Anda di halaman 1dari 2

Imeh bab 3 kepemimpinan NU

1.apa itu pemimpin?


Jawab: Pemimpin adalah mereka yang memberi contoh, mengajari, berkorban dan mampu
mengabil resiko, yang mempunyai prinsip 5 N: Niat, Nilai Integritas, kNowledgment, Networking,
dan nyali.
2.Lalu bagaimana sosok pemimpin dapat lahir?
Jawab: Pemimpin erat kaitannya dengan kepemimpinan yang merupakan seni dalam memimpin,
mengatur, dan mengkoordinir orang lain. Namun, menjadi pemimpin tidak instan. Semua harus
berasal dari bawah. Dari posisi terendah naik ke tahap yang lebih tinggi, naik lagi, naik lagi hingga
dia dapat menjadi pemimpin.
3.apa sajakah tantangan dalam kepemimpinan?
Jawab: Pemimpin sering kali dihadapkan dengan pilihan-pilihan sulit. Maka pemimpin harus
mampu mengambil resiko, dan terus maju ke depan.
4.lalu siapakah pemimpin NU?
Jawab: .H. Hasyim Asy’ari dan D.h. Wahab Hasbullah. Hasyim Asy’ari sebagai legimitasi dalam
pendiri organisasi ini. Pada tanggal 31 Januari 1926.
5.Apa saja kepengurusan yang ada di dalam kepemimpinan NU?
Jawab:Kepengurusan Nahdlatul Ulama’ (NU) terdiri atas Mustasyar, Syuri’ah, dan Tanfizdiah.
a.Mustasyar adalah penasehat yang secara kolektif bertugas memberikan nasiaht kepada
pengurus NU menurut tingkatannya dalam rangka menjaga kemurnian khittah Nahdliyah Ulama
dan menyelesaikan persengketaan.
b.Syuriah adalah jabatan tertinggi organisasi NU yang berfungsi sebagai pembina, pengendali,
pengawas, dan penentu kebijakan dalam usaha mewujudkan tujuan organisasi.
c.Tanfidiyah adalah pelaksana harian organisasi NU yang bertugas.
1)Memimpin jalannya organisasi sesuai dengan kebijakan di tetapkan pengurus Syuriah.
2)Melaksanakan program NU
3)Mengawasi kegiatan semua berangkat
4)Melaporkan secara periodik kepada Syuri’ah.

6.Apa saja tingkat kepengurusan/ Kepemimpinan NU?


Jawab:Tingkat kepengurusan dalam Organisasi NU terdiri atas pengurus besar (PB) untuk tingkat
pusat, pengurus Wilayah (PW), untuk Propinsi, Pengurus Cabang (PC), tingkat Kabupaten/Kota,
pengurus majelis wakil cabang (MWC), tingkat kecamatan dan pengurus ranting (PR).
7.Apa saja kah tugas tingkat kepengurusan/ Kepemimpinan NU?
Jawab: a.Pengurus Besar
Adalah kepengurusan organiasi NU ditingkat pusat dan berkedudukan di Ibu kota RI.
Kebijaksanaan dalam pengendalian organisasi dan pelaksanaan keputusan Muhtamar.
b. Pengurus Wilayah
Adalah kepengurusan organiasi NU ditingkat Propinsi yang disamakan dengannya dan
berkedudukan di ibu Kota propinsi.
c.Pengurus Cabang
Adalah kepengurusan organiasi NU ditingkat kabupaten / kota dan berkedudukan di Ibu Kota-nya,
sedang pengurus cabang istimewa di luar negeri, kedudukannya ditetapkan oleh pengurus Besar.
d.Pengurus Majelis Wakil Cabang
Adalah kepengurusan organiasi NU ditingkat kecamatan pengurus ini mengkoordinir rangting-
ranting di daerahnya dan melaksanakan kebijakan pengurus cabang dan MWC untuk daerahnya
serta keputusan-keputusan rapat anggota.

8.Apa saja sistem permusyawaratan kepemimpinan organiasi NU?


Jawab:
a.Mukhtamar
Di selenggarakan 5 tahun sekali, dihadiri oleh, pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Cabang dan
dihadiri juga oleh alim Ulama, serta undangan dari tenaga ahli yang berkompeten.
B.Musyawarah Nasional alim Ulama’
Diselenggarakan para alim Ulama’ yang diselenggarakan leh pengurus besar Syuri’ah, membahas
masalah-masalah keagamaan, Munas alim Ulama’ tidak dapat mengubah AD/ART, keputusan-
keputusan Muhtamar dan tidak dapat mengadakan pemilihan pengurus Baru.
C.Konferensi Besar
Diadakan oleh pengurus besar atau atas permintaan separuh dari jumlah pengurus wilayah yang
sah merupakan instansi permusyawaratan tertinggi setelah mukhtamar.
D.Konferensi Wilayah
Diselenggarakan oleh pengurus wilayah 5 tahun sekali, dihadiri oleh pengurus wilayah dan
utusan-utusan cabang untuk menyusun rencana kerja lima tahun, membahas keagamaan, serta
memilih pengurus baru.
E.Konferensi cabang
Diselenggarakan oleh cabang setiap 5 tahun sekali yang yang dihadiri Pengurus Cabang dan
utusan MWC dan ranting daerahnya untuk membahas pertanggung jawaban pengurus Cabang,
dan lain-lain.
9.Apa itu QONUN ASASI?
Jawab: Qanun Asasi li Jami'ati Nahdlatil Ulama dirumuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari . Qanun Asasi
berisi dua bagian pokok,yaitu: Pertama, risalah Ahlussunnah wal Jamaah, yang memuat tentang
kategorisasi sunnah dan bid’ah dan penyebarannya di pulau Jawa. Kedua, keharusan mengikuti
mazhab empat.

10.APA ITU FUNGSI ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) NU?
Jawab: untuk mewujudkan hubungan antar bangsa yang adil, damai dan beradab menuntut
saling pengertian dan saling memerlukan, maka Nahdlatul Ulama bertekad untuk
mengembangkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathoniyah dan ukhuwah Insaniyah yang
mengemban kepentingan nasional dan internasional dengan berpegang teguh pada prinsip-
prinsip al-tasamuh (toleransi), al-tawassuth (moderasi), al-tawazun (keseimbangan), al-‘adalah
(keadilan), al-ikhlash (ketulusan) dan al-tasyawur (demokrasi).

Anda mungkin juga menyukai