Anda di halaman 1dari 13

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa sehingga
pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kewirausahaan
Pengolahan Teh Kelor dan Bubuk Kelor bagi Penyandang Disabilitas di Kabupaten
Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur terlaksana dengan lancar. Pelatihan ini
merupakan kolaborasi antara Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta dengan Yayasan Anak Cucu Sejahtera di
Maumere yang memiliki komunitas penyandang disabilitas.sebagai pihak yang
mengajukan usulan program pelatihan kewirausahaan, Lembaga Pendidikan Kejuruan
karya Misi St.Yosef sebagai pihak pelaksana pelatihan yang telah memiliki
pengalaman dalam mengajarkan keterampilan olahan pangan kelor.

Selain itu kegiatan pasca pelatihnn akan didukung sepenuhnya oleh Sentra
Efata Kupang melalui program ATENSI dengan memberikan peralatan yang
dibutuhkan untuk memulai usaha memperoduksi teh kelor dan bubuk kelor yang diolah
menjadi kue kering sehingga diharapkan penghasilan para alumni pelatihan akan
meningkat. Kolaborasi yang sangat indah sehingga pahlawan-pahlawan ekonomi
mulai hadir dari Nusa Tenggara Timur.
Tentu saja pelaksanaan pelatihan ini jauh dari semupurna. Mohon kritik dan sarannya.

Sekian dan terima kasih

Yogyakarta, 25 Agustus 2022

Kepala
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial Yogyakarta

Eva Rahmi Kasim

2
LAPORAN PELAKSANAAN
PELATIHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PENGOLAHAN TEH KELOR DAN BUBUK KELOR
BAGI PENYANDANG DISABILTAS DI KABUPAEN SIKKA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

A. Latar Belakang
Pemberian kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk mendapatkan
berbagai keterampilan dalam rangka pemenuhan hak dalam memajukan usaha,
memiliki pekerjaan sendiri, wiraswasta, pengembangan koperasi, dan memulai
usaha sendiri menjadi sebuah keharusan sebagaimana dimanatkan Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Oleh sebab itu
menindaklajuti permohonan dari Yayasan Anak Cucu Sejahtera Kabupaten Sikka
Provinsi Nusa Tenggara Timur kepada Menteri Sosial untuk diberikan pelatihan
keterampilan mengolah daun kelor (Moringa Oleifera) menjadi teh celup dan kue
kering (cookies) kelor diwujudkan dalam sebuah kegiatan pelatihan yang terstruktur
di Maumere pada Tanggal 15 sampai dengan 17 Agustus 2022.

B. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman daun
kelor menjadi sajian teh celup kelor dan olahan bubuk kelor dengan bahan sorgum
menjadi kue kering (cokies), pengemasan, pelabelan dan branding, pemasaran
offline dan online, pengurusan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga dan
pembukuan sederhana pada penyandang disabilitas dampingan Yayasan Anak
Cucu Sejahtera di Kabupaten Sikka Povinsi Nusa Tenggara Timur.

C. Ruang Lingkup
Peserta pelatihan berjumlah 20 (dua puluh) orang penyandang disabilitas yang
diusulkan oleh Yayasan Anak Cucu Sejahtera, dengan data sebagai berikut:
Berdasarkan jenis kelamin, peserta pelatihan terdiri dari:16 perempuan (80%) dan
4 laki-laki (20% ); berusia pada rentang usia 19 – 55 tahun; ragam disabilitas fisik
16 orang (80%), sensorik rungu wicara 3 orang (15%), disabilitas mental 1 orang
(5%); rata-rata pendidikan sebagian besar peserta pada tingkat SD (55%), SMP
(10%), SMA (30%),dan Tidak Sekolah (10%). Sebanyak 15 orang (75%) tidak

3
memiliki penghasilan sendiri atau tidak bekerja dan lainnya memiliki usaha, petani,
peternak dan tukang.
D. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5871);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);
5. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2021 tentang Kementerian Sosial;
6. Peraturan menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga
Harapan.Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Sosial;
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 02 tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial;
8. Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat
Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Kementerian Sosial, Jakarta
2022;

E. Kurikulum dan Metode


Pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan teh kelor dan bubuk
kelor dilaksanakan selama 22 Jam Pelatihan dengan bobot teori sebanyak 4
Jam Pelatihan (18,18 %) teori dan 18 Jam Pelatihan (81,82%) praktik simulasi.
Materi inti pelatihan ini teletak pada keterampilan mengolah daun teh menjadi
teh celup kelor dan kue kering (cookies) kelor sebanyak 10 Jam Pelatihan,
Mereka juga diajarkan pengepakan, pelabelan, branding, pemasaran offline dan
online, pembukuan sederhana, dan pengurusan izin pangan industri rumah
tangga. Sebagai penguatan diberikan materi pengembangan motivasi dan jiwa
4
kewirausahaan dalam pengelolaan pangan lokal. Nara sumber yang
mengajarkan adalah para praktisi dari Lembaga Pendidikan Kejuruan Karya Misi
St.Yosef Maumere , Psikolog dari IKIP Muhammadiyah Maumere dan
mendatangkan Monica Harijati H dari Pahlawan Ekonomi Surabaya.

F. Proses Kegiatan
1. Proses Produksi Teh celup Kelor
Sebelum berlatih memproduksi teh kelor dan bubuk kelor diberikan
pemahaman tentang manfaat daun kelor (Moringa Oleifera) yang merupakan
tanaman yang mengandung zat gizi lengkap dibandingkan dengan bahan
pangan lainnya. Menurut (Aminah et al., 2015) menyebutkan bahwa
kandungan vitamin C pada kelor adalah 7 kali jeruk, kandungan vitamin A 4
kali wortel, kandungan kalsium setara 4 gelas susu dan kandungan protein 2
kali yoghurt. Selain itu kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan
bahkan melebihi antioksidan yang terdapat pada strawberry (Saini et al., 2014,
Yang et al., 2006). Kandungan antioksidan yang tinggi pada kelor sangat
dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh pada masa pandemi, sehingga
penularan Covid –19 dapat dicegah, mall nutrisi pada anak juga dapat dicegah
dengan mengkonsumsi kelor sebagai bahan pangan yang kaya akan nutrisi,
menurunkan kolesterol tinggi.
Penjelasan terkait pengolahan teh dimulai dari persiapan bahan baku,
proses pengolahan, modifikasi bahan baku dan proses sampai produk siap
dikemas. Pembuatan teh kelor diawali dengan pemanenan daun kelor. Daun
kelor yang diambil adalah daun kelor yang agak tua yang dipetik dari
tangkainya. Paling tidak pada tangkai ke empat. Lalu dikeringkan didalam suhu
ruang/diangin-anginkan selama minimal 3x24 jam. Ruangan yang digunakan
harus terjaga kebersihannya dan ditata di rak-rak pengering secara natural.
Setelah kering dilanjutkan proses pembuatan serbuk kelor. Pembuatan serbuk
daun kelor mengikuti prosedur yang dilakukan oleh Friskilla & Rahmawati
(2018) yang telah dimodifikasi
Produksi teh celup kelor ini menjanjikan keuntungan yang besar karena
bahan bakunya tersedia melimpah di pekarangan para peserta pelatihan dan
tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Tinggal rajin untuk menanam
sebanyak mungkin. Jika sudah tersedia alat blender dan sealer maka hanya
5
membeli kertas kasa yang tersedia di toko-toko online dengan harga per 50
pcs harga Rp. 57.000 dan plastik pembungkus isi 1000 seharga Rp.250.000,-
sehingga jika dihitung keuntungan bersih yang didapatkan bisa mencapai 90
persen jika satu pak teh celup kelor dijual seharga Rp.10.000,- Modal awal
yang dibutuhkan untuk memproduksi teh celup kelor diperkirakan antara Rp.
1.200.000,- s/d Rp 1.500.000,- jka ditambahkan dengan pembelian blender
sederhana seharga Rp. 400.000,- di tambah sealer seharga Rp.250.00,-
tergantung jenis, merk dan naik turunnya harga alat di pasaran

2. Produksi Kue Kering (Cookies) Kelor dan Sorgum


Praktik simulasi ke- 2 yang diajarkan untuk memproduksi kue kering
(Cookies) paduan bahan pangan lokal sorgum dan kelor. Sorgum dikenal kaya
akan nutrisi. Sorgum juga kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat
besi, dan mangan bahkan kandungan protein, vitamin, dan mineralnya lebih
tinggi dari pada beras. Bahan-bahan yang dibutuhkan dan perkiraan harganya
untuk membuat 100 gram cookies Sorgum dan Kelor terdiri dari: Tepung terigu
1 kg = Rp. 11.500,-; Gula halus 400 gr = Rp. 1.440,-; Mentega merk Blue Band
kemasan 200 gr 4 bungkus = Rp.48.000,-; Sorgum 80 gr = Rp.8.640,-; Bubuk
kelor 8 gr = Rp. 2.400; Telur 4 butir =Rp. 7.670,-; Vanili ½ sdt = Rp. 100,’; Soda
kue 1 sdt = Rp. 100,-; Maizena 60 gr =Rp. 1.440,-; Standing Pouch = Rp.1.000,-
; Sticker=Rp.1.000,- dan Minyak tanah=Rp.10.000,- Sedangkan peralatan yang
dibutuhkan untuk proses produksi antara lain baskom atau wadah untuk
mengolah adonan, saringan tepung, mixer roti, oven, garpu, loyang dan
kompor. Sebagai pembungkus digunakan kertas standing pouch 100 gr atau
toples dan stiker.
Sebelum melakukan praktik simulasi, peserta menggunakan masker,
sarung tangan dan penutup kepala. Para instruktur Lembaga Pendidikan
Kejuran Karya Misi St Yosef mengenalkan bahan baku dan jenis kemasan yang
akan digunakan. Tahap berikutnya dilakukan pencampuran bahan baku
beserta takarannya ke dalam baskom lalu diaduk dengan mixer roti. Setelah
adonan tercampur merata disiapkan loyang panggang yang dilumuri mentega.
Adonan dibentuk menjadi bulatan dan ditempatkan ke loyang panggang.
Setelah itu dilanjutkan dengan menekan bulatan adonan cookies dengan
menggunakan garpu sehingga menjadi pipih seperi koin. Untuk mempercantik
6
tampilan diberikan toping coklat di atasnya, taruh dalam loyang kemudian
dipanggang dalam oven yang telah disiapkan di atas kompor yang sudah
dinyalakan. Proses pemanggangan siap sampai matang kurang lebih sampai
20 menit Setelah matang dilanjutkan dengan proses pengepakan ke dalam
toples atau kemasan kertas. Sebelum kemasan digunakan diberikan label
terlebih dahulu, pemberian tanggal produksi dan kadaluarsa. Setelah diolah
diperkirakan akan memperoleh cookies Kelor dan Sorgum sebanyak 2.500 gr
yang dapat dijadikan dalam 25 bungkus per 100 gr maka akan dihasilkan selisih
harga Rp.293.210,- jika dijual Rp15.000,- per bungkus .

G. Hasil Kegiatan
1. Evaluasi kognitif dilakukan dengan pengukuran dari aspek pengetahuan
dengan cara mengukur kembali sepuluh pertanyaan pada Pre Test kepada
peserta. Dari hasil Pre Test rata-rata nilainya adalah 55 dengan nilai
terendah 30 dan nilai tertinggi 80. Sedangkan Hasil Post Test menunjukkan
rata-rata nilai peserta mengalami peningkatan sebanyak 40,5% dengan rata-
rata nilai sebesar 95,5%.
2. Evaluasi keterampilan dilakukan dari hasil praktik simulasi untuk
memproduksi teh kelor dan bubuk kelor, dua puluh peserta telah mampu
untuk mengolah menjadi produk teh celup kelor dan kue kernig (cookies)
kelor yang dapat dijual ke pasaran
3. Pada bagian penugasan pembukuan sederhana mereka telah mampu paling
tidak memahami pentingnya buku kas harian sehingga mampu menghitung
saldo dari selisih pemasukan dan pengeluaran.
4. Pada penugasan packaging dan pelabelan mereka telah mampu melipat
kotak kemasan dan menempel stiker label mulai dari pinggir baru ke tengah
sehingga terlihat rapi serta mengetahui gaya posisi label harus ditempel di
tengah, miring, di atas atau di bawah. Satu
5. Keterampilan lain yang diuji dalam materi digital marketing adalah
melakukan sesi foto produk dengan Hand Phone dengan posisi rata atau
flat. Secara bergantian mereka mencobanya berulang kali sampai terlihat
bagus untuk diposting di Instagram

7
H. Rekomendasi
1. Kepada Sentra Efata Kupang untuk segera menindaklanjuti assessment
kebutuhan peralatan dan modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha bagi
alumni peserta pelatihan hingga mereka dapat memproduksi teh celup kelor
dan atau cookies kelor.
2. Kepada Lembaga Pendidikan Kejuruan Karya Misi St. Yosef Maumere untuk
bersedia melakukan pendampingan dan mensupervisi proses produksi teh
celup kelor dan cookies kelor yang dikelola oleh alumni pelatihan dan
komunitas penyandang disabiltas lainnya.
3. Kepada PT Langit Laut Biru di Maumere untuk bersedia membeli hasil produksi
teh celup kelor dan cookies kelor selama mereka belum mampu melakukan
pemasaran mandiri.
4. Kepada Dinas Sosial Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk
melakukan pembinaan, monitoring dan supervisi terhadap alumni pelatihan
untuk lebih berdaya guna
5. Kepada Balai Besar Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta untuk
melakukan pemantauan berkala terhadap aktifitas usaha para alumni dengan
para pemangku kepentingan.

8
Lampiran: Foto-Foto Kegiatan

Foto 1. Proses Produksi Teh Celup Kelor

Foto 2. Proses Produksi Cookies Kelor-Sorgum

9
Foto 3. Pengeakan, Pelabelan, dan Branding

Foto 4. Pes Pengurusan PIRT

Foto 5. Pembukuan Sederhana

10
Foto 6. Belajar Melipat Kemasan

Foto 7. Belajar Melipat Stiker

Foto 8. Belajar Memfoto Produk

11
CURICULUM VITAE PESERTA
PELATIHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PENGOLAHAN TEH KELOR DAN BUBUK KELOR BAGI PENYANDANG DISABILITAS
DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022

JENIS ALAMAT
NO NIK NO KK NAMA KELAMIN UMUR DISABILITAS NO HP
RT/RW DESA KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 8 9 10
1. YOSEFINA P RT/RW
5307104508710004 5307103001140001 62 DESA WAIARA KEWAPANTE DAKSA 8137070349
NOENG 007/003
2. L RT/RW
5307100202860003 5307100802056160 PETRUS FERDI 36 DESA LANGIR KANGAE DAKSA TIDAK ADA
008/007
3. YOHANES L RT/RW
5307102002860001 5307100802056171 36 DESA LANGIR KANGAE DAKSA TIDAK ADA
FERDINANDUS OO7/008
4. MARIA NONA P RT/RW KELURAHAN TUNA
5307055505820007 5307050504070192 40 ALOK TIMUR 82112245410
ETI 002/004 BERU WICARA
5. MIKAELA L RT/RW DESA NELE
5307074609610002 HILANG 61 NELE ODGJ TIDAK ADA
PETRUS 002/001 URUNG
6. ELISABET P RT/RW
5307104509040001 5307101304070267 18 DESA LANGIR KANGAE DAKSA 81239554271
SAVERIA OO9/004
7. THERESIA P
RT/RW
5307106104030002 5307100802055203 AFRILIA 19 DESA LANGIR KANGAE DAKSA 81338489406
014/006
TORING
8. TUNA RUNGU
MARIA YOHANA RT/RW DESA
5307064808020001 BEUM ADA P 20 KANGAE WICARA TIDAK ADA
ERFINTIA 010/003 WATULIWUNG
9. RAFAELA P
RT/RW DESA WATU
5307034309670002 5307032602180001 SERAFINA DUA 55 LELA DAKSA 85238958203
009/005 TEDANG
SIKKA
10. CHRISTINA P RT/RW KELURHAN
5307055101770003 5307053103070402 45 ALOK TIMUR DAKSA 85533125458
MASAN 012/004 WAIOTI
11. MARIA ERLINA P RT/RW KELURAHAN
5307056409690006 5307151909120084 53 ALOK TIMUR DAKSA 82299467567
MARTHA METE 013/005 WAIROTANG
12. MARIA GORETI P RT/RW DESA
5307064107650016 BELUM ADA 57 PALUE DAKSA TIDAK ADA
PAJI 006/002 KESOKOJA
13. THERESIA P RT/RW
5307105706860003 5307101304070244 36 DESA LANGIR KANGAE DAKSA 82144961847
FEBRONIA 004/002
14. JULIANA P RT/RW
5307104607850002 5307192201190005 37 DESA LANGIR KANGAE DAKSA 81246219143
JUNITA 005/003
15. P
MARIA AFRIANI RT/RW DESA
5307064504010002 5307060907070403 21 ALOK TIMUR DAKSA TIDAK ADA
LENGU 001/001 KESOKOJA

1
16. SIPRIANUS L RT/RW KELURAHAN
5307052107670002 5307050504070192 54 ALOK TIMUR DAKSA 82112245410
SADIPUN 002/004 BERU
17. PASTRADA DA P RT/RW DESA TUNA
5307035803680002 5307030902220002 54 LELA TiDAk ADA
PRANSA 006/003 WATUTEDANG WICARA
18. FERDINANDUS L RT/RW DESA
5307010108000001 5307010702051504 22 TANAWAWO DAKSA 81339028520
RETU 002/002 DETUBINGA
19. P RT/RW
5307194311670001 5307191804160002 SUSILOWATI 54 DESA HABI KANGAE DAKSA 81338859610
011/004
20. MARIA YULITA P RT/W
5307114606000005 5307110802050990 21 DESA LERE EGON DAKSA TIDAK ADA
LODAN 001/001

Anda mungkin juga menyukai