Anda di halaman 1dari 1

Hari ini hari yang cerah, siang yang panas, matahari Anak laki-laki itu hanya menatap mata

ta Talitha dan
berada tepat di tengah. Talitha tengah duduk di tersenyum.
bangku taman sekolah untuk menunggu jemputan.
“Dia cantik”, “Dia ganteng” batin kedua anak itu.
Terdengar suara yang menganggu pendengaran
Talitha. Suara itu berasal pinggir lapangan, awalnya “Aku tidak bisa berbicara, aku bisu” tulisan yang di
Talitha mencoba acuh terhadap suara itu, tapi tulis oleh anak laki-laki itu.
semakin lama suara itu membuat Talitha bergerak
melihat apa yang terjadi dari asal suara itu. “Bisu? Apa itu bisu? Kamu tidak bisa berbicara?
Apa karena tadi?” tanya Talitha bingung.
Setibanya Talitha di sana, Talitha terkejut saat
melihat apa yang terjadi di sana, Talitha segera “Nanti tanyakan pada orang tuamu saja, namaku
menghentikan kegiatan yang di lakukan anak cowo Najandra” tulis anak itu lagi.
sebayanya.
“Najandra? Itu nama yang bagus cocok untuk kamu,
“Hey kalian stop, kasian anak ini, kenapa kalian bolehkah kita berteman?” tanya Talitha, dibalas
mengejek anak ini, ini juga temen kalian, kamu ayo anggukan dan senyuman oleh anak lelaki itu.
bangun, aku bantu berdiri” ujar Talitha
menghentikan kegiatan para segerombolan anak “Oke, bolehkah aku manggil kamu nana?” dibalas
laki-laki. anggukan lagi oleh Najandra.

“Apa urusannya dengan mu, anak ini harus di beri “Kamu tidak pulang?” tanya Talitha, hanya di balas
pelajaran, aku mengajaknya berbicara tapi dia tidak gelengan oleh Najandra.
menjawab” jawab salah satu anak lelaki, Haikal
Pratama namanya. Najandra kembali menulis “Kamu sendiri?”.

“Sana pergilah atau nanti ku laporkan bu guru” “Aku juga belum di jemput oleh bunda” jawabnya.
jawab Talitha. “Mau tidak bermain sebentar?” tanya Talitha.

Haikal dan teman temannya segera pergi dari tempat Najandra membalas dengan acungan jempol yang
itu karena takut dengan ancaman Talitha. artinya iya.

Talitha mengajak anak laki-laki itu untuk duduk di Najandra dan Talitha bermain apa saja yang bisa di
bangku taman sekolah yang tadi ia duduki. mainkan oleh kedua anak tersebut, Talitha sangat
senang begitu juga dengan Najandra.
“Hai nama kamu siapa? Kalau nama aku Talitha”
ucapnya. Najandra sangat senang karena ia mempunyai teman
baru yang tidak mempedulikan kekurangannya.
Diam tidak ada jawaban dari anak laki laki itu. Mulai dulu tidak ada yang mau berteman dengan
Najandra karena kekurangannya tidak bisa
“Kamu pasti takut ya dengan anak nakal tadi? Tidak berbicara.
apa apa mereka sudah pergi, lagi pula aku anak baik
tidak sama seperti mereka dan aku juga cantik, kata “Aku bahagia mempunyai teman baru” batin
bundaku aku cantik, hehe” ujarnya lagi. Najandra.

“Kamu mau tidak temenan sama aku?” tanya Selang beberapa menit kemudian, orang tua Talitha
Talitha. menjemput Talitha.
Diam tidak ada jawaban dari laki laki itu,
sebenarnya ia ingin menjawab tapi tidak bisa. “Yahh, aku sudah di jemput, kalau begitu aku
pulang dulu ya, sampai ketemu besok, dadahh” ujar
“Kamu tidak ingin berbicara ya? Sebentar aku Talitha saat melihat kedatangan bundanya.
ambilkan pensil dan kertas”
Talitha segera mencari kertas kosong dan pensil, Najandra hanya diam tapi dia melambaikan
untuk digunakan dia dan anak laki-laki itu tangannya saat Talitha mulai pergi.
berkomunikasi.

“Nah ini dia, silahkan kamu tulis di sini” ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai