NIM : 2007020095
Program Studi : Psikologi
REVIEW ARTIKEL
Bencana bukan keinginan setiap orang, namun bencana bisa terjadi kapan saja, menimpa siapa saja tanpa bisa di prediksi. dampak
dari bencana tersebut bisa memberikan perubahan yang tidak bisa di perkirakan. Jika terjadi bencana di suatu daerah, korban yang
selamat tanpa mengalami luka secara fisik, bisa di perkirakan mengalami beban emosianal. Pada dasarnya seseorang yang telah
mengalami bencana untuk memiliki reaksi emosional yang kuat. hal ini akan sangat mempengaruhi psikologis untuk korban. Karena
kalau tidak di atasi ini akan menjadi trauma yang berkepanjangan. Dan tentu hal ini sangat membahayakan kondisi dari korban
bencana tersebut
Setelah terjadinya bencana, Seseorang umumnya akan mengeluarkan Reaksi terkejut, kaget, disorientasi atau tidak mampu untuk
mengintegrasikan informasi yang membebankan. Dari sini bisa terlihat, seseorang akan mengalami berbagai macam pemikiran dan
juga perubahan prilaku. Oleh sebab itu Pemulihan secara psikolgis bagi korban setelah kejadian bencana sangat penting di lakukan.
Seseorang yang mengalami kejadian bencana akan timbul perasaan cemas, gelisah, dan mengalami beban yang cukup berat atau
berduka cita. Seseorang juga dapat mudah marah atau jengkel seperti biasanya.
Perubahan Pola Pikir dan Prilaku
Setelah mengalami bencana, ingatan seseorang akan berulang dan akan terus mengingat kejadian tersebut. Ingatan ini dapat terjadi
tanpa sebab dan dapat memicu reaksi fisik seperti detak jantung meningkat atau berkeringat. Dapat terjadi kesulitan berkonsentrasi
atau membuat keputusan.
Akan timbul rasa takut berlebih setelah seseorang mengalami suatu kejadian, suara yang keras, suara sirine atau sensasi lingkungan
bisa menstimulasikan ingatan mengenai kejadian bencana sehingga akan terus meningkatkan rasa cemas
Kondisi kesehatan yang sudah ada sebelum bencana terjadi dapat terpengaruh oleh stress yang dipicu oleh kejadian bencana.
masa ini termasuk masa yang cukup sulit dalam hidup bagi seseorang yang mengalami kejadian bencana. ada baiknya memberikan
kesempatan bagi mereka untuk berduka dan atas kejadian yang dialami. Tunggu hingga ada perubahan kondisi emosi dari seseorang
yang mengalami bencana.
Mendapatkan dukungan sosial merupakan suatu kunci dalam pemulihan psikologis seseorang pasca bencana. Keluarga dan teman
dapat menjadi sumber yang penting. Dukungan juga dapat ditemukan pada orang-orang yang sudah pernah melalui bencana
sebelumnya.
Ada beberapa kelompok dukungan untuk penyintas. Diskusi kelompok dapat membantu untuk menyadarkan bahwa penyintas tidak
sendirian dalam perasaan yang dialaminya. Pertemuan kelompok support juga dapat menjadi pengganti sumber dukungan bagi orang
dengan sistem dukungan personal yang terbatas.
Hal ini termasuk makan tepat waktu, pola tidur yang teratur, atau mengikuti program olah raga rutin. Buatlah rutinitas positif supaya
semangat menyambutnya di masa-masa yang sulit, seperti melakukan hobby, membaca buku dan lain-lain.
http://psikologikebencanaan.wg.ugm.ac.id/index.php/policy-brief
ARTIKEL TERKAIT
Ancaman Serius
Polusi Udara dan
Asap Rokok Di
Sekitar Kita
Menkes Tegas
Cegah
Perundungan