Anda di halaman 1dari 13

CHAPTER 16

CURRENT LIABILITIES MANAGEMENT

A. Spontaneous Liabilities (Hutang-Hutang Spontan)


Spontaneous Liabilities (hutang-hutang spontan) adalah sumber-sumber pembiayaan
yang timbul secara otomatis dari kegiatan normal suatu perusahaan. Contohnya jika
seorang retailers melakukan pemesanan barang untuk persediaan, penjual dari
persediaan biasanya tidak mewajibkan pembayaran segera tapi memberikan suatu
jangka waktu tertentu untuk melakukan pembayaran (short-term loan). Semakin
banyak barang yang dipesan, maka semakin besar pula hutang perusahaan. Dengan
semakin meningkatnya penjualan juga akan meningkatkan biaya akrual perusahaan
(seperti gaji dan pajak) karena kebutuhan akan tenaga kerja juga meningkat, serta
pajak juga akan meningkat karena meningkatnya sales.

Terdapat dua hutang spontan yang utama, yaitu account payable dan accruals:
1. Account Payable (hutang dagang), adalah hutang yang timbul dari pembelian
bahan / barang dagangan secara kredit dari supplier.
2. Accruals, adalah hutang jasa yang belum dibayarkan; terutama hutang gaji,
upah dan hutang pajak, dan lain-lain.

Hutang Spontan (Spontaneous Liabilities) termasuk dalam kategori Unsecured short-


term financing, yaitu hutang jangka pendek yang tidak dijamin dengan agunan asset
tertentu.

ACCOUNT PAYABLE ( A/P) MANAGEMENT.


Dalam cash conversion cycle, average payment period adalah komponen terakhir
yang akan dipelajari. Average payment period terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Waktu mulai dari pembelian barang baku sampai perusahaan melakukan
pembayaran.
b. Payment float time (yaitu waktu antara perusahaan melakukan pembayaran
sampai suplier mencairkan dana tersebut dari rekeningnya)

1
Account Payable Management adalah upaya untuk mengelola waktu antara tanggal
pembelian dan tanggal pembayaran bahan baku. Semakin lama tenggang waktu
antar tanggal pembelian dengan tanggal pembayaran berarti semakin baik.

Analyzing Credit Terms


Ada kalanya supplier menawarkan cash discount agar pelanggan mau membayar
lebih cepat dengan menetapkan credit terms (persyaratan kredit) tertentu, yaitu suatu
ketentuan tentang besarnya cash discount (%) jika membayar lebih cepat, beserta
batas waktu periode kreditnya. Biasanya dituliskan sebagai berikut:
a. “Credit, 2/10, net 30”, atau
b. “Credit, 2/10, net 30 EOM” (Ending Of the Month)

Hal tersebut dapat diartikan bahwa jika perusahaan membayar dalam 10 hari maka
akan diberikan discount 2%. Jika perusahaan memutuskan untuk tidak mengambil
diskon ini, maka perusahaan dapat melunasi pada hari ke-30 (tidak mendapat
keuntungan diskon).

Persoalannya bagi seorang debitur adalah apakah debitur tersebut akan


memanfaatkan peluang cash discount (taking the cash discount) atau tidak
memanfaatkan peluang cash discount (giving-up the cash discount). Dari keduanya,
tentu saja harus dipilih yang paling menguntungkan.

Asumsi dalam hal ini adalah sbb:


1. Bila memanfaatkan cash discount maka pembayaran akan dilakukan pada hari
terakhir periode cash discount tersebut (misal : hari ke-10). Uang yang akan
digunakan untuk membayar hutang tersebut (setelah dikurangi dengan cash
discount) akan diperoleh dari pinjaman bank dengan tingkat bunga tertentu (cost
of borrowing/opportunity cost).

2. Bila tidak akan memanfaatkan periode cash discount tersebut maka pembayaran
akan dilakukan pada hari terakhir periode kredit (misal: hari ke-30).

2
Contoh Kasus :
Pada tanggal 1 Maret 2019 PT LAWRENCE membeli bahan baku secara kredit
seharga $ 1,000 dengan syarat “2/10, net 30 Ending of Month”. Bila dia ingin
memanfaatkan peluang discount, dananya dapat dipinjam dari Bank dengan bunga
12% per-tahun (atau kalau pakai uang sendiri dianggap opportunity costnya 12%
per-tahun).

Ditanya :

Apakah peluang discount tersebut akan dimanfaatkan atau dibiarkan saja? (Taking
or Giving-up the cash discount)

Jawaban:
Jadi ada 2 (dua) alternatif:

(1) Taking Cash Discount atau


(2) Giving Up Cash Discount

Catatan:
Bila ia akan memanfaatkan peluang cash discount, maka dianggap pembayaran
tersebut dilakukan pada hari terakhir periode discount tersebut (hari ke 10).

Namun, jika ia tidak memanfaatkan peluang cash discount tersebut, maka pelunasan
akan dilakukan pada hari terakhir periode kredit (hari ke 30).

Alternatif 1: taking cash discount

Jika memanfaatkan cash discount, maka:


• Discount yang diperoleh = 2% x $1.000 = $ 20
• Jadi yang harus dibayar setelah diskon = $ 1.000 - $ 20 = $ 980

Tapi dia harus meminjam uang sebesar $ 980 dari bank untuk jangka waktu 20 hari
dengan bunga 12% per tahun.

3
Besarnya bunga bank yang harus dibayar:
Bunga per tahun = 12% x $ 980 = $ 117,6/tahun

Karena dia hanya meminjam 20 hari, maka perhitungan bunga untuk 20 hari:
(1 tahun = 360 hari)
$ 117,6
Bunga = = $ 0,326/hari × 20 hari = $ 6,53
360 hari

Atau cara singkatnya:


(12% × $ 980)
Bunga = × 20 hari = $ 6,53
360 hari

Alternatif 2: Giving up cash discount

Rumus:
CD 360
Cost of Giving-up Cash Discount = ×
100% − CD N

Atau
360
Approximate Cost of Giving-up Cash Discount = CD ×
N

Keterangan:
CD = % of Cash Discount
N = sisa waktu antara cash discount period dengan batas akhir credit period

Kriteria keputusan:
- Jika cost of giving up cash discount > suku bunga bank (cost of
borrowing/opportunity cost), maka pilih taking cash discount.
- Jika cost of giving up cash discount < suku bunga bank (cost of
borrowing/opportunity cost), maka pilih giving up cash discount.

4
Dari contoh tersebut:
CD = 2%
N = 30 hari – 10 hari = 20 hari
CD 360
Cost of Giving-up Cash Discount = ×
100% − CD N
2% 360
= × = 36,7%
100% − 2% 20

Besarnya bunga bank adalah 12%

Keputusan:
Karena cost of giving up discount > bunga bank, berarti sebaiknya taking cash
discount. Lebih baik meminjam uang dari bank dengan bunga 12% per tahun
daripada harus mengeluarkan biaya sebesar 36,7% karena tidak memanfaatkan
peluang diskon.

2. PT. ABC adalah sebuah perusahaan manufaktur yang dalam produksinya memiliki
banyak jenis bahan baku untuk keperluan produksinya. Beberapa pemasok dengan
setia menyediakan bahan baku dengan beberapa persyaratan kredit (credit term)
yang berbeda. Jika perusahaan ingin melunasi pembeliannya selama periode cash
discount, dapat memperoleh pinjaman dana jangka pendek dari Bank dengan tingkat
bunga 25% pertahun (1 tahun = 360 hari). Adapun persyaratan kredit (credit term)
yang dikenakan oleh masing-masing pemasok adalah sbb:

No Pemasok Credit Term


1 PT Anugerah 2/10, net 35 – EOM
2 PT Barokah 4/15, net 45 – EOM
3 PT Cerdik 3/15, net 30 – EOM
4 PT Damai Sejahtera 5/10, net 40 – EOM
5 PT Sukses 2/13, net 45 – EOM

5
Atas dasar data di atas:
a. Buatlah keputusan perusahaan untuk masing-masing pemasok bahan baku
tersebut, apakah akan melakukan taking the cash discount atau giving up
the cash discount? Buatkan analisisnya berdasarkan approximate cost of
giving up cash discount!
b. Jika PT Cerdik merubah credit term-nya menjadi 3/15, net 60 – EOM,
demikian juga dengan PT Damai Sejahtera menjadi 5/10, net 60 – EOM,
bagaimana keputusan perusahaan? Jelaskan jawaban Anda!

Jawaban:

360
Approximate Cost of Giving-up Cash Discount = CD ×
N
a. Analisis: jika cost of giving up > bunga bank (25%) à take the cash discount
360
PT Anugerah = 2% × = 28,8% → take the cash discount
35 − 10
360
PT Barokah = 4% × = 48% → take the cash discount
45 − 15
360
PT Cerdik = 3% × = 72% → take the cash discount
30 − 15
360
PT Damai = 5% × = 60% → take the cash discount
40 − 10
360
PT Sukses = 2% × = 22,5% → giving up the cash discount
45 − 13

b. PT Cerdik dan PT Damai merubah credit term:


360
PT Cerdik = 3% × = 24% → giving up the cash discount
60 − 15
360
PT Damai = 5% × = 36% → take the cash discount
60 − 10

6
B. Unsecured Sources Of Short-Terms Loan (Sumber Hutang Jangka Pendek
Yang Tidak Dijamin )

Pada umumnya perusahaan memperoleh hutang jangka pendek yang tidak pakai
agunan atau jaminan, dapat diperoleh dari 3 sumber yaitu: Bank loan, Commercial
paper, International loan.

1. BANK LOAN
Bank adalah sumber utama dari unsecured short-term loan dalam dunia bisnis.
Tipe pinjaman yang diberikan bank adalah short-term, self-liquidating loan.
Pinjaman ini hanya diberikan untuk membantu perusahaan melewati peak season,
terutama berkaitan dengan kebutuhan pendanaan dalam inventori dan piutang.
Ketika perusahaan berhasil mencairkan/menjual inventori dan mengkonversi
piutang menjadi cash, maka dana yang didapatkan tersebut akan dapat digunakan
untuk melunasi pinjaman bank tersebut.

Loan Interest Rates (Bunga Pinjaman)


Interest rate dari bank loan dapat berupa fixed (tetap) atau floating rate
(mengambang), dan bunga pinjaman biasanya berpatokan dari prime rate of
interest. Prime rate of interest adalah tingkat bunga terendah yang dibebankan
oleh bank utama kepada peminjam komersial untuk kepentingan bisnisnya.
a. Fixed Rate Loan
Pada fixed rate loan, tingkat bunga pinjaman ditentukan berdasarkan prime
rate ditambah suatu persentase tertentu, dan tidak berubah hingga jatuh
tempo.
b. Floating Rate Loan
Pada pinjaman ini, tingkat bunga pinjaman juga ditentukan berdasarkan prime
rate ditambah suatu persentase tertentu yang besarnya berubah-ubah hingga
jatuh tempo. Umumnya, tambahan/premi yang ditambahkan pada pinjaman
tipe ini jumlahnya lebih kecil daripada fixed rate loan.

7
Metode Penghitungan Interest
Ketika tingkat bunga nominal ditetapkan, metode untuk menghitung interest
dapat ditentukan. Interest (bunga) dapat dibayar ketika pinjaman jatuh tempo
ataupun di awal. Jika bunga dibayar saat jatuh tempo, maka effective annual
rate (EAR) dapat dihitung sebagai berikut:
Interest
EAR =
Amount Borrowed

Jika bunga dibayar di awal, maka disebut juga discount loans, maka cara
menghitung EAR adalah:

Interest
EAR =
Amount Borrowed − Interest

Nominal interest rate (Annual rate) adalah tingkat suku bunga yang tertera
(stated) atau yang tercatat (quoted) oleh bank.
Effective annual rate (EAR) adalah tingkat bunga yang sebenarnya dibayar
oleh peminjam

Utang yang digulirkan (roll over) adalah utang yang dapat diperbaharui
berdasarkan klausul-klausul yang disepakati dalam perjanjian pinjaman.
Dengan demikian pada tanggal jatuh tempo tidak dilakukan pembayaran, tetapi
utang tersebut diakui sebagai utang baru. Oleh karena sifatnya yang demikian
maka utang tersebut diklasifikasi sebagai utang jangka panjang.
Rumus effective annual rate jika pinjaman di rollover:
EAR = (1 + r)m/n – 1

8
Contoh:
1. Wooster Company meminjam $ 10.000 pada annual rate 10% untuk satu
tahun. Jika bunga pinjaman dibayar pada saat jatuh tempo, maka perusahaan
akan membayar:
$ 10.000 + (10% x $ 10.000) = $ 11.000
Dengan demikian, nilai EAR adalah:
$1.000
EAR = =10%
$10.000

Jika perusahaan membayar bunga di awal pinjaman, maka:


$1.000
EAR = =11,1%
$10.000 − $ 1.000

Membayar bunga di awal membuat EAR lebih tinggi daripada stated annual
rate (10%)

2. Mr X pinjam bank untuk jangka waktu 90 hari uang sebesar $ 50.000,- dengan
kesepakatan tingkat bunga 1,5% di atas prime rate. Besarnya prime rate 3%.
Tentukan nilai EAR jika pinjaman tersebut di rollover setiap 90 hari selama
satu tahun, dengan asumsi 1 tahun = 360 hari.

Jawaban:
Besarnya bunga pinjaman = 3% + 1,5% = 4,5%/tahun
4,5%
Berarti tingkat bunga untuk 90 hari = × 90 hari =1,13%
360 hari

Pinjaman tersebut dirollover tiap 90 hari selama setahun, berarti banyaknya


rollover:
m 360
= = 4x dalam setahun
n 90

EAR = (1 + r)m/n – 1
= (1 + 1,13%)4 – 1 = 4,59%

9
3. Suatu perusahaan rencananya akan meminjam uang di bank untuk keperluan
biaya operasionalnya sehari-hari. Jumlah uang yang dipinjam mencapai
sebesar $ 50,000 dan jangka waktu pinjamannya selama 180 hari. Pihak bank
menawarkan tingkat bunga yang akan dikenakan, secara fixed rate atau
variable rate. Jika fixed rate, maka perusahaan akan dikenakan bunga 2,5% di
atas prime rate, sedangkan jika dikenakan secara variable rate, pihak bank
akan mengenakan bunga 1,5% di atas prime rate. Besarnya prime rate saat ini
4,5% per tahun. Berdasarkan kesepakatan antara pihak bank dengan
perusahaan, dapat ditentukan bahwa tingkat prime rate:
• Selama 30 hari yang akan datang, prime rate tidak akan mengalami
kenaikan.
• 60 hari berikutnya hingga hari ke-90 mengalami kenaikan sebesar 1,5%,
dan
• 90 hari berikutnya akan mengalami kenaikan sebesar 1,5%.

Atas dasar data di atas:


a. Hitunglah cost of interest loan baik fixed rate maupun variable rate.
b. Pinjaman manakah yang akan dipilih? Jelaskan alasannya!

Jawab :
a. Fix Rate = 4,5% + 2,5% = 7%/thn
7%
Cost of interest loan = $ 50.000 × & ×180 hari' = $ 1.750
360
Variable Rate:
Periode Rate Cost of Interest Loan:
6%
0 – 30 hari 4,5% + 1,5% = 6% $ 50.000 × & × 30 hari' =$ 250
360

7,5%
60 hari berikutnya 6% + 1,5% = 7,5% $ 50.000 × & × 60 hari' =$ 625
360

9%
90 hari berikutnya 7,5% + 1,5% = 9% $ 50.000 × &360 × 90 hari' =$ 1.125

Total = $ 2.000

10
b. Sebaiknya perusahaan memilih pinjaman dengan fixed rate karena
biaya/bunganya lebih rendah daripada variable rate

Bank memberikan pinjaman tanpa agunan dalam tiga cara, yaitu single payment
notes,lines of credit, dan revolving credit agreements.

a. Single-payment notes, yaitu pinjaman jangka pendek yang mengharuskan


peminjam membayar hutangnya dalam satu kali pembayaran.

b. Lines of credit, yaitu bank memberi kredit sampai dengan batas jumlah
tertentu dalam suatu periode tersebut. Perusahaan (peminjam) tidak harus
memanfaatkan seluruh batas pinjaman tersebut, tergantung pada
kebutuhannya. Sistemnya seperti kartu kredit dimana kita bisa menggunakan
sampai batas tertentu dan membayar sesuai jumlah yang kita gunakan saja.
Beberapa istilah pada perjanjian lines of credit:
• Operating-Change Restrictions: pada perjanjian line of credit, bank
dapat menerapkan operating-change restrictions, dimana hal ini
memberikan hak pada bank untuk mencabut line of credit jika terjadi
sesuatu pada kondisi keuangan seseorang/perusahaan.
• Compensating Balances: Untuk menjamin bahwa peminjam memiliki
perilaku yang baik, banyak pinjaman jangka pendek mewajibkan nasabah
menjaga saldo minimum tertentu pada account-nya. Inilah yang disebut
compensating balance.
• Annual Cleanups: untuk memastikan bahwa uang yang dipinjamkan
benar-benar digunakan untuk kebutuhan keuangan musiman, banyak
bank mengharuskan dilakukannya annual cleanups, yaitu peminjam harus
memiliki saldo pinjaman 0 (tidak berhutang sama sekali pada bank)
selama periode tertentu.

11
c. Revolving Credit Agreement, merupakan line of credit yang lebih terjamin.
Jaminan yang diberikan bank adalah bank akan memberikan pinjaman tanpa
mempersoalkan apakah bank sedang mengalami kekurangan dana atau tidak
(regardless of the scarcity of money). Karena bank menjamin ketersediaan
dana, maka commitment fee akan dikenakan pada peminjam. Fee ini akan
dikenakan pada dana pinjaman yang tidak terpakai.

2. COMMERCIAL PAPERS
Merupakan suatu bentuk pembiayaan jangka pendek yang tidak menggunakan
agunan, berupa surat janji (promissory notes) yang dikeluarkan atau diterbitkan
oleh perusahaan dengan reputasi tinggi. Biasanya commercial paper akan jatuh
tempo antara 3 sampai 270 hari. Perusahaan yang menerbitkan commercial paper
akan menjual surat ini dengan discount. Contohnya, suatu perusahaan menjual
commercial paper bernilai $ 1.000.000 pada harga $ 990.000. Pada saat jatuh
tempo, pembeli surat ini akan mendapat uang $ 1.000.000 (untung $ 10.000).

3. INTERNATIONAL LOAN,
Merupakan suatu bentuk pinjaman jangka pendek yang diberikan oleh bank
(bertaraf internasional) kepada debitur yang kegiatannya bertaraf internasional pula.

C. SECURED SOURCES OF SHORT-TERM LOANS

Ketika suatu perusahaan sudah menghabiskan atau menggunakan secara penuh


sumber pembiayaan jangka pendek yang tidak menggunakan jaminan (unsecured),
maka perusahaan dapat menambah pinjaman jangka pendek yang menggunakan
jaminan (secured). Secured short-term financing mensyaratkan aset tertentu sebagai
jaminan. Aset yang digunakan sebagai jaminan biasanya adalah account receivable
dan inventory. Berikut penjelasannya:

12
a. Account Receivable (Piutang):

Penggunaan piutang sebagai jaminan biasanya dalam bentuk:


1. Pledge of Account Receivable: yaitu penggunaan A/R perusahaan peminjam
sebagai jaminan untuk memperoleh short term loan. Piutang dianggap cukup
likuid sehingga dapat digunakan sebagai jaminan jika perusahaan peminjam
mengalami gagal bayar (default).
2. Factoring Account Receivable (anjak piutang) yaitu menjual account recevable
perusahaan peminjam pada lembaga keuangan dengan harga discount untuk
mendapatkan dana segar.

b. Inventory (Persediaan):

Penggunaan inventory sebagai jaminan biasanya dalam bentuk:


1. Floating Inventory Liens: Pinjaman jangka pendek yang dijamin dengan nilai
persediaan perusahaan, dimana pemberi pinjaman berhak menuntut seluruh
inventory perusahaan yang dimilikinya.
2. Trust Receipt Inventory Loan : yaitu pinjaman jangka pendek dengan inventory
sebagai jaminan kepada pemberi pinjaman dimana peminjam hanya memperoleh
80% dari nilai inventory perusahaan.
3. Warehouse Receipt Loan: yaitu pinjaman jangka pendek yang dijamin dengan
inventory dimana pemberi pinjaman berhak untuk mengontrol persediaan yang
dimiliki perusahaan yang berada di pergudangan (warehousing).

13

Anda mungkin juga menyukai