Anda di halaman 1dari 10

Uji Perbandingan Efektivitas Tonikum Madu Hitam Dengan Madu Coklat Pada

Mencit Putih Jantan Dengan Metode Rotarod


Test Comparison Effectiveness Tonic Honey Black With Honey Chocolate On
Mice White Male With Method Rotarod

1*
Widiya Ainun Islammiyah
Program Studi Farmasi,Fakultas Farmasi, Universitas YPIB
Majalenka
E-mail: widyaainun2810@gmail.com

ABSTRAK

Pengobatan secara tradisional sampai saat ini masih tetap digunakan dan dipercaya oleh masyarakat
salah satunya adalah madu. Sejak jaman dulu madu sudah digunakan untuk pengobatan seperti luka,
demam, panas dalam dan dicampur dengan bahan makanan untuk menambah kebugaran tubuh. Secara
umum madu berkhasiat untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan
stamina (Suranto, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas tonikum
madu hitam dengan madu coklat pada mencit putih jantan dengan metode Rotarod. Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Eksperimen merupakan salah satu metode yang
paling tepat menyelidiki hubungan sebab-akibat (Agus Riyanto, 201). Dari hasil penelitian ini terdapat
perbandingan efektivitas tonikum madu hitam dengan madu coklat terhadap mencit putih jantan yang
ditunjukan berdasarkan hasil data uji Kruskal Wallis yang diperolah nilai (sig) 0,004 dimana < 0,05.
Maka dapat diambil kesimpulan statistic berdasarkan hipotesa yang diajukan yaitu; madu hitam dan madu
coklat ada perbedaan efektivitas tonikum pada mencit putih jantan dengan metode Rotarod.

Kata Kunci: madu hitam, madu coklat, tonikum, kafein

ABSTRACT

Treatment in a manner traditional until moment This Still still used and trusted by public Wrong only
one is honey. Since era Formerly honey Already used For treatment like sores , fever , heat in And mixed
with material food For add fitness body . kindly general honey nutritious For produce energy , increase
Power stand body , and increase stamina (Suranto, 2007) . Study This aim For know comparison
effectiveness tonic honey black with honey chocolate on mice white male with method Rotarod . Method
research used on study This is experiment. Experiment is Wrong One the most appropriate method
investigate connection causation (Aug Riyanto, 201). From the results study This there is comparison
effectiveness tonic honey black with honey chocolate to mice white indicated male _ based on test data
results Acquired Kruskal Wallis _ value (sig) 0.004 where < 0.05. So can taken statistical conclusion based
on the proposed hypothesis namely ; honey black And honey chocolate There is difference effectiveness
tonic on mice white male with method Rotarod .

Keywords : honey black, honey chocolate, tonic, caffeine


PENDAHULUAN (Babarinde, G.O., Babarinde, S.A., Adegbola, D.C
Pengobatan secara tradisional sampai saat ini Dan Ajayeoba, 2011).
masih tetap digunakan dan dipercaya oleh Agama Islam telah mengajarkan banyak
masyarakat salah satunya adalah madu. Sejak metode pengobatan sebagaimana diajarkan oleh
jaman dulu madu sudah digunakan untuk Rasulullah SAW. Salah satunya adalah
pengobatan seperti luka, demam, panas dalam dan pengobatan dengan media madu. Rasulullah SAW
dicampur dengan bahan makanan untuk bersabda, hendaknya kalian menggunakan dua
menambah kebugaran tubuh. Secara umum madu obat, yaitu: Madu dan Al-Qur’an. Madu adalah
berkhasiat untuk menghasilkan energi, obat untuk segala jenis penyakit, sedangkan Al-
meningkatkan daya tahan tubuh, dan Qur’an adalah obat untuk penyakit yang ada
meningkatkan stamina (Suranto, 2007) dalam jiwa. Allah berfirman dalam Q.S An-Nahl
Madu hitam berasal dari lebah hutan yang (16:68) yang berbunyi :
menghisap sari pohon mahoni. Dari sisi rasa dan َ‫وَأَوْﺣَﻰٰ رَﺑﱡﻚَ إِﻟَﻰ ٱﻟﻨﱠﺤْﻞِ أَنِ ٱﺗﱠﺨِﺬِى ﻣِﻦَ ٱﻟْﺠِﺒَﺎلِ ﺑُﯿُﻮﺗًﺎ وَﻣِﻦ‬
tekstur, madu hitam memiliki campuran rasa pahit َ‫ٱﻟﺸﱠﺠَﺮِ وَﻣِﻤﱠﺎ ﯾَﻌْﺮِﺷُﻮن‬
manis dengan warna lebih pekat dibandingkan ‘Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
madu lain. Madu hitam juga dikenal dapat Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-
meningkatkan stamina (Suranto, 2007). Sementara pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
madu coklat (asli) adalah suatu zat kental manis manusia”(Ihsan, 2011)
yang dibuat oleh lebah dengan jalan fermentasi Tonikum adalah suatu obat yang dapat
dari nektar bunga di dalam saluran pencernaan menambah tenaga atau energi pada tubuh. Efek
lebah setelah mengalami perubahan. (Suranto, tonikum digolongkan kedalam golongan
2004) menyatakan bahwa madu berkhahasiat psikostimulansia. Senyawa psikostimulansia
untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tersebut dapat menghilangkan rasa kelelahan.
tahan tubuh dan meningkatkan stamina. Madu Sejauh ini penggunaan madu sebagai tonikum atau
juga mengandung unsur makanan yang luar biasa penguat tenaga didasarkan atas pengalaman
walaupun kadarnya kecil, sehingga bisa empiris sehingga perlu dilakkukan penelitian
digunakan sebagai tonik alami. Madu memiliki untuk mendapat data ilmiah mengenai efek
40% fruktosa dan 30% glukosa. Sementara gula sebagai tonikum atau penguat tenaga.
mengandung 50% fruktosa maupun glukosa. Menurut penelitian Dian Yanti dengan
(Baskharaa, 2008). judul “Uji Perbandingan Efektivitas Tonikum
Karakteristik fisik dan kimia madu Berbagai Madu Sumbawa Pada Mencit Putih
berbeda-beda tergantung pada faktor internal dan Jantan (Mus musculus L.,)” mengatakan
eksternal. Faktor internal diantaranya jenis bunga pemberian madu hitam Sumbawa dengan dosis
(Nayik, G.A. dan Nanda, 2015). Faktor eksternal 0,5ml/20gBB mempunyai efektivitas paling baik
seperti musim (Saxena, S., Gautam.S.dan Sharma, dibandingkan dengan madu kuning dan madu
2010), kondisi tanah atau letak geografis (Buba putih pada mencit putih jantan (Mus musculus L.,)
dkk.,2013), proses pengolahan dan penyimpanan Adanya perbedaan karakteristik ini
menjadi dasar peneliti tertarik untuk melakukan ml/20grBB
pengujian efek tonik dari madu hitam dan madu 2. Variabel terikat atau depende
coklat dengan menggunakan metode Roratord. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiono.,
METODE PENELITIAN 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini
Populasi adalah efektivitas madu sebagai tonikum
Populasi adalah keseluruhan jumlah anggota pada mencit putih jantan (Mus musculus)
dari suatu himpunan yang ingin diketahui yang ditujukkan dengan waktu lelah mencit.
karakteristiknya berdasarkan inferensi dan 3. Variabel control
generalsiasi (Sugiono., 2012). Populasi dalam Variabel kontrol adalah variabel variabel
penelitian ini adalah madu yang berasal dari yang dikendalikan atau dibuat dalam
Kota Jayapura, Papua. keadaan konstan sehingga tidak
Sampel dan Penarikan Sampel mempengaruhi variabel utama yang diteliti.
Sampel adalah sebuah gugus atau sejumlah Variabel ini terutama digunakan pada metode
anggota himpunan yang dipilih dengan cara eksperimen yang bersifat membuat
tertentu agar mewakili populasi (Sudibyo dan perbandingan (Sugiyono., 2017) Variabel
Surahman., 2014). Sampel dalam penelitian ini kontrol dalam penelitian ini yaitu kafein
adalah madu coklat dan madu hitam yang berasal sebagai kontrol positif dan aquades sebagai
dari Kota Jayapura, Papua dan mencit putih kontrol negatif.
jantan (Mus musculus). Alat-alat
Variabel dan Operasional Sonde oral, Rotarod Test, timbangan analitik,
1. Variabel Penelitian timbangan mencit, gelas ukur, beaker glass,
Variabel adalah sesuatu yang digunakan batang pengaduk, stopwatch, pipet tetes, oven,
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki stik pH, Moisture Tester, kertas perkamen
atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang Bahan
suatukonsep penelitian tertentu (Notoadmodjo, Kafein, aquades, madu hitam, madu coklat,
2014). Variabel dalam penelitian ini adalah mencit
sebagai berikut :
PEMBAHASAN
1. Variabel Bebas atau Independent Variable
Pengumpulan Bahan
bebas adalah variabel yang menjadi sebab
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
timbulnya atau berubahnya variabel terikat.
adalah madu coklat dan madu hitam yang diambil
Variabel bebas yang diduga sebagai
dari daerah asal penelitian yaitu dari daerah Kota
penyebab atau pendahulu dari variabel
Jayapura, Papua.
yang lain (Sugiono., 2012). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah madu coklat Hasil Uji Kualitas Madu
dan madu hitam dengan dosis 0,2 Untuk mengetahui kualitas madu dilakukan
ml/20grBB, 0,4 ml/20gr/BB, 0,6 beberapa pengujian diantaranya uji pH, uji kadar
air, uji organoleptis dan uji stabilitas. Berikut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adalah tabel hasil evaluasi uji kualitas madu efektivitas madu serta jenis madu yang paling baik
hitam dan madu coklat. sebagai tonikum terhadap mencit putih jantan (Mus
Hasil uji kuantitatif madu hitam dan madu musculus). Dalam penelitian ini terdiri dari delapan
coklat meliputi uji pH dan kadar air dapat dilihat kelompok yang terbagi atas kelompok kontrol
pada table berikut: negatif yaitu dengan pemberian aquadest,
Tabel 1. Hasil Uji pH Madu kelompok kontrol positif diberikan kafein, serta
No. pH Sampel pH Keterangan kelompok perlakuan diberikan 3 dosis yaitu 0,2
Standar ml/20gBB 0,4 ml/20gBB dan 0,6 ml/20gBB pada
1. 3.4-6,1 X1 5 Memenuhi jenis madu hitam dan 3 dosis yaitu 0,2 0,4 0,6
syarat ml/20gBB pada jenis madu coklat. Hewan uji yang
2. 3,4-6.1 Z1 5 Memenuhi digunakan yaitu mencit putih jantan (Mus musculus)
syarat karena memiliki siklus hidup relatif pendek,
banyaknya jumlah anak per kelahiran, mudah
Tabel 2. Hasil Uji Kadar Air Madu
ditangani, serta kondisi hormonal pada mencit
No. Sampel Hasil Syarat
jantan lebih stabil. Setelah diberikan perlakuan
Pengujian
terhadap hewan uji selanjutnya dilakukan
1. Madu 4,1 % Maksimum pengujian efektivitas bahan uji dengan menguji
Coklat 22% ketahanan fisik hewan uji, dalam penelitian ini
2. Madu 2,7 % digunakan metode rotarod (metode ketahanan fisik)
Hitam yang dilakukan untuk mengetahui sifat kontrol
saraf pusat melalui pengamatan pada gerak yang
Hasil uji kualitatif madu hitam dan madu
dilakukan oleh hewan uji sebelum dan setelah
coklat meliputi uji organoleptis dapat dilihat pada
diberi perlakuan uji.
table berikut:
Sebelum dilakukan pengujian terhadap
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptis hewan uji terlebih dahulu dilakukan pengujian
kualitas kedua sampel yang akan di ujikan yaitu
Uji Organoleptik
dilakukan uji kuantitatif meliputi uji pH dan kadar
Sampel
Warna Bentuk Rasa Bau air, kemudian uji kulitatif yaitu uji organoleptis
pada sampel. Berdasarkan hasil penelitian pada
Khas madu
X1 Coklat Kental Manis tabel 4.1 yaitu pengujian pH yang bertujuan untuk
coklat
mengetahui nilai keasaman suatu sampel diperoleh
Pahit, Khas madu nilai pH dari kedua sampel madu menunjukkan
Z1 Hitam Kental
perbedaan sebagai berikut yaitu bila dilihat dari
Asam hitam
nilai pH madu hitam memiliki pH sebesar 5, madu
hitam 5. Tingkat keasaman larutan dapat ditentukan
dengan nilai pH, dimana semakin tinggi tingkat
keasaman madu maka semakin kecil pH madu. Pengujian madu selanjutnya yaitu uji
Madu bersifat asam dengan pH berkisar antara organoleptis yang dimana dilakukan dengan
3,4 – 6,1, dari kedua sampel tersebut madu dapat mengamati bentuk, warna, rasa, dan bau dari
memenuhi standar. Asam organik sangat sediaan madu hitam dan madu coklat. Adapun hasil
menentukan citarasa, aroma dan daya tahan madu uji organoleptis secara visual dapat dilihat pada
terhadap mikroorganisma (Sihombing, 2005). Hasil tabel 4.3. Hasil uji organoleptik menunjukkaan
analisis laboratorium menunjukkan bahwa nilai pH warna masing-masing sampel madu yaitu
kedua jenis madu tersebut rendah dan bersifat berwarnahitam dan coklat. Warna madu tidak
asam. Tingkat pH yang rendah pada madu dapat menentukan kualitas madu, hal ini karena warna
mencegah pertumbuhan berbagai macam bakteri madu sangat dipengaruhi oleh sumber pakan lebah
karena bakteri dapat berkembang pada pH netral madu sebagai penghasil nektar (Wibowo et al.
atau basa (Chayati, 2008; Chua et al. 2012). 2016). Warna madu bervariasi dengan gradasi
Kadar air dalam madu menentukan kualitas warna dari warna coklat hingga warna hitam.
madu, apabila kadar airnya tinggi maka kualitas Menurut Suranto (2007), warna madu dipengaruhi
madu menjadi rendah. Kadar air madu dipengaruhi oleh sumber nektar, usia madu, dan proses
oleh iklim, dan penanganan paska panen (Gairola penyimpanan. Madu yang telah lama disimpan
et al. 2013). Standar Nasional Indonesia (SNI 3545, akan memiliki warna yang semakin gelap.
2013) menyebutkan bahwa kadar air madu yang Berdasarkan data hasil tabel 4.3 pada parameter
baik (maksimal 22%). Dari hasil penelitian pada rasa di peroleh hasil yaitu pada madu hitam
tabel 4.2 di atas diperoleh kadar air yaitu madu memiliki manis asam sedikit pahit dan madu coklat
coklat 4,1%, madu hitam 2,7%. Tingginya kadar memiliki rasa manis yang cukup. Umumnya rasa
air madu tidak mengindikasikasikan adanya pahit pada madu juga dapat bersumber dari
pemalsuan madu dengan penambahan air, tetapi kandungan propolis didalam madu yang mana
disebabkan karena pada saat panen belum semua propolis tersebut didapatkan lebah dari tanaman
madu tertutup lilin. Pada umumnya pemanenan yang mengandung resin dan pollen seperti
madu dari jenis lebah A.dorsata yang biasa kaliandra ataupun mahoni. Selain itu rasa pahit
dilakukan pemungut madu dengan mengambil juga mengindikasikan adanya senyawa fenolat
semua sisiran tanpa memisahkan sisiran madu seperti tanin dan flavonoid. Penelitian sebelumnya
yang sudah tertutup dan belum tertutup. Rendah pada madu Algeria menemukan tingginya
atau tingginya kadar air madu sangat berpengaruh kandungan fenolat, flavonoid, dan tanin total pada
terhadap fermentasi, dimana semakin rendah kadar madu pahit dibandingkan madu manis yang juga
air madu akan menentukan keawetan madu dari mengindikasikan khasiat yang baik bagi kesehatan
kerusakan. Madu yang mempunyai kadar air yang (Otmani etal. 2019). Perbedaan rasa madu
tinggi akan mudah terfermentasi oleh sel khamir ditentukan oleh kandungan asam organik,
atau yeast dari genus zygosaccharomyces yang karbohidrat, dan sumber nektar. Manisnya madu
tahan terhadap konsentrasi gula tinggi, sehingga ditentukan oleh rasio karbohidrat yang terkandung
dapat hidup dan berkembang dam madu. dalam nektar tanaman yang menjadi sumber madu.
Rasa madu bisa berubah bila disimpan pada 1) Dari kedua jenis madu yaitu madu coklat dan
kondisi yang tidak cocok dan suhu yang tinggi madu hitam memiliki efektivitas sebagai
(Suranto, 2007). Selanjutnya hasil pengujian tonikum pada mencit putih jantan (Mus
organoleptis dengan parameter aroma dan bentuk musculus).
kedua sampel memiliki aroma khas madu serta 2) Pada jenis madu hitam mempunyai
bentuk yang kental. efektivitas paling baik dibandingkan dengan
Berdasarkan tabel 4.4 hasil pengamatan madu coklat pada mencit putih jantan (Mus
waktu lelah mencit terlihat frekuensi durasi muscullus).
kemampuan berputar dibatang rotarod hewan uji
SARAN
terendah yaitu pada kontrol negatif, pada kontrol
negatif bahan uji yang diberikan adalah aquadest 1) Perlu adanya penelitian lebih lanjut

yang digunakan hanya sebagai pembanding dan mengenai uji kualitatif madu sebagai tonikum

tidak memiliki zat aktif yang dapat berperan pada mencit putih jantan (Mus muscullus)

sebagai tonikum sehingga tidak terlalu 2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

memberikan efek sebagai tonikum pada hewan uji. mengenai manfaat lain dari madu Sumbawa

Selanjutnya pada kelompok kontrol positif yang DAFTAR PUSTAKA


diberikan kafein menunjukkan durasi kemampuan
Adji, D., dkk. (2007). Perbandingan Efektivitas
berputar pada batang rotarod lebih baik dari semua
Sterilisasi Alkohol 70%, Inframerah, Otoklaf
kelompok karena kafein merupakan senyawa yang
dan Ogan Terhadap Pertumbuhan Bakteri
dapat memberikan efek dengan cara menghambat
(Bacillus subtilis). Sain, 25(1).
aktivitas adenosine. Salah satu fungsi adenosine
Akbar, B. (2010). Tumbuhan dengan Kandungan
adalah dapat menimbulkan rasa letih dan
Senyawa Aktif yang Berpotensi sebagai
mengantuk, oleh karena itu kafein dapat membantu
Bahan Antifertilitas. adabia press UIN Syarif
menghambat keletihan dengan cara menghambat
Hidayatullah.
penyerapan adenosine (Weinberg, B.A & Bealer
Al, B. H. et. (2015). Evaluation of antiparkison
BK.,2009). Sedangkan dari kedua sampel dengan 3
activity of Elaeocarpus ganitrus on
dosis yang berbeda jika dilihat dari nilai rata-rata
haloperidol induced parkinson’s disease in
berturut –turut pada sampel madu hitam
mice. International Journal of Basic and
menunjukkan nilai rata-rata selisih waktu tertinggi
Clinical Pharmacology, 4(1), 102–106.
yaitu (52,8 detik), kemudian urutan kedua yaitu
Andiningsari.P. (2009). Hubungan Faktor Internal
madu kuning sebesar (40,2 detik) dan terakhir pada
dan Eksternal Terhadap Kelelahan (fatigue)
madu putih yaitu sebesar (28 detik). Secara umum
pada pengemudi travel x trans Jakarta trayak
madu dapat dipercaya.
Jakarta-bandung. Universitas Indonesia.
Anonim. (2001). Investaris Tanaman Obat
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Indonesia I. Badan Penelitian Dan

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pengembangan Kesehatan DepKes RI.,.


Anonim. (2004). Madu. Pusat Standarisasi Budiono Sugeng, R. M. . J. A. (2003). Bunga
Industri. Rampai Hiperkes dan KK. Universitas
Anonim. (2010). Definisi Tonik. Diponegoro Semarang.
Anonim b. (2009). Khasiat Madu Bagi Kesehatan. Conti, M. E., Finoia, M. G., Fontana, L., Mele, G.,
Antary P.S.S., Ratnayani, K. & Laksmiwatu, A. A. Botre, F., dan Lavicoli, I. (2014).
I. A. M. (2013). Nilai daya hantar listrik, Characterization of Argentine Honeys on the
kadar abu, natrium dan kalium pada madau Basis of their Mineral Content and Some
bermerk di pasaran dibandingkan dengan Typical QualityParameters. Chemistry
madu alam (lokal). Kimia, 7(2), 172–180. Central J, 8(44), 1–10.
Babarinde, G.O., Babarinde, S.A., Adegbola, D.C Eleazu, C, O. Iroaganachi, M, A. Eleazu, K, C.
Dan Ajayeoba, S. . (2011). Efect of dan Okoronkwo, J. O. (2013). Determination
harvesting methods on physicochemical and of the physcohemicaal composition microbial
microbial quality of honey. Of Food quality and free radical scavenging activities
Sciendceand Technolocy. of some commercially sold honey samples in
Badan Standarisasi Nasional. (2004). Madu. Aba Nigeria. The effect of varying colours.
Baroni, Maria, V., D. (2006). Determination of Biomedical Research, 4(1), 32–41.
Volatile Organic Compound Patterns Hamad., S. (2007). Terapi Madu. Pustaka Iman.
Characteristic of Five Unifloral Honey by Hardinge, M.G dan Shrysock, H. (2003).
Solid-Phase Microextraction-Gas Mencapai Hidup Prima dan Bugar jilid I.
Chromatography-Mass Spectrometry Couple Pola Hidup Indonesia Publishing House.
to Chemometrics. Food Chem Journal, 54, Hasaaanah Ifnaini W. (2009). Pengaruh Ekstrak
7235–7241. Daun Pegagan (Centella asiatica) terhadap
Baskharaa, A. . (2008). khasiat dan keajaiban Spermatogenesis Mencit (Mus musculus).
madu untuk kesehatan dan kecantikan. UIN Maulan Ibrahim.
SMILE BOOKS. Hendra Stevani. (2016). Praktikum Farmakologi.
Besral. (2010). Pengolahan dan Analisis Data-1 Kemenkes RI.
Menggunakan SPSS. Departemen Ihsan, A. A. (2011). Terapi Madu Hidup Sehat Ala
Biostatistika, FKM UI. Rasul.
Bogdanov, S. (2011). Functional and Biological Mutscheler, E. (1986). Dinamika Obat : Buku Ajar
Oroperties of the Bee Products. Review. Farmakologi dan Toksikologi. Penerbit ITB.
Www.Bee-Hexagon.Net, Bee Product National Honey Board. (2007). Learn About the
Science. Versatility of Honey. NBH.
Buba, Fatimah, Gidado, A. dan Shugaba, A. Nayik, G.A. dan Nanda, V. (2015). Physico-
(2013). Analysis of biochemical composition chemical, enzymatic, mineral and colour
of honey sampel from Nort-East Nigeria. Of characterization of there different varieties of
Biochemistry and Analytical Biochemistry, honey from khasmir valley of India with a
2(3), 1–7. multivariate approach. Polish Journal of
Food and Nutritions Sciences, 65(2), 101–108. C. & Casanova, J. (2002). Volatile
Permatasari Aniatul A. (2014). Pengaruh Components of peel and Leaf Oils of Lemon
Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium Guajava and Lime Species. 50, 796–805.
L) Terhadap Kadar Gula Darah Dan
Lubrizol. (2009). formulating Hydroalkoholic Gels
Histologi Pancreas Mencit (Mus musculus)
with Carbopol Polimers. 1–6.
Yang Di Induksi Alaksan. UIN Maulan
Ibrahim. Mahalingan, R., Li, X., dan Jasti, B. . (2008).
Rostita. (2007). Berkat Madu: Sehat, Cantik, dan Semisolid Dosages: Ointments, Creams, and
Penuh Vitalitas. PT Mizan Pustaka. Gels, in Gad, S.C., Pharmaceutical
Saxena, S., Gautam.S.dan Sharma, A. (2010). Manufacturing Handbook: Production and
Physical Biochemical and Antioxidant Processes,.
Properties of Some Indian Honeys. Food
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi
Chemistry, 118(2), 391–397.
Flavonoid. ITB Bandung.
Sihombing, D. T. H. (1997). Ilmu Ternak Lebah
Madu. Gadjah Mada University Press. Narang, N. & Jiraungkoorskul, W. (2016).
Sudibyo dan Surahman. (2014). Metode Penelitian Anticancer Activity of Key Lime, Citrus
Untuk Mahasiswa Farmasi. Trans Indo aurantifolia. 10–118.
Media.
Niazi, S. (2009). Handbook Of Pharmaceutical
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Manufacturing Formulations:
Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
LiquidProducts. InformaHealthcare.
Suranto, A. (2004). khasiat dan manfaat madu
herbal. Agromedia Pustaka. Notoadmodjo, S. (2014). Metodelogi Penelitian

Suranto, A. (2007). Terapi Madu. Penebar Kesehatan,.

Swadaya.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Syahrin, A. (2006). Kesan ekstrak etanol
Kesehatan.
androgrpahis Panicula (burm. F.) Nees ke
atas Tikus betina diabetik aruhan Permatasari, V. S. (2014). Pengaruh konsentrasi
streptozotosin. University Sains Malaysia. carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap

Wahyuni, A.S., dan Kusumawati, F., 2008. (2008). sifat fisis dan stabilitas gel hand sanitizer

Efek Tonik Ekstrak Air Biji Cola (cola nitida minyak daun mint (oleum mentha piperita).

Schott & Endl.) Pada Mencit Jantan,. Sanata DharmaUniversity.

Penelitian Sains & Teknologi, 9(2), 137--140. Poulose, Shibu M. Edward, D. H. & Bhimanagouda,
Walji, H. (2001). Terapi Lebah. Prestasi Pustaka. S. P. (2005). Citrus Limonoids Induce
Yahya. G. (2003). Pangan dan Ilmu Gizi Apoptosis in Human Neuroblastoma Cells
Untuk Kesehatan. Pt. Rajagarfindo and Have Radical Scavening Activiti. 135,
Persada.Lota, M. Serra, D. D. R., Tomi, F., 870–877.
Jacquemond,
Prastiwi, S. S. and Ferdiansyah, F. (2013).
Kandungan dan Aktivitas Farmakologi Jeruk Humektan Propilenglikol.Universitas Sanata
Nipis (Citrus aurantiifolia s). 1–8. Dharma Yogyakarta.

Rahayu, W. . (2001). Penuntun Praktikum Penilaian Zats, J.L., Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman,
Organoleptik. Fakultas Teknologi Pertanian. H.A., Lachman, L., and Schwats, J.B. (1996).
Institut Pertanian Bogor. Parmaceutical Dosage Forms: Dispers
System. 399– 405, 421,408-409, 415.
Rowe, R., Sheskey, P., Quinn, M. (2009). Handbook
of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Zulkarnain, A.K., Susanti, M. & Lathifa, N. (2013).
Pharmaceutical Press and American The Physical Stability of Lotion O/W and
Pharmacists Association, British,. W/O from Phaleria macrocarpa Fruit
Extract As Sunscreen and Primary Irritation
Rowe, R. C. et Al. (2009). Handbook Of
Test on Rabbit.
Pharmaceutical Excipients, 5 thbbEd, The
Pharmaceutical Press.

Rukmana. (2003). jeruk nipis: prospekagrobisnis ,


budidaya dan pascapanen.

Samejo, M,Q.,Memon, S., Bhanger, M.I., dan


Khan , K. M. (2013). Isolatoin and
characterizatoin of steroids from
Calligonum polygonoides., J.Pharmacy Res.

Sarwono, B. (2003). Khasiat dan Manfaat Jeruk


Nipis. Agromedia Pustaka.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D.

Troy, D. B., Beringer, P. (2006). Remington: The


Science and Practice of Pharmacy. 771.

Uci Saptama Putri. (2020). Uji Aktivitas Hand


Sanitizer Gel Ekstrak Sabut Kelapa (Cocos
nucifera Linn) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus. Sekolah Tinggi
Farmasi YPIB Cirebon.

Wijoyo, V. (2016). Optimalisasi Formula Gel Hand


Sanitizer Minyak Atsiri Jeruk Bergamot
Dengan Gelling Agent Carbopol dan
9

Anda mungkin juga menyukai