UJI-t
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelas F
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022/2023
A. Sejarah Uji-t
Sejarah dari Uji t – Test Dependent Tes t atau uji t uji statistik yang digunakan untuk menguji
kebenaran atau kesalahan hipotesis nol. Uji-t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. William Seely Gosset pertama kali menggunakan nama samaran
"Student" dan huruf "t" yang termasuk dalam istilah tes "t" dari huruf terakhir namanya disebut
juga student ( Ridwan 2006).
Uji-t (t-test) adalah uji statistik yang sering ditemui dalam masalah statistik praktis. Uji-t adalah
kelas statistik parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji-t digunakan
ketika informasi tentang varians populasi tidak diketahui. Uji-t adalah uji yang digunakan untuk
menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan (meyakinkan) antara rata-rata dua sampel
(membandingkan dua variabel). Uji-t dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu uji-t yang digunakan
untuk menguji hipotesis 1 sampel dan uji-t yang digunakan untuk menguji hipotesis 2 sampel.
Dalam hal independensi sampel yang digunakan (khususnya uji-t 2-sampel), uji-t dibagi lagi
menjadi dua bagian, yaitu uji sampel independen dan uji t sampel berpasangan. (Ridwan 2006).
Uji-t, sering disebut sebagai sampel yang bergantung pada t atau sampel berpasangan, adalah jenis
uji statistik yang membandingkan rata-rata dua pasang kelompok. Pasangan sampel dapat diartikan
sebagai sampel dari subjek yang sama tetapi dengan dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda,
yaitu pengukuran pra perlakuan dan pengukuran pasca perlakuan (Sugiyono, 2010).
Dr. Sugiyono (2009) uji-t dependen adalah pengujian dimana tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau berkorelasi. Pasangan
sampel terlihat seperti ini:
1. Sampel diukur dua kali, misalnya sebelum iklan muncul di sampel dan setelah iklan
muncul. Kemudian ukur apakah anggota sampel membeli lebih banyak produk setelah
iklan daripada anggota sampel sebelum iklan.
2. Dua pasang sampel diukur bersama-sama. Misalnya, satu sampel diiklankan dan yang
lainnya tidak. Kemudian ukur apakah anggota sampel yang menampilkan iklan menjual
lebih banyak produk daripada anggota yang tidak melihat iklan.
Uji dependen, sering disebut sebagai uji-t sampel berpasangan, adalah jenis uji statistik yang
membandingkan rata-rata dua kelompok berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai
satu sampel dengan subjek yang sama tetapi dengan perlakuan atau pengukuran yang berbeda,
yaitu. H. Pengukuran sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. (Sugiyono, 2010). Uji-t dibagi
menjadi dua bagian, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis satu sampel dan
pengujian hipotesis dua sampel. Apabila uji t digabungkan dengan uji independensi sampel yang
digunakan (khususnya uji t 2 sampel), uji t dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu uji t sampel
independen dan uji independen/berpasangan. tes uji t sampel diuraikan sebagai berikut:
(Ridwan.2006).
Uji-t satu sampel digunakan untuk menguji rata-rata sampel tunggal terhadap nilai referensi tunggal.
Uji-t 1-sampel membutuhkan asumsi yang harus dibuat sebelum analisis dapat dimulai, yaitu bahwa
data sampel terdistribusi secara normal. Uji-t satu sampel (one-sample t-test) digunakan untuk
menguji apakah suatu nilai berbeda secara signifikan dengan rata-rata sampel atau tidak. Ada
beberapa bentuk one sample t-test (Ridwan 2013).
Dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t- tabel dibagi dua dan diketakkan dibagian kanan kurva
hipotesis statistiknya :
Misalnya:
Ho: tingkat kualitas tingkat pelayanan karyawan bank di makassar paling tinggi 70% dari
kriteria yang diharapkan
Ha : tingkat kualitas pelayanan karyawan bank di makassar lebih 70% dari kriteria yang
diharapkan
Dikatakan sebagai uji pihak kiri karena tabel dibagi dua dan diketakkan dibagian kiri kurva :
hipotesis statistiknya :
Misalnya: tingkat kualitas pelayanan karyawan bank di Makassar paling sedikit 70% dari
kriteria yang diharapkan :
c. Uji dua pihak
Dikatakan sebagai uji dua pihak karena t-tabel dibagi dua dan diketakkan dibagian kiri dan kanan
kurva. Hipotesis statistiknya:
Misalnya :
Ho: tingkat kualitas pelayanan karyawan bank di Makassar mencapai 70% dari kriteria yang
diharapkan
Ha: tingkat kualitas pelayanan karyawan bank di Makassar tidak mencapai 70% dari kriteria
yang diharapkan:
Dengan:
t : t hitung
standar deviasi
n : jumlah sampel
17 132 34 145
Pertama, Uji normalitas data diatas. Dasar Pengambilan keputusan nya, (Ho) jika nilai sig lebih
besar dari 0,05 maka data diatas bedistribusi normal. Namun jika sig lebih kecil dari 0,05 maka
data tersebut tidak normal (H1)
Hasil analisis diperoleh:
D = 0.1, p- value = 0.2416. kesimpulannya adalah Ho diterima karna p-value lebih besar dari 0,05.
Dengan begitu uji-t dapat dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis bagi data IQ mahasiswa
Universitas X.
Selanjutnya, Input data diatas menggunakan software SPSS. Lalu klik Analyze
compare MeansOne sample t test
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai ujian 50 141.00 4.527 .640
N: Populasi 50
Mean: rata-rata 141.00
Std Deviation: standar deviasi 4.527
Std. Error Mean: nilai rata-rata error 0.640
One-Sample Test
Test Value = 140
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
nilai ujian 1.562 49 .125 1.000 -.29 2.29
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan investigasi matematis
antara siswa yang memperoleh pembelajaran creative problem solving (CPS) dibandingkan dengan
siswa yang memperoleh pembelajaran direct instruction (DI). Ia melakukan penelitian pada dua
kelas dengan menerapkan perlakuan yang berbeda. Selanjutnya, kedua kelas tersebut diberikan tes,
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
C1 78 4,300 18,490
C2 79 5,300 28,090
Siswa XX ∣X−X∣ ∣X−X∣2
C3 86 12,300 151,290
C4 87 13,300 176,890
C5 76 2,300 5,290
C6 73 0,700 0,490
C7 75 1,300 1,690
C8 64 9,700 94,090
C9 55 18,700 349,690
Rata-rata 73,700
Siswa XX ∣X−X∣ ∣X−X∣2
D1 81 18,704 349,829
D2 64 1,704 2,903
D3 55 7,296 53,236
D4 56 6,296 39,643
D5 66 3,704 13,717
D6 53 9,296 86,421
D7 66 3,704 13,717
D8 72 9,704 94,162
D9 71 8,704 75,754
Rata-rata 62,296
H0:μ1=μ2
H1: μ1≠μ2
Menentukan t Tabel
Missal alpha=5 karena pengujian dua sisi maka alpha= 0.025
db=n1+n2–2=30+27−2=55
ttabel=t0.025,55=2.004
Menentukan t Hitung
Tabel Paired Samples Statistics menunjukkan nilai deskriptif masing-masing variabel pada sampel
berpasangan.
Tes Awal mempunyai nilai rata-rata (mean) 25.47 dari 15 data. Sebaran data (Std.
Deviation) yang diperoleh adalah 2.588 dengan standar error 0.668.
Tes Akhir mempunyai nilai rata-rata (mean) 29.87 dari 15 data. Sebaran data
(Std.Deviation) yang diperoleh 3.777 dengan standar error 0.975.
Hal ini menunjukkan tes akhir pada data lebih tinggi dari pada tes awal. Namun rentang sebaran
data tes akhir juga menjadi semakin lebar dan dengan standar error yang semakin tinggi.
Tabel Paired Samples Correlations menunjukkan nilai korelasi yang menunjukkan hubungan kedua
variabel pada sampel berpasangan. Hal ini diperoleh dari koefisien korelasi Pearson bivariat
(dengan uji signifikansi dua sisi) untuk setiap pasangan variabel yang dimasukkan.
Tabel Paired Samples Test merupakan tabel utama dari output yang menunjukkan hasil uji yang
dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) pada tabel.
Nilai signifikansi (2-tailed) dari contoh kasus ini adalah 0.001 (p < 0.05). Sehingga hasil test awal
dan test akhir mengalami perubahan yang signifikan (berarti). Berdasarkan statistika deskriptif tes
awal dan tes akhir terbukti test akhir lebih tinggi. Dapat disimpulkan pelatihan angkat dumbell
dapat meningkatkan kekuatan otot.
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2013. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyaean dan peneliti pemula.
Bandung: Alfabeta
Ridwan.2006. statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta
Ridwan.2009. pengantar statistika sosial. Bandung : Alfabeta
Sugiyono.2010. statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono.2009. statistika untuk penelitian. Bandung : alfabeta
http://datariset.com/olahdata/uji_satu_sampel/
https://proofficial.id/independent-sample-t-test-dengan-perhitungan-
secara-manual-dan-spss/