Azzah Nabilah 2330018006 Skripsi
Azzah Nabilah 2330018006 Skripsi
2330018006
DOSEN PEMBIMBING
PROPOSAL
PROGAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
2023
i
SKRIPSI
2330018006
FAKULTAS KESEHATAN
2023
ii
LEMBAR PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS
Sebagai civitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
NIM : 2330018006
Fakultas : Kesehatan
Angkatan : 2018
Jenjang : Sarjana
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skrispi saya yang
berjudul:
Skripsi ini dibuat dengan sejujurnya dengan mengikuti kaidah Etika Akademik Prodi
S1 Gizi UNUSA. Apabila suatu saat nanti terbukti saya melanggar Etika Akademik
dan melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah
ditetapkan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 2330018006
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Gizi
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Tim Penguji :
1. Ketua Penguji :
2. Penguji 1 :
3. Penguji 2 :
Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Gizi
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
NIM : 2330018006
Fakultas : Kesehatan
Jenjang : Sarjana
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), Dengan Hak Bebas Royalti Non ekslusif
ini Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berhak menyimpan,
menggali media / formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 07 Juli 2022
Yang menyatakan,
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACK
The main causes that can lead to food contamination are errors in food
preparation and poor eating conditions accompanied by cross contamination due to
poor personal hygiene in processing food and storing it in good temperatures for the
growth of pathogenic bacteria and inadequate cooking or heating. to reduce
pathogens. The purpose of this study was to identify the relationship between food
vendor hygiene and Escherichia coli contamination in ready-to-eat food.
The method used in this research is Systematic Literature Review. Systematic
Literature Review published in Google Scholar, Science Direct, and PubMED in 2012-
2022. There are 40 journals with appropriate titles and abstracts to be read in full, so
that 5 journals have been tested using the JBI Critical Appraisal Tools Checklist for
Cross Sectional Studies and can be reviewed further to meet the requirements.
The results of this study were based on 5 studies consisting of 4 journal reviews
which stated that there was a relationship between food handler hygiene practices and
E.Coli bacteria contamination in ready-to-eat food and in 1 journal review study there
was no relationship between food handler hygiene practices and E.Coli bacteria
contamination on ready meals. Meanwhile, 5 journal review studies stated that there
was a significant relationship between the sanitation of food handlers and the
contamination of E.Coli bacteria in ready-to-eat food.
The conclusion in this study is that there is no significant relationship between
food handler hygiene and E.Coli contamination in ready-to-eat food. While the
sanitation of food handlers has a significant relationship with E.Coli contamination in
ready-to-eat food. Suggestions for future researchers need to have a similar study using
a qualitative approach in order to obtain more in-depth research results in the hope of
getting more detailed and specific results regarding the relationship of food handler
hygiene and sanitation to E.Coli bacterial contamination
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Higiene Sanitasi Pada Penjamah Makanan
Dengan Kontaminasi Bakteri E.Coli Pada Makanan Siap Saji: Sysematic Literature
Review”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan kelulusan strata S1 Gizi
Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Perlu disadari bahwa
penyusunan laporan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya.
2. Prof. Edijianto Poegoeh Soebagdjo, Sp PK(k), selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
3. Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., M.Kes, selaku Ketua Prodi Jurusan S1 Gizi Fakultas
Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
4. Endah Budi Permana Putri, S. TP., M.P.H, selaku dosen yang membimbing dan telah
memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Viera Nu’riza Pratiwi, S.TP., M.Sc, selaku dosen yang membimbing dan telah
memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayahanda tersayang (Sunarto) dan Ibunda tercinta (Endang Suwarti), serta kedua adik
saya (Raga Sakti Cakrabaswara dan Alvita Cahyaningrum) yang sudah memberikan
do’a dan dukungan serta pengorbanan baik dari segimoril maupun material sehingga
dapat terselesaikan skripsi ini.
7. Kekasih saya (Randika Hardi Gunawan) yang telah memberikan dukungan motivasi
dan selalu menemani saya, serta menjadi pendengar yang baik.
8. Semua pihak yang telah memberikan dukunan sehingga penuilis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala perhatian serta dukungannya
yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa penulis tidak sempurna, apabila nantinya terdapat kesalahan didalam
penulisan proposal skripsi ini penulis memohon maaf dan mengharapkan untuk di kritik
dan saran dari berbagai pihak.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
A. Kerangka Konseptual Penelitian ...................................................................... 41
B. Deskripsi Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 42
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 43
A. Sumber Data dan Strategi Pencarian ................................................................ 43
B. Kriteria Seleksi ................................................................................................. 44
C. Cara Seleksi ...................................................................................................... 45
D. Ekstraksi Data ................................................................................................. 46
E. Strategi Analisis Data ....................................................................................... 46
BAB 5 HASIL PENELITIAN .................................................................................... 48
A. Uraian Hasil Pencarian ..................................................................................... 48
B. Tabel Hasil Pencarian ...................................................................................... 51
BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................................. 60
A. Pembahasan ...................................................................................................... 60
B. Keterbatasan Peneltian ..................................................................................... 66
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 67
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68
LAMPIRAN ................................................................................................................ 71
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
masyarakat sekitar 70% kasus penyakit diare berasal dari makanan yang
kesalahan pada penyiapan bahan makanan serta kondisi tempat makan yang
yang buruk dalam mengolah makanan dan penyimpanannya dalam suhu yang
baik untuk pertumbuhan bakteri patogen serta pemasakan atau pemanasan yang
Fatonah, 2015). Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
16
bawaan makanan (Mukono, 2015) Personal higiene penjamah makanan sangat
mempengaruhi keberadaan Escherichia coli pada nasi. Sikap yang baik dan
Pangan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan
(Kemenkes, 2015). Penyakit diare yang ditangani di kota Surabaya pada tahun
2015 sebanyak 65.447 kasus dari 60.960 perkiraan kasus yang ada sebesar
17
Escherichia coli dalam enterobacteriaceae golongan bakteri ini
merupakan sekelompok besar dari bakteri dari bakteri gram negatif tidak
berspora, berspora, berbentuk batang kecil. Beberapa bakteri dari kelompok ini
tidak dapat bergerak sedangkan lainnya dapat bergerak baik dengan flagella
polar atau peritrichous, secara keseluruhan kelompok ini mempunyai sifat khas
pada beraneka macam karbohidrat. Golongan bakteri ini penting bagi kesehatan
tidak memakai penutup rambut. Dari hasil penelitian dapat diketahui sebanyak
(58,5%) penjamah makanan tidak memakai tutup kepala saat bekerja. Hal ini
18
memasak. Dari hasil penelitian dapat diketahui sebanyak 66,2% penjamah tidak
hasil menunjukan kurangnya perhatian pada higiene dan sanitasi makanan serta
personal higiene pada saat mengolah makanan misalnya tidak mencuci tangan,
B. Pembatasan Masalah
agar peneliti ini lebih terarah dan tidak meluas maka penulis membatsi
sanitasi penjamah makanan yang dapat dipengaruhi oleh faktor faktor yang
keracunan makanan, antara lain adalah higiene perorangan yang buruk, cara
(Musfirah, 2014). Karena keterbatasan sumber daya, maka yang akan diteliti
19
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
saji.
saji..
E. Manfaat Penelitian
20
2. Bagi Peneliti
penelitian selanjutnya
makanan.
21
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
tangan dengan baik, namun sanitasinya kurang baik karena tidak tersedianya
22
air bersih dan sabun untuk mencuci tangan maka mencuci tangan menjadi
tidak sempurna dan akan menimbulan dampak terhadap kesehatan yang tidak
baik. Kuatalitas makanan ditentukan oleh baik atau buruknya higiene dan
(Amaliyah & Nurul, 2017). Higiene sanitasi yang baik juga perlu ditunjang
oleh kondisi lingkungan dan fasilitas sanitasi yang baik. Lingkungan yang
tercemar dan fasilitas sanitasi yang buruk tidak memenuhi syarat kesehatan
bakteri pada makanan misalnya praktik higiene dan sanitasi yang buruk.
hal hal yang berkaitan dengan higine produksi makanan diantaranya adalah:
23
membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telur, makanan dalam
kaleng, dan buah. Dengan demikian, agar makanan yang akan diolah
lainya. Tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik yaitu dengan
24
c. Method (Proses pengolahan makanan)
(GMP)
kebersihan peralatan.
hama. Misalnya penting untuk mengatur dan menutp pintu dan jendela,
B. Personal Higiene
kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto & Wartonah (2010). Menurut Potter
& Perry (2005) personal higiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
25
fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal
sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita
(Hidayat, 2008).
Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna
makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak,
ditutup oleh bibir. Lidah terdapat di dasar rongga mulut terdiri dari
jaringan yang lunak dan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari
jaringan keras yang terdapat dirahang atas dan bawah yang tersusun rapi
makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera
letak 41 gigi. Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut
dan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah
26
dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan
untuk kesehatan gigi dan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau
carayang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua
kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan
menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi
makan makanan yang dingin dan terlalu panas. Gigi yang sehat adalah
gigi yang rapi, bersih, bercahaya, gigi tidak berlubang dan didukung
oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda pada kondisi normal,
ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat
warna. Warna rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang
ada didalamnya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada
dan masih banyak lagi yang lain. Penampilan akan lebih rapi dan
rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan
terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut dan kulit kepala
27
harus selalu sehat dan bersih, sehingga perlu perawatan yang baik.
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu
c. Kesehatan kulit
kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut 43 kulit
ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapislapis
lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut
dalam dari kulit ari. Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan
Melalui kulit rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Perawatan
kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
28
mendasar. Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak
d. Kesehatan Telinga
Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar,
bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang
telinga dan daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang
terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Ditelinga bagian dalam
untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu
lubang telinga selalu bersih untuk mendengar jelas dan telinga bagian
e. Kesehatan Kuku
Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang
tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan
karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam
hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu
29
kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang
lain.
f. Kesehatan Mata
kuman ke dalam tubuh manusia karena tangan adalah bagian tubuh yang
pintu masuk untuk kuman memasuki badan. Oleh karena itu, menjaga
kebersihan mulut dan gigi sangat penting. Banyak yang masih tidak
mengetahui waktu yang sesuai untuk menyikat gigi dan ramai percaya
bahwa menyikat gigi sekali sehari sudah memadai. Seseorang itu, wajib
hingga 2,5 menit setiap kali menyikat gigi. Cara yang lebih ideal adalah
dengan menyikat gigi sesudah setiap kali makan. Sikat gigi yang dipakai
juga harus diganti setiap 6 bulan. Lebih baik jika diganti setiap 3 bulan.
30
sehari-hari, karena kalau sikap sudah terbentuk dalam diri seseorang maka
sikap tersebut dapat ikut dalam menentukan tingkah laku terhadap sesuatu.
Sikap agar menjadi suatu perubahan nyata perlu adanya kondisi tertentu yang
Sikap merupakan hubungan dari berbagai komponen yang terdiri dari atas
yang bersifat evaluative yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak
(Notoatmojo, 2003).
1. Pengalaman pribadi
2. Peran sekolah
visi dan misi yang harus diketahui dan dipahami oleh seluruh anggota
31
asyarakat sekolah tersebut, diantaranya adalah penjamah makanan yang
penjamah makanan yang semula tidak peduli, menjadi peduli tetapi juga
dikatakan baik, jika fasilitas yang masih ada belum mencukupi maka
telah ditentukan.
saniasI mencakup:
1. Lokasi
a. Halaman
32
(grease trap)sebelum dialirkan ke bak penampungan air otor ada
b. Kontruksi
kuat, aman dan sealu bersih baik secara fisik dan bebas dari
c. Lantai
Lantai harus kedap air, rata, tidak retak, tidak licin dan
d. Dinding
e. Langit langit
g. Pencahayaan
33
Cahaya harus cukup untuk melakukan kegiatan-kegiatan di
penyimpanan dingin.
2. Fasilitas Sanitasi
pealtan dan bahan, tersedia air, sabun dan jumlah tempat cuci
sebagai berikut:
34
b. Air bersih
3. Jamban
Jamban
4. Kamar Mandi
5. Tempat Sampah
35
Tempat sampah dipisah antara organik dan anorganik, hars
6. Peralatan
7. Ketenagakerjaan
untuk perawatan kuku kaki dan tangan yang masih bergantung pada
36
kesejahteraan fisik dan psikisnya. Persyaratan yang harus dimiliki
b. Berbadan sehat
lainya.
merupakan sekelompok besar dari bakteri dari bakteri gram negatif tidak
ini tidak dapat bergerak sedangkan lainnya dapat bergerak baik dengan
37
flagella polar atau peritrichous, secara keseluruhan kelompok ini
indikator pencemaran oleh tinja manusia atau hewan pada air, karena
penyakit. Salah satu sifat tersebut adalah bakteri ini dapat tahan terhadap
suhu, bahkan suhu ekstrim. Escherichia coli dapat hidup dalam berbagi
tempat dan kondisi termasuk pada makanan. Air yang tercemar oleh bakteri
terutama dapat disebabkan oleh kondisi higiene dan sanitasi yang kurang
38
dapat terjadi pada setiap tahap pengolahan makanan. Pengelolaan makanan
1. Infeksi saluran
2. Pneumonia
Bakteri ini secara normal (komersial) terdapat pada saluran usus besar/
kecil anak-anak dan orang dewasa sehat dan jumlahnya dapat mencapai 109
pada saluran air kemih, system biliary dan tempat lain dalam rongga perut
oportunis yang banyak ditemukan didalam usus besar manusia sebagai flora
normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus
Genus Esceherichia terdiri dari dua spesies yaitu: Escherichia coli dan
39
1. Enterophantogenic E. coli (EPEC) Merupakan penyebab penting diare
musafir dan merupakan penyebab yang sangat penting dari diare pada
sel ginjal monyet hijau di Afrika. Paling tidak 2 bentuk antigenetik dari
toksin.
40
BAB 3
Karakter individu:
1. Pendidikan
2. Kebiasaan
3. Lingkungan
4. Jenis kelamin
Pengetahuan
]
Praktik higiene sanitasi Deteksi kontaminasi
Pada pengolahan makanan bakteri E.coli
Keterangan :
: Yang mempengaruhi
41
B. Deskripsi Kerangka Konsep Penelitian
stres dan hormon. Kualitas makanan ditentukan oleh baik atau buruknya higiene
dan sanitasi yang dilaksanakan oleh penjamah makanan dan bakteri Escherichia
coli menjadi indikator adanya pencemaran pada makanan yang nantinya dapat
makanan dapat menyebabkan penyakit yang ringan dan berat bahkan berakibat
42
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
dengan pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-
Analysis (PRISMA) pada penelitian ini, hasil dari jurnal yang digunakan yatu
website portal jurnal yang dapat diakses di Google Scholar, Science Direct,
PubMEd.
kunci yang relevan dan mencangkup semua variabel judul dalam bahasa
Kata yang digunakan adalah kata-kata sederhana yaitu OR dan AND. Strategi
ini dapat membantu hasil yang lebih fokus dan produktif (Permana, 2020).
studi penelitian dengan satu istilah pencarian. Pada penelitian ini peneliti
digunakan yaitu:
43
Tabel 4.1 Kata Pencarian Artikel Penelitian
B. Kriteria Seleksi
1. Kriteria Inklusi
bakteri E.Coli
inggris.
internasional
2. Kriteria Eksklusi
bakteri E.Coli
44
b. Penelitian dalam bentuk suntingan, abstrak tanpa artikel teks
C. Cara Seleksi
Pemilihan artikel yang akan digunakan dan diriview akan melalui tiga
tahapan. Hal ini bertujuan agar memanimalisir adanya risiko bias pada
eligibilitas dengan cara membaca judul dan abstrak dari literatur yang
seleksi dengan cara melihat dari variabel bebas yaitu higiene sanitasi,
selanjutnya.
2. Tahap kedua, setiap artikel yang lolos seleksi tahap pertama maka akan
3. Tahap ketiga, artikel yang lols seleksi pada tahap kedua akan dikaji
45
pada ceklist maka diberi poin 1, sedangkan lainya diberi poin 0. Hasil dari
ceklist penelitian dapat dikatakan baik jika nilai 80-100%, kualitas cukup
79-50% dan kualitas buruk jika <50% (The joanna Briggs Institute, 2017).
D. Ekstraksi Data
Ekstraksi data dapat dilakukan jika semua data yang telah memenuhi
jika semua data telah memenuhi syarat. Data yang di ekstraksi meliputi
metode, tujuan, hasil dan pembahasan dari setiap artikel yang digunakan.
Setelah proses screening dilakukan maka hasil ekstraksi data ini dapat
diketehaui secara pasti jumlah artikel yang memenuhi syarat dan kemudian
dapat dianalisa.
Pada penelitian ini setelah melewati tahapan ekstraksi data dan sintesa
semua data yang telah memenuhi kriteria inklusi. Systematic review ini akan
studi literatur. Hasil analisa data disajikan secara narasi untuk memberikan
46
dari setiap penelitian.. Tujuan utama dari menggunakan teknik pendekatan
47
BAB 5
HASIL PENELITIAN
1. Seleksi Sudi
RQ1. Siapa saja populasi atau subjek dalam studi penelitian ini?
RQ4. Apa saja hasil luaran atau outcome dalam studi penelitian ini?
RQ5. Apa metode yang digunakan dalam pembahasan studi penelitian ini?
penelitian tersebut meringkas tujuan utama dari systematic riview yang disajikan
48
Tabel 5.1 Tabel Hasil PICOS (Participants, Interventions, Comparisons,
Outcome, Study Design)
tersebut dapat digunakan untuk kelayakan. Secara garis besar diagram alir
49
(7052) Pencarian literature
(sumber data jurnal penelitian)
melalui data base
Google Scholar: 4910
Science Direct: 915 Studi literature yang tidak
PubMED: 1227 sesuai dengan judul dan
abstrak (n = 7012)
Study outcome:3738
Study design/method:2258
Study participants:930
Review/report:77
Not human:3
Not acsess:6
Gambar 5.1 Diagram Alir PRISMA Hubungan Higiene Sanitasi Pada Penjamah
Makanan Terhadap Kontaminasi Bakteri E.Coli
50
Pada studi peneltian SLR (Systematic Literature Review) ini,
Science Direct dan PubMED. Kata kunci yang digunakan adalah “E.Coli”
Jumlah artikel penelitian yang ditemukan pada saat proses pencarian adalah
7052. Tahap pertama yang dilakukan yaitu skrinning berdasarkan judul dan
dengan variabel yang diteliti, subjek bukan manusia, tidak terdapat abstrak,
penelitian tidak sesuai dan studi literature tidak dapat diakses. Setelah itu
fulltext. Setelah itu terdapat 5 studi literatur yang termasuk dalam kriteria
inklusi peneliti dan telah diuji dengan menggunakan JBI Crtical Appraisal
Tools Chekslist for Cross Sectional Studies serta dapat ditinjau lebih lanjut.
51
Tabel 5.2 Hasil Pencarian Studi Hubungan Sanitasi Penjamah Makanan
Dengan Kontaminasi E.Coli
52
3. Hubungan Yunus, Cross Kota Penjamah Kuisioer,
personal S. P. Secional Manado makanandi cheklist, dan
higiene dan (2015 31 rumah pemeriksaa
fasilitas makan n
sanitasi dengan laboratoriu
kontaminasi m
Escherichia
coli pada
makanan di
rumah makan
padang Kota
Manado dan
Kota Bitung
4. Hubungan Romanda Cross Kota Penjamah Observasi
Personal , F., Secional Surakarta makanan dan
Higiene Priyambo sebanyak pemerikasaa
Dengan do, P. 65 di 22 n
Keberadaan and temoat laboratoriu
Escherichia Risanti, makan siap m
coli Pada E.D. saji
Makanan di (2017)
Tempat
Pengolahan
Makanan
(TPM) Buffer
Area Bandara
Adi Soemarno
Surakarta
5. Bacterial Lambrec Cross Negara 230 sampel Pemeriksaa
contamination hts, A. Secional South makanan n
of the hands of A., Africa dan 100 laboratoriu
food handlers Human, penjamah m dan
as indicator of I. S., makanan Total Plate
hand washing Doughari Count
efficacy in , J. H., & (TPC)
some Lues, J.
convenient F. R.
food industries (2014)
in South Africa
makanan dengan kontaminasi E.Coli pada makanan siap saji melalui database
53
literatur dengan jumlah keseluruhan responden. Populasi keseluruhan subjek aau
responden yaitu penjamah makanan dewasa rentang usia 20-50 tahun. Karakteristik
gender pada responden yaitu laki-laki dan perempuan karena studi bersifat
menyeluruh. Variabel bebas pada studi literatur ini yaitu Personal higiene dan
sanitasi pada penjamah makanan. Variabel bebas pada studi literatur ini yaitu
kontaminasi bakteri E.Coli pada makanan siap saji Keseluruhan studi ini
makanan siap saji. Penelitian ini mengidentifikasi hasil luaran atau outcome yaitu
Tabel 5.3 Hasil Studi Literature Review Hubungan Higiene Sanitasi Penjama
Makanan Dengan Kontaminasi E.Coli
54
makanan
didapatkan
dengan
nilai p
value =
0,372.
55
Berdasarkan hasil studi Dewi Susanna, Tris Eryando dan Aria Kusuma
makanan. Sebanyak 173 responden laki-laki dan perempuan usia lebih 30 tahun
telah bersedia ikut dalam penelitian ini. Variabel bebas dalam studi literatur ini
dengan nilai variabel 66(60,6%), n 43 (39,4) nilai OR 109 (100%) dan variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu hubungan sikap penjamah makanan dengan
kontaminasi E. coli dengan nila p OR 95%. Angka ini menujukkan hampir semua
Berdasarkan uji analisis regresi logistik menemukan dua faktor yang memiliki
makanan tentang makanan sebagai media penyakit dan rendahnya kesadaran akan
mencuci tangan merupakan faktor protektif terhadap E.coli dengan nilai (OR di
higiene dan sanitasi dengan kontaminasi bakteri E.Coli pada makanan diwarung
makan sekitar stasiun Borobudur. ariabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas
diri variabel terikat dalam penelitian ini adalah kontaminasi bakteri Escherichia coli
56
bakteriologi terhadap 31 sampel makanan menunjukkan sebanyak 16 sampel
didapatkan hasil nilai 0,372 sehingga tidak terdapat hubungan higiene penjamah
makanan dengan kontaminasi bakteri E.Coli. Sedangkan pada uji statistik hubungan
makanan didapatkan p value = 0,001. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan
tidak dicuci langsung dengan nilai presentase (93,55%). Pedagang tidak mencuci
langsung peralatan makanan, namun akan direndam dulu dalam ember yang berisi
air. Sebagian besar pedagang juga tidak menggunakan air bersih untuk mencuci
peralatan diketahui dengan nilai presentase (51,6%). Pada hasil observasi studi
literatur ini juga ditemukan peralatan makanan tidak dicuci dengan air mengalir
personal higiene yang tidak baik ada dengann nilai n=7 atau (58,3%) presentase
ini menujukkan jika personal higiene tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi
Escherichia coli pada makanan, dan dari hasil uji statistik pada variabel terikat
yaitu kontaminasi bakteri E.Coli pada studi literatur ini diperoleh nilai OR=25,200
artinya personal higiene penjamah makanan yang tidak baik mempunyai peluang
25,200 kali untuk terjadinya kontaminasi Escherichia coli. Berdasarkan uji analisis
Escherichia coli pada makanan diperoleh nilai 2 dengan presentas (10,0%) rumah
57
makan dengan sanitasi tempat pengolahan makanan yang baik mengalami
sanitasi tempat pengolahan makanan yang tidak baik terdapat nilai 6 dengan
coli pada makanan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,012 maka dapat
makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan. Dari hasil analisis
tidak baik mempunyai peluang 10,800 kali untuk. Hal ini menunjukkan bahwa
area Bandara Adi Soemarmo Surakarta antara lain dengan presentase nilai (98,5%)
penjamah tidak memakai pakaian kerja pada saat bekerja, (95,4%) tidak memakai
tidak terpelihara pendek, (58,5%) penjamah makanan tidak memakai tutup kepala
saat bekerja sedangkan pada varibel terikat yaitu kontaminasi bakteri E.Coli pada
makanan berdasarkan hasil uji bivariat pada studi litelatur ini didapat nilai (p =
58
Hal ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara higiene sanitasi pada
Berdasrkan studi Lambrechts, A. A., Human, I. S., Doughari, J. H., & Lues,
makanan bersdarkan hasil uji menggunakan metode swab SABS. Dari hasil uji
didapat nilai tertinggi yang ditemukan dari sampel tangan penjamah makanan
dengan nilai 7,4 x 103 cfu.cm-. Meskipun tangan dengan nilai 0 cfu.cm-2 < 100
cfu.cm-2 ditemukan di semua tanaman, Hal ini menujukkan hasi bahwa semua
sampel menujukan kontaminasi bakteri E.Coli. Pada uji variabel terikat yaitu
kontaminasi bakteri E.Coli menggunakan 40 sampel makanan siap saji. Sampel ini
kontaminasi bakteri E.Coli. Hal ini menujukkan bahwa terdapat hubungan higiene
59
BAB 6
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
menyatakan bahwa praktik higiene dan sanitasi yang tidak baik dapat
menjadi hal yang tidak dapat terpisahkan. Misalnya jika higienenya sudah baik
kurang baik karena tidak tersedianya air bersih dan sabun untuk mencuci
tangan maka mencuci tangan menjadi tidak sempurna dan akan menimbulan
dampak terhadap kesehatan yang tidak baik. Kualitas makanan ditentukan oleh
baik atau buruknya higiene dan sanitasi yang dilaksanakan oleh penjamah
(foodborne disease). Hasil empat studi riview dalam penelitian ini menyatakan
kontaminasi bakteri E.Coli pada makanan siap saji. Pada hasil studi Dewi
Susanna, Tris Eryando dan Aria Kusuma (2015) menujukkan bahwa terdapat
kontaminasi bakteri E.Coli dalam makanan siap saji, sedangkan pada penelitian
nilai p value = 0,372. Hal tersebut dapat diartikan bahwa tidak terdapat
60
Tidak adanya hubungan ini terlihat dari sebagian lebih praktek personal
(51,6%) memenuhi syarat. Menurut hasil observasi pada studi literatur ini
toilet dengan nilai pesentase (100%) dan mencuci tangan menggunakan sabun
(Setyorini,2013).
bahwa yang dimaksud dengan higiene yatu bagaimana cara individu untuk
61
kesehatan lingkunganhidup mansia. Dengan kata lain higiene ditunjukan
lingkunganya.
didapat pada hasil uji statistik hubungan kualitas sanitasi peralatan makanan
Adanya hubungan ini terlihat dari hampir sebagian besar kualitas sanitasi
Hasil studi riview yang telah didapatkan peneliti sejalan dengan hasil
0,012 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara sanitasi
makanan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=10,800, artinya sanitasi
62
tempat pengolahan makanan yang tidak baik mempunyai peluang 10,800 kali
logistik ketika seluruh variabel telah memiliki nilai p<0,05. Variabel yang
coli adalah personal higiene penjamah makanan, hal ini dapat dilihat dari
nilai OR=27,883 hal ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara personal
bakteri Escherichia coli yaitu sebanyak 7 sampel (10,8%) salah satu penyebab
penjamah makanan tidak memakai tutup kepala saat bekerja. Hal ini bisa terjadi
kontaminasi silang apabila rambut dibiarkan dalam proses memasak. Dari hasil
63
kebersihan peralatan sebelum digunakan (mencuci peralatan), hal ini dapat
Dari hasil penelitian dapat diketahui sebanyak 64,6% penjamah kukunya tidak
terpelihara pendek, pada saat menjamah makanan hal ini yang menyebabkan
Penjamah makanan adalah orang yang secara tidak langsung atau tidak
akibat personal higiene yang buruk dalam mengolah makanan dan kesalahan
pada penyiapan bahan makanan serta kondisi tempat makan yang buruk. Hasil
dari 4 studi review dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan
kontaminasi bakteri E.coli. Pada hasil studi Romanda, F., Priyambodo, P. and
64
hubungan antara higiene sanitasi penjamah makanan dengan kontaminasi
E.Coli.
Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan signifikan antara kualitas sanitasi
hubungan ini terlihat dari hampir sebagian besar falitas sanitasi peralatan yang
yang berisi air. Hal ini dapat menyebabkan kotoran akan mengendap lama
dengan nilai presentase (51,6%). Sebagian besar sumber air yang digunakan
pedagang diperoleh dari sumur gali. Bila kualitas air bersih tidak memenuhi
literatur juga ditemukan peralatan makanan tidak dicuci dengan air mengalir
makanan kebanyakan pedagang menggunakan ember yang diisi dengan air. Air
yang digunakan juga tidak rutin diganti, rata-rata hanya 3 kali saja dalam
65
seleseai mencuci peralatan makanan dan air tersebut digunakan berkali-kali
untuk mencuci.
makanan. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=25,200 (96% CI :2,482-
B. Keterbatasan Peneltian
2. Lima jurnal yang dianalisis dalam literatur review ini mengambil data
dengan instrumen berupa sumber data yang ada dari beberapa jurnal, hal ini
66
BAB 7
A. Kesimpulan
3. Berdasarkan studi literature review higiene dan sanitasi merupakan hal yang
B. Saran
Berdasarkan hasil studi literature review dapat diambil saran
sebagai berikut:
dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih detail dan spesifik mengenai
bakteri E.Coli.
67
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A.U., Asmara, A.A., Asmarany, A., Ardhayanti, L.I., Ramadhani, D.S. and
Iskandar, R.D., 2021. A linkage of personal, food, and environmental
hygiene to presence of E. coli in WarmindoFood Stall. Gaceta Sanitaria, 35,
pp.S107-S111.
Alfarobbi, R. and Anggraini, N., 2018, May. Preservation of Foodstuffs with
Gamma Ray Irradiation Technology for Decreasing Pathogen Bacteria on
Food and Maintain Sustainable Food Security: A Review. In 3rd
International Conference of Integrated Intellectual Community (ICONIC).
Arifudin, A.I. and Musfirah, M., 2021. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Perilaku Memilih jajanan Di MI Asy-Syafi’iyah 02 Jatibarang
Brebes. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 4(2).
Brooks, G.F., Carroll, K.C., Butel, J.S., Morse, S.A. and Mietzner, T.A., 2014.
Microbiologia Médica de Jawetz, Melnick & Adelberg-26. AMGH Editora.
Bryan, F.L., 1990. Hazard analysis critical control point (HACCP) systems for
retail food and restaurant operations. Journal of food protection, 53(11),
pp.978-983.
Budiyono, B., Isnawati, I. and Wahyuningsih, T., 2009. Tingkat pengetahuan dan
praktik penjamah makanan tentang hygiene dan sanitasi makanan pada
warung makan di Tembalang Kota Semarang tahun 2008. Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, 4(1), pp.50-60.
Cahyaningsih, C.T., Kushadiwijaya, H. and Tholib, A., 2009. Hubungan higiene
sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kualitas bakteriologis
peralatan makan di warung makan. Berita Kedokteran Masyarakat, 25(4),
p.180.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2015. Profil Kesehatan Tahun 2015. Surabaya:
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. http://depkes.go.id// diakses pada tanggal
10/7/2022.
Fadhila, M.F., Wahyunigsih, N.E. and Darundiati, Y.H., 2017. Hubungan higiene
sanitasi dengan kualitas bakteriologis pada alat makan pedagang di wilayah
sekitar kampus Undip Tembalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(3),
pp.769-776.
Falah, N., 2017. Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Hygiene Pada Penjamah
Makanan Di PT Aerofood Aero Catering Service Unit Balikpapan.
IDENTIFIKASI, 3(2), pp.34-43.
George Amponsah, A. and Ekua Anamoaba, B., 2011. Evaluation of food hygiene
knowledge attitudes and practices of food handlers in food businesses in
Accra, Ghana. Food and Nutrition sciences, 2011
Hariyadi, P., 2010, October. Mewujudkan keamanan pangan produk-produk
unggulan daerah. In Prosiding Seminar," Peran Keamanan Pangan Produk
Unggulan Daerah dalam Menunjang Ketahanan Pangan dan Menekan Laju
Inflasi" Purwokerto (pp. 8-9).
Hedberg, C.W., Smith, S.J., Kirkland, E., Radke, V., Jones, T.F., Selman, C.A. and
EHS-Net Working Group, 2006. Systematic environmental evaluations to
identify food safety differences between outbreak and nonoutbreak
restaurants. Journal of Food Protection, 69(11), pp.2697-2702.
68
Isara, A.R., Isah, E.C., Lofor, P.V.O. and Ojide, C.K., 2010. Food contamination
in fast food restaurants in Benin City, Edo State, Nigeria: Implications for
food hygiene and safety. Public health, 124(8), pp.467-471.
Kadarsih, P. and Caesar, D.L., 2017. Total Coliform Air Bersih pada Rumah Makan
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 6(1)..
Kurniasih, R. P., & Nurjazuli, N. (2015). Hubungan Higiene dan Sanitasi Makanan
dengan Kontaminasi Bakteri Escherichia Coli dalam Makanan di Warung
Makan Sekitar Terminal Borobudur, Magelang. Jurnal Kesehatan
Lami, F., Radhi, F., Al Dahhan, S., Hashim, R.A., Mahmood, H., Araj, R. and
Arbaji, A., 2019. Knowledge, attitude, and practices of food handlers on
food safety and personal hygiene during Arbaeenia Mass Gathering,
Baghdad, Iraq, 2014: Cross-sectional study. JMIR Public Health and
Surveillance, 5(4), p.e10922. Masyarakat (Undip), 3(1), 549-558.
Lestari, D.P. and Nurjazuli, N., 2016. Hubungan higiene penjamah dengan
keberadaan bakteri Escherichia coli pada minuman jus buah di
Tembalang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 14(1), pp.14-20.
Marpaung, N., Santi, D.N. and Marsaulina, I., 2012. Hygiene Sanitasi Pengolahan
Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Pengolahan Makanan Di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Tahun 2012.
Lingkungan dan Keselamatan Kerja, 1(2), p.14620.
Nasrolahei, M., Mirshafiee, S., Kholdi, S., Salehian, M. and Nasrolahei, M., 2017.
Bacterial assessment of food handlers in Sari City, Mazandaran Province,
north of Iran. Journal of infection and public health, 10(2), pp.171-176.
Patil, S.R., Cates, S. and Morales, R., 2005. Consumer food safety knowledge,
practices, and demographic differences: findings from a meta-analysis.
Journal of food protection, 68(9), pp.1884-1894.
Pratadina, A., Darundiati, Y.H. and Dangiran, H.L., 2017. Hubungan Higiene Dan
Sanitasi Dengan Kontaminasi Escherichia coli Pada Jajanan Pedagang Kaki
Lima di Sekolah Dasar Kelurahan Pendrikan Lor, Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(5), pp.502-513.
Pratiwi, L.R., 2014. Hubungan antara personal hygiene dan sanitasi makanan
dengan kandungan E. coli pada sambal yang disediakan kantin universitas
negeri Semarang tahun 2012. Unnes journal of public health, 3(4).
Profil Kesehatan Surabaya Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kota Surabaya ,
jl.jemursari no.197 sby.
Rahmawati, D., Handayani, R.D. and Fauzzia, W., 2018. Hygiene dan Sanitasi
Lingkungan di Obyek Wisata Kampung Tulip. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1).
Rahmayani, R., 2018. Hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan hygiene sanitasi
pedagang makanan jajanan di pinggir jalan. AcTion: Aceh Nutrition
Journal, 3(2), pp.172-178.
Rahmayani, R.D. and Simatupang, M.M., 2019. Analisis Pengaruh Higiene
Penjamah Dan Sanitasi Makanan Terhadap Kontaminasi E. Coli Pada
Jajanan Sekolah. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 3(2), pp.164-
178.
Romanda, F., Priyambodo, P. and Risanti, E.D., 2017. Hubungan Personal Hygiene
Dengan Keberadaan Escherichia Coli Pada Makanan Di Tempat
69
Pengolahan Makanan (TPM) Buffer Area Bandara Adi Soemarmo
Surakarta. Biomedika, 8(1).
Santos, W.M.D., Secoli, S.R. and Püschel, V.A.D.A., 2018. The Joanna Briggs
Institute approach for systematic reviews. Revista latino-americana de
enfermagem, 26.
Sass, P., Josten, M., Famulla, K., Schiffer, G., Sahl, H.G., Hamoen, L. and Brötz-
Oesterhelt, H., 2011. Antibiotic acyldepsipeptides activate ClpP peptidase
to degrade the cell division protein FtsZ. Proceedings of the National
Academy of Sciences, 108(42), pp.17474-17479.
Simanjuntak, B.M., Hasan, W. and Naria, E., 2018. Tingkat hygiene dan kandungan
escherichia coli pada air tebu yang dijual sekitar Kota Medan. Jurnal
Kesehatan, 9(2), pp.214-217.
Susanna, D., Eryando, T. and Kusuma, A., 2015. The Relationship Between
Knowledge and Behaviour of Food Handlers to Escherichia coli
Contamination in Serving Foods in a Campus. World Applied Sciences
Journal, 33(7), pp.1125-1131.
Susanti, M. and Amaliyah, N., 2021. Hubungan Sanitasi dan Perilaku Ctps Di
Rumah Tangga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Kecamatan
Benua Kayong Utara Kabupaten Ketapang. Sanitarian: Jurnal Kesehatan,
13(3), pp.149-155.
Syafriyani, A. and Djaja, I.M., 2020. Hubungan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan
dengan Kontaminasi Escherichia coli pada Makanan Jajanan Anak Sekolah
Dasar di Kecamatan Medan Satria dan Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi
Tahun 2018. Jurnal Nasional Kesehatan Lingkungan Global, 1(3), pp.284-
293.
Tety, M.D., 2017. Kondisi Sanitasi dan Perilaku Higiene Penjamah Makanan di
Lingkungan Kantin Universitas Andalas (Doctoral dissertation, Universitas
Andalas).
Tuglo, L.S., Agordoh, P.D., Tekpor, D., Pan, Z., Agbanyo, G. and Chu, M., 2021.
Food safety knowledge, attitude, and hygiene practices of street-cooked
food handlers in North Dayi District, Ghana. Environmental health and
preventive medicine, 26(1), pp.1-13.
Wardana, A.A., Gunawan, A.T. and Hilal, N., 2017. Hubungan hygiene sanitasi
makanan dan minuman terhadap kandungan bakteriologis escherichia coli
pada sop buah Di Wilayah Universitas Jenderal Soedirman, Wilayah Gor
Satria, Dan Wilayah Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kabupaten
Banyumas Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 36(3), pp.262-268.
Widyastuti, P., 2005. Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan.
Jakarta: EGC.
Yunus, S.P., 2015. Hubungan personal higiene dan fasilitas sanitasi dengan
kontaminasi Escherichia coli pada makanan di rumah makan padang Kota
Manado dan Kota Bitung. JIKMU, 5(3).
Zulfa, N., 2011. Hubungan Higiene Personal Pedagang Dan Sanitasi Makanan
Dengan Keberadaan Escherichia coli Pada Nasi Rames Di Pasar Johar Kota
Semarang Tahun 2011. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
70
LAMPIRAN
71
72
Lampiran 2 Form JBI Critical Appraisal For Experimental Studies
(Randomized Controlled Trial)
Peninjau : Tanggal :
Penulis : Tahun :
No Terbit :
No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak Tidak
Jelas Dapat
Diterapkan
1. Apakah pengacakan yang dignakan
benar untuk melakukan treatment
pada kelompok perlakuan?
2. Apakah alokasi untuk kelompok
perlakuan dirahasiakan?
3. Aapakah kelompok perlakuan sama
dengan awal perlakuan?
4. Aapakah responden tidak
mengetahui perlakuan yang akan
diberikan?
5. Apakah petugas yang memberi
intervensi tidak mengetahui
terhadap tugas pengobatan?
6. Apakah petugas yang memberikan
nilai tidakmegetahui intervensi
yang diberikan?
7. Apakah kelompok perlakuan
diperlakukan secara identik selain
intervensi yang diberikan?
8. Apakah terdapat tindak lanjut
secara lengkap? Dan apabila tidak,
apakah terdapat perbedaan antara
kelompok dalam hal tidak lanjut
dijelaskan dan dianalisis secara
jelas?
9. Apakah terdapat analisis pada
kelompok yangtelah diacak?
10. Apakah hasil diukur dengan cara
yang sama pada kelompk
perlakuan?
11. Apakah hasil diukur dengan cara
yang dapat dipercaya?
12. Apakah analisis statistik yang
digunakan sudah selesai?
13. Apakah desain uji coba yang
digunakan telah sesuai, dari setiap
penyimpanan desain yang
diperhitungkan dalam pelaksanaan
uji coba??
73
Penilaian Keseluruhan :
Include
Exclude
Info Lebih Lanjut
Komentar (Termasuk alasan pengecualian)
74
Lampiran 3 Database Yang Digunakan Pada Studi Literature
75
76