Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih.
Universitas Mataram
ARTICLE INFO
Keywords: ABSTRACT : This study aims to determine the comparison of murabahah contracts
Murabahah, Musyarakah and musyarakah mutanaqisah contracts on home ownership financing at BSI
Mutanaqisah Mataram Pejanggik Branch Office 1. The type of research used is descriptive
qualitative. Data collection techniques used are observation, interviews and
documentation on the object of research conducted. It can be concluded that the
comparison of murabahah and musyarakah mutanaqisah contracts can be seen
from the differences, advantages, and disadvantages that exist in each contract.
As well as the comparison of murabahah contracts and musyarakah mutanaqisah
contracts, it can be seen the large number of customers who use murabahah
contracts compared to musyarakah mutanaqisah contracts, because in a
murabahah contract direct home ownership on behalf of the customer is different
from a musyarakah mutanaqisah contract which is joint ownership between the
customer and the bank, the customer will have the right full ownership of the
house when paying the bank portion and rental fees in accordance with the
agreed term.
Kata Kunci: ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan akad murabahah
Murabahah, Musyarakah dan akad musyarakah mutanaqisah pada pembiayaan kepemilikan rumah di BSI Kantor
Mutanaqisah Cabang Mataram Pejanggik 1. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang
bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi pada objek penelitian yang dilakukan. Dapat disimpulkan
perbandingan akad murabahah dan musyarakah mutanaqisah dapat diketahui dari
perbedaan, kelebihan, serta kekurangan yang ada didalam setiap akad. Serta
perbandingan akad murabahah dan akad musyarakah mutanaqisah dapat diketahui
banyaknya jumlah nasabah yang menggunakan akad murabahah dibandingkan akad
musyarakah mutanaqisah, dikarenakan pada akad murabahah kepemilikan rumah
langsung atas nama nasabah berbeda dengan akad musyarakah mutanaqisah yang
kepemilikan bersama antara nasabah dan pihak bank, nasabah akan memiliki hak
kepemilikan seutuhnya pada rumah ketika membayar porsi bank dan biaya sewa sesuai
dengan jangka waktu yang telah disepakati.
Corresponding Author : Nur Aeda, M.E.
Alamat : Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Jln. Majapahit No.
62 Mataram.
e‐mail: nur.aeda@uinmataram.ic.id
PENDAHULUAN
Latar Belakang kinerjanya dengan bertahap dan dalam
Bank syariah di Indonesia mulai berdiri bentuk penyesuai.
sejak pemerintahan menegaskan UU No. 7 PT. BSI KC Mataram Pejanggik 1
tahun 1992. Bank syraiah di Indonesia merupakan salah satu perbankan syariah
adalah Bank Muamalah Indonesia. yang memiliki tempat yang strategik,
Dengan adanya hukum tersebut bank dimana dapat dijangkau oleh masyarakat,
syariah terus berkembang. Perkembangan serta segala bentuk kegiatannya
bank syariah tersebut disempurnakan berlandaskan pada prinsip syariah. Serta
dalam UU No. 10 tahun 1998. Hingga dalam melakukan pelayanan kepada para
diakhirnya disahkannya UU No. 21 tahun nasabah tidak lupa menggunakan ciri
2008. Dengan adanya penyempurnaan khasnya yaitu dikenal dengan tiga S
tersebut dapat membuktikan perbankan (Salam, Sapa dan Senyum). PT. BSI KC
syariah semakin berkembang. Mataram Pejanggik 1, merupakan salah
Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 satu perbankan yang menawarkan produk
menyatakan bahwa perbankan syariah yang sama dengan perbankan syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut lainnya, yang dimana salah satu
tentang bank syariah dan unit usaha produknya yaitu produk pembiayaan
syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan kepemilikan rumah yang menggunakan
usaha, serta cara dan proses dalam akad murabahah dan akad musyarakah
melaksanakan kegiatan usahanya. mutanaqisah.
Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan Perbandingan merupakan suatu cara
penggabungan dari ketiga perbankan untuk menunjukkan kesamaan‐kesamaan
syariah yang ada di Indonesia diantaranya dan perbedaan antara dua obyek atau
BNI Syariah, BRI Syariah dan Mandiri lebih terhadap suatu permasalahan yang
Syariah, secara resmi mulai efektif berlaku diteliti. Kata akad yaitu mengacu pada
pada senin tanggal 01 bulan Februari terjadinya dua perjanjian atau lebih yaitu
tahun 2021, yang dimana segala bentuk bila seseorang mengadakan janji tersebut
kinerja dari ketiga perbankan syariah yang sehingga ada sua orang yang terikat pada,
di gabungkan menjadi Bank Syariah perjanjian tersebut. Akad secara
Indonesia tersebut melakukan bentuk konseptual adalah hubungan atau
keterikatan antara ijab dan kabul dalam
Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …|189
perjanjian yang dibenarkan secara syariat dengan pendapatan rata‐rata. Karena itu,
yang berpengaruh kepada objek akad. usaha untuk mendapatkan rumah saat ini
Pembiayaan adalah penyediaan uang yang tidak hanya dengan uang tunai, tetapi
didasarkan pada persetujuan atau juga dengan kegiatan pembiayaan. Dalam
kesepakatan antara pihak bank dengan hal ini bank syariah melihat tingkat
pihak lain yang pengembaliannya sesuai kebutuhan rumah tersebut menjadi
dengan jangka waktu dan hasil yang telah sebuah peluang untuk menciptakan
disepakati sebelumnya sesuai syariah pembiayaan kepemilikan rumah (KPR)
islam. Pembiayaan disini dilakukan yang inovasi dan kompetitif.
dengan akad murabahah yang didalam BSI Griya Hasanah adalah fasilitas
perbankan didefinisikan sebagai jasa pembiayaan konsumtif yang diberikan
pembiayaan dengan mengambil bentuk kepada anggota masyarakat untuk
transaksi jual beli barang antara bank dan membeli, membangun, merenovasi
nasabah dengan cara pembayaran rumah (termaksud ruko, rusun, rukan,
angsuran. Bank membiayai pembeli apertemen dan sejenisnya), dan membeli
barang yang dibutuhkan nasabah dengan tanah kavling serta rumah ident, yang
membeli barang tersebut dari pemasok, besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
kemudian menjualnya kepada nasabah pembiayaan dan kemampuan membayar
dengan menambahkan margin kembali masing‐masing calon nasabah.
keuntungan yang telah disepakati. BSI Griya iB Hasanah dalam akadnya
Perumahan dan pemukiman adalah menggunakan akad murabahah (jual beli)
sebuah permasalah yang terus meningkat yang merupakan akad jual beli barang
dengan seiring bertambahnya jumlah dengan menyatakan perolehan dan
penduduk, dinamika kependudukan, serta keuntungan (margin) yang disepakati oleh
tuntutan sosial ekonomi yang makin penjual dan pembeli. Akad ini merupakan
bertambah. Sehingga salah satu keinginan kepastian pembiayaan baik dari segi
rumah adalah keinginan masyarakat. jumlah maupun waktu, cash flownya bisa
Dalam usaha untuk memiliki rumah saat diprediksi dengan relatif pasti, karena
ini bukan hal yang mudah. Dikarenakan sudah disepakati oleh kedua belah pihak
jumlah lahan yang semakin terbatas yang bertransaksi di awal akad . Dan BSI
membuat harga rumah mahal, menjadi Griya Musyarakah Mutanaqisah iB
tidak mungkin terjangkau oleh masyarakat Hasanah dalam akad musyarakah
|190 Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …
kemudian dijual kepada pihak lain yang “Nabi bersabda, ada tiga hal yang
mengajukan permohonan pembelian mengandung berkah: jual beli secara
terhadap suatu barang dengan tunai, muqaradhah (muqaradhah), dan
keuntungan atau tambahan harga yang mencampur gandum dengan jerawat
transparansi. untuk keperluan rumah tangga, bukan
Berdasarkan pengertian tersebut, maka untuk dijual.” (HR. Ibnu majah dan
dapat dirumuskan bahwa murabahah Shuhaib).
adalah akad jual beli barang dengan Rukun dan Syarat Murabahah
menyatakan perolehan dan keuntungan Rukun adalah sesuatu yang wajib ada
(margin) yang disepakati oleh penjual dan dalam suatu transaksi, misalnya ada
pembeli. Akad ini merupakan salah satu penjual dan pembeli. Tanpa adanya
bentuk natural certaintycontract, yakni penjual dan pembeli, maka jual beli tidak
memberikan kepastian pembiayaan baik akan ada. Para ekonomi‐ekonomi Islam
dari segi jumlah maupun waktu, cast dan ahli‐ ahli fiqh, menganggap
flownya bisa diprediksi dengan relatif murabahahsebagai bagian dalam jual beli,
pasti, karena sudah disepakati oleh kedua maka secara umum kaidah yang
belah pihak yang bertransaksi di awal digunakan adalah rukun jual beli. Adapun
akad. rukun jual beli ada tiga, yaitu akad (ijab
Landasan Hukum Akad Murabahah qabul), al‐aqidain (orang‐orang yang
Ayat‐ayat Al‐Qur’an yang secara umum berakad: penjual dan pembeli) dan
membolehkan jual beli, salah satunya ma’qud’alaih (obyek akad).
adalah firman Allah SWT dalam surah Al‐ Syarat adalah sesuatu yang
Baqarah ayat 275: keberadaannya untuk melengkapi rukun.
َ َ ُ َوأ َﺣ ﱠﻞ
ﷲ اﻟ َﺒ ْﻴ َﻊ َوﺣ ﱠﺮ َم اﻟ ﱢ ﺎ Contohnya, pelaku transaksi haruslah
“Dan Allah menghalalkan jual beli dan orang yang cakap hukum. Menurut
mengharamkan riba” (QS. Al‐Baqarah mazhaf Hanafi, bila rukun sudah terpenuhi
ayat 275). tapi syarat tidak terpenuhi, maka rukun
Hadist Nabi: menjadi tidak lengkap sehingga transaksi
ُ ٌ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ﱠ ﱠ
: ﺛ ﺛ ِﻔ ْﻴ ِﻬ َﻦ اﻟ َ َ ﺔ:ﺎل ﷲ ﻋﻠ ِﻪ وﺳﻠﻢ ﻗ أن اﻟﻨ ِ ﱠ َﺻ tersebut menjadi rusak.
َ
،اﻟﺒ ْﻴ ُﻊ ِإ أﺟ ٍﻞ
َ Adapun beberapa syarat jual beli antara
َ ﱠ ُ َ ُ َ َ ُ َ
َوﺧﻠﻂ اﻟ ُ ﱢ ِ ﺎﻟﺸ ِﻌ ْ ِﻟﻠ َﺒ ْ ِﺖ ِﻟﻠ َﺒ ْﻴﻊ )رواە،اﻟﻤﻘ َﺎرﺿﺔ و lain:
(اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻋﻨﺼﻬ ﺐ.
|192 Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …
1) Penjual harus memberi tahu biaya pihak memberikan kontribusi dana atau
modal kepada nasabah amal dengan kesepakatan bahwa
2) Kontrak pertama harus sah sesuai keuntungan dan risiko akan ditanggung
dengan rukun yang ditetapkan bersama sesuai dengan kesepakatan.
3) Kontrak harus bebas dari riba Istilah lain dari musyarakah adalah
4) Penjual harus menjelaskan kepada syarikah atau syirkah. Sedangkan akad
pembeli bila terjadi cacat atas barang musyarakah merupakan transaksi
sesudah pembeli penanaman dana dari dua atau lebih
5) Penjual harus menyampaikan semua pemilik dana atau barang untuk
hal yang berkaitan dengan pembelian. menjalankan usaha tertentu sesuai
Bentuk‐bentuk Akad Murabahah syariah dengan pembagian hasil usaha
1) Murabahah sederhana antara kedua bela pihak berdasarkan
Murabahah sederhana adalah bentuk nisbah yang disepakati, sedangkan
akad murabahah ketika penjual kerugian berdasarkan proporsi modal
memasarkan barangnya kepada pembeli masing‐masing. Sedangkan mutanaqisah
dengan harga sesuai harga perolehan berarti penyusustan modal milik bank
ditambah margin keuntungan yang karena dibayar oleh nasabah dengan cara
diinginkan. diangsur.
2) Murabahah kepada pemesan Musyarakah Mutanaqisah merupakan
Bentuk murabahah ini melibatkan tiga musyarakah atau syirkah yang
pihak, yaitu pemesan, pembeli dan kepemilikan asset (barang) atau modal
penjual. Bentuk murabahah ini juga salah satu pihak (syarik) berkurang
melibatkan pembeli sebagai perantara disebabkan pembelian secara bertahap
karena keahliannya atau karena oleh pihak lainnya. Musyarakah
kebutuhan pemesan akan pembiayaan. Mutanaqisah juga dapat disebut
Bentuk murabahah inilah yang diterapkan Musyarakah menurun yang artinya
perbankan syariah dalam pembiayaan. musyarakah dengan ketentuan bagian
Tinjauan Umum Akad Musyarakah dana salah satu mitra akan dialihkan
Mutanaqisah secara bertahap kepada mitra lainnya
Musyarakah adalah akad kerja sama sehingga menjadi pemilik penuh usaha
antara dua pihak atau lebih untuk suatu tersebut.
usaha tertentu di mana masing‐masing
Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …|193
perbankan syariah, return atas KPR iB jual beli (Murabahah) dan KPR iB
pembiayaan tidak dalam bentuk bunga, kepemilikan bertahap (Musyarakah
akan tetapi dalam bentuk lain sesuai Mutanaqisah).
dengan akad‐akad yang disediakan di METODE PENELITIAN
bank syariah. Dalam UU Perbankan No. 10 Dalam Penelitian ini menggunakan
Tahun 1998, kredit adalah penyediaan pendekatan kualitatif yang bersifat
uang atau tagihan yang dapat deskriptif, yang dimana langkah peneliti
dipersamakan dengan itu, berdasarkan harus mendeskripsikan suatu obyek,
persetujuan atau kesepakatan pinjam fenomena, atau setting sosial yang akan
meminjam antara bank dan pihak lain dituangkan dalam tulisan yang bersifat
yang mewajibkan pihak meminjam untuk naratif. Dalam penulisan laporan kualitatif
melunasi utangnya setelah jangka waktu berisi kutipan‐kutipan data (fakta) yang
tertentu dengan pembiayaan bunga. diungkapkan di lapangan untuk
Pembiayaan KPR Syariah adalah memberikan dukungan terhadap apa yang
pembiayaan yang digunakan untuk disajikan dalam laporan.
pembelian rumah secara kredit. KPR Teknik pengumpulan data yang digunakan
syariah memiliki berbagai kelebihan antara lain: observasi, wawancara dan
dibandingkan dengan KPR Konvensional dokumentasi. Dengan Teknik Analisa data
sistem yang digunakan oleh Syariah Islam dengan reduksi data (data reduction),
jauh lebih unggul dan lebih aman, bebas penyajian data (data display) dan
riba serta tidak ada pihak yang dirugikan. penerikan kesimpulan (verification). Dan
Perbedaan pokok antara KPR metode keabsahan data menggunakan
konvensional syariah terletak pada triangulasi sumber, dan metode.
akadnya. Pada bank konvensional, kontrak PEMBAHASAN
KPR didasarkan pada suku bunga tertentu Akad murabahah dan akad musyarakah
yang sifatnya bisa fluktuatif, sedangkan mutanaqisah pada pembiayaan
KPR syariah bisa dilakukan dengan kepemilikan rumah di PT. Bank Syariah
beberapa pilihan akad alternatif sesuai Indonesia Kantor Cabang Mataram
dengan kebutuhan nasabah, diantaranya Pejanggik 1
Table 4.1 Perbedaan Akad Murabahah Dan Akad Musyarakah Mutanaqisah Pada
Pembiayaan Kepemilikan Rumah
Aspek Perbandingan Murabahah Musyarakah Mutanaqisah
Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …|197
BANK 2. Negosiasi
Nasabah
1. Akad Murabahah
DEVELOPER
5. Memberikan
RUMAH
6. Bank
Menjual rumah
Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …|199
(3)
(2) Nasabah
BANK
(1)
DEVELOPE
RUMAH
|202 Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …
dan biaya sewa barulah terjadi pengalihan hak secara keseluruhan milik nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Albi Anggiono, Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif, Suka Bumi: CV Jejak, 2018,
cetakan kesatu.
Abdul Rahman Shaleh. Psikologi Suatu Pengantar: Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada
Media, 2004.
Adiwarman A. Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014.
Agung, Neneng, Mohamad. “Analisis Perbandingan Akad Murabahah dan Akad Musyarakah
Mutanaqisah Terhadap Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) Dengan Metode
AHP”, Jurnal Ekonomi, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Volume 4 No. 2,
Tahun 2018.
Al‐Hafizh Ibnu Hajar Al‐Asqalani. Bulugh Al Maram Min Adillat Al Ahkam, terj. Abdul Rosyad
Siddiq, Terjemah LengkapBulughul Maram, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana,2009.
Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqh Muamalah, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, cetakan
kesatu.
Eko Budiharjo. Kota dan Lingkungan: Pendekatan Baru Masyarakat Berwawasan Ekologi,
Jakarta: Pustaka LPJES,2015.
Firdaus, Fakhry Zamzam. Aplikasi Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Deepublish: 2018, hlm.
103.
Etta Mamamng Sangadji dan Sopiah. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, Yogyakarta: Cv
AndiOffset, 2013.
Gorys Keraf. Eksposisi dan Deskripsi: Komposisi Lanjutan II, 1981, hlm. 16.
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:
Ekonosia, 2013.
Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …|207
Helaluddin, Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray,
2019, cetakan kesatu.
Hadi Yugo parwanto, Tapowijono, Achmad Husaini. “Analisis Sistem dan prosedur
Pembiayaan GriyaiB Hasanah Dengan Akad Murabahah Dalam Mendukung
pengendalian Intern”, Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya malang, Vol.
33 No. 2 april 2016.
Ismail. Perbankan Syariah, Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2011, cet. Ke‐1.
Ikhsan Dwitama. Studi Penerapan Akad Musyarakah Mutanaqisah Pada KPR Muamalah iB
Kongsi Bank Muamalah, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Padjajaran,
2018).
Ibnu Hajar Al‐Asqalani. Bulughul Maram Min’ Adillati Ahkam, terjemahan M. Zaenal Arifin,
Kitab Bulughul Maram Kumpulan hadits Hukum dan Akhlak, Jakarta: Khatulistiwa
Press, 2014.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta: Cetakan Ketiga Tahun 1990.
Karmi Handini. Minat Masyarakat Terhadap Kredit pemilikan Rumah Menggunakan Akad
Murabahah Di BRI Syariah KCP Metro Lampung, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Metro, 2019.
Muhammad Harfin Zuhdin. Muqaranah Fiqh Mu’amalah, Mataram: Senabil, 2017, cetakan
kesatu.
Muhammad Syafii Antonio. Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001,
cetakan kesatu.
Maulana Hasanudin dan Jail Mubarok. Perkembangan Akad Musyarakah, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012.
Muhammad Ayub. Understanding Islamic Finance, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2007.
Muhammad Harfin Zuhdin. Muqaranah Fiqh Mu’amalah, Mataram: Senabil, 2017, cetakan
kesatu.
Mardawani. Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam Perspektif
Kualitatif, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), cetakan kesatu.
Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Raja Wali Pers, 2014.
|208 Nur Aeda, Yunia Ulfa Variana, Adhitya Bagus Singandaru, Syafrani Ningsih / Akad Murabahah dan Akad …
Ujang Syahrul Mubarrok. Penenrapan SWOT Balanced Scorecard Pada Perencanaan Strategi
Bisnis, Surabaya: CV. Jakad Publishing, 2018.
Philip Kotler dan Geri Amstrong. Prinsip‐prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2006, cetakan
kesatu.
Soebardhy, dkk. Kapital Selekta Metodologi Penelitian, Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media,
cetakan kesatu.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: ALFABETA, CV,
2013, cet. Ke‐19.
Syofiah Siregar. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2016, cetakan
kesatu.
Suryani Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, 2015, hlm. 109.