Anda di halaman 1dari 2

Sembuh karena firman di Pemahaman Alkitab

Senang, sedih, terharu dan bersyukur saat mengikuti pemahaman Alkitab Komisi Wanita, senang
mendengar kesaksian peserta PA dengan kejadian yang relevan dengan tema PA, sedih karena yang
hadir hanya 50% dari yang biasa hadir , terharu karena perwakilan dari berbagai gereja yang rapat di GKJ
Nehemia pendamai usai perang mulut, bersyukur karena damai dihati dapat sembuh karena firman
pada pemahaman Alkitab dengan langkah-langkah menanggulangi hati yang retak.

Tuhan telah memberikan kita pelayanan untuk memulihkan hubungan dapat kita pelajari pada Yeremia
30: 3, 24: 4, 32, 44. Karena dengan mengikuti Kristus akan mengubah kehidupan kita untuk saling
mengasihi sehingga penuh dengan roh: Roma 12: 16, Filipi 2: 2, 4: 2 dan kita memperoleh hikmat
sehingga dapat mengurus perkara-perkara yang menyebabkan keretakan.

Sebagai orang percaya kita harus hidup rukun, membawa damai dengan aktif menyelesaikan konflik
yang terjadi diantara teman dengan lingkungan kehidupan kita sehingga dikenal sebagai bagian dari
keluarga Allah, kedua belajar bagaimana mengasihi dan berhubungan dengan orang lain menciptakan
kedamaian kita dapat melaksanakan tentunya harus berdoa agar Roh Kudus terus membimbing kita.

Ada tujuh langkah yang Tuhan berikan memulihkan keretakan dalam persekutuan:

1. Berbicara kepada Tuhan sebelum berbicara kepada orang lain yang bersangkutan, seperti Daud
mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Konflik terjadi karena kebutuhannya tidak terpenuhi
dan hanya dapat dipenuhi oleh Tuhan. Konflik terjadi karena ketiadaan doa (Yakobus 4: 2, 5: 9).
2. Selalu mengambil inisiatif seperti yang difirmankan dalam Matius 5: 23-24 karena konflik yang
tidak diselesaikan akan menghambat persekutuan kita dengan Tuhan seperti dalam Ayub 5: 2
dalam menyelesaikan konflik usahakan anda berdua dalam kondisi baik.
3. Bersimpati dengan perasaan mereka, jadilah pendengar yang baik (Filipi 2: 4) karena kesabaran
berasal dari hikmat dan hikmat berasal dari mendengarkan sudut pandang orang lain (Amsal 19:
1), karena menerima kemarahan orang lain dengan sabar adalah pengorbanan (Roma 15: 3).
4. Akuilah bagian anda dalam konflik itu, akuilah kesalahan atau dosa anda sendiri dalam konflik
tersebut (Lukas 16: 42/Matius 7: 15) karena setiap orang punya pemikiran yang berbeda jadi
minta pihak ketiga untuk membantu menyelaraskan tindakan kita sebelum berjumpa dengan
orang yang berkonflik. Mengakui kesalahan sendiri akan mengurangi kemarahan orang lain,
bersikap jujurlah dalam peran anda. Terimalah tanggung jawab atas kesalahan-kesalahan anda
dan mintalah maaf.
5. Serang masalahnya, bukan orangnya! Dalam menyelesaikan konflik bagaimana anda bicara sama
pentingnya dengan apa yang anda katakan karena Tuhan berkata pada Amsal 16: 21, Alkitab
berkata jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman pada perkataan yang pedas
membangkitkan marah (Amsal 15: 1). Hindari perbuatan yang merusak hubungan antara lain,
menghakimi, meremehkan, membandingkan, menjuluki, menghina, merendahkan seperti pada
Efesus 4: 29.
6. Bekerjasamalah sesering mungkin. Perdamaian selalu punya label harga, kadang harganya
adalah kesombongan, egois/mementingkan diri sendiri. Dalam persekutuan lakukan yang
terbaik untuk berkompromi, menyesuaikan diri, memperhatikan apa yang orang lain butuhkan,
Paulus berkata dalam Roma 12: 18, Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu,
hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
7. Tekankanlah rekonsialiasi bukan resolusi. Rekonsiliasi berfokus pada hubungan sedangkan
resolusi pada masalah. Berlian yang sama tampak berbeda dipandang dari sudut yang berbeda,
Tuhan mengharapkan kesatuan bukan keseragaman, jadi kita dapat berjalan bergandengan
tangan tanpa sepakat di setiap masalah.

Melakukan 7 langkah ini tidak mudah walaupun nampak sederhana, diperlukan usaha yang besar
untuk memulihkan hubungan. Alkitab berkata “Berusahalah hidup damai dengan orang lain” Ibrani
12: 14. Tuhan menyebut pula pembawa damai anak-anak-Nya.

Benar setelah membahas tujuh langkah untuk memulihkan persekutuan banyak kesaksian yang
diutarakan antara lain: karena BBM dan Whatsup pilpres, ibu-ibu dari berbagai gereja yang
tergabung dalam satu persekutuan kebetulan rapat di GKJ Nehemia, jadi perang urat syaraf saling
menuding, tarik suara, berlanjut dengan tangis, namun karena Roh Kudus berkarya berakhir dengan
tawa, berpelukan dan saling meminta maaf. Adu kekuatan dalam futsal porseni antar Gereja Jawa
memang indah namun mengapa harus disertai dengan saling menjamah dengan kekuatan sehingga
lupa tujuan bertanding tidak melulu untuk mencapai kemenangan tapi kebersamaan, mari belajar
tujuh langkah ini sobat.

Sama-sama mendidik calon-calon jemaat GKJ Nehemia yang saat ini masih Balita, Pemula, Madya
maupun Pra Remaja silahkan beda manajemennya tapi hargai perbedaan sehingga kesatuan adalah
yang paling utama. Kita bisa belajar dari film, New Police Story, seorang anak yang benci pada
orangtuanya dan marah pada dirinya sendiri sehingga melakukan hal yang tidak terpuji merampok,
membunuh namun mengakhiri kelakuannya dengan mati secara kesatria yakni menodongkan pistol
tanpa peluru sehingga ia ditembak oleh polisi hanya karena ia tidak bisa berdamai dengan diri
sendiri dan orangtua.

Yang luar biasa adalah kesembuhan batin yang hampir setahun diderita oleh tokoh wanita
pemimpin dari suatu komisi usai mempelajari tujuh langkah pemulihan persekutuan, hatinya
menjadi damai karena dapat memaafkan orang yang sempat dirasakannya menguncang
kepemimpinannya dengan menempatkan dirinya pada orang yang melukai perasaan pikiran dan
kepemimpinannya sehingga rasa damai (sejuk batinnya). Semua yang terjadi bukan suatu kebetulan
tetapi karena mujizat Allah yang menyertai pemohonan para peserta PA sebelum pembahasan
dimulai mau merasakan manakah kaum perempuan yang diciptakan selaku penolong sepadan
kaderlah dalam PA Komisi Wanita sehingga bertambah dan bertumbuh keimanan kita agar patut
disebut anak-anak Tuhan. Amien. Djani PAS.

Anda mungkin juga menyukai