Anda di halaman 1dari 3

FAITH TALK II

KABAR BAIK: RAJA YANG PENUH KASIH


Pelajaran 3-5

OUTCOME
Anak ikut Tuhan Yesus,
Raja yang baik.

Orang tua mengerjakan minimal dua Faith Talk dari contoh


di bawah untuk dilaporkan ke dalam Google Class.

CONTOH -CONTOH KEGIATAN :

1. Orang tua mengajak anak untuk memainkan

“Memory Game” dengan menggunakan

Aktivitas: kartu yang berisi lawan kata (template

“Memory Game” terlampir bisa di-print out atau bisa dibuat

sendiri oleh orang tua di rumah)

Contoh isi kartu:


- Menang/kalah

- Baik/jahat

- Taat/tidak taat

- Takut/berani

- Menolong/mencelakakan, dll

Cara bermain:
Orang tua mengajak anak untuk mengenal lawan kata. Lalu orang tua

mengajak anak mencari lawan kata dari kartu yang tertutup. (Penjelasan

lebih detil di video terlampir)

Setelah bermain, orang tua menanyakan karakter mana yang Tuhan Yesus

lakukan saat Tuhan Yesus ada di dunia.

Pesan Orang tua:


Kalau Yesus adalah Raja yang baik, maka kita juga mau ikut seperti apa

yang dilakukan Sang Raja yang baik.


2. (untuk anak kelas kecil- 4 SD)
Aktivitas:

“Menyusun Puzzle Kisah Bahan:


Tuhan Yesus dibaptis” Gambar cerita Tuhan Yesus dibaptis

(gambar terlampir). Orang tua dapat

memotong gambar menjadi puzzle - Jumlah

potongan puzzle disesuaikan dengan usia

anak (semakin besar usia anak, jumlah

puzzle semakin banyak).

Cara Bermain:
Orang tua mengajak anak menyusun puzzle. Setelah selesai, ajak

mereka menceritakan kembali tentang kisah Tuhan Yesus dibaptis.

Alternatif untuk anak kelas 5-6 SD:


Orang tua menunjukkan foto baptisan orang tua

atau keluarga yang dikenal anak. Kemudian

menunjukkan gambar Tuhan Yesus dibaptis

(gambar terlampir).

Pesan Orang tua:


Saat Yesus dibaptis ada sebuah peneguhan dari Allah bahwa Yesus

adalah Anak Allah. Kalau Allah saja memberi peneguhan bahwa Yesus

adalah Anak yang dikasihi dan yang dikenan-Nya maka tentu kita

harus menghormati-Nya sebagai Raja.

Orang tua bisa melanjutkan dengan menjelaskan

tentang bagaimana sikap kita menghormati Tuhan.

Contoh:
Berdoa dengan sikap yang benar

Mengikuti ibadah Sekolah Minggu dengan

sungguh-sungguh dan berpakaian rapih, dll.

3. Bahan:
Aktivitas: Penutup mata

“Berjalan dengan Mata

Tertutup.”
Cara bermain:
Orang tua menentukan tempat yang harus dituju

oleh anak. Misalnya ke kamar/kamar mandi/dapur,

dsb. Kemudian tentukan salah satu anggota

keluarga sebagai pemberi arah. Anak harus tahu


anggota keluarga yang ditentukan sebagai pemberi arah. Ingatkan

anak agar hanya mendengar dan mentaati suara anggota keluarga

tersebut. Anggota keluarga lainnya boleh berperan sebagai pengacau

dengan memberi petunjuk yang salah.

Setelah aktivitas, tanyakan kepada anak:


Apa yang ia lakukan agar bisa tetap

berkonsentrasi?

Bagaiman perasaannya saat ada banyak suara

yang mengganggu?

Bagaimana perasaannya saat berhasil?

Kenapa ia tidak bisa mencapai tujuan? Apa yang

menghambat?

Bagaimana caranya agar bisa tetap

berkonsentrasi?

Pesan Orang tua:


Tidak mudah mengikut Tuhan. Terkadang ada suara atau keinginan

yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Baik dari diri kita sendiri

atau orang lain. Untuk itu, kita harus mengenal suara Tuhan dan fokus

mendengar. Dengan demikian, kita bisa menang dalam pencobaan.

Alternatif khusus untuk anak kelas besar (5-6 SD) -


Kisah Tuhan Yesus dibaptis.
Orang tua bercerita tentang kisah hidup raja-raja yang baik (mis. raja

Hayam Wuruk, dsb). Sebagai alternatif, orang tua dapat mengajak anak

untuk bersama-sama mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang

kisah raja-raja tersebut, lalu diskusikan:

Bagaimana cara hidup mereka?

Apakah kebaikan raja tersebut cukup menolong

kehidupan rakyatnya?

Apakah semua kebaikan raja tersebut dapat

menyelamatkan rakyatnya dari hukuman dosa?

Bandingkan dengan apa yang dikerjakan Yesus

sebagai Raja bagi manusia berdosa!

Pesan Orang Tua:


Sebagai raja yang baik, mereka dapat melakukan apapun untuk

kesejahteraan rakyatnya. Namun, semua kebaikan itu tidak cukup

untuk menyelamatkan rakyat mereka dari hukuman dosa.

Yesus sebagai Raja memberikan diri-Nya untuk menanggung hukuman

dosa manusia agar memperoleh hidup kekal.Hal ini jauh lebih besar

dari apa yang dilakukan raja-raja baik untuk kesejahteraan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai