Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Dosen Pengampu :
Andi Suryadi, S.P.

Disusun Oleh :
Mei Ping (2303016018)
Fadillah Febriani (2303016062)
Rafi Arif Fakhrudin (2303016072)
Lisva Pindan (2303016094)
Aditya Rizky Saputra (2303016100)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Praktikum : Mikrobiologi Dasar


Praktikan : Mei Ping (2303016018)
Fadillah Febriani (2303016062)
Rafi Arif Fakhrudin (2303016072)
Lisva Pindan (2303016094)
Aditya Rizky Saputra (2303016100)
Kelompok : Kelompok 7
Semester /Tahun ajaran : Genap / 2023
Jurusan : Agroekoteknologi
Laporan praktikum Mikrobiologi Dasar yang memuat :
ACARA
I. Pengenalan Alat, Bahan, dan Alat K3 di Laboratorium.
II. Sterilisasi dan pembuatan media PDA

Disahkan pada :
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembimbing Praktikum
Mikrobiologi Dasar Mikrobiologi Dasar
Fakultas Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

Andi Suryadi, S.P.


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun
materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini si pembaca
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Karena kami pun masih dalam tahap
pembelajaran.

Samarinda, 14 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..

ACARA I……………………………………………………………………………………………………

1. PENGENALAN ALAT

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUM

IV. HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

2. PENGENALAN BAHAN

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUM

IV. HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

3. PENGENALAN ALAT K3

I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUM

IV. HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

ACARA II

STERILISASI ALAT DAN PEMBUATAN MEDIA PDA

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUM

IV. HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
ACARA I
1. PENGENALAN ALAT

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

1.1 Alat-alat laboratorium


sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
2.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
3.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
4.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
5.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
6.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
7.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
8.1 rusak dan pecah terutama
yang terbuat dari bahan gelas.
9.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
10.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
11.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
12.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
13.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
14.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
15.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
16.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
17.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
18.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
19.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
20.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
21.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
22.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
23.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
24.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
25.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
26.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
27.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
28.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
29.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
30.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
31.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
32.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
33.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
34.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
35.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
36.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
37.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
38.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
39.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
40.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
41.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
42.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
43.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
44.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
45.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
46.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
47.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
48.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
49.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
50.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
51.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
52.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
53.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
54.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
55.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
56.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
57.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
58.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
59.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
60.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
61.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
62.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
63.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
64.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
65.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
66.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
67.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
68.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
69.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
70.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
71.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
72.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
73.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
74.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
75.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
76.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
77.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
78.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
79.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
80.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
81.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
82.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
83.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
84.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
85.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
86.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
87.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
88.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
89.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
90.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
91.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
92.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
93.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
94.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
95.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
96.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan.
97.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
98.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
99.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
100.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
101.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
102.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
103.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
104.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
105.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
106.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
107.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
108.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan
109.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
110.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
111.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
112.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
113.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
114.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
115.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
116.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
117.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
118.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
119.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
120.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan
121.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
122.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
123.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
124.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
125.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
126.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
127.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
128.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
129.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
130.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
131.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
132.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan
133.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
134.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
135.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
136.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
137.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
138.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
139.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
140.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
141.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
142.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
143.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
144.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan
145.1 Alat-alat laboratorium
sangat dibutuhkan dalam
proses penelitian maupun
146.1 praktikum. Pengenalan
alat-alat laboratorium
bertujuan agar praktikan
mengetahui
147.1 nama, fungsi serta
prosedur penggunaan dari
alat-alat tersebut.
148.1 Pengenalan alat-alat
yang digunakan dalam
pratikum itu sangat
penting
149.1 dikarenakan agar kita
sebagai pratikan tidak
salah menggunakan alat
saat
150.1 pratikum karena jika
ada kesalahan penggunaan
alat, itu akan membuat
151.1 kecelakaan kerja dan
kegagalan percobaan. Alat
alat pratikum biasanya
mudah
152.1 rusak dan pecah
terutama yang terbuat dari
bahan gelas.
153.1 Pratikum ini sangat
penting dilakukan agar
pratikan memahami alat-
alat
154.1 laboratorium supaya
tidak terjadi kesalahan
saat melakukan pratikum
atau
155.1 penelitian. Oleh karena
itu kita sebagai pratikan harus
tahu bagaimana cara kerja
156.1 dari alat alat
laboratorium yang kita
gunakan
alat alat laboratorium sangat dibutuhkan dalam proses penelitian maupun
praktikum. Pengenalan alat alat laboratorium agar praktikum mengetahui nama, fungsi,
serta prosedut penggunaan dari alat alat tersebut. Pengenalan alat alat yang digunakan
dalam praktikum itu sangat penting dikarenakan agar kita sebagai praktikan tidak salah
menggunakan alat saat praktikum karena jika ada kesalahan penggunaan alat, itu akan
membuat kecelakaan kerja dan kegagalan percobaan. Alat alat praktikum biasanya mudah
rusak dan pecah terutama yang terbuat dari bahan gelas. Praktikum ini sangat penting
dilakukan agar praktikan memahami alat alat laboratorium supaya tidak terjadi kesalahan
saat melakukan praktikum atau penelitian. Oleh karena itu kita sebagai praktikan harus
tau bagaimana cara kerja dari alat alat laboratorium yang kita gunakan.

Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja (Jerusalem & Khayati, 2010). Menurut
Khamidinal (2009), keselamatan kerja adalah upaya atau antisipasi untuk meminimalkan
semua kemungkinan hal yang dapat menimbulkan keadaan bahaya. Berdasarkan undang-
undang RI No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 3 menyatakan bahwa,
keselamatan kerja memiliki tujuan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan;
mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; memberi pertolongan pada kecelakaan;
mencegah, mengurangi kebakaran; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; dan memberi alat-
alat pelindung diri pada para pekerja.

Hal-hal yang menyebabkan keselamatan dan keamanan bekerja penting


diperhatikan di laboratorium kimia, di antaranya: 1) kecelakaan kerja dapat menimbulkan
penderitaan seperti luka ringan, cacat, sampai kematian bagi korbannya, 2) kecelakaan
kerja dapat menimbulkan kerugian secara material, 3) kecelakaan dan keselamatan kerja
di suatu lembaga dapat mempengaruhi citra lembaga tersebut.

B. Tujuan
 Untuk mengenali alat alat yang ada di laboratorium
 Untuk mengetahui cara kerja alat alat di laboratorium
 Untuk bisa menerapkan k3 di laboratorium
II. TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada Lembaga pendidikkan berupa


ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, atau produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan
dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan Pendidikan,
penelitian serta pengabdian kepada Masyarakat (Vendamawan, 2015).

Tujuan utama dari laboratorium adalah untuk menciptakan lingkungan yang terkendali
dan steril, sehingga penelitian dan eksperimen dapat dilakukan dengan akurasi dan
reproduktibilitas yang tinggi. Laboratorium sering dilengkapi dengan peralatan khusus,
instrumen ilmiah, dan berbagai bahan kimia atau materi yang diperlukan untuk tujuan
eksperimen tertentu. Laboratorium dapat menjadi pusat inovasi dan penemuan dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, laboratorium juga digunakan dalam
pendidikan untuk memberikan siswa pengalaman praktis dalam ilmu pengetahuan dan
mengajarkan mereka keterampilan laboratorium yang penting.

Cara kerja laboratorium dapat sangat berbeda tergantung pada jenis penelitian atau
eksperimen yang dilakukan, seperti laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium
fisika, atau laboratorium lainnya. Selain itu, laboratorium di berbagai bidang seperti ilmu
pengetahuan, kedokteran, teknik, dan industri mungkin memiliki protokol dan prosedur khusus
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Saat berada di Laboratorium kita juga harus
memperhatikan keselamatan karena keselamatan adalah prioritas utama dalam laboratorium,
sehingga kita harus selalu memperhatikan dan mempatuhi prosedur keselamatan yang ada.
Selain itu, selalu gunakan akal sehat dan jangan ragu untuk bertanya kepada pengawas atau
rekan kerja jika Anda memiliki pertanyaan atau ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan.

Selanjutnya kita juga harus memperhatikan kegunaan alat-alat di laboratorium serta


bahan apa saja yang akan digunakan. Dengan kita memahami dari fungsi alat dan bahan yang
ada di laboratorium, tentunya dengan ini kita bisa melakukan praktikum dengan baik. Selain itu
kita juga harus memperhatikan K3 di laboratorium. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
adalah aspek yang sangat penting di laboratorium untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya
dan risiko yang terkait dengan eksperimen, penelitian, atau pekerjaan sehari-hari. 3 di
laboratorium sangat penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja serta menjaga
integritas penelitian dan hasil eksperimen. Semua orang yang bekerja di laboratorium harus
bertanggung jawab untuk mematuhi praktik-praktik K3 ini secara ketat.

Adapun alat-alat dan bahan yang akan kita gunakan saat praktik di laboratorium adalah
gelas beker, labu Erlenmeyer, labu ukur, gelas piala, tabung reaksi, buret, corong, pipet ukur,
pipet volume, desikator, pengaduk kaca, gelas arloji, corong pemisah, corong buchner, krusibel,
condenser laboratorium, cawan porselin, botol penetesan, pipet tetes, cawan pentri, botol
timbang, labu iodium, labu kjeldahl, pembakar Bunsen, rak tabung reaksi, penjepit tabung,
penghisap pipet, klem dan statif, open laboratorium, pH meter, teremometer lab, spatula
laboratorium, plat tetes, mortar dan alu, dan yang terakhir ada kaki tiga.

Tidak lupa juga alat untuk K3 harus kita gunakan di antaranya ada Jas Laboratorium,
kaca mata keselamatan, sepatu laboratorium, pelindung telinga, APAR, masker gas, kaos tangan,
pelindung muka serta pintu keluar darurat yang paling penting. Pada setiap alat laboratorium
memiliki fungsi untuk menunjang kegiatan pratikum. Oleh karena itu dalam menyimpan dan
memelihara alat laboratorium harus memadai. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman
terhadap masing-masing alat laboratorium tersebut sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisirkan sedikit mungkin (Wirjosoemarto, 2007).
III. METODE PRAKTIKUM

A. WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 05 september 2023 pada pukul
09.00 sampai dengan selesai. Tempat kegiatan pelaksanaan praktikum berada di
laboratorium hama dan penyakit tanaman di Universitas Mulawarman.

B. BAHAN DAN ALAT


1. Gelas beker
2. Labu erlenmeyer
3. Labu Ukur
4. Gelas Piala
5. Tabung Reaksi
6. buret
7. corong
8. Pipet ukur
9. Pipet volume
10. Desikator
11. Pengaduk kaca
12. Gelas arloji
13. Corong pemisah
14. Corong buchner
15. Krusibel
16. Kondenser laboratorium
17. Cawan porselin
18. Botol penetes
19. Pipet tetes
20. Cawan petri
21. Botol timbang
22. Labu iodium
23. Labu kjeldahl
24. Pembakar Bunsen
25. Rak tabung reaksi
26. Penjepit tabung
27. Penghisap pipet
28. Klem dan Statif
29. Open laboratorium
30. pH meter
31. Termometer lab
32. Spatula laboratorium
33. Plat tetes
34. Mortar dan alu
35. Kaki tiga

C. CARA KERJA

1. Carilah informasi yang lebih banyak mengenai alat-alat laboratorium sumber dapat dicari
di internet/website, alat yang dicari minimal 30 alat.

2. Pahami cara pengunaan dan fungsi-fungsi dari alat tersebut.


IV. HASIL PENGAMATAN
A. Alat praktikum di laboratorium

No Nama Alat
1.

Gelas Beker
2.

Labu erlenmeyer
3.

Labu Ukur
4

Gelas Piala
5

Tabung Reaksi
6

buret
7

corong
8

Pipet ukur
9

Pipet volume
10

Desikator
11

Pengaduk kaca
12

Gelas arloji
13

Corong pemisah
14

Corong buchner
15

Krusibel
16

Kondenser laboratorium
17

Cawan porselin
18

Botol penetes
19

Pipet tetes
20

Cawan petri
21

Botol timbang
22

Labu iodium
23

Labu kjeldahl
24

Pembakar Bunsen
25

Rak tabung reaksi


26

Penjepit tabung
27

Penghisap pipet
28

Klem dan Statif


29

Open laboratorium
30

pH meter
31

Termometer lab
32

Spatula laboratorium
33

Plat tetes
34

Mortar dan alu


35

Kaki tiga
V. PEMBAHASAN

Sesuai dengan tujuan praktikum alat laboratorium yaitu untuk mengenalkan nama dan fungsi
alat-alat laboratorium, maka adapun pembahasan dari hasil praktikum yang dilakukan. Berikut
pembahasan mengenai nama dan fungsi alat-alat laboratorium:

1. Gelas beker untuk menampung reagen. Alat gelas ini juga bisa digunakan untuk mengaduk,
mencampur dan memanaskan cairan saat pengujian senyawa.
2. Labu Erlenmeyer untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan senyawa selama
pengujian
3. Labu ukur untuk mengencerkan suatu larutan dengan volume tertentu
4. Gelas piala untuk pelarutan senyawa yang tidak berpengaruh pada perbedaan selisih
komponen yang terlalu besar.
5. Tabung reaksi untuk mencampur, menampung dan memanaskan senyawa kimia cair atau
padat, terutama untuk pengujian yang bersifat kulitatif.
6. Buret sebagai wadah penampung reagen yang akan digunakan pada saat titrasi.
7. Corong untuk membantu memasukan zat cair atau senyawa kimia dari satu tempat ke tempat
lainnya.
8. Pipet ukur untuk mengambil larutan kimia yang memiliki konsentrasi tinggi, agar
keselamatan kerja lebih aman.
9. Pipet volume untuk mengambil larutan dengan volume sesuai dengan kapasitasnya.
10. Desikator untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan atau sampel.
11. Pengaduk kaca untuk mencampur zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan
laboratorium.
12. Gelas arloji adalah sebagai tempat penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan.
13. Corong pemisah untuk mengekstraksi zat cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan
densitas zat yang tercampur.
14. Corong buchner untuk penyaringan cairan dengan bantuan vakum. Biasanya corong buchner
terbuat dari porselen,
15. Krusibel digunakan sebagai tempat sampel yang tahan terhadap panas. Alat ini mampu
menahan suhu hingga 3000°C.
16. kondenser laboratorium untuk mengembunkan atau mendinginkan cairan. Alat ini biasanya
digunakan saat proses refluk (pendinginan terbalik) dalam destilasi.
17. Cawan porselin digunakan sebagai tempat penguapan sampel kadar air.
18. Botol penetes untuk menyimpan dan menetaskan cairan kimia.
19. Pipet tetes untuk memindahkan atau menambahkan larutan dari satu wadah ke wadah
lainnya.
20. Cawan petri digunakan sebagai wadah untuk pengembang biakan sel.
21. Botol timbang digunakan sebagai wadah penyimpanan bahan yang akan di timbang,
22. Labu iodium untuk mereaksikan berbagai jenis zat yang menghasilkan iodium.
23. Labu kjeldahl untuk digesti protein atau destruksi, dan bisa digunakan juga sebagai labu
destilasi.
24. Pembakar Bunsen digunakan untuk proses pemanasan, pembakaran, serta untuk sterilisasi
alat laboratorium.
25. Rak tabung reaksi untuk meletakkan tabung reaksi.
26. Penjepit tabung digunakan sebagai penjepit tabung reaksi, kertas saring,
27. Penghisap pipet untuk menghisap atau menyedot larutan. Alat tersebut dipasang pada ujung
pipet volume maupun pipet ukur.
28. Klem dan statif Alat ini sering digunakan saat sedang melakukan titrasi dan pemisahan atau
ekstraksi.
29. Open laboratorium untuk mengeringkan berbagai alat sebelum dipergunakan serta untuk
mengeringkan bahan-bahan yang masih basah.
30. pH meter sebagai alat ukur tingkat keasaman suatu zat.
31. Thermometer lab digunakan untuk mengukur suhu.
32. Spatula laboratorium untuk mengambil berbagai bahan kimia.
33. Plat tetes untuk mereaksikan suatu zat dengan jumlah yang kecil.
34. Mortar dan alu untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu sampel yang bersifat padat.
35. Kaki tiga untuk menyangga pembakar spiritus.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dapat disimpulkan jika alat-alat
yang digunakan untuk bidang mikrobiologi lebih beragam dibandingkan dengan
laboratorium biasa.Penggunaannyajuga harus lebih hati-hati dan sterilisasinya harus
terjaga disebabkan mikroba ada diberbagai macam tempat, serta spora dari mikro
organisme. Mikro organisme sangat sulit untuk dimusnahkan. Setiap alat yang digunakan
dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsi masing-masing, sehingga diperlukan
pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium dapat kita gunakan waktu yang relatif lama dan dalam
keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan selalu mensterilkannya ketika
akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dan
menghindari kegagalan dalam praktikum mikrobiologi ini. Dalam praktikum
mikrobiologi terdapat berbagai macam alat dengan nama, bentuk, fungsi, dan cara
penggunaan yang berbeda-beda. Diantaranya adalah gelas bekear,labu erlemeyer,labu
ukur, gelas piala,tabung reaksi,Butet, corong,pipet ukur,Piet volume, desikator,pengaduk
kaca, gelas arloji,corong pemisah dan masih banyak lagi .

B. SARAN
menyarankan kelengkapan alat juga perlu diperhatikan,karena pengenalan alat ini
merupakan pengetahuan dasar dalam praktikum mikrobiologi Praktikam diperlukan
mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar-
agar terhidar dari semua bentuk kegagalan dalam sedang melaksanakan praktikum,dan
praktikum dapat berjalan dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
ACARA II

STERILISASI ALAT DAN PEMBUATAN MEDIA PDA

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme
yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan
pemindahan biakan bakterisecara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu
sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai
dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. (Nurohaiunahetal. 2007).

Sterilisasi memiliki tiga macam yaitu secara kimiawi, secara fisik, secara mekanik.
Sterilisai secara mekanik (filtrasi) dikerjakan dalam suhu ruangan dan menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil ( 0.22 mikron atau 0.45 mikron ) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Sterilisasi ini ditujukan untuk bahan yang peka panas. Sterilsasi fisik
dapat digunakan dengan cara pemanasan atau penyinaran contoh: pemijaran api, uap panas,
panas kering, uap panas bertekanan (autoclaving). Sterilisai kimiawi digunakan pada alat dan
bahan yang tidak tahan panasatau untuk kondisi aseptis (Sterilisasi meja kerja dan tangan).

Bakteri mempunyai kemampuan untuk berkembang dan memperbanyak diri secara alami
maupun buatan. Pengembangbiakan secara buatan PDA menggunakan media dan alat
laboratorium membuat mikrobia baru yang lebih bermanfaat dibandingkan mikroba di alam.
Dalam cabang ilmu biologi yait mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk menumbuhkan
mikrobia, isolasi, perhitungan jumlah mikrobia, dan pengujian sifat-sifat fisik maupun mikrobia
sehingga suatu bakteri dapat diidentifikasi.

Untuk mengenal lebih jauh tentang sterilisasi alat dan pembuatan media PDA, maka
diadakanlah praktikum ini, sehingga dalam praktikum ini praktikan wajib mengetahui cara kerja
praktikum melalui bimbingan dari Pembimbing Praktikum.
B. Tujuan

Tujuan dilakukannya sterilisasi alat :

1. memahami prosedur sterilisasi

2. mengetahui bagaimana cara mensterilkan alat

Tujuan dilakukannya praktikum pembuatan media PDA :

1. memahami prosedur pembutan media PDA

2. mengetahui komposisi yang digunakan dalam pembuatan media PDA


II. TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme yang hidup.


Adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan bakteri masih berlangsung dan tak
sempurnanya proses sterilisasi. Jika proses sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora jamur
yang merupakan bentuk paling berpengaruhbagi kehidupan mikroba tak akan terlihat lagi.
Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan mikroorganisme,atau
sengaja untuk menghambat pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat berbeda, dalam
kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005).

Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di
laboratorium. Jadi media biakkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung
pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan mikroorganisme,
langkah pertama harus dapat dipahami yaitu kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba
memformdasikan suatu medium yang member hasil terbaik (Winda, 2009).

Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan
substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi
dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan
dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh (Label,
2008).

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk
mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini
terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan
sumber makanan untuk jamur dan khamir. Potato dextrose agar juga bisa digunakan untuk
menghitung jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan PDA untuk
menghi tung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena fungsinya yang dapat
mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga banyak digunakan oleh pembudidayan jamur
seperti jamur tiram. Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya
mengatur kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau antibiotik
untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.
NA di buat dengan komposisi agar–agar yang sudah dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut
sebagai nutrisi padat yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agar–agar hanya
sebagai pengental namun bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada
suhu tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi
yaitu agar–agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 950C (Sandra, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Praktikum sterilisasi alat dan pembuatan media PDA dilaksanakan pada selasa, 12 september
2023 pada pukul 09.00 – 12.00 bertempat di laboratorium hama dan penyakit tanaman,
Agroekoteknologi, fakultas pertanian, universitas mulawarman.

B. Alat dan Bahan

Alat yang diperlukan dalam sterilisasi alat dan pembuatan media PDA, yaitu:

1. Gelas Erlenmeyer

2. Electric Drying Oven

3. Kompor

4. Panci

5. Pisau

6. Corong

7. Timbangan

8. Dandang

9. Pengaduk

10. Autoclave

Sedangkan bahan yang diperlukan dalam pembuatan media PDA, yaitu kertas dan Aluminium
foil. Adapun bahan dalam pembuatan larutan, terdiri dari :

1. kentang 250 – 300 gram

2. agar plaint 21 gram

3. aquadest 1 liter
4. gula halus 20 gram

5. antibiotik 500 mg

C. Cara Kerja

1. potong kentang membentuk dadu

2. Cuci Kentang yang sudah dipotong dadu

3. Rebus kentang dengan aquadest 1 liter

4. setelah kentang masak saring agar menghasilkan sari kentang

5. campurkan sari kentang dengan gula halus 20 gram dan agar plaint 21 gram

6. aduk sampai rata dan mendidih

7. kemudian siapkan tabung yang sudah di sterilisasikan

8. siapkan aluminium voil untuk membungkus atas tabung erlenmayer

9. kemudian masukan antibiotic 500 mg sebelum dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer

10. tutup Erlenmeyer dengan menggunakan kapas yang disumpal

11. Bungkus tutup erlenmeyer yang telah disumpak kapas dengan Alumunium foil agar air tidak
masuk ketika menguap

12. Masukkan erlenmeyer ke dalam dandang untuk dilakukan sterilisasi alat basah
IV. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum sterilisasi alat dam
pembuatan media PDA, sebagai berikut :

No Gambar Keterangan
1 Sebelum memasukkan media PDA ,
tabung erlenmeyer wajib untuk
disterilisasi dengan menggunakan
Electric Drying Oven. Dalam
melakukan sterilisasi, tabung
Erlenmeyer wajib di bungkus
dengan kertas.

2 Kemudian masukkan alat untuk


sterilisasi menggunakan Electric
Drying Oven.

3 Kemudian masukkan PDA


kedalam tabung Erlenmeyer yang
sudah di sterilisasikan
4 Setelah media PDA dimasukkan ke
dalam tabung Erlemeyer, sumpal
tutup tabung menggunakan kapas
dan bungkus menggunakan
almunium foil.

5 Kemudian masukkan media PDA


tersebut ke dalam Autoclave untuk
dilakukannya sterilisasi basah.

V. PEMBAHASAN
Kebanyakan mikroorganisme membutuhkan air bahan-bahan yang terlarut di dalam air
yang digunakan mikroorganisme untuk membentuk badan sel dan memperoleh energi yang
berasal dari bahan makanan. Perbedaan antara medium NA dan medium PDA terdapat pada
penyusun utamanya. Pada media NA penyusun utamanya adalah sepotong kaldu, sedangkan
pada media PDA penyusun utamanya adalah kentang dengan agar-agar. Pembuatan PDA pada
awalnya adalah mencampur ekstrak kentang dengan gula dan agar. Tujuannya adalah untuk
membuat nutrisi untuk mikroba yang mengandung substansi jaringan tumbuhan yang dapat larut
dalam air yang nantinya dipergunakan sebaai bahan pemadatan media. Nutrisi dalam media
harus memenuhhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan
faktor tumbuh dari suatu mikroorganisme. Media PDA berdasarkan susunannya merupakan
media campuran semi alamiah atau semi sintesis sebab terdiri dari bahan organik yang ditambah
dengan senyawa kimia. Berdasarkan tekturnya, PDA merupakan media untuk
perkembangbiakan dan pertumbuhan jamur. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya
kesalahan pada saat pembuatan PDA yaitu alat yang digunakan tidak steril, bahan yang
digunakan sudah terkontaminasi dengan zat yang lain, kurangnya ketelitian praktikan pada saat
melakukan percbaan baik pada saat penimbangan maupun pada saat titrasi, dan kurang teliti pada
saat membaca volume titrasi. Metode sterilisasi terbagi terdiri atas tiga cara, yaitu sterilisasi
secara fisik, sterilisasi secara kimia, dan sterilisasi secara filtrasi. Sterilisasi secara fisik terbagi
menjadi dua cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Sterilisasi kering merupakan
proses pemusnahan bakteri yang terdapat pada peralatan praktikum dengan menggunakan alat
yang mengeluarkan udara panas kering. Salah satu alat yang digunakan dalam sterilisasi kering
adalah Electric Drying Oven. Cara penggunaan sterilisasi kering menggunakan Electric Drying
Oven yaitu sebelum alat dimasukkan ke dalam Electric Drying Oven sebaiknya alat dibungkus
dengan kertas dan masukkan ke dalam Electric Drying Oven selama 60 menit pada temperatur
170℃ dengan sistem udara statis. Keuntungan yang 47 didapatkan dalam menggunakan
sterilisasi kering yaitu tidak ada uap air yang membasahi peralatan praktikum. Sterilisasi basah
merupakan proses pemusnahan bakteri yang terdapat pada peralatan praktikum yang akan
digunakan dengan menggunakan Autoclave yang berbentuk seperti dandang. Autoclave adalah
alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu dan bertekanan tinggi (121℃, 5 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Suhu yang tinggi
menyebabkan kematian pada mikroorganisme. Autoclave bertujuan untuk membunuh endospora
yaitu sel resisten yang diproduksi ole bakteri. Sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan
antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang
dapat membunuh. Endospora dapat dibunh pada suhu 100℃ yang merupakan titik didih air pada
tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121℃, endospora dapat dibunuh dalam 4-5 menit, di mana
sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam 30 detik pada suhu 65℃. Jika objek yang
disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoclave akan
memperlambat sehingga perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa objek
bersuhu 121℃ untuk waktu 10-15 menit.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri.
2. Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast dan kapang. Potato Dextrose Agar (PDA)
dibuat dari kentang dan agar.
3. Sterilisasi dilakukan menggunakan auto clap. Kemudian tabung erlemeyer dimasukkan
kedalam auto clap, panaskan sekitar 30 menit hingga suhunya mencapai angka 250
derajat celsius.

B. Saran
1. Pastikan bahan yang akan digunakan untuk PDA tidak dalam keadaan rusak
2. Menggunakan jas lab
3. Perhatikan dengan seksama proses dan cara pembuatan media PDA agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan praktikum
4. Pastikan alat yang akan di gunakan sudah di sterilisasi
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, S,R .2011. Pengendalian Suhu pada Sterilisasi alat bedah menggunakan kontroler PID
berbasis ATMEGA 2560. Malang. Universitas Brawijaya.

Fitria, Annisa. 2014. Peralatan, Sterilisasi dan Media Pertumbuhan Mikroba. Samarinda:
Universitas Mulawarman.

Safani, I. (2017). LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI. Retrieved from
academia.edu:
https://www.academia.edu/32855223/LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_MEDIA_DAN_STERILIS
ASI

Anda mungkin juga menyukai