Anda di halaman 1dari 4

FROM GOOD PERSON TO BULLIER

Alvaro Aqhazia Vico

Tok Tok Tok..suara ketokan pintu dari laki-laki Bernama Alco. Dia adalah santri dari pesantren
Vilis. Anak ini adalah anak manja yang berani melawan orang tuanya hingga suatu hari orangtuanya
menaruh dia di pesantren agar bisa menjadi apa yang orang tuanya harapkan.

Suatu hari anak ini mengetuk pintu ruangan Wakil Kepala Sekolah bernama Pak Pratama. Alco
dipanggil keruangan nya oleh Pak Pratama dikarenakan dia dibully oleh kaka kelasnya Bernama Afril
dan Farus. Itu pun karena kesalahannya sendiri karena sangat melunjak kepada kaka kelasnya.

Pelajaran pun dimulai. Alco Masuk ke kelas dengan menangis. Alco menceritakan kepada guru Bahasa
inggrisnya Bernama Ms Fathihah.

‘’Kenapa kamu menangis Alco?’’ kata ms Fathihah.

‘’Saya habis di bully miss’’ kata Alco sambil menangis.

‘’Kenapa kok bisa dibully?’’ kata ms Fathihah.

‘’Dikarenakan ulah saya sendiri Miss tetapi saya tidak terima dikarenakan saya tidak melakukan nya
dengan fisik’’. Kata Alco.

‘’Yaudah Alco kamu mending lap air matamu dengan tissue di toilet dulu!’’ kata ms Fathihah.

‘’Iya baik miss” kata Alco.

Setelah selesai waktu sekolah Alco pun balik ke asrama nya dan menangis di kasur nya beberapa jam.

Besok pun telah tiba Alco pun dimusuhi oleh kaka kelas nya karena dia melapor nya kepada Pak
Pratama saat itu. Setelah beberapa lama Alco pun homesick karena tidak betah di asrama maupun
sekolah dan mulai bersadar saat video call bahwa selama ini dia salah telah melawan orang tua nya yang
sangat perhatian kepada nya. Video call pun dimulai.

‘’Ma Alco mau pulang, Alco tidak kuat disini dibully dan dikatai oleh teman teman Alco’’ kata
Alco sambil bernangis.

‘’Nak sabar ya doa saja kepada Allah SWT dan pasrahkan semua nya denganya’’ kata mama.

‘’Ngga bisa mah, Alco sangat tidak kuat disini dan tidak bisa segampang itu untuk
mempasrahkan segalanya’’. kata Alco.

‘’iya nak memang susah untuk mempasrahkan semua kejadian ini, tetapi dengan kamu dekat
diri kepada Allah SWT itu bisa membantu kamu untuk menyelasaikan masalah. Contohnya seperti kamu
membaca Al-Quran, beribadah dengan serius dan lain lainnya’.’ kata mama.

‘’Baik mah makasih ya sudah perhatian’’ kata Alco.


Alco Pun menangis karena selama ini sudah sangat keterlaluan dengan ibunya dan sangat sangat
merasa bersalah.

*5 Minggu Kemudian*

Masalah Alco Pun selesai karena Kesolehan nya selama lima minggu berturut turut dan tidak
berbuat masalah. Suatu hari dia pun bergaul dengan teman bernama Akba. Akbar adalah sosok orang
yang pembully, sering berkata kasar dan selalu membuat masalah.

Alco pun berteman dengan Akbar karena ingin mencari aman untuk tidak dibully dan merasa
ditakuti. Beberapa jam kemudian Akbar membully seorang murid bernama Birra. Birra seorang anak
yang pintar tetapi sifat nya yang sangat culun dan sangat tidak disukai oleh angkatannya. Akbar pun
melanjuti perundungannya dan di lihat oleh Alco. Alco pun mengikuti perundungan si Akbar dan teman
temannya agar lebih gaul dan asik.

Lalu Birra pun makin sering dibully oleh gangnya Akbar termasuk juga ada Alco. Lalu Alco berbicara
dengan Akbar.

‘’Wah enak juga ya membully orang’’ kata Alco dengan ekspresi senang.

‘’Oi Alco kamu harus membalas kepada orang orang yang dulu tidak membela kamu disaat
keadaan dibully’’ kata Akbar.

‘’Oh iya dulu Birra hanya melihat saya saja dan tidak membantu saya saat saya di bully’’ kata
Alco.

‘’Nah betul tuh’’ Kata Akbar.

Sifat Alco pun telah berubah, dia sudah menjadi anak yang hobi membully orang lain. Teman-
temannya pun terkejut dengan keadaan Alco sekarang sifatnya sangat berbeda dan berubah dari
semenjak berteman dengan si Akbar.

Alco pun membully dia hingga berbulan-bulan sampai suatu hari Birra lelah dengan keadaanya
dibully sampai harga dirinya di injak-injak oleh Alco dan teman-temannya. Beberapa jam kemudian
Birra karena sudah muak dengan semuanya, dia melapornya kepada Pak Pratama, Wakil Kepala
Sekolah. Saat Pak Pratama dengar cerita nya si Birra, Pak Pratama pun sangat kecewa dan terkejut.

Beberapa jam kemudian Pak Pratama memanggil si Alco ke ruangannya dan berbincang.

‘’Apakah kamu tau kenapa saya memanggil kamu’’ kata pak Pratama.

‘’Tidak pak emang kenapa?’’ kata Alco dengan percaya diri.

‘’Kamu tidak tahu atau pura pura tidak tahu!’’ kata pak Pratama dengan emosi.

‘’iya maaf pak saya tahu’’ kata Alco.

’’Kamu taruh hati kamu dimana?’’ kata pak Pratama masih dengan emosi.

‘’Siap di tempat biasa’’ kata Alco.

‘’Nah jika begitu kenapa kamu membully teman mu seperti itu?, Nak kamu dulu sama seperti
dia mestinya kamu membela dia bukan malah ikut membully dia’’ kata pak Pratama dengan kata yang
lembut.
‘’Pak tapi dia dulu tidak membantu saya diwaktu saya dibully’’ kata Alco.

‘’Tapi jika kamu membantunya itu adalah sesuatu kebaikan’’ kata pak Pratama.

‘’Tetapi saya tidak terima dengan itu!’’ kata Alco.

‘’Sudah sekarang kamu saya SP 1 dan saya panggil orangtuamu ke sekolah karena kesalahanmu,
sekarang kamu balik ke kelas dan lanjut kegiatan belajar kamu’’ kata pak Pratama.

Alco pun pergi ke kelas dengan merasa takut karena orangtuanya dipanggil oleh pak Pratama
dan dia merasa sangat menyesal. Suatu hari Birra pun dibully lagi oleh geng Akbar, Lalu Alco pun
datang untuk mendorong si Akbar

‘’Woi kalian tidak capek apa membully dia?’’ kata Alco.

‘’Wah guys ada pahlawan nih’’ kata gang Akbar sambal tertawa.

‘’Kalian semua mestinya sadar gimana jika kalian ada di posisi dia’’ kata Alco dengan marah
yang membuat mereka merinding dan sadar.

‘’Oh iya kalo kita di posisi dia kita pun tidak akan kuat dengan semua ini’’ Kata Akbar dan
teman-temannya.

‘’Alco makasih ya sudah membela aku’’ kata Birra.

‘’Aku juga meminta maaf kepada kamu karena kesalahan yang aku buat kepada mu’’ kata Alco.

‘’Birra kita juga ingin meminta maaf ya dengan kesalahan kita ini’’ kata Akbar dan teman secara
tulus.

’Iya tidak apa apa kok teman teman’’kata Birra dengan merasa senang.

Lalu Alco melewati Pak Pratama saat ingin pergi ke lapangan

‘’Masya Allah anak soleh, bapak dengar dengar kamu telah membela dan berminta maaf kepada
Birra’’ kata Alco.

‘’iya pak barusan saya membela Birra saat dibully’’ kata Alco.

‘’Kamu nanti tidak jadi saya SP 1 dan tidak dipanggil orangtuamu’’kata pak Pramata dengan
bangga.

Alco Pun sujud syukur karena tidak di SP 1 dan tidak dipanggil orangtuanya dia pun sudah
Menjadi Anak yang Sholeh dan Mandiri seperti dulu dan tidak akan membully orang lain lagi dan
kejahatan lain.

Biodata Penulis: Hai, Nama saya Alvaro Aqhazia Vico saya dipanggil Varo. Saya sekolah di Insan
Cendekia Madani dan saya bercita-cita menjadi Pengusaha. Hobi saya bermain basket dan soccer. saya
lahir di Jakarta Selatan,12 September 2009. Saya aktif di media sosial @alvaro_aqhazia.

Anda mungkin juga menyukai