Anda di halaman 1dari 11

JUDUL BUKU : - PENGERTIAN DAN SEJARAH PEMBINAAN & PENTINGNYA ORGANISASI

- TEORI ORGANISASI STRUKTUR & DESAIN


- PENTINGNYA MEMPELAJARI ADMINISTRASI

PENGARANG : - MIFTA THOHA & DRS. DYDIET HARDJITO.Msc.


- DICKY WISNU UR. & SITTI NURHASANAH

PENERBIT : - PT. RAJA GRAFINDO PERSADA


- PT. BUMI AKSARA

TAHUN TERBIT : - 2003


- 2007

PENGERTIAN SEJARAH DAN PEMBINAAN ORGANISASI

Tahun 1973, saya pernah terlibat dalam suatu kegiatan pelaksanaan penyempurnaan
organisasi dan tata kerja pada biro organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan. Setelah
tahun itu, sayapun pernah terlibat dengan kegiatan yang sama pada Departemen penerangan
pusat, dan beberapa instansi tingkat daerah baik di jawa tengah, Daerah Istimewah Yogyakarta,
maupun di daerah-daerah lain

Kegiatan yang saya alami sejak tahun 1973 itu, merupakan kegiatan yang mencoba
melakukan perubahan (change) dalam suatu organisasi, akan tetapi usaha yang dilakukan
belum menyerupai kegiatan “Organization Development” (atau disingkat OD atau pembinaan
organisasi PO). Usaha yang akan saya lakukan pada waktu itu bertujuan untuk melakukan
penyempurnaan struktur organisasi dan tata kerjanya yang dapat meningkatkan efisien dan
efektivitas pelayanan dan kerja organisasi.

Cerita diatas menunjukkan,bahwa usaha untuk melakukan


perubahan,penyempurnaan,dan perbaikan-perbaikan dalam organisasi baik yang menyengkut
strukturnya maupun tata kerjanya sudah lama dipraktekkan oleh instansi dan organisasi-
organisasi di Indonesia. Akan tetapi praktika OD, belum banyak di praktikkan.
Usaha penyempurnaan organisasi saat itu banyak dilakukan oleh Lembaga Administrasi
Negara, terutama setelah dilakukan usaha besar-besaran menyempurnakan system organisasi
dan Administrasi Departemen-Departemen pemerintahan.

Dan lembaga Administrasi Negara di bawah pimpinan Dr. Awaluddin Djamin, MPA
mempunyai andil yang besar terhadap penyempurnaan tersebut.

Sekarang usaha penyempurnaan, pembaharuan, dan perubahan dalam organisasi masih


terus berlanjut. Usaha semacam itu alangkah baiknya kalau disertai dengan prosedur yang
dikembangkan oleh OD.

OD dalam literature asing, dikemukakan merupakan suatu proses


pembaharuan,penyempurnaan,dan perubahan dalam organisasi dengan mempergunakan
pendekatan ilmu pengetahuan perilaku (bebovioral sciences). Seringkali kita dengar bahwa
suatu instansi pemerintah maupun swasta melakukan penataran para karyawan. Usaha
penataran ini dapat digolongkan dalam salah satu hasil intervensi yang dilakukan oleh OD, jika
OD setelah mengamati dan meneliti keadaan organisasi tersebut kemudian ditemukan
penataran merupakan jawaban terbaik bagi masalah organisasi pada waktu itu.

Pembaruan, perubahan dan penyempurnaan dalam organisasi dapat dikatakan OD, jika
usaha tersebut memenuhi syarat :

1. Menjawab suatu kebutuhan pembaharuan,perubahan dan penyempurnaan yang actual


dan diinginkan oleh klien (pelanggan).
2. Melibatkan pelanggan secara aktif didalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan
pembahasan tersebut.
3. Pembaharuan tersebut termasuk pula pembaharuan kultur organisasi (Burke dan
Hornstein,1972)

Dengan mendasarkan pada pokok-pokok pemikiran tersebut, maka OD dapat


dirumuskan sebagai suatu usaha pembaharuan yang terencana didalam suatu kultur
organisasi melalui penggunaan teknologi,riset,dan teori perilaku (Burke,1982, halaman 10).
OD merupakan suatu jawaban atas setiap perubahan, suatu strategi pendidikan yang
kompleks yang ditunjukan untuk mengubah kepercayaan, sikap, tujuan, dan struktur
organisasi.

Pembinaan Organisasi merupakan suatu preskripsi untuk suatu perubahan,


pembaharuan dan penyempurnaan yang berencana didalam suatu organisasi tertentu.
Adapun unsur-unsur pokok dari preskripsi tersebut antara lain:

(1). Berencana dan berjangka panjang

Sifat dari usaha atau program PO ini merupakan program yang berjangka
panjang, berencana, dan menyengkutproses dari suatu system yang luas. Suatu
perubahan merupakan suatu proses bukan suatu peristiwa.
(2). Organisasi secara keseluruhan
Pembaharuan, perubahan dan penyempurnaan yang terjadi di dalam organisasi
tersebut, hendaknya berlaku untuk organisasi secara keseluruhan, bukan secara persial
sepotong demi sepotong.
(3). Dikelola
Sebagai konsekuwnsi dari program yang berencana dan berjangka panjang maka
pembinanaan organisasi menekankan adanya system pengelolaan ini. Perubahan yang
efektif itu tidak bakalan terjadi, jika perubahan tersebut tidak dikelola atau dimanage.
(4). Efektivitas dan kesebatan organisasi
PO beriorientasi pada hasil, dan penyesuaian dengan kemampuan organisasi
untuk mencapai hasil-hasil tersebut.
(5). Intervensi yang berencana
Intervensi merupakan salah satu usaha PO untuk memcahkan persoalan yang
dihadapi oleh organisasi secara keseluruhan. Intervensi yang dijalankan ini berupaya
untuk melakukan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan dalam organisasi.
(6). Pengetahuan ilmu perilaku
Sejak perang ke dua berakhir, ahli-ahli ilmu social yang mempelajari organisasi
atau yang bekerja di bidang yang bergayutan dengan ilmu perilaku organisasi, semakin
bertambah keinginannya untuk mempelajari ilmu-ilmu Empiris dan yang berdasarkan
pada penelitian.
Demikian beberapa kesimpulan pengertian OD. Dari pengamatan tentang
pengertian tersebut, ternyata OD merupakan suatu strategi yang unik dari suatu system
pembaharuan dan perubahan (change). Strategi gtersebut berlandaskan pada teori dan
riset ilmu perilaku dan mempunyai sifat prespektif yang substansial.

KARAKTERISTIK PEMBINAAN ORGANISASI (PO)


Jika diamati secara teliti uraian dan rumusan pengertian PO diatas maupun yang
bertebaran dalam buku literature, maka kesimpulan yang dapat diambil bahwa para penulis
dan peneliti PO percaya bahwa PO merupakan strategi pembaharuan yang unik.
French dan Bell, merumuskan suatu isu yang mengidentifikasi sifat-sifat kegiatan pembinaan
organisasi (PO). Sifat dan karakteristik PO yang menonjol antara lain : ( French dan Bell,
1973,Halaman 15)
1. Lebih memberikan penekanan, walaupun tidak eksklusif pada proses kelompok dan
organisasi dibandingkan dengan isi yang substantive.
2. Memberikan penekanan pada kerja tim sebagai suatu kunci untuk mempelajari lebih
efektif berbagai macam perilaku organisasi
3. Memberikan penekanan pada manajemen yang kolaboratif dari budaya kerja tim.
4. Memberikan penekanan pada manajemen yang berbudaya system keseluruhan.
5. Mempergunakan model action research
6. Mempergunakan ahli-ahli perilaku sebagai agen pembaharuan atau katalisator.
7. Suatu pemikiran dari usaha perubahab tersebut haruslah ditunjukkan bagi proses-
proses yang sedang berlangsung.

Sementara ahli mengatakan karakteristik diatas, seseorang dapat membedakan setiap


perubahan, pengembangan atau pembinaan organisasi dikatakan PO ata bukan,selain itu
untuk mengidentifikasi PO dapat pula dicermati cara-cara lain, Cara lain itu ialah dengan
menganalisa pengertian berikut ini;
Kalau muka dikatakan bahwa PO merupakan usaha jangka
panjang,berencana,menopang dan terbentang menurut strategi yang telah ditetapkan.
Maka, unsure kunci yang dapat dioergunakannya antara lain : janka panjang, berencana,
menopang, dan strategi. Dengan demikian PO mempergunakan perpektif waktu yang
panjang baik untuk klien maupun untuk cara-cara lonsultasi yang dipergunakan.

Beberapa alasan yang dipergunakan oleh teoritikus dan praktisi PO


mengkonseptualisasikan perspektif waktu yang berjangka panjang itu antara lain :
1) Mengubah system budaya dan proses tidaklah mudah. Cara ini amat kompleks,
rumit, dan memakan waktu. Agar cara-cara tersebut dapat berhasil secara efektif
maka memerlukan waktu yang panjang.
2) Adanya asumsi bahwa masalah-masalah organisasi itu tidaklah mudah,
kompleks, rumit, dan beraneka segi. Oleh karena itu intervensi yang singkat tidak
bisa menyakini klien untuk bisa mengahadapi masalahnya dalam waktu yang
singkat.

KESELURUHAN SISTEM
Pendekatan PO menggunakan pendekatan yang sering dinamakan a total
systemapproach. Pendekatan keseluruhan system dalam organisasi ini merupakan
target dari PO. Dikatakan oleh Burke dan Schmidt, bahwa target pembaharuan,
perubahan dan penyempurnaan,perubahan dan penyempurnaan dalam suatu
organisasi itu meliputi seluruh system, bukan hanya orang-orang dalam organisasi saja.
Klarifikasi dalam system suatu organisasi yang acapkali dipergunakan sebagai
strategi dasar untuk melakukan intervensi dalam PO, antar lain pendekatan subsisten
teknostruktural, yang meliputi perencanaan subsistem sosioteknik, dan perluasan kerja
(job enlargement dan job enrichment), dan pendekatan subsistem proses kemanusiaan
(human precessual approach) dengan mempergunakan teknik seperti misalnya survey
feedback, dinamika kelompok, dan dinamika hubungan antar kelompok (Friendlander
dan Brown, 1974).
Demikianlah pendekatan PO yang selalu menekankan pada suatu system
organisasi secara keseluruhan, walaupun ada beberapa konsultan yang menekankan
pada pendekatan sisyem sosioteknikal.

MANFAAT PEMBINAAN ORGANISASI PO


Kebuthan melakukan PO dapat diamati dari dua perpekstif,yakni perspektif
organisasi dan perspektif individu. Dalam prepektif individu, terutama dalam kaitannya
dengan perencanaan dan pengembangan karir seseorang.
Dari perspektif Organisasi, PO sangat bergayutan dalam membantu organisasi
menjadi tetap sehat, berlanjut kehidupannya, dan lebih mencapai efeseinsi kerja dalam
situasi dunia yang selalu berubah dan berganti ini. Memang ada kalanya suatu organisasi
mampu menghadapi perubahan tersebut dengan kegiatan tambal sulam, akan tetapi
perencanaan yang matang tetap diperlukan, jika tidak diinginkan kebangkrutan. PO
membantu mengatasi perubahan dalam organisasi.

KOLABORASI DALAM PEMBINAAN ORGANISASI (PO)


Banyak penulis menyatakan bahwa fondasi PO itu sebenarnya terletak pada
kolaborasi ini. Sekaligus kolaborasi ini dapat pula dinyatakan dengan kata lain,seperti
misalnya, partisipasi keterlibatan (involvement), pemerataan kekuasaan (power
sharing), dan sejenisnya.Kolaborasi dapat diartikan sebagai suatu usaha penuh
kepercayaan yang didasarkan atas tidak adanya kecurigaan dan kedewasaan pengertian
atas peranan-peranan dan penugasan-penugasan. Usaha ini lebih bersifat demokratis
dan partisipatif.

TUJUAN PEMBINAAN ORGANISASI


Walaupun masing-masing organisasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda
dalam mengembangkan, membina, membaharui, dan menyempurnakan organisasinya,
akan tetapi secara umum tujuan PO dapat diamati sebagai berikut.
1. Untuk meningkatkan kepercayaan dan dukungan diantara para anggota organisasi.
Tujuan ini tercermin dari pengertian kolaborasi diatas yang ingin menciptakan saling
kepercayaan antara atasan dan atasan, atasan bawahan, dan antara bawahan dan
bawahan.
2. Untuk meningkatkan kesadaran berkonfrontasi dengan masalah-masalah organisasi,
baik dalam kelompok ataupun diantara anggota-anggota kelompok. Tujuan ini
bermaksud bahwa setiap ada masalah dalam organisasi, maka masalah tersebut tidak
boleh dibiarkan.
3. Menigkatkan suatu lingkungan “kewenangan dalam tugas” yang didasarkan atas
pengetahuan dan keterampilan. Hal ini bererti bawhwa setiap tugas dan peranan yang
didalamnya melekat kewenangan untuk melakukan tugas dan peran tersebut,
hendaknya didasarkan atas pengtahunan dan keterampilan atas tugas tersebut.
4. Untuk meningkatkan derajat keterbukaan dalam berkomunikasi baik vertical, horizontal,
maupun diagonal. Dengan demikian tujuan ini tidak mengenal kerahasiaan, artinya
bahwa aktifitas pembinaan organisasi itu bukanlah misterius dan serba rahasia.
5. Untuk meningkatkan tingkat kesemangatan dan kepuasan orang-orang yang ada dalam
organisasi.
6. Untuk mendapatkan pemecahan yang sinergitik terhadap masalah-masalah yang
mempunyai frekuensi besar.
7. Untuk meningkatkan tingkat pertanggung jawaban pribadi dan kelompok baik didalam
pemecahan masalahnya maupun didalam pelaksanaannya
PENTINGNYA MEMPELAJARI ORGANISASI
Organisasi dibutuhkan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Organisasi mempunyai dua
buah pengertian yang tidak terpisahkan sebagai suatu keutuhan, bagaikan dua sisi mata
uang.
1) Organisasi mempunyai kepentingan sebagai wadah.
Organisasi sebagai wadah statis, karena merupakan bagan organisasi yang mewadahi
seluruh anggotanya dengan status posisinya. Jadi merupakan piranti manajemen atau
tools of management.
2) Organisasi mempunyai pengertian sebagai proses
Organisasi sebagai proses dinamis. Organisasi selalu bergerak menuju tercapainya
tujuan organisasi

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA (HUMAN RELATION ATAU INTERPERSONAL RELATION)


Dalam organisasi dikenal adanya dua macam hubungan yaitu :
1. Hubungan formal berarti hubungan yang timbul dikarenakan adanya organisasi.
Hubungan ini merupakan hubungan resmi (formal relation)
2. Hubungan informal, berarti hubungan yang berada diluar hubungan resmi atau diluar
kedinasan (informal relation).

ASAS – ASAS ORGANISASI


Untuk menyusun suatu organisasi yang baik perlu diperhatikan asas-asas sebagai berikut:
 Asas ke-1
Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas. Dengan demikian dapat dimengerti dan
diterima oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi.
 Asas ke-2
Organisasi harus ada kesatuan komando dengan adanya kesatuan komando akan
mengarah kepada kesatuan arah (unity of direction)
 Asas ke-3
Organisasi harus melaksanakan pembagian kerja atau pembagian tugas. Dengan adanya
pembagian tugas para anggota akan mengerti tugas dan kewajibannya masing-masing
termasuk hak wewenang dan tanggung jawab.
 Asas ke-4
Harus ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. Pelimpihan wewenang berarti
menyerahkan sebagian dari wewenang pimpinan kepada bawahannya dengan
kepercayaan penuh.
 Asas ke-5
Tersedianya sarana dan prasarana. Alat-alat dan perlengkapan untuk keperluan bekerja
yang merupakan kebutuhan pokok organisasi.

CIRI ORGANISASI
Ada tiga ciri organisasi yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Adanya sekelompok orang
2. Antar hubungan
3. Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing

HAKIKI ORGANISASI
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan tentang organisasi :
1. Merupakan tempat atau wadah bagi orang-orang untuk dapat bergerak atau melakukan
kegiatan menuju tercapainya tujuan organisasi.
2. Sebagai proses, organisasi juga merupakan proses penyusunan atau pengaturan orang-
orang yang sesuai dengan tujuan organisasi.
3. Pengorganisasian merupakan langkah pertama dari pelaksanaan rencana yang telah
disusun sebelumnya.

SIFAT ORGANISASI
Organisasi mempunyai 2 sifat yang mendasar yang harus diartikan sebagai suatu keutuhan.
Sifat tersebut adalah :
1. Sifat statis, adalah sebuah wadah untuk berorganisasi dan adanya hubungan kerjasama
antara kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, namun dalam
organisasi ini hanya untuk membuat kerangka saja belum ada perincian yang jelas
didalamnya.
2. Sifat dinamis, adalah proses yang dilakukan dalam berorganisasi untuk menetapkan dan
mengorganisir susunan organisasi suatu usaha sebagai sistem dalam proses berinteraksi
antara orang-orang yang bekerjasama baik dalam lingkungan formal maupun informal
dan setiap individu yang ada didalamnya sudah mendapatkan pembagian kerja yang
jelas dan disertai dengan kegiatan-kegiatan atau perincian yang telah direncanakan
dengan baik dalam mencapai suatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.

KESIMPULAN

Bab ini secara pokok mengantarkan pembaca untuk memahami arti pembinaan
organisasi. Dari pengertian PO ini kemudian dapat diperoleh pula gambaran kemanfaatannya
dalam rangka melakukan perubahan dan pembaharuan serta penyempurnaan dalam
organisasi.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan
itu lambat atau cepat akan kita alami bersama. Suatu organisasi yang tidak pernah melakukan
perubahan dan penyempurnaan, sementara perubahan-perubahan lingkungan berjalan secara
cepat, maka organisasi tersebut akan mengalami kemunduran. Usaha perbaikan organisasi
dirancang secara jelas dan prosesnya berjalan secara teratur, terkendali, dan berjangka
panjang, maka usaha semacam ini akan membantu organisasi menyesuaikan dirinya dengan
perubahan lingkungan yang sangat pesat itu. Usaha perubahan dan pembaharuan itu dikenal
dengan sebutan PO.
Dalam bab pertama ini selain pengertian PO dapat pula dipelajari sejarah singkat
mengapa PO diperlukan, siapa pendahulu dan pelopornya. Kurt Lewin secara tersendiri
merupakan orang yang telah mengukir namanya dalam usaha pengembangan pembinaan
organisasi. Dia telah meletakkan batu pertama dalam rangka membangun PO. Walaupun
usahanya baru merupakan permulaan dan keburu dia meninggal dunia, akan tetapi usaha dan
gagasannya berkembang dengan baik sampai sekarang ini. Kelanjutan dari pokok-pokok
pengertian yang diuraikan dalam bab pertama ini dapat dipelajari dalam bab-bab berikutnya
 Kunci Organisasi
Sebagai wadah dan sifat dinamis organisasi, maka organisasi selalu berusaha untuk
mempertahankan keberadaanya dan berusaha untuk mengembangkan diri untuk
mempertahankan hal tersebut, sebagai kunci keberhasilan organisasi adalah efektivitas
 Hubungan – Hubungan
 Hubungan Formal
Hubungan yang bersifat resmi, hubungan formal ini banyak mengandung muatan
instruksi atau top-down
Top-down => teori yang mengajukan gagasan bahwa
proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis
mengunci identitas suatu pola yang diikuti oleh
pengenalan terhadap bagian-bagian pola tersebut,
bedasarkan asumsi yang sebelumnya telah dibuat.

 Hubungan informal
Hubungan informal ini lebih banyak mengandung muatan-muatan tuntunan dalam
Bottom-up
kebutuhan, jadi =>mengandung
lebih banyak Teori yang mengajukan
muatan bottom –up
gagasan bahwa proses pengenalan diawasi
oleh identifikasi terhadap bagian-bagian
spesifik dari suatu pola, yang menjadi
landasan bagi pengenalan pola secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai