Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PEMAHAMAN JURNALISME POSITIF TERHADAP


WARTAWAN MEDIA ONLINE BERITABAIK.ID
Proposal Ini Dibuat Untuk Memenuhi salah satu tugas Matakuliah Metodologi
Penelitian 1

Disusun oleh :
Muhammad Farhan Al Rachman
1194050099

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI KONS. JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknologi di zaman sekarang sangat berkembang dengan pesat di era 5.0 yang

berpusat pada manusia (human centered) dan berbasis teknologi (technology

based) dimana dalam era 5.0 ini masyarakat akan dihadapi dengan arus informasi

yang dapat dengan mudah diakses oleh siapapun dengan kemudahannya

mengakses gawai yang dimiliki oleh setiap individu nya. Sejalan dengan

perkembangan teknologi maka akses untuk mencari berita semakin mudah dan

bervariatif dalam mengakses banyaknya portal berita online menggunakan akses

internet yang ada.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin dinamis,

sehingga pembaharuan informasi menjadi kebutuhan masyarakat untuk

mengetahui perkembangan informasi dalam dan luar negeri. Industri media terus

melakukan inovasi mulai dari media cetak, media elektronik, bahkan kini mulai

muncul media Media online kini menjadi bagian penting dalam pemenuhan

kebutuhan informasi bagi setiap masyarakat. Media online semakin berkembang

seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk mengakses informasi.

Keberadaan media online yang kian meningkat dapat mempersempit

hambatan ruang dan waktu untuk mengakses sebuah informasi cukup


mempengaruhi keberadaan media cetak ataupun media elektronik yang muncul

terlebih dahulu.yang dikenal dengan istilah media online (Nina, Triyanto: 2021).

Munculnya media online yang dipengaruhi oleh teknologi internet tidak hanya

terpacu pada hard news, namun telah merambah ke berbagai aspek kehidupan.

Pertumbuhan media online ini didorong berkat munculnya ruang kebebasan

berekspresi yang semakin luas. Namun karena teknologi yang kini terus

berkembang dan menjadi lebih cepat, beberapa pengguna media mulai menyadari

kemungkinan-kemungkinan yang melekat dalam jurnalisme online, yaitu

menjadikan media online sebagai suatu media yang berdiri sendiri.

Jurnalisme menjadikan media online sebagai media primer yang diakses oleh

khalayak pada saat ini seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan

internet untuk mengakses beragam informasi yang ada. dalam mengakses arus

penyebaran informasi. Dengan mulai meninggalkannya media massa yang

merupakan pusat dalam pencarian arus informasi khususnya di masyarakat

perkotaan. Namun kemajuan media online ini membuat arus informasi menjadi

tidak terbendung. Banyaknya berita yang mampu membuat keresahan dalam

masyarakat dengan pemberitaan yang menyudutkan satu pihak dengan adanya pro

dan kontra dalam pemberitaannya. Adanya keberpihakkan media terhadap suatu

kubu yang menjadikan media di kenal oleh khalayak sebagai media yang kurang

informatif dan hanya menginformasikan mengenai pemberitaan suatu kubu.

Netralitas media dan kredibilitas dengan maraknya media online yang muncul
membuat khalayak memiliki beragam pilihan dimana akan mengakses suatu arus

informasi namun dapat pula menjadi boomerang bagi media itu sendiri apabila

netralitas diragukan akan membuat kredibilitas media akan dipertanyakan oleh

khalayak.

Praktik jurnalisme yang masih diterapkan media massa dan wartawan dengan

berlandaskan pandangan lama “bad news is a good news”, pendekatan negatif,

atau berita buruk akan menghasilkan berita bagus masih mendominasi wajah

media massa di Indonesia dan menjadi nilai jual yang cukup tinggi, terutama

untuk berita mengenai bencana alam, terorisme, kecelakaan, korupsi, kriminalitas

dan pelecehan seksual.

Dibalik niat mulia media dan wartawan untuk menginformasikan korban

bencana kepada khalayak, bisa jadi secara tidak sadar bisa mengakibatkan

bencana kedua setelah para korban. Dilema antara idealisme, tanggung jawab

pada khalayak, serta perusahaan yang menaunginya, sering menyebabkan praktek

jurnalisme wartawan dilapangan terbentur oleh agenda setting dari media.

jurnalisme positif di Indonesia diawali oleh deklarasi Ikatan Jurnalis Televisi

Indonesia (IJTI) tentang jurnalisme positif, yang selanjutnya konsep tersebut

diterapkan pula oleh beberapa media online dalam pemberitaan, artikel, konten

media sosial, diantaranya Beritasatu media, Goodnewsfromindonesia.co.id,

Timesindonesia.co.id, serta Beritabaik.id yang secara konsisten membuat konten

jurnalisme positif, baik berupa berita, artikel, infografis, serta video.


Dalam praktik jurnalisme, Jurnalisme positif menghadirkan pemikiran baru

dengan penguatan teoritis yang perlu pengembangan secara kuat untuk lebih

menjabarkannya. Jurnalisme positif hingga saat ini masih terus dikaji untuk

pengembangannya jurnalisme positif itu sendiri. Sedangkan secara definitive

jurnalisme positif belum ada definisi secara baku. Namun hal ini membuat kajian

jurnalisme positif sangat masih terbuka untuk dilakukan pengkajian lebih dalam

menurut perspektif keilmuan.

Namun jurnalisme positif ini baik isi maupun prinsipnya tetap mengacu pada

kode etik jurnalistik yang tertuang dalam Undang-Undang Pers di Indonesia.

Jurnalisme positif menghadirkan harapan bagi bangsa Indonesia dengan suatu

perwujudan rakyat yang kuat dan penuh optimism dalam menjalani kehidupan

dikarenakan dapat menjadikan media di Indonesia memiliki harapan dalam

menyebarkan nilai-nilai positif yang akan menyebabkan dampak positif bagi

pemberitaan di negara Indonesia.

Jurnalisme positif diharapkan mampu membuat berita yang berkesan buruk

dapat ditampilkan sisi positifnya, dan berita yang bagus tak mesti berasal dari

berita buruk yang disajikan secara vulgar. Dengan menawarkan pemecahan

masalah pemberitaan dari sisi positif mampu membangkitkan semangat positif

dan daya juang yang optimis dengan diiringi perilaku positif pada khalayak yang

mencegah sesuatu yang bisa terjadi pada masa mendatang.

Media yang konsisten menjalankan jurnalisme positif adalah Beritabaik.id.

konsep jurnalisme positif telah dirancang diawal pembentukan media tersebut


pada tahun 2017 dan memiliki kantor di kota Bandung, dan seluruh awak redaksi

telah menggunakan konsep jurnalisme positif yang memiliki semangat dalam

melakukan penyegaran ditengah kejenuhan masyarakat terhadap pemberitaan

yang bernada negative di sejumlah media massa ternama di Indonesia, yang

mendominasi beragam informasi publik.

Wartawan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hal pemberitaan,

dimana peran wartawan yang mencari hingga mengolah info yang didapatkan dari

narasumber. Tanpa wartawan yang tidak memiliki semangat menebar semangat

jurnalisme positif maka tidak akan terjadi yang dapat mengakibatkan pemberitaan

di Media Nasional tidak adanya perkembangan yang signifikan dan masih banyak

pemberitaan yang bernada negative.

Wartawan dapat dikatakan sebagai jantung-nya jurnalistik atau pers, dan

merupakan pemain kunci dimana berita dapat dimuat dalam suatu media baika

media massa, media elektronik, maupun media online. Karena jika wartawan

mencari, menganalisis hingga memuat berita sangat berpengaruh terhadap

kualitas media tersebut, jika wartawan semakin objektif maka penilaian suatu

media akan semakin objektif, namun sebaliknya jika wartawan semakin tidak

objektif maka penilaian suatu media akan semakin tidak objektif.

Dalam proses pencarian berita dalam peliputan dan pelaporan wartawan


harus menyampaikan informasi apa adanya tidak melebih-lebihkan informasi,
menjadi wartawan harus bersifat independensi yang berarti tidak memihak kepada
siapapun kecuali kebenaran, akurasi dan ketepatan dalam peliputan dan pelaporan
dalam menyajikan informasi kepada khalayak umum. Khalayak umum akan
menilai suatu media dari informasi yang dimuat dari seorang wartawan apabila
wartawannya tidak melaksanakan kerja sesuai dengan aturan yang berlaku maka
media tersebut akan kurang mendapatkan kepercayaan dari khalayak dengan kata
lain kebenaran informasinya akan dipertanyakan oleh khalayak umum.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka peneliti memiliki


alasan dalam memilih objek penelitian yaitu jurnalisme positif pada portal berita
online Beritabaik.id dan subjek penelitian wartawan dikarenakan jurnalisme
positif merupakan harapan baru di bidang jurnalisme dengan portal berita online
Beritabaik.id dari awal dibentuknya sudah membuat konsep akan pemberitaan
jurnalisme positif dan wartawan mengambil peran penting dalam proses
pencarian, menganalis hingga munculnya pemberitaan di media online.
Berdasarkan pertimbangan tersebut judul penelitian ini adalah “Pemahaman
Jurnalisme PositifTerhadap Wartawan Media Online Beritabaik.id”

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi fokus

penelitian ini yaitu “Pemahaman Jurnalisme Positif Terhadap Wartawan Media

Online Beritabaik.id”. Dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman jurnalisme positif terhadap wartawan Beritabaik.id ?

2. Bagaimana pemaknaan jurnalisme positif terhadap wartawan Beritabaik.id ?

3. Bagaimana peran wartawan terhadap jurnalisme positif pada portal

Beritabaik.id
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pemahaman jurnalisme positif terhadap wartawan

Beritabaik.id

2. Untuk mengetahui pemaknaan jurnalisme positif terhadap wartawan

Beritabaik.id

3. Untuk mengetahui peran wartawan terhadap jurnalisme positif pada portal

Beritabaik.id

1.4 Paradigma dan Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dimana peneliti diharuskan menjelaskan atas suatu femonena yang berdasarkan

kerangka teoritik yang tersusun secara sistematis dan struktur selama penelitian

berlangsung.

Dengan menggunakan wilayah yang sempit namun memiliki kedalaman bahasan

yang tidak terbatas dengan peneliti sebagai kunci dalam penelitian.

Pendekatan kualitatif adalah mekanisme kerja penelitian yang berpegang pada

penilaian subjektif nonmatematis, di mana ukuran nilai yang digunakan bukan

skor melainkan kualitasnya (Sugiyono, 2017:53)

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontruktivisme dengan

peneliti terlibat langsung dalam penelitian dimana aspek kontruktivisme

menekankan aspek keterlibatan individu dan proses sosial dalam penciptaan

pengetahuan dengan kenyataan yang dikontruksi dengan peneliti sebagai (key

instrument) instrument kunci dalam penelitian.


1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriftif kualitatif

dimana kekhasan dalam metode ini menggambarkan secara rinci dan lengkap

mengenai data dan informasi yang diperoleh dari informan yang berhubungan

dengan penelitian ini. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai bagaimana

pemahaman jurnalisme positif terhadap wartawan media online Beritabaik.id.

Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini

tidak mencari atau menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi. (Jalaluddin Rahmat, 2012). Dalam penelitian ini penelitian

diharuskan mencari tahu bukan menguji dan akan memaprkan mengenai

pemahaman jurnalisme positif terhadap wartawan media online Beritabaik.id.


Daftar Pustaka

Kusumastuti Adhi, Ahmad Mustamil Khoiron. 2019. Metode Penelitian

Kualitatif. Semarang : Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo.

Nina, Triyanto. 2021. Analisis Framing Pada Pemberitaan Covid-19 di

Media Online Sebagai Bahan Pengembangan Modul Jurnalisme Positif. Jurnal

Educatio. Vol 7 No. 4. Bogor : STKIP Muhammadiyah

Nugrahani farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Solo : Cakra Books.

Ratna, Lidwina Galih Puspa. 2012. Media Online Sebagai Pemenuh

Kepuasan Informasi (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Tingkat Kepuasan

Informasi Bagi Kaum Wanita pada Media Online wolipop.com). Skripsi.

Yogyakarta : Universitas Atma Jaya.

Anda mungkin juga menyukai