruh budaya organisasi terhadap strategi organisasi
2. Untuk menegtahui penerapan motivasi dalam organisasi
3. Untuk menegtahui pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh budaya organisasi terhadap strategi organisasi
Budaya organisasi mempengaruhi strategi organisasi mulai dari proses perumusan
strategi organisasi sampai pada implementasi strategi di dalam organisasi. Pada tahap
perumusan strategi, budaya organisasi secara signifikan berpengaruh dalam hal pemilihan
strategi organisasi, dan pada tahap implemntasi, budaya organisasi akan mempengaruhi
dalam hal meminimalkan factor-faktor penghambat penerapan strategi tersebut. Pada
kedua tahapan ini, budaya organisasi secara tidak langsung akan berpengaruh juga
terhadap para pimpinan dan para pengambil keputusan dan kebijakan baik di tingkat
manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah, bahkan kepada semua
karyawan di dalam organisasi itu sendiri.Pada tahap perumusan strategi, di dalamnya
akan terdapat kegiatan untuk menganalisis lingkungan, menetapkan pilihan-pilihan
strategi dan pemilihan strategi yang paling sesuai dengan organisasi. Pada tahap ini,
budaya organisasi akan berpengaruh terhadap kerangka kerja yang akan dilakukan oleh
para pimpinan atau para pengambil keputusan dan kebijakan. Asumsi budaya, nilai-nilai
yang dianut serta norma-norma yang dipegang oleh seluruh orang yang ada di dalam
organisasi akan diterapkan didalam membangun kerangka pikir, kerangka persepsidan
kerangka interpretasi serta pemahaman dari setiap orang di dalam organisasi tersebut,
terutama terhadap orang-orang yang terlibat langsung di dalam tahap-tahap tersebut,
yaitu dalam melakukan analisis lingkungan, memilih pilihan-pilihan strategi, menentukan
strategi yang paling sesuai untuk diimplementasikan.Secara umum asumsi, nilai-nilai dan
norma-norma yang di pegang organisasi secara signifikan akan membentuk pola mental,
termasuk pola mental para pimpinan dan para pengambil keputusan dan kebijakan
organisasi. Pola mental ini akan berpengaruh pada persepsi dan interpretasi lingkungan
organisasi yaitu intepretasi organisasi terhadap factor-faktor lingkungan internal dan
interpretasi organisasi terhadap factor-faktor lingkungan eksternalnya. Polamental
berpengaruh juga pada kesimpulan organisasi akan strategi organisasi yang akan
diterapkan, dan keputusan organisasi dalam memilih dan menetukan strategi organisasi
yang paling pas bagi organisasi. Secara lebih rinci, budaya organisasi akan
mempengaruhi strategi organisasi dalam hal-hal berikut ini:

 Budaya organisasi mempengaruhi cara manajemen organisasidi dalam


mengumpulkan informasi dan menganalisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Budaya organisasi akan mempengaruhi organisasi di
dalam menentukan informasi apa saja yang akan dikumpulkan dari
lingkungan internal dan lingkungan eksternalnya.Dengan informasi yang
terkumpul tersebut organisasi akan mendapatkan gambaran secara umum
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin sedang
dihadapi dan perlu segera direspon. Budaya organisasi juga akan berpengaruh
terhadap bentuk dari informasi yang akan kumpulkan, apakah itu bentuknya
kualitatif atau bentuknya kuantitatif, berpengaruh juga terhadap prosedur
formal atau informal yang akan dilakukan, bahkan berpengaruh terhadap
sistematika dari pemindaian keseluruhan lingkungan organisasi. Pada
organisasi yang menerapkannilai dan norma budaya yang terbuka terhadap
lingkungannya, biasanya akan nampak pada perspektif organisasi yang
cenderung akan melihat lingkungannya , terutama lingkungan eksternalnya
secara lebih luas dan organisasi akan cenderung lebih fleksibel didalam
menanggapi perubahan serta dinamika yang terjadi. Nilai-nilai dan norma-
norma yang dipegang organisasi dalam hal ini juga berpengaruh terhadap
prosedur organisasi didalam menndayagunakan sumberdayanya dan di dalam
mengembangkan kemampuan organisasi.
 Budaya organisasimempengaruhi cara pandang organisasiterhadap
kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi.Budaya organisasi
(nilai-nilai dan norma) dalam hal ini akan mempengaruhi orang-orang yang
ada di dalam organisasi dalam melihat, mensikapi setiap peristiwa dan
kejadian yang terjadi di dalam organisasi. Nilai dan norma yang baik akan
mendasari orang-orang di dalam organisasi untuk lebih mudah mensikapi
peristiwa yang terjadi secara lebih positif, hal ini dapat terjadi karena budaya
organisasi sudah menjadi penyaring atas setiap informasi yang didapatkan.
Respon yang positif akan memudahkan organisasididalam
mengimplementasikan strategi yang diterapkan, sedangkan persepsi negative
malah akan mempersulit implementasi strategi.
 Budaya organisasi mempengaruhi cara interpretasi atas hal-hal yang
terjadi di dalam lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.Kemampuan interpretasi organisasi atas hal-hal yang terjadi baik di
dalam lingkungan internalnya atau lingkungan eksternalnya, sangat
dipengaruhi budaya organisasi, karena budaya organisasi inilah yang
membentuk kemampuan tersebut.
 Budaya organisasimempengaruhi organisasidi dalam memilih
strateginya.Berdasarkan persepsi atas lingkungan dan sumberdaya yang
dimiliki, maka strategi dipilih yang paling sesuai dengan organisasi. Nilai-
nilai dan norma yang dipegang organisasi akan turut mempengaruhi
organisasi didalam pemilihan strategi.
2.2 Penerapan motivasi dalam organisasi
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya
tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128). Menurut George R.
Terry, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang
merangsangnya melakukan tindakan.Selanjutnya menurut Greenberg dan Baron
(1993:114) adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku
manusia kearah pencapaian tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam
berperilaku sedemikian rupa sehingga mau bekerja atau bertindak demi tercapainya
tujuan organisasi.
Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen adalah Pada
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling, pelaksanaanya, di dan disusun
personalianya setelah rencana dibuat, organisasi berikutnya adalah menugaskan atau
mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan Fungsi pengarahan
ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami
masalah anggotanya, sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun
informal. Baik secara organisatoris maupun pendekatan secara personal. Sebagai
pimpinan organisasi, sebisa mungkin memahami masalah a sehingga men anggotanya
bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam hal ini.
Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa menjalankan roda organisasi. Apalagi
jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.
Proses timbulnya motivasi dalam organisasi yaitu:

 Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi. maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
 Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
 Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung
oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala
kebutuhannya.
 Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima
 Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran.
 Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai
tujuan yang dilakukan secara bertahap.
Faktor faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:

 Budaya . Budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma norma perilaku yang
diikuti oleh para anggota organisasi. Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan
kebiasaan rutinitas yang diterapkan dari organisasi:
a. Nilai-nilai perusahaan (masalah baik-buruk, masalah etika)
b. Suasana organisasi (bagaimana orang merasa dan beraksi)
c. Gaya kepemimpinan dalam melakukan wewenang
 Kepemimpin. Jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait
adalah adanya unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya
komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya
dinikmati oleh sebagian anggota
 Iklim organisasi. Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik
organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang
mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi
yang berpengaruh terhadap motivasi pada pelaku organisasi. • Menurut Higgins
(1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi iklim
organisasi, yaitu:
a. Manajer/pimpinan
b. Tingkah laku karyawan
c. Tingkah laku kelompok kerja
d. Faktor eksternal organisasi
2.3 Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan
Schein (dalam Muchlas, 2005:531) mendefinisikan budaya organisasi sebagai
sebuah corak dan asumsi-asumsi dasar-ditemukan atau dikembangkan oleh sebuah
kelompok tertentu untuk belajar mengatasi problem-problem kelompok dari adaptasi
eksternal dan integrasi internal-yang telah bekerja dengan baik, cukup relevan untuk
dipertimbangkan sebagai sesuatu yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan berperasaan
dalam hubungannya dengan problem-problem tersebut.
Adapun menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Wibowo, 2010:17), budaya organisasi
adalah nilai-nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan. Definisi
Kreitner dan Kinicki ini menunjukkan tiga karakteristik penting budaya organisasi, yaitu :
a. budaya organisasi diteruskan kepada pekerja baru melalui proses sosialisasi,
b. budaya organisasi mempengaruhi perilaku di pekerjaan.
c. budaya organisasi bekerja pada dua tingkatan yang berbeda.
Motivasi kerja adalah dorongan yang muncul pada diri individu untuk secara sadar
melakukan pekerjaan yang dihadapi (Danim, 2004:23). Motivasi kerja merupakan
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi
kerja karyawan sangat menentukan tinggi atau rendahnya prestasi kerja yang dicapainya.
Budaya organisasi membentuk perilaku karyawan dan mendorong percampuran
core values (nilai-nilai dominan) dan perilaku yang diinginkan sehingga memungkinkan
organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsisten,
menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol. Budaya organisasi akan
meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan memberi mereka perasaan
memiliki,loyalitas, kepercayaan dan nilai-nilai dan mendorong mereka berpikir positif
tentang mereka dan organisasi. Dengan demikian, organisasi itu memaksimalkan potensi
karyawan dan memenangkan kompetisi. Budaya organisasi juga akhirnya akan berfungsi
sebagai motivator bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.Kinerja karyawan
merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena kinerja
karyawan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas perusahaan dalam menghadapi
persaingan seiring dengan perkembangan kompetisi bisnis.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Budaya organisasi
mempengaruhi strategi organisasi mulai dari proses perumusan strategi organisasi sampai
pada implementasi strategi di dalam organisasi. Pada tahap perumusan strategi, budaya
organisasi secara signifikan berpengaruh dalam hal pemilihan strategi organisasi, dan
pada tahap implemntasi, budaya organisasi akan mempengaruhi dalam hal meminimalkan
factor-faktor penghambat penerapan strategi tersebut.
Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan
dalam diri. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya,
sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal. Baik secara
organisatoris maupun pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi, sebisa
mungkin memahami masalah sehingga anggotanya bisa memecahkan masalah secara
bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang
merasa terpaksa menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela,
alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.

DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/view/6472
https://id.scribd.com/presentation/454974760/Penerapan-Motivasi-dalam-Organisasi-Kel-4
https://journal.likmi.ac.id/index.php/media-informatika/article/view/26/23
https://www.scribd.com/presentation/454974760/Penerapan-Motivasi-dalam-Organisasi-Kel-4

Anda mungkin juga menyukai