NIM : 322019
PENDAHULUAN
Konsep pembagian warisan dalam Islam didasarkan pada ketentuan yang jelas
dalam Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Aturan warisan ini bertujuan untuk
menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan di masyarakat Muslim, serta melindungi hak-
hak perempuan dan anak-anak. Ahli waris dalam Islam memiliki hak dan kewajiban terkait
pembagian harta peninggalan. Hak ahli waris laki-laki dan perempuan ditetapkan
berdasarkan hubungan kekerabatan dan derajat keturunan. Pembagian harta peninggalan
dilakukan secara proporsional dan adil, dengan menetapkan bagian yang sesuai bagi setiap
ahli waris.
Islam menjaga keadilan sosial dengan aturan warisan yang adil dan proporsional.
Pembagian warisan yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadis menjamin distribusi
ekonomi yang seimbang dan mencegah terjadinya ketimpangan ekstrem dalam masyarakat.
Penerapan aturan warisan dalam praktek di masyarakat Muslim bisa dihadapkan pada
berbagai tantangan, seperti pengaruh adat dan tradisi lokal, kurangnya pemahaman tentang
ajaran Islam, pertikaian keluarga, dan implementasi hukum yang tidak selalu mengakui
aturan Islam. Penting untuk mengatasi tantangan ini agar pembagian warisan dapat
berlangsung dengan adil dan sesuai dengan ajaran Islam.
Asy-Syaukani, Muhammad bin Ali. (2009). Subulus Salam: Jalan Menuju Kesejahteraan
Surga (Tafsir Hadis Warisan Nabi). Jakarta: Pustaka Azzam.
Ismail, Dzulkarnain. (2018). Hukum Waris dalam Pandangan Empat Mazhab: Abu
Hanifah, Malik, Asy-Syafi'i, Ahmad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mahfudz, A. Chusnan. (2010). Hukum Waris Islam: Pemahaman Praktis bagi Masyarakat.
Jakarta: Kencana.