Anda di halaman 1dari 9

Available online at JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jsj
JSJ: Jurnal Studi Jurnalistik, Vol 4. (1), 2022, 30-38

Komodifikasi Konten dalam Pemberitaan


Prostitusi Online di Akurat.co

Garis Khatulistiwa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
gariskhatulistiwa98@gmail.com

Rubiyanah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
rubiyanah@uinjkt.ac.id

Abstract

Media coverage of online prostitution is often present with sensational rather than
informative news in the media room. This article aims to show how the online media
Akurat.co reported continuously on the online prostitution case of an Indonesian
celebrity for nine days, July 13-21, 2020. This article uses political economy theory
with a critical perspective to describe how the practice of commodification of online
prostitution news takes place to increase site traffic for economic gain. The results
show that for nine days, Akurat.co uploaded 69 news about the issue of online
prostitution on several channels. Analysis of the content shows that the media carry
out commodification practices by producing sensational content and revealing the
celebrity's private lives related to her prostitution case to increase news site traffic
instead of giving literacy and providing the correct information about the issue.

Keywords⎯ Online media; Political Economy of Media; Content Commodification, Online


Prostitution.

Abstrak

Kasus prostitusi di ruang online kerap hadir dalam ruang media dengan pemberitaan yang
sensasional daripada bersifat informatif. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana
media online Akurat.co secara intens memberitakan kasus prostitusi online seorang
selebgram Indonesia selama 9 hari, yaitu tanggal 13-21 Juli 2020. Artikel ini
menggunakan teori ekonomi politik dengan perpektif kritis untuk menelaah bagaimana
praktek komodifikasi atas berita prostitusi online berlangsung untuk meningkatkan traffic
situs demi keuntungan ekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa selama 9 hari, Akurat.co
mengunggah 69 berita tentang isu prostitusi online tersebut disejumlah kanalnya. Analisis
atas konten menunjukkan bahwa media melakukan praktek komodifikasi dengan
memproduksi berita tulisan yang sensasional dan mengumbar kehidupan pribadi pelaku
prostitusi online tersebut untuk meningkatkan traffic situs berita, alih-alih meningkatkan
literasi dan memberikan informasi yang tepat pada masyarakat tentang peristiwa tersebut.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 30


Keywords⎯ Media Online; Ekonomi Politik Media; Komodifikasi Isi, Prostitusi
Online.
Permalink/DOI: https://doi.org/10.15408/jsj.v4i1.25848

A. Pendahuluan menempatkan masyarakat sebagai


konsumen dalam suatu sistem pasar.
Media sebagai perusahaan pers punya
dua fungsi utama, yakni sebagai institusi Akibatnya pemberitaan media menjadi
masyarakat dan institusi bisnis. Sebagai melenceng dari kepentingan public. Sebab
institusi masyarakat, media memiliki media hanya memproduksi pemberitaan
empat peran sebagai tanggung jawabnya yang hanya menjadi selera pasar, dalam
kepada masyarakat, di antaranya: hal ini masyarakat.3
menyiarkan informasi (to inform), Kebimbangan media sebagai institusi
mendidik (to educate), menghibur (to masyarakat dan institusi bisnis ini
entertain), dan mempengaruhi (to tergambar pada pemberitaan prostitusi
influence).1 online yang melibatkan artis Hana
Sementara media sebagai institusi Hanifah pada 13 Juli 2020. Salah satu
bisnis memiliki tujuan untuk meraih media yang memberitakan ialah
keuntungan finansial dan mewujudkan Akurat.co. Pemberitaan kasus prostitusi
kepentingan pemilik. Untuk mencapai online Hana Hanifah ini dimuat di
keuntungan tersebut, salah satu caranya sejumlah kanal Akurat.co, seperti
ialah dengan memproduksi konten yang Hiburan, News, Gaya Hidup, Ekonomi,
sensasional dan bombastis. Konten jenis Iptek, hingga Video.
tersebut digunakan media untuk Pada periode 13-21 Juli 2020, melalui
meningkatkan traffic melalui kunjungan kata pencarian “Hana Hanifah”, penulis
dan klik pembaca di laman situsnya. mendapati 69 artikel tentang kasus
Dari traffic yang tinggi akan membantu prostitusi online-nya. Artikel-artikel
media meningkatkan profil mereka di tersebut ada yang berkaitan dengan kasus
mata calon pengiklan. Sesuatu yang dijual prostitusi yang menimpa Hana, ada pula
seperti ‘menjual’ peringkat web mereka di yang hanya menyangkut-pautkan. Dalam
Alexa.com2 hingga luasnya sebaran pemberitaan kasus dugaan prostitusi Hana
pembaca yang dimiliki berdasarkan Hanifah, media seolah tidak fokus pada
pageviews. permasalahan. Media justru beralih
mengabarkan gaya hidup, hubungan
Namun, terlepas dari fungsinya sebagai
percintaan, pose foto, liburan, hingga gaya
institusi bisnis, media tetaplah institusi
berpakaian Hana Hanifah.
masyarakat. Dua fungsi media sebagai
perusahaan pers ini pun melahirkan Hana Hanifah sebagai public figure
dilema. Akhirnya media yang semestinya tentu memiliki nilai prominence dalam
diharapkan mampu menciptakan public suatu pemberitaan. Dari faktor inilah
sphere independen, justru berubah media memanfaatkannya. Untuk
menjadi institusi bisnis sepenuhnya yang memberikan gambaran, berikut beberapa

1 2
Diah Wardani, Media Relations: Sarana Alexa.com merupakan website analytic
Membangun Reputasi Organisasi (Yogyakarta, yang menyediakan data komersial terkait traffic
Graha Ilmu: 2008) h. 25. web.
3
Iswandi Syahpura, Rezim Media (Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama: 2013) h. 50.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 31


judul artikel yang dimuat Akurat.co: meningkatkan perhatian publik, walau
“Terciduk Kasus Prostitusi, Begini Pose kerap tidak relevan. Kegiatan ini
Hana Hanifah Saat Minum-minum dilakukan sebagai usaha media meracik
Cantik”, “Tarif Hana Hanifah Rp20 Juta, produk bernilai ekonomis. Dengan kata
Uang Segitu Bisa Beli Barang Ini Bahkan lain media mengalami dilemma saat harus
Buka Bisnis, Lho!”, serta “Hana Hanifah menyajikan informasi yang mengedukasi
Terjerumus Kasus Prostitusi Online, sebagai tanggung jawab media, tetapi juga
Milenial: Sayang Banget, Padahal harus menarik perhatian agar tetap eksis
Cakep!”. dan terus bertahan di tengah gempuran
persaingan media.
Jean Baudrillard pernah menyebut
kecabulan informasi, yakni kondisi ketika B. Metode Penelitian
apapun dijadikan informasi seperti Pendekatan Penelitian Kualitatif
kehidupan seks artis, perselingkuhan,
selebritas, warna kuku madona, liburan Pendekatatan penelitian kualitatif
pejabat, hingga koleksi sepatu penyanyi. sebagai pendekatan penelitian induktif
Kemudia Baudrillard juga menyebut dipilih sebagai metode yang mampu
kecabulan komoditas, ketika apapun menjelaskan fenomena melalui data-data
dijadikan komoditas seperti hal mistik, jin; dalam proses pengorganisasian dan seleksi
tubuh, bibir, betis, pantat; ibadah, doa, data yang dianggap penting dan perlu
ritual; hingga alat pembentuk tubuh.4 digunakan.
Mengacu pada definisi yang disebutkan Paradigma Kritis
Baudrillard, penulis menilai pemberitaan Paradigma kritis memiliki pandangan
prostitusi artis Hana Hanifah dapat bahwa realitas sosial sebagai sesuatu yang
dikategorikan pada definisi kecabulan diciptakan oleh manusia.5 Pandangan
informasi dan kecabulan komoditas. Jika kritis dipilih untuk menggali,
konten yang ditawarkan media adalah membongkar, serta mngungkap
sebuah komoditas, maka interaksi antara kejanggalan komodifikasi yang dilakukan
media dan pembaca diibaratkan Graeme Akurat.co serta objek lain yang
Burton sebagai penjual dan pembeli. berhubungan dengan objek riset.
Pada teori kritis media cabang teori Studi Kasus
ekonomi politik media, ialah teori yang
menyalahkan kepemilikan media bagi Studi kasus merupakan riset yang di
keburukan masyarakat. Pada paham ini, isi mana peneliti menggali suatu fenomena
media sebagai komoditas untuk dijual di tertentu dalam suatu waktu dan kegiatan,
pasaran (masyarakat), dengan informasi serta mengumpulkan informasi secara
yang disebarkan diatur oleh apa yang rinci dan mendalam berbagai prosedur
menjadi selera pasar. pengumpulan data selama periode
tertentu.6
Dari pemaparan di atas menunjukkan
bahwa media tidak sekadar memproduksi Teknik Pengumpulan Data
berita untuk diinformasikan kepada a. Wawancara
publik. Ketika suatu isu dianggap dapat
dikonstruksi guna menarik dan

4 6
Syaiful Halim, Postkomodifikasi Media Sri Wahyuningsih, Metode Penelitian Studi
(Yogyakarta, Jalasutra: 2013) h. 51. Kasus (Madura, UTM Press: 2013) h. 3.
5
Asfi Manzilati, Metode Penelitian Kualitatif
(Malang, Universitas Brawijaya Press: 2013) h. 5.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 32


Narasumber pada riset ini ialah tersebut, terdapat rincian jumlah produksi
Pemimpin Redaksi dan Admin Marketing per harinya, sebagai berikut:
Akurat.co. Tabel 1. Rincian data jumlah per
b. Dokumentasi tanggal dalam periode waktu 13-21 Juli
2020.
Peneliti mengumpulkan data yang
berkaitan dengan riset berupa pemberitaan Tanggal Jumlah artikel
prostitusi online Hana Hanifah di 13 Juli 2020 20
Akurat.co. 14 Juli 2020 27
Teknik Analisis Data 15 Juli 2020 12
16 Juli 2020 7
Untuk menganalisis data, teknik yang
digunakan ialah teknik analisis data yang 19 Juli 2020 1
dikemukakan John W. Creswell, yakni 21 Juli 2020 2
mengumpulkan data, mereduksi, koding Sumber: Hasil klasifikasi artikel per tanggal
dan mengklasifikasi data, menyajikan, dan oleh peneliti.
kesimpulan atau validasi data. Pada teknik Adapun alasan mengenai kasus
analisis ini, alurnya berbentuk sirkular. prostitusi online Hana Hanifah layak
diberitakan, Pemimpin Redaksi Akurat.co
menjelaskan pemberitaan tersebut harus
Teknik Analisis Data Creswell7
dikabarkan ke masyarakat karena
Pengumpulan menyangkut kepentingan umum. Menurut
data Rizal, kasus yang melibatkan Hana
Penyajian data
Hanifah sebagai public figure adalah hal
Reduksi data yang harus diperangi melalui penyebaran
berita.
Kesimpulan atau
Koding dan
Validasi data
klasifikasi data
Proses produksi
Dalam proses produksi pemberitaan
prostitusi online Hana Hanifah, khususnya
Subyek Penelitian pada penulisa, berdasarkan temuan
Subjek pada penelitian ini adalah media peneliti nama Hana Hanifah tersemat di 69
online Akurat.co. Yakni berita-berita artikel tersebut. Begitu pun dengan foto
yang berkaitan dengan dugaan prostitusi berita, Akurat.co menggunakan foto Hana
online Hana Hanifah periode 13-21 Juli Hanifah pada thumbnail sebagai
2020 di Akurat.co. pelengkap artikel. Dari 69 artikel, ada 66
yang menggunakan foto Hana Hanifah.
Sementara untuk penulisan isi berita,
C. Hasil Penelitian secara keseluruhan Akurat.co hanya
Berdasarkan temuan peneliti melalui melakukan standar penulisan 5W+H.
pencarian kata di Akurat.co, pada periode Selain itu, Akurat.co juga menaruh
13-21 Juli 2020 terdapat 69 artikel dengan informasi kasus prostitusi yang
kata kunci Hana Hanifah. Dari periode melibatkan Hana Hanifah tersebut pada
awal dan/ata akhir paragraf. Kalimat

7
John W. Creswell, Research Design (Yogyakarta: Penerbit Bintang, 2010) h. 274-276.
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Bagan dibuat oleh penulis.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 33


tersebut dimuat sebagai informasi agar Mie Pakai Nasi Minggir Dulu’ digunakan
pembaca memahami konteks yang dalam penulisan judul artikel berita.
dibicarakan. 2. Komodifikasi melalui foto berita
Kemudian mengenai sumber pada artikel yang dipublikasi Akurat.co
pemberitaan, Akurat.co mendapatkannya menggunakan potret Hana Hanifah
melalui berbagai sumber kredibel. Sumber sebagai foto berita. Pada proses tersebut
tersebut di antaranya: konferensi pers dan menunjukkan, selain judul yang
wawancara dengan pihak Kepolisian menyematkan nama Hana Hanifah,
Daerah (Polda) Medan, Sumatera Utara; Akurat.co juga menggunakan foto Hana
wawancara dengan keluarga, pengacara, Hanifah untuk membuat artikel lebih
dan manajer Hana Hanifah; hingga menarik. Dari 69 artikel yang dihimpun,
Instagram pribadi Hana Hanifah. peneliti menemukan 66 tulisan yang
memajang foto artis sekaligus selebgram8.
Temuan ini semakin menguatkan bahwa
Bentuk komodifikasi
sosok Hana Hanifah sebagai figur publik
Dari temuan yang peneliti dapatkan, dimanfaatkan untuk menarik perhatian
bentuk komodifikasi konten yang pembaca.
dilakukan Akurat.co antara lain melalui:
Gambar 1. Penggunaan foto berita atau
judul, penggunaan foto berita, isi berita,
thumbnail artikel pemberitaan prostitusi
jumlah pemberitaan, serta label dan
Hana Hanifah
keyword.
1. Komodifikasi melalui judul
Telah disebutkan bahwa dalam
penulisan pemberitaan prostitusi Hana
Hanifah, ke-69 artikelnya terselip kata
“Hana Hanifah”. Penyebutan nama Hana
Hanifah tetap dilakukan meskipun isi
pemberitaan sebenarnya tidak benar-benar
membahas artis FTV tersebut.
Dalam penerapan judul, Akurat.co
memberikan judul-judul menarik Sumber: Akurat.co/tag/hana-hanifah
cenderung clickbait di setiap artikel
tersebut. Sudah menjadi rahasia umum,
bahwasannya pemakaian judul clickbait Selain memanfaatkan foto Hana
menjadi strategi media online untuk Hanifah sebagai headline, foto Hana
menarik perhatian khalayak. Pemilihan Hanifah pun juga diolah menjadi konten
kata-kata seperti: Heboh, Foto Mesra, pemberitaan trivia. Foto-foto tersebut
Gaya Mewah, Terungkap!, Ternyata diambil dari akun Instagram pribadi Hana.
Segini Guys!, Jangan Julid, Astaga, Hayo Dari 69 konten, terdapat 12 artikel yang
Lho, Jangankan, Duh, Apalagi, hingga bertema kumpulan foto Hana Hanifah
penerapan kalimat ‘… yang Masih Makan dengan beragam angle.

8
Selebgram adalah akronim dari selebriti dan
Instagram ialah mereka yang terkenal melalui
media sosial Instagram.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 34


Gambar 2. Contoh artikel trivia yang Sementara tags sendiri berfungsi untuk
diolah dari kumpulan foto Hana Hanifah menandai atau mengkategorikan suatu
tulisan. Label juga berguna untuk
memudahkan pengunjung menemukan
artikel yang serumpun melalui adanya tag
tertentu.10

Gambar 3. Tags yang digunakan


Akurat.co pada artikel prostitusi online
Hana Hanifah

Sumber: https://akurat.co/5-potret-hana- Sumber: Akurat.co


hanifah-basah-basahan-cantiknya-paripurna

4. Jumlah dan topik pemberitaan


3. Komodifikasi melalui kata kunci dan
label (keyword and tags) Berikutnya adalah mengenai topik yang
diunggah Akurat.co dari total 69 artikel.
Berbeda dengan media konvensional, Untuk mengetahui topik apa saja yang
dalam media online ada hal yang dikenal diangkat, peneliti akan menguraikan
sebagai keyword dan tags. Penggunaan substansi pada artikel yang ditayangkan.
keyword dalam hal ini dimanfaatkan untuk
memudahkan pencarian khalayak. Kata Tabel 2. Pembagian topik pada
kunci digunakan untuk memudahkan pemberitaan prostitusi online Hana
identifikasi konten yang dimuat oleh Hanifah di Akurat.co
sebuah situs dan mesin pencari. No Tanggal Jumlah
Pengidentifikasian melalui kata kunci 1 Seputar kasus
akan berguna sebagai rujukan mesin prostitusi Hana 34
pencari atau search engine.9 Hanifah
Pada artikel mengenai kasus prostitusi 2 Hubungan asmara
5
online Hana Hanifah, kata kunci atau Hana Hanifah
keyword yang digunakan Akurat.co untuk 3 Gaya hidup Hana Hanifah 13
memudahkan pencarian di antaranya: 4 Komentar tentang kasus
Hana Hanifah, Prostitusi Hana Hanifah, prostitusi online Hana 9
Aktris FTV. Hanifah
Selain menjadikan ‘Hana Hanifah’ 5 Lain-lain 8
sebagai kata kunci, di laman sistusnya, Sumber: Hasil klasifikasi artikel per substansil
Akurat.co juga menjadikan kata ‘Hana oleh peneliti.
Hanifah’ sebagai tags atau label.
9
“Fungsi Tags dan Keyword Pada Website” 10
Kompasiana. “Fungsi Tag dalam
https:// Postingan”. https://
www.academia.edu/42124808/Fungsi_Tags_ www.kompasiana.com/dwiki/55000e1ba333
Dan_Keyword_Pada_Website diakses pada 18 11e07250f8dc/fungsi-tag-dalam-postingan
Januari 2022, pukul 14.25 WIB. (diakses pada 22 Desember 2021, pukul 16.42
WIB).

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 35


Dari temuan tersebut dapat ditarik puncaknya pada 15 Juli yang menyentuh
sebagai salah satu bentuk komodifikasi 75%. Selanjutnya kurva melandai dan
berikutnya yang dilakukan Akurat.co. mengalami penurunan pada 24 Juli 2021.
Redaksi melakukan eksplorasi informasi Dalam rentan waktu satu minggu,
untuk diberitakan dari berbagai angle. Akurat.co berhasil menjaring 12,2 juta
Artikel mengenai Hana Hanifah dan lebih pembaca.
prostitusinya ini pun dapat ditemui di
berbagai kanal yang dimiliki Akurat.co,
mulai dari News, Ekonomi, Hiburan, Gaya Gambar 5. Statistik traffic pembaca 13-21
Hidup, hingga Iptek, terkecuali kanal Juli 2020 di Akurat.co
Rahmah yang membahas seputar
keislaman. Kemudian, mengacu pada
topik-topik artikel mengenai prostitusi
Hana Hanifah, terdapat repetisi materi. Di
mana terdapat pengulangan ide dengan
materi genre beraroma sensasional.11
5. Temuan data statistik
Melalui pemberitaan mengenai Hana Sumber: Dokumen Akurat.co
Hanifah dan dugaan prostitusinya,
Akurat.co pun turut mendapatkan
keuntungan pasti berupa peningkata Data statistik tersebut menjadi data
traffic. penguat sekaligus bukti bahwa konten-
konten mengenai Hana Hanifah memang
memberi dampak bagi Akurat.co,
Gambar 4. Statistik traffic pembaca 13-21 khususnya mengenai awareness.
Juli 2020 di Akurat.co Keuntungan yang didapat Akurat.co
bukan hanya sekadar traffic, tapi lebih dari
itu, yakni finansial. Berawal dari traffic
tinggi yang dimiliki, media khususnya
Akurat.co akan lebih mudah mendapat
klien yang hendak beriklan.

D. Kesimpulan
Pada konten pembertiaan prostitusi
online Hana Hanifah periode 13-21 Juli
Sumber: Dokumen Akurat.co 2020 ditemukan adanya praktik
komodisikasi isi yang dilakukan oleh
Akurat.co. Bentuk komodifikasi tersebut
Berdasarkan data yang peneliti terjadi dengan mengolah informasi atau
dapatkan, terjadi kenaikan jumlah fakta sedemikian rupa sesuai dengan
pembaca pada 13 Juli 2020. Bila kebutuhan produksi berita. Informasi
dipresentasikan, jumlahnya naik hingga tersebut ialah fakta-fakta dari
20%. Pada hari selanjutnya, kurva jumlah perkembangan kasus prostitusi online
pembaca terus meningkat ke 60%, dan
11
Syaiful Halim. Postkomodifikasi Media
(Yogyakarta, Jalasutra: 2013) h. 51.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 36


yang melibatkan public figure Hana melalui views dan klik pembaca. Sistem
Hanifah. Dari temuan informasi yang ini dinamakan dengan programmatic ads.
didapat redaksi, selanjutnya diolah Konten pemberitaan prostitusi online
menjadi sebuah berita yang terdiri atas Hana Hanifah di Akurat.co menjadi salah
judul, isi, dan visual berita. satu objek terjadinya praktik ekonomi
Ke-69 berita yang diproduksi Akurat.co politik media. Adanya pertukaran berita
dikemas dengan bumbu sensasional dan bernilai guna menjadi keuntungan dan
bombastis. Niat awal Akurat.co untuk kekuatan kontrol materi menjadi poin
memberikan edukasi dan melawan pentingnya.
prostitusi, justru terjebak pada praktik
komodifikasi yang mengubah barang/jasa
bernilai guna menjadi suatu komoditi.
Manifestasi komodifikasi konten ini
terjadi dengan adanya pertukaran fungsi
berita yang digunakan sebagai alat edukasi
dan perlawanan terhadap prostitusi, justru Referensi
beralih menjadi konten yang digunakan
untuk meningkatkan dan mempertahankan Regina Saura, Mutia. 2020. Komodifikasi
traffic. Konten Berita Hoaks Ratna Sarumpaet
Pada Media Online Kompas.com.
Konten pemberitaan yang awalnya Skripsi, Fakultas Ilmu Dakwah dan
fokus pada peristiwa penangkapan Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, UIN
prostitusi online, berubah menjadi topik Syarif Hidayatullah, Jakarta¬.
yang disebut Jean Baudrillard sebagai
kecabulan informasi. Di mana Akurat.co Rinjani, Everesty. 2019. Komodifikasi
mulai membahas kehidupan pribadi Hana Konten Prostitusi Artis Dalam Media
Hanifah ke dalam artikel dengan angle Sosial Instagram Hebohdotcom.
tertentu untuk mendatangkan pembaca. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Berkaitan dengan komodifikasi isi yang Sosial, Ilmu Komunikasi, Universitas
dilakukan, Akurat.co turut Bakrie, Jakarta.
‘mengeksploitasi’ public figure Hana Purwatih, Intan. 2014. Komodifikasi
Hanifah melalui informasi pribadi, foto, Konten Prostitusi Artis Dalam Media
serta nama Hana Hanifah untuk Sosial Instagram Hebohdotcom.
mendatangkan pembaca. Skripsi, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Praktik komodifikasi konten pun Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, UIN
berhasil dilakukan Akurat.co. Pada Syarif Hidayatullah, Jakarta.
periode tersebut, Akurat.co mendapat Perdana, Donni Ditya. 2014. Komodifikasi
peningkatan traffic. Jumlah traffic yang Dalam Tayangan Televisi: Kajian
tinggi ini menjadi aset bagi Akurat.co agar Terhadap Program Indonesian Idol
klien/pengiklan tertarik bekerjasama 2014. Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan
dengan media yang memiliki tagline Ilmu Politik, Ilmu Komunikasi,
Cepat, Tepat, Benar tersebut. Tidak perlu Universitas Bengkulu.
jauh sampai ke tawar-menawar dengan
Wenerda, Indah. 2015. Ekonomi Politik
klien, keuntungan pun sudah didapatkan
Vincent Mosco oleh Media Online
langsung melalui programmatic ads.
Entertainment Kapanlagi.com. Jurnal,
Berbeda dengan media konvensional,
Fakultas Sastra dan Budaya, Ilmu
media online punya kelebihan untuk
mendapatkan keuntungan secara langsung

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 37


Komunikasi, Universitas Ahmad Mosco, Vincent. 2009. The Political Economy
Dahlan Yogyakarta. of Communication. California: Sage
Publications Inc.
Jurnal
Syahputra, Iswandi. 2013. Rezim Media.
Dwita, Desliana. 2015. “Televisi dan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kepentingan Pemilik Modal dalam
Wahyuningsih, Sri. 2013. Metode Penelitian
Perspektif Teori Ekonomi Politik Studi Kasus. Madura: UTM Press.
Media”. Artikel Jurnal, Fakultas Ilmu
Komunikasi, Universitas
Muhammadiyah Riau.
Huang, Yachuan. 2015. “Discussion on
the Influence of Public Figures in the
Dissemination of Public Service
Advertising”. Atlantis Press. Diunduh
pada 05 Mei 2021 dari
https://www.atlantis-
press.com/proceedings/icadce-
15/23826
Perdana, Donni Ditya. 2017.
“Komodifikasi Dalam Tayangan
Televisi: Kajian Terhadap Program
Indonesian Idol” 2014. Jurnal
Professional FIS UNIVED Vol. 4, no.
1: 12-21.
Wenerda, Indah. 2015. “Ekonomi Politik
Vincent Mosco oleh Media Onlinie
Entertainment Kapanlagi.com”, Vol 3
no 1: 1-14. Artikel Jurnal, Fakultas
Sastra dan Budaya, Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Buku
Creswell, John W. 2010. Research Design
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Penerbit Bintang.
Ibrahim, Idi Subandy, dan Bachruddin Ali
Akhmad. 2014. Komunikasi &
Komodifikasi. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
Halim, Syaiful. 2013. Postkomodifikasi
Media. Yogyakarta: Jalasutra
Manzilati, Asfi. 2017. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Malang: Universitas Brawijaya
Press.

Jurnal Studi Jurnalistik, Vol. 4., No. 1, Tahun 2022 38

Anda mungkin juga menyukai