Anda di halaman 1dari 99

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | i

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.IP., M.Si

Penyunting
apt. Dra. Evi Ratnaningrum, M.Kes
Suherminati, S.E., M.M
Prihatiningsih, S.Pd

Penulis
Titus Sunarisari, S.K.M., M.Kes
Septiana Rahmawati, S.Gz
Arinda Nurul Nur Hidayah, S.Gz

Pengolah Data
Dra. Indahwati Handayani
Arinda Nurul Nur Hidayah, S.Gz
Bernadheta Meliana Angraeni, S.TP
Nanda Trisna Prastifani, S.Gz
apt. Nurul Hidayati, S.Farm

Pembuat Infografis
Irwan Supriyadi

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | i


KATA PENGANTAR

Publikasi Tingkat Keamanan Pangan Kota Semarang Tahun 2019 – 2021


menyajikan gambaran tentang kondisi keamanan pangan di Kota Semarang yang
meliputi keamanan pangan di kantin Sekolah Dasar, keamanan pangan di pasar
tradisional, keamanan pangan di pasar modern, keamanan pangan di pedagang
kaki lima dan keamanan pangan di pedagang keliling. Sumber data yang
digunakan adalah hasil Survei Keamanan Pangan Tahun 2019 – 2021.
Salah satu manfaat dari data survei adalah untuk perencanaan, monitoring,
dan evaluasi mutu pangan yang beredar di masyarakat. Dengan demikian adanya
Publikasi Tingkat Keamanan Pangan Kota Semarang Tahun 2019 – 2021
diharapkan mampu memberikan informasi kepada pengguna data.
Penyajian data keamanan pangan secara berkesinambungan, rutin dan
tepat waktu dapat menjadi masukan berharga bagi pengambil keputusan/
kebijakan di Kota Semarang, terutama keputusan/kebijakan yang langsung
berkepentingan dengan kantin sekolah, pedagang di pasar tradisional/modern,
kaki lima dan pedagang keliling.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan kepada Dinas Ketahanan Pangan Kota
Semarang sehingga memungkinkan terbitnya buku ini. Ucapan yang sama
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya publikasi ini.
Kritik dan saran dari pemakai data sangat kami harapkan demi kesempurnaan
publikasi yang akan datang. Semoga publikasi ini bermanfaat.

Semarang, April 2021


Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Kota Semarang

Dr. Bambang Pramusinto, S.H.,S.IP, M.Si.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | ii


ABSTRAK

Kota Semarang masih menghadapi permasalahan keamanan pangan, terlihat dari


masih ditemukannya pangan di peredaran yang mengandung bahan berbahaya
seperti formalin, boraks, rhodamine B, methanil yellow, dan belum memenuhi
standar keamanan pangan. Adanya kasus keracunan makanan akibat pangan
yang tak layak konsumsi juga membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang sebagai instansi yang mengampu
urusan pangan mengemban tugas dalam hal menjamin keamanan pangan yang
beredar di seluruh wilayah Kota Semarang. Kondisi keamanan pangan dapat
tercermin pada tingkat keamanan pangan. Perhitungan tingkat keamanan pangan
yaitu jumlah sampel pangan yang memenuhi syarat dibagi jumlah sampel pangan
seluruhnya. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat
keamanan pangan dilakukan melalui Survei Keamanan Pangan. Lokasi survei
meliputi pasar tradisional, pasar modern, kantin sekolah dasar, pedagang keliling,
dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dianggap mewakili penyelenggaraan pangan
dari hulu hingga hilir. Jenis pangan meliputi Pangan Segar Asal Tumbuhan
(PSAT), Pangan Segar Asal Hewan (PSAH), pangan olahan, dan pangan siap saji.
Sampel lokasi ditentukan dengan purposive sampling, sedangkan sampel pangan
ditentukan dengan metode acak kendaraan. Hasil pengolahan dan analisis data
yang didapatkan dari Survei Keamanan Pangan tahun 2019, 2020, dan 2021
menunjukkan bahwa tingkat keamanan pangan pada tahun 2019 adalah 76,16%,
tahun 2020 adalah 91,26%, dan tahun 2021 adalah 91,27%. Jumlah sampel
pangan pada tahun 2020 dan 2021 tidak sebanyak pada tahun 2019 dikarenakan
frekuensi survei menurun akibat dari Pandemi Covid-19. Nilai tingkat keamanan
pangan sangat dipengaruhi oleh jumlah sampel pangan, semakin banyak sampel
dengan sebaran yang semakin merata akan lebih menggambarkan kondisi riil di
lapangan. Berdasarkan hasil survei tahun 2019 -2021 terjadi peningkatan tingkat
keamanan pangan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kondisi
keamanan pangan di Kota Semarang yang semakin baik.

Kata Kunci : tingkat keamanan pangan, survei, Kota Semarang

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | iii


DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA SEMARANG
2.1 Dasar Hukum .............................................................................................. 4
2.2 Tugas Pokok ............................................................................................... 5
2.3 Fungsi ......................................................................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi ..................................................................................... 6
2.5 Bagan Organisasi ....................................................................................... 7
2.6 Uraian Tugas .............................................................................................. 7
2.7 Sumber Daya .............................................................................................. 17
2.8 Saran Prasarana ......................................................................................... 20
2.9 Kinerja Pelayanan ....................................................................................... 25
2.10 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan ................. 28
2.11 Tantangan dan Peluang .............................................................................. 30
BAB III INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Frekuensi Kegiatan ..................................................................................... 32
3.2 Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 32
3.3 Mekanisme / Proses Pengumpulan & Pengolahan Data ............................ 33
3.4 Metadata & Rekomendasi Statistik ............................................................. 37
BAB IV ANALISA HASIL KEGIATAN DAN REKOMENDASI
4.1 Hasil Kegiatan ............................................................................................. 39
4.2 Analisa Hasil Kegiatan ................................................................................ 51
4.3 Rekomendasi .............................................................................................. 70
LAMPIRAN ......................................................................................................... 72

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | iv


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Perangkat


Daerah Tahun 2020 ....................................................................... 17
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Perangkat Daerah
Tahun 2020.................................................................................... 20
Tabel 2.3 Aset Tanah Dinas Ketahanan Pangan ........................................... 22
Tabel 2.4 Gedung dan Bangunan Dinas Ketahanan Pangan ........................ 22
Tabel 2.5 Daftar Inventaris Dinas Ketahanan Pangan ................................... 23
Tabel 2.6 Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 –
2021 ............................................................................................... 26
Tabel 2.7 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Ketahanan
Pangan Tahun 2016 – 2021 .......................................................... 27
Tabel 2.8 Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Tahun
2016 – 2020 .................................................................................. 29
Tabel 3.1 Struktur Baku Kegiatan Statistik Sektoral Dinas Ketahanan Pangan
Kota Semarang .............................................................................. 37
Tabel 3.2 Struktur Baku Metadata Indikator Statistik Dinas Ketahanan Pangan
Kota Semarang .............................................................................. 38
Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Survei Keamanan Pangan Tahun 2019 – 2021
....................................................................................................... 40
Tabel 4.2 Jumlah Sampel Pangan di Pasar Tradisional Tahun 2019–2021 .. 41
Tabel 4.3 Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2019 ........................ 41
Tabel 4.4 Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2020 ........................ 42
Tabel 4.5 Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2021 ........................ 42
Tabel 4.6 Jumlah Sampel Pangan di Pasar Modern Tahun 2019 – 2021...... 43
Tabel 4.7 Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2019 .............................. 44
Tabel 4.8 Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2020 .............................. 44
Tabel 4.9 Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2021 .............................. 45
Tabel 4.10 Jumlah Sampel Pangan di Pedagang Keliling Tahun 2019–2021 . 46
Tabel 4.11 Hasil Pengawasan di Pedagang Keliling Tahun 2019 ................... 47
Tabel 4.12 Jumlah Sampel Pangan di PKL Tahun 2019 – 2021 ..................... 48
Tabel 4.13 Hasil Pengawasan di PKL Tahun 2019 ......................................... 48
Tabel 4.14 Jumlah Sampel Pangan di Kantin SD Tahun 2019 – 2021 ............ 49
Tabel 4.15 Hasil Pengawasan di Kantin Sekolah Dasar Tahun 2019 .............. 50
Tabel 4.16 Hasil Pengawasan di Kantin Sekolah Dasar Tahun 2020 .............. 50
Tabel 4.17 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan
Tahun 2019.................................................................................... 51
Tabel 4.18 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan
Tahun 2020.................................................................................... 53
Tabel 4.19 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan
Tahun 2021.................................................................................... 54
Tabel 4.20 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2019 ............................................................................................... 57
Tabel 4.21 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2020 ............................................................................................... 58
Tabel 4.22 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2021 ............................................................................................... 60

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | v


Tabel 4.23 Tingkat Keamanan Pangan di Pedagang Keliling Per Kecamatan
Tahun 2019.................................................................................... 62
Tabel 4.24 Tingkat Keamanan Pangan PKL Per Kecamatan Tahun 2019 ...... 64
Tabel 4.25 Tingkat Keamanan Pangan Kantin Sekolah Dasar Per Kecamatan
Tahun 2019.................................................................................... 66
Tabel 4.26 Tingkat Keamanan Pangan Kantin Sekolah Dasar Per Kecamatan
Tahun 2020.................................................................................... 67
Tabel 4.27 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2021 ............................................................................................... 68

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Oraganisasi Dinas Ketahanan Pangan .......................... 17


Gambar 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................... 18
Gambar 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 19
Gambar 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian ................. 19
Gambar 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .................................. 20
Gambar 4.1 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan
Tahun 2019 ............................................................................... 52
Gambar 4.2 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamaran
Tahun 2020 ............................................................................... 53
Gambar 4.3 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamaran
Tahun 2020 ............................................................................... 55
Gambar 4.4 Tingkat Keamanan Pangan di Pasar Tradisional di Kota
Semarang Tahun 2019 – 2021 .................................................. 55
Gambar 4.5 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2019 .......................................................................................... 58
Gambar 4.6 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2020 .......................................................................................... 59
Gambar 4.7 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun
2021 .......................................................................................... 60
Gambar 4.8 Tingkat Keamanan Pangan di Pasar Modern di Kota Semarang
Tahun 2019 – 2021 ................................................................... 61
Gambar 4.9 Tingkat Keamanan Pangan Perdagang Keliling Per Kecamatan
Tahun 2019 ............................................................................... 63
Gambar 4.10 Tingkat Keamanan Pangan PKL Per Kecamatan Tahun 2019 .. 64
Gambar 4.11 Tingkat Keamanan Pangan di Kantin SD Per Kecamatan Tahun
2019 .......................................................................................... 66
Gambar 4.12 Tingkat Keamanan Pangan di Kantin SD Per Kecamatan Tahun
2019 .......................................................................................... 67
Gambar 4.13 Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2019 ..... 68
Gambar 4.14 Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2020 ..... 69
Gambar 4.15 Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2021 ..... 69
Gambar 4.16 Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2019 –
2021 .......................................................................................... 70

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | vii


DAFTAR GAMBAR

Lampiran 1 Formulir Pengawasan Keamanan Pangan PSAT ...................... 72


Lampiran 2 Formulir Pengawasan Keamanan Pangan PSAH ..................... 74
Lampiran 3 Formulir Pengawasan Keamanan Pangan Pangan Olahan ...... 76
Lampiran 4 Pedoman Pengawasan Kantin Sekolah .................................... 78
Lampiran 5 Formulir Pengambilan Sampel .................................................. 81
Lampiran 6 Pemeriksaan Laboratorium Dinas Ketahanan Pangan .............. 82
Lampiran 7 Rekomendasi BPS .................................................................... 83

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | viii


DAFTAR SINGKATAN

MS : Memenuhi Syarat
PKL : Pedagang Kaki Lima
PO : Pangan Olahan
PSAH : Pangan Segar Asal Hewan
PSAT : Pangan Segar Asal Tumbuhan
PSS : Pangan Siap Saji
SD : Sekolah Dasar
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
UMKM : Usaha Mikro Kecil Menengah

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | ix


ABSTRAK

Kota Semarang masih menghadapi permasalahan keamanan pangan, terlihat dari


masih ditemukannya pangan di peredaran yang mengandung bahan berbahaya
seperti formalin, boraks, rhodamine B, methanil yellow, dan belum memenuhi
standar keamanan pangan. Adanya kasus keracunan makanan akibat pangan
yang tak layak konsumsi juga membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah.
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang sebagai instansi yang mengampu
urusan pangan mengemban tugas dalam hal menjamin keamanan pangan yang
beredar di seluruh wilayah Kota Semarang. Kondisi keamanan pangan dapat
tercermin pada tingkat keamanan pangan. Perhitungan tingkat keamanan pangan
yaitu jumlah sampel pangan yang memenuhi syarat dibagi jumlah sampel pangan
seluruhnya. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkat
keamanan pangan dilakukan melalui Survei Keamanan Pangan. Lokasi survei
meliputi pasar tradisional, pasar modern, kantin sekolah dasar, pedagang keliling,
dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dianggap mewakili penyelenggaraan pangan
dari hulu hingga hilir. Jenis pangan meliputi Pangan Segar Asal Tumbuhan
(PSAT), Pangan Segar Asal Hewan (PSAH), pangan olahan, dan pangan siap saji.
Sampel lokasi ditentukan dengan purposive sampling, sedangkan sampel pangan
ditentukan dengan metode acak kendaraan. Hasil pengolahan dan analisis data
yang didapatkan dari Survei Keamanan Pangan tahun 2019, 2020, dan 2021
menunjukkan bahwa tingkat keamanan pangan pada tahun 2019 adalah 76,16%,
tahun 2020 adalah 91,26%, dan tahun 2021 adalah 91,27%. Jumlah sampel
pangan pada tahun 2020 dan 2021 tidak sebanyak pada tahun 2019 dikarenakan
frekuensi survei menurun akibat dari Pandemi Covid-19. Nilai tingkat keamanan
pangan sangat dipengaruhi oleh jumlah sampel pangan, semakin banyak sampel
dengan sebaran yang semakin merata akan lebih menggambarkan kondisi riil di
lapangan. Berdasarkan hasil survei tahun 2019 -2021 terjadi peningkatan tingkat
keamanan pangan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kondisi
keamanan pangan di Kota Semarang yang semakin baik.

Kata Kunci : tingkat keamanan pangan, survei, Kota Semarang

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | x


Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan,
dan pangan merupakan hak asasi manusia yang wajib dipenuhi oleh negara
kepada setiap warganya. Pemerintah memiliki tugas dan tanggung jawab di
dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat, yang
lazim disebut sebagai ketahanan pangan. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2012 menyebutkan bahwa ketahanan pangan tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Selain itu juga harus
memenuhi aspek aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Pangan
yang aman berarti terbebas dari cemaran yang bersifat fisik, kimia, dan
biologis. Kemananan pangan merupakan salah satu indikator esensial dalam
ketahanan pangan sehingga penjaminan keamanan pangan harus melekat
di dalam upaya penyelenggaraan pangan. Konsekuensi dari keamanan
pangan tidak hanya terkait dengan kesehatan dan kualitas sumber daya
manusia, tetapi juga memiliki dampak ekonomi. Hal ini terlihat dalam
besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk pengobatan akibat penyakit
bawaan makanan (food borne disease).
Keamanan pangan masih menjadi masalah di Indonesia. Kasus
keracunan makanan hingga saat ini masih sering terdengar. Menurut catatan
BPOM, pada kurun waktu tahun 2009 hingga 2013 diperkirakan sebanyak
10.700 kasus kejadian luar biasa keracunan pangan yang mengakibatkan
411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia (Surono, Sudito, dan
Waspodo dalam Lestari, 2020). Kepala BPOM mengatakan bahwa kasus
keracunan pangan sekitar 20 juta kasus per tahun (republica.co.id, 2019).
Kasus keracunan pangan masih terjadi di Kota Semarang, seperti yang
terjadi pada 12 siswa SD Tembalang setelah mengonsumsi jajanan sekolah
(jateng.tribunnews.com, 25 Januari 2019). Kasus keracunan lain menimpa
62 orang karyawan pabrik Fukuryo Mijen akibat makanan catering yang
tercemar (viva.co.id, 28 Agustus 2017).

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 1


Masalah lain yang dihadapi adalah adanya pedagang nakal yang
berorientasi mencari keuntungan kemudian menggunakan bahan berbahaya
ke dalam pangan seperti formalin sebagai pengawet pangan, dan pewarna
tekstil seperti rhodamine B dan methanil yellow untuk pewarna pangan.
Masih ditemukannya pangan yang mengandung bahan berbahaya
merupakan hal yang memprihatinkan. Inspeksi mendadak tim gabungan
BBPOM menemukan mie basah mengandung formalin dan boraks di wilayah
Semarang Barat (pom.go.id, 12 Februari 2021), Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Tengah menemukan mie basah, teri medan dan kolang-
kaling mengandung formalin, serta bolu mengandung rhodamine B di Pasar
Karangayu Semarang (suaramerdeka.com 23 Mei 2019), merupakan
sebagian berita di media massa yang menunjukkan bahwa masih ditemukan
pangan yang mengandung bahan berbahaya di peredaran, belum lagi masih
beredar pangan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan misalnya
tidak mempunyai ijin edar yang di persyaratkan, labelisasi yang tidak
memenuhi syarat, kemasan pangan yang tidak sesuai, dan lain lain.
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang sebagai intansi yang
mengampu urusan pangan mengemban tugas dalam hal menjamin
keamanan pangan yang beredar di seluruh wilayah Kota Semarang.
Berbagai upaya ditempuh guna menjamin keamanan pangan melalui
program dan kegiatan yang rutin dilaksanakan. Untuk mengetahui tingkat
keamanan pangan diperlukan instrument untuk mengetahui apakah pangan
yang beredar di masyarakat aman dikonsumsi, untuk itu perlu dilakukannya
kegiatan Survei Keamanan Pangan di seluruh rantai penyelenggaraan
pangan dari hulu sampai hilir. Melalui Survei Keamanan Pangan diperoleh
data primer yang kemudian diolah untuk mengetahui tingkat keamanan
pangan di Kota Semarang. Dengan mengetahui tingkat keamanan pangan
diperoleh gambaran kondisi keamanan pangan Kota Semarang. Dengan
standar pelayanan minimal tingkat keamanan pangan sebesar 80 % akan
menjadi acuan dalam menetapkan tingkat keamanan pangan pada satu
wilayah sehingga apakah termasuk ke dalam kondisi yang baik, ataukah
masih perlu perbaikan. Di sisi lain nilai tingkat keamanan dapat di gunakan
sebagai bahan evaluasi terhadap seluruh program kegiatan Pembinaan dan

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 2


Pengawasan Keamanan Pangan yang telah dilaksanakan Dinas Ketahanan
Pangan, sehingga hasilnya diharapkan semakin tahun akan semakin baik.

1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Survei Keamanan Pangan adalah untuk mengetahui
tingkat keamanan pangan di Kota Semarang

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup kegiatan Survei Keamanan Pangan, adalah sebagai berikut
1.3.1 Ruang Lingkup Substansi
Ruang lingkup jenis pangan terdiri dari PSAT, PSAH, PO, dan PSS
1.3.2 Ruang Lingkup Lokasi
Ruang lingkup lokasi terdiri dari : pasar tradisional, pasar modern,
kantin SD, PKL, dan pedagang keliling di wilayah Kota Semarang.
1.3.3 Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu : tahun 2019, 2020, 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 3


Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 1
BAB II GAMBARAN UMUM
DINAS KETAHANAN PANGAN
KOTA SEMARANG
Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan
Terpadu Kota Semarang disebutkan bahwa kedudukan Dinas Ketahanan Pangan
adalah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota Semarang. Dinas
Ketahanan Pangan Kota Semarang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Dengan perubahan
dari Kantor menjadi Dinas maka cakupan tugas dan fungsi juga semakin luas.
Diperkuat dalam Peraturan Walikota Semarang Nomor 71 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang disebutkan bahwa Dinas Ketahanan
Pangan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pangan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.
Selanjutnya pada tahun 2021 dalam rangka penyederhanaan birokarasi
maka Perwal No 71 Tahun 2016 ditinjau kembali dan diterbitkan Peraturan
Walikota Semarang Nomor 102 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kota
Semarang.

2.1 Dasar Hukum


a. Undang - Undang
UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
b. Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
c. Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 05 Tahun 2016 tentang Perubahan Permentan Dewan Ketahanan
Pangan
d. Peraturan Walikota Semarang Nomor 102 Tahun 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 4


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang.

2.2 Tugas Pokok


Berdasarkan Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 102 tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, tugas pokok dari
Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Dinas mempunyai tugas
membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang
pangan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada daerah.

2.3 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Ketahanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan,
Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang Konsumsi,
Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan, Bidang Keamanan
Pangan, dan UPTD;
b. perumusan rencana strategis sesuai dengan visi dan misi Walikota;
c. pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program dan
kegiatan Kesekretariatan, Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan
Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang Konsumsi,
Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan, dan Bidang
Keamanan Pangan, dan UPTD;
d. penyelenggaraan manajemen kinerja pegawai Dinas;
e. penyelenggaraan kerja sama Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan
Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang Konsumsi,
Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan, dan Bidang
Keamanan Pangan, dan UPTD;
f. penyelenggaraan kesekretariatan Dinas;
g. penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Ketersediaan dan
Kewaspadaan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 5


Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan, dan Bidang
Keamanan Pangan, dan UPTD;
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang
Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan, Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan, Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan
Pengembangan Pangan, dan Bidang Keamanan Pangan, dan UPTD;
i. penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan
j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.

2.4 Struktur Organisasi


Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas:
1) Subbagian Keuangan dan Barang Milik Daerah; dan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan;
d. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan;
e. Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan;
f. Bidang Keamanan Pangan;
g. UPTD; dan
h. Jabatan Fungsional

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 6


2.5 Bagan Organisasi Dinas

Gambar 2.1
Bagan Oraganisasi Dinas Ketahanan Pangan

2.6 Uraian Tugas


2.6.1 Sekretariat
Sekretariat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Ketahanan Pangan. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas.
Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi pelaksanaan tugas Kesekretariatan, Bidang Ketersediaan dan
Kewaspadaan Pangan, Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Bidang
Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan, dan Bidang
Keamanan Pangan.

2.6.2 Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan


Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 7
Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan mempunyai fungsi:
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan Bidang Ketersediaan
dan Kewaspadaan Pangan;
e. pelaksanaan kegiatan penyusunan kajian dan analisa ketersediaan
pangan;
f. pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan forum ketahanan
pangan;
g. pelaksanaan kegiatan penumbuhan dan optimalisasi Desa Mandiri
Pangan;
h. pelaksanaan kegiatan pola pelatihan pengembangan ketersediaan
pangan berbahan baku lokal dan tradisional;
i. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan identifikasi potensi sumberdaya
pangan;
j. pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pembinaan optimalisasi
warung desa;
k. pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha kelembagaan pangan;
l. pelaksanaan kegiatan penyusunan kajian dan analisa sumberdaya
pangan;
m. pelaksanaan kegiatan pembinaan produk pangan berbahan baku
lokal;
n. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pola pelatihan sumber daya
pangan tradisonal;
o. pelaksanaan bahan penyajian data dan informasi kerawanan pangan
dan gizi;
p. pelaksanaan kegiatan penyusunan peta ketahanan dan kerentanan
pangan kecamatan;
q. pelaksanaan kegiatan penyusunan kajian dan analisa rawan pangan
dan gizi dalam rangka pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan
gizi;
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 8
r. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pola pelatihan penanganan
rentan rawan pangan dan gizi;
s. pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan masalah
rentan rawan pangan sebagai akibat menurunnya gizi dan mutu
pangan;
t. pelaksanaan kegiatan fasilitasi upaya penanganan dan penyaluran
bantuan pangan untuk kelompok rentan rawan pangan dan gizi;
u. pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyaluran bantuan pangan pada
rumah tangga rentan rawan pangan dan gizi;
v. pelaksanaan kegiatan pengolahan data penyusunan peta kerentanan
dan ketahanan pangan kecamatan;
w. pelaksanaan kegiatan pengelolaan teknologi pengolah data
kerentanan dan ketahanan pangan;
x. pelaksanaan kegiatan penyusunan konsep pendampingan
masyarakat rawan pangan di daerah;
y. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan intervensi daerah rentan rawan
pangan kronis dan transient;
z. pelaksanaan kegiatan falisilitasi pendampingan masyarakat rentan
rawan pangan dan gizi;
aa. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang
Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan;
bb. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan di Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan Pangan;
cc. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan
program dan kegiatan Bidang Ketersediaan dan Kewaspadaan
Pangan;
dd. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

2.6.3 Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan


Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala Bidang
Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas merencanakan,

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 9


mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi Distribusi Pangan, Harga Pangan, dan Cadangan Pangan.

Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai fungsi:


a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan;
e. pelaksanaan kegiatan identifikasi alur dan pola distribusi pangan;
f. pelaksanaan kegiatan penyusunan konsep pemasaran bahan pangan;
g. pelaksanaan kegiatan penyusunan konsep penyaluran pangan pokok
atau pangan lainnya;
h. pelaksanaan kegiatan penyusunan konsep promosi hasil produksi bahan
pangan pokok atau pangan lainnya;
i. pelaksanaan kegiatan promosi dan pemasaran di Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan;
j. pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyaluran produksi bahan pangan
pokok dan atau bahan pangan lainnya;
k. pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pembinaan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat atau Kelompok Distribusi Pangan
Masyarakat;
l. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan Harga Pangan;
m. pelaksanaan kegiatan penentuan harga minimum daerah untuk pangan
lokal yang tidak ditetapkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;
n. pelaksanaan kegiatan pemantauan dan penyediaan informasi harga
pangan;
o. pelaksanaan kegiatan pemberian rekomendasi intervensi sebagai akibat
gejolak harga pasar;
p. pelaksanaan kegiatan analisis data harga pangan;
q. pelaksanaan kegiatan analisis data harga referensi pangan lokal;
r. pelaksanaan kegiatan perencanaan pengelolaan cadangan pangan
daerah;
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 10
s. pelaksanaan kegiatan perencanaan pelatihan, bimbingan teknis
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia kelompok tani;
t. pelaksanaan kegiatan pengembangan penguatan lumbung pangan;
u. pelaksanaan kegiatan penyiapan, pengelolaan dan pendistribusian
cadangan pangan pemerintah;
v. pelaksanaan kegiatan penyusunan analisa cadangan pangan
masyarakat;
w. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan analisis hasil monitoring, evaluasi
dan pelaporan pengelolaan cadangan pangan;
x. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang
Distribusi dan Cadangan Pangan;
y. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
di Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan;
z. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan program
dan kegiatan Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan; dan
aa. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.

2.6.4 Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan


Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris. Kepala Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan
Pengembangan Pangan mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta
mengevaluasi Konsumsi Pangan, Promosi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan, dan Pengembangan Pangan Lokal.

Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan


mempunyai fungsi :
a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup tanggung
jawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dan instansi
terkait;
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 11
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Konsumsi,
Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan;
e. pelaksanaan kegiatan survey dan analisis pola konsumsi pangan
masyarakat;
f. pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kualitas konsumsi pangan
masyarakat;
g. pelaksanaan kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan;
h. pelaksanaan kegiatan penumbuhan kawasan rumah pangan lestari;
i. pelaksanaan kegiatan pengembangan menu pangan masyarakat yang
beragam bergizi seimbang dan aman;
j. pelaksanaan kegiatan pelaksanaan survey dan analisa pola konsumsi
pangan yang bermutu, beragam, bergizi, berimbang dan aman;
k. pelaksanaan kegiatan perencanaan, sosialisasi dan promosi pola
konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman;
l. pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tentang pola konsumsi pangan
yang beragam, bergizi seimbang dan aman;
m. pelaksanaan kegiatan identifikasi pengembangan sumber daya pangan
lokal;
n. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan promosi pangan lokal;
o. pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan jenis pangan alternatif;
p. pelaksanaan kegiatan identifikasi Model Pengembangan Pangan Pokok
Lokal;
q. pelaksanaan kegiatan penyusunan pola konsumsi pangan berbahan
baku lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman;
r. pelaksanaan kegiatan pengembangan jenis pangan alternatif dan
pangan lokal berdasarkan potensi daerah;
s. pelaksanaan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam
rangka memasyarakatkan jenis pangan alternatif;
t. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang
Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan;
u. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
di Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan Pengembangan Pangan;

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 12


v. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan program
dan kegiatan Bidang Konsumsi, Penganekaragaman dan
Pengembangan Pangan; dan
w. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.

2.6.5 Bidang Keamanan Pangan


Bidang Keamanan Pangan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kepala Bidang Keamanan Pangan
mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina,
mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Kelembagaan
Keamanan Pangan, Pengawasan Keamanan Pangan, dan Kerjasama dan
Informasi Keamanan Pangan.

Bidang Keamanan Pangan mempunyai fungsi :


a. perencanaan program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya;
c. pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dan instansi
terkait;
d. pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Keamanan
Pangan;
e. pelaksanaan kegiatan pemberian pelayanan rekomendasi sertifikasi
pelabelan Pangan Segar Asal Tumbuhan;
f. pelaksanaan kegiatan sosialisasi kelembagaan keamanan pangan;
g. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan kelembagaan
keamanan pangan;
h. pelaksanaan kegiatan pembentukan Otoritas Kompetensi Keamanan
Pangan Daerah;
i. pelaksanaan kegiatan pengawasan keamanan jajanan anak sekolah;
j. pelaksanaan kegiatan pengawasan penggunaan bahan berbahaya
produk pangan;
k. pelaksanaan kegiatan pemberian pelayanan fasilitasi sertifikasi Pangan
Industri Rumah Tangga;
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 13
l. pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan;
m. pelaksanaan kegiatan koordinasi Sistem Keamanan Pangan Terpadu
melalui jejaring keamanan pangan;
n. pelaksanaan kegiatan perencanaan pengawasan pencemaran produk
pangan segar;
o. pelaksanaan kegiatan analisa kebutuhan prasarana dan sarana
pengawasan keamanan pangan segar;
p. pelaksanaan kegiatan pengawasan produk pangan pabrikan dan produk
pangan rumah tangga;
q. pelaksanaan kegiatan promosi dan informasi keamanan pangan;
r. pelaksanaan kegiatan survey keamanan pangan;
s. pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas petugas
pengawas keamanan pangan dan Petugas Pengambil Contoh;
t. pelaksanaan kegiatan uji laboratorium;
u. pelaksanaan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan, Pengawasan
Keamanan Pangan, dan Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan;
v. pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang
Keamanan Pangan;
w. pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
di Bidang Keamanan Pangan;
x. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan program
dan kegiatan Bidang Keamanan Pangan; dan
y. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
tugas dan fungsinya.

Bidang Keamanan Pangan memiliki 3 Subkoordinator, antara lain :


1) Subkoordinator Kelembagaan Keamanan Pangan;
2) Subkoordinator Pengawasan Keamanan Pangan; dan
3) Subkoordinator Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan.

Subkoordinator Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas :


a) menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kelembagaan Keamanan Pangan;

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 14


b) menyiapkan kegiatan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggung jawabnya;
c) menyiapkan pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d) menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Kelembagaan Keamanan
Pangan;
e) menyiapkan kegiatan pemberian pelayanan rekomendasi sertifikasi
pelabelan Pangan Segar Asal Tumbuhan;
f) menyiapkan kegiatan sosialisasi kelembagaan keamanan pangan;
g) menyiapkan kegiatan pembinaan dan pelatihan kelembagaan
keamanan pangan;
h) menyiapkan kegiatan pembentukan Otoritas Kompetensi Keamanan
Pangan Daerah;
i) menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Kelembagaan
Keamanan Pangan;
j) menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis
keuangan Kelembagaan Keamanan Pangan;
k) menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan;
l) melaksanakan butir-butir kegiatan jabatan fungsional yang
bersangkutan; dan
m) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Subkoordinator Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas :


a) menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kelembagaan Keamanan Pangan;
b) menyiapkan kegiatan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggung jawabnya;
c) menyiapkan pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d) menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Kelembagaan Keamanan
Pangan;
e) menyiapkan kegiatan pemberian pelayanan rekomendasi sertifikasi
pelabelan Pangan Segar Asal Tumbuhan;
f) menyiapkan kegiatan sosialisasi kelembagaan keamanan pangan;

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 15


g) menyiapkan kegiatan pembinaan dan pelatihan kelembagaan
keamanan pangan;
h) menyiapkan kegiatan pembentukan Otoritas Kompetensi Keamanan
Pangan Daerah;
i) menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Kelembagaan
Keamanan Pangan;
j) menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis
keuangan Kelembagaan Keamanan Pangan;
k) menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan;
l) melaksanakan butir-butir kegiatan jabatan fungsional yang
bersangkutan; dan
m) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Subkoordinator Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan mempunyai


tugas :
a) menyiapkan kegiatan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan;
b) menyiapkan kegiatan manajemen kinerja pegawai dalam lingkup
tanggung jawabnya;
c) menyiapkan pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
d) menyiapkan kegiatan penyusunan kebijakan Kerjasama dan Informasi
Keamanan Pangan;
e) menyiapkan kegiatan promosi dan informasi keamanan pangan;
f) menyiapkan kegiatan survey keamanan pangan;
g) menyiapkan kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas petugas
pengawas keamanan pangan dan Petugas Pengambil Contoh;
h) menyiapkan kegiatan uji laboratorium;
i) menyiapkan kegiatan penyusunan data dan informasi Kerjasama dan
Informasi Keamanan Pangan;
j) menyiapkan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban teknis
keuangan Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan;

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 16


k) menyiapkan kegiatan monitoring dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan Kerjasama dan Informasi Keamanan
Pangan;
l) melaksanakan butir-butir kegiatan jabatan fungsional yang
bersangkutan; dan
m) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

2.6. Sumber Daya


Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus
dimiliki oleh instansi/badan usaha, karena kinerja para pegawai akan
menentukan tingkat kinerja instansi/badan usaha tersebut.

2.6.1. Sumberdaya Manusia


Untuk meyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, didukung
sumber daya manusia yang memadai dengan jumlah pegawai
sebanyak 52 orang pada tahun 2020. Sumberdaya manusia pada
Dinas Ketahanan Pangan di klasifikasikan ke dalam tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status kepegawaian dan golongan.
Komposisi pegawai berdasarkan kualfikasi pendidikan dapat dilihat
pada gambar/tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Perangkat Daerah Tahun
2020
PNS Non PNS
Tingkat Pendidikan Jumlah
L P L P
SD Sederajat 0 0 1 0 1
SMP Sederajat 0 0 0 0 0
SMA Sederajat 5 3 5 0 13
D3 0 0 1 0 1
S1 10 14 2 3 29
S2 3 5 0 0 8
S3 0 0 0 0 0
Total 18 22 9 3 52
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 17


Jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa
pendidikan tertinggi pegawai adalah S2 sebanyak 8 orang (15%) dengan
komposisi 3 laki-laki dan 5 orang perempuan. Jumlah pendidikan terbanyak adalah
Strata S1 dengan jumlah sebesar 29 orang (56%) dengan komposisi 12 laki-laki
dan 17 orang perempuan. Selanjutnya tingkat pendidikan D3 sebanyak 1 orang
laki-laki (2%), SMA sederajat sebanyak 13 orang (25%), SD sebanyak 1 pegawai
(2%) dan SMP (0%). Dari jenis kelaminnya, dari 52 pegawai terdapat 27 pegawai
laki-laki (52%) dan 25 pegawai perempuan (48%). Secara lengkap, komposisi
jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Dinas Ketahanan Pangan dapat
dilihat pada grafik berikut.

Gambar 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

JUMLAH PEGAWAI MENURUT TINGKAT


PENDIDIKAN
L P
17
12
10

5
3

3
1

1
0

0
0

0
0

Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan


SD Sederajat
2% S3
0%
S2
SMA
15%
Sederajat
25% D3
SMP Sederajat 2%
0%
S1
56%

SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat D3 S1 S2 S3

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 18


Gambar 2.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin

P L
48% 52%

L P

Sedangkan dari status kepegawaiannya, terdapat 40 orang berstatus


Pegawai Negeri Sipil (77%) dan 12 Orang dari Non Pegawai Negeri Sipil (23%).
Selengkapnya dapat dilihat dapat grafik berikut.

Gambar 2.4
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

Jumlah Pegawai Menurut Status


Kepegawaian
Non ASN
23%

ASN
77%

ASN Non ASN

Dari jumlah pegawai PNS sebanyak 40 orang ini kemudian di tentukan


kompisisi pegawai berdasarkan pangkat golongan. Komposisi pegawai
berdasarkan kualifikasi golongan dapat di lihat pada tabel berikut:

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 19


Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Perangkat Daerah Tahun 2020
Golongan L P Jumlah
Golongan II 2 1 3
Golongan III 14 18 32
Golongan IV 2 3 5
Total 18 22 40

Dari komposisi tersebut dapat dilihat bahwa dari 40 orang pegawai, sebanyak
22 orang (55%) adalah perempuan dan 18 orang (45%) adalah laki-laki. Dari
golongannya, mayoritas adalah pada golongan III sebanyak 32 orang (80%) diikuti
Golongan IV sebanyak 5 orang (13%) dan Golongan II sebayak 3 orang (7%).
Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 2.5
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan


Golongan IV
13% Golongan II
7%

Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Golongan III
80%

2.7. Sarana Prasarana


Dinas Ketahanan Pangan juga telah memiliki jaringan internet sebagai upaya
untuk meningkatkan pelayanan data dan informasi bagi yang membutuhkan.
Untuk menunjang operasional kegiatan sehari-hari sebagian pegawai Dinas
Ketahanan Pangan menggunakan fasilitas kendaraan dinas disamping
sumberdaya aparatur, untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat diperlukan juga sumberdaya lainnya berupa sarana/ aset
pendukung pelaksanaan program kegiatan.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 20


Sarana dan prasarana merupakan penunjang di dalam melaksanakan tugas
dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan. Dinas Ketahanan Pangan tidak
memiliki aset yang berupa Aset yang berupa tanah dan bangunan gedung.
Daftar aset dinas ketahanan pangen terdiri dari peralatan dan mesin. Sarana
dan prasarana yang tersedia di Dinas Ketahanan Pangan berasal dari APBD
dijabarkan pada tabel sebagai berikut :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 21


Tabel 2.3
Aset Tanah Dinas Ketahanan Pangan
Status Tanah
Nama Barang/ Luas Tahun Letak/ Asal
No. Sertifikat Penggunaan Harga Keterangan
Jenis Barang (M² ) Pengadaan Alamat Hak usul
Tanggal Nomor

Tabel 2.4
Gedung dan Bangunan Dinas Ketahanan Pangan
Kondisi
Luas Letak/ Luas
No. Bangunan Status Asal
Nama Barang/ Jenis Barang Lantai Lokasi Bangunan Harga
Urut (B, KB, Tanah usul
(M²) Alamat (M²)
RB)

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 22


Tabel 2.5
Daftar Inventaris Dinas Ketahanan Pangan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN


1. Mobil Toyota Rush 4 unit Tahun 2009, Nomor Polisi H 53
A,H 1036 A, H 9520 A, H 1039 A
2. Mobil Toyota Kijang 1 unit Thn 1998 Nomor Polisi, H 9501
SH
3. Mobil Luxio 1 unit Thn 2015 Nomor Polisi H 9511 DH
4. Mobil Innova 3 unit Thn 2005 Nomor H 58 A
Thn 2015 Nomor H 9527 BH, H 19
A
5. Mobil Avanza 1 unit Thn H 9519 YA
6. Sepeda Motor Honda Revo 3 unit Tahun 2009 dan Tahun 2014
7. Sepeda Motor Honda Astrea 1 unit Kondisi kurang
Legenda baik/rusak/pengahpusan
Sepeda motor Honda WIN 1 unit H 0757 VS/pengahpusan
Thn 2015 Nomor H 9575 US
8. Sepeda Motor Honda Supra 1 unit Tahun 2011
X
9. Komputer PC 5 buah 4 kondisi baik, 1 rusak
10. Notebook/ laptop 28 buah 22 kondisi baik, 6
rusak(penghapusan)
11. UPS/stabilizer 8 buah 6 kondisi baik, 2
rusak(penghapusan)
12. Printer 23 buah 16 kondisi baik, 7 rusak
13. LCD 4 buah 3 kondisi baik, 1 kondisi kurang
baik
14. Screen Proyektor 3 buah 2 kondisi baik, 1 kondisi kurang
baik
15. Mesin fax 1 buah 1 kondisi baik
16. Pesawat telepon 2 buah 1 kondisi baik , 1 Kondisi kurang
baik
17. AC Split 2 PK 1 buah Rusak (penghapusan)
18. AC Split 2,5 PK 3 buah Rusak (penghapusan)
19. AC Split 1 PK 6 buah Baik
20. Wireless 4 buah 2 kondisi baik, 2 kondisi kurang
baik
21. Mesin ketik 4 buah Kondisi kurang baik
22. Handycam 3 buah Rusak
23. Camera digital 8 buah 3 kondisi baik, 4 Rusak, 1
penghapusan
24. TV 4 buah 2 Kondisi baik, 2 Rusak
25. Tape recorder 2 buah Kondisi kurang baik
26. Etalase / showcase 14 buah
27. Lemari es 2 buah
28. Dispenser 2 buah 1 kondisi baik, 1 rusak
29. Rotary power light 3 buah

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 23


30. White board 7 buah 2 kondisi baik, 5 rusak
31. Sofa/meja kursi tamu 3 set
32. Kipas Angin 3 buah penghapusan
33. Kursi rapat 15 buah
34. Kursi Komputer 1 buah
35. Kursi lipat 61 buah
36. Kursi eselon II 1 buah Kondisi baik
37. Kursi eselon III 6 buah 5 kondisi baik, 1 kurang baik
38. Kursi eselon IV 8 buah
39. Kursi kerja staf 30 buah
40. Kursi hadap 8 buah Rusak berat
41. Kursi pimpinan rapat 1 buah
42. Meja computer 3 buah
43. Meja ketik 4 buah
44. Meja rapat 2 buah
45. Meja telepon 3 buah
46. Meja eselon II 1 buah
47. Meja eselon III 6 buah
48. Meja eselon IV 8 buah
49. Meja staf 35 buah
48. Meja counter 1 buah
49. Side desk 5 buah
50. Filling cabinet 7 buah
51. Almari buku 6 buah
52. Almari arsip 3 buah
53. Almari perpustakaan 1 buah
54. Buku perundang-undangan 12 buah
55. Kompor gas 2 buah
56. Penghancur kertas 1 buah penghapusan
57. Tabung gas 2 buah
58. Oven 1 buah
59. Blender 4 buah
60. Mixer 1 buah
61. Tabung pemadam 2 buah penghapusan
kebakaran
62. Tiang bendera 1 buah Rusak berat
63. Tester gabah 1 buah
64. Alat peniris minyak/air 1 buah
65. Alat Vaccum 1 buah
66. Alat Presco 1 buah
67. Alat pengasap bandeng 1 buah
68. Mix Wirelles 1 buah
69. Frezer 2 buah
70. Alat pengupas gabah 1 buah
71. AC 1 ½ PK
72. Honda Supra X 125 5 buah
73. Sepeda motor Yamaha 3 buah
Yupiter

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 24


74. Test Kit makanan 1 set
75. Rak besi/metal 5 buah
76. Alat band sealer 1 buah
77. Alat pemisah daging buah 1 buah
78. Dandang rebus besar 1 buah
79. Dandang modifikasi 1 buah
singkong keju
80. Dandang modifikasi 1 buah
amplang
81. Router/Internet 1 set
82. Brangkas 2 buah
83. Mesin pengering gabah 1 buah
84. ATM Beras 5 buah
85. Hard disk 1 buah
86. Dispenser meja 5 buah
87. Buku pustaka/bahan 1 set
pustaka
88. Buku perundang – 1 set
undangan
89. Buku peraturan 1 set
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, 2021

2.8. Kinerja Pelayanan

Pada bagian ini di sajikan capaian kinerja dan anggaran yang telah
direalisasikan dalam mencapai kinerja Dinas Ketahanan Pangan.

2.9.1 Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan

Tingkat capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan bidang


urusan terbagi menjadi capaian kinerja urusan Ketahanan Pangan yang
disajikan pada tabel berikut :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 25


Tabel 2.6
Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (Renstra Periode yang Lalu)

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 26


Tabel 2.7
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (Renstra Periode yang Lalu)

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan, 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 27


2.9. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan
Pada bagian ini di jelaskan anggaran dan realisasi pendanaan Dinas
Ketahanan Pangan. Pada bagian ini mengemukakan pada tahun mana saja
rasio antara realisasi dan anggaran dapat dikatakan baik atau kurang baik,
pada prihal mana yang baik atau kurang baik dan selanjutnya
mengemukakan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan Dinas Ketahanan Pangan. Hasil interprestasi ini
ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pendanaan
pelayanan Dinas Ketahanan Pangan.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 28


Tabel 2.8
Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
Dinas Ketahanan Pangan
Tahun 2016-2020
Rata-rata
Rasio antara Realisasi dan
Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Pertum
Anggaran Tahun ke-
/Kegiata buhan
n
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2 20 20 20 20 Anggar Realisa
0 17 18 19 20 an si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Program 6
Pelayanan 1.066.375.00 1.306.314.00 1.358.404.00 1.258.200.99 1.296.752.73
175.866.000 734.224.000 170.584.588 1.018.070.395 728.759.404 97 95,5 96,3 95,5 99,3 83,5 % 85,4 %
Administrasi 0 0 0 3 0
Perkantoran

Program
Peningkatan
Sarana dan 115.050.000 339.716.000 397.575.000 612.864.000 372.225.900 109.700.250 262.593.480 365.073.550 609.121.937 372.155.677 99,2 77,3 91,8 99,4 99,98 64,7 % 67,9 %
Prasarana
Aparatur
Program
Peningkatan
Pengembanga
n Sistem 57.520.000 197.626.000 277.698.000 253.135.000 58.941.500 57.520.000 197.025.000 272.026.500 251.076.875 58.941.500 100 99,7 98 99,2 100 20,5 % 20,5 %
Pelaporan
Capaian
Kinerja dan
Keuangan
Program
1.769.078.40 2.633.847.50 2.545.530.00 1.276.695.60 2.425.341.87 1.276.624.60
Ketahanan 3.351.086.000 3.325.890.000 1.718.850.4752.497.978.135 99,3 97,2 94,8 95,3 99,99 7,6 % 7,7 %
0 0 0 0 0 0
Pangan

Program
Peningkatan
670.000.000 761.173.000 723.674.000 236.203.000 53.285.000 665.065.000 665.065.000 719.352.280 226.639.000 53.285.000 99,3 87,4 99,4 96 100 1,6 % 1,6 %
Kesejahteraan
Masyarakat

Sumber: Dinas Ketahanan Pangan, 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 29


2.10. Tantangan dan Peluang
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Ketahanan Pangan
dalam 5 (lima) tahun kedepan untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
salah satu instansi pemerintah daerah antara lain :
2.10.2. Tantangan
Berdasarkan kinerja pelayanannya, teridentifikasi tantangan yang
dihadapi Dinas Ketahanan Pangan sebagai berikut :
b. Peningkatan Jumlah penduduk membawa konsekuensi
sebagai berikut :
a) Peningkatan kebutuhan pangan, sehingga bidang
ketersediaan dan kewaspadan pangan serta bidang
distribusi dan cadangan pangan dituntut untuk
mendukung terwujudnya ketahanan pangan melalui
penyediaan bahan pangan yang beragam, bergizi dan
seimbang;
b) Kota Semarang bukan daerah produksi pangan, namun
mempunyai potensi pengembangan beberapa
komoditas pangan, oleh sebab itu perlu diupayakan
dapat mengoptimalkan produktivitas beberapa
komoditas pangan yang ada serta melakukan inovasi
produk pangan;
c. Diversifikasi konsumsi belum optimal, menyebabkan
kebutuhan bahan pangan pokok menjadi makin tinggi. Hal
ini dapat menjadi ancaman karena harus selalu mendapat
supply produksi bahan pangan. Ancaman ini perlu dirubah
menjadi peluang agar dapat tercipta pangan alternatif yang
berkualitas. Masih tingginya konsumsi beras dan terigu,
oleh sebab itu diperlukan upaya untuk memperkenalkan
dan menggali potensi pangan lokal non beras non terigu;
d. Masih banyak beredar bahan / produk pangan yang kurang
memenuhi standar mutu pangan, terutama dalam
penggunaan bahan tambahan non pangan. Pemakaian
bahan tambahan pangan yang berlebihan (natrium
benzoate), penambahan zat pemutih pada beras, bahan

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 30


pengawet non pangan (formalin, boraks, rhodamin-b,
methanil yellow, dll) dan lain-lain memerlukan pengawasan
dibidang kemananan makanan segar agar dapat menjaga
kualitas dan keamanan pangan segar;

2.10.3. Peluang
Sedangkan peluang bagi Dinas Ketahanan Pangan untuk menjawab
tantangan di atas dalam rangka pengembangan pelayanannya adalah :
b. Kota Semarang masih memiliki lahan pertanian di beberapa
kecamatan yang diharapkan dapat mendukung
ketersediaan pangan;
c. Pengembangan sentra-sentra olahan pangan berbasis
sumber daya lokal;
d. Dinas Ketahanan Pangan sudah mempunyai Kader
Keamanan Pangan disetiap pasar tradisional di Kota
Semarang yang menjadi kepanjangan tangan dari Dinas
Ketahanan Pangan dalam menjaga keamanan pangan di
Kota Semarang khususnya di Pasar Tradisional;
e. Kelurahan diharapkan dapat menjadi kepanjangan tangan
dari Dinas Ketahanan Pangan dalam menyebarluasan
informasi tentang penganekaragaman konsumsi,
pengenalan prinsip konsumsi Beragam Bergizi Seimbang
dan Aman (B2SA) maupun keamanan pangan.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 31


Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 32
BAB III
INFORMASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pengawasan keamanan pangan merupakan salah satu tugas pokok


dan fungsi dari Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang.
Pengawasan keamanan pangan yang dilaksanakan meliputi pengawasan pangan pre
market (sebelum pangan beredar) dan pengawasan pangan post market (pangan di
peredaran) di wilayah Kota Semarang. Pengawasan pangan di peredaran memiliki
sasaran lokasi di seluruh wilayah Kota Semarang, yang meliputi pasar tradisional,
pasar modern, kantin sekolah, industri kecil mikro, pedagang keliling, pedagang kaki
lima.
Guna mendapatkan data riil dari kondisi yang sesungguhnya di lapangan,
diperlukan metode pengumpulan data yang tepat. Pengumpulan data dilakukan
dengan pendekatan kuantitatif, dengan metode survei.

3.1 Frekuensi Kegiatan


Pelaksanaan Survei Keamanan Pangan
Pelaksana : Tim Petugas Pengawas Bidang Keamanan Pangan, minimal
terdiri dari 4 personil dengan tugas sebagai berikut :
 2 petugas pengambil sampel
 1 petugas administrasi
 1 petugas dokumentasi
Frekuensi Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan survei dilaksanakan secara berkala 2 kali dalam 1 minggu setiap
bulannya kecuali di Hari-hari besar Nasional Keagamaan menyesuaikan
kebutuhan, dalam satu hari kegiatan mengambil maksimal 3 (tiga) lokasi.
Efektif pelaksanaan kegiatan 10 -11 bulan.

3.2 Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan


Dasar hukum pelaksanaan Survei Keamanan Pangan adalah sebagai berikut :
- Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 tahun 2018 tentang Penjaminan
Mutu dan Keamanan Pangan di Kota Semarang
- Peraturan Walikota Semarang Nomor 57 tahun 2021 tentang Pembentukan
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah di Kota Semarang
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 32
- Peraturan Walikota Semarang Nomor 102 tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Sistem Kerja Dinas Ketahanan
Pangan Kota Semarang
- Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah
- Pedoman Pengawasan Keamanan Pangan Kota Semarang oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kota Semarang

3.3 Mekanisme/Proses Pengumpulan & Pengolahan Data


3.3.1 Perencanaan dan Penetapan Target
Sebelum pelaksanaan survei, dilakukan perencanaan terlebih dahulu
terkait target waktu, lokasi, dan jumlah sampel yang diambil. Survei
Keamanan Pangan direncanakan dilaksanakan setiap bulan, dalam satu
minggu dilaksanakan dua kali kegiatan, dengan jumlah lokasi yang
dikunjungi dalam satu hari maksimal 3 lokasi.
3.3.1.1 Penentuan Sampel
Penentuan sampel dalam Survei Keamanan Pangan adalah
sampel lokasi survei dan sampel pangan.
a. Sampel Lokasi Survei
Survei Keamanan Pangan menyasar lokasi sebagai berikut :
a. Pasar tradisional
b. Pasar modern
c. Kantin SD
d. Pedagang jajanan lainnya (UMKM, pedagang keliling,
warung makan, PKL)
Dalam menentukan sampel untuk lokasi survei maka perlu
dilihat populasi atau jumlah lokasi di Kota Semarang.
Populasi atau jumlah pasar tradisional di Kota Semarang
sebanyak 54 pasar, jumlah pasar modern di Kota Semarang
sebanyak 529 toko, jumlah sekolah dasar di Kota Semarang
sebanyak 601 SD. Populasi atau jumlah UMKM, pedagang
keliling dan PKL belum diketahui jumlahnya.
Penentuan lokasi sebagai sampel dalam survei ini, berupa
pasar tradisional, pasar modern, kantin sekolah dasar,

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 33


pedagang keliling, dan pedagang kaki lima diambil dengan
mempertimbangkan keterwakilan berdasarkan wilayah
kecamatan di Kota Semarang. Metode yang digunakan
adalah purposive sampling atau sampel bertujuan.
Jumlah sampel lokasi ditentukan dengan menggunakan
rumus Slovin, sebagai berikut :
𝑁
n = 1+𝑁 (𝑑) 2

Keterangan
n : besar sampel
N : besar populasi pedagang pangan
D : ketetapan yang diinginkan (0,1)
b. Sampel Pangan
Pangan yang diambil sebagai sampel untuk diuji dan sebagai
objek pengawasan keamanan pangan adalah sebagai berikut
:
a. PSAT
b. PSAH
c. PO
d. PSS
Dalam menentukan sampel pangan yang diambil pada
kegiatan survei, maka perlu dilihat populasi pangan di lokasi
survei. Mengingat begitu besarnya populasi pangan di lokasi
survei sehingga dianggap tidak dapat terukur, maka sampel
pangan diambil dengan mengunakan metode acak
kendaraan.
3.3.1.2 Instrumen pengumpulan data
a. Formulir Pengawasan Keamanan PSAT (Lampiran 1)
digunakan untuk mencatat hasil pengawasan dari pangan
segar asal tumbuhan melalui observasi, wawancara dan uji
laboratorium untuk produk pangan tertentu.
b. Formulir Pengawasan Keamanan PSAH (Lampiran 2)
digunakan untuk mencatat hasil pengawasan dari pangan
segar asal hewan melalui observasi, wawancara dan uji
laboratorium untuk produk pangan tertentu.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 34


c. Formulir Pengawasan Keamanan PO dan PSS (Lampiran 3)
digunakan untuk mencatat hasil pengawasan dari pangan
olahan melalui observasi, wawancara dan uji laboratorium
untuk produk pangan tertentu.
d. Formulir Pengawasan Kantin Sekolah Dasar (Lampiran 4)
digunakan untuk mencatat hasil pengawasan
penyelenggaraan di kantin sekolah dasar.
e. Formulir Pengambilan Sampel (Lampiran 5) digunakan untuk
mencatat pengambilan sampel dan kode sampel pangan
yang akan diuji laboratorium rapid test kit.
f. Formulir Hasil Uji Laboratorium (Lampiran 6) digunakan
untuk mencatat hasil uji laboratorium rapid test kit terhadap
pangan yang di uji.
g. Berita acara pengawasan keamanan pangan (Lampiran 7)
digunakan untuk mencatat hasil pengawasan keamanan
pangan yang diketahui oleh penanngung jawab lokasi
pengawasan
3.3.2 Pengumpulan Data
Data yang didapatkan dari Survei Keamanan Pangan merupakan data
primer. Teknik pengumpulan data dalam Survei Keamanan Pangan
dilakukan melalui :
a. Pengisian formulir pengawasan keamanan pangan yang terdiri dari
- Formulir pengawasan kantin sekolah dasar
- Formulir pengawasan keamanan PSAT
- Formulir pengawasan keamanan PSAH
- Formulir pengawasan keamanan PO
- Formulir Pengawasan Keamanan PSS
b. Uji sampel pangan dengan rapid test kit
Sampel pangan yang diambil meliputi sampel pangan PSAT, PSAH,
dan PO menggunakan form pengambilan sampel
Uji sampel pangan dilakukan dengan uji rapid test kit, meliputi :
- Uji formalin untuk jenis pangan yang berpotensi / diduga
mengandung formalin seperti mie basah, bakso, ikan asin, buah
anggur

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 35


- Uji boraks untuk jenis pangan yang berpotensi/ di duga
mengandung boraks seperti tahu, bakso, gendar, lontong
- Uji rhodamine B untuk pangan olahan yang berwarna merah
menyolok
- Uji methanil yellow untuk pangan olahan yang berwarna kuning
menyolok
- Uji pestisida untuk PSAT berdasarkan analisis resiko
c. Data yang didapatkan dari Survei Keamanan Pangan kemudian
dilakukan proses editing yang selanjutnya di input di aplikasi SIJAMAN
3.3.3 Pengolahan Data
Proses pengolahan data dimulai dengan pengecekan awal atas
kelengkapan isian formulir. Selanjutnya dilakukan perekaman data sampai
dengan tahap tabulasi dilakukan sepenuhnya menggunakan komputer.
Sebelum tahap ini dimulai terlebih dahulu dilakukan cek awal atas
kelengkapan isian formulir, penyuntingan terhadap isian yang tidak wajar
termasuk konsistensi isian.
Dari hasil rekapitulasi hasil pengawasan dapat dihitung tingkat keamanan
pangan per lokasi per kecamatan periode tertentu dengan cara sebagai
berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑆𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 36


3.4 Metadata & Rekomendasi Statistik

Tabel 3.1
Struktur Baku Kegiatan Statistik Sektoral Dinas Ketahanan Pangan Kota Sekarang
NAMA ATRIBUT PENJELASAN
Nama Kegiatan Statistic Survei Keamanan Pangan Tahun 2019 – 2021
Identifikasi PenyelenggaraDinas Ketahanan Pangan Kota Semarang
Tujuan Pelaksanaan 1. Untuk Memenuhi Ketentuan Permendagri Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
2. Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Ketahananan Pangan Kota
Semarang
3. Memperoleh angka tingkat keamanan pangan di Kota
Semarang
4. Mendapat informasi jenis jenis pangan/lokasi yang perlu
diperbaiki atau ditingkatkan dalam literasi pada masyarakat
sebagai upaya meningkatkan keamanan pangan
Periode Pelaksanan Januari 2019 – Desember 2021
Cakupan Wilayah Seluruh wilayah Kota Semarang
Rancangan Pengumpulan Metode sampling yang digunakan adalah metode acak kendaraan
Data / Metodologi dengan sampel probalitas.
Tahap 1 (daftar lokasi survei – pasar modern, pasar tradisional,
kantin sekolah, pedagang kaki lima, pedagang keliling, pusat oleh
oleh)
Tahap 2 (penentuan jenis sampel pangan – PSAH, PSAT, PSAI,
PO, PSS)
Tahap 3 (Dipilih jumlah pasar modern, pasar tradisional, jumlah
kantin sekolah, jumlah pkl, jumlah pedagang kaki lima, jumlah
pusat oleh oleh)
Tahap 4 (dipilih jumlah dan jenis PSAI, PSAT, PSAH, PO, PSS)
Rancangan Pengolahan Data Survei Keamanan Pangan melalui tahap pengolahan data
1. Editing
2. Data entry ke Aplikasi Sijaman
3. Validasi
Level Estimasi Kota Semarang
Analisis Analisis Inferensia

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 37


Tabel 3.2
Struktur Baku Metadata Indikator Statistik Dinas Ketahanan Pangan Kota Sekarang
NAMA ATRIBUT CONTOH
Nama Indikator Tingkat Keamanan Pangan
Konsep Mutu dan Kualitas Pangan
Definisi Tingkat Keamanan Pangan adalah Jumlah sampel pangan yang
aman dikonsumi di pedagang pengumpul di satu tempat sesuai
standar yang berlaku dalam kurun waktu tertentu dibagi Jumlah
total sampel pangan yang diPerdagangkan pengumpul di suatu
wilayah menurut ukuran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu dikali 100% Kriteria Tingkat keamanan Pangan ditentukan
berdasarkan nilai minimal dari starndar pelayanan minimal Badan
Ketahanan Pangan Pusat tahun 2017
Interpretasi Terhadap hasil tingkat keamanan pangan didapatkan presepsi
semakin tinggi nilai tingkat keamanan pangannya semakin baik
status keamanan pangan di Kota Semarang
Tingkat Keamanan Pangan 2019 : 76,16%
Tingkat Keamanan Pangan 2020 : 91,26%
Tingkat keamanan pangan 2021 : 91,27%
Metode/Rumus Tingkat Keamanan Pangan = Jmlah Sampel memenuhi Syarat /
Penghitungan Total sampel yang diambil x 100%
Ukuran Tingkat
Satuan Presentase
Klasifikasi Tingkat keamanan pangan dapat disajikan berdasarkan klasifikasi,
1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern
3. Pedagang Kaki Lima
4. Pedagang Keliling
5. Kantin Sekolah
Publikasi
Ketersediaan
Indikator
Pembangun
Nama Indikator Tingkat Keamanan Pangan dibangun berdasarkan indicator
Pembangun 1. Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional
2. Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern
3. Tingkat Keamanan Pangan Pedagang Kaki Lima
4. Tingkat Keamanan Pangan Pedagang Keliling
5. Tingkat Keamanan Pangan Kantin Sekolah
Kode Kegiatan dikosongkan karena Tingkat Keamanan Pangan adalah indikator
Penghasil komposit
Variabel
Pembangun
Nama Variabel dikosongkan karena Tingkat Keamanan Pangan adalah indikator
Pembangun komposit
Level Estimasi Kota
Apakah Belum
Indikator Dapat
Diakses Umum

Kegiatan untuk Survei Keamanan Pangan telah mendapatkan rekomendasi dari BPS
Bulan April Tahun 2022 (terlampir).

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 38


Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 39
BAB IV
ANALISA HASIL KEGIATAN
DAN REKOMENDASI

4.1 Hasil Kegiatan


Untuk mengetahui kualitas pangan yang beredar perlu diketahui jumlah
pangan aman konsumsi yang beredar di masyarakat dari produsen sampai
konsumen (from farm to table) dengan kata lain harus di pastikan keamanan
pangan penyelenggara pangan di seluruh rantai pangan. Keamanan pangan
suatu wilayah pada periode tertentu dapat diketahui dengan menggunakan
indikator tingkat keamanan pangan.
Guna mendapatkan data dari kondisi yang sesungguhnya di lapangan,
diperlukan metode pengumpulan data yang tepat. Pengumpulan data dilakukan
dengan pendekatan kuantitatif, dengan metode survei. Pendekatan kuantitatif
menurut Sugiono (2018:15) digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan intrumen penelitian, dengan analisis
data bersifat kuantitatif atau uji statistik. Dalam metode survei, pengumpulan data
dilakukan dengan pengamatan menggunakan kuesioner dan wawancara yang
tidak mendalam.
Survei keamanan pangan bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan di
Kota Semarang. Untuk itu lokasi survei keamanan yang diambil mulai dari pasar
tradisional, pasar modern, kantin sekolah, pedagang keliling / UKM yang
dianggap mewakili dari rantai pangan penyelenggara pangan.
Pangan yang beredar di pasaran sangat beragam jenisnya dengan jumlah
yang sangat besar, di sisi lain anggaran dan sumber daya manusia yang tersedia
sangat terbatas, sehingga tidak mungkin untuk melakukan pengawasan secara
menyeluruh. Untuk itu ditentukan jenis pangan berdasarkan analisis risiko dari
potensi pangan yang tidak aman konsumsi dan yang paling banyak di konsumsi
oleh masyarakat, yaitu kelompok pangan PSAT, PSAH, pangan olahan dan
pangan siap saji.
Badan Ketahanan Pangan (2017) menetapkan standar pelayanan minimal
tingkat keamanan pangan sebesar 80% yang menjadi acuan dalam menetapkan
tingkat keamanan pangan di wilayah kabupaten kota atau provinsi di Indonesia.
Dengan mengetahui tingkat keamanan pangan akan diketahui kondisi keamanan
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 39
pangan di wilayah tersebuit, apakah termasuk ke dalam kondisi yang baik,
ataukah masih perlu perbaikan.
Survei Keamanan Pangan tahun 2019 – 2021 dilaksanakan dengan lokasi
di pasar modern, pasar tradisional, kantin SD, PKL, dan pedagang keliling. Hasil
Survei Keamanan Pangan yang dilaksanakan tahun 2019 hingga 2021 dapat
dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1
Hasil Pelaksanaan Survei Keamanan Pangan Tahun 2019-2021
Tahun Jumlah Lokasi Survei Jumlah Sampel
2019 201 3712
2020 101 889
2021 71 1144
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah sampel yang diambil pada tahun 2020
dan 2021 menurun. Hal ini disebabkan adanya Pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan mobilitas dan menghindari kerumunan, maka
frekuensi survei di tahun 2020 – 2021 berkurang.
Hasil Survei Keamanan Pangan tahun 2019 – 2021 yang diperinci menurut
jenis lokasi yaitu di pasar modern, pasar tradisional, kantin SD, PKL, dan
pedagang keliling ,adalah sebagai berikut :

4.1.1 Pasar Tradisional


Kota Semarang memiliki 54 pasar tradisional yang tersebar di 15
kecamatan dari 16 kecamatan. Tidak ada pasar tradisional di wilayah
Kecamatan Tugu.
Jumlah sampel dan jenis pangan yang diambil pada pasar tradisional
menurut willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan
tahun 2019 – 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 40


Tabel 4.2
Jumlah Sampel Pangan di Pasar Tradisional Tahun 2019 – 2021
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kecamatan
PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS
Banyumanik 17 6 221 18 13 4 8 0 8 5 13 4
Candisari 21 17 26 3 - - - - - - - -
Gajahmungkur 15 10 22 4 - - - - 31 32 35 6
Gayamsari 7 0 14 0 26 39 37 4 13 11 5 3
Genuk 44 42 61 5 - - - - 30 22 15 0
Gunungpati 13 10 21 3 - - - - 4 0 10 0
Mijen 13 12 19 2 - - - - 15 10 30 3
Ngaliyan 23 30 44 11 - - - - 1 0 5 4
Pedurungan 37 22 107 7 14 12 15 0 3 1 13 5
Semarang Barat 30 32 43 1 11 5 17 0 0 0 8 0
Semarang
49 43 315 30 13 9 25 3 32 25 41 0
Selatan
Semarang
58 49 69 8 8 2 0 0 - - - -
Tengah
Semarang Timur 24 18 23 4 3 0 0 0 1 0 6 0
Semarang Utara 9 11 18 4 17 12 25 2 15 10 14 8
Tembalang 24 29 39 8 9 9 28 1 15 12 16 0
Tugu - - - - - - - - - - - -
Jumlah 384 331 1042 108 114 92 155 10 168 128 211 33
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Hasil pengawasan pada pasar tradisional menurut jenis pangan dan


willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan tahun 2019
– 2021 dapat dilihat pada tabel 4.3, 4.4, dan 4.5 di bawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2019
Tahun 2019
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 14 3 6 0 191 30 14 4
Candisari 18 3 11 6 191 7 1 2
Gajahmungkur 12 3 10 0 19 11 1 3
Gayamsari 7 0 0 0 11 0 0 0
Genuk 8 6 5 37 14 25 5 0
Gunungpati 13 0 10 0 20 1 3 0
Mijen 6 7 5 7 17 2 2 0
Ngaliyan 18 5 30 0 33 11 7 4
Pedurungan 35 2 22 0 72 35 3 4
Semarang Barat 28 2 29 3 39 4 1 0
Semarang Selatan 32 17 33 10 72 35 3 4
Semarang Tengah 54 4 45 4 38 31 1 7
Semarang Timur 23 1 18 0 18 5 2 2
Semarang Utara 8 1 8 3 14 4 4 0
Tembalang 3 21 28 1 24 15 1 7
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 279 75 260 71 773 216 48 37
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 41
Tabel 4.4
Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2020
Tahun 2020
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 13 0 4 0 7 1 0 0
Candisari - - - - - - - -
Gajahmungkur - - - - - - - -
Gayamsari 25 1 37 2 33 4 2 2
Genuk - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan - - - - - - - -
Pedurungan 13 1 8 4 13 2 0 0
Semarang Barat 11 0 5 0 16 1 0 0
Semarang Selatan 11 2 9 0 24 1 1 2
Semarang Tengah 8 0 1 1 0 0 0 0
Semarang Timur 3 0 0 0 0 0 0 0
Semarang Utara 11 6 11 1 15 10 1 1
Tembalang 9 0 8 1 23 5 1 0
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 104 10 83 9 131 24 5 5
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2020

Tabel 4.5
Hasil Pengawasan Pasar Tradisional Tahun 2021
Tahun 2021
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 8 0 5 0 11 2 4 0
Candisari - - - - - - - -
Gajahmungkur 31 0 31 1 28 7 0 6
Gayamsari 13 0 8 3 3 2 3 0
Genuk 29 1 20 2 10 5 0 0
Gunungpati 4 0 0 0 10 0 0 0
Mijen 13 2 10 0 29 1 3 3
Ngaliyan 1 0 0 0 3 2 3 1
Pedurungan 3 0 1 0 13 0 5 0
Semarang Barat 0 0 0 0 8 0 0 0
Semarang Selatan 22 10 16 9 37 4 0 0
Semarang Tengah - - - - - - - -
Semarang Timur 1 0 0 0 5 1 0 0
Semarang Utara 15 0 10 0 12 2 6 2
Tembalang 15 0 10 2 14 2 0 0
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 155 13 111 17 183 28 24 12
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2021

Berdasarkan hasil pengawasan, kualitas keamanan pangan dibagi


dalam 2 kategori, yaitu memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat
(TMS). Penentuan pangan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 42


dilakukan dengan menggunakan formulir pengawasan keamanan pangan
yang telah dibakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang.
Definisi pangan memenuhi syarat adalah pangan yang memenuhi
kriteria keamanan pangan yang sudah ditentukan. Sedangkan yang tidak
memenuhi syarat adalah pangan yang tidak memenuhi satu atau lebih
kriteria keamanan pangan yang telah ditentukan.
Hasil sampel pangan yang diuji dengan rapid test kit menjelaskan
bahwa pangan dikategorikan memenuhi syarat bila hasil uji menunjukkan
hasil negatif, dan pangan dikategorikan tidak memenuhi syarat bila hasil uji
menunjukkan hasil positif.
Dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak pada
pembatasan mobilitas dan menghindari kerumunan, maka frekuensi survei
di tahun 2020 – 2021 berkurang. Hal ini mengakibatkan beberapa
kecamatan tidak dapat dikunjungi untuk dilakukan survei keamanan
pangan.

4.1.2 Pasar Modern


Jumlah sampel dan jenis pangan yang diambil pada 529 pasar
modern menurut wilayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan
Pangan tahun 2019 – 2021 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Jumlah Sampel Pangan di Pasar Modern Tahun 2019 – 2021
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kecamatan
PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS
Banyumanik 64 52 39 9 30 22 15 6 42 27 19 0
Candisari 39 17 23 0 2 0 9 0 25 24 16 0
Gajahmungkur 26 13 10 0 14 13 6 5 - - - -
Gayamsari 23 20 13 0 19 4 5 2 24 15 10 0
Genuk 9 2 5 0 0 0 0 3 - - - -
Gunungpati - - - - - - - - - - - -
Mijen 14 11 1 0 0 0 1 1 - - - -
Ngaliyan 22 17 18 0 - - - - 13 11 12 0
Pedurungan 179 61 81 10 87 52 32 9 72 50 36 0
Semarang Barat 67 41 31 1 15 10 7 8 30 23 17 0
Semarang Selatan 33 11 13 0 13 3 4 0 23 5 12 0
Semarang Tengah 54 28 21 5 12 4 1 1 20 7 7 0
Semarang Timur 6 1 5 0 0 0 0 6 - - - -
Semarang Utara - - - - 0 2 0 1 - - - -
Tembalang 21 3 26 4 7 1 11 10 7 1 6 0
Tugu 5 0 9 1 - - - - 10 1 5 0
Jumlah 562 277 295 30 199 111 91 52 266 164 140 0
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 43


Hasil pengawasan pada pasar modern menurut jenis pangan dan
willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan tahun 2019
– 2021 dapat dilihat pada tabel 4.7, 4.8, dan 4.9 di bawah ini :

Tabel 4.7
Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2019
Tahun 2019
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 45 19 39 13 29 10 4 5
Candisari 34 5 12 5 21 2 0 0
Gajahmungkur 18 8 10 3 7 3 0 0
Gayamsari 20 3 19 1 11 2 0 0
Genuk 4 5 0 2 5 0 0 0
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen 14 0 11 0 0 1 0 0
Ngaliyan 15 7 17 0 14 4 0 0
Pedurungan 132 47 50 11 83 5 10 0
Semarang Barat 52 15 39 2 31 0 1 0
Semarang Selatan 28 5 11 0 10 3 0 0
Semarang Tengah 39 15 26 2 14 7 5 0
Semarang Timur 1 5 0 1 5 0 0 0
Semarang Utara - - - - - - - -
Tembalang 14 7 2 1 22 4 3 1
Tugu 0 5 0 0 5 4 1 0
Jumlah 416 146 236 41 257 45 24 6
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Tabel 4.8
Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2020
Tahun 2020
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 29 1 13 9 15 0 6 0
Candisari 1 1 0 0 9 0 0 0
Gajahmungkur 14 0 12 1 6 0 4 1
Gayamsari 19 0 4 0 5 0 1 1
Genuk 0 0 0 0 0 0 3 0
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen 0 0 0 0 1 0 1 0
Ngaliyan - - - - - - - -
Pedurungan 85 2 40 12 30 2 8 1
Semarang Barat 15 0 10 0 7 0 8 0
Semarang Selatan 13 0 3 0 4 0 0 0
Semarang Tengah 10 2 4 0 0 1 1 0
Semarang Timur 0 0 0 0 0 0 6 0
Semarang Utara 0 0 2 0 0 0 1 0
Tembalang 7 0 1 0 10 1 10 0
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 193 6 89 22 87 4 49 3
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2020

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 44


Tabel 4.9
Hasil Pengawasan Pasar Modern Tahun 2021
Tahun 2021
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 41 1 27 0 19 0 0 0
Candisari 23 2 23 1 15 1 0 0
Gajahmungkur - - - - - - - -
Gayamsari 24 0 15 0 8 2 0 0
Genuk - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan 12 1 10 1 12 0 0 0
Pedurungan 66 6 50 0 35 1 0 0
Semarang Barat 30 0 23 0 15 2 0 0
Semarang Selatan 21 2 5 0 10 2 0 0
Semarang Tengah 20 0 7 0 7 0 0 0
Semarang Timur - - - - - - - -
Semarang Utara - - - - - - - -
Tembalang 7 0 1 0 6 0 0 0
Tugu 10 0 1 0 5 0 0 0
Jumlah 254 12 162 2 132 8 0 0
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2021

Berdasarkan hasil pengawasan, kualitas keamanan pangan dibagi


dalam 2 kategori, yaitu memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat
(TMS). Penentuan pangan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat
dilakukan dengan menggunakan formulir pengawasan keamanan pangan
yang telah dibakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang. Yang
dimaksud dengan pangan memenuhi syarat adalah pangan yang
memenuhi kriteria keamanan pangan yang sudah ditentukan sedangkan
yang tidak memenuhi syarat adalah pangan yang tidak memenuhi satu atau
lebih kriteria keamanan pangan yang telah ditentukan.
Sampel pangan yang diuji dengan rapid test kit dikategorikan
memenuhi syarat bila hasil uji menunjukkan hasil negatif, dan pangan
dikategorikan tidak memenuhi syarat bila hasil uji menunjukkan hasil positif.
Dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak pada
pembatasan mobilitas guna menghindari kerumunan, maka frekuensi
survei di tahun 2020 – 2021 berkurang. Hal ini menyebabkan beberapa
kecamatan tidak dapat dikunjungi untuk dilakukan survei keamanan
pangan.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 45


4.1.3 Pedagang Keliling
Selama Tahun 2019 Survei dan Pengawasan Keamanan Pangan
pada Pedagang Keliling dilakukan 13 lokasi.
Jumlah sampel dan jenis pangan yang diambil pada pedagang keliling
menurut willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan
tahun 2019 – 2021 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10
Jumlah Sampel Pangan di Pedagang Keliling Tahun 2019 – 2021

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021


Kecamatan
PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS
Banyumanik 0 0 9 0 - - - - - - - -
Candisari - - - - - - - - - - - -
Gajahmungkur 0 0 7 0 - - - - - - - -
Gayamsari - - - - - - - - - - - -
Genuk - - - - - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - - - - - -
Ngaliyan 0 0 8 1 - - - - - - - -
Pedurungan 0 0 2 1 - - - - - - - -
Semarang - - - - - - - -
0 0 8 10
Barat
Semarang - - - - - - - -
0 0 0 3
Selatan
Semarang - - - - - - - -
0 0 4 5
Tengah
Semarang - - - - - - - - - - - -
Timur
Semarang - - - - - - - - - - - -
Utara
Tembalang - - - - - - - - - - - -
Tugu - - - - - - - - - - - -
Jumlah 0 0 38 20 - - - - - - - -
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 - 2021

Hasil pengawasan pada pedagang keliling menurut jenis pangan dan


willayah kecamatan pada pedagang keliling menurut willayah kecamatan
dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan tahun 2019 dapat dilihat pada
tabel 4.11 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 46


Tabel 4.11
Hasil Pengawasan di Pedagang Keliling Tahun 2019
Tahun 2019
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 0 0 0 0 9 0 0 0
Candisari - - - - - - - -
Gajahmungkur 0 0 0 0 6 1 0 0
Gayamsari - - - - - - - -
Genuk - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan 0 0 0 0 7 1 1 0
Pedurungan 0 0 0 0 0 2 1 0
Semarang Barat 0 0 0 0 8 0 10 0
Semarang Selatan 0 0 0 0 0 0 2 1
Semarang Tengah 0 0 0 0 3 1 5 0
Semarang Timur - - - - - - - -
Semarang Utara - - - - - - - -
Tembalang - - - - - - - -
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 0 0 0 0 33 5 19 1
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Penilaian pengawasan keamanan pangan untuk menentukan bahwa


pangan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat dengan menggunakan
formulir pengawasan keamanan pangan yang telah dibakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kota Semarang sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan. Yang dimaksud pangan memenuhi syarat adalah pangan yang
memenuhi kriteria keamanan pangan yang sudah ditentukan sedangkan
yang tidak memenuhi syarat adalah pangan yang tidak memenuhi satu atau
lebih kriteria keamanan pangan yang sudah di tentukan.
Dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang diharuskan untuk
melakukan pembatasan mobilitas dan menghindari kerumunan sehingga di
tahun 2020 – 2021 tidak dilakukan survei keamanan pangan di pedagang
keliling.

4.1.4 PKL
Selama Tahun 2019 Survei dan Pengawasan Keamanan Pangan
pada PKL dilakukan 14 lokasi.
Jumlah sampel dan jenis pangan yang diambil pada pedagang kaki
lima menurut willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan
Pangan tahun 2019 – 2021 dapat dilihat pada Tabel 4.12, sebagai berikut :
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 47
Tabel 4.12
Jumlah Sampel Pangan di PKL Tahun 2019 – 2021
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kecamatan
PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS
Banyumanik - - - - - - - - - - - -
Candisari - - - - - - - - - - - -
Gajahmungkur 6 2 - - - - - - - -
Gayamsari - - - - - - - - - - - -
Genuk - - - - - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - - - - - -
Ngaliyan - - - - - - - - - - - -
Pedurungan 0 0 4 12 - - - - - - - -
Semarang Barat 0 0 8 0 - - - - - - - -
Semarang 0 0 - - - - - - - -
3 5
Selatan
Semarang 0 0 - - - - - - - -
8 4
Tengah
Semarang 0 0 - - - - - - - -
1 0
Timur
Semarang Utara - - - - - - - - - - - -
Tembalang - - - - - - - - - - - -
Tugu - - - - - - - - - - - -
Jumlah 0 0 30 23 - - - - - - - -
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Hasil pengawasan pada PKL menurut jenis pangan dan willayah


kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan tahun 2019 – 2021
dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini :

Tabel 4.13
Hasil Pengawasan di PKL Tahun 2019
Tahun 2019
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik - - - - - - - -
Candisari - - - - - - - -
Gajahmungkur 0 0 0 0 5 1 1 0
Gayamsari - - - - - - - -
Genuk - - - - - - - -
Gunungpati - - - - - - - -
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan - - - - - - - -
Pedurungan 0 0 0 0 3 1 12 0
Semarang Barat 0 0 0 0 6 2 0 0
Semarang Selatan 0 0 0 0 3 0 5 0
Semarang Tengah 0 0 0 0 5 3 4 0
Semarang Timur 0 0 0 0 0 1 0 0
Semarang Utara - - - - - - - -
Tembalang - - - - - - - -
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 0 0 0 0 22 8 22 0
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 48


Penilaian pengawasan keamanan pangan untuk menentukan bahwa
pangan memenuhi syarat / tidak memenuhi syarat dengan menggunakan
formulir pengawasan keamanan pangan yang telah dibakukan oleh Dinas
Ketahanan Pangan Kota Semarang sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan. Yang dimaksud pangan memenuhi syarat adalah pangan yang
memenuhi kriteria keamanan pangan yang sudah ditentukan sedangkan
yang tidak memenuhi syarat adalah pangan yang tidak memenuhi satu atau
lebih kriteria keamanan pangan yang sudah di tentukan.
Dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang diharuskan untuk
melakukan pembatasan mobilitas dan menghindari kerumunan sehingga di
tahun 2020 – 2021 tidak dilakukan survei keamanan pangan di pedagang
keliling.

4.1.5 Kantin SD
Kota Semarang memilik 601 SD Negeri maupun Swasta yang tersebar
di 16 Kecamatan. Jumlah sampel dan jenis pangan yang diambil pada
kantin SD menurut willayah kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan
Pangan tahun 2019 – 2021 dapat dilihat pada Tabel 4.14, sebagai berikut :

Tabel 4.14
Jumlah Sampel Pangan di Kantin SD Tahun 2019 – 2021
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kecamatan
PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS PSAT PSAH PO PSS
Banyumanik 0 0 5 1 - - - - - - - -
Candisari 0 0 18 7 - - - - - - - -
Gajahmungkur 0 0 5 2 - - - - - - - -
Gayamsari 0 0 24 6 0 0 11 1 - - - -
Genuk 0 0 64 22 - - - - - - - -
Gunungpati 0 0 3 3 0 0 5 0 - - - -
Mijen - - - - - - - - - - - -
Ngaliyan 0 0 11 3 - - - - - - - -
Pedurungan 0 0 39 17 - - - - - - - -
Semarang Barat 0 0 14 12 - - - - - - - -
Semarang 0 0 4 1 - - - -
0 0 28 15
Selatan
Semarang - - - - - - - -
0 0 3 2
Tengah
Semarang - - - - - - - -
0 0 18 7
Timur
Semarang Utara 0 0 21 10 - - - - - - - -
Tembalang 0 0 78 14 - - - - - - - -
Tugu 0 0 8 0 - - - - - - - -
Jumlah 0 0 339 121 0 0 20 2 - - - -
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 49


Hasil pengawasan pada kantin SD menurut jenis pangan dan willayah
kecamatan dalam kegiatan Survei Keamanan Pangan tahun 2019 – 2020
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15
Hasil Pengawasan di Kantin Sekolah Dasar Tahun 2019
Tahun 2019
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik 0 0 0 0 4 1 1 0
Candisari 0 0 0 0 11 7 3 4
Gajahmungkur 0 0 0 0 4 1 2 0
Gayamsari 0 0 0 0 18 6 10 6
Genuk 0 0 0 0 11 53 5 17
Gunungpati 0 0 0 0 3 0 3 0
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan 0 0 0 0 8 3 3 0
Pedurungan 0 0 0 0 29 10 14 3
Semarang Barat 0 0 0 0 12 2 12 0
Semarang Selatan 0 0 0 0 21 7 7 8
Semarang Tengah 0 0 0 0 1 2 2 0
Semarang Timur 0 0 0 0 11 7 6 1
Semarang Utara 0 0 0 0 13 8 9 1
Tembalang 0 0 0 0 57 21 7 7
Tugu 0 0 0 0 8 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 211 128 84 47
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Tabel 4.16
Hasil Pengawasan di Kantin Sekolah Dasar Tahun 2020
Tahun 2020
Kecamatan PSAT PSAH PO PSS
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
Banyumanik - - - - - - - -
Candisari - - - - - - - -
Gajahmungkur - - - - - - - -
Gayamsari 0 0 0 0 11 0 1 0
Genuk - - - - - - - -
Gunungpati 0 0 0 0 5 0 - -
Mijen - - - - - - - -
Ngaliyan - - - - - - - -
Pedurungan - - - - - - - -
Semarang Barat - - - - - - - -
Semarang Selatan 0 0 0 0 4 0 1 0
Semarang Tengah - - - - - - - -
Semarang Timur - - - - - - - -
Semarang Utara - - - - - - - -
Tembalang - - - - - - - -
Tugu - - - - - - - -
Jumlah 0 0 0 0 20 0 2 0
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 50
Penilai pengawasan keamanan pangan Kantin SD berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Kantin
dan Warung Sekolah. Dikarenakan adanya pandemic Covid-19
pembelajaran tatap muka/offline ditiadakan sehingga di tahun 2020 – 2021
tidak dilakukan survei keamanan pangan di kantin SD.

4.2 Analisa Hasil Kegiatan


Berdasarkan hasil Survei Keamanan Pangan kemudian dapat ditentukan
tingkat keamanan pangan. Dari hasil rekapitulasi hasil pengawasan dapat
dihitung tingkat keamanan pangan per lokasi per kecamatan periode tertentu
dengan cara sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑆𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
4.2.1 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan
Keamanan Pangan di Pasar tardisional sangat dipengaruhi higiene
dan sanitasi pasar, selain dari kualitas produk pangan itu sendiri. Pasar
yang tidak hygienis akan menyebabkan terjadinya kontaminasi silang baik
cemaran biologi, kimia maupun fisik.

Tabel 4.17
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan Tahun 2019
Jumlah Tingkat Keamanan Pangan
Kecamatan MS TMS
Sampel (%)
Banyumanik 348 297 51 85,34
Candisari 67 52 15 77,61
Gajahmungkur 51 34 17 66,67
Gayamsari 21 21 0 100
Genuk 152 111 41 73,03
Gunungpati 47 46 1 97,87
Mijen 47 31 16 65,96
Ngaliyan 108 88 20 81,48
Pedurungan 180 135 45 75
Semarang Barat 107 98 9 91,59
Semarang Selatan 437 316 121 72,31
Semarang Tengah 184 138 46 75
Semarang Timur 69 61 8 88,41
Semarang Utara 42 34 8 80,95
Tembalang 101 74 27 73,27
Tugu - - - -
Jumlah 1961 1536 425 78,33
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 51


Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tingkat keamanan pangan tahun
2019 tertinggi berada pada Kecamatan Gayamsari (100%) dan terendah
pada Kecamatan Mijen (65,96%). Tingkat keamanan pangan di pasar
tradisional tahun 2019 sebesar 78,33%.
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional per wilayah
kecamatan tahun 2019 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.1 di bawah ini :

Gambar 4.1
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan Tahun 2019

Dari Gambar 4.1 pada tahun 2019 terdapat 8 kecamatan yang dengan
tingkat keamanan di bawah 80%, 7 kecamaran dengan tingkat keamanan
di atas 80% dan 1 kecamatan tidak memiliki pasar tradisional.
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional berdasarkan
wilayah kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.18 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 52


Tabel 4.18
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan Tahun 2020
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 25 24 1 96
Candisari - - - -
Gajahmungkur - - - -
Gayamsari 104 96 8 92,31
Genuk - - - -
Gunungpati - - - -
Mijen - - - -
Ngaliyan - - - -
Pedurungan 41 35 6 85,37
Semarang Barat 33 32 1 96,97
Semarang Selatan 50 45 5 90
Semarang Tengah 22 16 6 72,73
Semarang Timur 3 3 0 100
Semarang Utara 56 46 10 82,14
Tembalang 47 40 7 85,11
Tugu - - - -
Jumlah 381 337 44 88,45
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2020

Dari Tabel 4.18 Pada tahun 2020 tingkat keamanan pangan tertinggi
pada Kecamatan Semarang Timur (100%) dan terendah pada Kecamatan
Semarang Tengah (72,73%). Tingkat keamanan pangan di pasar
tradisional sebesar 88,45%
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional per wilayah
kecamatan tahun 2020 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.1 di bawah ini :
Gambar 4. 2
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamaran Tahun 2020

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 53


Dari Gambar 4.2 pada tahun 2020 terdapat 1 kecamatan dengan
tingkat keamanan pangan di bawah 80% (Kecamatan Semarang Tengah),
8 kecamatan dengan tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 7
kecamatan tidak dikunjungi untuk dilakukan survei.
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional berdasarkan
wilayah kecamatan untuk tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 4.19 di
bawah ini :

Tabel 4.19
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamatan Tahun 2021
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 30 28 2 93,33
Candisari - - - -
Gajahmungkur 104 90 14 86,54
Gayamsari 32 27 5 84,38
Genuk 67 59 8 88,06
Gunungpati 14 14 0 100
Mijen 58 52 6 89,66
Ngaliyan 10 7 3 70
Pedurungan 22 22 0 100
Semarang Barat 8 8 0 100
Semarang Selatan 98 85 13 86,73
Semarang Tengah - - - -
Semarang Timur 7 6 1 85,71
Semarang Utara 47 43 4 91,49
Tembalang 43 39 4 90,70
Tugu - - - -
Jumlah 540 480 60 88,89
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2021

Dari Tabel 4.19 pada tahun 2021 terdapat 4 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan tertinggi (100%) dan terendah pada Kecamatan
Ngaliyan (70%). Tingkat keamanan pangan di pasar tradisional sebesar
88,89%.
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional per wilayah
kecamatan tahun 2021 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.3 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 54


Gambar 4. 3
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Tradisional Per Kecamaran Tahun 2020

Dari Gambar 4.3 pada tahun 2021 terdapat 1 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di bawah 80% (Kecamatan Ngaliyan), 12
kecamatan dengan tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 3 kecamatan
tidak dikunjungi untuk dilakukan survei.
Tingkat keamanan pangan pada pasar tradisional berdasarkan
wilayah kecamatan tahun 2019 hingga 2021 dapat dilihat pada diagram
batang dan grafik di bawah ini :

Gambar 4.4
Tingkat Keamanan Pangan di Pasar Tradisional di Kota Semarang Tahun 2019 –
2021
97,87

96,97

120
93,33

92,31

100
100

100

100

100
91,59

91,49
89,66

88,41
88,06

86,73
86,54

85,71
85,37
85,34

85,11
90,7
84,38
96

82,14
81,48

80,95
77,61

90

100
73,27
73,03

72,73
72,31
66,67

65,96

75

75
70

80
60
40
20
0
0
0

0
0

0
Ngaliyan
Banyumanik

Gajahmungkur

Semarang Selatan
Candisari

Gayamsari

Semarang Timur
Gunungpati

Mijen

Tugu
Genuk

Semarang Tengah
Pedurungan

Semarang Barat

Tembalang
Semarang Utara

2019 2020 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 55


90 88,45
88,89
88
86
84
82
80
78 78,33

76
74
72
2019

2020

2021
2019 2020 2021

Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 – 2021

Dari Grafik 4.1 terjadi peningkatan tingkat keamanan pasar


tradisional dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021.
Ketidaksesuaian yang sering ditemukan di pasar tradisional meliputi :
1. Banyak pedagang yang meletakkan dagangannya terutama sayuran
di tanah tanpa alas, dimungkinkan terkontaminasi dari cemaran biologi
maupun kimia yang terkandung di dalam tanah.
2. Mencampurkan/menumpuk bahan pangan yang busuk/layu dengan
bahan yang segar sehingga bahan makan yang segar ikut
tekontaminasi.
3. Makanan kemasan yang masih menggunakan staples.
4. Makanan kemasan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan
terutama makanan untuk jajan sekolah tanpa label pangan, sehingga
tidak ada informasi sama sekali terhadap pangan yang di jual.
5. Makanan siap saji yang tidak diberi penutup sehingga dihinggapi
serangga dan penjual tidak menggunakan sarung tangan.
6. Masih menggunakan alas koran untuk makanan siap saji.
7. Banyaknya pedagang mie kuning basah / ikan asin yang mengandung
bahan berbahaya.
8. Pedagang yang membuang sisa bahan makanannya sembarangan
sehingga sampah berserakan yang dapat menimbulkan datangnya
serangga sehingga bahan makanan disekitarnya berpotensi
terkontaminasi.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 56


9. Masih adanya pedagang ayam yang menjual dagangannya
beralaskan kardus yang berpotensi ada cemaran mikrobiologi

4.2.2 Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan


Tingkat keamanan pangan pada pasar modern berdasarkan wilayah
kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini :

Tabel 4.20
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2019

Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)


Banyumanik 164 117 47 71,34
Candisari 79 68 11 86,08
Gajahmungkur 49 35 14 71,43
Gayamsari 56 50 6 89,29
Genuk 16 9 7 56,25
Gunungpati - - - -
Mijen 26 24 2 92,31
Ngaliyan 57 46 11 80,70
Pedurungan 338 275 63 81,36
Semarang Barat 140 123 17 87,86
Semarang Selatan 57 49 8 85,96
Semarang Tengah 108 84 24 77,78
Semarang Timur 12 6 6 50
Semarang Utara - - - -
Tembalang 54 41 13 75,93
Tugu 15 6 9 40
Jumlah 1171 993 238 79,68

Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Dari Tabel 4.20 Pada tahun 2019 tingkat keamanan pangan tertinggi
pada Kecamatan Mijen (92,31%) dan terendah pada Kecamatan Tugu
(40%). Tingkat keamanan pangan di pasar modern sebesar 79,68%.
Tingkat keamanan pangan pada pasar modern per wilayah
kecamatan tahun 2020 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.4 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 57


Gambar 4.5
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2019

Dari Gambar 4.4 pada tahun 2019 terdapat 7 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di bawah 80%, 7 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di atas 80% dan 2 kecamatan tidak dikunjungi untuk
dilakukan survei

Tabel 4.21
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2020
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 73 63 10 86,30
Candisari 11 10 1 90,91
Gajahmungkur 38 36 2 94,74
Gayamsari 30 29 1 96,67
Genuk 3 3 0 100
Gunungpati - - - -
Mijen 2 2 0 100
Ngaliyan - - - -
Pedurungan 180 163 17 90,56
Semarang Barat 40 40 0 100
Semarang Selatan 20 20 0 100
Semarang Tengah 18 15 3 83,33
Semarang Timur 6 6 0 100
Semarang Utara 3 3 0 100
Tembalang 29 28 1 96,55
Tugu - - - -
Jumlah 453 418 35 92,27
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2020

Dari Tabel 4.21 Pada tahun 2020 terdapat 6 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan tertinggi (100%) dan terendah pada Kecamatan

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 58


Semarang Tengah (83,33%). Tingkat keamanan pangan di pasar modern
sebesar 92,27%.
Tingkat keamanan pangan pada pasar modern per wilayah
kecamatan tahun 2020 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.6 di bawah ini :

Gambar 4.6
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2020

Dari Gambar 4.6 pada tahun 2020 terdapat 13 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 3 kecamatan tidak dikunjungi
untuk dilakukan survei.
Tingkat keamanan pangan pada pasar modern berdasarkan wilayah
kecamatan tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 59


Tabel 4.22
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2021
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 88 87 1 98,86
Candisari 65 61 4 93,85
Gajahmungkur 34 32 2 94,12
Gayamsari 49 47 2 95,92
Genuk - - - -
Gunungpati - - - -
Mijen - - - -
Ngaliyan 36 34 2 94,44
Pedurungan 158 148 10 93,67
Semarang Barat 70 68 2 97,14
Semarang Selatan 40 36 4 90
Semarang Tengah 34 34 0 100
Semarang Timur - - - -
Semarang Utara - - - -
Tembalang 14 14 0 100
Tugu 16 16 - 100
Jumlah 604 577 27 95,53
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2021

Dari Tabel 4.22 Pada tahun 2021 terdapat 3 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan tertinggi (100%) dan terendah pada Kecamatan
Semarang Selatan (90%). Tingkat keamanan pangan di pasar modern
sebesar 95,53%. Tingkat keamanan pangan pada pasar modern per
wilayah kecamatan tahun 2021 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat
dilihat pada Gambar 4.7 di bawah ini :
Gambar 4.7
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2021

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 60


Dari Gambar 4.7 pada tahun 2021 terdapat 11 kecamatan dengan
tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 5 kecamatan tidak dikunjungi
untuk dilakukan survei.
Tingkat keamanan pangan pada pasar modern berdasarkan wilayah
kecamatan tahun 2019 hingga 2021 dapat dilihat pada diagram batang dan
grafik di bawah ini :

Gambar 4.8
Tingkat Keamanan Pangan di Pasar Modern di Kota Semarang Tahun 2019 – 2021
98,86

97,14
96,67

96,55
95,92
94,74

94,44
94,12

120
93,85

93,67
92,31

100

100
100

100

100

100

100

100

100
90,91

90,56
89,29

87,86
86,08

85,96

83,33
81,36
86,3

77,78
90

75,93
80,7
100
71,43
71,34

56,25

80

50
60

40
40
20
0
0
0
0

0
0
0

0
0
Candisari

Ngaliyan
Banyumanik

Gajahmungkur

Gayamsari

Semarang Selatan

Semarang Timur
Gunungpati

Mijen
Genuk

Pedurungan

Semarang Barat

Tugu
Semarang Tengah

Tembalang
Semarang Utara
2019 2020 2021

100

95 92,27 95,53

90

85

80 79,68

75

70
2019

2020

2021

2019 2020 2021

Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 - 2021

Dari Grafik 4.2 terjadi peningkatan tingkat keamanan pasar modern


dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021.
Ketidaksesuaian yang sering ditemukan di pasar modern meliputi :
1. Kemasan makanan terutama kemasan kaleng banyak yang penyok
dan masih di display untuk konsumen.
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 61
2. Masih banyak makanan kemasan yang memiliki nomor Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT) yang sama, seharusnya satu produk
mempunyai satu No PIRT
3. Masih adanya makanan kemasan yang menggunakan nomor PIRT
yang lama/kadaluarsa.
4. Masih adanya makanan kemasan yang menggunakan staples.
5. Produk bijian banyak yang belum mencantumkan KEMENTAN pada
kemasannya.
6. Masih ada produk makanan kemasan yang tidak memenuhi standar
label pangan seperti tidak mencantumkan kode produksi., komposisi,
no ijin edar.
7. Suhu penyimpanan makanan yang tidak sesuai dengan ketentuan
dikarenakan tidak disiplinnya monitoring suhu pada refrigator.
Ketidaksesuaian suhu tersebut menyababkan waktu simpan makanan
akan berkurang tidak sesuai dengan Expired Date (ED) yang
ditetapkan.
8. Masih adanya bahan makanan segar terutama buah segar yang
bercampur dengan buah busuk.
4.2.3 Tingkat Keamanan Pangan di Pedagang Keliling Per Kecamatan
Tingkat keamanan pangan pada pedagang keliling berdasarkan
wilayah kecamatan tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 4.23 di bawah ini :
Tabel 4.23
Tingkat Keamanan Pangan di Pedagang Keliling Per Kecamatan Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 9 9 0 100
Candisari - - - -
Gajahmungkur 7 6 1 85,71
Gayamsari - - - -
Genuk - - - -
Gunungpati - - - -
Mijen - - - -
Ngaliyan 9 8 1 88,89
Pedurungan 3 1 2 33,33
Semarang Barat 18 18 0 100
Semarang Selatan 3 2 1 66,67
Semarang Tengah 9 8 1 88,89
Semarang Timur - - - -
Semarang Utara - - - -
Tembalang - - - -
Tugu - - - -
Jumlah 58 52 6 89,66
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 62
Dari Tabel 4.23 bisa dilihat bahwa pada tahun 2019 tingkat keamanan
pangan tahun 2019 tertinggi berada pada Kecamatan Banyumanik (100%)
dan terendah pada Kecamatan Pedurungan (33,33%). Tingkat keamanan
pangan di pedagang keliling sebesar 89,66%
Ketidaksesuaian yang sering ditemukan saat pengawasan keamanan
pangan di pedagang keliling adalah masih banyaknya penjual makanan
yang menggunakan mie basah untuk produk makanan yang mereka jual
terutama untuk pedagang mie kopyok dan mie gulung yang ada di depan
Sekolah Dasar.
Tingkat keamanan pangan pada pedagang keliling per wilayah
kecamatan tahun 2019 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat
pada Gambar 4.7 di bawah ini :

Gambar 4.9
Tingkat Keamanan Pangan Perdagang Keliling Per Kecamatan Tahun 2019

Dari Gambar 4.9 pada tahun 2019 terdapat 2 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di bawah 80%, 5 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di atas 80% dan 9 kecamatan tidak dikunjungi untuk
dilakukan survei.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 63


4.2.4 Tingkat Keamanan Pangan di PKL Per Kecamatan
Tingkat keamanan pangan pada PKL berdasarkan wilayah kecamatan
tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.24 di bawah ini :

Tabel 4.24
Tingkat Keamanan Pangan PKL Per Kecamatan Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik - - - -
Candisari - - - -
Gajahmungkur 7 6 1 85,71
Gayamsari - - - -
Genuk - - - -
Gunungpati - - - -
Mijen - - - -
Ngaliyan - - - -
Pedurungan 16 15 1 93,75
Semarang Barat 8 6 2 75
Semarang Selatan 8 8 0 100
Semarang Tengah 12 9 3 75
Semarang Timur 1 0 1 0
Semarang Utara - - - -
Tembalang - - - -
Tugu - - - -
Jumlah 52 44 8 84,62

Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Dari Tabel 4.24 bisa dilihat bahwa pada tahun 2019 tingkat keamanan
pangan tahun 2019 tertinggi berada pada Kecamatan Semarang Selatan
(100%) dan terdapat 2 kecamatan dengan tingkat keamanan terendah
(75%). Tingkat keamanan pangan di PKL sebesar 84,62%.
Ketidaksesuaian yang sering ditemukan saat pengawasan keamanan
pangan di PKL adalah masih banyaknya penjual makanan yang
menggunakan mie basah untuk produk makanan yang mereka jual.
Tingkat keamanan pangan pada PKL per wilayah kecamatan tahun
2019 bila digambarkan dalam bentuk peta, dapat dilihat pada Gambar 4.7
di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 64


Gambar 4.10
Tingkat Keamanan Pangan PKL Per Kecamatan Tahun 2019

Dari Gambar 4.10 pada tahun 2019 terdapat 3 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di bawah 80%, 3 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di atas 80% dan 10 kecamatan tidak dikunjungi untuk
dilakukan survei

4.2.5 Tingkat Keamanan Pangan di Kantin SD Per Kecamatan


Tingkat keamanan pangan di kantin sekolah dasar merupakan hal
yang sangat penting, mengingat konsumen dari kantin tersebut adalah
siswa SD kelas 1 hingga 6 yang belum bisa memilih pangan yang mereka
konsumsi dengan baik. Apa yang tersedia di kantin, itulah yang mereka
konsumsi, untuk itu kualitas pangan di kantin sekolah juga ikut berpengaruh
pada status gizi yang pada akhirnya membentuk derajat kesehatan siswa.
Banyaknya waktu yang mereka habiskan di sekolah, dan lama pendidikan
SD ditempuh selama 6 tahun, ditambah kondisi dimana siswa seringkali
tidak membawa bekal dari rumah sehingga mau tidak mau jajan di sekolah.
Dapat dibayangkan akibatnya bila kantin yang tersedia bukan kantin yang
sehat.
Tingkat keamanan pangan pada kantin SD berdasarkan wilayah
kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.25 di bawah ini :

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 65


Tabel 4.25
Tingkat Keamanan Pangan Kantin Sekolah Dasar Per Kecamatan Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik 6 5 1 83,3
Candisari 25 14 11 56
Gajahmungkur 7 6 1 85,71
Gayamsari 40 28 12 70
Genuk 86 16 70 18,6
Gunungpati 6 6 0 100
Mijen - - - -
Ngaliyan 14 11 3 78,57
Pedurungan 56 43 13 76,79
Semarang Barat 26 24 2 92,31
Semarang Selatan 43 28 15 65,12
Semarang Tengah 5 3 2 60
Semarang Timur 25 17 8 68
Semarang Utara 31 22 9 70,97
Tembalang 92 64 28 69,57
Tugu 8 8 - 100
Jumlah 470 295 175 62,77
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019
Dari Tabel 4.25 bisa dilihat bahwa pada tahun 2019 tingkat keamanan
pangan tahun 2019 tertinggi berada pada Kecamatan Gunungpati (100%)
dan terendah pada Kecamatan Genuk (18,6%). Tingkat keamanan pangan
di Kantin Sekolah sebesar 62,77%
Berdasarkan indikator pengawasan kantin SD didapatkan kategori
lokasi dan bangunan, dapur, peralatan pengolahan, fasilitasi sanitasi dan
penjamah makanan mendapat nilai <80%. Bila digambarkan dalam peta,
tingkat keamanan pangan kantin sekolah dasar per kecamatan tahun 2019
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.11
Tingkat Keamanan Pangan di Kantin SD Per Kecamatan Tahun 2019

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 66


Dari Gambar 4.11 pada tahun 2019 terdapat 10 kecamatan dengan
tingkat keamanan pangan di bawah 80%, 5 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di atas 80% dan 1 kecamatan tidak dikunjungi untuk
dilakukan survei.
Tingkat keamanan pangan pada kantin SD berdasarkan wilayah
kecamatan tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 4.26 di bawah ini :
Tabel 4.26
Tingkat Keamanan Pangan Kantin Sekolah Dasar Per Kecamatan Tahun 2020
Kecamatan Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
Banyumanik - - - -
Candisari - - - -
Gajahmungkur - - - -
Gayamsari 10 10 0 100
Genuk - - - -
Gunungpati 5 5 0 100
Mijen - - - -
Ngaliyan - - - -
Pedurungan - - - -
Semarang Barat - - - -
Semarang Selatan 5 5 0 100
Semarang Tengah - - - -
Semarang Timur - - - -
Semarang Utara - - - -
Tembalang - - - -
Tugu - - - -
Jumlah 20 20 0 100
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019

Dari Tabel 4.26 bisa dilihat bahwa pada tahun 2020 tingkat keamanan
pangan di Kantin Sekolah sebesar 100%. Bila digambarkan dalam peta,
tingkat keamanan pangan kantin sekolah dasar per kecamatan tahun 2019
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.12
Tingkat Keamanan Pangan di Kantin SD Per Kecamatan Tahun 2019

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 67


Dari Gambar 4.12 pada tahun 2020 terdapat 3 kecamatan dengan
tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 13 kecamatan tidak dikunjungi
untuk dilakukan survei

4.2.6 Tingkat Keamanan Kota Semarang


Tingkat keamanan pangan Kota Semarang dihitung dari sampel yang
memenuhi syarat dibagi total sampel dikali 100% pada kurun waktu tertentu.
Standar Pelayanan Minimal Keamanan Pangan menurut Badan Ketahanan
Pangan 2017 adalah 80 % sehingga apabila di peroleh tingkat keamanan
pangan samadengan atau lebih 80% disimpulkan sudah cukup baik. Tingkat
keamanan pangan Kota Semarang tahun 2019 hingga 2021 dapat dilihat
pada table di bawah ini :

Tabel 4.27
Tingkat Keamanan Pangan Pasar Modern Per Kecamatan Tahun 2021
Tahun Jumlah Sampel MS TMS Tingkat Keamanan Pangan (%)
2019 3712 2822 890 76,01
2020 889 812 68 91,26
2021 1144 1044 100 91,27
Sumber : Survei Keamanan Pangan Kota Semarang 2019 - 2021

Gambar 4.13
Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2019

Dari Gambar 4.13 pada tahun 2019 terdapat 5 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di atas 80% dan 11 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di bawah 80%.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 68


Gambar 4.14
Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2020

Dari Gambar 4.14 pada tahun 2020 terdapat 13 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di atas 80%, 1 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di bawah 80% dan 2 kecamatn yang tidak dikunjungai
untuk survei.

Gambar 4.15
Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2021

Dari Gambar 4.15 pada tahun 2021 terdapat 13 kecamatan dengan


tingkat keamanan pangan di atas 80%, 1 kecamatan dengan tingkat
keamanan pangan di bawah 80% dan 2 kecamatn yang tidak dikunjungai

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 69


untuk survei. Bila digambarkan dalam bentuk grafik, maka dapat dilihat
sebagai berikut :
Gambar 4.16
Tingkat Keamanan Pangan di Kota Semarang Tahun 2019 - 2021
120

100

80

60

40

20

0
Februa Agustu Septem Oktobe Novem Desem
Januari Maret April Mei Juni Juli
ri s ber r ber ber
2021 92,16 97,12 95,45 92,65 91,02 91,25 91,73 91,46 90,71 90,88 91,27 91,27
2020 90,48 89,49 89,49 89,49 91,26 91,12 91,22 91,22 91,41 91,41 91,34 91,26
2019 85,13 76,84 64,13 65,45 71,64 71,31 70,6 71,08 71,81 73,01 74,36 76,01

Dari Grafik 4.16 dapat dilihat tingkat keamanan pangan di Kota


Semarang per tahun. Tahun 2019 tingkat keamanan pangan mencapai
76,01%, tahun 2020 meningkat menjadi 91,26%, dan di tahun 2021 sedikit
meningkat menjadi 91,27%.
Jumlah sampel pangan yang diuji pada tahun 2020 dan 2021 tidak
sebanyak pada tahun 2019. Hal ini dikarenakan terjadinya Pandemi Covid
-19 sehingga frekuensi survei menurun. Dan ini merupakan keterbatasan
survei keamanan pangan yang kami lakukan, dengan melihat hasil tingkat
keamanan pangan tahun 2019 sampai dengan 2021 di asumsikan tahun
2019 lebih akurat karena data yang diambil lebih representative. Nilai
tingkat keamanan pangan sangat dipengaruhi oleh jumlah sampel pangan,
semakin banyak sampel yang diambil dan sebarannya yang semakin
merata bisa lebih menggambarkan kondisi riel di lapangan.

4.3 Rekomendasi
Dari hasil survey yang sudah dilaksanakan, telah ditemukan beberapa hal
yang menjadi diskusi serta saran-saran, serta agar dapat terealisasikan dengan

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 70


baik ada beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pihak yang
berkaitan. Rekomendasi- rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hasil Survei Keamanan Pangan dapat digunakan sebagai materi untuk
dibahas ke dalam rapat koordinasi Tim Jejaring Keamanan Pangan daerah
(JKPD), guna meyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menaikkan
tingkat keamanan pangan di Kota Semarang
2. Bagi pelaku usaha dengan pangan yang dinilai aman dapat ditempelkan
stiker keamanan pangan sebagai penanda sekaligus reward bagi pelaku
usaha pangan, agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas
yang telah dicapai
3. Guna memperluas wilayah pengawasan keamanan pangan dibutuhkan
dukungan sarana yang lebih memadai, seperti mobil laboratorium mini yang
dilengkapi dengan tenaga yang terlatih.
4. Pangan yang aman di Kota Semarang dapat terwujud melalui kerja sama
dari berbagai pihak. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat
diharapkan agar meningkatlkan upaya dalam berkolaborasi dan saling
bersinergi
5. Dalam pengambilan sampel, koordinasi dengan pedagang/ pelaku usaha di
Kota Semarang realitasnya sudah diupayakan, namun demikian masih
diperlukan kejelasana link koordinasi antar pedagang/ pelaku usaha;
6. Proses pengumpulan data dapat lebih efektif dilakukan secara berkala
dengan menggunakan metode survey dengan banyaknya sampel lebih dari
1000;
7. Agar dilaksanakan evaluasi survey tingkat keamanan pangan secara efektif
dan efisien untuk melibatkan pihak-pihak/ stakeholder terkait;
8. Diharapkan pada tahun berikutnya kegiatan ini dapat dilakukan follow up
berupa pembuatan label/ logo pangan aman pada titik-titik pelaku
usaha/pedagang yang memiliki potensi tingkat keamanan pangan yang
cukup memadai di Kota Semarang
9. Untuk melakukan updating database keamanan pangan diperlukan
penanggung jawab aplikasi atau dalam hal ini adalah administrator untuk
menjalankan backoffice. Diperlukanya penanggung jawab atau
administrator sistem informasi SIJAMAN agar dapat berjalan dengan baik
sebagaimana yang telah diharapkan dengan data terbaru.

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 71


Lampiran 1

FORMULIR PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN PSAT

HARI/TANGGAL :
TEMPAT :
ALAMAT :
KELURAHAN :
KECAMATAN :
LOKASI :

JENIS SAYUR
1 KRITERIA
BAYAM KOBIS KANGKUNG CABE KACANG PANJANG
A. Tidak Layu / Kusut
B. Warna Cerah
C. Tidak Memar
D. Tidak Busuk
E. Tempat Bersih
F. Bersertifikat Prima
G. Uji Pestisida
H. Asal Produk
I. Nama Pedagang
J. Paraf

JENIS BUAH
2 Kriteria
JERUK APEL ANGGUR BLIMBING JAMBU
A. Tidak Layu / Kusut
B. Warna Cerah
C. Tidak Memar
D. Tidak busuk
E. Tidak ada lilin pada buah
F. Bersertifikat Prima
G. Uji Pestisida
H. Uji Formalin
I. Asal Produk
J. Nama Pedagang

JENIS BIJI – BIJIAN


3. KRITERIA
A B C D E
A. Nama Produk
B. Tidak dijumpai kutu
C. Ada Label Kwalitas
D. Ada Label HET
E. Label Nama Produk
F. Ada Ket. Berat Bersih
G. Ada Nama dan Alamat Produksi
H. Ada Ket. Tgl Mulai Edar
I. Ada Asal Usul Bahan PSAT
J. Ada Nomor Reg.Jaminan Mutu
K. Tanggal Kadaluwarsa
L. Asal Produk
M. Nama Pedagang
N. Paraf

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 72


JENIS BERAS CURAH
4 KRITERIA
A B C D E
A. Nama produk
B. Aroma Tidak Apek
C. Tidak Dijumpai Kutu
D. Warna Jernih
E. Bulir Utuh
F. Cemaran Fisik
G. Uji Chlorin
H. Uji Aflatoksin
I. Asal Produk
J. Nama Pedagang
K. Paraf

JENIS BERAS KEMASAN


5 KRITERIA
A B C D E
A. Nama Produk
B. Tidak dijumpai kutu
C. Ada Label Kwalitas
D. Ada Label HET
E. Label Nama Produk
F. Ada Ket. Berat Bersih
G. Ada Nama dan Alamat Produksi
H. Ada Ket. Tgl Mulai Edar
I. Ada Asal Usul Bahan PSAT
J. Ada Nomor Reg.Jaminan Mutu
K. Tanggal Kadaluwarsa
L. Asal Produk
M. Nama Pedagang
N. Paraf

Semarang

Kepala Pasar Petugas Survei

1.
( ..................................) 2.

Mengetahui
Kabid Keamanan Pangan

NIP

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 73


Lampiran 2

FORMULIR PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN PSAH

HARI/TANGGAL :
TEMPAT :
ALAMAT :
KELURAHAN :
KECAMATAN :
LOKASI :

JENIS DAGING UNGGAS


1 KRITERIA
A B C D E
A. Nama produk
B. Bersih, Lapisan Luar Kering
C. Warna Putih Kekuningan
D. Segar Tidak Amis & Tidak Masam
E. Tekstur Kenyal
F. Ditiriskan Tidak Berdarah
G. Sehat Matanya
H. Penjual Punya Sertifikat
I. Tanggal Kadaluwarsa
J. Asal Produk
K. Nama Pedagang
L. Paraf

KRITERIA JENIS TELUR


2
A B C D E
A. Nama Produk
B. Bersih, Tidak Retak
C. Permukaan Kering
D. Tembus Cahaya
E. Bila Dikocok Tidak Kocak
F. Tanggal Kadaluwarsa
G. Asal Produk
H. Nama Pedagang
I. Paraf

JENIS DAGING SAPI


3 KRITERIA
A B C D E
A. Nama produk
B. Bersih
C. Warna Merah Segar Lemak Keras
Kuning
D. Suhu Penyimpanan 18°C
E. Kemasan Datang Dengan Wadah
Pendingin
F. Wadah Bersih
G. Penjual/Supplier Punya Sertifikat
H. Tanggal Kadaluwarsa
I. Asal Produk
J. Nama Pedagang
K. Paraf

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 74


JENIS DAGING KAMBING
4 KRITERIA
A B C D E
A. Nama Produk
B. Bersih
C. Warna merah jambu tua lemak keras
putih
D. Suhu penyimpanan -18°C
E. Kemasan datang dengan wadah
pendingin
F. Disajikan dengan wadah bersih
G. Penjual/Supplier punya Sertifikat
H. Tanggal Kadaluwarsa
I. Asal Produk
J. Nama Pedagang
K. Paraf

JENIS IKAN
5 KRITERIA
A B C D E
A. Nama Produk
B. Mata cembung, bening, selaput mata
jernih, pupil hitam
C. Insang merah segar
D. Sisik melekat kuat mengkilap warna
khas
E. Ada lendir alami
F. Ikan hidup gerak gesit
G. Daging padat kenyal
H. Bau khas ikan tidak anyir/pesing
I. Tanggal Kadaluwarsa
J. Asal Produk
K. Nama Pedagang
L. Paraf

Semarang,

Kepala Pasar Petugas Survei

1.

(................................) 2.

Mengetahui
Kabid Keamanan Pangan

NIP

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 75


Lampiran 3

FORMULIR PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN OLAHAN

HARI/TANGGAL :
TEMPAT :
ALAMAT :
KELURAHAN :
KECAMATAN :
LOKASI :

JENIS PANGAN OLAHAN


1 KRITERIA MIE PANGAN
TAHU BAKSO CENDOL
BASAH KEMASAN
A. Tidak berlendir
B. Padat tapi tidak keras
C. Bau khas
D. Tidak berbau formalin/borak
E. Warna
F. Tanggal Kadaluwarsa
G. Asal Produk
H. Nama Pedagang
I. Paraf

PANGAN KEMASAN
2 KRITERIA
A B C D E
A. Nama produk
B. Kemasan tidak mudah rusak
C. Label nama produk
D. Keterangan kadaluwarsa
E. Nomor Pendaftaran
(PIRT/MD/ML)
F. Komposisi bahan
G. Keterangan berat bersih
H. Tidak menggunakan steples
I. Tidak berjamur
J. Tidak basi
K. Kemasan kaleng tidak penyok
L. Penyimpanan dengan suhu yang
ditentukan
M. Nama dan alamat produsen
N. Kode dan tanggal produksi
O. Asal Produk
P. Nama Pedagang
Q. Paraf

KRITERIA PANGAN SIAP SAJI


3 A B C D E
A. Nama Produk
B. Disajikan dalam wadah
tertutup

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 76


C. Tidak menggunakan
kertas koran sebagai
wadah
D. Ada penjapit makanan
E. Tidak mengandung
bahan berbahaya
F. Ada tempat cuci tangan
G. Ada tempat sampah
H. Tidak dekat MCK
I. Tempat masak dan
penyajian bersih
J. Penyaji menggunakan
APD
K. Es dari air matang
L. Air isi ulang di rebus
M. Tidak mengandung
cemaran fisik
N. Penyaji higenis
O. Asal produk
P. Nama pedagang
Q. Paraf

Semarang,

Kepala Pasar Petugas Survei


1.
2.

(............................)

Mengetahui
Kabid Keamanan Pangan

NIP

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 77


Lampiran 4

Kantin Sekolah : SD .............


Tanggal :
PEDOMAN PENGAWASAN KANTIN SEKOLAH

TANDA
NO VARIABEL/KOMPONEN BOBOT NILAI
(V)
A LOKASI DAN BANGUNAN 10
1 Lokasi
a Tidak berdampingan / berhadapan langsung dengan toilet/ WC 1
b Terlindung dan jauh dari sumber pencemaran / TPS 1
2 Bangunan
a Kuat dan bersih 1
b Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan 1
c Dinding kuat, rata, berwarna terang dan mudah dibersihkan 1
Dinding yang terkena percikan air dilapisi dengan bahan kedap air dan 1
d
mudah dibersihkan
Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai, dan apabila menggunakan 1
e
kipas angin rutin dibersihkan minimal 6 bln
f Atap tidak bocor dan langit - langit bebas dari sarang laba laba 1
h Pencahayaan cukup untuk melakukan kegiatan 1
i Bebas dari lalat, kecoa dan tikus. 1

B BAHAN MAKANAN 10
a Bahan makanan dalam kondisi segar, tidak rusak dan tidak busuk 1
Tidak mengandung bahan berbahaya beracun ( pestisida dan logam 3
b
berat ).
Tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, 3
c
rhodamin - B, methanyl yellow dll
d Bahan makanan kemasan tidak kadaluwarsa. 3

C MAKANAN JADI 15
Tdak mengandung bahan berbahaya beracun, ( pestisida dan logam 3
a
berat }.
Tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, 3
b
rhodamin - B, methanyl yellow dll
Bahan tambahan makanan kadarnya memenuhi persyaratan yang 2
c
peraturan yang berlaku
d Untuk makanan yang mudah rusak , bebas E Colli 2
e Tidak berbau aroma yang bukan aroma khasnya 1
f Tidak berlendir, tidak berjamur 2
g Tidak kadaluarsa 2

D PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN 10


a Penyimpanan bahan makanan terpisah dengan makanan jadi/matang 3
b Di tempat penyimpanan tidak terdapat bahan berbahaya 3
c Tersedia lemari es untuk menyimpan makanan jadi 2
d Bebas dari serangga pengganggu dan tikus 2

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 78


TANDA
NO VARIABEL/KOMPONEN BOBOT NILAI
(V)
E DAPUR / RUANG TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 10
a Dapur tertata rapi dan bersih 1
b Tidak berhubungan langsung dengan toilet/ WC 1
c Peralatan dan meja dapur mudah dibersihkan 1
d Tersedia sarana/ alat yang berfungsi sebagai jalan keluar asap 1
e Ruang dapur bebas serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya 1
f Pencahayaan cukup untuk melakukan kegiatan 1
h Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan 1
i Tersedia sarana atau tempat cuci air mengalir dan sabun 1
j Tersedia tempat pencucian peralatan 1
Tersedia tempat sampah kedap air, tidak berkarat, tertutup dan 1
k
mudah dibersihkan

F PERALATAN PENGOLAHAN MAKANAN 5


a Peralatan pengolah makanan dalam keadaan bersih 1
b Tidak retak dan tidak berkarat 1
c Menggunakan serbet / lap yang bersih 1
d Peralatan disimpan dalam rak penyimpanan 1
e Telenan tidak terbuat dari kayu 1

G PENYAJIAN / PENJUALAN MAKANAN 5


Wadah penyajian harus tertutup, tidak berkarat, bersih dan tara 1
a
pangan ( food grade )
Waktu penyajian bagi makanan yang berprotein tinggi dan bersantan 1
b tidak lebih dari 4 jam setelah proses pemasakan ( segera dipanaskan
kembali)
c Tiap jenis makanan disajikan dengan wadah yang terpisah 1
Etalase mudah dibersihkan, tidak berkarat dan tidak terbuat dari 2
bahan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun ( Timah
d
hitam, arsenic, tembaga, candium, air raksa, seng, antimon,
chromium )

H FASILITASI SANITASI 20
1 Air bersih ( kualitas dan kuantitas ) 6
Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup 2
Kualitas air bersih memenuhi persyaratan kesehatan 2
Tempat penampungan air bersih tertutup 2
2 Air Limbah 4
Saluran air limbah kedap air, tidak berkarat, tertutup dan mudah 2
dibersihkan
Air limbah dari dapur dilengkapi perangkap lemak ( grease trap ) 2
3 SAMPAH 4
Tersedia tempat sampah kedap air, tidak berkarat, tertutup dan mudah 1
a
dibersihkan
b Sampah basah dan kering dipisah 1
c Tempat sampah basah dilapisi kantong plastic 1
d Sampah dibuang maksimal 1x 24 jam 1
4 TEMPAT CUCI TANGAN 3
a Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup 1,5
b Air untuk cuci tangan mengalir dan dilengkapi dengan sabun 1,5

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 79


TANDA
NO VARIEABEL/KOMPONEN BOBOT NILAI
(V)
b Air untuk cuci tangan mengalir dan dilengkapi dengan sabun 1,5
5 TEMPAT CUCI PERALATAN 3
a Tersedia tempat cuci peralatan 1
Tersedia air bersih yang cukup, mengalir dan dilengkapi dengan sabun 1
b
/ detergent
c Tidak ada air tergenang 1

I PENJAMAH MAKANAN KANTIN 15


Mengikuti kursus hygiene sanitasi penjamah makanan yang 3
a
diselenggarakan oleh instansi berwenang
b Sehat tidak menderita penyakit kulit, penyakit menular 3
Melakukan kesehatan secara rutin, minimal 6 bulan sekali ( mempunyai 2
c
kartu pemeriksaan kesehatan penjamah makanan )
d Menggunakan pakaian kerja celemek dan penutup kepala yang bersih 1
e Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum menjamah makanan 2
Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah buang air 1
f
besar maupun buang air kecil
Tidak merokok saat mengolah dan menyajikan makanan, 1
g
Menggunakan alat atau perlengkapan saat menjamah makanan
Kuku tangan pendek, tidak kotor dan tidak menggunakan warna kuku 1
h
(kutek)
i Tidak menggunakan cincin atau gelang berukir 1

Jumlah total 100

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 80


Lampiran 5

FORMULIR PENGAMBILAN SAMPEL

Tempat Survei Beredarnya Pangan :


Kelurahan :
Kecamatan :
Nama Pedagang :
Alamat :
Tanggal Survei :

Kode
No Jenis Pangan Jumlah Sampel Asal Produksi
Sampel

Semarang,
Mengetahui
Kepala Bidang Kemanan Pangan TTD yang disurvei
Dinas Ketahanan Pangan
Kota Semarang
(________________)

Petugas Survei
NIP.

(________________)
Mengetahui
Penanggung Jawab

(________________)

No HP :
Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 81
Lampiran 6

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DINAS KETAHANAN PANGAN

JENIS PEMERIKSAAN : PSAT / PSAH / PO / PSAI


NAMA UJI TEST LABORATORIUM
No TGL SAMPEL KODE Ket
PEDAGANG F B R M P Cl Hg Pb As HCN A

JUMLAH UJI
F : Formalin B : Boraks R: Rhodamin-B M: Metanil Yellow P: Pestisida Cl : Clorin
Hg : Merkuri Pb: Timbal As: Arsen HCN : Asam Sianida A: Aflatoksi

Tingkat Keamanan Pangan Mewujudkan Pangan Aman di Kota Semarang | 82


Lampiran 7

Makalah Tingkat Keamanan Pangan | 83


Makalah Tingkat Keamanan Pangan | 84

Anda mungkin juga menyukai