Anda di halaman 1dari 10

PERKULIAHAN

Minggu Ke-6

1
12 ASAS BK
asas= norma/aturan/pedoman yang perlu
senantiasa dijunjung dan diwujudkan
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas Kesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kegiatan
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kekinian
7. Asas Kedinamisan
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Kenormatifan
10. Asas Keahlian
11. Asas alih tangan Kasus
12. Asas Tut wuri handayani 2
1. Asas Kerahasiaan
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap
data dan keterangan tentang peserta didik/konseli, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam
hal ini guru BK berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data
dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
 Merupakan modal utama seorang guru BK/Konselor
 Menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan peserta didik/konseli terhadap
guru BK dan Konselor.
 “Saya ......... (nama konselor), mampu dan bersedia, menerima, menyimpan,
menjaga, memelihara dan merahasiakan semua data dan keterangan dari
klien saya atau dari siapapun juga, yaitu data atau keterangan yang tidak
boleh dan/atau tidak layak diketahui oleh orang lain.
Pertanyaan:
Bagaimana jika pihak sekolah/orangtua dirasakan perlu mengetahui
permasalahan siswa?
pemberitahuan kepada pihak lain HARUS ATAS SEIZIN PESDIK/KLIEN 3
2. Asas Kesukarelaan
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan
dan kerelaan klien/konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya. Dalam hal ini guru BK/Konselor berkewajiban
membina dan mengembangkan kesukarelaan pada diri klien/konseli
 Menekankan pentingnya kemauan Klien/konseli untuk mengikuti kegiatan
pelayanan.
 Makin tinggi tingkat kemauan atau motivasi untuk memperoleh layanan,
makin tinggi pula tingkat keterlibatan subjek dalam layanan konseling.
 Kondisi yang ideal ialah apabila subjek benar-benar sukarela dengan
kemauan sendiri (self-referal). Untuk bisa sukarela seperti itu subjek
yang dilayani, selain memahami dengan baik tujuan pelayanan konseling,
terlebih lagi meyakini adanya jaminan dari konmselor tentang
diberlakukannya asas kerahasiaan.
 Untuk bisa membangun kesukarelaan pada diri klien/konseli, guru BK/
Konselor harus terlebih dahulu menumbuhkan kesukarelaan pada diri
sendiri.
4
3. Asas Keterbukaan
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang yang menghendaki
agar Klien/Konseli bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari
luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini
guru BK/Konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan
Klien/Konseli.
 Agar konseli dapat terbuka, guru BK/Konselor harus terlebih
dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
 Asas Keterbukaan amat terkait pada terselenggaranya asas
kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri klien/konseli.

5
3 ASAS BK YANG SALING BERSINERGI

Kerahasiaan

Kesukarelaan

Keterbukaan

6
4. Asas Kegiatan
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
Klien/Konseli berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan/kegiatan konseling. Dalam hal ini
guru BK/Konselor perlu mendorong konseli untuk aktif dalam
setiap pelayanan/kegiatan konseling yang diperuntukan
baginya.
 Menekankan pentingnya peran aktif subjek yang dilayani dalam
pelaksanaan layanan konseling. Bukan konselor saja yang
aktif, namun terlebih lagi subjek yang dilayani.
 Makin aktif subjek yang dilayani makin ada jaminan layanan itu
akan sukses.
 Bermakna juga bahwa Klien/Konseli hendaknya menerapkan
hasil konseling yang sudah diputuskan oleh diri klien sendiri.
7
5. Asas Kemandirian
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang merujuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yakni: Peserta didik (konseli)
sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi pribadi yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan
menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
 Guru BK/Konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap
pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi
berkembangnya kemandirian konseli.
 Tata cara, teknik, ungkapan yang digunakan Guru BK/Konselor
dalam setiap pelayanan BK mengarah pada upaya pencapaian
kemandirian pada diri klien
 Guru BK/Konselor mengembangkan BMB3 (Berpikir, Merasa,
Bersikap, Bertindak, dan Bertanggung jawab)pada diri
klien/konseli dengan berlandaskan pada AKURS (Acuan,
Kompetensi, Usaha, Rasa, dan Sungguh-sungguh), agar dimilikinya
Perpostur (Perilaku Positif Terstruktur)pada diri klien/konseli
Jadi, Apakah BK merupakan proses pemberian nasihat? 8
BIMBINGAN KONSELING

MENJADIKAN PRIBADI:
MANDIRI & MAMPU MENGENDALIKAN DIRI

PENGEMBANGAN KES
&
PENGENTASAN KES-T
9
6. Asas Kekinian
 Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar objek sasaran pelayanan BK adalah permasalahan
klien/konseli dalam kondisinya sekarang, bukan tentang
masa lalu atau masa yang akan datang. Pelayanan yang
berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau
pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi
yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
 Guru BK/Konselor hendaknya tidak menunda-nunda
pemberian pelayanan BK, berikan pelayanan BK sedini
mungkin (responsif)
 Tata cara, teknik, dan pendekatan yang digunakan Guru
BK/Konselor dalam setiap pelayanan BK menggunakan
pengembangan ilmu yang terkini (terbarui)
10

Anda mungkin juga menyukai